Collaborative Medical Journal (CMJ)
Collaborative Medical Journal (CMJ) adalah open access journal yang memuat artikel ilmiah di bidang ilmu kedokteran dan kesehatan, yang meliputi ilmu kedokteran dasar, ilmu kedokteran klinis, ilmu kedokteran komunitas, dan ilmu kesehatan masyarakat. Collaborative Medical Journal (CMJ) merupakan wadah bagi para dosen dan peneliti, baik dari lingkup internal Program Studi Pendidikan Dokter - Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan - Universitas Abdurrab, maupun dari lingkup eksternal untuk dapat mempublikasikan hasil penelitian dan hasil review literature yang dilakukan. Collaborative Medical Journal (CMJ) terbit sebanyak 3 kali dalam setahun yaitu pada bulan Januari, Mei, dan September.
Articles
121 Documents
PERUBAHAN HISTOPATOLOGI AORTA AKIBAT PAPARAN ASAP KEBAKARAN BIOMASSA GAMBUT PADA MODEL MENCIT (Mus musculus)
May Valzon;
Widya Rizkika Islami
Collaborative Medical Journal Vol 6 No 2 (2023): Mei
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36341/cmj.v6i2.3784
Indonesia menjadi salah satu Negara yang sering mengalami kebakaran hutan dan lahan gambut dalam skala besar. Bencana terbesar setelah tsunami yang terjadi di Indonesia ini telah terjadi sejak belasan tahun terakhir terutama di Riau, Kalimantan. Asap yang dihasilkan dari kebakaran hutan ini dapat memperburuk udara yang nantinya akan dihirup dan masuk melalui paru-paru sehingga dapat masuk ke pembuluh darah dan beredar ke seluruh tubuh. Memberikan efek secara langsung oleh beberapa komponen yang terkandung didalam partikelnya seperti kerusakan endotel pada pembuluh darah akibat particulate matter. Pada paparan jangka pendek akan menimbulkan aterotrombosis akut, iskemik, regulasi respons inflamasi juga mengecilnya diameter pembuluh darah Sedangkan efek jangka panjang akan terjadi seperti inflamasi lokal sampai atherogenesis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan diameter lumen aorta dan ada tidaknya foam cell endotel. menggunakan studi true eksperimentaldengan pendekatan posttest with control group terhadap 6 ekor mencit yang mendapat paparan asap kebakaran, 6 mencit yang tidak mendapat paparan atau sebagai kontrol selama 10 hari. Berdasarkan uji fisher didapatkan hasil bahwa paparan asap pembakaran gambut selama 10 hari menyebabkan pembentukan foam cells pada dinding aorta.
SINDROM WEST (SPASME INFATILE)
Elvina Zuhir
Collaborative Medical Journal Vol 6 No 2 (2023): Mei
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36341/cmj.v6i2.3808
Spasme infantile adalah suatu sindrom epilepsi yang terjadi pada umur tertentu yang di tandai dengan spasme fleksi, ekstensi dan gabungan fleksi-ekstensi yang sering terjadi secara bersamaan. Penelitian ini dapat bertujuan untuk mengidentifikasi ciri khas spasme infantile dalam hal gejala klinis, penemuan elektroensefalogram (EEG), dan pemeriksaan diagnostik lainnya. Pengembangan metode diagnostik yang lebih akurat dapat membantu dalam pengenalan dini dan penanganan lebih lanjut. Hasil pemeriksaan MRI kesannya: tampak tanda-tanda atropi serebri ringan yang disertai juga dengan gangguan mielinasi ringan dengan hyper-intensitas patologis di white matter subkortikal periventrikuler di daerah pre sentral / posterior lobus frontalis bilateral, selain itu struktur serebral supratentorial lainnya tidak menunjukan abnormalitas lebih lanjut, terutama tak terlihat adanya SOL, anomali kongenital, hemorrhage, distrophi / sklerosis / malacia serebral atau intensitas patologis lainnya baik supra maupun infra-tentorial, termasuk juga di lobus temporalis dan hipokampus bilateral.
PENGARUH GEL PUTIH TELUR BEBEK TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA INSISI PADA MENCIT (Mus musculus)
Mahendra Mahendra;
Abdul Karim;
Arman Ismail;
Lasmaria Flora Roslinda Silaen
Collaborative Medical Journal Vol 6 No 2 (2023): Mei
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36341/cmj.v6i2.3840
Luka pada kulit merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti cedera atau operasi. Kulit merupakan pertahanan pertama tubuh terhadap mikroorganisme dan zat-zat kimia, sehingga luka pada kulit dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan. Prevalensi luka di Indonesia meningkat dari tahun 2012 7,5% menjadi 8,2% pada tahun 2013. Pengobatan tradisional masih banyak digunakan oleh masyarakat, dan telur memiliki potensi sebagai alternatif pengobatan yang efektif karena kaya akan protein dan asam amino yang diperlukan untuk membentuk jaringan baru dan mempercepat proses penyembuhan. Berdasarkan penelusuran di PubMed belum ada penelitian mengenai hubungan putih telur bebek terhadap penyembuhan luka insisi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh gel putih telur bebek terhadap penyembuhan luka insisi pada mencit. Metode peenelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan Postestt only with Control Group dengan dua puluh ekor mencit dibagi menjadi empat kelompok yaitu kelompok kontrol positif menggunakan povidone iodine, kontrol negatif mengunakan basis gel dan kelompok perlakuan 1 dengan gel telur bebek 10% dan perlakuan 2 gel telur bebek 20%. Perlakuan berupa inisis pada punggung mencit dengan Panjang 1cm dengan kedalaman 0,2cm dan pengukuran sisa Panjang luka 2 hari sekali menggunakan jangka sorong pda hari ke-3, 5 dan 7. Hasil dari penelitian ini didapatkan nilai p<0,05 yang menunjukkan bahwa gel putih telur bebek dengan konsentrasi 10% dan 20% efektif mempercepat penyembuhan luka insisi pada mencit. Gel putih telur bebek konsentrasi 20% memiliki efektivitas paling adekuat terhadap penyembuhan luka insisi pada mencit
PENGARUH PEMBERIAN SEDIAAN TOPIKAL EKSTRAK BAWANG MERAH (Allium cepa L.) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA SAYAT PADA TIKUS (Rattus norvegicus)
Deinike Wanita Marwan;
Wahyu Ramadhan;
Elly Anggreny
Collaborative Medical Journal Vol 6 No 2 (2023): Mei
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36341/cmj.v6i2.3844
Menurut Riskesdas pada tahun 2013 prevalensi luka di Indonesia sebanyak 8.2%, Jenis cedera yang banyak dialami penduduk seperti luka iris/sayat (23,2%). Bawang merah memiliki berbagai khasiat, salah satunya sebagai perbaikan jaringan. Salah satu kandungan pada bawang merah berupa flavonoid yang digunakan sebagai antiinflamasi, antibakteri, antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian sediaan topikal ekstrak bawang merah (Allium cepa L.) terhadap penyembuhan luka pada tikus (Rattus norvegicus) jantan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan posttest only with control group design. Tikus dibagi dalam 5 kelompok secara acak. Masing-masing kelompok terdiri dari 6 ekor tikus meliputi kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif diberi bioplacenton, 3 kelompok perlakuan diberi sediaan topikal ekstrak bawang merah masing-masing sebanyak 30%, 60%, 90%. Analisis data dilakukan dengan uji One Way ANOVA dan Post Hoc Bonferroni. Pada konsentrasi 30%, 60%, dan 90% memiliki pengaruh terhadap penyembuhan luka sayat. Konsentrasi tertinggi ada pada konsentrasi 90%. Konsentrasi terendah ada pada 30%.
PERIOPERATIF ANESTESI TINDAKAN TURP PADA PASIEN GERIATRI DENGAN ANODONTIA
Satriyanto, Muhammad Dwi;
Samosir, Irwandi
Collaborative Medical Journal Vol 6 No 3 (2023): September 2023
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36341/cmj.v6i3.3901
Perioperative anesthesia is the management before, during, and after surgery. In geriatric patients, perioperative anesthesia management considers age and changes that occur in physiological aging, including decreased organ function, systemic abnormalities, and including anodontia. Transurethral Resection of Prostate (TURP) is a prostate resection procedure that uses endoscopy, such as BPH (Benign Prostatic Hyperplasia) or Prostate cancer. A 65-year-old geriatric man with suspected prostate cancer came to the emergency room with the initial complaint of not being able to urinate since 1 week before entering the hospital, and had done TURP with regional anesthesia.
STATUS ANEMIA IBU SAAT HAMIL TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 12-23 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LIMAPULUH KOTA PEKANBARU
Yulnefia, Yulnefia;
Nuswiyah, Andi Ummah;
Riva'i, Syamsul Bahri
Collaborative Medical Journal Vol 6 No 3 (2023): September 2023
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36341/cmj.v6i3.3910
Stunting is defined as the condition of children’s height which is not suitable with their age. The result of their body height measurement index compared to the age (PB/U) less than -2 SD. Based on Indonesian Toddler Nutrition Status Survey data in 2022, the stunting prevalence Riau Province was 17,0%. Limapuluh Sub District is a sub district with the highest number of stunting occurrence in Pekanbaru City with prevalence 4,47%. One of causative factors for stunting is anemia history in the pregnant women. Anemia in pregnant women generally is caused by the physiological change during the pregnancy. When the infant and the baby were born, iron deficiency anemia caused the infant growth inhibited and premature birth until it can cause stunting. If stunting does not get the right management, then it will cause short term and long term impact on the children. To find out the correlation between anemia history in pregnancy and stunting occurrence in toddlers age 12- 23 months in the work area of Limapuluh Community Health Center Pekanbaru City. Used analytic observational study design with cross sectional design. The sampling technique was proportionate stratified random sampling sampling with sample size 142 respondents..The data were tested statistically using Spearman correlation test. There is correlation between anemia history during pregnancy in stunting occurrence p-value 0,000. The value of correlation coefficient was 0,590 which meant the correlation strength was medium. Anemia history during pregnancy are related to stunting occurrence on toddlers age 12-23 months in the work area of Limapuluh Community Health Center Pekanbaru City.
HUBUNGAN LAMA MENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DAN DISFUNGSI EREKSI
Firmansyah, Rio;
Nugraha, Dimas Pramita;
Susanti, Lasiah;
Risnandar, Risnandar
Collaborative Medical Journal Vol 6 No 3 (2023): September 2023
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36341/cmj.v6i3.4019
Diabetes melitus (DM) tipe 2 merupakan salah satu penyakit sistemik yang menyebabkan tingginya angka kesakitan dan mortalitas di Indonesia. Kali ini Disfungsi Ereksi (DE), salah satu komplikasi DM tipe 2 menjadi masalah serius karena pertama kejadian disfungsi ereksi tinggi dengan 50% -80% orang dengan DM tipe 2 mengalami DE. Kedua, masalah ini berdampak pada kehidupan pasien medis (psikologi dan infertilitas) serta nonmedis (bahan lama bercerai dan keluarga). DM tipe 2 adalah neuropati diabetik, angiopati diabetik, psikisis dan faktor hormonad. Semuanya berhubungan dengan durasi DM tipe 2 yang dialami penderita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi durasi DM tipe 2 dengan DE pada RSUP Arifin Achmad pekanbaru. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional yaitu populasi pasien rawat inap di RS Arifin Achmad. Penelitian dilaksanakan dengan teknik nonprobability sampling, consecutive sampling, dan terdapat 42 responden. Berdasarkan hasil uji koefisien kontingensi, terdapat korelasi antara durasi DM tipe 2 dengan DE (p=0,012, r=0,453). Terdapat korelasi antara durasi DM tipe 2 dengan DE, dengan kekuatan korelasi dan arah korelasi positif antara durasi DM tipe 2 dengan DE.
DAMPAK PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA 4-6 TAHUN OLEH IBU BEKERJA YANG MEMBACA NYARING
Kesuma, Putri Zalika Laila Mardiah;
Amalia Badri, Putri Rizki;
Irsandy, Wahyu Akbar;
Oktariza, Rury Tiara;
Febriani, Ratika
Collaborative Medical Journal Vol 6 No 3 (2023): September 2023
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36341/cmj.v6i3.4397
Reading aloud or read aloud is a method of reading texts aloud using reading media in the form of illustrated textbooks accompanied by expressions, intonation and interaction between the reader and listener. Reading aloud can be done by parents, especially mothers, both housewives and also working mother. It can impact a child's focus and attention span and stimulates discussion and interaction. This study aims to determine the relationship between the habit of reading aloud by working mothers and the language development of their children aged 4-6 years in Kindergartens Xaverius 3, 4 and 9, Palembang. The type of research used is analytical observational with a cross sectional design. The population of this study were working mothers with children aged 4-6 years who attended kindergartens Xaverius 3, 4 and 9, Palembang. The sample used was 40 respondents who met the inclusion and exclusion criteria. Data collection was carried out using a read aloud questionnaire and a pre-development screening questionnaire (KPSP). The results of the univariate analysis provide an overview of the frequency distribution regarding the mother's last education, the mother's occupation, the habit of reading books using the read aloud method, and the language development of children aged 4-6 years. Meanwhile, bivariate analysis carried out using the chi-square test obtained a p-value of 0.025 (P<0.05) so we can conclude that there is a significant relationship between the habit of reading aloud and the language development of children aged 4-6 years.
GAMBARAN PENGETAHUAN KADER POSYANDU TENTANG DETEKSI DINI STUNTING DI KELURAHAN XY WILAYAH KERJA PUSKESMAS X PEKANBARU
Ruza, Soraya Medina;
Diansyah, Ari;
Silviana, Siska;
Gusmaiyanto, Devi
Collaborative Medical Journal Vol 7 No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36341/cmj.v7i1.4409
Salah satu permasalahan utama di Indonesia dalam perkembangan balita adalah stunting. Stunting merupakan dampak dari kekurangan gizi kronis selama 1.000 hari pertama kehidupan. Deteksi dini stunting dapat diketahui dengan memanfaatkan kegiatan Posyandu yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar dan untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan kader terhadap deteksi dini stunting di Puskesmas X dan mengetahui perubahan tingkat pengetahuan kader setelah dilakukan penyuluhan oleh tenaga kesehatan. Metode penelitian yang digunakan adalah Pra eksperimen dengan memberikan kuesioner pre-test untuk mengetahui tingkat pengetahuan yang dimiliki kader mengenai deteksi dini stunting, pemberian penyuluhan materi deteksi dini stunting dengan metode ceramah dan pelaksanaan post-test setelah penyuluhan dilakukan. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat adanya pengaruh promosi kesehatan yang signifikan terhadap pengetahuan deteksi dini stunting oleh kader posyandu kelurahan XY melalui metode ceramah dengan p-value < 0.05.
ANALISIS EFEKTIFITAS GASTROPROTEKTIF EKSTRAK BAWANG MERAH (ALLIUM CEPA L) TERHADAP RATTUS NORVEGICUS YANG DI INDUKSI ASAM MEFENAMAT
Marwan, Deinike Wanita;
Zain, Fakhrun Nisya;
Munir, Ruswaldi;
Eryta, Evy
Collaborative Medical Journal Vol 7 No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Acute or chronic inflammatory diseases of the gastric mucosa caused by exogenous and endogenous factors can cause symptoms of dyspepsia, these diseases are clinically visible endoscopically and require histological confirmation. According to the World Health Organization (WHO), the incidence of gastritis cases in the world is around 1.8 – 2.1 million of the total population each year, in Southeast Asia it is around 583,635 of the total population each year. Then gastritis is also caused by an imbalance of the aggressive factors HCl, pepsin, and gastric defense factors with the defensive factor, namely mucus bicarbonate. One of the causes of this imbalance of aggressive-defensive factors is the use of NSAIDs (non-steroidal anti-inflammatory drugs). This study aims to analyze the effectiveness of administering gastroprotective red onion extract to Rattus Norvegicus induced by mefenamic acid. With a true experimental method, a post test approach with control group. This study used 30 mice which were divided into 5 groups with 2 control groups and 3 treatment groups. Induction of mefenamic acid at a dose of 23.25 mg/head/day/sonde for 10 days. Then proceed with giving red onion extract for 10 days to each group. The research results showed that sample data was p = 0.001 (p<0.05) indicating that red onion extract (Allium Cepa L) had gastroprotective effectiveness in male white rats (Rattus Norvergicus). Research regarding the effectiveness of red onion extract (Alliem cepa L) as gastroprotective against male white rats (Rattus norvegicus) needs to be carried out with other compounds or due to other causal factors.