cover
Contact Name
M. Arifki Zainaro
Contact Email
m.arifkiz@yahoo.com
Phone
+6285366376666
Journal Mail Official
jka@malahayati.ac.id
Editorial Address
Jalan Pramuka No 27 Kemiling, Kota Bandar Lampung
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Kreativitas PKM
Published by Universitas Malahayati
ISSN : 26150921     EISSN : 26226030     DOI : 10.3324
Core Subject : Health,
Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) merupakan jurnal yang bertaraf nasional yang memiliki fokus utama pada pengaplikasian hasil penelitian dan ilmu-ilmu di bidang kesehatan yang dilakukan pada masyarakat dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Lingkup bidang pengabdian kepada masyarakat antara lain meliputi pelatihan, penyuluhan, pendidikan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat berisi berbagai kegiatan penanganan dan pencegahan berbagai potensi, kendala, tantangan, dan masalah kesehatan yang ada di masyarakat. Pelaksanaan kegiatan pengabdian juga melibatkan partisipasi masyarakat dan mitra. Kegiatan pengabdian tersebut disusun dalam suatu kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan kesehatan masyarakat. Tujuan dari publikasi jurnal ini adalah untuk menyebarluaskan pemikiran konseptual atau ide-ide yang telah dicapai di bidang kesehatan.
Articles 42 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 11 (2024): Volume 7 No 11 (2024)" : 42 Documents clear
Edukasi Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Kerja di PT. Linda Jaya RW 12 Kelurahan Kota Wetan Garut Kota Kabupaten Garut Shalahuddin, Iwan; Rosidin, Udin; Lukman, Mamat; Yamin, Ahmad
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 11 (2024): Volume 7 No 11 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i11.16778

Abstract

ABSTRAK Promosi keselamatan dan kesehatan kerja, sebagai bagian dari perbaikan kondisi kerja secara keseluruhan, merupakan strategi penting, tidak hanya untuk memastikan kesejahteraan pekerja tetapi juga untuk memberikan kontribusi positif terhadap produktivitas. Pendidikan kesehatan ini bertujuan untuk Untuk Mengetahui masalah yang dapat terjadi dan bagaimana cara Mengatasi Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja Pekerja Jaket Kulit di PT. Linda Jaya yang berada di wilayah Kelurahan Kota Wetan Kecamatan Garut Kota. Metode yang dilakukan dalam pendidikan kesehatan adalah penjelasan atau ceramah yang diberikan oleh pemateri kepada pekerja dan pemilik home industry produksi kulit PT. Linda Jaya secara langsung, dan diikiuti dengan tanya jawab dan demonstrasi. Hasil , Berdasarkan hasil rekapitulasi hasil pengkajian kebutuhan belajar dapat terlihat bahwa ada sebagian pekerja, kebutuhan belajar yang termasuk kedalam kebutuhan belajar: Perceived needs, Unperceived needs dan Misperceived needs Karena ada sebagian peserta yang mengetahui bahaya jika tidak melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan kerja yang baik dan benar yang berbahaya bagi kesehatan. Kesimpulan, Pendidikan kesehatan efektif untuk meningkatkan pengetahuan Pekerja terkait Pertolongan pertama pada kecelakaan kerja untuk mengurangi dan menghilangkan terjadinya kecelakaan kerja. Pendidikan kesehatan yang dilakukan ini menunjukkan hasil yang baik terhadap pengetahuan pekerja dilingkungan kerjanya. Rencana berkelanjutan program dimasa yang akan datang adalah: Memberikan pemahaman tentang pentingnya melakukan upaya upaya pencegahan terhadap resiko kesehatan dan keselamatan kerja dengan membiasakan pertolonga pertama pada kecelakaan Kerja pada saat bekerja dan Melibatkan stakeholder setempat dan pemilik home industri. Kata Kunci: Edukasi, Pertolongan Pertama, Kesehatan dan Keselamatan Kerja  ABSTRACT The promotion of occupational safety and health, as part of the overall improvement of working conditions, is an important strategy, not only to ensure the welfare of workers but also to make a positive contribution to productivity. This health education aims to find out the problems that can occur and how to overcome first aid in work accidents for leather jacket workers at PT. Linda Jaya which is located in the area of Wetan City Village, Garut Kota District. The method carried out in health education is an explanation or lecture given by the speaker to workers and owners of the leather production home industry of PT. Linda Jaya directly, and was followed by questions and answers and demonstrations. Results, Based on the results of the recapitulation of the results of the learning needs assessment, it can be seen that there are some workers, learning needs that are included in the learning needs: Perceived needs, Unperceived needs and Misperceived needs Because there are some participants who know the danger if they do not give first aid to good and correct work accidents that are dangerous to health. Conclusion, Health education is effective in increasing workers' knowledge related to first aid in work accidents to reduce and eliminate the occurrence of work accidents. The health education carried out shows good results on the knowledge of workers in their work environment. The program's sustainable plan for the future is: Providing an understanding of the importance of making efforts to prevent occupational health and safety risks by familiarizing first aid in work accidents at work and involving local stakeholders and industrial home owners.    Keywords: Education, First Aid, Occupational Health and Safety
Pelatihan Pembuatan Empek-Empek Sayuran sebagai Pengembangan Potensi Desa dan Pengentasan Stunting di Desa Trirahayu Pesawaran Zarkasi, Ahmad; Salim, Luthfi; Putra, Andi Eka
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 11 (2024): Volume 7 No 11 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i11.17768

Abstract

ABSTRAK Pemerintah desa memiliki peranan penting dalam strategi pembangunan daerah dan nasiaonal, karna memiliki potensi desa pada sekor pertanian, perkebunan, perikanan, kelautan dll. Namun, masih terdapat permasalahan dalam pengembangan potensi desa karna, kurangnya aparat desa dan tenaga desa yang memiliki pengetahuan, wawasan dan ketrampilan dalam tata kelola pengelolaan dan pengembangan potensi desa. Untuk mengatasi permasalahan ini pengabdi memberikan pelatian dan pengembangan potensi desa melalui Tata kelola BUMDes dan UMKM. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini menggunakan Metode Participatory Action Research (PAR) dengan pendekatan PKM sebagai bentuk pembelajaran dalam mengatasi masalah kesadaran akan pemanfaatan potensi desa. Kegiatan ini dilakukan oleh dosen tentang upaya peningkatan tenaga ahli desa dalam mengelola BUMDes dan UMKM sebagai bentuk program kemintraan masyarakat sebagai dalam meningkatkan kemandirian dengan berwirausaha pembuatan empek-empek berbahan sayuran serta dapat mennaggulangi permasalahan stanting. lokasi dan partisipan kegiatan, bahan dan alat, metode pelaksanaan kegiatan, metode pengumpulan data, pengolahan, dan analisis data. Hasil Pengabdian  menunjukkan banyak manfaat salah satunya mengurangi penurunan angka stantig dan menambah lapangan pekerjaan serta menyadarkan masyarakat bahwa mengembangan potensi desa itu sangat penting agar menjadikan desa yang mandiri dan sejahtera. Kata kunci: Pelatihan, Potensi Desa dan Stunting  ABSTRACT The village government has an important role in regional and national development strategies, because it has village potential in the sectors of agriculture, plantations, fisheries, maritime affairs, etc. However, there are still problems in developing village potential due to the lack of village officials and village personnel who have knowledge, insight and skills in governance, management and development of village potential. To overcome this problem, the service provides training and development of village potential through BUMDes and MSME governance. Method implementation of activities This community service uses Method Participatory Action Research (PAR) with a PKM approach as a form of learning in overcoming the problem of awareness of utilizing village potential. This activity was carried out by lecturers regarding efforts to increase village experts in managing BUMDes and MSMEs as a form of community partnership program to increase independence through entrepreneurship in making empek-empek made from vegetables and to overcome the problem of stunting.location and activity participants, materials and tools, methods of carrying out activities, methods of data collection, processing and data analysis.The results of the service showThere are many benefits, one of which is reducing the decline in unemployment rates and increasing employment opportunities as well as making people aware that developing village potential is very important in order to make villages independent and prosperous. Keywords : Training, Village Potential and Stunting
Pendidikan Kesehatan tentang Gema Sehat (Generasi Muda Sadar Kesehatan) Rosidin, Udin; Shalahuddin, Iwan; Sumarni, Nina; Purnama, Dadang
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 11 (2024): Volume 7 No 11 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i11.17144

Abstract

ABSTRAK Masa remaja merupakan masa peralihan dimana adanya rasa keingintahuan yang besar dan jika tidak diberikan informasi atau pelayanan remaja yang tepat dan benar, maka perilaku remaja akan mengarah pada perilaku yang beresiko contohnya mengenai kesehatan reproduksi dan penyalahgunaan NAPZA. Hasil survey menunjukan tingkat pengetahuan siswa terkait kesehatan reproduksi dan penyalahgunaan NAPZA sebagian besar masih kurang. Tujuan kegiatan ini yaitu diharapkan pihak sekolah dan siswa memiliki pengetahuan tentang bahaya yang dapat ditimbulkan dari aktivitas tidak menjaga kesehatan reproduksi dan penyalahgunaan NAPZA. Metode kegiatan diawali dengan melakukan pengkajian kesehatan sekolah berupa data primer dan sekunder. Hasil pengkajian dibahas di tingkat manajemen sekolah dan disepakati kegiatan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah pelaksanaan pendidikan kesehatan. Hasil kegiatan menunjukan rata-rata nilai pengetahuan sebelum dilaksanakan pendidikan kesehatan adalah sebesar 51 poin dan rata-rata nilai pengetahuan setelah dilaksanakan pendidikan sebesar 72 poin. Kesimpulan setelah dilaksanakan pendidikan kesehatan adalah adanya peningkatan pengetahuan sebesar 21 poin. Tindak lanjut kegiatan ini, diharapkan pihak sekolah dapat melanjutkan kerja sama dengan puskesmas untuk membentuk generasi muda yang sehat. Kata kunci: Kesehatan reproduksi, NAPZA, Pendidikan kesehatan  ABSTRACT Adolescence is a transitional period where there is a great sense of curiosity and if appropriate and correct information or youth services are not provided, then adolescent behavior will lead to risky behavior, for example regarding reproductive health and drug abuse. The survey results show that most students' level of knowledge regarding reproductive health and drug abuse is still lacking. The aim of this activity is that it is hoped that schools and students will have knowledge about the dangers that can arise from activities that do not maintain reproductive health and drug abuse. The activity method begins with conducting a school health assessment in the form of primary and secondary data. The results of the study were discussed at the school management level and it was agreed that the activity to overcome this problem was the implementation of health education. The results of the activity showed that the average knowledge score before health education was implemented was 51 points and the average knowledge score after education was implemented was 72 points. The conclusion after implementing health education was that there was an increase in knowledge by 21 points. As a follow-up to this activity, it is hoped that the school can continue to collaborate with the community health center to form a healthy young generation.  Key words: Reproductive Health, Drugs, Health Education
Peningkatan Pengetahuan Dampak Perjudian bagi Kesehatan Mental Remaja Putri, Triyana Harlia; Ulfah, Ridha; Asseggaf, Syarifah Nurul Yanti Rizki Syahab; Zakiah, Mistika; Tyas, Tri Wahyuning; Khansa, Marsyabila Puspa; Agustina, Vanisia
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 11 (2024): Volume 7 No 11 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i11.17523

Abstract

ABSTRAK Bermain menjadi salah satu karakteristik yang remaja yang dalam fase ini akan terus berkembang hingga dewasa. Permainan di masa kini tidak pula luput memanfaatkan internet, dimana internet merupakan satu kesatuan dengan kehidupan manusia karena menjadi suatu kebutuhan, tidak terkecuali remaja. Game online merupakan salah satu permainan yang mengakses internet yang berujung pada aktivitas berjudi. Judi menjadi hal yang menarik di luar permainan itu sendiri. Perjudian memiliki dampak yang menganggu kesehatan mental hingga terjadinya bunuh diri, oleh sebab itu apabila masalah perjudian tidak diinformasikan dengan tepat dan jelas, maka remaja berisiko terjebak dalam perjudian karena belum bijak dalam menentukan pilihan. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan remaja berkaitan dengan dampak dari perilaku perjudian pada kesehatan mental. Sasaran dalam kegiatan ini remaja SMP Negeri 5 Kota Pontianak sebanyak 30 siswa/i. Kegiatan diawali dengan membuka sesi diskusi,pre-test dan Post-Test pengetahuan diikuti dengan penyerahan buku saku serta link video edukasi. Hasil test pengetahuan siswa mengenai perjudian sebelum dan sesudah diberikan edukasi dengan rerata pre-test (5,55, SD=0,31) dan rerata post-test (7,10, SD=1,01), hasil analisis t-test didapatkan p-Value=0,004, sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan tingkat pengetahuan sebelum diberikan edukasi dengan sesudah diberikan edukasi. Kata kunci: Kesehatan Jiwa, Perjudian, Remaja, Sekolah   ABSTRACT Playing is one of the characteristics of teenagers who in this phase will continue to develop into adults. Games today also do not escape the use of the internet, where the internet has become a part of human life and a necessity, including teenagers. Online games are one of the games that access the internet which ends in gambling activities. Gambling is an interesting thing outside the game itself. Gambling has an impact that interferes with mental health to suicide, therefore if the problem of gambling is not informed properly and clearly, then teenagers are at risk of being trapped in gambling because they are not wise in making choices. The purpose of implementing this activity is to increase adolescent knowledge related to the impact of gambling behavior on mental health. The target in this activity is teenagers of SMP Negeri 5 Pontianak City as many as 30 students. The activity began by opening a discussion session, pre-test and post-test knowledge followed by the submission of pocket books and educational video links. The results of the students' knowledge test regarding gambling before and after being given education with a pre-test average (5.55, SD=0.31) and a post-test average (7.10, SD=1.01), the results of the t-test analysis obtained p-Value=0.004, so it can be concluded that there is a difference in the level of knowledge before being given education and after being given education. Keywords: Adolescents, Gambling, Mental Health, School
Peningkatan Kepemimpinan Instruksional melalui Hasil Desiminasi Penelitian Hariri, Hasan; Rusdiani, Atik; Perdana, Ryzal; Efendi, Ujang; Triantoro, Joko; Wahyudienie, Mentari Bela; Sucitra, Diah Ayu Sucitra
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 11 (2024): Volume 7 No 11 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i11.17679

Abstract

ABSTRAK Tujuan dilaksanakannya kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan serta kesiapan kepemimpinan instruksional kepala sekolah dalam meningkatkan komitmen dan budaya organisasi kepala sekolah dan kepuasan kerja guru SMA di Kota Bandar Lampung. Target khusus yang ingin dicapai adalah peserta dapat mengimplementasikan hasil desiminasi penelitian tentang gaya kepemimpinan instruksional sekolah. Metode yang akan digunakan untuk mencapai tujuan dan target di atas adalah (1) Kegiatan ceramah dan diskusi/tanya jawab tentang pentingnya pemahaman kepemimpinan instruksional, (2) Penyajian materi kepemimpinaan pendidikan khususnya kepemimpinan instruksional, komitmen organisasai, budaya organisasai, kepuasan kerja guru. (3) Memberikan pelatihan dengan menyajikan materi melalui tatap muka langsung mengenai kepemimpinan instruksional, (4) Memberikan pelatihan kepemimpinaan instruksional (5) melakukan pretest dan postest. Hasil dari pretest yaitu sebesar 80% dalam kategori belum memahami, akan tetapi pada hasil postest diperoleh skor rata-rata yaitu 90% meningkat dalam kategori baik. sehingga menunjukkan peserta didik dapat memahami materi pelatihan kepemimpinan instruksional bagi kepala sekolah SMA se Bandar Lampung dan diharapkan kepala sekolah dapat mengimplementasikan gaya kepemimpinan instruksional untuk meningkatkan komitmen dan budaya organisasi dan kepuasan kerja guru.   Kata kunci: Pelatihan, Kepemimpinan Instruksional  ABSTRACT The purpose of this service activity is to provide understanding and knowledge, as well as to prepare the instructional leadership of school principals in enhancing the commitment and organizational culture of school principals and the job satisfaction of high school teachers in Bandar Lampung City. The specific target to be achieved is that participants can implement the results of the research dissemination on school instructional leadership styles. The methods that will be used to achieve the above goals and targets are (1) lectures and discussions/Q&A sessions about the importance of understanding instructional leadership, (2) presentation of material on educational leadership, specifically instructional leadership, organizational commitment, organizational culture, and teacher job satisfaction, (3) providing training by presenting material through face-to-face meetings on instructional leadership, (4) offering training on instructional leadership, and (5) conducting pretests and posttests. The result of the pretest was 80% in the category of not understanding, but in the posttest, an average score of 90% was obtained, indicating an improvement in the good category. This shows that the students can understand the training material on instructional leadership for high school principals in Bandar Lampung, and it is hoped that the principals can implement instructional leadership styles to enhance commitment, organizational culture, and teacher job satisfaction.  Keywords: Training, Instructional Leadership
Pendidikan Kesehatan tentang Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) pada Siswa SMAN 1 Rancaekek Amira, Iceu; Hendrawati, Hendrawati; Rosidin, Udin
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 11 (2024): Volume 7 No 11 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i11.17457

Abstract

ABSTRAK Masalah kesehatan jiwa yang dialami oleh kalangan remaja semakin memprihatinkan. Salah satu gangguan mental yang dapat terjadi adalah Post- Traumatic Stress Disorder (PTSD). PTSD merupakan gangguan stress yang disebabkan oleh paparan langsung maupun tidak langsung dari suatu peristiwa traumatis dan dapat menyebabkan masalah kejiwaan yang serius. Salah satu kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan mental pada remaja yaitu dengan pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan PTSD pada remaja bertujuan untuk meningkatkan pemahaman terhadap kondisi PTSD dan juga cara penanganan yang efektif. Tujuan untuk meningkatkan pemahaman terhadap kondisi PTSD dan juga cara penanganan yang efektif. Kegiatan ini menggunakan metode edukasi kepada siswa/ siswi, seta melakukan diskusi. Sebelumnya didakan dulu pretest dan diakhiri dengan postest. Respon peserta antusias dan aktif bertanya ketika diberikan materi tentang PTSD. Seluruh peserta aktif dalam kegiatan mulai dari pembukaan yang dilakukan oleh wakil kepala sekolah bidang kurikulum, pemaparan dan evaluasi, pre dan postest, pemberian penghargaan, hingga penutupan dan dokumentasi. Setelah dilakukan edukasi tentang PTSD mulai dari pengertian, dampak dan cara menangani PTSD, ada peningkatan dari hasil pre dan postest. Kata Kunci: Generasi muda; Pendidikan Kesehatan; PTSD  ABSTRACT Mental health problems experienced by teenagers are increasingly worrying. One of the mental disorders that can occur is Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD). PTSD is a stress disorder caused by direct or indirect exposure to a traumatic event and can cause serious mental problems. One of the activities to overcome mental health problems in adolescents is health education. PTSD health education for adolescents aims to increase understanding of the condition of PTSD and also how to effectively treat it. The aim to increase understanding of the condition of PTSD and also how to effectively treat it. This activity uses educational methods for students, as well as conducting discussions. Previously, a pretest was held and ended with a posttest. Participants responded enthusiastically and actively asked questions when given material about PTSD. All participants were active in activities starting from the opening carried out by the deputy principal for curriculum, presentation and evaluation, pre and posttest, giving awards, to closing and documentation. After providing education about PTSD starting from the understanding, impact and how to treat PTSD, there was an improvement in the pre and posttest results.  Keywords: Young generation; Healthy Education; PTSD
Asuhan Keperawatan Lansia Penderita DM dengan Perfusi Perifer Tidak Efektif Menggunakan Terapi Range of Motion (ROM) Ankle di RS Pertamina Bintang Amin Safutri, Apriyanti; Trismiyana, Eka; Keswara, Umi Romayati
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 11 (2024): Volume 7 No 11 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i11.17039

Abstract

ABSTRACT The number of DM sufferers in the world has reached 425 million people. Based on the Central Statistics Agency / BPS (2019), the total population in Indonesia experiencing DM has reached 13.7 million people and in Pertamina Bintang Amin Hospital Lampung in 2023 there will be 6555 people. Neuropathy is the most common chronic complication of DM (Putri, et al, 2020). Peripheral neuropathy is a microvascular disease that affects the small arteries that supply blood to the periphery (Putri, et al., 2020). Ineffective peripheral tissue perfusion in DM patients can cause frequent tingling sensations, this is related to decreased peripheral blood circulation down to the nerve fibers (Lestari, 2016). Blood circulation disorders at the ends or edges of the body in people with diabetes are caused by poor blood circulation because the blood is too thick and contains a lot of sugar. Narrowing and blockage of peripheral (main) blood vessels often occurs in the lower legs (especially the feet) (Permatasari et al., 2020). To make nursing care for the elderly with peripheral perfusion ineffective, use Ankle range of motion (ROM) therapy at Pertamina Bintang Amin Hospital.. The case study method for 2 respondents focuses on nursing care for elderly people with ineffective peripheral perfusion using ankle range of motion (ROM) therapy at Pertamina Bintang Amin Hospital. In both cases of DM in Mr. S and Mrs. Y both showed improvement. Improvements in symptoms that can be observed include: warm palpable acral, CRT <3 seconds, good skin turgor, no pallor around the skin in the foot area, increased dorsalis pedis pulse, increased ABI value. Ankle ROM therapy can increase ABI values in ineffective peripheral perfusion  Keywords: Elderly, Ineffective Peripheral Perfusion Type II DM, Ankle ROM Exercises  ABSTRAK Jumlah penderita DM di dunia telah mencapai 425 juta jiwa. Berdasarkan Badan Pusat Statistik / BPS (2019) menyatakan bahwa total penduduk di Indonesia yang mengalami DM mencapai 13,7 juta orang dan di RS Pertamina Bintang  Amin Lampung pada tahun 2023 sebanyak 6555 orang. Neuropati merupakan komplikasi kronik DM yang paling umum ditemui (Putri, Dkk, 2020). Neuropati perifer merupakan penyakit mikrovaskular yang mengenai pembuluh darah arteri kecil yang menyuplai darah ke perifer (Putri, Dkk, 2020). Ketidak efetifan perfusi jaringan perifer ini pada pasien DM dapat menyebabkan rasa kesemutan yang sering timbul, hal ini berkaitan sirkulasi darah perifer menurun hingga ke serabut saraf (Lestari, 2016). Gangguan sirkulasi darah pada bagian ujung atau tepi tubuh pada penderita penyakit diabetes diakibatkan karena peredaran darah yang kurang lancar karena darah terlalu kental dan banyak mengandung gula. Penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah perifer (yang utama), sering terjadi pada tungkai bawah (terutama kaki) (Permatasari et al., 2020). Untuk membuat asuhan keperawatan lansia dengan keperawatan lansia dengan Perfusi ferifer tidak efektif menggunakan terapi range of motion (ROM) Ankle di RS Pertamina Bintang Amin. Metode studi kasus 2 responden memfokuskan pada asuhan keperawatan lansia dengan Perfusi ferifer tidak efektif menggunakan terapi range of motion (ROM) Ankle di RS Pertamina Bintang Amin. Pada kedua kasus DM pada Tn. S dan Ny. Y sama-sama menunjukkan perbaikan. Perbaikan gejala yang dapat diamati antara lain: akral teraba hangat, CRT <3 detik, turgor kulit baik, tidak ada pucat disekitar kulit area kaki, nadi dorsalis pedis meningkat, nilai ABI meningkat.Terapi ROM Ankle dapat meningkatkan Nilai ABI pada Perfusi ferifer tidak efektif Kata Kunci: Lansia, Perfusi Perifer Tidak Efektif DM Tipe II, Latihan ROM Ankle
Pemberdayaan Lansia melalui “ Terapi Tawa” untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Lansia di Wilayah Kerja Kelurahan Limo Tobing, Duma Lumban; Adyani, Sang Ayu Made; Wahyudi, Chandra Tri; Sucika, Dara; Suciantie, Pramesti Dwi; Shahidda, Nadia; Wisudawati, Sulistya Nur’aeni; Nadhifa, Dhia Wita; Ningtiyas, Astuti; Evangeline, Marsaulina Priscilla; Millah, Zulfa Muzayyanatul; Balqis, Ayunissa
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 11 (2024): Volume 7 No 11 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i11.17627

Abstract

ABSTRAK Proses penuaan pada lansia sering kali disertai dengan penurunan fungsi tubuh yang berkontribusi pada munculnya penyakit kronis dan juga berdampak pada kondisi psikologis lansia, yang dapat memengaruhi kualitas hidup mereka secara signifikan. Pemberdayaan kelompok lansia melalui terapi tawa merupakan salah satu pendekatan nonfarmakologis yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan lansia terkait perawatan penyakit kronis yang dialami, serta meningkatkan kemampuan mereka dalam mengatasi masalah-masalah yang diakibatkan oleh penyakit kronis, sehingga kualitas hidup mereka dapat meningkat. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah ceramah dan diskusi mengenai penyakit kronis dan dampaknya terhadap kesehatan mental dan kualitas hidup, yang kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi terapi tawa. Hasil kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan pada lansia, yang ditunjukkan dengan nilai pretest sebesar 59,46 dan nilai posttest sebesar 81,35. Terdapat peningkatan nilai sebesar 21,89 poin dari pretest ke posttest. Kegiatan pengabdian ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan lansia dalam melakukan terapi tawa sebagai salah satu bentuk manajemen stres. Diharapkan upaya ini dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup lansia secara keseluruhan. Dengan demikian, terapi tawa merupakan strategi pemberdayaan yang efektif dalam meningkatkan kualitas hidup lansia di Posbindu Dahlia Senja, Kelurahan Limo. Kata Kunci: Kualitas Hidup, Lansia, Terapi Tawa  ABSTRACT The aging process in the elderly is often accompanied by a decline in bodily functions, which contributes to the development of chronic diseases and also impacts their psychological condition, significantly affecting their quality of life. Empowering elderly groups through laughter therapy is a non-pharmacological approach that can be used to enhance their quality of life. This community service activity aims to increase the elderly's knowledge about managing the chronic diseases they are experiencing, as well as improve their ability to address the challenges posed by these diseases, ultimately leading to a better quality of life. The methods used in this activity include lectures and discussions about chronic diseases, their impact on mental health, and their effects on quality of life. These are followed by a demonstration of laughter therapy. The results of this activity show an improvement in the elderly's knowledge, as indicated by a pretest score of 59.46 and a posttest score of 81.35, reflecting an increase of 21.89 points. This service activity successfully enhanced the knowledge and skills of elderly individuals in practicing laughter therapy as a form of stress management. It is hoped that this initiative will contribute to improving the overall quality of life for the elderly. In conclusion, laughter therapy serves as an effective empowerment strategy for improving the quality of life of the elderly at Posbindu Dahlia Senja, Limo Village. Keywords: Quality of Life, Elderly, Laughter Therapy
Edukasi dan Pelatihan Keluarga dan Kader Kesehatan tentang Pencegahan dan Perawatan Anak dengan Tuberkulosis Paru di rumah Desa Sidodadi Kecamatan Pardasuka Kabupaten Pringsewu Anita, Anita; Aprina, Aprina; Astuti, Titi; Hasan, Amrul; Kadarusman, Haris; Siregar, Maria Tuntun; Fauziah, Raden Roro Nur
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 11 (2024): Volume 7 No 11 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i11.15071

Abstract

ABSTRAK Indonesia merupakan salah satu negara dengan penderita Tuberkulosis (TBC) tertinggi ketiga di dunia dengan perkiraan jumlah orang penderita akibat TBC mencapai 845.000 dengan angka kematian 98.000 orang atau setara dengan 11 kematian/jam. Faktor risiko TBC pada anak diantaranya adalah status gizi, ASI eksklusif, riwayat kontak TBC, usia imunisasi BCG, keberadaan perokok dan sanitasi lingkungan. TBC pada anak dapat dicegah dengan meningkatkan status kesehatan & nutrisi yang baik, memutus rantai penularan TBC dengan  PHBS, mengubah perilaku anak, keluarga dan lingkungan secara terus menerus. Pengabdian bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga dan Kader Kesehatan tentang pencegahan dan perawatan  TBC. Pelaksanaan kegiatan secara kelompok di Desa Sidodadi Kecamatan Pardasuka Kabupaten Pringsewu, pada bulan Agustus 2024. Sasaran kegiatan adalah 20 keluarga yang memiliki balita resiko TBC. Kegiatan diawali dengan pelatihan dan edukasi, keberhasilan pelatihan diukur dengan membandingkan hasil pre-test dan post-test. Hasil Pengabdian ini menunjukkan adanya peningkatan pemahaman dan pengetahuan baik pada kelompok usia dewasa maupun kelompok keluarga dengan anak penderita TBC terkait perawatan balita/anak dengan TBC di rumah setelah dilakukan pelatihan keluarga dan kader kesehatan. Kata kunci: Anak, Pencegahan, Perawatan, TBC  ABSTRACT Indonesia is one of the countries with the third highest TB burden in the world with an estimated number of people falling ill due to TB reaching 845,000 with a death rate of 98,000 or equivalent to 11 deaths/hour. Risk factors for tuberculosis in children include nutritional status, exclusive breastfeeding, history of contact with tuberculosis, age of BCG immunization, the presence of smokers and environmental sanitation. Tuberculosis in children can be prevented by improving good health & nutrition status, breaking the chain of TB transmission with PHBS, changing the behavior of children, families and the environment continuously. The service aims to improve the knowledge and skills of families and Health Cadres about TB prevention and treatment. The implementation of group activities in Sidodadi Village, Pardasuka District, Pringsewu Regency, in August 2024. The target of the activity is 20 families with toddlers at risk of TB. The activity began with training and education, the success of the training was measured by comparing the results of the pretest and posttest. The results of this service show an increase in understanding and knowledge in both adult and child age groups related to the care of toddlers and children with tuberculosis at home after training families and health cadres. Keywords: Children, Prevention, Treatment, TB
Edukasi Mandiri dalam Upaya Peningkatan Kepatuhan Berobat Penderita Hipertensi di Kota Jambi Masnah, Cek; Daryono, Daryono; Subakir, Subakir
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 11 (2024): Volume 7 No 11 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i11.17431

Abstract

ABSTRAK Pada tahun 2023 berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia, secara Nasional prevalensi hipertensi berdasarkan hasil pengukuran sebesar 30,8% dan di Provinsi Jambi sebesar 23,6%. Meskipun selama 5 tahun terakhir terdapat penurunan, namun angka ini masih sangat tinggi. Pada sisi lain, kepatuhan penderita dalam konsumsi obat antihipertensi masih rendah. Secara nasional, hanya 54,40% pasien yang meminum obat secara teratur  pada tahun 2018, di Provinsi Jambi 44,35% dan di Kota Jambi keteraturan minum obat 54,20%. Pada tahun 2023 penderita hipertensi di Provinsi Jambi, yang mendapat edukasi pengobatan sebesar 71,9% dan yang teratur minum obat hanya 44,0%. Keadaan ini memerlukan upaya inovatif untuk meningkatkan kepatuhan pada pasien hipertensi. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan pasien hipertensi dalam mengikuti proses pengobatan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan dalam bentuk edukasi mandiri dengan menggunakan media booklet dan video. Sebelum intervensi, dilakukan pengukuran awal melalui survei untuk mengetahui karakteristik masyarakat sasaran, tingkat pengetahuan, dukungan keluarga, dan kepatuhannya. Intervensi dilakukan dalam bentuk penyuluhan dan pemberian booket dan video untuk dibaca/dilihat pada hari-hari selanjutnya sebagai bahan edukasi mandiri. Setelah lebih kurang 1,5 bulan dilakukan evaluasi dengan cara survei menggunakan kuesioner yang sama dengan survei awal. Hasil pengabdian menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan, dukungan keluarga, dan kepatuhannya. Setelah dilakukan edukasi mandiri terdapat peningkatan pengetahuan dengan kategori baik dari 11,29% menjadi 29,03%, terdapat peningkatan dukungan keluarga kategori baik dari 18,18% menjadi 45,45%, dan peningkatan kepatuhan kategori sedang dan tinggi dari 40,91% menjadi 68,19%.  Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa edukasi mandiri dapat meningkatkan pengetahuan, dukungan keluarga dan kepatuhan pasien hipertensi dalam mengikuti proses pengobatan. Agar perubahan ini dapat berkelanjutan diharapkan Puskesmas harus terus memantau tren kepatuhan pasien hipertensi, dan direkomendasikan untuk membentuk kelompok peduli hipertensi. Kata Kunci: Edukasi, Mandiri, Kepatuhan, HipertensiABSTRACT In 2023 based on the Indonesian Health Survey, nationally the prevalence of hypertension based on measurement results was 30.8% and in Jambi Province it was 23.6%. Although there has been a decline over the past 5 years, this figure is still very high. On the other hand, patient compliance in consuming antihypertensive drugs is still low. Nationally, only 54.40% of patients took medication regularly in 2018, in Jambi Province 44.35% and in Jambi City the regularity of taking medication was 54.20%. In 2023, hypertension sufferers in Jambi Province, who received treatment education were 71.9% and those who took medication regularly were only 44.0%. This situation requires innovative efforts to increase compliance in hypertension patients. This community service aims to increase compliance of hypertension patients in following the treatment process. Community service activities are carried out in the form of independent education using booklets and videos. Before the intervention, initial measurements were carried out through a survey to determine the characteristics of the target community, level of knowledge, family support, and compliance. The intervention was carried out in the form of counseling and providing booklets and videos to be read/watched in the following days as independent education materials. After approximately 1.5 months, an evaluation was carried out by means of a survey using the same questionnaire as the initial survey. The results of the community service showed an increase in knowledge, family support, and compliance. After independent education was carried out, there was an increase in knowledge with a good category from 11.29% to 29.03%, there was an increase in family support in the good category from 18.18% to 45.45%, and an increase in compliance in the medium and high categories from 40.91% to 68.19%. From these results, it can be concluded that independent education can increase knowledge, family support and compliance of hypertension patients in following the treatment process. In order for this change to be sustainable, it is hoped that the Health Center must continue to monitor the trend of compliance of hypertension patients, and it is recommended to form a hypertension care group. Keywords: Education, Independent, Compliance, Hypertension

Filter by Year

2024 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 8, No 11 (2025): Volume 8 No 11 (2025) Vol 8, No 10 (2025): Volume 8 No 10 (2025) Vol 8, No 9 (2025): Volume 8 No 9 (2025) Vol 8, No 8 (2025): Volume 8 No 8 (2025) Vol 8, No 7 (2025): Volume 8 No 7 (2025) Vol 8, No 6 (2025): Volume 8 No 6 (2025) Vol 8, No 5 (2025): Volume 8 No 5 (2025) Vol 8, No 4 (2025): Volume 8 No 4 (2025) Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025) Vol 8, No 2 (2025): Volume 8 No 2 (2025) Vol 8, No 1 (2025): Volume 8 No 1 (2025) Vol 7, No 12 (2024): Volume 7 No 12 (2024) Vol 7, No 11 (2024): Volume 7 No 11 (2024) Vol 7, No 10 (2024): Volume 7 No 10 (2024) Vol 7, No 9 (2024): Volume 7 No 9 (2024) Vol 7, No 8 (2024): Volume 7 No 8 (2024) Vol 7, No 7 (2024): Volume 7 No 7 2024 Vol 7, No 6 (2024): Volume 7 No 6 2024 Vol 7, No 5 (2024): Volume 7 No 5 2024 Vol 7, No 4 (2024): Volume 7 No 4 2024 Vol 7, No 3 (2024): Volume 7 No 3 2024 Vol 7, No 2 (2024): Volume 7 No 2 2024 Vol 7, No 1 (2024): Volume 7 No 1 2024 Vol 6, No 12 (2023): Volume 6 No 12 2023 Vol 6, No 11 (2023): Volume 6 No 11 2023 Vol 6, No 10 (2023): Volume 6 No 10 2023 Vol 6, No 9 (2023): Volume 6 No 9 2023 Vol 6, No 8 (2023): Volume 6 No 8 2023 Vol 6, No 7 (2023): Volume 6 No 7 2023 Vol 6, No 6 (2023): Volume 6 No 6 Juni 2023 Vol 6, No 5 (2023): Volume 6 No 5 Mei 2023 Vol 6, No 4 (2023): Volume 6 No 4 April 2023 Vol 6, No 3 (2023): Volume 6 No 3 Maret 2023 Vol 6, No 2 (2023): Volume 6 No 2 Februari 2023 Vol 6, No 1 (2023): Volume 6 No 1 Januari 2023 Vol 5, No 12 (2022): Volume 5 No 12 Desember 2022 Vol 5, No 11 (2022): Volume 5 No 11 November 2022 Vol 5, No 10 (2022): Volume 5 No 10 Oktober 2022 Vol 5, No 9 (2022): Volume 5 No 9 September 2022 Vol 5, No 8 (2022): Volume 5 No 8 Agustus 2022 Vol 5, No 7 (2022): Volume 5 No 7 Juli 2022 Vol 5, No 6 (2022): Volume 5 No 6 Juni 2022 Vol 5, No 5 (2022): Volume 5 No 5 Mei 2022 Vol 5, No 4 (2022): Volume 5 No 4 April 2022 Vol 5, No 3 (2022): Volume 5 No 3 Maret 2022 Vol 5, No 2 (2022): Volume 5 No 2 Februari 2022 Vol 5, No 1 (2022): Volume 5 No 1 Januari 2022 Volume 4 Nomor 6 Desember 2021 Volume 4 Nomor 5 Oktober 2021 Volume 4 Nomor 4 Agustus 2021 Volume 4 Nomor 3 Juni 2021 Volume 4 Nomor 2 April 2021 Volume 4 Nomor 1 Februari 2021 Volume 3 Nomor 2 Oktober 2020 Volume 3 Nomor 1 April 2020 Volume 2 Nomor 2 Oktober 2019 Volume 2 Nomor 1 April 2019 Volume 1 Nomor 2 Oktober 2018 Volume 1 Nomor 1 April 2018 More Issue