cover
Contact Name
M. Arifki Zainaro
Contact Email
m.arifkiz@yahoo.com
Phone
+6285366376666
Journal Mail Official
jka@malahayati.ac.id
Editorial Address
Jalan Pramuka No 27 Kemiling, Kota Bandar Lampung
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Kreativitas PKM
Published by Universitas Malahayati
ISSN : 26150921     EISSN : 26226030     DOI : 10.3324
Core Subject : Health,
Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) merupakan jurnal yang bertaraf nasional yang memiliki fokus utama pada pengaplikasian hasil penelitian dan ilmu-ilmu di bidang kesehatan yang dilakukan pada masyarakat dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Lingkup bidang pengabdian kepada masyarakat antara lain meliputi pelatihan, penyuluhan, pendidikan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat berisi berbagai kegiatan penanganan dan pencegahan berbagai potensi, kendala, tantangan, dan masalah kesehatan yang ada di masyarakat. Pelaksanaan kegiatan pengabdian juga melibatkan partisipasi masyarakat dan mitra. Kegiatan pengabdian tersebut disusun dalam suatu kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan kesehatan masyarakat. Tujuan dari publikasi jurnal ini adalah untuk menyebarluaskan pemikiran konseptual atau ide-ide yang telah dicapai di bidang kesehatan.
Articles 42 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 5 (2024): Volume 7 No 5 2024" : 42 Documents clear
Capacity Building Keluarga Rawan Stunting (Catyng Gawanting) melalui Asuhan Komplementer Wijayanti, Heny Noor; Setyaningsih, Dewi; Masruroh, Masruroh; Novika, Almira Gitta; Widayati, Titik; Susanti, Santi; Angelika, Marseli Dwi; Sanusi, Anisa; Apriyani, Dila
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 5 (2024): Volume 7 No 5 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i5.13765

Abstract

ABSTRAK Balita memiliki daya tahan tubuh yang masih sangat rentan sehingga mudah mengalami gangguan pada kesehatan. Selain itu, saat ini angka stunting di Indonesia juga masih dibawah target nasional. Dalam hal ini perlu adanya penanganan khusus selain pengobatan dengan terapi konvensional/medis juga perlu adanya pengobatan pendamping seperti diberikan asuhan terapi komplementer. Peran seorang keluarga terutama ibu dalam mengasuh balita sangatlah penting karena kebutuhan dasar seorang anak balita masih bergantung kepada ibunya. Terapi pijat juga merupakan salah satu perawatan komplementer dan alternative yang paling umum digunakan untuk menjaga, memelihara kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan anak balita serta daya tahan tubuh pada anak. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan ibu dengan balita dalam upaya pencegahan stunting melalui asuhan terapi komplementer. Metode yang digunakan adalah dengan memberikan penyuluhan, demonstrasi dan observasi. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-November 2023, dengan mendatangkan kader posyandu dan keluarga rawan stunting (ibu balita) beserta anaknya sejumlah 20 orang dari wilayah Kabupaten Sleman dan Tasikmalaya ke balai pertemuan yang menjadi sasaran dalam kegiatan. Hasil yang diperoleh adalah rata-rata nilai post test dari 20 responden sebesar 69 dengan kategori pengetahuan cukup. Selain itu, dikatakan bahwa 95% ibu balita mampu melakukan terapi komplementer pijat untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pada balita. Kegiatan pemberian edukasi ini diharapkan dapat dilakukan secara rutin mengenai permasalahan kesehatan anak balita yang diperlukan oleh masyarakat. Kata Kunci: Peningkatan Kapasitas, Keluarga Rawan Stunting, Komplementer  ABSTRACK Toddlers have very vulnerable immune systems so they easily experience health problems. Besides that, currently the stunting rate in Indonesia is still below the national target. In this case, special treatment is needed, apart from treatment with conventional/medical therapy, there is also a need for accompanying treatment such as providing complementary therapy care. The role of a family, especially mothers, in caring for toddlers is very important because the basic needs of a toddler still depend on their mother. Massage therapy is also one of the most commonly used complementary and alternative treatments to maintain the health, growth and development of children under five as well as children's immune system. The aim of this activity is to increase the knowledge, understanding and skills of mothers and toddlers in efforts to prevent stunting through complementary therapy care. The method used is by providing counseling, demonstration and observation. This service activity was carried out in August-November 2023, by bringing posyandu cadres and families prone to stunting (mothers of toddlers) and their children totaling 20 people from the Sleman and Tasikmalaya regencies to the meeting hall which was the target of the activity. The results obtained were the average post test score from 20 respondents was 69 with enough knowledge category. In addition, it was said that 95% of mothers of toddlers were able to do this. Complementary massage therapy to improve growth and development in toddlers. It is hoped that this educational activity can be carried out regularly regarding the health problems of children under five that are needed by the community. Keywords: Capacity Building, Family Prone to Stunting, Complementary
Analisis Asuhan Keperawatan melalui Intervensi Terapi Penggunaan Polyurethane Foam sebagai Secondary Dressing pada Fase Proliferasi pada Ny. M dan Ny. S dengan Pressure Injury di Wocare Center Bogor Kirani, Della Chintya; Naziyah, Naziyah; Bahri, Khairul
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 5 (2024): Volume 7 No 5 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i5.13676

Abstract

ABSTRAK Pressure injury atau yang kita kenal dengan ulkus dekubitus adalah luka terbuka pada kulit yang disebabkan adanya tekanan berkepanjangan dalam jangka waktu panjang di area tertentu. Selain tekanan, ulkus dekubitus juga dapat terjadi akibat gaya gesek dan peregangan kulit, biasanya pada bagian tubuh dengan tonjolan tulang. Bagian tubuh yang berisiko tinggi adalah tulang ekor, tumit, dan pinggang. Masalah keperawatan utama yang di tentukan pada saat pengkajian terhadap Ny. M dan Ny. S adalah gangguan integritas kulit/jaringan yang dibuktikan dengan adanya data subjektif dan objektif pada gejala dan tanda mayor berupa ulkus decubitus. Salah satu balutan yang biasa digunakan pada pasien dengan ulkus dekubitus yaitu polyurethane foam. Polyurethane foam terbuat dari polyurethane semipermeabel, polyurethane foam dreesing mengandung larutan polimer berbusa dengan sel kecil terbuka yang dapat menampung cairan. Menganalisis asuhan keperawatan dengan terapi penggunaan polyurethane foam sebagai secondary dressing pada fase proliferasi pada Ny. M dan Ny. S dengan ulkus dekubitus di Wocare Center Bogor. Intervensi perawatan luka yang diberikan pada kasus Ny. M dengan IME manajemen dan Ny. S dengan TIME manajemen. Pada Ny. M dan Ny. S melakukan perawatan luka 3 hari sekali dengan konsep moist wound healing. Dari hasil pengkajian yang dilakukan pada Ny. M didapatkan prediksi sembuh 6 minggu apabila tidak ada faktor penghambat penyembuhan luka, begitu pula dengan Ny.  S didapatkan prediksi sembuh 6 minggu apabila tidak ada faktor penghambat penyembuhan luka. Waktu tersebut dianggap optimal dalam menjaga kelembapan luka sehingga luka tidak terlalu kering maupun terlalu basah. Berdasarkan case study yang telah dilakukan penulis menyimpulkan bahwa polyuretahne foam mampu membantu proses penyembuhan luka pada fase proliferasi dan dapat mengontrol wound exsudate. Kata Kunci: Polyurethane Foam, Fase Proliferasi, Pressure Injury, Ulkus Dekubitus  ABSTRACT Pressure injury, also known as a decubitus ulcer, is an open wound on the skin caused by prolonged pressure in a certain area. Apart from pressure, decubitus ulcers can also occur due to frictional forces and skin stretching, usually on parts of the body with bony prominences. High-risk body parts are the tailbone, heels, and waist. The main nursing problem determined at the time of assessment of Mrs. M and Mrs. S was impaired skin / tissue integrity as evidenced by subjective and objective data on major symptoms and signs in the form of decubitus ulcers. One of the dressings commonly used in patients with decubitus ulcers is polyurethane foam. Polyurethane foam is made of semipermeable polyurethane, polyurethane foam dreesing contains a foamed polymer solution with small open cells that can hold liquid. Analyzing nursing care with therapy using polyurethane foam as a secondary dressing in the proliferation phase in Mrs. M and Mrs. S with decubitus ulcers at Wocare Center Bogor. Wound care interventions provided in the case of Mrs. M with IME management and Mrs. S with TIME management. Mrs. M and Mrs. S performed wound care once every 3 days with the concept of moist wound healing. From the results of the assessment carried out on Mrs. M, it was found that the prediction of recovery was 6 weeks if there were no factors inhibiting wound healing, as well as Mrs. S obtained a prediction of recovery of 6 weeks if there were no factors inhibiting wound healing. This time is considered optimal in maintaining wound moisture so that the wound is neither too dry nor too wet. Based on the case study that has been done, the author concludes that polyuretahne foam can help the wound healing process in the proliferation phase and can control wound exsudate. Keywords: Polyurethane Foam, Proliferative Phase, Pressure Injury, Decubitus Ulcer
Pelatihan Ibu Hamil tentang Pencegahan Respiratory Distress Sindrom Pada Bayi Baru Lahir di Wilayah Kerja Puskesmas Batang Beruh Sidikalang Kabupaten Dairi Silaban, Jojor; Naibaho, Risdiana Melinda; Hutagalung, Perak Maruli Asi Roha
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 5 (2024): Volume 7 No 5 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i5.14315

Abstract

ABSTRAK Respiratory Distress Sindrom atau penyakit membrane hialin merupakan salah satu penyumbang besar angka kematian bayi baru lahir sebesar 14% di Indonesia. Menurut data Profil Kesehatan Indonesia 2020 dan 2021 bahwa penyebab kematian neonatal terbanyak adalah kondisi berat badan lahir rendah (BBLR). Penyebab kematian lainnya di antaranya asfiksia, infeksi, kelainan kongenital, tetanus neonatorium, dan lainnya. Pada tahun 2021 Penyebab kematian neonatal terbanyak adalah kondisi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sebesar 34,5% dan asfiksia sebesar 27,8%. Peserta/sasaran kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Batang Beruh Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi sebanyak 97 (Sembilan puluh tujuh) orang. hari bertempat di 6 (enam) posyandu yaitu tanggal 02 Agustus 2023 di Posyandu Bintang Selamat, tanggal 04 di Posyandu Balai Desa Sidiangkat, tanggal 07 Agustus 2023 di posyandu Bintang Mersada dan Posyandu Kalang Simbara dan tanggal 08 Agustus 2023 di Posyandu Simpang Pesantren Sidiangkat dan Posyandu Bintang Hulu Kecamatan Sidikalang. Berdasarkan hasil pre dan post test terdapat perubahan signifikan pada pengetahuan sasaran (ibu hamil) setelah diberikan edukasi, di mana sebelum diberikan edukasi yang memiliki pengetahuan baik hanya 1,03 %, cukup 6,19% dan pengetahuan kurang sebanyak 92,78 %, tetapi setelah diberikan edukasi yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 18 orang (18,56%), cukup 51.55% dan pengetahuan kurang 29,90%. Demikian juga halnya dengan sikap ibu hamil tentang pencegahan RDS pada bayi baru lahir. Sebelum diberikan edukasi , yang mempunyai sikap negative ada 88 orang (90,72%) tetapi setelah diberikan edukasi menurun signifikan yang bersikap negative menjadi 16 0rang (16,49%). Pada saat pelaksanaan Evaluasi yang dilaksanakan satu bulan kemudian, dilakukan test kepada ibu hamil yang mendapatkan edukasi pada saat pelaksanaan kegiatan, ada 86 orang ibu hamil yang datang ke 6 posyandu tempat pelaksanaan kegiatan, hasil test pengetahuan ibu hamil tentang RDS didapati 83 orang (91,51%) pengetahuan baik, dua orang (23,26%) pengetahuan cukup dan hanya satu orang (11,62%) yang pengetahuannya kurang. Kata Kunci: Peningkatan Pengetahuan, Ibu Hamil, RDS pada BBL    ABSTRACT Respiratory Distress Syndrome or hyaline membrane disease is a major contributor to the 14% newborn mortality rate in Indonesia. According to the 2020 and 2021 Indonesian Health Profile data, the most common cause of neonatal death is low birth weight (LBW). Other causes of death include asphyxia, infection, congenital abnormalities, neonatal tetanus, and others. In 2021, the most common cause of neonatal death is Low Birth Weight (LBW) at 34.5% and asphyxia at 27.8%. The participants/targets of this community service activity are 97 (ninety-seven) pregnant women in the Batang Beruh Community Health Center working area, Sidikalang District, Dairi Regency. day at 6 (six) posyandu, namely 02 August 2023 at Posyandu Bintang Selamat, 04 at Posyandu Balai Desa Sidiangkat, 07 August 2023 at posyandu Bintang Mersada and Posyandu Kalang Simbara and 08 August 2023 at Posyandu Simpang Pesantren Sidiangkat and Posyandu Bintang Hulu, Sidikalang District. Based on the pre and post test results, there was a significant change in the knowledge of the target (pregnant women) after being given education, where before being given education, only 1.03% had good knowledge, 6.19% had sufficient knowledge and 92.78% had poor knowledge, but After being given education, 18 people (18.56%) had good knowledge, 51.55% had sufficient knowledge and 29.90% had poor knowledge. Likewise with the attitudes of pregnant women regarding preventing RDS in newborn babies. Before being given education, there were 88 people (90.72%) who had negative attitudes, but after being given education, there was a significant decrease in negative attitudes to 16 people (16.49%). At the time of the evaluation which was carried out one month later, tests were carried out on pregnant women who received education during the implementation of the activity, there were 86 pregnant women who came to the 6 posyandu where the activity was carried out, the results of the knowledge test of pregnant women about RDS were found to be 83 people (91, 51%) had good knowledge, two people (23.26%) had sufficient knowledge and only one person (11.62%) had poor knowledge. Keywords: Increased Knowledge, Pregnant Women, RDS in BBL
Laporan Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Hutagalung, Perak Maruli Asi Roha; Silalahi, Roberth Harnat; Silaban, Jojor
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 5 (2024): Volume 7 No 5 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i5.14465

Abstract

ABSTRAK Kabupaten Dairi merupakan salah satu wilayah yang rentan terhadap bencana tanah longsor. Setelah terjadinya bencana, sebagian besar dari populasi korban yang mengalami bencana akan memiliki respon trauma psikologis normal, sekitar 15-20% korban menderita gangguan mental sedang/ringan yang mengarah pada kondisi Post Traumatic Stress Disorder dan 3- 4% korban akan menderita gangguan mental berat seperti psikosis, depresi berat serta ansietas/kecemasan yang tinggi. Untuk mengatasi atau menghilangkan traumatic dapat dilakukan dengan terapi Emotional Freedom Technique. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dalam bentuk penyuluhan dan demonstrasi mengenai Emotional Freedom Technique untuk mengatasi atau melepaskan trauma atau pemulihan trauma akibat bencana tanah longsor di Desa SiArung-Arung Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi. Sasaran kegiatan adalah masyarakat (berusia 17 tahun sampai usia 65 tahun) berjumlah 61 orang. Tujuan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat tentang trauma healing “Emotional Freedom Techniques”. Dari hasil pengabdian masyarakat yang dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan yang signifikan pengetahuan dan keterampilan masyarakat tentang terapi EFT sebelum dan setelah dilakukan edukasi. Diharapkan kepada tenaga kesehatan khususnya pemegang program kesehatan jiwa di Puskesmas Sigalingging untuk melakukan monitoring pengetahuan dan keterampilan masyarakat tersebut. Kegiatan ini hendaknya dapat ditindaklanjuti ke daerah lain yang rawan bencana di wilayah kerja Puskesmas Sigalingging Kata Kunci: EFT, Trauma Healing, Tanah Longsor  ABSTRACT Dairi Regency is one of the areas that is vulnerable to landslides. After a disaster occurs, the majority of the population of victims who experience a disaster will have a normal psychological trauma response, around 15-20% of victims will suffer from moderate/mild mental disorders which lead to Post Traumatic Stress Disorder and 3-4% of victims will suffer from severe mental disorders. such as psychosis, severe depression and high anxiety/anxiety. To overcome or eliminate trauma, Emotional Freedom Technique therapy can be done. This community service is carried out in the form of counseling and demonstrations regarding the Emotional Freedom Technique to overcome or release trauma or recover from trauma caused by landslides in SiArung-Arung Village, Parbuluan District, Dairi Regency. The target of the activity is 61 people (aged 17 years to 65 years). The aim of this Community Service is to increase the community's knowledge and skills regarding trauma healing "Emotional Freedom Techniques". From the results of the community service carried out, it can be concluded that there was a significant increase in the community's knowledge and skills regarding EFT therapy before and after the education was carried out. It is hoped that health workers, especially mental health program holders at the Sigalingging Community Health Center, will monitor the knowledge and skills of the community. This activity should be followed up in other disaster-prone areas in the Sigalingging Community Health Center working area Keywords: EFT, Trauma Healing, Landslides
Pendidikan Kesehatan tentang Penerapan Ergonomis Tubuh dan Peregangan untuk Mencegah Terjadinya Cedera Saat Bekerja Shalahuddin, Iwan; Purnama, Dadang; Rosidin, Udin; Sumarni, Nina; Witdiawati, Witdiawati
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 5 (2024): Volume 7 No 5 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i5.14289

Abstract

ABSTRAK Risiko cedera pada pekerja berhubungan dengan kurangnya pengetahuan pekerja mengenai kesehatan dan keselamatan kerja di tempat mereka bekerja belum memiliki SOP yang harus dilakukan, pegawai mengalami masalah sendi dan nyeri tulang seperti pegal-pegal, nyeri punggung, dan nyeri pinggang sebanyak 3 orang (60%), sebagian kecil pekerja sering bertugas mengangkat barang yaitu sebanyak 2 orang (40%) dengan berat beban 5-10 kg, para pekerja mengatakan belum pernah mendapatkan penyuluhan mengenai keselamatan kerja. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk mengenalkan pemilik dan pegawai terkait masalah kesehatan dan lingkungan yang ada di home industri, terutama posisi ergonomis dalam bekerja. Metode pelaksanaan pengabdian ini menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan lapangan dan pendekatan teoritis, Pendekatan upaya pencegahan dengan penggunaan tiga level pencegahan, yaitu: Pencegahan Primer, sekunder dan tertier. Hasil, Kegiatan Survey Mawas Diri untuk pekerja Home Industry ini dilaksanakan pada tanggal 15 September 2023 yang berlangsung di Home Industry Roemah Parti yang bertempat di Kelurahan Ciwalen RW 1 Kelurahan Ciwalen. Hasil pengukuran didistribusikan berdasarkan jumlah jawaban benar peserta yang mengikuti pendidikan kesehatan. Nilai rata-rata untuk pre- test adalah 4,2 dan post-test 5. Pengkategorian data dibagi menjadi dua yaitu skor < rata-rata = pengetahuan kurang dan skor ≥ rata-rata = pengetahuan baik.   Kesimpulan Setelah dilakukan kegiatan pendidikan kesehatan kepada para pekerja terkait dengan permasalahan-permasalahn tersebut, didapatkan bahwa pengetahuan para pekerja meningkat dan mampu mengenal masalah kesehatan yang ditandai dengan hasil evaluasi para pegawai yang menunjukkan peningkatan dan lebih baik setelah diberikan pendidikan kesehatan. Kata Kunci: Promosi Kesehatan, Resiko Kerja, Ergonomi, Home Industri  ABSTRACT The risk of injury to workers is related to the lack of knowledge of workers about occupational health and safety where they work does not have SOPs that must be done, employees experience joint problems and bone pain such as aches, back pain, and low back pain as many as 3 people (60%), a small number of workers are often tasked with lifting goods, namely as many as 2 people (40%) with a load weight of 5-10 kg,  Workers said they had never received counseling on occupational safety.  The purpose of this service is to introduce owners and employees to health and environmental issues that exist in the home industry, especially ergonomic positions at work. This method of implementing service uses two approaches, namely a field approach and a theoretical approach, a prevention effort approach with the use of three levels of prevention, namely: primary, secondary and tertiary prevention. As a result, this introspective survey activity for Home Industry workers was carried out on September 15, 2023 which took place at Roemah Parti Home Industry located in Ciwalen RW 1 Village, Ciwalen Village. The measurement results are distributed based on the number of correct answers of participants who attend health education. The average score for pre-test was 4.2 and post-test 5. Data categorization is divided into two, namely average < score = less knowledge and average ≥ score = good knowledge. Conclusion After conducting health education activities for workers related to these problems, it was found that the knowledge of workers increased and was able to recognize health problems marked by the results of employee evaluations that showed improvement and better after being given health education      Keywords: Health Promotion, Work Risk, Ergonomics, Home Industry
Cegah dan Atasi Obesitas Anak Usia Sekolah dengan MAKBYUR (Makan Buah dan Sayur) Setiap Hari Mulyani, Lia; Wahyuningsih, Utami
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 5 (2024): Volume 7 No 5 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i5.14066

Abstract

ABSTRAK Anak-anak yang berusia enam hingga dua belas tahun disebut sebagai Anak Usia Sekolah (AUS). Pada fase ini, anak-anak rentan mengalami masalah terkait gizi dan kesehatan, salah satu masalah gizi yang banyak ditemukan adalah gizi lebih (overweight dan obesitas). Berdasarkan laporan Riskesdas 2018, diketahui prevalensi anak usia 5 hingga 12 tahun di Kota Depok yang mengalami overweight dan obesitas masing-masing sebesar 14,87% dan 16,02%. Angka kejadian tersebut lebih besar daripada angka kejadian overweight (10,8%) dan obesitas (9,2%) di Indonesia pada kelompok usia yang sama. Terdapat berbagai faktor yang menjadi penyebab terjadinya gizi lebih pada anak usia sekolah, salah satunya rendahnya tingkat konsumsi buah dan sayur. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan anak usia sekolah mengenai pentingnya mengonsumsi buah dan sayur setiap hari di wilayah kerja Puskesmas Cinere dengan media leaflet. Kegiatan dilakukan secara langsung pada siswa kelas lima SD Avicenna Cinere yang berjumlah 30 orang. Terdapat tiga rangkaian kegiatan yaitu pengisian pre-test, penyampaian edukasi dengan leaflet, dan pengisian post-test. Hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test diperoleh perbedaan rata-rata nilai pre-test dan post-test pengetahuan anak terkait konsumsi buah dan sayur setelah diberikan edukasi (P-value= 0,000). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa edukasi gizi yang diberikan melalui media leaflet dapat membantu anak usia sekolah untuk memahami pentingnya konsumsi buah dan sayur setiap hari. Kata Kunci: Anak Usia Sekolah, Edukasi Gizi, Gizi Lebih, Konsumsi Buah dan Sayur  ABSTRACT Children from six to twelve years old are considered as school-aged children. Children throughout this stage are more prone to nutritional and health-related problems, which overnutrition is one such issue. Children in Depok City aged 5 to 12 years are more likely to be overweight  (14.87%) and obesity (16.02%), according to the 2018 Riskesdas report. These percentages are greater than Indonesian children of the same age group's prevalence of overweight (10.8%) and obesity (9.2%). One of the causes of overnutrition in school-aged children is a lack of fruits and vegetables intake. This community project’s goal is to inform school-aged children about the importance of daily fruits and vegetables intake using leaflet as a media. The activity targeted 30 fifth-grade students at elementary school in Cinere. It involved three stages: administering a pre-test, delivering education using leaflet, and conducting a post-test. The average pre-test and post-test scores of children's knowledge of fruit and vegetable consumption after getting education indicated a significant difference, based on the Wilcoxon Signed Rank Test (P-value = 0.000). Thus, it can be concluded that nutrition education effectively contributes to increasing the knowledge of school-aged children about the importance of  fruits and vegetables intake every day.  Keywords: School-aged Children, Nutrition Education, Overnutrition, Fruits and Vegetables Consumption
Pengolahan Ikan untuk Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan Harjosari Pekanbaru Arsil, Yuliana; Restusari, Lily; Mulyani, Sri
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 5 (2024): Volume 7 No 5 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i5.12566

Abstract

ABSTRAK Pekanbaru merupakan kota yang memiliki sentral produksi perikanan yang cukup tinggi. Akses untuk memperoleh perikanan diseluruh wilayah kota Pekanbaru sangat mudah terutama di kelurahan Harjosari yang berada di Pusat kota. Ikan merupakan sumber protein hewani yang memiliki peran penting untuk tubuh. Pemanfaatan ikan sebagian besar masih sebatas ikan konsumsi serta kurangnya variasi dalam pengolahan ikan menyebabkan kurangnya minat konsumsi ikan terutama bagi anak-anak. Melakukan diversifikasi pangan tentunya akan meningkatkan kualitas dari produk pangan dan salah satu upaya dalam meningkatkan konsumsi ikan. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengolah ikan. Meliputi sosialisasi dan diskusi awal, penyuluhan Praktik dan evaluasi. Pengetahuan peserta pengabdian masyarakat sebelum penyuluhan dengan rata-rata 73, dan setelah penyuluhan meningkat menjadi 92. Keterampilan peserta mengolah ikan dalam kategori baik. Peserta pengabdian masyarakat mengalami peningkatan pengetahuan dan mampu melakukan praktik pengolahan ikan. Kata Kunci: Pangan Lokal, Teknologi, Diversifikasi, Pengetahuan  ABSTRACT Pekanbaru is a city that has a fairly high fisheries production center. Access to fisheries throughout the Pekanbaru city area is very easy, especially in the Harjosari village which is located in the city center. Fish is a source of animal protein which has an important role for the body. The utilization of fish mostly is still limited to simple consumption with lack of variety in the fish processing which causes a lack of interest in consuming fish, especially for children. Diversifying the  food will certainly improve the quality of food products and this is one of the efforts to increase fish consumption.  To increase the community's knowledge and skills in processing fish. Includes socialization and initial discussion, counseling related to fish processing, practices and evaluation. Knowledge of community service participants before counseling with an average of 73, and after counseling increased to 92. Participants' skills in processing fish are in the good category. Community service participants obtain Increased knowledge and skills in fish processing. Keywords: Local Food, Technology, Diversification, Knowledge
Pencegahan Peningkatan Angka Kejadian Diabetes Melitus melalui Pendidikan Kesehatan tentang Penyakit Diabetes Melitus di Wilayah Kerja Kelurahan Sukajaya Palembang Astuti, Lenny; Aini, Lela
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 5 (2024): Volume 7 No 5 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i5.14471

Abstract

ABSTRAK Diabetes Melitus (DM) merupkan kondisi penyakit yang berhubungan dengan sindrom metabolik yang ditandai dengan peningkatan gula darah atau hiperglikemia (Aini et al., 2021). Diabetes Melitus merupakan salah satu penyakit kronis yang sangat rentan mengalami gangguan fungsional yang dapat mengakibatkan kegagalan mata, ginjal, saraf, jantung, dan pembuluh darah (Lathifah, 2017). Tujuan Kegiatan pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman responden dalam mencegah peningkatan kejadian diabetes melalui pendidikan kesehatan diabetes. Kegiatan ini dilaksanakan pada 18 September 2023 di Kediaman Ketua RT 09 kelurahan Sukajaya dengan jumlah sampel 20 orang. Metode kegiatan ini dengan penguatan masyarakat melalui pendidikan kesehatan dan sesi tanya jawab. Peserta yang terlibat dalam kegiatan ini yakni masyarakat di lingkungan RT 09 yang memiliki riwayat diabetes. Tujuan dalam kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat dalam menjaga kesehatan sistem endokrin terkait diabetes dengan mengikuti kegiatan rutin yang diselanggarakan tenaga kesehatan, fasilitas kesehatan seperti puskesmas setempat dan rumah sakit. Bagi penderita diharapkan dapat memberikan manfaat dan menjaga pola aktivitas yang baik. Kata Kunci: Pencegahan, Pendidikan Kesehatan, Diabetes Mellitus  ABSTRACT Diabetes Mellitus (DM) is a disease condition related to metabolic syndrome which is characterized by increased blood sugar or hyperglycemia (Aini et al., 2021). Diabetes Mellitus is a chronic disease that is very susceptible to functional disorders which can result in failure of the eyes, kidneys, nerves, heart and blood vessels (Lathifah, 2017). The aim of this community service activity aims to increase respondents' understanding of preventing an increase in the incidence of diabetes through diabetes health education. This activity was carried out on September 18 2023 at the residence of the Head of RT 09, Sukajaya sub-district with a sample size of 20 people. The method of this activity is to strengthen the community through health education and question and answer sessions. Participants involved in this activity were people in the RT 09 environment who had a history of diabetes. The aim of this activity is to increase public understanding and knowledge in maintaining the health of the endocrine system related to diabetes by participating in routine activities organized by health workers, health facilities such as local health centers and hospitals. It is hoped that sufferers will be able to provide benefits and maintain good activity patterns. Keywords: Prevention, Health Education, Diabetes Mellitus
Peningkatan Kapasitas P3K melalui Edukasi First Aid di Area Wisata Dusun Bambu Kabupaten Bandung Barat Sudharmono, Untung; Wulandari, Imanuel Sri Mei; Sitompul, Monalisa; Haro, Masta
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 5 (2024): Volume 7 No 5 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i5.14368

Abstract

ABSTRAK Salah satu latar belakang utama bagi perlunya edukasi P3K di daerah wisata adalah meningkatnya angka kecelakaan dan kejadian darurat medis yang melibatkan wisatawan. Destinasi wisata seringkali menawarkan beragam aktivitas, seperti hiking, snorkeling, atau bersepeda gunung, yang dapat meningkatkan risiko cedera. Tanpa pengetahuan dan keterampilan P3K yang memadai, penanganan keadaan darurat bisa menjadi lambat dan tidak efektif. Tujuan dari pemberian edukasi ini adalah untuk meningkatkan kapasitas P3K dari para pekerja di area wisata Dusun Bambu. Metode yang digunakan adalah memberikan edukasi dengan simulasi mengenai First Aid  pada pekerja di area wisata. Hasil yang didapati bahwa 86% peserta mampu memahami materi yang disampaiakn dengan baik, dan 100 % peserta dapat mempraktekan kembali apa yang telah diajarkan. Edukasi yang disertai dengan simulasi mampu meningkatkan kapasitas P3K dari pegawai di area wisata Dusun bambu. Saran yang dapat disampaikan kiranya peserta terus memperbarui pengetahuan dan keterampilan dalam pertolongan pertama melalui pelatihan reguler dan belajar dari pengalaman. Kata Kunci: Edukasi, P3K, BHD ABSTRACT One of the main backgrounds for the need for first aid education in tourist areas is the increasing number of accidents and medical emergencies involving tourists. Tourist destinations often offer a variety of activities, such as hiking, snorkeling or mountain biking, which can increase the risk of injury. Without adequate first aid knowledge and skills, handling emergencies can be slow and ineffective. The aim of providing this education is to increase the first aid capacity of workers in the Dusun Bambu tourist area. The method used is to provide education with simulations regarding First Aid to workers in tourist areas. The results showed that 86% of participants were able to understand the material presented well, and 100% of participants were able to practice what had been taught. Education accompanied by simulations can increase the first aid capacity of employees in the Dusun Bamboo tourist area. Suggestions that can be conveyed are that participants continue to update their knowledge and skills in first aid through regular training and learning from experience. Keywords: Education, Basic Life Support
Sosialisasi Aplikasi Mobile JKN dalam Mengurangi Antrian Panjang di Klinik Kedaton Medical Center Bandar Lampung Yanti, Dhiny Easter; Nuryani, Dina Dwi; Gewang, Annissa Achmadsyah; Rizqy, Muhammad Alva; Riyadi, Slamet
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 5 (2024): Volume 7 No 5 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i5.14149

Abstract

ABSTRAK Pengalaman pasien selama perawatan dan tingkat kepuasan mereka semakin menjadi perhatian utama sebagai penunjuk kualitas di banyak negara dengan sistem kesehatan yang maju. Menurut Bull, pengalaman pasien dapat diartikan sebagai "apa" yang terjadi selama suatu episode perawatan dan "bagaimana" hal itu dirasakan dari sudut pandang pasien, sementara kepuasan pasien lebih mencakup harapan pribadi dan opini subjektif terhadap perawatan yang diterima. Meskipun keduanya berbeda, keduanya saling terkait secara kompleks dan berdampak signifikan satu sama lain serta pada hasil perawatan. Melakukan intervensi berupa sosialisasi aplikasi Mobile JKN dalam upaya mengurangi antrian panjang di Klinik Kedaton Medical Center. Data awal bersifat kualitatif dan data tersebut akan dianalisis prioritas dan pemecahan masalah dengan berbagai pendekatan. Metode CARL merupakan metode untuk menentukan prioritas masalah ketika data yang tersedia bersifat kualitatif. Kemudian Analisis fishbone merupakan diagram yang umum digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan suatu masalah. Berdasarkan hasil analisis data, di dapatkan bahwa “waktu tunggu antrian pelayanan yang panjang” merupakan prioritas masalah dari kepuasan pasien terhadap pelayanan Kesehatan di klinik Kedaton Medical Center. Adapun akar masalah yang menjadi prioritas yaitu “sosialisasi alur pendaftaran antrian online yang belum maximal”. Prioritas masalah pada analisis kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan di Klinik Kedaton Medical Center adalah waktu tunggu antrian pelayanan yang Panjang dan Akar masalah utama yaitu sosialisasi alur pendaftaran antrian online yang belum maksimal. Kata Kunci: Kepuasan, Waktu Tunggu, Sosialisasi Alur Pendaftaran  ABSTRACT Patients' experiences during care and their level of satisfaction are increasingly becoming a primary concern as indicators of quality in many countries with advanced health systems. According to Bull, patient experience can be defined as "what" happens during an episode of care and "how" it is perceived from the patient's perspective, while patient satisfaction encompasses more personal expectations and subjective opinions regarding the care received. Although the two are different, they are complexly interrelated and have a significant impact on each other and on treatment outcomes. Carry out intervention in the form of socializing the Mobile JKN application in an effort to reduce long queues at the Kedaton Medical Center Clinic. The initial data is qualitative in nature and this data will be analyzed for priorities and problem solving using various approaches. The CARL method is a method for determining problem priorities when the available data is qualitative. Then fishbone analysis is a diagram that is commonly used to analyze the factors that cause a problem. Based on the results of data analysis, it was found that "long service queue waiting times" was a priority problem in patient satisfaction with health services at the Kedaton Medical Center clinic. The root of the problem that is the priority is "socialization of the online queue registration flow which is not yet optimal". The priority problem in the analysis of patient satisfaction with health services at the Kedaton Medical Center Clinic is the long waiting time for service queues and the main root of the problem is the socialization of the online queue registration flow which has not been maximized. Keyword: Satisfaction, Waiting Time, Registration Flow Socialization

Filter by Year

2024 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 8, No 11 (2025): Volume 8 No 11 (2025) Vol 8, No 10 (2025): Volume 8 No 10 (2025) Vol 8, No 9 (2025): Volume 8 No 9 (2025) Vol 8, No 8 (2025): Volume 8 No 8 (2025) Vol 8, No 7 (2025): Volume 8 No 7 (2025) Vol 8, No 6 (2025): Volume 8 No 6 (2025) Vol 8, No 5 (2025): Volume 8 No 5 (2025) Vol 8, No 4 (2025): Volume 8 No 4 (2025) Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025) Vol 8, No 2 (2025): Volume 8 No 2 (2025) Vol 8, No 1 (2025): Volume 8 No 1 (2025) Vol 7, No 12 (2024): Volume 7 No 12 (2024) Vol 7, No 11 (2024): Volume 7 No 11 (2024) Vol 7, No 10 (2024): Volume 7 No 10 (2024) Vol 7, No 9 (2024): Volume 7 No 9 (2024) Vol 7, No 8 (2024): Volume 7 No 8 (2024) Vol 7, No 7 (2024): Volume 7 No 7 2024 Vol 7, No 6 (2024): Volume 7 No 6 2024 Vol 7, No 5 (2024): Volume 7 No 5 2024 Vol 7, No 4 (2024): Volume 7 No 4 2024 Vol 7, No 3 (2024): Volume 7 No 3 2024 Vol 7, No 2 (2024): Volume 7 No 2 2024 Vol 7, No 1 (2024): Volume 7 No 1 2024 Vol 6, No 12 (2023): Volume 6 No 12 2023 Vol 6, No 11 (2023): Volume 6 No 11 2023 Vol 6, No 10 (2023): Volume 6 No 10 2023 Vol 6, No 9 (2023): Volume 6 No 9 2023 Vol 6, No 8 (2023): Volume 6 No 8 2023 Vol 6, No 7 (2023): Volume 6 No 7 2023 Vol 6, No 6 (2023): Volume 6 No 6 Juni 2023 Vol 6, No 5 (2023): Volume 6 No 5 Mei 2023 Vol 6, No 4 (2023): Volume 6 No 4 April 2023 Vol 6, No 3 (2023): Volume 6 No 3 Maret 2023 Vol 6, No 2 (2023): Volume 6 No 2 Februari 2023 Vol 6, No 1 (2023): Volume 6 No 1 Januari 2023 Vol 5, No 12 (2022): Volume 5 No 12 Desember 2022 Vol 5, No 11 (2022): Volume 5 No 11 November 2022 Vol 5, No 10 (2022): Volume 5 No 10 Oktober 2022 Vol 5, No 9 (2022): Volume 5 No 9 September 2022 Vol 5, No 8 (2022): Volume 5 No 8 Agustus 2022 Vol 5, No 7 (2022): Volume 5 No 7 Juli 2022 Vol 5, No 6 (2022): Volume 5 No 6 Juni 2022 Vol 5, No 5 (2022): Volume 5 No 5 Mei 2022 Vol 5, No 4 (2022): Volume 5 No 4 April 2022 Vol 5, No 3 (2022): Volume 5 No 3 Maret 2022 Vol 5, No 2 (2022): Volume 5 No 2 Februari 2022 Vol 5, No 1 (2022): Volume 5 No 1 Januari 2022 Volume 4 Nomor 6 Desember 2021 Volume 4 Nomor 5 Oktober 2021 Volume 4 Nomor 4 Agustus 2021 Volume 4 Nomor 3 Juni 2021 Volume 4 Nomor 2 April 2021 Volume 4 Nomor 1 Februari 2021 Volume 3 Nomor 2 Oktober 2020 Volume 3 Nomor 1 April 2020 Volume 2 Nomor 2 Oktober 2019 Volume 2 Nomor 1 April 2019 Volume 1 Nomor 2 Oktober 2018 Volume 1 Nomor 1 April 2018 More Issue