cover
Contact Name
Devita Febriani Putri
Contact Email
devita@malahayati.ac.id
Phone
+62811796180
Journal Mail Official
jikk@malahayati.ac.id
Editorial Address
Jln. Pramuka no.27 Kemiling Bandar Lampung, Kode Pos 35152
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan
Published by Universitas Malahayati
ISSN : 23557583     EISSN : 25494864     DOI : https://doi.org/10.33024/.v5i4
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Ilmu Kedokteran dan kesehatan (JIKK) menyediakan platform untuk mempublikasikan artikel bidang Kedokteran dan kesehatan yang meliputi: kedokteran komunitas: epidemiologi penyakit, promosi kesehatan kedokteran keluarga pendidikan kedokteran kedokteran klinis: pediatrik, endokrin, reproduksi, muskuloskeletal, respirasi, geriatri, trauma, gastrointestinal. penyakit infeksi, THT, mata, sensoris kedokteran kerja kedokteran olahraga kedokteran dasar (biomedik)
Articles 28 Documents
Search results for , issue "Vol 12, No 7 (2025): Volume 12 Nomor 7" : 28 Documents clear
Pengaruh Kombinasi Antara Senam Aerobic Low Impact Dengan Diaphragma Breathing Exercise Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Lansia Di Komunitas Lansia Malang Ardila, Nur Afifa; Yuliadarwati, Nungki Marlian; Rosidah, Nikmatur
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 7 (2025): Volume 12 Nomor 7
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i7.19887

Abstract

Era globalisasi telah mengubah gaya hidup masyarakat, termasuk peningkatan konsumsi makanan instan dan perkembangan teknologi informasi. Perubahan ini beriringan dengan peningkatan angka harapan hidup, sehingga jumlah penduduk lansia di Indonesia semakin meningkat. Namun, kurangnya adaptasi terhadap perubahan ini dapat memicu masalah psikososial seperti kecemasan pada lansia. Kecemasan pada lansia adalah suatu kondisi emosional yang ditandai oleh perasaan takut, khawatir, gelisah, atau gugup yang tidak proporsional terhadap situasi yang dihadapi. Meningkatnya prevalensi kecemasan di kalangan lansia, yang disebabkan oleh perubahan fisik dan psikologis seiring bertambahnya usia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi antara senam aerobic low impact dengan diaphragma breathing exercise terhadap tingkat kecemasan pada lansia di Komunitas Lansia Malang. Metode dalam penelitian menggunakan desain pre-eksperimental dengan jenis one group pre-test and post-test, melibatkan 31 responden. Instrument yang digunakan yaitu depression anxiety stress scale (DASS) untuk mengukur kecemasan pada lansia. Pemberian latihan aerobic low impact dilakukan 12 sesi, tiga kali seminggu dengan durasi 30 menit dan diaphragma breathing exercise dilakukan lima kali pengulangan. Hasil uji analisis menggunakan uji wilcoxon signed rank test menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan dari intervensi ini terhadap penurunan tingkat kecemasan lansia, dengan p-value 0,000 (p < 0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah kombinasi senam aerobic low impact dengan diaphragma breathing exercise terbukti efektif dalam meningkatkan kesehatan fisik dan mental lansia, serta dapat dijadikan sebagai referensi dalam manajemen fisioterapi untuk mengatasi kecemasan pada kelompok lansia. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap program kesehatan bagi lansia, serta meningkatkan kualitas hidup mereka.
Profil Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus (GNAPS) Pada Anak Di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda Cantika, Anindi Faraz; Fitriany, Evi; Yuniarchan, Sherly
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 7 (2025): Volume 12 Nomor 7
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i7.18823

Abstract

Glomerulonefritis akut pasca streptokokus (GNAPS) adalah peradangan akut pada ginjal yang muncul setelah infeksi Streptokokus β hemolitikus grup A pada saluran pernapasan atas atau kulit. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan profil epidemiologi, klinis, dan hasil laboratorium pada pasien anak-anak dengan GNAPS yang dirawat di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda. Penelitian ini menggunakan metode observasional deskriptif dengan pendekatan retrospektif pada anak usia 0-18 tahun yang didiagnosis GNAPS antara Januari 2020 hingga Desember 2023. Data diambil dari rekam medik pasien, dengan total 32 pasien yang memenuhi kriteria penelitian. Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar pasien berusia 6-10 tahun (53,1%), dengan mayoritas berjenis kelamin laki-laki (62,5%). Sebanyak 46,9% pasien memiliki status gizi normal, meskipun terdapat juga pasien dengan status gizi kurang dan buruk. Tanda klinis yang paling banyak ditemukan adalah edema (71,9%) dan hipertensi (71,9%). Pemeriksaan laboratorium menunjukkan hasil terbanyak berupa hematuria mikroskopik (90,6%), anemia (87,5%), dan peningkatan kadar ureum (81,2%). Mayoritas hasil ultrasonografi ginjal menunjukkan adanya abnormalitas pada struktur ginjal (62,5%). Gagal ginjal akut (21,9%) dan ensefalopati hipertensi (21,9%) merupakan komplikasi yang paling sering ditemukan.
Kepadatan Jentik Nyamuk Anopheles sp. Dengan Kejadian Malaria Di Wilayah Endemis Rendah Desa Cilimus Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung Wicaksono, Naufal Irsyad; Arivo, Debi; Triwahyuni, Tusy; Putri, Devita Febriani
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 7 (2025): Volume 12 Nomor 7
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i7.20599

Abstract

Malaria merupakan penyakit menular yang umum di daerah tropis, disebabkan oleh parasit protozoa dari genus Plasmodium dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles sebagai vektor. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kepadatan jentik Anopheles sp. di wilayah endemis rendah, khususnya di Desa Cilimus, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran pada bulan Februari tahun 2025. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan potong lintang (cross sectional). Data primer diperoleh melalui pengambilan sampel jentik secara langsung menggunakan metode pengambilan aksidental. Ditemukan adanya 4 tempat perindukan nyamuk Anopheles sp. yaitu tepi sungai dengan jumlah 0 jentik, kolam dengan jumlah 5 jentik, selokan dengan jumlah 0 jentik dan genangan air dengan jumlah 2 jentik. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa selama tahun 2024 terdapat 648 kasus malaria di Desa Cilimus. Habitat potensial bagi jentik Anopheles sp. ditemukan pada kolam dan genangan air, meskipun dengan tingkat kepadatan yang rendah, yakni masing-masing 1 jentik/cidukan dan 0,4 jentik/cidukan. Habitat lain tidak menunjukkan adanya jentik.
Empiema Necessitans Akibat Infeksi Tuberkulosis Yang Ditatalaksana Dengan Pembedahan: Laporan Kasus Dan Tinjauan Pustaka Dewi, Amelinda Fortuna; Abdillah, Fauzi; Utomo, Arif Prasetyo; Ismail, Darmawan
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 7 (2025): Volume 12 Nomor 7
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i7.20068

Abstract

Empiema necessitans (EN) adalah konsekuensi yang sangat jarang terjadi dari infeksi pleura yang tidak diobati. Ini terjadi ketika empiema yang tidak diobati melalui pleura parietal dan membentuk abses di jaringan subkutis pada dinding dada. Respons segera diperlukan untuk menghindari morbiditas yang signifikan. Di sini kami sajikan seorang wanita berusia 51 tahun dengan pembengkakan lunak di dinding dada posterior kanan bawah. Rontgen dada dan Computed Tomography (CT) thorax menunjukkan adanya abses paru dan empiema necessitan di lobus inferior paru kanan, kami menemukan empiema intraoperatif. Pasien diobati dengan sayatan kecil dan drainase; namun, kondisinya tetap tidak terselesaikan. Perawatan dilanjutkan dengan dekortikasi torakotomi sebagai drainase dan debridemen jaringan yang terinfeksi serta eskalasi antibiotik. Selang dada dilepas dan pasien dipulangkan pada hari ke-5 pasca operasi setelah menunjukkan perbaikan klinis. Tes GeneXpert® telah dilakukan dan mengkonfirmasi bahwa M. tuberculosis adalah penyebabnya. EN jarang ditemukan sebagai satu-satunya infeksi pada paru-paru dan pleura. Diagnosis yang akurat berdasarkan temuan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang spesifik adalah penting untuk mencegah morbiditas dan mortalitas yang signifikan. Manajemen yang efektif dari empiema necessitans melibatkan perawatan yang cepat dan akurat, seperti intervensi bedah dan eskalasi antibiotik.
Hubungan Drug Prescribing Patterns JNC 7 Pada Kontrol Tekanan Darah Pasien Hipertensi Rawat Jalan Rumah Sakit Roemani Semarang Muslimah, Muslimah; Wafi, M Azka Hibbat; Kurniati, Ika Dyah
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 7 (2025): Volume 12 Nomor 7
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i7.19635

Abstract

Hipertensi adalah masalah kesehatan global utama yang meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti stroke, gagal jantung, dan penyakit ginjal kronis. Di Indonesia, prevalensinya terus meningkat seiring perubahan gaya hidup dan penuaan populasi. Pengelolaan hipertensi bertujuan mencapai kontrol tekanan darah optimal untuk mengurangi risiko komplikasi. Pedoman JNC 7 merekomendasikan penggunaan terapi farmakologis seperti diuretik, ACE inhibitor, ARB, CCB, atau beta blockers, baik sebagai monoterapi maupun kombinasi. Namun, implementasi pedoman ini sering terkendala variasi pola peresepan, akses obat, dan kondisi pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Drug Prescribing patterns JNC 7 pada tekanan darah pasien lansia yang mengalami hipertensi yang sedang menjalani rawat jalan di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang. penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif observasional noneksperimental dan pengambilan data secara retrospektif. Data yang digunakan berasal dari data rekam medik pasien hipertensi. Hasil uji didapatkan hubungan antara Drug Prescribing Pattern terhadap kontrol tekanan darah pada pasien lansia dengan hipertensi yang menjalani rawat jalan di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang menggunakan pedoman JNC 7 pada bulan Januari 2025 mendapatkan didapatkan nilai  p value 0,003 (0,005) setelah uji Chi-Square. Jika dosis, jenis, frekuensi pola peresepan obat hipertensi sesuai dengan pedoman JNC 7 maka tekanan darah pasien lansia yang menjalani rawat jalan di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang lebih dapat terkontrol hasil tekanan darah setelah diberikan pengobatan.
Hubungan Nilai NLR Dengan Kadar HS-CRP Pada Pasien Talasemia Beta Mayor Anak Di RSUD Pringsewu Pramana, Komang Aditya Septa; Nur, Muhammad; Anggraeni, Selvia; Muliasih, Mulat
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 7 (2025): Volume 12 Nomor 7
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i7.20372

Abstract

Pasien talasemia beta mayor sering mengalami inflamasi kronis terjadi akibat peningkatan kadar zat besi karena transfusi darah yang dilakukan secara rutin oleh pasien, sehingga dapat mengaktifkan sistem imun serta memicu mediator inflamasi. Inflamasi ini dapat dinilai dengan parameter inflamasi, termasuk Neutrophil lymphocyte ratio (NLR) dan high sensitivity c- reactive protein (hs-CRP). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara nilai NLR dengan kadar hs-CRP pada pasien talasemia beta mayor di Rumah Sakit Umum Daerah Pringsewu. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan metode analitik observasional dengan desain cross sectional.  Hasil yang diperoleh pada penelitian ini yaitu pada 53 sampel yang didapatkan sebanyak 27 responden laki- laki dan 36 perempuan. Usia yang mendominasi pada kategori anak- anak (6-11 tahun) sebanyak 24 respoden. Pada uji korelasi spearman didapatkan p-value sebesar 0,533 yang lebih besar dari taraf signifikansi 0,05 (0,533 > 0,05) mengindikasikan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara nilai NLR dengan kadar hs-CRP pada pasien talasemia beta mayor di Rumah Sakit Umum Daerah Pringsewu.
Analisis Faktor - Faktor Volume Residu Lambung Pada Pasien Penyakit Kritis Dengan Pemberian Nutrisi Enteral Ramadhan, Faramona Primidyas; Suparti, Sri; Asiandi, Asiandi; Fitriana, Nurul Fatwati
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 7 (2025): Volume 12 Nomor 7
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i7.19970

Abstract

Tingginya volume residu lambung terjadi karena ketidaktepatan dalam pemberian nutrisi enteral. Hal ini berdampak pada aspirasi, lamanya proses penyembuhan dan bertambahnya hari rawat. Ada banyak faktor-faktor volume residu lambung, diantaranya yaitu penyakit penyerta atau komorbid, terapi obat, penggunaan ventilator, osmolalitas, posisi pasien, dan volume pemberian nutrisi. Penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor volume residu lambung dengan pemberian nutrisi enteral pada pasien penyakit kritis. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif korelatif, pendekatan cross sectional. Penelitian ini melibatkan 50 responden menggunakan purposive sampling sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Variabel dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan volume residu lambung. Penelitian ini menggunakan lembar observasional yang didesain oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan analisis univariat, uji chi square, dan analisis binary logistik. Dilakukan uji chi square dengan hasil terdapat hubungan antara faktor faktor dengan volume residu lambung. Pada analisis binary logistik ada pengaruh yang signifikan antara osmolalitas, posisi pasien, volume pemberian nutrisi, komorbid, dan ventilator sebesar 78%. Faktor yang berhubungan dengan volume residu lambung pada pasien penyakit kritis dengan pemberian nutrisi enteral di ICU dan HCU RSUD Dr. Margono Soekarjo Purwokerto yaitu osmolalitas, posisi pasien, total pemberian nutrisi, dan osmolalitas.
Hubungan Penggunaan Gadget Dengan Perkembangan Emosional Pada Anak Usia Sekolah Di SDN 01 Sambiroto Kota Semarang Anggraini, Tarisma Putri; Saptanto, Agus; Anggraheny, Hema Dewi
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 7 (2025): Volume 12 Nomor 7
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i7.19280

Abstract

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di zaman modern berkembang dengan pesat, dan industri gadget adalah salah satu contohnya. Banyak kebiasaan gaya hidup yang berubah akibat penggunaan gadget, terutama pada anak muda, yang mungkin mengembangkan kecanduan atau ketergantungan pada gadget tanpa menyadarinya. Emosi seperti gelisah, tidak bahagia, kecewa, marah, dan cemas akan muncul saat mereka tidak menggunakan gawai mereka. Penelitian ini bertujuan untuk memastikan bagaimana siswa usia sekolah di SDN 01 Sambiroto, Kota Semarang, mengaitkan penggunaan gadget dengan perkembangan emosi mereka. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional dan bersifat kuantitatif. Anak-anak kelas 4-6 di SDN 01 Sambiroto, Kota Semarang menjadi partisipan penelitian, dan purposive sampling digunakan untuk memilih 74 responden. Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data. Kuesioner yang digunakan yakni Kuesioner penggunaan gadget dan Kuesioner Strength and Difficulties Questionnaire (SDQ). Analisis hubungan menggunakan uji rank spearman. Mayoritas frekuensi penggunaan gadget yang buruk sejumlah 56 responden (75,7%) dan mayoritas memiliki tingkat kekuatan dan kesulitan abnormal sejumlah 72 responden (97,3%). Pada analisis uji rank spearman menunjukkan terdapat hubungan penggunaan gadget dengan perkembangan emosional (p=0,000) dan (r=0,747). Menunjukkan Hubungan penggunaan gadget dengan kekuatan dan kesulitan anak memperlihatkan koefisien korelasi senilai 0.000. Ini menandakan adanya arah hubungan yang positif dan kuat kedua variabel tersebut.
Hubungan Konsumsi Depot Air Minum Isi Ulang Yang Mengandung Bakteri Coliform dan Esherichia coli Dengan Kejadian Diare Pada Anak Stunting Di Wilayah Binaan Puskesmas Duren Sawit Tram, Venny; Novilia, Citra; Andini, Mawasumi Ayu
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 7 (2025): Volume 12 Nomor 7
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i7.21500

Abstract

Anak Stunting adalah gagal tumbuh pada anak usia di bawah 5 tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang dan stimulasi psikososial yang tidak memadai terutama dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan. Diare dapat disebabkan karena mengonsumsi damiu yang tidak terjaga kebersihannya yang mengandung Coliform dan bakteri Escherichia coli (E. coli). Tujuan penelitian melakukan Pemeriksaan damiu yang dikonsumsi anak stunting di seluruh Wilayah Duren Sawit. Penelitian menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional yang menggambarkan hubungan kebiasaan mengkonsumsi damiu dimana dari hasil pemeriksaan mikrobiologi terdapat Coliform dan E. coli, dengan kejadian diare pada AS diwilayah binaan Puskesmas Duren Sawit Tahun 2024. Data penelitian ini di uji menggunakan chi square. Dari 50 anak stunting yang diperiksa, Kelurahan Pondok Kopi memiliki jumlah anak stunting terbanyak 28%, kejadian diare berulang pada anak stunting dalam setahun juga didapati terbanyak dikelurahan Pondok Kopi sebesar 38%. Keluarga anak stunting menggunakan akses air minum bersumber dari damiu sebesar 68%, orangtua anak stunting  memiliki penghasilan <UMR sebesar 92%. Dari 33 total sampel damiu yang diperiksa, didapati damiu positif Coliform sebanyak 60,6% dan positif E. coli sebanyak 24,2%. Pada pemeriksaan E. coli terbanyak ditemukan di wilayah Pondok Kopi dan Pondok Kelapa 37,5%. Pada pemeriksaan Coliform terbanyak ditemukan di Pondok Kelapa, Pondok Bambu dan Klender 20%. Ada hubungan kebiasaan mengkonsumsi damiu yang mengandung E.coli dengan kejadian diare pada AS (p = 0,003). Sedangkan damiu yang mengandung Coliform menunjukkan tidak ada hubungan dengan kejadian stunting.  Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kebiasaan mengonsumsi damiu yang mengandung Coliform dengan angka kejadian diare pada AS, dikarenakan kontaminasi Coliform tidak cukup tinggi untuk pertumbuhan bakteri patogen yang bisa menyebabkan berbagai penyakit jika dikonsumsi. Terdapat hubungan yang bermakna antara kebiasaan mengonsumsi damiu yang mengandung E. coli  dengan angka kejadian diare pada AS (p = 0,003). Hal ini menunjukkan pentingnya meningkatkan promosi kesehatan dan melakukan pengawasan terhadap program air, sanitasi dan hygiene untuk menurunkan prevalensi stunting pada balita.
Hubungan Kadar Bromotyrosine Urin Dengan Terapi Montelukast, Beclometasone/Formoterol, Dan Kombinasi Selama 3 Bulan Pada Pasien Asma Di Klinik Harum Melati Pringsewu Pinaka Baladika, Dimas Trend; Soeprihatini Soemarwoto, Retno Ariza; Mustofa, Syazili; Yunus, Faisal; Ekawati, Diyan; Wibowo, Adityo
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 7 (2025): Volume 12 Nomor 7
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i7.20239

Abstract

Bromotyrosine urin memiliki banyak keuntungan sebagai biomarker potensial penyakit asma mengingat stabilitasnya dan pengumpulan sampel urin yang bersifat non-invasif. Dalam manajemen tatalaksana asma leukotriene receptor antagonist (LTRA) merupakan obat alternatif lini pertama setelah kortikosteroid inhalasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar bromotyrosine urin dengan terapi montelukast selama 3 bulan. Penelitian ini melibatkan 82 pasien berusia antara 6-65 tahun dari Klinik Harum Melati, Pringsewu dari bulan Mei – Desember 2023. Dilakukan uji spirometri, urin, differential count sebelum dan setelah terapi 3 bulan, diklasifikasikan derajat obstruksi ringan (n= 66) dan sedang-berat (n=6) serta pasien non-asma untuk kontrol (n= 10). Hanya 28 pasien yang datang untuk evaluasi setelah 3 bulan terapi. Pasien dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok terapi montelukast (n=14), beclometason/formoterol (n=5), dan kombinasi montelukast dan beclometason/formoterol (n=9). Kadar bromotyrosine urin penderita asma secara bermakna lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol (154.11 ng/ml vs 11,87 ng/ml, p= 0,000). Tidak terdapat perbedaan bermakna kadar bromotyrosine urin setelah terapi montelukast (104.24 ng/ml vs 40.79 ng/ml, p=0,433) dan setelah terapi beclometason/formoterol (136,25 ng/ml vs 33,20 ng/ml, p= 0,345. Terjadi penurunan kadar bromotyrosine urin yang bermakna pada kelompok setelah terapi kombinasi montelukast dan beclometasone/formoterol (39.63 ng/ml vs 11.13 ng/ml) (95% CI 3.90-42.43, p= 0.028). Hasil penelitian menunjukkan pasien asma memiliki kadar bromotyrosine urin jauh lebih tinggi dibandingkan dengan non-asma. Kadar bromotyrosine urin menurun secara bermakna setelah terapi kombinasi (montelukast dan beclometason/formoterol) selama 3 bulan.

Page 2 of 3 | Total Record : 28


Filter by Year

2025 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 12, No 10 (2025): Volume 12 Nomor 10 Vol 12, No 9 (2025): Volume 12 Nomor 9 Vol 12, No 8 (2025): Volume 12 Nomor 8 Vol 12, No 7 (2025): Volume 12 Nomor 7 Vol 12, No 6 (2025): Volume 12 Nomor 6 Vol 12, No 5 (2025): Volume 12 Nomor 5 Vol 12, No 4 (2025): Volume 12 Nomor 4 Vol 12, No 3 (2025): Volume 12 Nomor 3 Vol 12, No 2 (2025): Volume 12 Nomor 2 Vol 12, No 1 (2025): Volume 12 Nomor 1 Vol 11, No 12 (2024): Volume 11 Nomor 12 Vol 11, No 11 (2024): Volume 11 Nomor 11 Vol 11, No 10 (2024): Volume 11 Nomor 10 Vol 11, No 9 (2024): Volume 11 Nomor 9 Vol 11, No 8 (2024): Volume 11 Nomor 8 Vol 11, No 7 (2024): Volume 11 Nomor 7 Vol 11, No 6 (2024): Volume 11 Nomor 6 Vol 11, No 5 (2024): Volume 11 Nomor 5 Vol 11, No 4 (2024): Volume 11 Nomor 4 Vol 11, No 3 (2024): Volume 11 Nomor 3 Vol 11, No 2 (2024): Volume 11 Nomor 2 Vol 11, No 1 (2024): Volume 11 Nomor 1 Vol 10, No 12 (2023): Volume 10 Nomor 12 Vol 10, No 11 (2023): Volume 10 Nomor 11 Vol 10, No 10 (2023): volume 10 Nomor 10 Vol 9, No 10 (2023): Volume 10 Nomor 9 Vol 10, No 9 (2023): Volume 10 Nomor 9 Vol 10, No 8 (2023): Volume 10 Nomor 8 Vol 10, No 7 (2023): Volume 10 Nomor 7 Vol 10, No 6 (2023): Volume 10 Nomor 6 Vol 10, No 5 (2023): Volume 10 Nomor 5 Vol 10, No 4 (2023): Volume 10 Nomor 4 Vol 10, No 3 (2023): Volume 10 Nomor 3 Vol 10, No 2 (2023): Volume 10 Nomor 2 Vol 10, No 1 (2023): Volume 10 Nomor 1 Vol 9, No 4 (2022): Volume 9 Nomor 4 Vol 9, No 3 (2022): Volume 9 Nomor 3 Vol 9, No 2 (2022): Volume 9 Nomor 2 Vol 9, No 1 (2022): Volume 9 Nomor 1 Vol 8, No 4 (2021): Volume 8 Nomor 4 Vol 8, No 3 (2021): Volume 8 Nomor 3 Vol 8, No 2 (2021): Volume 8 Nomor 2 Vol 8, No 1 (2021): Volume 8 Nomor 1 Vol 7, No 4 (2020): Volume 7 Nomor 4 Vol 7, No 3 (2020): Volume 7 Nomor 3 Vol 7, No 2 (2020): Volume 7 Nomor 2 Vol 7, No 1 (2020): Volume 7 Nomor 1 Vol 6, No 4 (2019): Volume 6 Nomor 4 Vol 6, No 3 (2019): Volume 6 Nomor 3 Vol 6, No 2 (2019): Volume 6 Nomor 2 Vol 6, No 1 (2019): Volume 6 Nomor 1 Vol 5, No 4 (2018): Volume 5 Nomor 4 Vol 5, No 3 (2018): Volume 5 Nomor 3 Vol 5, No 2 (2018): Volume 5 Nomor 2 Vol 5, No 1 (2018): Volume 5 Nomor 1 Vol 4, No 4 (2017): Volume 4 Nomor 4 Vol 4, No 3 (2017): Volume 4 Nomor 3 Vol 4, No 2 (2017): Volume 4 Nomor 2 Vol 4, No 1 (2017): Volume 4 Nomor 1 Vol 3, No 4 (2016): Volume 3 Nomor 4 Vol 3, No 3 (2016): Volume 3 Nomor 3 Vol 3, No 2 (2016): Volume 3 Nomor 2 Vol 3, No 1 (2016): Volume 3 Nomor 1 Vol 2, No 4 (2015): Volume 2 Nomor 4 Vol 2, No 3 (2015): Volume 2 Nomor 3 Vol 2, No 2 (2015): Volume 2 Nomor 2 Vol 2, No 1 (2015): Volume 2 Nomor 1 Vol 1, No 4 (2014): Volume 1 Nomor 4 Vol 1, No 3 (2014): Volume 1 Nomor 3 Vol 1, No 2 (2014): Vol 1 No 2 Vol 1, No 1 (2014): Vol 1 No 1 More Issue