cover
Contact Name
Dina Angela
Contact Email
dina_angela@ithb.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnaltelematika@ithb.ac.id
Editorial Address
Jl. Dipati Ukur no. 80-84, Kel. Coblong, Kec. Lebak Gede, Bandung, 40132
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Telematika
ISSN : 18582516     EISSN : 25793772     DOI : https://doi.org/10.61769/telematika
Jurnal Telematika is a scientific periodical written in Indonesian language published by Institut Teknologi Harapan Bangsa twice per year. Jurnal Telematika publishes scientific papers from researchers, academics, activist, and practicioners, which are results from scientific study and research in the field of telematics and information technology.
Arjuna Subject : -
Articles 241 Documents
Perbaikan Kualitas Citra Menggunakan Metode Fuzzy Type-2 Sunoto, Tio Dewantho; Saragih, Riko Arlando; Jarden, Judea Janoto; Wijaya, Kioe (Oeij) O. K. Ricky
Jurnal Telematika Vol. 16 No. 2 (2021)
Publisher : Yayasan Petra Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61769/telematika.v16i2.420

Abstract

Image enhancement is applied to an image that has low contrast. Histogram Equalization (HE) is a general method used to improve the quality of an image.  However, its drawback is for a low contrast image, which is solved by using the type-1 fuzzy method. Nonetheless, due to its crisp membership function, then type-1 fuzzy will result in uncertainty when implemented on an image with a non-homogenous contrast. In this research, type-2 fuzzy will be applied because its membership function can model and minimize the uncertainty to increase the image quality. Image enhancement is evaluated quantitatively and qualitatively. Mean Square Error (MSE) and Peak Signal-to-Noise Ratio (PSNR) are used as quantitative measures for the three image enhancement techniques used, i.e., HE, type-1 fuzzy, and type-2 fuzzy. In general, based on the simulation results, type-2 fuzzy gives the best performance. Meanwhile, the qualitative measure is done through a survey of several respondents. The respondents agree that type-2 fuzzy shows the best performance for image enhancement qualitatively. Quantitatively, there is not the best among the three type-2 fuzzy methods for image enhancement because their MSE and PSNR were varied. Moreover, neither qualitatively, due to subjective issue among the respondents when looking at the resulting image, the respondents agree there is none the best one among them so that it needs the same perception about the quality of a good image.  Perbaikan kualitas citra biasanya diterapkan untuk citra yang memiliki kontras yang rendah. Metode Histogram Equalization (HE) adalah metode yang umum digunakan untuk memperbaiki kualitas citra. Namun, metode ini mempunyai kekurangan untuk citra yang memiliki level kekontrasan yang rendah. Kekurangan ini dapat diatasi dengan menggunakan metode fuzzy tipe-1. Karena sifat keanggotaan metode fuzzy type-1 bersifat crisp (tajam), maka akan berakibat ketidakpastian saat diterapkan untuk citra yang mempunyai distribusi kontras yang tidak homogen. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan diimplementasikan metode fuzzy type-2. Himpunan fungsi keanggotaan fuzzy type-2 mampu memodelkan dan meminimalisasi ketidakpastian sehingga kualitas citra dapat ditingkatkan. Penilaian terhadap perbaikan kualitas citra dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Pengujian kuantitatif dilakukan dengan menggunakan metrik Mean Square Error (MSE) dan Peak Signal-to-Noise Ratio (PSNR) terhadap perbaikan kualitas citra yang menggunakan metode HE, metode fuzzy type-1, dan metode fuzzy type-2. Berdasarkan pengujian, secara umum metode fuzzy type-2 menghasilkan perbaikan kualitas citra yang paling baik. Evaluasi pengujian kualitatif dilakukan melalui survei responden. Secara umum responden menilai perbaikan kualitas citra dengan metode fuzzy type-2 akan menghasilkan visual citra yang lebih baik. Di antara ketiga kategori metode fuzzy type-2, secara kuantitatif hasilnya tidak menunjuk kepada satu kategori yang terbaik karena nilai MSE dan PSNR yang masih bervariasi. Demikian pula secara kualitatif, responden tidak memilih satu kategori terbaik akibat adanya faktor subyektivitas responden saat melihat sebuah citra. Untuk itu, dibutuhkan kesamaan persepsi tentang arti kualitas sebuah citra yang baik.
Analisis Pengaruh Gender Terhadap Indeks Pembangunan Gender Menggunakan Regresi Campuran Nonparametrik Spline Linier Truncated dan Fungsi Kernel Rahayu, Alfin; Akbarita, Rachmadania; Narendra, Risang
Jurnal Telematika Vol. 16 No. 1 (2021)
Publisher : Yayasan Petra Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61769/telematika.v16i1.391

Abstract

This research is motivated by the many gender deviations in Blitar Regency in the last ten years that men dominate more than women, both in work, education, and politics. This situation causes gender development to be important by creating equality between men and women in Blitar Regency. The method to analyze the effect of gender on the Gender Development Index used in this study is Nonparametric Spline Linear Truncated Mixed Regression and Kernel Function with eight predictor variables. The results obtained from the nonparametric Spline Linear Truncated Mixed Regression model and the Kernel Function are the numbers of cases of violence against women (x1), the number of female labor force participation rates (x2), sex ratio (x3), the number of female elementary school enrollment rates (x4), total female middle school participation rate (x5), female high school participation rate (x6), and female illiteracy rate (x7) affect the Gender Development Index (y) in Blitar Regency. The number of women's participation in government institutions (x8) has no effect on the Gender Development Index (y) in Blitar Regency. The value of adjusted R square (R2), or the coefficient of determination, was obtained at 0.998. This means that GPA is influenced by eight predictor variables (x) of 99.8% and 0.2% is explained by other variables..  Penelitian ini dilatarbelakangi dengan banyaknya penyimpangan gender di Kabupaten Blitar dalam sepuluh tahun terakhir ini dalam hal pemahaman bahwa laki-laki lebih mendominasi daripada perempuan, baik dalam bidang pekerjaan, pendidikan, maupun politik. Keadaan ini menyebabkan pembangunan gender menjadi penting untuk dilakukan dengan menciptakan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan di Kabupaten Blitar. Metode untuk menganalisis pengaruh gender terhadap Indeks Pembangunan Gender yang digunakan dalam penelitian ini yaitu regresi campuran nonparametrik spline linier truncated dan fungsi kernel dengan delapan variabel prediktor. Hasil penelitian yang didapatkan dari model regresi campuran nonparametrik spline linier truncated dan fungsi kernel adalah jumlah Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan (x1), jumlah Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan (x2), Rasio Jenis Kelamin (x3), jumlah Angka Partisipasi Sekolah SD perempuan (x4), jumlah Angka Partisipasi Sekolah SMP perempuan (x5), jumlah Angka Partisipasi Sekolah SMA perempuan (x6), dan Angka Buta Huruf perempuan (x7) berpengaruh terhadap Indeks Pembangunan Gender (y) di Kabupaten Blitar. Jumlah Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintah (x8) tidak berpengaruh terhadap Indeks Pembangunan Gender (y) di Kabupaten Blitar. Nilai adjusted R square (R2), atau koefisien determinasi, diperoleh sebesar 0,998. Hal ini berarti IPG dipengaruhi oleh delapan variabel prediktor (x) sebesar 99,8% dan 0,2% dijelaskan oleh variabel lain.
Pengembangan Sistem Pengawasan Lansia Berbasis Microcontroller dan Aplikasi Mobile Gunawan, Ardy; Gamaliel, Yoyok; Nugroho, Tunggul Arief
Jurnal Telematika Vol. 16 No. 2 (2021)
Publisher : Yayasan Petra Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61769/telematika.v16i2.401

Abstract

The physical and mental decline experienced by the elderly causes reduced independence and limited daily activities, as well as in maintaining their health. Signs of elderly health that can be observed are body temperature and heart rate. These health signs are very important for the elderly, especially for those who live far from family or for those who live with family but are often left alone. Due to memory loss, some of the elderly may not remember the way home when traveling alone. Therefore, it is important to monitor the signs of health and the presence of the elderly at any given time. Elderly families or health care providers must be more aware of the health and safety conditions of the elderly. This study develops an elderly health surveillance system that can assist the elderly's family or health service providers in monitoring, tracking, and reminding the health and presence of the elderly. This research uses the MLX90614ESF temperature sensor, XD-58C heart rate sensor, Neo-5M GPS sensor, 800C SIM module, microcontroller, and Android-based mobile application. This system is also able to provide reminders of scheduled elderly activities in real-time. The measurement of the sensors will be compared with the measurements of similar digital devices on the market. The results of this study are prototypes that produce temperature measurement errors of 1.23% to 1.94% and heart rate measurement errors of 3.97% to 4.17%. The error in position detection using the GPS sensor is 1 to 5 meters.  Penurunan fisik dan mental yang dialami lansia menyebabkan berkurangnya kemandirian dan terbatasnya aktivitas sehari-hari, juga dalam menjaga kesehatannya. Tanda-tanda kesehatan lansia yang dapat diamati adalah suhu tubuh dan detak jantung. Tanda-tanda kesehatan ini sangat penting bagi lansia, terutama bagi mereka yang tinggal jauh dari keluarga atau bagi mereka yang tinggal dengan keluarga, tetapi sering ditinggal sendiri. Karena adanya penurunan daya ingatan, sebagian lansia pun bisa tidak ingat jalan pulang ketika berpergian sendirian. Oleh karena itu, penting untuk memantau tanda-tanda kesehatan dan keberadaan lansia pada suatu waktu tertentu. Keluarga lansia atau penyedia layanan kesehatan harus dapat lebih waspada terhadap kondisi kesehatan dan keselamatan lansia. Penelitian ini mengembangkan sistem pengawasan kesehatan lansia yang dapat membantu pihak keluarga lansia atau penyedia layanan kesehatan dalam melakukan monitoring, tracking, dan reminding kesehatan dan keberadaan lansia. Pada penelitian ini digunakan sensor suhu MLX90614ESF, sensor detak jantung XD-58C, sensor GPS Neo-5M, modul SIM 800C, pengendali mikro, dan aplikasi mobile berbasis Android. Sistem ini juga mampu memberikan reminding aktivitas lansia terjadwal secara real-time. Hasil pengukuran semua sensor yang diamati akan dibandingkan dengan pengukuran perangkat digital yang ada di pasaran. Hasil penelitian ini berupa purwarupa yang menghasilkan ralat pengukuran suhu 1,23% sampai dengan 1,94% dan ralat pengukuran detak jantung 3,97% sampai dengan 4,17%. Ralat pendeteksian posisi dengan menggunakan sensor GPS adalah 1 sampai dengan 5 meter.
Analisis Clustering Pelanggan Berdasarkan Data Transaksi Penjualan Menggunakan Metode Recency, Frequency, Monetary (RFM) (Studi Kasus: CV XYZ) Yonata, Yosi; Maharani, Herastia; Viona, Chen
Jurnal Telematika Vol. 16 No. 2 (2021)
Publisher : Yayasan Petra Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61769/telematika.v16i2.379

Abstract

CV XYZ is a company engaged in retail clothing and accessories for Muslim women's clothing located in Bandung. The products sold consist of 5 types of categories. Sales business processes that occur in the company generate sales transaction data. CV XYZ expects that the transaction data can be processed and used to get information about customer segmentation using the proper method. This research developed a web-based system that can process and utilize transaction data using the clustering method. The selection of the algorithm and the number of clusters is obtained from the evaluation process using the standard deviation technique and the Davies Bouldin Index method. As a result, K-means is the most appropriate algorithm for CV XYZ's transaction data by dividing customers into 3 clusters.  CV XYZ adalah sebuah peusahaan yang bergerak di bidang retail pakaian dan aksesoris busana muslim wanita yang berlokasi di Bandung. Produk yang dijual terdiri dari 5 jenis kategori. Proses bisnis penjualan yang terjadi di perusahaan menghasilkan data transaksi penjualan. CV XYZ mengharapkan data transaksi yang dimiliki dapat diolah dan dimanfaatkan untuk mendapatkan informasi mengenai segmentasi pelanggan dengan menggunakan metode yang tepat. Melihat adanya peluang untuk memanfaatkan data transaksi tersebut, penelitian ini mengembangkan sebuah sistem berbasis web yang dapat mengolah dan memanfaatkan data transaksi dengan menggunakan metode clustering. Penentuan algoritme dan jumlah cluster diperoleh dari proses evaluasi yang menggunakan teknik simpangan baku dan metode Davies Bouldin Index. Hasilnya, K-means adalah algoritme yang paling tepat untuk diterapkan pada data transaksi CV XYZ dengan membagi pelanggan menjadi 3 cluster.
Penerapan Convolutional Neural Network untuk Melakukan Estimasi Pitch pada Rekaman Suara Penyanyi Pratama, Dionisius; Heryanto, Hery; Kurniawan, Hans Christian
Jurnal Telematika Vol. 16 No. 2 (2021)
Publisher : Yayasan Petra Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61769/telematika.v16i2.396

Abstract

A musical performance is determined by the intonation accuracy, which is the pitch accuracy of a musician or musical instrument, whether a tone is played 'in tune' or not. Therefore, to determine the intonation quality of a musical performance, it is necessary to estimate the pitch. In this research, a one-dimensional Convolutional Neural Network (CNN) is used to estimate the pitch from singing voice recording. After pitch estimation, Dynamic Time Warping (DTW) method is used to calculate the similarity (measured in distance) of pitch estimation results with the recording template from the dataset to determine intonation accuracy. This research uses several preprocessing methods, such as quantization pitch label, spectrogram generation, scaling, and spectrogram recoloring. The CNN method for performing pitch estimation is tested using five songs from the MIR-QBSH dataset. CNN testing is done by applying four architectural designs by combining epoch values, learning rate, number of filters in each convolutional layer, and number of convolutions to find the best combination that produces the highest accuracy. Based on the test results, the model built can produce the highest average accuracy of 97.425% with a difference between the average accuracy and the average validation accuracy of 14.383%. The optimal threshold value for distance is in the range of 1000-1500.  Pembawaan karya musik yang baik ditentukan dari ketepatan intonasi yang merupakan akurasi pitch dari sebuah nada yang dikeluarkan oleh seorang musisi atau instrumen musik, diproduksi dengan tepat atau tidak. Maka dari itu, untuk menentukan kualitas intonasi penampilan suatu karya musik, estimasi pitch perlu dilakukan. Pada penelitian ini, sebuah Convolutional Neural Network (CNN) satu dimensi digunakan untuk melakukan estimasi pitch dari rekaman suara nyanyian. Setelah estimasi pitch dilakukan, maka digunakan metode Dynamic Time Warping (DTW) untuk melakukan pengujian kemiripan (dalam distance) hasil estimasi pitch dengan template rekaman dari dataset. Pengujian tersebut dilakukan untuk menentukan ketepatan intonasi. Beberapa metode preprocessing yang dilakukan adalah pembulatan pitch label, pembuatan spektogram, scaling, dan pewarnaan ulang spektogram. Metode CNN untuk melakukan estimasi pitch diuji dengan menggunakan lima lagu dari dataset MIR-QBSH. Pengujian CNN dilakukan dengan menerapkan empat rancangan arsitektur dengan mengombinasikan nilai epoch, learning rate, jumlah filter pada setiap convolutional layer, dan jumlah konvolusi untuk mencari kombinasi terbaik yang menghasilkan akurasi tertinggi. Berdasarkan hasil pengujian, model yang dibangun dapat menghasilkan rata-rata akurasi tertinggi sebesar 97,425% dengan selisih antara rata-rata akurasi dan rata-rata akurasi validasi sebesar 14,383%. Nilai threshold yang optimal untuk distance berada pada rentang 1000-1500.
Analisis Penerapan Website e-Government Pemerintah Kabupaten Tangerang Menggunakan GTMetrix Darmawan, Umar; Destriana, Rachmat; Tisno, Wahyu
Jurnal Telematika Vol. 17 No. 1 (2022)
Publisher : Yayasan Petra Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61769/telematika.v17i1.486

Abstract

Teknologi internet saat ini telah berkembang sangat pesat, terutama dalam sektor pemerintahan atau biasa disebut dengan e-government. Pelayanan e-government dapat diakses dengan mudah melalui website pemerintahan yang dikelola oleh penanggung jawab masing-masing. Salah satu penerapannya adalah di Pemerintah Kabupaten Tangerang, Jawa Barat. Riset ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja terhadap 9 website Pemerintah Kabupaten Tangerang. Evaluasi terhadap kinerja situs akan dicapai dengan menggunakan alat bantu GTMetrix. Hasil penelitian dari pengembangan e-government di Kabupaten Tangerang dalam penerapan website yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang secara keseluruhan dinilai sangat buruk. Beberapa website yang dianalisis adalah website profil Pemerintah Kabupaten Tangerang mendapat penilaian Grade D, performa 66%, dan struktur 59%; website KPU kabupaten Tangerang mendapat nilai Grade E, performa 56%, dan struktur 60%; website Sipinter mendapat nilai Grade D, performa 62%, dan struktur 79%; website iTangKab mendapat nilai Grade C, performa 70%, dan struktur 79%; website Kejari mendapat nilai Grade D, performa 55%, dan struktur 83%; website RSUD mendapat nilai Grade E, performa 53%, dan struktur 63%; website Covid-19 mendapat nilai Grade F, performa 12%, dan struktur 46%; website Statistik mendapat nilai Grade F, performa 34%, dan struktur 32%; website Siapkerja mendapat nilai Grade F, performa 23%, dan struktur 50%. Hasil tersebut masih jauh dari rata-rata. Oleh karena itu, untuk meningkatkan situs perlu dilakukan perbaikan terhadap website yang dinilai sangat buruk. Salah satu rekomendasi dalam perbaikan website adalah Eliminate Render Blocking Resources. Masalah terjadi pada sebagian besar website yang dioperasikan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang.
Analisis Usability Menggunakan Metode System Usability Scale (Studi Kasus: Aplikasi PeduliLindungi versi 4) Husaen, Zaka Fadhullah; Widodo, Suryarini
Jurnal Telematika Vol. 17 No. 1 (2022)
Publisher : Yayasan Petra Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61769/telematika.v17i1.445

Abstract

The usability level of the PeduliLindung application version 4 used by the Indonesian people during the Covid-19 pandemic until now needs to be measured. One of the Usability measurement tools is the System Usability Scale method. This study aims to measure the Usability level of the PeduliLindung application version 4 in the hands of users. The results of the Usability measurement are expected to be an evaluation material for improving applications in future updates. A total of 50 users of the PeduliLindung version 4 application participated as respondents. The results of the study can describe the Usability level of the PeduliLindung application version 4 from the user's point of view. The average score of the System Usability Scale obtained is 70.8. The average score illustrates that the PeduliLindung version 4 application has a Usability level that is acceptable to the community, but there is no more interest than just using it for yourself.
Perancangan User Interface Aplikasi Web E-Learning untuk Kader Kesehatan dengan Metode User-Centered Design (UCD) Ulinuha, Zulfa; Suakanto, Sinung; Alam, Ekky Novriza
Jurnal Telematika Vol. 17 No. 1 (2022)
Publisher : Yayasan Petra Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61769/telematika.v17i1.462

Abstract

E-learning merupakan sebuah teknologi informasi yang digunakan untuk membantu pembelajaran secara digital dan online. Teknologi informasi telah mendorong perkembangan e-learning ke dalam tingkat yang lebih baik. E-learning telah memainkan peran penting dalam berbagai bidang tak terkecuali bagi kader kesehatan. Pada saat pandemi dan pasca pandemi COVID-19, peran kader Kesehatan semakin dibutuhkan. Akan tetapi pelatihan atau pembekalan kepada para kader tentunya tidak lagi semudah seperti pada saat sebelum pandemi COVID-19. Oleh karena itu, e-learning juga diperlukan untuk pelatihan dan pembekalan bagi para kader Kesehatan. Dalam rangka mengembangkan aplikasi web e-learning yang dapat digunakan dengan mudah, sesuai kebutuhan, dan efektif untuk pengguna, maka perlu dikembangkan rancangan sistem dan user interface yang tepat. Penelitian ini menggunakan metode User-Centered Design karena menempatkan pengguna dalam setiap tahap dan ada pengulangan untuk memperbaiki sistem.  Penelitian telah berhasil mengembangkan user interface yang sesuai. Hal ini dapat dilihat dari nilai System Usability Scale (SUS) yang berada di level diterima (acceptability acceptable) dengan skor 81. Dapat ditarik kesimpulan bahwa rancangan user interface aplikasi web e-learning telah memenuhi kebutuhan pengguna, dan memberikan umpan balik bahwa dapat digunakan oleh pengguna. Ketika rancangan user interface sudah sesuai, maka dapat dilanjutkan untuk mengembangkan system atau aplikasi e-learning sesuai design yang sudah dibuat.
Hyperparameter Tuning Feature Selection with Genetic Algorithm and Gaussian Naïve Bayes for Diabetes Disease Prediction Ashari, Ilham Firman; Untoro, Meida Cahyo
Jurnal Telematika Vol. 17 No. 1 (2022)
Publisher : Yayasan Petra Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61769/telematika.v17i1.488

Abstract

Diabetes Mellitus is a disease that occurs due to disorders of carbohydrate, fat and protein metabolism associated with a lack of performance of insulin secretion. Diabetes is a degenerative disease that requires appropriate and serious treatment efforts. The effects lead to various complications of other serious diseases such as heart disease and stroke. Erectile dysfunction, kidney failure, nervous system damage, etc. Because there are so many impacts caused by diabetes, it is important to study this disease. The benefit of this study is to prevent the occurrence of severe complications and can help medical personnel in predicting this disease early and reduce the cost burden that arises due to this problem.  The purpose of this study is to determine the level of accuracy resulting from the use of feature selection with genetic algorithms and nave Bayes. In this study, predictions will be made using hyperparameter tuning with genetic algorithms and Naive Bayes optimization by performing feature selection. After conducting related research, it was found that the accuracy of 17 features using a genetic algorithm was better than modeling with 10 features. By using 17 features and hyperparameter tuning with genetic algorithm and naive Bayes modeling, the accuracy is 93.2%. By using 17 features without feature selection, the accuracy is 91.2%, there is an increase in accuracy of 1.5%.
Analisis Tingkat Kematangan Teknologi Informasi Menggunakan Framework Cobit 4.1 (Studi Kasus: Kampus XYZ) Sirait, Tamsir Hasudungan; Fiarni, Cut; Meisinta, Dora
Jurnal Telematika Vol. 17 No. 1 (2022)
Publisher : Yayasan Petra Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61769/telematika.v17i1.428

Abstract

Kampus XYZ merupakan salah satu lembaga pendidikan yang dirancang untuk memberikan pelayanan pendidikan yang berkualitas kepada masyarakat. Untuk memastikan layanan tersebut dilakukan dengan benar, kampus XYZ menggunakan teknologi informasi, dalam hal ini Sistem Informasi Akademik (SIA). SIA diharapkan dapat memberikan kemudahan, kecepatan, dan kenyamanan dalam melaksanakan pelayanan akademik. Untuk memastikan berfungsinya layanan pendidikan, kampus XYZ harus melakukan kontrol yang efektif dan memadai untuk mengatasi risiko yang akan muncul dalam teknologi informasi. Pada penelitian ini akan dilakukan penilaian, atau asesmen, serta pembuatan instrumen penilaian terhadap efektivitas pengendalian Sistem Informasi Akademik. Penilaian dilakukan menggunakan framework yang telah terbukti best practice, yaitu Control Objective for Information and Related Technology versi 4.1. Hasil pemetaan yang dilakukan menemukan tujuh area proses pada Cobit 4.1, yaitu PO1 (menentukan rencana strategis teknologi informasi), PO9 (menilai dan mengelola risiko TI), AI6 (mengelola perubahan), DS4 (menjamin layanan berkelanjutan), DS11 (mengelola data), DS12 (mengelola fasilitas), dan ME1 (memantau dan mengevaluasi kinerja TI). Selain itu, terdapat proses teknologi informasi yang memiliki tingkat kematangan paling tinggi, seperti DS4 (menjamin layanan berkelanjutan) dan proses teknolgi informasi yang memiliki tingkat kematangan paling rendah, seperti DS12 (fasilitas pengelola). Hasil dari rekomendasi yang diberikan adalah melengkapi prosedur, menguji prosedur dan staf, serta melakukan sosialisasi dan peningkatan kesadaran dalam menjalankan prosedur yang telah ditetapkan.