cover
Contact Name
Lukmanul Hakim
Contact Email
lukmanulhakim7419@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalmabasan@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
MABASAN
ISSN : 20859554     EISSN : 26212005     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
MABASAN is a journal aiming to publish literary studies researches, either Indonesian, local, or foreign literatures. All articles in MABASAN have passed reviewing process by peer reviewers and edited by editors. MABASAN is published by Kantor Bahasa NTB twice times a year, in June and December.
Arjuna Subject : -
Articles 283 Documents
THE REPRESENTATION OF PATRIARCHAL IDEOLOGIES IN THE SHORT STORY “DAUGHTER OF THE BOOK” BY DAHLIA ADLER Haryono, Aura Hilda
MABASAN Vol. 18 No. 2 (2024): Mabasan 18 (2)
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62107/mab.v18i2.894

Abstract

Literature represents and portrays variations in many aspects of life. It is a cultural product, meaning it comes from a process that aims to represent socio-cultural reality in a certain place and shows how literature and society are connected. Since it mirrors phenomena in real life, literature has many stories that relate to the community, including gender inequalities. Gender inequalities come from norms, values, stereotypes, structures, and systems that still believe that men should be ahead of women, allowing discrimination toward women. The idea that men are better than women are called patriarchal ideology. This article purposes to examine the patriarchal ideologies that Rebekah needs to deal with as a woman in the story “Daughter of the Book” by Dahlia Adler. To analyze the patriarchal ideologies in the story, the writer uses qualitative research to understand on the social phenomenon which happens in the society. The writer finds out three patriarchal ideologies found in the story. They are the “cult of ‘true womanhood’”, traditional gender role, and the objectification of women which exist in the society of Rebekah’s place.
MAKNA KONTEKSTUAL DALAM FILM BUDI PEKERTI (KAJIAN SEMANTIK) Monica Septya Kartika Candra; Iwan Marwan
MABASAN Vol. 18 No. 2 (2024): Mabasan 18 (2)
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62107/mab.v18i2.898

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui makna kontekstual dalam film Budi Pekerti dan menemukan teori belajar yang divisualisasikan dalam film. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan dengan menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif. Analisis dilakukan terhadap dialog-dialog dalam film Budi Pekerti. Teori yang menjadi dasar analisis dalam penelirian ini adalah teori semantik terkait makna kontekstual dengan perspektif Firth dalam Palmer yang dikembangkan oleh Mansoer Pateda. Data yang dianalsisi adalah dialog-dialog tokoh yang diyakini memiliki makna kontekstual dan mengandung visualisasi pendekatan pembelajaran dalam pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan adanya konteks orangan, konteks situasi, konteks objek pembicaraan, konteks tujuan, konteks waktu, dan konteks tempat. Konteks-konteks tersebut kemudian memunculkan teori belajar yang divisualisasikan dalam film Budi Pekerti. Teori belajar belajar yang dimaksud adalah teori konstruktivisme dan teori belajar sosial.
KEKERABATAN BAHASA MINANGKABAU DAN BAHASA JAWA: KAJIAN LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF Khairumi, Nurul; Wildan Suyuti, Muhammad; Cahyaningrum, Rahma
MABASAN Vol. 18 No. 2 (2024): Mabasan 18 (2)
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62107/mab.v18i2.906

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri hubungan kekerabatan bahasa Minangkabau dan bahasa Jawa dengan dua fokus utama, yaitu 1) menghitung tingkat kekerabatan, waktu pisah, serta usia bahasa Minangkabau dan bahasa Jawa, dan 2) mengidentifikasi bentuk kekerabatan kedua bahasa tersebut berdasarkan pasangan kosakata. Penelitian ini merupakan kajian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Sumber data yang digunakan terdiri atas 200 kosakata Swadesh. Pengumpulan data bahasa Minangkabau dan bahasa Jawa dilakukan melalui teknik wawancara. Analisis data menggunakan teori leksikostatistik dan glotokronologi yang diuraikan oleh Keraf (1996) dan Crowley & Bowern (2010) berdasarkan kajian linguistik historis komparatif. Hasil penelitian menujukkan bahwa tingkat hubungan kekerabatan bahasa Minangkabau dan bahasa Jawa sebesar 23,8% dan termasuk dalam kategori rumpun (stock). Lebih lanjut, bahasa Minangkabau dan bahasa Jawa diperkirakan berasal dari bahasa proto yang sama sekitar 2.664--3.164 tahun yang lalu dan berpisah sekitar 640–1140 SM berdasarkan perhitungan yang dilakukan pada tahun 2024. Bentuk kekerabatan kedua bahasa dapat diidentifikasi melalui sepuluh pasangan kata identik dan empat kaidah korespondensi fonemis, meliputi korespondensi fonem /b/~/w/, /Ɂ/~/t/, /ia/~/ɪ/, dan /ua/~/U/. Hasil penelitian ini memperkuat asumsi bahasa Minangkabau dan bahasa Jawa berkerabat dan berasal dari satu bahasa proto yang sama.
PERLUASAN MAKNA KATA “VIRAL” DALAM TEKS BERBASIS KORPUS LCC INDONESIA 2023 DI CQPWEB Nikmatus Sholikhah
MABASAN Vol. 18 No. 2 (2024): Mabasan 18 (2)
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62107/mab.v18i2.934

Abstract

Perkembangan ilmu dan teknologi diiringi oleh perkembangan bahasa yang ditunjukkan dengan munculya istilah baru atau konsep perubahan makna pada kata yang sudah ada sebelumnya. Salah satu kata dalam bahasa Indonesia yang mengalami perubahan makna secara meluas adalah kata “viral”, sebuah istilah yang saat ini akrab digunakan di era media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perluasan makna kata “viral” dalam teks berbasis korpus pada rentang waktu tahun 2008 hingga 2022. Data penelitian diambil dari web korpus CQPWeb pada subkategori LCC Indonesia 2023 yang kemudian dianalisis berdasarkan teori perluasan makna secara semantik. Penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif kualitatif berbasis korpus dan didukung data kuantitatif berupa angka frekuensi untuk menganalisis jumlah kemunculan kata “viral” sepanjang periode yang ditentukan. Hasil analisis melalui fitur konkordansi dan kolokasi menunjukkan bahwa kata “viral” telah mengalami perluasan makna. Pada tahun 2008–2015, makna kata “viral” merujuk pada segala sesuatu yang berkaitan dengan virus, yakni jumlah virus di dalam darah atau cairan tubuh, tes untuk mengidentifikasi jumlah virus, dan beberapa jenis virus seperti HIV serta Hepatitis. Pada tahun 2011, terjadi gejala perluasan makna dengan digunakannya istilah viral marketing yang bermakna sebagai strategi pemasaran viral. Kemudian, pada tahun 2016–2022, penggunaan kata “viral” mengalami perluasan konteks dan makna karena secara dominan digunakan untuk mendeskripsikan suatu fenomena yang menyebar dengan cepat, luas, dan menjadi perbincangan hangat dalam konteks media sosial. Pada periode tersebut, makna kata “viral” banyak dikaitkan dengan populernya konten video atau lagu di media sosial, khsususnya TikTok. Perluasan makna itu memperlihatkan evolusi kata “viral” dari konteks kesehatan ke konteks digital yang berkaitan dengan media sosial.
LEKSIKON FLORA DAN FAUNA DALAM UNGKAPAN BAHASA BIMA: KAJIAN EKOLINGUISTIK M. Busairi
MABASAN Vol. 18 No. 2 (2024): Mabasan 18 (2)
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62107/mab.v18i2.955

Abstract

Bahasa Bima merupakan salah satu kekayaan bahasa daerah di Indonesia yang dituturkan oleh masyarakat Bima unjung timur Pulau Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini bertujuan mengkaji leksikon flora dan fauna dalam ungkapan bahasa Bima menggunakan kajian ekolinguistik. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan makna dan fungsi leksikon flora dan fauna dalam ungkapan bahasa Bima melalui kajian ekolinguistik. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Data penelitian ini yaitu ungkapan bahasa Bima. Sumber data penelitian diperoleh dari hasil wawancara dengan masyarakat Desa Tenga Kecamatan Woha. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, teknik wawancara, teknik rekam, teknik catat, teknik dokumentasi dan teknik terjemahan. Teknik analisis data melalui beberapa tahap yaitu, cara identifikasi, reduksi data, klasifikasi, interpretasi, dan verifikasi data. Hasil penelitian ini ditemukan adanya leksikon fauna dalam ungkapan bahasa Bima, yaitu kerbau, tikus, kuda, ayam, anai, sapi, kucing, kelinci, dan ular. Sementara itu leksikon flora, yaitu daun kelor, rumput, bambu, kaktus centong, labu kuning, dan pinang. Selain itu, ungkapan bahasa Bima memiliki makna dan fungsi dalam kehidupan masyarakat diantaranya untuk menyindir, menyemangati, menegur, memuji, mengingatkan, dan menasihati terhadap sesama. Akhirnya, penelitian ini dapat menjadi referensi peneliti lain dengan fokus penelitian ungkapan bahasa daerah yang ada di Indonesia melalui kajian penelitian terbaru. Bagi guru dan siswa, penelitian ini dapat menjadi bahan acuan mata pelajaran Muatan Lokal bahasa Bima.
ANALISIS PROSES MORFOLOGIS KOMPREHENSIF PADA LIRIK LAGU SHEILA ON 7 DALAM ALBUM JALAN TERUS ANTOK RISALDI
MABASAN Vol. 18 No. 2 (2024): Mabasan 18 (2)
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62107/mab.v18i2.956

Abstract

Bahasa dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh seseorang dalam menyampaikan ide serta gagasannya. Gagasan tersebut itulah yang kemudian dikemukakan oleh seorang pencipta lagu pada lirik lagu yang diciptakannya. Tujuan penelitian ini untuk mengungkapkan proses morfologis komprehensif pada lirik lagu Sheila On 7 dalam album Jalan Terus. Sesuai dengan tujuan tersebut, penelitian ini adalah morfologi. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dalam kerangka pendekatan morfologis. Data penelitian ini berupa lirik-lirik lagu Sheila On 7 yang diperoleh selama observasi digunakan untuk mengetahui keaslian dan keutuhan lagu-lagu yang dijadikan objek penelitian ini. Data yang yang didapatkan selama observasi didokumentasikan dalam bentuk pengarsipan digital dan dicatat dalam field note. Data yang sudah terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik pembacaan data, pemilihan data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam album Jalan Terus terdapat proses morfologis berupa proses afiksasi dan reduplikasi. Temuan penelitian ini menunjukkan adanya 169 kata yang mengalami proses morfologis komprehensif terdiri dari 166 kata yang mengandung afiksasi dan tiga kata yang mengalami pengulangan atau reduplikasi. Kedua, terdapat jenis prefiks merupakan bentuk afiksasi yang paling banyak terdapat pada lirik lagu Sheila On 7dibanding dengan sufiks dan konfiks. Prefiks yang digunakan antara lain me(N), ber-, ter-, di-, se- dan peng- dengan jumlah keseluruhan sebanyak 83 kata. Sufiks yang ditemukan adalah sufiks -i, -an, dan -kan dengan jumlah keseluruhan 56 kata. Selain itu, ditemukan konfiks ke-an, me(N)-kan, per-kan, per-an, me(N)-nya, me-i, ter-i, dan di-kan dengan jumlah keseluruhan sebanyak 27 kata.
ANALISIS BIBLIOMETRIK PENELITIAN TOPONIMI DALAM JURNAL SCOPUS 2013--2023 Hakim, Lukmanul
MABASAN Vol. 18 No. 2 (2024): Mabasan 18 (2)
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62107/mab.v18i2.967

Abstract

Penelitian ini menganalisis tren publikasi ilmiah yang berkaitan dengan toponimi selama periode 2013--2023 yang dipublikasikan dalam jurnal Scopus. Penelitian ini menggunakan metode PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses) untuk menyaring dan menganalisis publikasi yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 1.315 dokumen awal, setelah melalui beberapa tahap penyaringan, sebanyak 466 artikel diidentifikasi sebagai relevan dan dianalisis lebih lanjut. Penelitian toponimi mengalami pertumbuhan yang signifikan selama dekade terakhir, baik dalam hal jumlah publikasi maupun kolaborasi internasional. Penelitian ini juga mengidentifikasi tren, kolaborasi antarpeneliti, bahasa yang diteliti, serta jurnal yang paling berpengaruh dalam bidang toponimi. Sebaran artikel per tahun menunjukkan peningkatan yang konsisten, dengan beberapa penulis dan jurnal memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan penelitian toponimi. Peluang penelitian masa depan mencakup pengembangan lebih lanjut dari tema-tema niche seperti media sosial dan algoritma, serta eksplorasi lebih dalam pada tema dasar seperti toponimi dan bahasa. Penelitian ini juga menyoroti pentingnya peningkatan kolaborasi internasional dan pemanfaatan teknologi baru untuk menganalisis data dan memetakan hubungan antarkonsep, yang dapat memberikan arah yang lebih jelas untuk penelitian toponimi di masa mendatang.
KOHESI DAN KOHERENSI TEKS BACAAN DALAM BUKU BAHASA INDONESIA SMP KELAS VII KURIKULUM MERDEKA Prasetyo, Riyan; Asmara, Rangga
MABASAN Vol. 18 No. 2 (2024): Mabasan 18 (2)
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62107/mab.v18i2.968

Abstract

Kohesi dan koherensi dalam komunikasi tertulis memegang peranan krusial dalam kesuksesan penyampaian pesan kepada pembaca. Ketika suatu tulisan kehilangan koherensi dan kohesi, risiko salah tafsir terhadap pesan yang disampaikan kepada pembaca menjadi tinggi. Sebaliknya, tulisan yang memiliki kohesi dan koherensi yang baik dapat mengomunikasikan pesan dan maksud dengan jelas kepada pembaca tanpa menciptakan interpretasi yang beragam. Dalam konteks pembelajaran, buku teks yang digunakan sebagai alat bantu belajar harus mempunyai koherensi dan kohesi yang baik agar siswa dapat memahami materi pelajaran dengan mudah. Oleh karena itu, buku teks harus memiliki kohesi dan koherensi yang kuat agar siswa tidak mengalami kesalahpahaman dalam menyerap informasi yang terkandung di dalamnya. Untuk menjawab permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penggunaan tanda kohesi dan koherensi dalam teks bacaan buku bahasa Indonesia SMP kelas VII Kurikulum Merdeka. Metode yang digunakan adalah analisis wacana, pendekatan formal dengan menggunakan sumber data berupa teks bacaan buku bahasa Indonesia SMP kelas VII Kurikulum Merdeka yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tahun 2021. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena lebih menekankan pada deskripsi hasil penelitian daripada angka-angka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan penanda kohesi dan koherensi dalam buku yang dijadikan sampel ini baik, yang menunjukkan kuatnya pemahaman bahasa yang digunakan.
INTERFERENSI FONOLOGIS BAHASA INDONESIA OLEH PEMELAJAR BIPA LEVEL 4 DI KOTA MATARAM (ANALISIS FONOLOGI GENERATIF) Rahajeng NH, Siti; Gayatri, Rizki; Hariro, Zamzam
MABASAN Vol. 18 No. 2 (2024): Mabasan 18 (2)
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62107/mab.v18i2.984

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat proses perubahan fonologis bahasa Indonesia yang dituturkan oleh pemelajar BIPA level 4 atau madya. Interferensi fonologi merupakan fenomena yang sering dialami oleh para pemelajar bahasa kedua, salah satunya yang dialami oleh pemelajar BIPA di Kota Mataram. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap. Responden yang terlibat berasal dari dua negara yang berbeda, yakni Australia dan Thailand. Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan fonologis yang bervariasi. Perubahan pelafalan para pemelajar masih dipengaruhi oleh bahasa ibu mereka. Pemelajar dengan bahasa ibu bahasa Inggris menyelipkan bunyi aspirat ketika melafalkan kosakata dalam bahasa Indonesia. Sementara itu, pemelajar yang berasal dari Thailand cenderung menggunakan nada bunyi dan memanjangkan vokal yang berada pada silabel terbuka pertama. Perubahan lain yang juga ditemukan pada pelafalan pemelajar adalah adanya perubahan bunyi vokal, konsonan, dan metatesis.
REPRESENTASI DOMINANSI IDEOLOGI KELAS SOSIAL DALAM NARASI KIDUNG NDERET Agung Istri Pradnyasiwi S., I Gusti; Putu Puspawati, Luh; Ketut Widhiarcani Matradewi, Ni
MABASAN Vol. 18 No. 2 (2024): Mabasan 18 (2)
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62107/mab.v18i2.997

Abstract

Kidung Nderet (KN) merupakan karya sastra kidung yang mengandung muatan sejarah. Dalam KN ada sejumlah indikasi yang mengarah pada permasalahan sosial politik antarkelas dalam masyarakat masa lampau di Bali. Penelitian ini bertujuan untuk mengupas permasalahan ideologi dan kelas sosial yang muncul dalam narasi KN. Penelitian ini menggunakan teori sosiologi sastra Gramsci. Metode kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Tahap pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode studi pustaka. Metode dan teknik analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Metode dan teknik penyajian hasil analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode informal. Data menunjukkan bahwa dalam KN terdapat ideologi kapitalisme yang direpresentasikan oleh tokoh Nderet. Representasi ini mengarah pula pada dominansi kelas dominan pada kelas subordinat melalui representasi dua kelompok yang saling bertentangan. Berikutnya, hal tersebut menjadi pemicu perjuangan kelas sosial dalam teks yang ditandai dengan perjuangan Padang Luah sebagai kelas subordinat yang ingin menyetarakan kelas sosial.