cover
Contact Name
Lukmanul Hakim
Contact Email
lukmanulhakim7419@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalmabasan@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
MABASAN
ISSN : 20859554     EISSN : 26212005     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
MABASAN is a journal aiming to publish literary studies researches, either Indonesian, local, or foreign literatures. All articles in MABASAN have passed reviewing process by peer reviewers and edited by editors. MABASAN is published by Kantor Bahasa NTB twice times a year, in June and December.
Arjuna Subject : -
Articles 283 Documents
Jurnal Mabasan 18 (2) Mabasan, Jurnal
MABASAN Vol. 18 No. 2 (2024): Mabasan 18 (2)
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62107/mab.v18i2.1007

Abstract

Penanaman dan Penyebaran Hegemoni dalam “Siapa Suruh Sekolah Di Hari Minggu?” Karya Faisal Oddang Destriyadi
MABASAN Vol. 19 No. 1 (2025): Mabasan 19 (1)
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62107/mab.v19i1.732

Abstract

Dalam kumpulan cerpen Sawerigading Datang dari Laut karya Faisal Oddang, tergambar bagaimana seorang anak dapat menaruh kepercayaan yang lebih besar kepada sosok yang dianggap sebagai guru dibandingkan kepada orang tuanya sendiri. Cerpen “Siapa Suruh Sekolah di Hari Minggu?” secara khusus menunjukkan bagaimana sikap dan perilaku seseorang dapat memengaruhi orang lain, terutama anak-anak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan objek material primer berupa cerpen tersebut. Sumber data sekunder diperoleh dari berbagai penelitian yang membahas wacana hegemoni. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui pembacaan cermat dan pencatatan terhadap teks. Dengan menggunakan teori hegemoni Antonio Gramsci, artikel ini bertujuan mengungkap praktik-praktik hegemoni yang muncul dalam relasi antartokoh. Fokus utamanya adalah bagaimana ideologi disebarkan dan diterima secara sukarela oleh pihak subordinat, khususnya anak-anak, yang menjadi sasaran strategis penyebaran nilai-nilai kelas dominan. Analisis menunjukkan bahwa apa yang tampak sebagai tindakan sukarela atau masuk akal, sebenarnya dibentuk oleh nilai-nilai hegemonik yang telah tertanam melalui proses ideologisasi. Hasil penelitian menegaskan bahwa keberhasilan dan kelanggengan hegemoni dalam cerita pendek ini bertumpu pada relasi saling membutuhkan dan saling memahami antara kelas dominan dan subordinat. Dengan demikian, studi ini menyoroti pentingnya memperhatikan praktik-praktik hegemoni dalam narasi sastra, khususnya melalui instrumentalisasi anak-anak sebagai medium penyebaran ideologi.
Pilihan Bahasa Masyarakat Lambitu dalam Ranah Keluarga di Kabupaten Bima Ardila, Rahmatia; Anisa, Anisa; Afjalurrahmansyah, Afjalurrahmansyah; Sariyah Hidayati, Ira
MABASAN Vol. 19 No. 1 (2025): Mabasan 19 (1)
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62107/mab.v19i1.893

Abstract

Masyarakat Lambitu merupakan komunitas yang mendiami wilayah rumpun Inge Ndai di Kecamatan Lambitu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Mereka adalah penutur asli bahasa Inge Ndai yang masih bertahan hingga saat ini, dan dikenal sebagai masyarakat dwibahasawan karena kemampuan menggunakan lebih dari satu bahasa dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk pilihan bahasa yang mencakup alih kode dan campur kode dalam interaksi masyarakat Lambitu. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data berupa penggalan tuturan yang mencerminkan praktik alih kode dan campur kode, dengan sumber data berasal dari tuturan para penutur bahasa Inge Ndai. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui metode simak, dengan teknik dasar berupa teknik sadap, serta teknik lanjutan berupa Simak Bebas Libat Cakap (SBLC), rekam, dan catat. Data dianalisis menggunakan metode padan. Hasil penelitian menunjukkan adanya variasi pilihan bahasa yang meliputi: (1) alih kode yang dilakukan oleh ayah, ibu, bibi, keponakan laki-laki, keponakan perempuan, dan anak laki-laki, yang mencakup alih kode dari bahasa Indonesia ke Inge Ndai, dari Mbojo ke Inge Ndai, dari Inge Ndai ke Indonesia, serta dari Inge Ndai ke Mbojo; dan (2) campur kode berupa penyisipan kata yang ditemukan dalam tuturan ibu, bibi, keponakan perempuan, dan anak perempuan. Temuan ini menunjukkan dinamika kebahasaan yang kompleks dalam komunitas dwibahasawan seperti masyarakat Lambitu.
Variasi Leksikal Bahasa Jawa di Media Sosial X Kartika, Nia Widi; Fitriana, Atin
MABASAN Vol. 19 No. 1 (2025): Mabasan 19 (1)
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62107/mab.v19i1.969

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan variasi leksikal bahasa Jawa di media sosial X. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif dengan sumber data yang berasal dari akun autobase, yaitu @sbyfess, @SoloMenfess, @SmgMenfess2, dan @PLAT_Gstory. Keempat akun tersebut merupakan akun yang berbeda dan digunakan untuk mewakili penggunaan bahasa Jawa di wilayah yang berbeda. Akun @sbyfess digunakan untuk mewakili penggunaan bahasa Jawa di Surabaya. Akun @SoloMenfess digunakan untuk mewakili penggunaan bahasa Jawa di Solo. Akun @SmgMenfess2 digunakan untuk mewakili penggunaan bahasa Jawa di Semarang. Akun @PLAT_Gstory digunakan untuk mewakili penggunaan bahasa Jawa di Pekalongan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik crawling. Pada proses penyediaan data penelitian ini memanfaatkan aplikasi Antconc. Data penelitian ini berupa kata dengan variasi leksikal beserta variasi transkripsi grafemisnya. Penelitian ini membatasi pengambilan data dengan mengambil sampel kata yang memiliki frekuensi kemunculan terbanyak. Penelitian ini menemukan adanya variasi leksikal pada pronomina persona, kata sapaan, verba, dan adverbia dengan berbagai variasi transkripsi grafemnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahasa Jawa di media sosial cenderung cair dan tidak mengenal batas antara dialek satu dengan dialek lainnya.
Tindak Tutur Ilokusi Guru dalam Pembelajaran Bahasa Jerman: Analisis Pragmatik Maulero, Rount
MABASAN Vol. 19 No. 1 (2025): Mabasan 19 (1)
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62107/mab.v19i1.971

Abstract

Bahasa memiliki peranan krusial dalam kehidupan manusia. Proses pembelajaran bahasa dapat berlangsung dalam lingkungan formal maupun informal. Dalam proses tersebut, interaksi antara penutur dan lawan tutur tidak dapat dihindari, yang dalam kajian pragmatik dikenal sebagai tindak tutur. Tindak tutur sendiri merupakan tindakan komunikasi yang dilakukan melalui ujaran, baik secara lisan maupun tulisan, dengan tujuan menciptakan pemahaman bersama. Analisis pragmatik berfokus pada makna implisit yang terkandung dalam suatu tindak tutur. Dalam konteks pembelajaran bahasa Jerman, peran guru sangat signifikan dalam menciptakan suasana belajar yang efektif. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan serta menganalisis daya pragmatik tindak tutur ilokusi dalam proses pembelajaran bahasa Jerman. Data penelitian dikumpulkan dari ujaran yang diucapkan oleh guru saat mengajar di kelas. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan metode analisis pragmatik. Teori yang mendasari penelitian ini adalah teori Searle, yang mengklasifikasikan tindak tutur ke dalam lima fungsi utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindak tutur direktif, asertif, dan komisif lebih sering digunakan dibandingkan dengan tindak tutur deklaratif dan representatif.
Tindak Ilokusi Komentar Juri dalam Acara TV America’s Got Talent dan Indonesia’s Got Talent 'Iffat, Umaimah; Sartini, Ni Wayan
MABASAN Vol. 19 No. 1 (2025): Mabasan 19 (1)
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62107/mab.v19i1.1014

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis dan fungsi tindak ilokusi juri America’s Got Talent dan Indonesia’s Got Talent serta melihat apakah persepsi konvensional telah berubah. Penelitian deskriptif kualitatif ini menggunakan data transkripsi ucapan juri pada babak audisi dari 5 video YouTube dalam kedua acara. Data dianalisis menggunakan teori tindak ilokusi Yule. Hasil analisis mendapati bahwa kedua budaya unggul dalam penggunaan tindak direktif. Hal ini menyiratkan bahwa kedua budaya menyukai interaksi yang jelas ketika berbicara. Kesadaran relasi hierarki memungkinkan juri memegang otoritas dalam mengarahkan dan mengevaluasi kontestan, sehingga interaksi dapat berjalan lancar. Dalam sudut pandang pragmatik lintas budaya, hasil penelitian menyimpulkan bahwa orang Indonesia lebih ekspresif dan orang Amerika lebih terbuka atau to the point. Tindak ekspresif meminta maaf hanya ditemukan dalam konteks Indonesia. Orang Indonesia lebih banyak menggunakan tindak ekspresi berterima kasih dan orang Amerika lebih banyak menggunakan strategi pujian tidak langsung daripada orang Indonesia.
Bentuk Lingual Bersaing dalam Konteks Komunikasi Berbahasa Jawa: Kajian Linguistik tentang Nilai Makna dan Penggunaan Sumarlam; Wakit; Yohanes, Suwanto; F.X., Sawardi
MABASAN Vol. 19 No. 1 (2025): Mabasan 19 (1)
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62107/mab.v19i1.1023

Abstract

Fenomena yang menjadi masalah dan ingin diselesaikan dalam penelitian ini di antaranya adalah bentuk satuan lingual yang berbeda memiliki arti sama atau hampir sama, namun nilai maknanya berbeda dan penggunaannya juga berbeda, seperti kowe, sampeyan, dan panjenengan. Selain itu, pilihan kata dan frasa dalam komunikassi informal dan ormal bahasa Jawa, misalnya kata budheg ‘tuli’ dan frasa tuna rungu ‘tidak mendengar”. Dengan mengkaji fenomena-fenomena tersebut, penelitian ini dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang bagaimana bentuk lingual yang berbeda digunakan dalam komunikasi berbahasa Jawa, serta bagaimana hal ini memengaruhi makna dan kesan yang disampaikan. Data penelitian ini berupa tuturan bahasa Jawa yang di dalamnya terdapat bentuk-bentuk satuan lingual yang berbeda beserta konteksnya. Data diperoleh dari dua sumber data, yaitu informan (penutur jati bahasa Jawa) dalam komunikasi sehari-hari serta dokumen yang berupa Kamus (Bausastra) Jawa-Indonesia dan tuturan-tuturan dalam pertunjukan seni tradisional Jawa dan upacara tradisional Jawa (seperti upacara pernikahan adat Jawa). Data diperoleh dengan metode simak dengan teknik wawancara, rekam, dan catat. Analisis data menggunakan metode agih dengan teknik ganti dan oposisi dua-dua (binary opposition). Hasil penelitian menunjukkan adanya (i) bentuk-bentuk satuan lingual bersaing kategori pronomina persona makna dan penggunaannya; (ii) bentuk-bentuk satuan lingual bersaing, makna dan penggunaannya dalam ragam baku dan tidak baku; serta (iii) bentuk-bentuk satuan lingual bersaing, makna dan penggunaannya dalam ragam hormat dan tidak hormat.
Pembuktian Satir dalam Antologi Lengkap Cerpen A.A. Navis Aliurridha; Widya Ikomah, Rinda
MABASAN Vol. 19 No. 1 (2025): Mabasan 19 (1)
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62107/mab.v19i1.1024

Abstract

A.A. Navis telah lama dikenal sebagai pengarang yang mengaplikasikan satir dalam karya-karyanya. Bahkan, sayembara kritik sastra Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) mengambil “Satirisme Navis” sebagai tema yang kemungkinan besar disebabkan mode komunikasi yang diartikulasikan Navis dalam bersusastra. Sayangnya, sampai saat ini belum ada satu pun temuan akademis yang membuktikan kebenaran satir dalam karya-karya Navis. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kebenaran satir dalam Antologi Lengkap Cerpen A.A. Navis yang merangkum karir kepengarangan Navis dalam kurun waktu 1955—2002. Dengan terlebih dahulu membangun kerangka teoretis, penelitian ini berupaya menjawab pertanyaan akademis yang sebelumnya diterima, tanpa dipertanyakan kembali, sebagai sebuah kebenaran. Data dalam penelitian ini berupa 68 cerpen yang terangkum dalam antologi ini. Analisis data menggunakan metode pembacaan dekat yang diperkaya dengan analisis isi. Hasil penelitian mengungkap cerpen-cerpen Navis terbagi dalam kategori satir sebagai genre, satir sebagai mode atau satir yang lemah, dan satir yang tidak terlihat seperti satir. Namun, lebih banyak dari setiap kategori di atas adalah cerpen realis serius, yang kurang tepat jika diklasifikasikan sebagai satir.
Metafora Hukum Adalah Pedang: Analisis Metafora Kritis Berbasis Korpus pada Debat Pilpres 2024 Prayogi, Icuk; Oktavianti, Ikmi Nur
MABASAN Vol. 19 No. 1 (2025): Mabasan 19 (1)
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62107/mab.v19i1.1034

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan metafora hukum dalam debat Pilpres 2024 dengan fokus pada metafora Hukum Adalah Pedang. Cara yang digunakan untuk membedah penggunaan metafora adalah analisis metafora kritis dengan berbasis korpus dan teori metafora konseptual dengan pemetaan kognitif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metafora Hukum Adalah Pedang yang dinggunakan sebagai sarana retorika untuk menyerang salah satu paslon guna membentuk opini publik dan melemahkan legitimasi citra mereka. Dengan mengalisisnya menggunakan pendekatan korpus, ternyata terdapat kesenjangan penggunaan metafora tersebut dalam debat dan dalam korpus kontrol yang diwakili oleh LCC Indonesian 2022, 2021, 2020, 2019, dan 2018. Kesenjangan pemahaman calon dan masyarakat mengenai metafora ini ditengarai turut memengaruhi persepsi publik dan menimbulkan kesan yang justru melemahkan citra paslon yang menyerang. Penelitian ini memberikan wawasan tentang penggunaan metafora yang pada kontestasi politik perlu disesuaikan dengan ungkapan-ungkapan yang telah atau mudah publik pahami tanpa terkesan agresif terhadap lawan debat.
Bias Gender dalam Novel Aib dan Nasib Karya Minanto Anantama, Muharsyam Dwi; Setiawan, Aditya
MABASAN Vol. 19 No. 1 (2025): Mabasan 19 (1)
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62107/mab.v19i1.1036

Abstract

Diskriminasi terhadap perempuan masih menjadi permasalahan yang relevan hingga saat ini dengan ketidakadilan gender sebagai salah satu bentuknya. Hubungan yang timpang antara kedudukan laki-laki dan perempuan dalam masyarakat sebagai bentuk ketidakadilan gender bisa ditemukan dengan mudah. Dalam berbagai kegiatan masyarakat, posisi dan peran perempuan lebih terbatas dibanding laki-laki. Isu tentang ketidakadilan gender yang kemudian menjadi bias gender dapat ditemui dalam karya sastra, salah satunya novel. Tujuan penulisan artikel ini adalah mendeskripsikan wacana bias gender dalam novel Aib dan Nasib karya Minanto dengan telaah feminisme. Novel Aib dan Nasib berlatar kehidupan masyarakat desa Tegalurung dan Tegalsembadra. Kondisi-kondisi yang dialami tokoh-tokoh perempuan pada novel Aib dan Nasib karya Minanto akan membuka wawasan pembaca, khususnya kaum laki-laki, untuk menghargai keberadaan atau peran kaum perempuan di masyarakat. Kajian feminisme digunakan dengan tujuan mengidentifikasi wacana bias gender yang dialami oleh tokoh-tokoh perempuan dalam novel Aib dan Nasib karya Minanto yang disebabkan adanya ketidakadilan gender. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan sumber data novel Aib dan Nasib karya Minanto. Hasil penelitian menunjukkan adanya wacana bias gender yang muncul, meliputi: (1) bias gender pada kepemilikan hak, (2) bias gender pada peran, fungsi, dan profesi, (3) bias gender yang berujung kekerasan, serta (4) bias gender yang menjadikan stereotip.