cover
Contact Name
Rachmat Faisal Syamsu
Contact Email
rachmatfaisal.syamsu@umi.ac.id
Phone
+6285242150099
Journal Mail Official
medicaljournal@umi.ac.id
Editorial Address
Jl. Urip Sumohardjo Km.05 (Kampus II UMI), Makassar, Sulawesi Selatan
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
UMI Medical Journal
ISSN : 25484079     EISSN : 26857561     DOI : -
Umi Medical Journal (UMEDJ) is a field of health in the broadest sense such as medicine, public health, nursing, midwifery, pharmacy, health psychology, nutrition, biomedical sciences.
Articles 161 Documents
Pengaruh Infeksi Ascaris Lumbricoides terhadap Status Gizi pada Anak Usia 6-12 Tahun Fattah, Nurfachanti; Mulyadi, Farah Ekawati; Al Qindy, Syech Muh.; Safitri, Asrini; Esa Darussalam, Andi Husni
UMI Medical Journal Vol 9 No 2 (2024): UMI Medical Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/umj.v9i2.324

Abstract

Latar belakang: Ascaris lumbricoides merupakan nematoda usus atau cacing usus yang tertular melalui tanah yang menyebabkan penyakit Ascariasis. Infeksi kecacingan menyebabkan malabsorpsi dengan menghalangi daerah penyerapan mukosa usus halus, dimana status gizi merupakan ukuran seberapa baik kebutuhan gizi terpenuhi sebagai hasil keseimbangan antara kebutuhan dan masukan gizi. Infeksi kecacingan merupakan salah satu gangguan infeksi yang dapat mengakibatkan malnutrisi. Metode: Penelitian ini menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian adalah anak usia 6-12 tahun di wilayah kerja Puskesmas Tabaringan Makassar, yang ditentukan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis dilakukan dengan uji chi square Fisher’s Exact Test. Hasil: Penelitian dilakukan dengan jumlah sampel 55 anak, 8 anak (14,5%) positif terinfeksi Ascaris lumbricoides, dan 47 anak (85,5%) negatif. Di antara yang positif, 5 anak (62,5%) memiliki status gizi kurang; sementara dari yang negatif, 2 anak (25%) menunjukkan status gizi buruk. Kesimpulan: Terdapat pengaruh infeksi Ascaris lumbricoides terhadap status gizi pada anak usia 6-12 tahun.
Pengaruh Ekstrak Buah Tin dan Minyak Zaitun terhadap Berat Badan Tikus Putih Karim, Marzelina; Indarwati Abdullah, Rezky Putri; Syamsu, Rachmat Faisal; Sulastri, Evi; Rahman, Dinda Briliany
UMI Medical Journal Vol 9 No 2 (2024): UMI Medical Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/umj.v9i2.325

Abstract

Latar belakang: Prevalensi obesitas telah meningkat di seluruh dunia dalam 50 tahun terakhir, dan mencapai tingkat pandemi. Banyak tumbuhan yang dikenal oleh masyarakat dan diketahui memiliki khasiat dalam menyembuhkan penyakit, diantaranya adalah buah Tin dan Zaitun. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh ekstrak buah Tin dan minyak Zaitun terhadap berat badan tikus putih yang diinduksi diet tinggi lemak. Metode: Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian true eksperimental dan desain penelitian pre-post test. Analisis statistik yang digunakan untuk melihat perbedaan pretest dan posttest pada semua kelompok adalah dengan menggunakan paired T-test dengan menggunakan SPSS. Hasil: Didapatkan perubahan berat badan yang signifikan pada kelompok perlakuan III (KP III) yang diberikan perlakuan kombinasi ekstrak buah Tin dan minyak Zaitun selama 14 hari dengan p-value < 0,001. Kesimpulan: Terdapat pengaruh pada pemberian ekstrak buah Tin (Ficus carica L.) dan minyak Zaitun (Olea europaea. L) terhadap berat badan tikus yang diinduksi Diet Tinggi Lemak.
Parotitis Mumps: Diagnosis, Tata Laksana, dan Edukasi Pencegahan Penularan pada Fasilitas Pelayanan Primer Suparman, Desi Dwirosalia; Mas’ud, Ian Astarina; Karismananda, Karismananda
UMI Medical Journal Vol 9 No 2 (2024): UMI Medical Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/umj.v9i2.326

Abstract

Latar belakang: Virus mumps adalah penyebab yang terbanyak kejadian parotitis. Penyebaran virus ini melalui droplet udara saat penderita batuk, bersin, dan berbicara. Hal ini membuat penyebaran penyakit ini sangat cepat. Di Indonesia, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat adanya peningkatan kasus mumps hingga mencapai 1.234 pada 2024. Isi: Mumps disebabkan oleh kelompok paramyxovirus, sebuah virus rantai tunggal RNA yang tidak bersegmen. Diagnosis mumps pada layanan kesehatan primer ditegakkan secara klasik berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan klinis, terutama gejala patognomonik parotitis. Sebagian besar kasus mumps bersifat self-limiting sehingga tata laksananya adalah suportif dan simptomatik. Kasus mumps yang disertai komplikasi memerlukan rujukan ke rumah sakit. Pencegahan penyebaran virus dapat dioptimalkan dengan konseling dan edukasi yang mencakup isolasi selama lima hari setelah gejala parotitis, proteksi diri, dan vaksinasi MMR sesuai dosis. Kesimpulan: Parotitis mumps adalah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi. Diagnosis dan penanganan tepat, serta edukasi efektif dapat membantu menurunkan angka kejadian mencegah terjadinya komplikasi, dan epidemi.
Hubungan Kualitas Tidur dengan Kecemasan pada Ibu Hamil Trimester Ketiga di Puskesmas Kassi-Kassi Kota Makassar Az Zuhri, Sultan Abdul Madjid; Helvian, Fhirastika Annisha; Pratiwi, Utami Murti; Hartoko, Rahadi Arie; A., Muhammad Irham
UMI Medical Journal Vol 9 No 2 (2024): UMI Medical Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/umj.v9i2.328

Abstract

Latar belakang: Kualitas tidur buruk yang dimiliki ibu hamil di Indonesia mencapai sekitar 64% dan hampir 80% mengalami susah tidur menjelang trimester ketiga. Jika dibiarkan dapat berefek pada saat persalinan, di antaranya persalinan prematur. Kualitas tidur yang buruk dapat menimbulkan kecemasan, namun penelitian pada ibu hamil masih terbatas. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi hubungan antara kualitas tidur dengan kecemasan ibu hamil trimester ketiga di Puskesmas Kassi-Kassi Kota Makassar. Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian analisis korelasional kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Alat penelitian ini menggunakan The Pittsburgh Sleep Quality Index Questionnaire untuk kualitas tidur dan Pregnant-Related Anxiety-Revised 2 Questionnaire untuk tingkat kecemasan. Hasil: Dalam penelitian ini dikumpulkan 88 sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling yang dilanjutkan dengan analisis univariat dan bivariat dengan uji korelasi peringkat Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 79,5% diantaranya memiliki kualitas tidur yang buruk, dan jika menyangkut kecemasan, kecemasan ringan lebih dominan (56,8%). Analisis bivariat diperoleh p-value = 0,002 dengan p < 0,1 dan nilai r = 0,326. Kesimpulan: Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dengan kekuatan korelasi sedang antara kualitas tidur dengan kecemasan pada ibu hamil tua di Puskesmas Kassi-Kassi.
Luaran Pasien Geriatri dengan Sepsis di Unit Perawatan Intensif: Analisis Rasio Neutrofil Limfosit Mulyadi, Farah Ekawati; Harahap, Muhammad Wirawan; Sommeng, Faisal; Hasbi, Berry Erida
UMI Medical Journal Vol 10 No 1 (2025): UMI Medical Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/umj.v10i1.333

Abstract

Latar belakang: Sepsis merupakan kondisi mengancam jiwa yang ditandai dengan disfungsi organ akibat inflamasi sistematik sebagai respon disregulasi host terhadap infeksi yang dapat terjadi pada semua usia. Angka kematian pada satu tahun pertama pasien sepsis mencapai 31%. Namun, usia tua meningkatkan risiko mortalitas pada pasien geriatric dengan sepsis dikaitkan dengan penurunan fungsi sistem imun. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan neutrophil lymphocyte ratio (NLR) dengan luaran pasien geriatric dengan sepsis. Metode: Studi ini termasuk penelitian analitik observasional dengan pendekatan kohort retrospektif yang melibatkan sampel 40 orang. Data diolah dan dianalisis menggunakan SPSS 26.0. Uji Mann-whitney U test digunakan untuk menilai perbandingan NLR berdasarkan luaran pasien geriatri dengan sepsis. Hasil: Pasien geriatri dengan sepsis yang meninggal memiliki nilai NLR yang lebih tinggi dibandingkan yang hidup (25,27 (13,84 - 40,15); 7,14 (0,88 - 14,38)) dengan nilai signifikansi p<0,05. Kesimpulan: Kadar NLR yang tinggi berhubungan dengan mortalitas pada pasien geriatri dengan sepsis.
Uji Efektivitas Antijamur Ekstrak Kunyit (Curcuma Domestica Val.) terhadap Jamur Malassezia Furfur secara in Vitro Hamka, And Atikah Zhahirah; Irwan, Andi Alamsyah
UMI Medical Journal Vol 10 No 1 (2025): UMI Medical Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/umj.v10i1.338

Abstract

Latar belakang: Malassezia furfur adalah penyebab Pityriasis Versicolor dengan prevalensi tinggi di daerah tropis seperti Indonesia. Kunyit (Curcuma domestica Val.) mengandung kurkumin, minyak atsiri, dan fenol yang berpotensi sebagai antijamur. Penelitian ini bertujuan mencari alternatif pengobatan antijamur berbasis herbal. Metode: Penelitian true experimental dengani desain Post-test Only Control Group menggunakan metode sumuran. Ekstrak kunyit diperoleh melalui maserasi etanol 96% dengan konsentrasi 1%, 2,5%, dan 5%. Ketokonazol digunakan sebagai kontrol positif dan DMSO 10% sebagai kontrol negatif. Data dianalisis dengan One Way ANOVA dan Post Hoc Bonferroni. Hasil: Konsentrasi 1% dan 2,5% tidak menghambat jamur, sedangkan 5% menghasilkan zona hambat lemah (10,50 mm). Kontrol positif menunjukkan daya hambat tinggi (28,13 mm), sementara kontrol negatif tidak menunjukkan zona hambat. Kesimpulan: Ekstrak kunyit 5% memiliki daya hambat lemah terhadap Malassezia furfur, sedangkan konsentrasi 1% dan 2,5% tidak efektif secara in vitro.
Tatalaksana Nyeri Paska Operasi Seksio Saesarea Hidayatullah, Amiruddin; Noviardi, Noviardi
UMI Medical Journal Vol 10 No 1 (2025): UMI Medical Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/umj.v10i1.341

Abstract

Latar belakang: Seksio sesarea (SC) merupakan prosedur bedah yang sering dilakukan untuk mengatasi komplikasi obstetri. Namun, nyeri pasca SC menjadi tantangan utama yang dapat memperlambat pemulihan dan meningkatkan risiko nyeri kronis. Manajemen nyeri yang efektif diperlukan untuk mengoptimalkan hasil pascaoperasi. Artikel ini bertujuan merangkum pendekatan terkini manajemen nyeri pasca seksio sesarea secara farmakologis, regional, dan non-farmakologis untuk mendukung pengendalian nyeri yang efektif. Isi: Nyeri pasca SC bersifat nosiseptif dan neuropatik, memerlukan pendekatan multimodal yang mencakup terapi farmakologis dan non-farmakologis. Obat seperti OAINS, opioid, dan anestesi lokal terbukti efektif, sementara teknik regional seperti morfin intratekal memberikan analgesia jangka panjang. Terapi non-farmakologis, termasuk CBT dan TENS, juga berperan dalam mempercepat pemulihan. Kesimpulan Manajemen nyeri pasca SC sangat penting untuk mempercepat pemulihan dan mengurangi risiko nyeri kronis. Pendektakan terapi multimodal efektif mengurangi morbitas pasien paska SC.
Umbilical Cord MSC-Secretome Therapy Enhances Erectile Function in Elderly Men Digambiro, Reza Aditya; Fiji, Wijaya Taufik; Ilona, florinda; Chendrasari, Julian
UMI Medical Journal Vol 10 No 1 (2025): UMI Medical Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/umj.v10i1.348

Abstract

Background: Reduced erectile capacity often appears as part of physiological shifts during aging potentially implicating broader physiological or social realms. These declines originate from intricate underlying conditions: endothelial dysfunction, unstable hormonal patterns, compromised vascular structures, oxidative stress escalations, and inflammatory cascades. Recently, attention has drifted towards secretome derived from umbilical cord mesenchymal stem cells (UCMSC)—an eclectic blend of cytokines, extracellular vesicles, and growth factors—suggesting foundational regenerative qualities surpassing conventional symptomatic therapies, like phosphodiesterase-5 inhibitors (PDE-5i). Methods: In this study, ederly male participants (n=64, aged ≥60) diagnosed with erectile dysfunction (ED) received intracavernosal UCMSC-secretome injections every two weeks for three sessions. No control group was included; efficacy was tracked through pre- and post-intervention evaluations using the International Index of Erectile Function (IIEF-5). Results: A statistically notable improvement emerged—average IIEF-5 scores increasing by about 5.49 points (p<0.001; Cohen’s d=1.99). With the satisfaction averaging approximately 8.03/10. Conclusion: Extensive, randomized controlled trials could more conclusively elucidate the genuine potential of secretome interventions.
Pengaruh Penambahan Reagen Anti-Rh terhadap Pemeriksaan Kolesterol CHOD-PAP pada Serum yang Mengandung Eritrosit Putri, Riska Dwi; Arfan, Alya Rahmaditya; Pratiwi, Astrid Siska
UMI Medical Journal Vol 10 No 1 (2025): UMI Medical Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/umj.v10i1.360

Abstract

Latar belakang: Hemolisis dalam specimen serum menyebabkan pelepasan hemoglobin yang dapat mengganggu akurasi hasil pemeriksaan kimia klinik, termasuk kadar kolesterol. Penambahan reagen anti-Rh diharapkan dapat mengendapkan eritrosit dan menurunkan kadar hemoglobin bebas sehingga hasil pemeriksaan kolesterol tidak terpengaruh. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan reagen anto-Rh terhadap hasil pemeriksaan kolesterol pada serum yang mengandung eritrosit. Metode: Jenis penelitian adalah eksperimental dengan desain static group comparison. Serum hemolisis dengan kadar hemoglobin 0,53 g/dL, 0,81 g/dL dan 1,03 g/dL diberi tambahan reagen anti-Rh sebanyak 50 µL, 100 µL dan 200 µL. Kadar kolesterol diperiksa menggunakan metode CHOD-PAP [2]. Data dianalisis dengan uji ANOVA satu arah dan uji lanjut Post Hoc Duncan. Hasil: Reagen Anti-Rh dapat mengendapkan dan memisahkan eritrosit dalam serum yang mengandung eritrosit; Reagen anti-Rh mempengaruhi secara signifikan dalam pemeriksaan kolesterol pada sampel yang mengandung eritrosit dengan nilai Sig < 0,05 terhadap sampel yang mengandung eritrosit yang tidak ditambahkan reagen anti-Rh. Kadar Hb 0,53 g/dL dengan penambahan reagen anti-Rh 200 µL di sampel yang mengandung eritrosit, memberikan kadar kolesterol yang sama (tidak berbeda signifikan) terhadap kolesterol yang diukur pada serum normal. Kesimpulan: Penambahan reagen anti-Rh efektif menurunkan kadar hemoglobin bebas dan mengurangi interferensi pada pemeriksaan kolesterol, tetapi kadar kolesterol tidak berbeda signifikan dengan serum normal (p > 0,05.
Karakteristik Pasien Epistaksis di Rsud Malinau Kalimantan Utara Periode Juli – Desember 2023 Letelay, Nugraheni Maraelenisa; Gustri, Andi Dika; Kadir, Syahrijuita; Djamin, Riskiana
UMI Medical Journal Vol 10 No 1 (2025): UMI Medical Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/umj.v10i1.358

Abstract

Latar belakang: Epistaksis merupakan kondisi darurat Telinga, Hidung dan Tenggorokan (THT) yang sering terjadi akibat factor local atau sistemik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien epistaksis di RSUD Malinau, Kalimantan Utara. Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional retospektif yang bertujuan mengetahui karakteristik pasien epistaksis di RSUD Malinau, Kalimantan Utara, periode Juli – Desember tahun 2023. Darah diambil dari 41 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil: Hasil menunjukkan epistaksis terjadi pada anak usia 5-11 tahun (29,3%), laki-laki (56,1%), dengan penyebab local (61%) dan perdarahan anterior (61%). Kesimpulan: Mayoritas kasus epistaksis di RSUD Malinau terjadi pada anak laki-laki usia sekolah dengan etiologi lokal dan perdarahan anterior.