cover
Contact Name
Moh Atikurrahman
Contact Email
suluk@uinsa.ac.id
Phone
+6231-8493836
Journal Mail Official
suluk@uinsa.ac.id
Editorial Address
Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Adab dad Humaniora UIN Sunan Ampel Surabaya Jl. Ahmad Yani 117 Surabaya 60237
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
SULUK: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya
ISSN : 26862689     EISSN : 27147932     DOI : https://doi.org/10.15642/suluk
SULUK: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya is a half-yearly journal published by the literary studies program of Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Suluk provides a forum for the scholar of literary studies, with special reference to linguistics, literature, and culture. The journal publishes articles on literature, language, philology, and culture of Indonesia with a special interest in the study of literature/language from different geographical areas such as Arabic, Indonesian, Javanese, etc. Suluk is accredited by Crossref, Google Scholar, Garuda, Indonesia Onesearch, Dimensions, Microsoft Academic, Index Copernicus International, Research Bible, and ROAD. Suluk uses the Open Journal System and email. It is a double-blind peer-reviewed by the international and national reviewers. This journal is an open-access journal which means that all content is freely available without charge to the user or his/her institution. Users are allowed to read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full texts of the articles, or use them for any other lawful purpose, without asking prior permission from the publisher or the author. This is in accordance with the BOAI definition of open access.
Articles 111 Documents
Narasi ekologi bahari dalam Pemanggil Kematian karya Jemmy Piran: Kajian ekokritik Buell Ramadhan, Zul Fitrah; Juanda, Juanda; AJ, Andi Agussalim
SULUK : Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Vol. 5 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/suluk.2023.5.1.40-62

Abstract

Penelitian ini mengangkat masalah kesadaran manusia dalam menjaga ekosistem yang semakin memprihatinkan. Tujuan penelitian ini menelusuri pelbagai fenomena ekologis bahari dalam narasi cerpen Pemanggil Kematian karya Jemmy Piran. Data primer penelitian bersumber dari laman Ruang Sastra (ruangsastra.com) dikaji menggunakan pendekatan ekokritik Buell. Ekokritik Buell menelusuri komponen alam nonmanusia, legitimasi kepentingan alam, tanggung jawab manusia pada alam, dan dinamisasi alam. Hasil penelitian menympulkan bahwa terdapat elemen nonmanusia yang ditemukan dalam cerpen karya Jemmy Piran, yaitu fenomena satwa laut, fenomena ekosistem laut, dan fenomena mistik laut. Legitimasi alam menunjukkan laut sebagai ekosistem yang menjadi pusat hukum tatanan dan adat masyarakat pesisir. Tanggung jawab pada alam ditunjukkan oleh sikap peduli kepada laut, beretika dalam menangkap ikan, menjaga kebersihan laut, dan menjaga satwa laut. Sedangkan dinamisasi alam tampak pada laut mengalami perubahan kondisi akibat pengaruh perilaku manusia yang menggunakan cara ilegal dalam menangkap ikan. Kesimpulan penelitian menunjukkan terdapat narasi mistik yang diimajinasikan pengarang melalui karya sastra (cerpen) sebagai model pewacanaan, yakni melalui kepercayaan terhadap sosok penjaga laut Harin Botan. Dengan kata lain, hal tersebut membuktikan jika budaya dan mitos masyarakat merupakan faktor pendukung kelestarian alam karena dengan kepercayaan tersebut masyarakat menjadi takut melakukan tindakan eksploitasi terhadap alam.
Suntingan Teks Bait Nazam Kitab Muhafadhatu Al-Sibyaan: Sebuah Pendekatan Filologis Taufiq, Mirwan Akhmad; Wafa, Rimayul; Hasanah, Durrotul; Syaikhu, Ahmad; Bakhruddin, Mukhammad
SULUK : Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Vol. 4 No. 2 (2022): September
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/suluk.2022.4.2.128-137

Abstract

Naskah-naskah Arab-Pegon berbahasa Jawa masih digunakan sebagai literatur di pesantren. Beberapa teks kuna berbahasa daerah tersebut merupakan karya kiai pengasuh pondok yang masih menggunakan wazan bahr bahasa Arab, kombinasi nazam unik bahasa Jawa dan bahasa Arab. Penelitian ini mengungkap naskah kitab Muhafadhatu al-Sibyaan karya Muhaimin bin Jamroh dan Zainudin Tamsir pada sisi konten, nilai yang terkandung dalam kitab tersebut. Pola penyajian tema-tema gramatika bahasa Arab dan relevansi penggunaannya dalam pendidikan bahasa Arab di era milenial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kajian filologi. Konsep dan langkah analisa menggunakan konsep kerja Edward Djamaris terkait penentuan sasaran penelitian, observasi pendahuluan, deskripsi naskah, transliterasi naskah, penyuntingan, penerjemahan teks, dan nilai-nilai kandungan naskah. Hasil penelitian ditemukan kolaborasi indah antara bahasa Jawa dan bahasa Arab; nazam berbahasa Jawa, wazan berpola bahasa Arab, bahar rajaz. Materi nazam bukan hasil terjemahan utuh namun cuplikan beberapa kitab klasik nahwu yang dipadu dengan nasehat-nasehat luhur kehidupan. Nazam ini lebih tepat diajarkan kepada anak-anak berasal dari suku Jawa. Nazam Jawa ini menunjukkan sumbangsih penulis untuk memenuhi pendidikan yang berbasis kearifan lokal dalam mengajarkan kaidah-kaidah bahasa Arab.
Analysis of code-mixing in the novel Antares by Rweinda: A sociolinguistics approach Anggraeni, Pradina Anugrah; Fidiyanti, Murni
SULUK : Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Vol. 5 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/suluk.2023.5.1.95-108

Abstract

Code-mixing is a phenomenon where two or more languages are combined in speech or writing. It occurs when individuals use elements from different languages within a single utterance, whether it be a word, phrase, or clause. Code-mixing is not limited to oral communication; it is also prevalent in written forms, including literary works such as novels. One of the novels that employs code-mixing is Antares by Rweinda. The characters in the novel utilize code-mixing to communicate with each other. Therefore, this study addresses two main questions: what are the types and forms of code-mixing present in the novel Antares by Rweinda. The types of code-mixing include inner and outer code-mixing, while the forms of code-mixing encompass words, phrases, and clauses. This study aims to examine and describe the types and forms of code-mixing in Rweinda's novel, Antares. This research employed a descriptive qualitative method to effectively describe the data, focusing on the main research objectives. The results indicated the presence of two types of code-mixing: six instances of inner code-mixing, including Sundanese and Javanese, and thirteen instances of outer code-mixing, such as English and Arabic. Meanwhile, in terms of form, code-mixing was observed in fourteen instances in word forms, where English words dominated. Additionally, five instances were identified in phrase form, also predominantly consisting of English words. However, no instances of code-mixing were found in clause form.
Risalah Perang Bone-Makassar: Transformasi Teks Fiksi Populer Gadis Portugis Karya Mappajarungi Manan Kadafi, Muammar; Mahmudah Budi Utami, Shofi
SULUK : Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Vol. 4 No. 2 (2022): September
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/suluk.2022.4.2.116-127

Abstract

Munculnya sebuah teks dapat menjadi respons terhadap teks lain dalam bentuk yang berbeda yang mana berkontribusi pada teks transformasi. Respon terhadap teks-teks tersebut dapat muncul pada tema, karakter, narasi, atau bahkan wacana, yang dapat dilacak pada teks hipogramnya. Hubungan intertekstualitas ini juga ditemukan dalam novel Gadis Portugis (GP) yang terkait dengan teks tradisional Sinrilikna Kappalak Tallumbatua (SKT). Namun, bentuk keterkaitan kedua teks tersebut masih perlu diteliti lebih lanjut, dengan demikian, dalam penelitian ini akan melihat lebih jauh sejauh mana hubungan intertekstualitas novel GP dengan teks SKT. Pendekatan masalah ini adalah intertekstualitas yang merupakan konsep dalam respon pembaca oleh Riffaterre. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang cenderung mendeskripsikan suatu fenomena dalam karya sastra; dan juga tergolong sebagai penelitian kualitatif di mana teknik interpretatif digunakan untuk mendekati sebuah fenomena. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya penggambaran perang Makassar-Bugis di kedua teks tetapi terdapat pula modifikasi dalam novel GP yang intertekstualitasnya cenderung subjektif; dengan munculnya cerita cinta antara seorang pria Makassar dan seorang wanita Portugis. Selain itu, wacana kolonial yang tampak jelas dalam SKT terkesan kabur dengan ilustrasi cerita cinta ini. Yang terakhir adalah adanya transformasi karakter bernama Andi Patunru yang muncul sebagai protagonis di SKT justru tampil sebagai antangonis di GP.
Mengundang Tamu Di Jawa: Struktur Teks, Koteks, dan Konteks Pada Tradisi Lisan Ijeman Di Mertoudan Surakarta Hanum, Icha Latifa; Winarti, Daru
SULUK : Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Vol. 4 No. 2 (2022): September
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/suluk.2022.4.2.138-156

Abstract

Masyarakat Jawa di Desa Mertoudan, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta memiliki tata cara unik untuk mengundang tamu pada helatan kenduri. Mengundang tamu dilakukan secara lisan (ijeman) dan tulisan (uleman). Hari ini uleman lebih sering dipraktikkan lantaran lebih praktis. Ditambah kalangan muda lebih cenderung bergeser ke tata cara baru yang berbasis digital. Selain lebih efisien, undangan digital dianggap lebih relevan kondisi zaman. Kondisi tersebut membuat tradisi lisan ijeman berpotensi punah. Hubungan antara bahasa dan budaya dalam ijeman ditempatkan sebagai pokok bahasa tulisan ini. Di samping sebagai usaha sistematis dalam pemertahanan bahasa, studi ini akan menunjukkan relevansi tradisi lisan dalam dinamika kehidupan kiwari. Artikel ini berfokus pada struktur dan makna ijeman sebagai representasi tradisi lisan masyarakat Jawa. Subtansi pembahasan mengacu pada paradigma antropolinguistik Sibrani melalui tiga parameter, keterhubungan, kebernilaian, sekaligus keberlanjutan. Data penelitian berupa transkrip percakapan tiga informan saat melakukan kegiatan ijeman yang berlangsung pada Desember 2021 di Mertoudan, Surakarta. Data penelitian didukung data sekunder berupa observasi dan wawancara dengan pakar dan praktisi ijeman di kawasan Jebres, Surakarta. Hasil penelitian menunjukkan (1) struktur teks ijeman terdiri dari kata sambutan, pembukaan, isi, dan penutup dan (2) mengandung makna spiritual, makna sosial, fungsi filosofis, fungsi pragmatis, dan nilai etika moral.
Beauty Standard as a Construction of Woman Objectification in Trisha R. Thomas’s Nappily Ever After Sayekti, Heri Okta; Fitria, Sari
SULUK : Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Vol. 4 No. 2 (2022): September
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/suluk.2022.4.2.157-168

Abstract

The study aimed to depict how the beauty standards construct female objectification in Nappily Ever After and to analyze how the main character struggled toward beauty standards in the Nappily Ever After novel. This study is sought with qualitative methods to reveal the novel's issue. This study applied the theory of beauty myth from Naomi Wolf. The result of the study found that the beauty ideal is a woman who has straightened hair, brightening skin, a tall, slim body, and a pointed nose. Those highlighted Venus’s physical appearance which made her seem to be a typical woman and objectified her to conform to beauty standards. The study concluded that Venus internalized the beauty ideal which made her feel restricted by her looks and resulted in body image dissatisfaction. Venus struggled after she cut her hair which made her become an outcast in beauty image, being invisible by men, dismissal, and judged by people.
Perangkap dan paradoks mitos kecantikan dalam narasi komik One Piece karya Eichiro Oda: Feminisme Naomi Wolf Felayati, Safrina Arifiani; Sentana, Yuli Mahmudah; Sulistyo, Chendy
SULUK : Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Vol. 5 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/suluk.2023.5.1.20-39

Abstract

Mitos tentang kecantikan mengukuhkan perempuan sebagai representasi dari keintiman, seksualitas, dan kehidupan sendiri. Naomi Wolf menyebutkan mitos purba tersebut didengungkan dalam peradaban manusia sejak zaman dahulu. Produk-produk kecantikan yang menjamur menunjukan bagaimana kuatnya hegemoni mitos tersebut memengaruhi kehidupan manusia. Tak hanya produk kecantikan tetapi sampai pada ilmu dan kesenian telah lekat dengan mitos kecantikan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan narasi mengenai mitos kecantikan pada tokoh perempuan (Nami) dalam serial komik One Piece karya Eichiro Oda. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode deskriptif kualitatis dengan analisis menggunakan teori mitos kecantikan Naomi Wolf. Hasil penelitian menunjukan bahwa masih kental terdapat mitos kecantikan dalam komik One Piece (khususnya serial 1). Tokoh perempuan dalam komik selalu digambarkan bertubuh sempurna, khususnya Nami—berwajah cantik, dada besar menonjol, pinggang kecil, kaki jenjang. Namun secara paradoksal, di balik tubuh ideal seorang perempuan tersebut ternyata berdiam sifat iblis, sifat jahat seperti licik, serakah dan kejam. Mitos kecantikan ini kental menjadikan perempuan sebagai objek yang menarik sasaran pembaca komik yang notabene maskulin. Hal ini sangat berbeda dengan gambaran maskulinitas, dalam komik kaum adam seolah diperbolehkan bermuka hiu atau berbadan panda.
Euphemism roles as a disguise tool in political texts: A case study of Tempo online political articles Jaganegara, Haidar; Wijana, I Dewa Putu
SULUK : Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Vol. 5 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/suluk.2023.5.1.1-19

Abstract

The mass media tends to use euphemisms in political news narratives. The euphemistic was chosen by the editor to avoid controversy due to the broadcast of a news material. This research aims to discuss the types of euphemisms in the news narrative on Tempo political articles (December 2022-January 2023). Political euphemism is seen through van Dijk's paradigm which focuses on local semantics and lexicon, especially how political leaders tend to use this style of language as a political linguistic tactic. The data in the form of political texts were then tested again with Allan and Burridge's concept of euphemism who thought that euphemism as an ideal style of language in social communication in order to achieve maximum effect to avoid sensitive topics. The results of the study conclude that there is a tendency to use euphemisms in word and phrase classes by politicians. Their linguistic corpus consists mostly of metaphors, synecdoche, borrowing, hyperbole, abbreviations, and acronyms.
The Problem of Vocabulary in Indonesian and Malaysian from Malaysia Students at UIN Sunan Ampel Surabaya Lukman Fahmi; Amiatun Nuryana
SULUK : Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Vol. 5 No. 2 (2023): September
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/suluk.2023.5.2.212-222

Abstract

  Students from Malaysia who study in Indonesia are mostly Malay speakers in their home countries, however they have trouble understanding Indonesian in common word forms. Especially when students produce scholarly papers, theses, or other academic assignments. This latest study investigates the Indonesian language comprehension problem among Malaysian students at UIN Sunan Ampel Surabaya. This research focuses on uncovering issues related to what problems they experience and the factors that cause these problems to arise. The qualitative descriptive method was applied in this study through observation and interviews. This study discovered that the key to Malaysian students' language proficiency is their comprehension of both spoken and written language. The factors that make them experience problems in understanding Indonesian are derived from internal and external factors (their adapting environment). External influences have a significant impact on Malaysian students' ability to learn Indonesian verbally and in writing.
Representation of middle eastern countries in Geni Jora's novel: An analysis of travel literature according to Carl Thompson theory Ilma, Awla Akbar; Manshur , Fadlil Munawwar; Sudibyo, Sudibyo
SULUK : Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Vol. 5 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/suluk.2023.5.1.63-76

Abstract

This study aims to explain the representation of society and culture in Middle Eastern countries, including Morocco, Syria, and Jordan in the novel Geni Jora. The theory used is the theory of travel literature with the concept of representation of others according to Carl Thompson. Travel literature is a report about the world that is written based on the author's subjectivity and has a role in shaping the reader's knowledge. The results of the analysis show that the novel Geni Jora uses exploratory journey narratives and presents critical and courageous subjects. Morocco is described as a tolerant Islamic country because it succeeded in combining European modernity with past Islamic religiosity and Jewish culture. While Syria is described as a modern country, it is less religious and too Westernized. Likewise, Jordan is described as an Islamic country, but too westernized and inconsistent with Islamic ethics. The novel represents a contemporary travel literary genre that presents alternative and realistic narratives about the condition of the Middle East as a complex and diverse region. The novel also represents the contemporary travel genre which has not succeeded in narrating cosmopolitanism by still presenting competitive narratives and travel subjects that are superior when interacting with the characters encountered.

Page 9 of 12 | Total Record : 111