cover
Contact Name
Rio Febriannur Rachman
Contact Email
dakwatunaiais@gmail.com
Phone
+6287855996086
Journal Mail Official
dakwatuna.iais@gmail.com
Editorial Address
Jl. Pondok Pesantren Kyai Syarifuddin Wonorejo Lumajang Jawa Timur 67358
Location
Kab. lumajang,
Jawa timur
INDONESIA
Dakwatuna: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam
ISSN : 24430617     EISSN : 26861100     DOI : -
Dakwatuna is Dawah and Islamic communication Journal. It has been published since 2015 provides a forum for scientific communication of thought and research of Islamic Counseling Guidance, Islamic Broadcasting Communication, Dawah Management. Published twice a year, February and August. The editors welcome articles and research reports in the study of Islamic Counseling Guidance, Islamic Broadcasting Communication, Dawah Management.
Articles 210 Documents
Integrasi Dakwah Muhammad Natsir di Indonesia Ulfa, Wildana; Arif, Moh. Choirul
Dakwah Vol 11 No 1 (2025): FEBRUARI
Publisher : Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dakwah merupakan upaya untuk menyebarluaskan Agama Islam. Dakwah Islam merupakan salah satu upaya yang positif yang dilakukan baik dengan aktivitas lisan, tulisan maupun perbuatan. Dakwah dilakukan dengan maksud menyeru, mengajak, bahkan mempengaruhi cara berpikir seseorang, cara berbicara, serta cara bersikap seseorang. Untuk itu dakwah sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari manusia serta realitas sosial disekitarnya. Muhammad Natsir, seorang ulama dan politisi, menjadi salah satu tokoh penting dalam Sejarah dakwah di Indonesia. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis konsep danwah MuhammadNatsir dan implementasinya di Indonesia. Jenis penelitian ini adalah library research atau kajian pustaka, yang mana data-datanya didapatkan dari buku, jurnal, baik online ataupun offline. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep dakwah Muhammad Natsir sangat komplesk dan berlandaskan pada al-Qur’an dan sunnah. Dalam konsepnya tertuang tujuan dakwah yaitu untuk melanjutkan Risalah Rasulullah dan mengembalikan manusia ke fitrahnya. Muhammad Natsir menekankan metode dakwahnya melalui hikmah, dalam pandangan Muhammad Natsir metode bi al-Hikmah merupakan pangkal dari metode dakwah yang memiliki keterkaitan dengan metode dakwah lainnya. Adapun syarat yang harus dipersiapkan bagi muballigh adalah persiapan mental, dan persiapan ilmiyah. Sedangkan implementasi dakwah Muhammad natsir di Indonesia adalah dengan didirikannya Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia yang menjadi sarana pemberdayaan umat melalui program sosial seperti Pembangunan masjid, penyebaran da’i ke daerah terpencil dan adanya Lembaga naungan DDII yang meliputi STID Muhammad Natsir, Laznas DDII, dan Safari Hudaya.
Dakwah bil Hal Pesilat Pagar Nusa di Temanggung Sungkawaningrum, Fatmawati; Baehaqi, Muh.
Dakwah Vol 11 No 1 (2025): FEBRUARI
Publisher : Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pagar Nusa silat practitioner in Temanggung is a pencak silat school under the auspices of Nahdlatul Ulama. The frequent brawls between martial arts schools have motivated Pagar Nusa martial artists in Temanggung to engage in dakwah bil hal (preaching through actions) to prevent such conflicts from escalating. This research is a field study using a qualitative descriptive approach. The findings reveal that Pagar Nusa Temanggung applies nine stances that serve as the foundation of their movements while also reflecting profound philosophical and moral values. These stances not only regulate physical movements but also symbolize deep spiritual and ethical meanings. The nine stances are: pagar bangsa (national defense stance), tempel stance (close attachment stance), silang dada (cross-chest stance), pagar nusa (Pagar Nusa stance), silang bawah (low cross stance), kepal pinggang (fist-on-waist stance), sangkol (hook stance), lurus bawah (straight-down stance), and kuda-kuda kaki satu (one-legged horse stance). The implementation of dakwah bil hal values by Pagar Nusa silat practitioner in Temanggung includes: promoting unity in religious diversity, embodying humility and wisdom, upholding the principle of Islam rahmatan lil alamin (Islam as a mercy to all creation), providing moral and spiritual education, countering radicalism through local wisdom, and serving as role models for the community.
Etika dan Tantangan Dakwah dengan Artificial Intellegence Nuha, achmad Arifulin
Dakwah Vol 11 No 1 (2025): FEBRUARI
Publisher : Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Islamic preaching (dakwah) continues to evolve alongside advancements in digital technology, particularly through the utilization of Artificial Intelligence (AI). AI holds significant potential in supporting the dissemination of Islamic teachings via chatbots, automated fatwa systems, and AI-based religious learning applications. However, the implementation of AI in dakwah also faces various ethical challenges, including algorithmic bias, limitations in understanding complex religious contexts, and issues related to user data privacy and security. This study aims to analyze the role of AI in Islamic preaching, identify the challenges encountered, and explore ethical solutions for its implementation. Using a qualitative approach based on literature review, the research findings indicate that while AI enhances accessibility to religious information, it cannot replace scholars (ulama) in providing spiritual guidance and issuing fatwas that consider the social and cultural aspects of the Muslim community. Therefore, clear regulations and the involvement of Islamic scholars in AI development for dakwah are essential to ensure that this technology is used responsibly and aligns with Islamic values.
Stategi Dakwah Konselor Dalam Peningkatan Religiusitas Khoiroh, Anikmatul
Dakwah Vol 11 No 1 (2025): FEBRUARI
Publisher : Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The era of modernity shows that increasingly advanced human civilization has resulted in an increasingly complex lifestyle. The effects of modernization experienced by humans today result in them not having enough time to reflect on their own existence so that each individual is easily tired both physically and mentally which will gradually lead to mental disorders This study attempts to review the literature that explains the efforts of a counselor in directing someone who is experiencing moral problems to return to the teachings of their respective religions; and describes the impact of activities from religious relationships on behavioral changes. The results of this study indicate that Counseling Da'wah A wise effort is to present a da'wah model through guidance and counseling, namely the spread of Islamic teachings that are very specific among certain targets. It displays personal relationships and is more oriented towards solving individual problems experienced, The conclusion of this study confirms that the application of religious values ​​in the Counseling process as a form of da'wah can be done by developing a religious character formulated into the objectives of religious counseling services.
Media dan Agama: Komunikasi Dakwah Gerakan Nahdliyyin Bersatu di Instagram Rachman, Rio Febriannur; Ghulam, Zainil; Farid, Achmad
Dakwah Vol 11 No 2 (2025): AGUSTUS
Publisher : Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54471/dakwatuna.v11i2.3640

Abstract

Artikel ini membahas tentang salah satu akun Instagram yang dikelola oleh nahdliyyin, sebutan untuk kader atau simpatisan Nahdlatul Ulama/NU (organisasi Islam terbesar di Indonesia), Gerakan Nahdliyyin Bersatu atau GNB. Media sosial GNB, termasuk Instagram, di masa Pilpres 2024 sibuk mengunggah konten-konten kampanye mendukung pasangan Anies Baswedan dan Abdul Muhaimin Iskandar. Saat ini, Instagram GNB bertransformasi menjadi media komunikasi dakwah Islam. Studi ini bertujuan mengungkap bagaimana komunikasi dakwah diimplementasikan di Instagram GNB. Teori yang digunakan dalam kajian ini adalah Komunikasi Dakwah (Azyumardi Azra) dan Sosioteknologi (Rully Nasrullah). Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah analisis konten kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Instagram GNB memanfaatkan simbol-simbol nahdliyyin dalam konten yang diunggah. Simbol yang dimaksud antara lain, kiai atau pengasuh pondok pesantren; pesantren; dan acara-acara khas nahdliyyin semacam ziarah kubur dan haul (peringatan hari wafat para pemuka Islam). Dalam konten-konten tersebut, disertakan pesan-pesan dakwah atau ajakan berbuat baik. Studi ini menyimpulkan bahwa media dan agama, dalam hal ini Islam, memiliki hubungan yang erat di era kekinian. Faktanya, umat Islam memanfaatkan media mutakhir, termasuk Instagram, untuk menyebarkan pesan-pesan dakwah atau kebajikan. Kata Kunci: Media; Islam; Gerakan Nahdliyyin Bersatu; Dakwah; Instagram
Pop-Islam versus Dakwah Ideologis: Strategi Media dan Segmentasi Audiens Habib Husein Ja’far dan Felix Siauw di YouTube Azharghany, Rojabi; Wahyuniati, Isnani
Dakwah Vol 11 No 2 (2025): AGUSTUS
Publisher : Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54471/dakwatuna.v11i2.3585

Abstract

This study explores a comparative analysis of the digital da’wa strategies of two prominent YouTube figures—Habib Husein Ja’far and Felix Siauw—within the context of the transformation of religious communication in the digital era. Habib Husein Ja’far promotes a moderate and inclusive Pop-Islam approach through collaborations with public figures and the use of popular media formats, while Felix Siauw adopts an ideological da’wa model grounded in sharia and identity politics, without engaging with mainstream celebrities. The study aims to examine their media strategies, audience segmentation, and the impact of their respective narratives on public perception and contemporary da'wah trends. This research employs a qualitative, descriptive-comparative approach using content analysis and virtual ethnography techniques. Data were collected through purposive observation of YouTube video content, audience comments, and media documentation. The analysis is based on Harold Lasswell’s communication theory, mediatization, and personal branding frameworks. The results of the study show the success of a collaborative, adaptive, and contemporary visualization approach in maintaining moderate Islamic discourse in the era of social media algorithms (Habib Husein), as well as the limitations of the expansion of ideological political Islamic narratives that rely on the strength of internal networks without media innovation (Felix Siauw). These findings affirm the premise of mediatization and personal branding that in the digital era, the success of da'wah is determined by the ability to follow the logic and ecosystem of new media, as well as the creation of a persona that is relevant to the trends and needs of its main audience. Keywords: Digital Da'wah; Media Strategy; Youtube
Dari Mimbar ke Tagar: Feminisme Islam dan Penemuan Kembali Praktik Dakwah Berbasis Gender Firdausi, Putri Nadiyatul
Dakwah Vol 11 No 2 (2025): AGUSTUS
Publisher : Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54471/dakwatuna.v11i2.3588

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengkaji dinamika perjuangan gerakan feminis Islam dengan corak gerakan yang beragam, serta menganalisis implikasinya terhadap arah dan pendekatan dakwah Islam kontemporer. Menggunakan pendekatan studi literatur, artikel ini menelaah artikel jurnal internasional yang membahas perkembangan gerakan feminis Islam di berbagai negara, dengan mempertimbangkan konteks lokal, politik, dan teologis yang melingkupinya. Temuan penelitian menunjukkan bahwa gerakan feminis Islam paling aktif berkembang di negara-negara seperti India, Arab Saudi, dan Afghanistan. Gerakan-gerakan feminis Islam ini dilakukan secara masif melalui gerakan protes dan advokasi kebijakan, konstruksi literasi keagamaan, karya sastra, dan media. Gerakan dengan fokus protes dan advokasi kebijakan berjuang dengan mengonfrontasi kebijakan-kebijakan yang mendiskriminasi perempuan. Adapun gerakan konstruksi literasi keagamaan dilakukan dengan mendorong pembukaan ruang-ruang diskusi dan pembelajaran tentang peran serta hak perempuan di masyarakat. Melalui karya sastra, perjuangan diwujudkan melalui karya-karya kreatif seperti novel, film, dan pertunjukan teatrikal. Sementara itu, melalui media massa dan media sosial, gerakan feminis Islam secara aktif menyebarkan pesan-pesan kesetaraan dan keadilan, membangun dunia yang lebih inklusif. Gerakan feminis Islam melalui beragam cara memperlihatkan bahwa gerakan feminis bersifat kontekstual dan lokal. Gerakan feminis Islam kemudian mendorong terjadinya transformasi dakwah yang lebih sensitif gender dan inklusif. Gerakan feminis Islam dengan demikian tidak hanya mereformasi paradigma internal keagamaan, tetapi juga menawarkan kerangka dakwah progresif yang relevan dengan dinamika masyarakat kontemporer.
Dakwah dan Struktur Kuasa Digital dalam ‘Jatuhnya’ Citra Diri Gus Miftah Fahma, Alhimni; Mahardika, Bayu
Dakwah Vol 11 No 2 (2025): AGUSTUS
Publisher : Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54471/dakwatuna.v11i2.3607

Abstract

Penelitian ini membahas pergeseran citra diri pendakwah dalam konteks struktur kuasa digital melalui studi kasus kontroversi Gus Miftah versus penjual Es Teh. Dengan menggunakan perspektif komunikasi simbolik dan teori konstruksi identitas, kajian ini mengungkap bagaimana ruang dakwah kini bertransformasi menjadi arena mediatik yang sarat akan polarisasi publik, ekspektasi moral kolektif, serta intervensi algoritmik. Hasil analisis menunjukkan bahwa otoritas dakwah di era digital tidak lagi ditentukan semata oleh legitimasi keilmuan atau institusional, melainkan oleh kemampuan pendakwah dalam mengelola keutuhan identitas komunikatif, menjaga authenticity, dan merespons dinamika publik yang semakin kritis. Fenomena ini menandai urgensi reorientasi strategi dakwah yang adaptif terhadap medan kuasa baru, di mana reputasi religius bersifat fluktuatif dan sangat bergantung pada persepsi publik digital.
Penguatan Nilai Islam Melalui Dakwah Dalam Program Tahfiz Al-Kutub Di Pesantren Nurul Islam Pamekasan Pranata, Zamrotul Ula Zain; Mukarromah, Khomsiyatul
Dakwah Vol 11 No 2 (2025): AGUSTUS
Publisher : Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54471/dakwatuna.v11i2.3618

Abstract

Abstract: Perkembangan modernisasi yang semakin pesat membawa pengaruh besar terhadap perilaku dan karakter santri, baik secara positif maupun negatif. Dampak negatif dari modernisasi perlu diantisipasi dengan memperkuat nilai-nilai Islam di lingkungan pesantren. Pondok pesantren Nurul Islam Semar Ragang Waru Pamekasan merespon hal ini melalui program Tahfiz Al-Kutub untuk memperkuat nilai-nilai Islam, yaitu program hafalan kitab-kitab klasik berbasis madzhab Syafi’i. Program ini tidak hanya menekankan aspek hafalan, tetapi juga pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai Islam dalam program Tahfiz Al-Kutub, strategi penguatannya, serta efektivitasnya. Dengan teori penguatan sosial (Social Reinforcement) dari B.F. Skinner dan pendekatan kualitatif studi kasus, data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program ini memperkuat aqidah, ibadah, dan akhlak santri melalui kitab Sullamut Taufiq, Fathul Qorib, Safinatun Naja, dan Arba’in Nawawi. Penguatan dilakukan melalui pembiasaan hafalan, pemahaman, praktik langsung, serta sistem reward dan punishment yang mendorong kedisiplinan. Program ini terbukti efektif dalam membentuk karakter santri yang Islami, berakhlak mulia, dan disiplin, serta siap menghadapi tantangan zaman modern. Selain itu, program ini memberikan dampak positif terhadap kualitas spiritualitas santri baik selama di pesantren maupun setelah menjadi alumni, dan juga membentuk karakter Islami yang kokoh, serta membekali mereka menghadapi tantangan modernisasi.
Tarbiyah dan Dakwah dalam Novel Kemarau A.A Navis Nihayaty, Arini Indah
Dakwah Vol 11 No 2 (2025): AGUSTUS
Publisher : Institut Agama Islam Syarifuddin Lumajang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54471/dakwatuna.v11i2.3622

Abstract

Artikel ini membahas fenomena fatalisme, khususnya dalam bentuk kepatuhan yang berlebihan dan ketaatan tanpa nalar terhadap figur agama maupun tokoh politik. Sikap semacam ini dinilai menghambat tumbuhnya masyarakat yang kritis, tercerahkan, dan partisipatif. Dengan merujuk pada nilai-nilai Islam berupa tarbiyah (pendidikan) dan da’wah bil hikmah (dakwah dengan kebijaksanaan), tulisan ini mendorong pentingnya keterlibatan intelektual, literasi media, serta komunikasi yang egaliter sebagai cara untuk melawan konformitas buta. Dalam perspektif ini, dakwah Islam dimaknai ulang bukan sebagai alat indoktrinasi, melainkan sebagai kekuatan transformatif yang membebaskan manusia melalui rasionalitas, kesadaran etis, dan pemikiran kritis.