cover
Contact Name
Isma Masrofah
Contact Email
isma.masrofah@unsur.ac.id
Phone
+62263-283578
Journal Mail Official
jmtsi@unsur.ac.id
Editorial Address
Universitas Suryakancana, Gd. Fakultas Teknik Jl. Pasir Gede Raya, Cianjur 43216 Tel / fax : (0263) 283 578
Location
Kab. cianjur,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Media Teknik dan Sistem Industri
ISSN : 25810561     EISSN : 25810529     DOI : https://doi.org/10.35194/jmtsi.v4i1.844
Jurnal Media Teknik dan Sistem Industri (JMTSI) is a publication media for papers with the scope of industrial-engineering field and other relevant fields such as and not limited to: Industrial systems Manufacturing systems Systems Engineering & Ergonomics Industrial Management Supply Chain and Logistics
Articles 124 Documents
Perbaikan Metode Kerja dengan Time and Motion Study Untuk Meningkatkan Produktifitas Produk Vessel Dump Truck HD785 Series andriani, andriani; Fatchan, M. Fatchan; Qoliq, M. Abdul
Jurnal Media Teknik dan Sistem Industri Vol 9, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/jmtsi.v9i1.3546

Abstract

In the production process of one unit of Vessel dump truck HD785 series, there are 5 sub-components. The welding process is done manually and there is no standard time as a reference in the production process. The welding process relies heavily on lifting aids (crane) to position the sub-components to be welded due to the large size of the components. The limited number of cranes and their service to several workstations often cause waiting time. To improve productivity, one method used is time and motion study. The goal of improving work methods with time and motion study in the sub-assembly welding section is to determine the standard production time using quantitative methods with the help of a stopwatch. Knowing the standard process time allows for the selection of the best work method alternatives that provide optimal results. Policies related to productivity, such as production target achievement, can be easily made. This work method improvement is expected to increase productivity and minimize the possibility of defective products. Another improvement made is the addition of a positioner tool, which also reduces production time by 81.9 minutes by eliminating crane waiting time and increasing output from 28 side plates per month to 32 side plates per month. Dalam proses produksi satu unit Vessel Dump Truck HD785 Series terdapat 5 sub komponen. Proses pengelasan dilakukan secara manual dan belum adanya waktu baku sebagai acuan dalam proses produksi. Proses pengelasan sangat bergantung pada bantu angkat (crane) untuk memosisikan sub-component yang akan dilakukan pengelasan karena ukuran komponen yang besar. Alat bantu angkat (crane) jumlahnya terbatas serta melayani beberapa stasiun kerja menyebabkan sering terjadi waiting time. Dalam meningkatkan produktivitas salah satunya dengan menggunakan time and motion study. Tujuan dari perbaikan metode kerja dengan time and motion study di bagian sub assembly welding ini adalah menentukan waktu baku produksi menggunakan metode kuantitatif dengan alat bantu stopwatch. Dengan diketahui waktu baku proses maka akan dapat dipilih alternatif metode kerja yang terbaik yang memberikan hasil optimal. Serta kebijakan yang berkaitan dengan produktivitas seperti target pencapaian produksi dapat diambil dengan mudah. Perbaikan metode kerja ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas dan meminimalkan kemungkinan terjadinya produk cacat. Perbaikan lain yang dilakukan adalah penambahan alat bantu positioner juga mengurangi waktu produksi sebesar 81.9 menit dengan menghilangkan waktu tunggu crane dan meningkatkan output dari 28 pcs side plate/bulan menjadi 32 side plate/bulan. 
Pengendalian Mutu Produk Kemeja Wanita Menggunakan Metode Statistical Process Control pada UMKM Konveksi Nuryono, Arif; Zulkarnaen, Iskandar; Apriyani, Apriyani; Nugroho, Oki Widhi; Kurnia, Hibarkah
Jurnal Media Teknik dan Sistem Industri Vol 9, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/jmtsi.v9i1.4451

Abstract

Convection Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) still experience product defects outside the target. This is because there is a control system that has not been implemented properly. MSME Konveksi is pursuing a large number target due to orders from customers. However, when sending products to customers, product defects are still found, meaning that there is no product control by the manufacturer.   This research aims to control the quality of products sent to customers. This research method uses a combination of the Plan Do Check Action (PDCA) approach with the Statistical Process Control (SPC) method. This research found that there were four categories of defects in the MSME Konveksi production process, namely loading, sewing, rubbing, and name tag dimensions. The most dominant problems are sewing defects and loading defects at 85%. Meanwhile, the results of the P-chart analysis show that there are 4 data in the production process in Sep-Dec 2022 that exceed the upper control limit. This research cumulatively resulted in a reduction in defects from 5.84% to 3.19%, meaning a decrease of 45.4%.   Meanwhile, dominant defects, namely sewing defects, decreased by 30.8% and loading defects decreased by 24.5%.   Meanwhile, the results of the P-chart analysis after improvements showed no deviation in the percentage of defects during 2023. This research has been successful in reducing production defects so that Konveksi MSMEs can increase the percentage of products with quality according to customer orders. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Konveksi masih terjadi adanya cacat produk di luar target. Hal ini dikarenakan adanya sistem pengendalian yang belum diterapkan dengan baik. UMKM Konveksi mengejar target jumlah yang banyak karena pesanan dari pelanggan. Namun dalam pengiriman produk ke pelanggan masih ditemukan adanya cacat produk, artinya belum ada pengendalian produk oleh produsen. Penelitian ini bertujuan untuk mengendalikan kualitas produk yang terkirim ke pelanggan. Metode penelitian ini menggunakan kombinasi pendekatan Plan Do Check Action (PDCA) dengan metode Statistical Process Control (SPC). Penelitian ini menemukan terdapat empat kategori kecacatan pada proses produksi UMKM Konveksi, yaitu loading, penjahitan, gosok, dan dimensi nametag. Permasalahan yang paling dominan adalah cacat penjahitan dan cacat pemuatan sebesar 85%. Sementara hasil analisa P-chart terdapat 4 data dalam proses produksi pada bulan Sep–Des 2022 yang melebihi batas kendali atas. Penelitian ini secara kumulatif menghasilkan penurunan cacat dari 5.84% menjadi 3.19%, artinya turun 45.4%. Sementara untuk cacat dominan yaitu cacat penjahitan turun sebesar 30.8% dan cacat loading turun 24.5%. Sementara hasil analisa P-chart sesudah perbaikan tidak terdapat adanya penyimpangan persentase cacat selama tahun 2023. Penelitian ini sudah berhasil dalam mengurangi cacat produksi, sehingga UMKM Konveksi dapat meningkatkan jumlah persentase produk dengan kualitas sesuai pesanan pelanggan.
Penerapan Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke (5S) pada Industri: Kajian Literatur Setiadi, Muhamad Aldi; Novita, Clara Elva; Revaldy, Ahmad; Nugroho, Aditya Rafi; Purba, Humiras Hardi
Jurnal Media Teknik dan Sistem Industri Vol 9, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/jmtsi.v9i2.4925

Abstract

This study aims to analyze the implementation of the 5S method (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) across various industries to improve efficiency, productivity, and work quality. The research method employed is a systematic literature review, analyzing 50 national and international journals selected based on relevance to the topic, industrial sectors, and 5S implementation outcomes. The findings show that 5S implementation provides multiple benefits, such as reducing operational time, improving storage efficiency, minimizing waste, enhancing workplace safety, and reducing material or tool searching time. Practical examples include an 8% reduction in blowing operational time in the plastic manufacturing industry and a 95.37% reduction in spare part searching time in the printing sector. In the healthcare sector, 5S has also proven effective in reducing patient waiting times to a more efficient level. The study further reveals that the success of 5S implementation is highly influenced by management commitment and active employee participation. In some cases, 5S not only increases productivity but also improves employee morale and job satisfaction. Nevertheless, some studies note challenges such as a lack of training and limited understanding of 5S concepts, which may hinder successful implementation. Overall, the 5S method is an effective approach to optimizing work processes, reducing waste, and enhancing organizational competitiveness across various industrial sectors. With planned and sustainable application, 5S can serve as a strong foundation for lean manufacturing transformation and a more productive work culture. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi metode 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) dalam berbagai industri untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas kerja. Metode penelitian yang digunakan adalah literature review dengan pendekatan sistematis, melalui analisis terhadap 50 jurnal nasional dan internasional yang dipilih berdasarkan relevansi topik, sektor industri, serta hasil implementasi 5S. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan 5S memberikan berbagai keuntungan, seperti pengurangan waktu operasional, peningkatan efisiensi ruang penyimpanan, penurunan limbah, peningkatan keselamatan kerja, dan pengurangan waktu pencarian material atau alat. Contoh nyata dari penerapan ini terlihat dalam pengurangan waktu operasional blowing hingga 8% di industri manufaktur plastik dan pengurangan waktu pencarian spare part sebesar 95,37% pada sektor percetakan. Selain itu, pada sektor kesehatan, 5S mampu mengurangi waktu tunggu pasien di rumah sakit hingga ke tingkat yang lebih efisien. Penelitian ini juga menemukan bahwa keberhasilan penerapan 5S sangat dipengaruhi oleh komitmen manajemen dan partisipasi aktif karyawan. Dalam beberapa kasus, implementasi 5S tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan. Kendati demikian, beberapa studi mencatat adanya tantangan, seperti kurangnya pelatihan dan pemahaman konsep 5S, yang dapat menghambat keberhasilan implementasi. Secara keseluruhan, metode 5S merupakan pendekatan yang efektif untuk mengoptimalkan proses kerja, mengurangi pemborosan, dan meningkatkan daya saing organisasi di berbagai sektor industri. Dengan penerapan yang terencana dan berkelanjutan, 5S dapat menjadi fondasi yang kuat bagi transformasi lean manufacturing dan budaya kerja yang lebih produktif.
Perbaikan Kualitas Produk Tas LC menggunakan Metode Six Sigma dan FMEA di PT TIJ Maharani, Annastasya Devita; Dewayana, Triwulandari Satitidjati; Habyba, Anik Nur
Jurnal Media Teknik dan Sistem Industri Vol 9, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/jmtsi.v9i2.4606

Abstract

PT TIJ is a manufacturing company that produces bags under the LC brand. The problem is the number of defective products returned by the QA department to the production department, with an average return percentage of 4% from June to August 2022. This research aims to identify defects, provide suggestions for minimizing defects, and improve the production process's quality using the Six Sigma method. The define stage is done by making an Operational Process Map and Critical to Quality (CTQ). The measuring stage is carried out by making a U attribute control chart, then calculating the Defect per Million Opportunities (DPMO) value and the sigma level before repair of 5200 with a sigma level of 4.06. The analysis phase is done by making Pareto diagrams, Ishikawa diagrams, and Failure Mode and Effect Analysis. According to the Pareto diagram, the dominant types of defects are stitches, stains, and holes/tears. The highest RPN value is the shift pattern of 288, the thread breaker does not function appropriately by 280, the operator error when setting the machine is 240, and the operator is not careful by 210—training for operators and using tools in the form of clamp s. In the Control Stage, an evaluation was made of the results of the implementation of the proposed improvements, resulting in a decrease in the DPMO value of 1500 (from 5200 to 3700), as well as an increase in the sigma level value of 0.12 (from 4.06 sigma to 4.18 sigma). PT TIJ merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi tas dengan merek LC. Permasalahan yang terjadi adalah banyaknya produk cacat yang di retur oleh departemen QA ke bagian produksi dengan rata-rata persentase retur sebesar 4% pada bulan Juni hingga Agustus 2022. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kecacatan, memberikan usulan perbaikan untuk meminimasi kecacatan dan meningkatkan kualitas proses produksi dengan menggunakan metode Six Sigma. Tahap defines dilakukan dengan membuat Peta Proses Operasi dan Critical to Quality (CTQ). Tahap measure dilakukan dengan membuat peta kendali atribut U, lalu menghitung nilai Defect per Million Opportunities (DPMO) dan tingkat sigma sebelum perbaikan sebesar 5200 dengan tingkat sigma 4.06. Tahap analyzes dilakukan dengan membuat diagram pareto, diagram ishikawa, dan Failure Mode and Effect Analysis. Jenis kecacatan dominan menurut diagram pareto adalah jahitan, noda, dan bolong/robek. Nilai RPN tertinggi yaitu pola bergeser sebesar 288, pemutus benang tidak berfungsi dengan baik sebesar 280, kesalahan operator saat melakukan setting mesin sebesar 240, dan operator kurang berhati-hati sebesar 210. Tahap Improve dilakukan perancangan usulan perbaikan berupa pembuatan Checklist pengecekan mesin jahit, pemberian pelatihan kepada operator, serta penggunaan tools berupa clamp . Tahap Control dilakukan evaluasi dari hasil implementasi usulan perbaikan, diperoleh penurunan nilai DPMO sebesar 1500 (dari 5200 menjadi 3700), serta peningkatan nilai tingkat sigma sebesar 0,12 (dari 4,06 sigma menjadi 4,18 sigma).
Implementasi Rancang Bangun Alat Penetas Telur Lalat Black Soldier Fly dengan Metode Rasional Putriliani, Nadia; Fithriyana, Inna; Talitha, Tita
Jurnal Media Teknik dan Sistem Industri Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/jmtsi.v8i2.4387

Abstract

UMKM Rekayasa Produk Organik (REPRO) Maggot located in Dusun Nongko Lanang, Wonolopo, Mijen District, Semarang City is a start-up business that takes advantage of opportunities in maggot cultivation that has been established for approximately one year. In the maggot cultivation process, there is a hatching process for Black Soldier Fly (BSF) eggs which requires a temperature of 28oC-36oC and a humidity of 60%-80%. If the temperature and humidity are unstable, it can affect the length of the egg hatching process. The BSF fly egg hatching process takes 3 days. However, in UMKM REPRO Maggot, the BSF egg hatching process takes 7-8 days. Therefore, a design for a Black Soldier Fly (BSF) egg incubator is needed which is equipped with temperature and humidity control to increase the level of effectiveness and efficiency. This design uses a rational method approach that contains several stages including: 1) clarifying objectives, (2) establishing function, (3) setting requirements, (4) determining characteristics, (5) generating alternatives, (6) evaluating alternatives, and (7) product improvements. The results of the trials that have been carried out obtained an increase in output efficiency of 86% and time effectiveness of 100% in the first trial, while in the second trial, 90% efficiency and 33.33% effectiveness were obtained. UMKM Rekayasa Produk Organik (REPRO) Maggot yang terletak di Dusun Nongko Lanang, Wonolopo, Kecamatan Mijen, Kota Semarang merupakan start-up bisnis yang memanfaatkan peluang dalam budidaya maggot yang sudah berdiri kurang lebih satu tahun. Dalam proses budidaya maggot terdapat proses penetasan telur lalat Black Soldier Fly (BSF) yang memerlukan suhu 28oC-36oC dan kelembaban sebesar 60%-80%. Apabila suhu dan kelembaban tidak stabil maka dapat mempengaruhi lama waktu proses penetasan telur. Proses penetasan telur lalat BSF membutuhkan waktu selama 3 hari. Namun, di UMKM REPRO Maggot proses penetasan telur BSF memerlukan waktu 7-8 hari. Oleh karena itu, diperlukan suatu rancangan alat penetas telur lalat Black Soldier Fly (BSF) yang dilengkapi controlling pada suhu dan kelembaban untuk meningkatkan tingkat efektivitas dan efisiensi. Perancangan ini menggunakan pendekatan metode rasional yang berisi beberapa tahap diantaranya: 1) clarifying objectives, (2) establish function, (3) setting requirement, (4) determining characteristic, (5) generating alternatives, (6) evaluating alternatives, dan (7) product improvements. Hasil uji coba yang telah dilakukan didapatkan peningkatan efisiesnsi output sebesar 86% dan efektivitas waktu 100% pada uji coba pertama, sedangkan pada uji coba kedua didapatkan efisiensi 90% dan efektivitas 33,33%.
Perbaikan Sistem Layanan untuk Mengurangi Waktu Tunggu Antrean dengan Simulasi Diskrit Rosyadi, Muchammad Imron; Albana, Abduh Sayid; Chandra, Huki
Jurnal Media Teknik dan Sistem Industri Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/jmtsi.v8i1.3633

Abstract

The total number of domestic cruise passenger departures was 630,765 passengers in 2021 and increased by 139% in 2022 to 1,506,303 passengers. The increasing volume of sea transportation users has resulted in high demand for ship tickets for prospective ship passengers. In this case, Company XYZ is a company that operates in the passenger and logistics services sector, also serving the purchase and payment of ship tickets. The large number of prospective passengers who use ships owned by Company XYZ is not accommodated with ticketing services or on-the-spot purchases due to the lack of active service facilities available, causing queues to pile up which can take hours at the purchase counter. This research aims to create a model for purchasing ship tickets and provide scenario recommendations to reduce the number of queues at XYZ shipping company. Where the simulation results in existing conditions produced an average utility of 69.77%, after improvements to scenario 1 were carried out by adding a document completeness inspection unit, this decreased by 10.14%. From scenario 1 to scenario 2 by increasing the waiting room capacity there was also a decrease of 4.80%. From scenario 2 to scenario 3 by adding active tellers at counter 3 there was a decrease of 6.50%. Jumlah total keberangkatan penumpang pelayaran dalam negeri sebanyak 630.765 penumpang di tahun 2021 dan meningkat sebanyak 139% pada tahun 2022 menjadi 1.506.303 penumpang. Meningkatnya volume pengguna moda transportasi laut mengakibatkan tingginya permintaan tiket kapal untuk para calon penumpang kapal. Dalam hal ini, PT. XYZ merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pelayanan penumpang dan logistik, juga melayani pembelian dan pembayaran tiket kapal. Banyaknya calon penumpang yang menggunakan kapal milik PT. XYZ tidak terakomodir dengan layanan ticketing atau pembelian on the spot karena kurangnya fasilitas pelayanan yang aktif tersedia sehingga menimbulkan penumpukan antrean yang dapat menghabiskan waktu berjam-jam dalam loket pembelian. Tujuan penelitian ini adalah membuat model pembelian tiket kapal serta memberikan rekomendasi skenario untuk mengurangi jumlah antrean di perusahaan pelayaran XYZ. Di mana hasil simulasi pada kondisi eksisting menghasilkan rata-rata utilitas sebesar 69.77%, setelah dilakukan perbaikan skenario 1 dengan menambah unit pemeriksaan kelengkapan dokumen mengalami penurunan sebanyak 10.14%. Dari skenario 1 ke skenario 2 dengan menambah kapasitas ruang tunggu juga mengalami penurunan sebanyak 4.80%. Dari skenario 2 ke skenario 3 dengan menambah teller aktif di loket 3 mengalami penurunan lagi sebanyak 6.50%.
Pengaruh Digital Marketing Terhadap Keputusan Pembelian Produk Lokal Erwan, Friesca; Zuhri, Sarika; Khaila, Nurul
Jurnal Media Teknik dan Sistem Industri Vol 9, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/jmtsi.v9i2.5095

Abstract

Digital marketing is a key strategy in the era of the Fourth Industrial Revolution, aimed at expanding market reach, improving cost efficiency, and boosting sales. Although previous studies have explored the impact of digital marketing on consumer behavior, research focusing on local Acehnese products remains limited. Preliminary observations suggest that digital marketing has the potential to influence consumer purchasing decisions for these products. This study therefore analyzes the factors affecting consumer purchase decisions of local Acehnese products through digital marketing, examining trust, ease of use, information quality, and price. Data were collected via open-ended and closed-ended questionnaires distributed through Google Forms, using a non-probability sampling technique. A total of 30 respondents completed the closed-ended questionnaire, and 174 respondents completed the open-ended questionnaire. Data analysis was conducted using Structural Equation Modelling (SEM) with AMOS software. The results indicate that ease of use, information quality, and price significantly influence digital marketing, while trust does not. Overall, the findings provide empirical evidence of the relationship between digital marketing and consumer purchasing decisions for local Acehnese products, addressing a gap in research on regional product promotion. Keywords— digital marketing; local product; purchasing decision; Structural Equation Modelling (SEM). Digital marketing merupakan salah satu strategi dalam era Revolusi Industri 4.0, yang bertujuan untuk memperluas jangkauan pasar, meningkatkan efisiensi biaya, dan mendorong peningkatan penjualan. Meskipun penelitian sebelumnya telah meneliti pengaruh pemasaran digital terhadap perilaku konsumen, studi yang fokus pada produk lokal Aceh masih terbatas. Observasi awal menunjukkan bahwa pemasaran digital berpotensi memengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap produk-produk tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap produk lokal Aceh melalui pemasaran digital, dengan variabel yang diteliti meliputi kepercayaan, kemudahan penggunaan, kualitas informasi, dan harga. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner terbuka dan tertutup yang disebarkan melalui platform google forms dengan teknik purposive sampling. Sebanyak 30 responden mengisi kuesioner tertutup, dan 174 responden mengisi kuesioner terbuka. Analisis data dilakukan menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) dengan bantuan perangkat lunak AMOS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemudahan penggunaan, kualitas informasi, dan harga berpengaruh signifikan terhadap pemasaran digital, sedangkan kepercayaan tidak menunjukkan hubungan yang signifikan. Secara keseluruhan, temuan ini memberikan bukti empiris tentang hubungan antara digital marketing dan keputusan pembelian konsumen terhadap produk lokal Aceh, sekaligus menjawab kesenjangan penelitian terkait promosi produk regional.
Peningkatkan Produktivitas di Industri Otomotif Melalui Optimalisasi Sistem Produksi dengan Metode Lean Manufacturing Setiawan, Setiawan; Wiyatno, Tri Ngudi; Setiawan, Indra
Jurnal Media Teknik dan Sistem Industri Vol 9, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/jmtsi.v9i2.4943

Abstract

Every manufacturing industry is required to make continuous improvements, one of which is reducing waste in order to achieve efficiency and productivity in the production process. One of them is the assembly manufacturing industry in Indonesia. Based on initial observations, one of the manufacturing industries in the Cikarang Industrial Area has experienced failure to achieve production targets by the company, thus disrupting productivity. Currently, the achievement of 76% is still below the target of 80%. The purpose of this study is to improve the production process by reducing waste so that efficiency and productivity can be increased. A suitable and relevant method is to combine the Lean Manufacturing-based method with the Kaizen concept because it is believed to be able to increase productivity by using many improvement tools. This study uses two data collection techniques, namely observation and focus group discussion. The results of the study showed a reduction in the number of workers by 1 person and a reduction in process time from 184.6 seconds to 90.4 seconds or 51%. These results indicate that the implementation of lean manufacturing can increase the efficiency of the assembly process. Setiap industri manufaktur dituntut untuk melakukan perbaikan secara berkesinambungan salah satunya mengurangi pemborosan agar dicapainya efisiensi dan produktivitas dalam proses produksi. Salah satunya industri manufaktur perakitan yang ada di Indonesia. Berdasarkan observasi awal bahwa salah satu industri manufaktur yang ada di Kawasan Industri Cikarang telah mengalami ketidaktercapain target produksi oleh perusahaan sehingga mengganggu produktivitas. Saat ini, ketercapaian sebesar 76% masih di bawah target sebesar 80%. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperbaiki proses produksi dengan mengurangi pemborosan sehingga efisiensi dan produktivitas dapat ditingkatkan. Metode yang cocok dan relevan adalah dengan menggabungkan metode Lean berbasis Manufaktur dengan konsep Kaizen karena diyakini dapat meningkatkan produktivitas dengan menggunakan banyak tool perbaikan. Penelitian ini menggunakan dua teknik pengumpulan data yaitu observasi dan focus group discussion. Hasil penelitian menunjukkan pengurangan jumlah tenaga kerja sebanyak 1 orang dan pengurangan waktu proses dari 184,6 detik menjadi 90,4 detik atau sebesar 51%. Hasil ini menunjukkan bahwa implementasi lean manufacturing dapat meningkatkan efisiensi proses perakitan.
Perancangan Tata Letak Berdasarkan GMP & 5S Di PD Sumpia 17 Mauluddin, Yusuf; Yulistiani, Sri
Jurnal Media Teknik dan Sistem Industri Vol 9, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/jmtsi.v9i2.4885

Abstract

Implementing standards in the food industry is mandatory for companies aiming to compete in the market. These standards are known as Good Manufacturing Practices (GMP) in food production processes. GMP implementation ensures product safety and compliance with industry requirements. This study aims to analyze the application of GMP standards at PD Sumpia 17. The 5S method (seiri, seiton, seiso, seiketsu, and shitsuke) was incorporated to improve the work environment during production activities. The analysis revealed that the company needs to optimize its facility layout. The Systematic Layout Planning (SLP) method, optimized with CRAFT, was used to redesign the layout. As the proposed improvements require investment, an economic feasibility test was conducted to assess their viability. The study recommends that facility and layout upgrades align with GMP and 5S standards, presenting the proposed layout in a 3D visualization. The required investment amounts to IDR 37,768,000. Feasibility analysis shows an IRR of 27.89%, exceeding the MARR of 16.35%, confirming the investment's financial viability.. Penerapan standar dalam industri makanan merupakan kewajiban bagi perusahaan yang ingin berkompetisi di pasar. Dalam proses produksi makanan dikenal dengan Good Manufacturing Practices (GMP). Penerapan standar GMP untuk memastikan keamanan produk dan memenuhi standar industri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan standar GMP di PD Sumpia 17. Metode 5S (seiri, seiton, seiso, seiketsu, dan shitsuke) ditambahkan untuk menciptakan lingkungan kerja yang baik pada kegiatan proses produksinya. Berdasarkan analisis tersebut, diperoleh temuan bahwa perusahaan perlu melakukan perbaikan tata letak fasilitas pabriknya. Metode yang digunakan untuk perancangan tata letak fasilitas adalah metode Systematic Layout Planning (SLP) yang dioptimalisasi dengan metode CRAFT. Implementasi rancangan perbaikan memerlukan investasi, untuk itu perlu dilakukan uji kelayakan secara ekonomis apakah perbaikan layak dilaksanakan. Hasil penelitian merekomendasikan perbaikan fasilitas dan tata letak agar sesuai standar GMP dan 5S. Rancangan tata letak usulan disajikan dalam bentuk visualisasi 3D. Investasi yang diperlukan sebesar Rp 37.768.000,00. Analisis kelayakan menunjukkan IRR 27,89%, melebihi MARR 16,35%, sehingga investasi ini layak dijalankan.
Pendekatan Simulatif Untuk Meningkatkan Pemahaman Outbound Logistics Isrofi, Nisa; Rachmaniar, Desita Nur; Hajar, Granita
Jurnal Media Teknik dan Sistem Industri Vol 9, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/jmtsi.v9i2.5163

Abstract

The increasingly dynamic and unpredictable global economic developments have driven the importance of effective outbound logistics management, particularly in ensuring products reach consumers efficiently. Logistics is the process of planning, implementing, and controlling the flow of goods and services, encompassing several activities such as distribution, inventory management, and transportation, all of which are part of outbound logistics. The complexity and interconnectedness of logistics elements necessitate appropriate strategies for decision-making, such as determining the appropriate mode of transportation, determining optimal inventory levels, and selecting efficient distribution routes. The primary focus of outbound logistics is efforts to minimize total logistics costs, where logistics costs are crucial in determining company performance. This study emphasizes the importance of logistics analysis as a basis for improving distribution efficiency, supporting accurate decision-making in the context of outbound logistics, and supporting the company's continued competitiveness in the face of global market uncertainty. This study shows that by simulating the dynamics of outbound logistics in a structured manner, supply chain actors can better understand the impact of imbalances between warehouse capacity, transportation mode options, and responses to fluctuating market demand. Key findings indicate that appropriate decision-making in terms of inventory management and distribution route selection can significantly reduce total logistics costs and improve service efficiency. Perkembangan ekonomi global yang semakin dinamis dan tidak terduga mendorong pentingnya pengelolaan outbound logistics yang efektif, terutama dalam memastikan produk dapat sampai ke konsumen dengan efisien. Logistik merupakan proses perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian aliran barang maupun jasa, yang didalamnya terdiri dari beberapa aktivitas seperti distribusi, pengelolaan persediaan dan transportasi yang termasuk dalam bagian outbound logistics. Kompleksitas dan keterkaitan antar elemen logistik membutuhkan adanya strategi yang tepat dalam pengambilan keputusan seperti menentukan moda transportasi yang sesuai, menentukan jumlah persediaan optimal dan rute distribusi yang efisien. Fokus utama outbound logistics adalah upaya untuk meminimalkan total biaya logistic dimana biaya logistic merupakan hal yang krusial dalam menentukan kinerja perusahaan. Penelitian ini menekankan pada pentingnya pemahaman logistic sebagai dasar untuk meningkatkan efisiensi distribusi, mendukung ketepatan pengambilan keputusan dalam konteks outbound logistics dan mendukung keberlangsungan daya saing perusahaan dalam menghadapi ketidakpastian pasar global. Studi ini menunjukkan bahwa dengan menyimulasikan dinamika outbound logistics secara terstruktur, pelaku rantai pasok dapat lebih memahami dampak dari ketidakseimbangan antara kapasitas gudang, pilihan moda transportasi, serta respons terhadap permintaan pasar yang fluktuatif. Temuan utama menunjukkan bahwa pengambilan keputusan yang tepat dalam hal pengelolaan persediaan dan pemilihan rute distribusi dapat secara signifikan menurunkan total biaya logistik dan meningkatkan efisiensi layanan.

Page 12 of 13 | Total Record : 124