cover
Contact Name
sajuri
Contact Email
sajuripetani@gmail.com
Phone
+6281371655508
Journal Mail Official
journal.biofarm@gmail.com
Editorial Address
Jl. Sriwijaya No.03 Pekalongan
Location
Kota pekalongan,
Jawa tengah
INDONESIA
Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian
Published by Universitas Pekalongan
ISSN : 02165430     EISSN : 23016442     DOI : 10.31941
Core Subject : Agriculture,
BIOFARM Jurnal Ilmiah Pertanian merupakan jurnal ilmiah yang berisikan hasil penelitian dan kajian teoritis mengenai masalah-masalah pertanian secara luas (agrokompleks) di Indonesia diterbitkan oleh Fakultas Pertanian Universitas Pekalongan.
Articles 249 Documents
Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Terhadap Sifat Kimia Tanah dan Pertumbuhan Tanaman Terong Ungu (Solanum melongena L.) Alfarisi, Salman
Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 20 No. 1 (2024): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v20i1.4255

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik kandang ayam terhadap sifat fisika tanah dan pertumbuhan tanaman terong ungu. Penelitian ini mulai pada bulan Juli sampai bulan Oktoer 2021 di Desa Bandar Khalipah, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan Metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola 4×4, yaitu 3 taraf perlakuan pemberian pupuk organik (pupuk kandang ayam) dan  tanpa perlakuan pupuk (kontrol). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 12 plot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian berbagai dosis pupuk organik kandang ayam berpengaruh nyata terhadap variabel pengamatan tinggi tanaman dan jumlah daun tanaman terong ungu. Penambahan bahan organik kandang ayam juga dapat memperbaiki sifat fisika tanah terutama pada variabel pengamatan bobot isi tanah, porositas dan permeabilitas. Kata kunci: Terong Ungu, Pupuk Organik Kandang Ayam, Sifat Fisika Tanah
Kajian Pembuatan Pupuk Kompos dari Kotoran Sapi dengan Bioaktivator Mikroorganisme Lokal (MOL) Bonggol Pisang di Desa Lemahbang Kecamatan Sukorejo Tanmenu, Claris Fransiska; Sawitri, Budi; Wahyudie, Tri
Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 20 No. 1 (2024): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v20i1.4288

Abstract

Permasalahan pupuk menjadi isuh penting karena terkait kebijakan pemerintah dalam membatasi komoditas tanaman yang mendapatkan pupuk subsidi sehingga berdampak pada ketersediaan pupuk bagi petani. Pengurangan pupuk subsidi yang awalnya dari 70 komoditas sekarang menjadi 9 komoditas saja yang diberikan kepada petani. Salah satu langkah Kementan dalam memenuhi kebutuhan pupuk kimia yang semakin berkurang adalah dengan mengoptimalkan limbah ternak maupun tanaman sebagai pupuk organik. Potensi pertanian dan peternakan yang ada di Desa Lemahbang yaitu limbah bonggol pisang dan limbah kotoran sapi. Limbah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai alternatif pengganti pupuk kimia, selain itu memiliki banyak manfaat salah satunya adalah dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos. Pupuk kompos dapat diaplikasikan pada tanaman yang dibudidayakan dan dapat menyuburkan tanah. Pembuatan pupuk kompos dari kotoran sapi dengan bioaktivatornya MOL bonggol pisang mudah dilakukan, murah, dan tidak membutuhkan waktu yang lama. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui dan membandingkan kualitas pupuk kompos yang menggunakan MOL bonggol pisang (P1) dengan pupuk kompos yang tidak menggunakan MOL bonggol pisang (P0). Metode yang digunakan pada kajian ini yaitu uji t tidak berpesangan untuk membandingkan 2 sampel yang bebas. Hasil kajian menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara P0 dan P1 yaitu nilai signifikansi 0.0003 < 0.05.Kata kunci: Bioaktivator, Kotoran Sapi, MOL, Pupuk Kompos
Evaluation of land suitability for corn (Zea Mays, L) in Kualuh Selatan District, North Labuhanbatu Regency Harahap, Fitra Syawal; Walida, Hilwa; Sidabuke, Simon; Arman, Iman
Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 20 No. 1 (2024): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v20i1.4308

Abstract

The approach or method for evaluating land resource potential is a method of land evaluation. The expected production value that may be obtained, as well as the information and/or direction of land use required, will be provided by the results of the land evaluation. .Evaluation of the characteristics of the level of land suitability in the area is carried out to analyze improvement efforts aimed at increasing productivity and produce maps of actual land suitability and potential land suitability for superior commodities in the sub-district. Land use in South Kualuh District needs to be supported by land suitability information. Survey methods used. Land units are based on land maps, slope, elevation and land cover. The process of comparing (matching) is an analysis method.The results of the research show that the level of land suitability for corn plants. The condition of the actual land to become potentially suitable for cultivation in Kualuh Selatan District for corn plants is the limiting factor in nutrient availability (na), temperature regime (tc), rooting media (rc), nutrient retention (nr ) and the danger of erosion (eh). Improvement efforts that can be made include making drainage, liming CaCO3, adding organic material, making terraces or planting parallel to the contour and fertilizing. The temperature regime cannot be repaired
Pupuk Organik Cair Berbahan Dasar Ekoenzim dari Hasil dan Limbah Pertanian sebagai substitusi Nutrisi komersial pada Sistem Hidroponik Lubis, Najla; Wasito, M.; Damayanti, Rizki; Hayati, Dwi
Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 20 No. 1 (2024): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v20i1.4392

Abstract

Pupuk Organik Cair (POC) diharapkan mampu menggantikan (substitusi) nutrisi AB mix (komersial) dengan harga relatif lebih ekonomis, dibandingkan harga AB mix yang cukup mahal. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui mutu dan potensi Pupuk Organik Cair (POC) berbahan dasar limbah dan hasil pertanian sebagai nutrisi alternatif pengganti nutrisi komersial dengan fermentasi tahap kedua dari ekoenzim murni (nutrisi Bioz). Penelitian dilakukan dengan 4 tahap, tahap ke-1 adalah pembuatan ekoenzim dari bahan organik dengan fermentasi anaerob selama 100 hari, tahap ke-2 pembuatan nutrisi hidroponik organik dari Ekoenzim yang difermentasi kembali selama 21 hari dengan penambahan bahan organik, tahap ke-3 melakukan analisis data sekunder terhadap kandungan nutrisi hidroponik komersial dan analisis data primer kandungan unsur hara dari nutrisi Bioz terhadap kandungan unsur nitrogen, fosfor, kalium, dan pH. Metode Analisis unsur tanah dilakukan dilakukan dengan metode uji Kjeldahl untuk kandungan unsur Nitrogen (N), analisis unsur fosfor (P) dilakukan dengan Spektrofotometri, analisis unsur K menggunakan metode Atomic Absorption Spektrofotometric (AAS), analisis C-organik menggunakan alat Spektrofotometri, dan pH dari Bioz diukur menggunakan pH meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fermentasi tahap kedua (re-fermentasi) dari ekoenzim dapat meningkatkan kandungan unsur hara dari nutrisi Bioz.
Impact of Paraquat Dichloride Herbicide Application on The Dominance Dynamics and Weed Composition in Rubber Plantations (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) Rahmadi, Rizky; Rochman, Fajar; Priyadi, Priyadi; Effendy, Arga Satria; Cahya, Sevagus Waskita
Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 20 No. 1 (2024): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v20i1.4445

Abstract

The presence of weeds can result in a reduction in the productivity of rubber plants, necessitating the implementation of control measures. Among the various control methods, the use of herbicides derived from paraquat dichloride has been identified as a more effective and efficient approach in terms of cost and time. However, the application of weed control measures can lead to alterations in the structure and composition of weeds. The objective of this study was to ascertain the prevalence of weeds and the impact of paraquat dichloride herbicide on the composition of weeds in rubber plantations. This study employed a randomized group design with six treatments and four replications. The treatments consisted of doses of paraquat dichloride, including 310.5 g/ha (P1), 414 g/ha (P2), 496.8 g/ha (P3), 621 g/ha (P4), mechanical control (P5), and control (P6). The results demonstrated that paraquat dichloride herbicide was efficacious in the control of weeds with a rapid onset, yet exhibited a limited duration in comparison to crop-translocated herbicides. This was evidenced by the diversity of weed species dominance at SDR 4 WAA < 8 WAA < 12 WAA. The application of paraquat dichloride herbicide and mechanical control were found to induce alterations in weed composition.
Sifat Daun, Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Hibrida pada Berbagai Dosis Pupuk N Fahrindra, Fandi Reja; Suryanti, Sri; Purwanti, Setyastuti
Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 20 No. 1 (2024): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v20i1.4461

Abstract

Salah satu faktor yang menyebabkan masih rendahnya produktivitas jagung dalam negeri adalah pengaplikasian dosis pupuk yang kurang tepat oleh petani. Oleh karena itu, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui sifat daun, pertumbuhan dan hasil tanaman jagung hibrida pada berbagai dosis pupuk N, yang dilaksanakan pada bulan Januari 2023 sampai Mei 2023 di lahan KP-2 INSTIPER Yogyakarta, Desa Sempu, Wedomartani, Kec. Ngemplak, Kab. Sleman, Yogyakarta. Penelitian dilakukan menggunakan metode percobaan faktor tunggal yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dosis pupuk urea sebagai berikut: N1 = 100 kg /ha, N2 = 200 kg/ha, dan N3 = 300 kg/ha. Masing-masing perlakuan terdiri dari 3 ulangan, dan setiap ulangan terdiri dari 3 tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk urea dengan dosis 200 kg/ha mampu meningkatkan tinggi tanaman, panjang daun, lebar daun, luas daun, jumlah daun, kadar klorofil, panjang tongkol, diameter tongkol, berat tongkol dengan klobot, berat tongkol tanpa klobot, berat kering biji per tongkol dan berat kering per 100 biji. Hasil analisis korelasi parameter jumlah daun berkorelasi positif dengan luas daun (r = 0,96648), parameter kadar klorofil berkorelasi positif dengan jumlah daun (r = 0,89605) dan luas daun (r = 0,97999), parameter jumlah daun, luas daun dan kadar klorofil berkorelasi positif dengan berat kering biji per tongkol (r = 0,71950, 0,87369 dan 0,95303), parameter panjang tongkol berkorelasi positif dengan diameter tongkol (r = 0,94842) dan berat kering biji per tongkol (r = 0,99317).Kata Kunci : Pupuk N, Jagung Hibrida, Sifat Daun.
Pemetaan Serangan Hama Penggerek Pucuk Tebu dengan Geostatistika Putra, Dandi Rahmansyah; Nirwanto, Hery; Ramadhini, Noni
Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 20 No. 1 (2024): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v20i1.4509

Abstract

Produktivitas tanaman tebu (Saccharum officinarum) dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya adalah serangan hama penggerek pucuk yang disebabkan oleh (Scirpophaga excerptalis). Oleh sebab itu, perlu dilakukan upaya untuk menekan kerusakan tanaman melalui Pengendalian Hama Tanaman Terpadu sehingga membutuhkan informasi monitoring yang tepat. Pemetaan menggunakan Geostatistika pada beberapa tahun terakhir mendukung peningkatan akurasi dan efisiensi monitoring melalui aerial monitoring pada bidang pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemetaan Geostatistika dalam mendeteksi gejala beserta pola serangan hama penggerep pucuk pada tanaman tebu melalui analisis ground monitoring lalu dipetakan, Penelitian ini dilaksanakan di kebun pertanaman tebu rakyat di Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur, Indonesia pada bulan Februari hingga Maret 2023. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode survey sesuai sasaran hama dengan menggunakan dua jenis pengamatan yaitu pengamatan secara konvensional (ground monitoring). Berdasarkan analisis data dengan membandingkan pemetaan dilapang dengan hasil pemetaan digital yang diolah dengan pendekatan geostatistik, didapatkan bahwa pemetaan secara geostatistik berpotensi untuk mendeteksi gejala dan pola sebaran hama penggerek pucuk. Hasil pengamatan selama 6 minggu menunjukkan pola sebaran terjadi secara mengelompok dibagian barat laut serta bagian timur.Kata kunci: geostatistika, kriging, penggerek pucuk,tebu,variogram
Pengaruh Photosynthetic Bacteria (PSB) terhadap Pertumbuhan dan Kualitas Hasil Tanaman Sawi Pakcoy (Brassica rapa subsp. Chinensis L.) Rizal, Miftakhul; Barokah, Umi
Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 20 No. 1 (2024): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v20i1.4538

Abstract

Pakcoy merupakan tanaman berumur pendek dan memiliki kandungan gizi yang tinggi yang diperlukan oleh tubuh. Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil pakcoy adalah pengaplikasian pupuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai jenis bahan photosynthetic bacteria (PSB) terhadap pertumbuhan dan kualitas hasil tanaman pakcoy. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial. Dalam perlakuan ini ditetapkan 4 jenis perlakuan dengan masing – masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Perlakuan yang diberikan sebagai berikut : P0 : Kontrol (tanpa diberi PSB), P1 : Pemberian PSB dengan campuran air, telur, MSG, P2 :Pemberian PSB dengan campuran air, telur, MSG, madu, P3 : Pemberian PSB dengan campuran air, telur, MSG, madu, susu. Perlakuan pengaplikasian PSB dilakukan setiap satu minggu sekali, dengan dosis 10 ml / 100 ml air per tanaman, pengaplikasiannya yaitu dengan cara disemprot pada tiap tanaman. Pemberian berbagai jenis photosynthetic bacteria (PSB) berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah daun pada usia 14 HST dan berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman usia 7 dan 28 HST, bobot total tanaman, bobot basah sampel dan tidak berbeda nyata pada karakter lainnya. Pemberian pupuk organik cair photosynthetic bacteria (PSB) terbaik yaitu P1 dari bahan air, telur, monosodium glutamat (MSG) dimana menunjukkan tinggi tanaman yang terbaik pada 1 MST 11,47 cm dan 4 MST 22,76 cm, jumlah daun terbaik pada 2 MST 9,6 daun, bobot total tanaman terbaik 912,75 gram, dan bobot basah sampel terbaik 964,5 gram.Kata kunci: pakcoy, photosynthetic bacteria, telur
Aplikasi Interval Pupuk Organik Cair pada Variasi Konsentrasi yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Buncis (Phaseolus vulgaris L.) di Dataran Rendah Supriyanto, Eka Adi; Maulana, Heni; Badrudin, Ubad
Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 20 No. 1 (2024): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v20i1.4627

Abstract

Tanaman buncis merupakan tanaman yang memiliki protein nabati yang murah dan mudah untuk dikembangkan. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh interval dan konsentrasi pemberian POC urin kelinci serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman buncis. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan oktober-januari di Desa Cluwuk kec. Tulis kab. Batang dengan ketinggian tempat ± 10 mdpl. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok. Faktor pertama interval pemberian POC (1 Minggu Sekali/I1, 2 Minggu sekali/I2, 3 minggu sekali/I3), faktor kedua konsentrasi POC per liter (0 ml/P0, 10 ml/P1, 20 ml/P2, 30 ml/P3). Data dianalisi dengan uji F, apabila berbeda nyata antar perlakuan maka dilakukan uji lanjut dengan uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan Interval pemberian POC berbeda sangat nyata terhadap semua variabel pengamatan kecuali variabel jumlah daun berbeda tidak nyata. Interval pemberian POC terbaik dua minggu sekali (I2).Perlakuan konsentrasi POC menunjukkan hasil berbeda sangat nyata terhadap semua variabel pengamatan. Konsentrasi POC terbaik 10 ml/l (P1). Terdapat interaksi antara interval dan Konsentrasi POC Urin kelinci berbeda sangat nyata pada variabel jumlah polong per tanaman, luas daun, bobot polong per tanaman, bobot basah berangkas per tanaman, bobot kering tanaman, volume akar dan berbeda tidak nyata pada variabel lainnya. Interaksi terbaik diperoleh pada interval pemberian POC urine kelinci dua minggu sekali dengan Konsentrasi POC 10 ml/l. Kata kunci: Tanaman Buncis,  Interval POC, Konsentrasi POC
Soil Permeability in Oil Palm Plants (Elaeis guineensis Jacq.) in South Kualuh District, North Labuhanbatu Regency: Soil Permeability in Oil Palm Plants (Elaeis guineensis Jacq.) in South Kualuh District, North Labuhanbatu Regency Adlin, Ari; Harahap, Fitra Syawal; Walida, Hilwa; Saragih, Siti Hartati Yusida
Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 21 No. 1 (2025): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v21i1.5384

Abstract

Penggunaan lahan biasanya digunakan untuk mengacu pada pemanfaatan masa kini. Perbedaan penggunaan lahan berpotensi untuk mempengaruhi masukan bahan organik. Hal ini akan mengakibatan sifat fisik tanah beragam pada masing-masing penggunaan lahan Khususnya Permeabilitas Tanah. Studi variasi tingkat permeabilitas tanah pada  Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.)  di  Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara. Survei lapangan dilakukan dengan pengambilan contoh tanah. Contoh tanah untuk penetapan sifat permeabilitas tanah berdasarkan metode constan head. Analisis kimia tanah dilakukan untuk kandungan fraksi organik tanah, tekstur tanah. Hasil analisis menunjukkan lahan hutan memberikan hasil yang lebih cepat dibanding tipe penggunaan lahan lain. Kebun monokultur menghasilkan rata-rata permeabilitas yang lebih tinggi dibanding lahan kebun campuran.