cover
Contact Name
sajuri
Contact Email
sajuripetani@gmail.com
Phone
+6281371655508
Journal Mail Official
journal.biofarm@gmail.com
Editorial Address
Jl. Sriwijaya No.03 Pekalongan
Location
Kota pekalongan,
Jawa tengah
INDONESIA
Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian
Published by Universitas Pekalongan
ISSN : 02165430     EISSN : 23016442     DOI : 10.31941
Core Subject : Agriculture,
BIOFARM Jurnal Ilmiah Pertanian merupakan jurnal ilmiah yang berisikan hasil penelitian dan kajian teoritis mengenai masalah-masalah pertanian secara luas (agrokompleks) di Indonesia diterbitkan oleh Fakultas Pertanian Universitas Pekalongan.
Articles 249 Documents
Keragaman Genetik Kopi Robusta Berdasarkan Karakter Fenotipe Batang di Perkebunan Kopi Rakyat Bogorejo, Lampung: Genetic Diversity of Robusta Coffee Based on Stem Phenotypic Characters in Bogorejo Coffee Plantation, Lampung Thesalonika, Natasya; Sandra, Shifa; Priyambodo, Priyambodo; Rustiati, Elly Lestari; Winarno, Winarno; Lestari, Septi Wahyu; Ashari, Minanti Mayda; Andriyani, Yuliana; Maharani, Annisa Lidya; Afandi, Aril; Febriansyah, Muhammad; Pratiwi, Dian Neli; Permatasari, Nindy; Suhada, Suhada
Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 21 No. 1 (2025): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v21i1.5937

Abstract

Pengembangan bibit unggul pada tanaman kopi robusta dapat dilakukan dengan pengamatan pada karakter batang. Hal ini penting mengingat kopui robusta menjadi salah satu penyumbang devisi dan sumber komoditas uatam di Indonesia, khususnya Lampung. Penelitian dilaksanakan untuk mengamati keragaman genetik tanaman kopi robusta pada Perkebunan Kopi Rakyat di Desa Bogorejo, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung berdasarkan karakteristik fenotipe batang. Penelitian dilakukan dengan purposive sampling pada 30 individu. Pengamatan kualitatif dilakukan pada lima karakter batang, sedangkan pengukuran karakter kuantitatif dilakukan pada 11 karakter batang. Hasil menunjukkan bahwa terdapat 11 individu yang mempunyai sambungan batang bawah-batang atas, dengan seluruh individu tanaman kopi robusta mempunyai warna dan permukaan batang yang seragam, baik batang bawah dan batang atas. Di sisi lain, pengamatan terhadap karakter kuantitatif menunjukkan ragam yang lebih tinggi sehingga nampak adanya pengaruh genetik dan lingkungan terhadap karakter fenotipe batang tanaman kopi. Adapun rerata karakter kuantitatif individu pada populasi tersebut adalah tinggi tanaman total 124,29 cm, tinggi batang bawah 98,30 cm, lingkar batang bawah 15,05 cm, diameter batang bawah 47,25 cm, tinggi batang atas 70,88 cm, lingkar batang atas 14,78 cm, diameter batang atas 46,41 cm, jumlah cabang ortrotop pada batang utama 1,60 buah, jumlah jabang plagiotrop pada tabang utama 8 buah, tinggi cabang ortotrop pertama pada batang utama 39,43 cm, dan tinggi cabang plagiotrop pertama pada batang utama 114,30 cm.
Respon Panjang Akar dan Jumlah Akar Tanaman Melati Putih (Jasminum Sambac L.) Terhadap Pemberian Zat Pengatur Tumbuh Alami dan Asal Stek Batang: Response of Root Length and Number of Roots of White Jasmine Plants (Jasminum Sambac L.) to the Provision of Natural Plant Growth Regulators and the Origin of Stem Cuttings Harahap, Evi Julianita; Agustinur; Chairudin; Sumeinika Fitria Lizmah; Muhammad Afrillah; Yuliatul Muslimah; Dewi Fihria
Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 21 No. 1 (2025): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v21i1.6008

Abstract

Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar di Kabupaten Aceh Barat mulai Juni sampai Agustus 2020. Rancangan Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 5 x 3 dengan 3 kali ulangan. Faktor yang diteliti meliputi konsentrasi berbagai zat pengatur tumbuh alami dan beberapa macam bahan stek. Faktor pertama konsentrasi berbagai zat pengatur tumbuh alami terdiri atas 5 taraf yaitu: Z0 = 0% (kontrol), Z1 = 50% ekstrak bawang merah, Z2 = 100% ekstrak bawang merah, Z3 = 50% ekstrak tauge, dan Z4 = 100% ekstrak tauge. Faktor kedua macam bahan stek terdiri dari 3 taraf yaitu: B1 = bagian pucuk cabang, B2 = bagian tengah cabang, dan B3 = bagian pangkal cabang. Apabila uji F menunjukkan pengaruh yang nyata maka akan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5% (BNT0,05). Hasil penelitian menunjukan bahwa zat pengatur tumbuh alami berpengaruh nyata pada panjang akar, jumlah akar primer, dan persentase stek hidup. Asal stek batang berpengaruh nyata pada panjang akar, jumlah akar primer, dan persentase stek hidup. Perlakuan Z1 (50% ekstrak bawang merah) merupakan perlakuan terbaik pada parameter panjang akar dan jumlah akar primer. Perlakuan B1 (bagian tengah cabang) merupakan perlakuan terbaik pada parameter panjang akar dan jumlah akar primer.
Pengaruh Cekaman Genangan Air Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung (Zea mays L.): Effect of Waterlogging on the Growth and Yield of Maize Plants (Zea mays L.) Pamungkas, Cosmas Yoga; Suryanti, Sri; Purwanti, Setyastuti
Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 21 No. 1 (2025): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v21i1.6095

Abstract

Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu komoditas pangan utama di Indonesia, terutama di beberapa wilayah dijadikan sebagai pangan pokok. Jagung tidak hanya menjadi sumber karbohidrat, tetapi kaya akan komponen pangan seperti serat, asam lemak esensial, isoflavon, mineral, dan antosianin. Cekaman genangan air, terutama pada musim hujan, dapat menghambat pertumbuhan dan hasil tanaman jagung, yang dapat menghambat pertumbuhan serta menurunkan produktivitasnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah percobaan lapangan dengan rancangan faktor tunggal, disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL), serta melibatkan dua jenis perlakuan cekaman genangan air, yaitu pemberian penyiraman hingga kapasitas lapang (G1) dan pemberian genangan air selama 15 hari berjarak 5 cm dari permukaan tanah (G2). Setiap perlakuan memiliki 3 ulangan, di mana setiap ulangan terdiri dari 3 tanaman, sehingga secara keseluruhan terdapat 18 percobaan. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa cekaman genangan air berpengaruh secara signifikan terhadap perkembangan dan produktivitas jagung. Genangan yang berlangsung selama 15 hari menyebabkan penurunan pada Ketinggian tanaman, ketebalan batang, dimensi daun, serta kapasitas volume akar, serta bobot akar dalam kondisi basah dan kering. Sementara itu, tanaman jagung yang tidak tergenang menunjukkan hasil yang lebih baik di semua parameter yang diamati. Genangan air yang berkepanjangan perlu dihindari karena mampu menghambat proses fotosintesis dan respirasi, terutama pada fase awal pertumbuhan. Kondisi lahan dengan aerasi yang baik diperlukan untuk mendukung pertumbuhan optimal dan meningkatkan hasil tanaman jagung.
Efektivitas Formula Cair Air Cucian Beras dan Formula Padat Tepung Tapioka Berbasis Bacillus sp. BM1 dan BM3 dalam Meningkatkan Pertumbuhan Bawang Merah Varietas Bima Brebes : Effectiveness of Liquid Rice Washing Water Formulation and Solid Tapioca Flour Formulation Based on Bacillus sp. BM1 and BM3 in Enhancing the Growth of Shallot (Allium ascalonicum L.) Variety Bima Brebes Fitri, Syabila Nurul; Prihatiningsih, Nur; Djatmiko, Heru Adi
Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 21 No. 1 (2025): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v21i1.6179

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas formula cair air cucian beras dan formula padat tepung tapioka berbasis Bacillus sp. BM1 dan BM3 dalam meningkatkan pertumbuhan bawang merah varietas Bima Brebes. Lokasi penelitian di Desa Linggasari, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas. Data yang digunakan berupa data primer yang diambil selama waktu penelitian berlangsung dari bulan Mei 2024 – Oktober 2024. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) non faktorial yang terdiri atas 5 perlakuan, yaitu K (kontrol), A (formula cair air cucian beras Bacillus sp. BM1), B (formula cair air cucian beras Bacillus sp. BM3), C (formula padat tepung tapioka Bacillus sp. BM1), dan D (formula padat tepung tapioka Bacillus sp. BM1). Setiap perlakuan akan diulang sebanyak 5 kali, sehingga terdapat 25 petak perlakuan. Jumlah tanaman sampel setiap perlakuan adalah 15, sehingga terdapat 375 tanaman. Data yang berdistribusi normal dan homogen dianalisis dengan uji ragam atau analysis of variance (ANOVA). Apabila berpengaruh nyata diuji lanjut dengan BNT pada taraf 5%. Menggunakan aplikasi Ms. Excel Office 2021, SPSS 27, dan aplikasi DSAASTAT 1.101. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa formula biopestisida Bacillus sp. BM1, BM3 baik formula cair air cucian beras dan padat tepung tapioka mampu sebagai pemacu pertumbuhan pada tanaman bawang merah Bima Brebes. Kata kunci: Air Cucian Beras; Tepung Tapioka; Bacillus sp.; Bawang Merah
Respon Morfologi Sembilan Genotipe Kedelai (Glycine max) pada Sistem Pertanaman Monokultur dan Tumpang Sisip Kedelai-Jagung: Morphological Responses of Nine Soybean (Glycine max L.) Genotypes Under Monoculture and Soybean–Maize Intercropping Systems Fatmalah, Nurul; Fatichin; Ponendi Hidayat
Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 21 No. 1 (2025): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v21i1.6219

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon morfologi sembilan genotipe kedelai pada sistem pertanaman monokultur dan tumpang sisip. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Gandatapa, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas pada bulan Juli – Oktober 2024. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor, perlakuan terdiri dari 9 genotipe kedelai yaitu genotipe Slamet, Anjasmara, Grobogan, PB-4-1, C5, P71, Dena 1, Malika, dan Indo 253. Setiap perlakuan diulang tiga kali, sehingga terdapat 27 petak pada setiap sistem pertanaman. Data yang berdistribusi normal dan homogen dianalisis dengan uji ragam atau analysis of variance (ANOVA) gabungan untuk menduga ada tidaknya interaksi antara genotipe dengan sistem pertanaman. Jika uji F berpengaruh nyata maka nilai tengah diuji lanjut dengan uji jarak berganda Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf nyata 5%. Menggunakan aplikasi Ms. Excel Office 2019, SPSS 25, dan aplikasi DSAASTAT 1.514. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara genotipe dan sistem pertanaman pada karakter luas daun, jumlah polong per tanaman dan jumlah polong isi per tanaman. Kata kunci: Sistem Pertanaman; Tumpang Sisip; Genotipe Kedelai
Laju Asimilasi Bersih Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata) pada berbagai Dosis N dan Kasgot yang Terformulasi Biochar, Zeolit, dan Biomassa Legum: Net Assimilation Rate of Sweet Corn (Zea mays saccharata) under Different Nitrogen and Maggot Frass Application Rates Formulated with Biochar, Zeolite, and Legume Biomass Mufid, Ahsarul; Kharisun, Kharisun; Purwanto, Purwanto
Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 21 No. 1 (2025): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v21i1.6358

Abstract

Penggunaan pupuk nitrogen (N) secara berlebihan dapat menurunkan efisiensi pemupukan dan menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Inovasi pemupukan berbasis kasgot yang diformulasikan dengan biochar, zeolit, dan biomassa legum merupakan pendekatan alternatif yang berkelanjutan untuk memberikan peningkatan terhadap efisiensi penggunaan nitrogen. Tujuan dari penelitian ini ialah mengkaji pengaruh aplikasi kasgot terformulasi dan berbagai dosis aplikasi nitrogen terhadap parameter fisiologis dan pertumbuhan tanaman jagung manis, meliputi laju pertumbuhan relatif (LPR), laju asimilasi bersih (LAB) serta bobot daun khas (SLW). Penelitian dilakukan di Greenhouse Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, dari November 2024 hingga Januari 2025, menggunakan RAKL faktorial 4 × 4 dan dilakukan tiga kali pengulangan. Berdasarkan hasil penelitian aplikasi kasgot 20–30 ton ha⁻¹ secara umum meningkatkan LPR, LAB, dan bobot daun khas secara signifikan, khususnya pada kombinasi dengan dosis nitrogen 100–200 kg ha⁻¹. Kombinasi kasgot 30 ton ha⁻¹ dan nitrogen 300 kg ha⁻¹ menghasilkan nilai, menunjukkan bahwa penggunaan kasgot terformulasi bersama nitrogen anorganik dapat meningkatkan efisiensi fisiologis tanaman. Temuan ini menunjukkan bahwa kasgot terformulasi dapat menjadi strategi pemupukan berkelanjutan untuk meningkatkan produktivitas jagung manis.
Peran Pupuk KCl terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Varietas Tajuk pada Cekaman Kekeringan: The Role of KCl Fertilizer on The Growth and Yield of Shallots (Allium ascalonicum L.) of The Tajuk Variety Under Drought Stress Lingga Unzilaturrohmah; Nova Triani; Ramdan Hidayat
Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 21 No. 1 (2025): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v21i1.6406

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengkaji peran pupuk KCl terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) varietas Tajuk pada cekaman kekeringan. Penelitian dilaksanakan pada bulan September - Desember 2024. Lokasi penelitian di lahan penelitian Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Surabaya Jawa Timur. Suhu rata-rata per tahun 24°-34° C. Penelitian ini merupakan penelitian faktorial dengan dua faktor yang disusun dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor pertama, yaitu pemberian Konsentrasi PEG 6000 (K) yang terdiri dari 5 taraf, yaitu 0%, 5%, 10%, 15% dan 20%. Faktor kedua, yaitu pemberian dosis pupuk KCl (D) terdiri dari 4 taraf, yaitu 1 g KCl/polybag, 1,3 g KCl/polybag, 1,6 g KCl/polybag dan 2 g KCl/polybag. Data parameter dianalisis menggunakan Analisis Ragam (Anova) dan di uji lanjut dengan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%. Parameter yang diamati panjang tanaman (cm), jumlah daun per rumpun, dan bobot basah umbi per rumpun (g). Hasil penelitian menunjukkan pemberian konsentrasi PEG 6000 5% dan dosis pupuk KCl 1,3 g KCl/polybag memberikan pengaruh nyata pada parameter panjang tanaman dan tidak berbeda nyata pada parameter jumlah daun per rumpun dan bobot basah umbi per rumpun (g).
Potensi Bakteri Pelarut Zn dari Rizosfer Padi : Potential of Zn Solubilizing Bacteria from Rice Rizosphere Haryati, Prasasti Wahyu; Oedjijono; Purwanto
Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 21 No. 1 (2025): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v21i1.6423

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan menyaring bakteri pelarut Zn (ZSB) dari rhizosfer tanaman padi (Oryza sativa L.) serta menguji efisiensinya dalam melarutkan tiga bentuk senyawa Zn, yaitu ZnO, ZnCO₃, dan ZnS secara kualitatif. Sampel tanah dikoleksi dari rizosfer padi, diisolasi menggunakan medium Mineral Salt Medium (MSM), dan diuji kemampuan pelarutan Zn melalui pembentukan zona bening di sekitar koloni. Sebanyak sepuluh isolat diisolasi, Pelarutan Zn tertinggi (4,5) diukur untuk isolat J2O1 ketika terpapar pada kultur media MSM yang dimodifikasi ZnO, sedangkan ZnS menunjukkan pelarutan Zn terendah (1,38) oleh ZSB. Selain itu, sepuluh isolat bakteri pelarut Zn juga menunjukkan sifat-sifat pemacu pertumbuhan tanaman (plant-growth-promoting, PGP), termasuk kemampuan fiksasi nitrogen, produksi asam asetat indol, pelarutan fosfat. Tiga isolat terpilih (J105, J107, dan K201) menunjukkan efisiensi pelarutan Zn pada lebih dari satu bentuk senyawa Zn tidak larut pada seng oksida (ZnO), seng karbonat (ZnCO3 ), dan seng sulfida (ZnS). Karakteristik ini menunjukkan bahwa isolat terpilih memiliki potensi sebagai biofertilizer pelarut Zn yang efektif untuk meningkatkan ketersediaan Zn dalam tanah sawah.
Uji Aktivitas Antifungal Ekoenzim terhadap Pertumbuhan Candida albicans pada Berbagai Konsentrasi secara In Vitro: In Vitro Assessment of Eco-enzyme Antifungal Effects on Candida albicans Growth Using Various Concentrations Lubis, Najla; Ate Tarigan, Ruth Riah; Hayati, Dwi
Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 21 No. 1 (2025): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v21i1.6441

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan ekoenzim (EE) yang dihasilkan dari fermentasi limbah hortikultura dalam menghambat pertumbuhan jamur patogen Candida albicans. Ekoenzim merupakan larutan hasil fermentasi limbah organik, gula, dan air yang mengandung berbagai senyawa bioaktif. Dalam studi ini, digunakan dua jenis campuran limbah hortikultura, masing-masing difermentasi selama 100 hari, dan diuji dengan variasi konsentrasi: murni (1:0), 1:10, 1:50, dan 1:100. Pengujian dilakukan secara in vitro dengan metode difusi cakram. Hasil menunjukkan bahwa konsentrasi 1:50 pada Bioz1 memberikan daya hambat tertinggi (7,38 mm), sedangkan Bioz2 menunjukkan hasil optimal pada konsentrasi 1:0 dan variasi konsentrasi adalah 1:10 (6,48 mm). Temuan ini mengindikasikan bahwa ekoenzim memiliki potensi besar sebagai disinfektan alami terhadap jamur patogen. Kesimpulan adalah Ekoenzim berbahan dasar hasil dan limbah pertanian memiliki potensi sebagai agen pengendali hayati terhadap C. Albicans, sebagai solusi pada pengendalian penyakit yang ramah lingkungan sekaligus mengurangi limbah organik sehingga dapat mengatasi pencemaran lingkungan