cover
Contact Name
Anggray Duvita Wahyani
Contact Email
jigk@umus.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jigk@umus.ac.id
Editorial Address
Program Studi Ilmu Gizi Universitas Muhadi Setiabudi Jl. P. Diponogoro KM. 2 Wanasari, Brebes 52252 Jawa Tengah Tel : (0283) 619 9000
Location
Kab. brebes,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Gizi Kesehatan (JIGK)
ISSN : -     EISSN : 27160084     DOI : 10.46772/jigk
Core Subject : Health,
JIGK adalah jurnal yang memuat naskah ilmiah dari peneliti, akademisi, maupun praktisi, berupa hasil penelitian dan/atau bentuk karya tulis ilmiah lainnya, yang khusus mengkaji bidang: 1. Bidang gizi klinik 2. Bidang gizi masyarakat 3. Bidang Gizi Pangan
Articles 87 Documents
Perbedaan Konsumsi Keberagaman Jenis Makanan terhadap Status Gizi Tenaga Kesehatan dan Non Tenaga Kesehatan Hanifah Maharani; Cyntia Ratna Sari
Jurnal Ilmiah Gizi dan Kesehatan (JIGK) Vol 3 No 02 (2022): Februari
Publisher : Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jigk.v3i02.644

Abstract

Penyakit tidak menular merupakan penyebab utama kematian di dunia yaitu sebesar 71% kematian di seluruh dunia. Faktor risiko penyebab terjadinya penyakit tidak menular adalah kurangnya mengonsumsi buah dan sayur. Konsumsi buah dan sayur di Indonesia belum mencapai bahkan setengah dari yang telah direkomendasikan. Penelitian menunjukkan bahwa masyarakat memilih menjadikan tenaga kesehatan sebagai role model mereka untuk hidup sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan konsumsi keberagaman jenis makanan terhadap status gizi tenaga kesehatan dan non tenaga kesehatan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Analitik Observasional menggunakan rancangan cross sectional. Analisis data menggunakan independent ttest untuk mengetahui perbedaan skor keberagaman konsumsi makanan (DDS) dengan IMT pada tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan. Sampel adalah tenaga kesehatan dan non tenaga kesehatan dengan teknik purposive sampling. Hasil uji Independent t-test menunjukkan nilai p<0.05 yang berarti terdapat perbedaan keberagaman konsumsi makanan dan status gizi tenaga kesehatan dan non tenaga kesehatan. Serta tidak terdapat korelasi yang positif antara DDS dengan status gizi (IMT). Keberagaman konsumsi makanan tenaga kesehatan lebih tinggi jika dibandingkan dengan non tenaga kesehatan. Tenaga Kesehatan memiliki status gizi normal lebih banyak dibandingkan dengan status gizi tenaga non Kesehatan. Sehingga tenaga kesehatan terbukti dapat menjadi role model bagi masyarakat.
Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Kurang pada Balita Usia 3-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Kersana Nur Fajryah Khumaeroh; Anggray Duvita Wahyani; Diah Ratnasari
Jurnal Ilmiah Gizi dan Kesehatan (JIGK) Vol 3 No 02 (2022): Februari
Publisher : Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jigk.v3i02.645

Abstract

Status Gizi Kurang masih menjadi masalah Kabupaten Brebes utamanya di wilayah kerja Puskesmas Kersana. Hampir semua kelompok umur mengalami masalah kebutuhan pemenuhan nutrisi, terutama pada anak usia 3-5 tahun rentan mengalami gizi kurang. Tujuan umum penelitian ini adalah mengetahui status gizi kurang balita di wilayah kerja Puskesmas Kersana Kabupaten Brebes. Penelitian ini menggunakan penelitian observasional analitik. Hubungan antara 2 variabel atau lebih yaitu variabel terikat (Gizi Kurang) dan variabel bebas (asupan makan, pengetahuan dan tingkat ekonomi). Metode yang digunakan adalah Survey dan observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional sampel diambil dengan teknik purposive sampling, Analisa data menggunakan uji Pearson Correlation. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan rata-rata variabel asupan makan responden adalah 948,01 kkal terdapat hubungan ρ-value 0,004. Pada pengetahuan rata-rata skor responden 19 dan tertinggi skor 25 dengan ρ-value 0,000 pengetahuan terdapat hubungan nyata. rata-rata tingkat ekonomi keluarga balita responden berpendapatan Rp. 1.530.000,- dan terbesar adalah Rp.1.700.000,- ρ-value 0,034 terdapat hubungan antara tingkat ekonomi keluarga balita.
Hubungan Tingkat Kecukupan Energi, Status Gizi, Aktifitas Fisik terhadap Siklus Menstruasi pada Mahasiswi di Universitas Muhadi Setiabudi Ayu Friska Yuniyanti; Rifatul Masrikhiyah; Diah Ratnasari
Jurnal Ilmiah Gizi dan Kesehatan (JIGK) Vol 3 No 02 (2022): Februari
Publisher : Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jigk.v3i02.646

Abstract

Gangguan siklus menstruasi dapat mempengauhi kualitas hidup, aktivitas & bisa mengakibatkan gangguan kesehatan reproduksi misalnya polimenore atau penurunan kesuburan, sedangkan oligomenore yg (anovulasi), infertilisasi & anemia. Perbedaan siklus menstruasi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu status gizi, asupan makan, umur, aktivitas fisik, riwayat penyakit, merokok, dan stres. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecukupan energi, status gizi, dan aktifitas fisik pada siklus menstruasi pada mahasiswi Universitas Muhadi Setiabudi Brebes. Desain penelitian ini adalah cross sectional. 75 responden diambil dalam sampel acak sederhana.. pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang diisi oleh responden. Analisis data menggunakan uji chi-square untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara tingkat kecukupan energi, status gizi, dan aktifitas fisik terhadap siklus menstruasi pada mahasiswi. Hasil analisis statistik pada variabel tingkat kecukupan energi diperoleh nilai p = 0,001, pada variabel status gizi diperoleh nilai p =0.000, dan pada variabel aktifitas fisik diperoleh nilai p= 0,035. Hasil analisis statistik ketiga variabel diperoleh nilai p<0,05 yang berarti t terdapat hubungan antara tingkat kecukupan energi, status gizi, aktivitas fisik terhadap siklus menstruasi pada mahasiswi di Universitas Muhadi Setiabudi Brebes.
Uji Daya Terima dan Nilai Gizi Bolu Kukus yang Disubstitusi Kurma (Phoenix Dactylifer) sebagai Altenatif Jajanan Pencegahan Anemia Faris Muhammad Juldan Lababan; Yuni Dewi Rahmawati
Jurnal Ilmiah Gizi dan Kesehatan (JIGK) Vol 3 No 02 (2022): Februari
Publisher : Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jigk.v3i02.647

Abstract

Anemia pada remaja dapat menyebabkan penurunan produktivitas remaja dan kemampuan akademis, selain itu dapat menghambat pertumbuhan fisik remaja termasuk berat badan dan tinggi badan dibandingkan dengan remaja di usianya. Kandungan gizi yang terdapat pada buah kurma terdapat kandungan zat besi 1,15 mg per 100 gram. Bolu kukus memiliki kelebihan dibanding dengan jajanan lain, disamping cara pengolahan yang cukup mudah, rasanya yang gurih dan legit. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh proporsi tepung terigu dan kurma (phoenix dactylifer) dalam pembuatan bolu kukus terhadap mutu organoleptik dan nilai gizi. Penelitian ini merupakan penelitia eksperimental dengan menggunakan rancangan percobaan RAL (rancangan acak lengkap) dengan 3 kali pengulangan. Perlakukan dalam penelitian ini yaitu subsitusi kurma yang terdiri dari 4 taraf sehingga akan diperoleh 12 unit percobaan. kadar zat besi dan Uji organoleptik dianalisi dengan menggunakna sidik ragam (ANOVA). Hasil pada uji organoleptik warna bolu kukus berkisaran 2,05 (kuning pucat) – 2,85 (Kuning) dengan nilai P = 0,000. Rasa bolu kukus berkisaran 2,03 (agak manis) – 3,59 (Sangat Manis) dengan nilai P = 0,000 . Aroma bolu kukus berkisar 2,05 (agak harum) – 3,14 (harum) dengan nilai P = 0,000. Tekstur bolu kukus berkisar 1,93 (agak lembut) – 3,33 (lembut) dengan nilai P = 0,000. Sedangkan kandungan bolu kukua kurma berkisar 1,28 – 1,59 dengan nilai P = 0,000. Berdasarkan hasil uji ANOVA proporsi tepung terigu dan kurma berpengaruh nyata terhadap warna, aroma, rasa dan tekstur bolu kukus. Proporsi tepung terigu dan kurma terhadap zat besi berpengaruh nyata terhadap zat besi kurma. Kandungan mutu proksimat bolu kukus kurma dengan perlakuan terbaik adalah F4 dengan proporsi 70% tepung terigu : 30% kurma yaitu kadar air 24,38 %, kadar abu 0,54 %, kadar protein 4,16 %, kadar lemak 12,19 %, kadar karbohidrat 58,71 %.
PERBEDAAN PRAKTIK PRELAKTEAL PADA BATITA TINGGAL DI PULAU JAWA DAN LUAR PULAU JAWA BERDASARKAN DATA SDKI 2017 Galuh Chandra Irawan
Jurnal Ilmiah Gizi dan Kesehatan (JIGK) Vol 4 No 01 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jigk.v4i01.783

Abstract

UNICEF Indonesia menyebutkan bahwa pada saat ini, sebesar 48 % bayi berusia di bawah enam bulan gagal menerima ASI eksklusif. Alasan utama praktik tersebut adalah adanya pengaruh budaya berkaitan dengan ASI eksklusif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tempat tinggal di wilayah Pulau Jawa dan di luar Pulau Jawa dengan praktik pemberian makan prelakteal serta jenis makanan prelakteal yang diberikan di kedua wilayah geografis tersebut. Studi ini merupakan penelitian dengan studi pustaka dari data sekunder yaitu SDKI Tahun 2017. Subjek penelitian ini sebanyak 8841 subjek. Analisis data menggunakan uji korelasi kendall tau. Sebesar 46,7% bayi mendapatkan makanan prelakteal. Usia ibu, usia ayah, jumlah anak, jumlah anak balita, persalinan terakhir melalui operasi caesar, tempat tinggal di luar Pulau Jawa, indeks kekayaan, dan frekuensi menonton televisi merupakan faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian makanan prelakteal pada penelitian ini (p<0,05). Adapun pekerjaan ayah, pekerjaan ibu, frekuensi membaca majalah/surat kabar, dan frekuensi mendengarkan radio tidak berhubungan dengan pemberian makanan prelakteal. Setelah dikontrol dengan variabel lain (usia ibu, usia ayah, jumlah anak, jumlah anak balita, persalinan terakhir melalui operasi caesar, indeks kekayaan, dan frekuensi menonton televisi), tempat tinggal di luar Pulau Jawa tetap merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan pemberian makanan prelakteal pada penelitian ini (p<0,05).
ASUPAN ENERGI DAN MAKRONUTRIEN SERTA STATUS GIZI ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK Cintantya Arafah; Th. Ninuk Sri Hartini; Ika Ratna Palupi
Jurnal Ilmiah Gizi dan Kesehatan (JIGK) Vol 4 No 01 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jigk.v4i01.785

Abstract

Asupan energi dan makronutrien dalam jangka waktu panjang dapat berdampak pada status gizi anak didik pemasyarakatan (narapidana berusia di bawah 18 tahun). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan asupan energi dan makronutrien dari makanan harian dengan status gizi pada anak didik pemasyarakatan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas I Kutoarjo. Penelitian ini merupakan studi cross-sectional dengan 46 orang sampel yang dipilih secara purposif. Asupan energi dan makronutrien dari makanan yang disediakan LPKA diukur selama 3 hari menggunakan metode penimbangan makanan sedangkan asupan makanan luar LPKA dikumpulkan selama 3 hari menggunakan food record. Status gizi ditentukan dengan perhitungan z-skor berdasarkan IMT/U. Analisis data menggunakan uji chi-square dan Fisher’s exact. Hasil penelitian menunjukkan asupan energi, protein, dan karbohidrat sebagian besar subjek dari menu makanan LPKA tergolong baik yaitu memenuhi >80% kebutuhan individu tetapi asupan lemak masih kurang. Asupan lemak dari luar LPKA menyumbang hingga setengah dari asupan lemak subjek dalam sehari. Hampir semua (97,8%) subjek memiliki status gizi normal. Ada hubungan bermakna antara asupan energi dan karbohidrat dengan status gizi (p<0,05) tetapi tidak ada hubungan antara asupan protein dan lemak dengan status gizi (p>0,05). Asupan energi dan karbohidrat berhubungan dengan status gizi anak didik di LPKA Klas I Kutoarjo.
HUBUNGAN BERAT BAYI LAHIR DAN STATUS GIZI BALITA USIA 24-59 BULAN DI DESA PESANTUNAN, KECAMATAN WANASARI, KABUPATEN BREBES Risky Fatikasari; Anggray Duvita Wahyani; Diah Ratnasari
Jurnal Ilmiah Gizi dan Kesehatan (JIGK) Vol 4 No 01 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jigk.v4i01.786

Abstract

Usia balita rentan terhadap berbagai penyakit termasuk yang dipengaruhi oleh makanan. Status gizi tergantung dari asupan gizi dan kebutuhan. Asupan makan balita dapat mempengaruhi status gizi. Kurangnya berat badan menurut umur (BB/U) dapat menjadi indikasi gizi kurang pada balita. Asupan makan utama pada bayi baru lahir adalah ASI. Pemberikan ASI eksklusif memungkinan anak memiliki status gizi yang lebih baik. Berat badan bayi lahir terutama BBLR dapat menjadi prediktor kasus underweight. penelitian ini untuk mengetahui hubungan asupan makan, pemberian ASI eksklusif, dan berat bayi lahir terhadap status gizi balita usia 24-59 bulan di Desa Pesantunan.Jenis penelitian ini observasional dengan pendekatan cross sectional. Instrumen penelitian adalah kuisioner dan pengukuran berat badan. Total sampel 80 balita dari 290 populasi. Pengambilan sampel menggunakan metode cluster random sampling. Hasil p-value uji Chi-Square variabel asupan energi terhadap status gizi 0,795, asupan protein terhadap status gizi 1,000, asupan lemak terhadap status gizi 1,000, asupan karbohidrat terhadap status gizi 0,508, pemberian ASI eksklusif terhadap status gizi 0,085, berat bayi lahir terhadap status gizi 0,046. Terdapat hubungan antara berat bayi lahir terhadap status gizi balita, serta tidak ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif dan asupan makan dari total energi, protein, lemak, dan karbohidrat terhadap status gizi balita.
HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, AKTIVITAS FISIK, DAN ASUPAN MAKANAN DENGAN KEJADIAN KEK PADA CALON PENGANTIN DI WILAYAH KERJA KUA TARUB Ana Mahmudah; Rifatul Masrikhiyah; Yuniarti Dewi Rahmawati
Jurnal Ilmiah Gizi dan Kesehatan (JIGK) Vol 4 No 01 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jigk.v4i01.787

Abstract

Kekurangan energi kronik (KEK) merupakan keadaan kurangnya asupan energi yang berlangsung lama, sehingga zat gizi yang dibutuhkan tubuh tidak tercukupi. Kekurangan energi kronik menjadi perhatian pemerintah dan tenaga kesehatan, karena seorang wanita usia subur yang mengalami KEK memiliki risiko tinggi untuk melahirkan anak yang juga akan mengalami KEK di kemudian hari dan anak akan mengalami kurang gizi serta lahir dengan berat badan rendah yang mempunyai konsekuensi kurang menguntungkan dalam kehidupan berikutnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan gizi, aktivitas fisik, dan asupan makanan dengan kejadian KEK pada calon pengantin di Wilayah Kerja KUA Tarub. Desain penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan Cross sectional. Instrumen survei adalah pengisian angket, wawancara dan pengukuran status gizi. Sampel penelitian adalah calon pengantin yang baru pertama kali menikah dengan usia 20-35 tahun dan sampel sebanyak 70 responden yang diambil menggunakan total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang diisi oleh responden. Analisis data menggunakan uji chi-square untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara pengetahuan gizi, aktivitas fisik, dan asupan makanan terhadap kejadian KEK pada calon pengantin. Hasil uji Chi-Square menunjukkan p-value pengetahuan gizi 0,022, p-value aktivitas fisik 0,035, p-value asupan energi 0,028, p-value asupan protein 0,028, p-value asupan lemak 0,035, dan p-value asupan karbohidrat 0,786. Pengetahuan gizi, aktivitas fisik, asupan energi, asupan protein, dan asupan lemak berhubungan bermakna, tetapi asupan karbohidrat tidak.
HUBUNGAN ASUPAN MAKAN, AKTIVITAS FISIK, DAN STATUS GIZI DENGAN KADAR KOLESTEROL DARAH PRA LANSIA DAN LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LOSARI Sofiatun Ahnia; Diah Ratnasari; Anggray Duvita Wahyani
Jurnal Ilmiah Gizi dan Kesehatan (JIGK) Vol 4 No 01 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jigk.v4i01.788

Abstract

Penyakit tidak menular (PTM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang telah menjadi perhatian nasional maupun global. Salah satu penyebab terjadinya PTM adalah tingginya kadar kolesterol darah. Kadar kolesterol darah tinggi mudah melekat pada dinding pembuluh darah sehingga dapat menyebabkan aterosklerosis. Kolesterol tinggi terjadi pada sebagian besar kelompok umur > 60 tahun. Meningkatnya kadar kolesterol dapat dipengaruhi oleh asupan makan, aktivitas fisik dan status gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan makan, aktivitas fisik, dan status gizi dengan kadar kolesterol darah pra lansia dan lansia di wilayah kerja Puskesmas Losari. Desain penelitian yang digunakan adalah observasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 70 responden, dengan menggunakan analisis Chi square terdapat hubungan antara asupan lemak (p=0,040), asupan serat (p=0,042), dan status gizi (p=0,027) dengan kadar kolesterol darah pra lansia dan lansia, sedangkan asupan kolesterol (p=0,051) dan aktivitas fisik (p=0,506) tidak terdapat hubungan dengan kadar kolesterol darah pra lansia dan lansia di wilayah kerja Puskesmas Losari. Terdapat hubungan antara asupan lemak, asupan serat dan status gizi dengan kadar kolesterol darah pra lansia dan lansia, dan tidak ada hubungan antara asupan kolesterol dan aktivitas fisik dengan kadar kolesterol darah pra lansia dan lansia. Menjaga asupan makan, serta meningkatkan aktivitas fisik dapat menghindari tingginya kadar kolesterol.
HUBUNGAN KONSUMSI KOPI DENGAN DURASI TIDUR, ASUPAN MAKAN, DAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) PADA MAHASISWA Dinda Ajeng Fitiana; Yuniarti Dewi Rahmawati; Rifatul Masyrikhiyah
Jurnal Ilmiah Gizi dan Kesehatan (JIGK) Vol 4 No 01 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jigk.v4i01.792

Abstract

Kopi telah menjadi fokus perhatian utama karena tingkat konsumsinya yang telah mengglobal dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat. Berdasarkan data International Coffe Organization (ICO), tingkat konsumsi kopi di Indonesia tumbuh 44 %. Salah satu senyawa berbahaya yang terdapat pada kopi yaitu kafein yang dapat meningkatkan kewaspadaan, meningkatkan konsentrasi dan menurunkan rasa kantuk. Hal ini berdampak dengan peningkatan asupan makan. Selain itu, konsumsi kopi juga dikaitkan dengan penurunan berat badan. Hal ini yang menunjukan bahwa konsumsi kopi dapat mempengaruhi status gizi seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuin hubungan mengetahui hubungan konsumsi kopi dengan durasi tidur, asupan makanan, dan Indeks Massa Tubuh (IMT) mahasiswa. Desain penelitian ini bersifat cross sectional. 62 responden yang semuanya merupakan mahasiswa Fakultas Kesehatan Universitas Muhadi Setiabudi. Pengumpulan Data menggunakan kuisioner, pengukuran Tinggi Badan dan Berat Badan. Analisi data menggunakan kolerasi r pearson jika data normal dan spearman jika data tidak normal. Hasil analisis menunjukan bahwa adanya hubungan antara konsumsi kopi dengan durasi tidur P=(0,047), asupan makan P=(0,015) serta tidak adanya hubungan antarakonsumsi kopi dengan Indeks Massa Tubuh P= (0,098). Terdapat hubungan antara konsumsi kopi dengan durasi tidur dan asupan makan pada mahasiswa dan tidak adanya hubungan antara kosumsi kopi dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) pada mahasiswa.