Jurnal Ilmiah Gizi Kesehatan (JIGK)
JIGK adalah jurnal yang memuat naskah ilmiah dari peneliti, akademisi, maupun praktisi, berupa hasil penelitian dan/atau bentuk karya tulis ilmiah lainnya, yang khusus mengkaji bidang: 1. Bidang gizi klinik 2. Bidang gizi masyarakat 3. Bidang Gizi Pangan
Articles
87 Documents
Efektivitas Konselor Sebaya dalam Peningkatan Pengetahuan dan Sikap tentang Gizi Seimbang pada Remaja Overweight
Supadi;
Sri Noor Mintarsih;
Ria Ambarwati
Jurnal Ilmiah Gizi dan Kesehatan (JIGK) Vol 4 No 02 (2023): Februari
Publisher : Universitas Muhadi Setiabudi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.46772/jigk.v4i02.878
Masalah gizi pada remaja prevalensinya cenderung meningkat, salah satunya gizi lebih (overweight). Hal ini dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit degeneratif. Prevalensi gizi lebih pada remaja terus meningkat sehingga diperlukan model pemberdayaan penanganannya melalui pembentukan konselor sebaya. Remaja diharapkan sebagai “Change of Agent” atau “Motivator” khususnya pada teman di sekolahnya sehingga dapat dijadikan upaya pencegahan gizi lebih pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas konselor sebaya dalam peningkatan pengetahuan dan sikap tentang gizi seimbang pada remaja overweight di sekolah. Lokasi penelitian berada di SMAN 10 dan SMAN 15 Kota Semarang. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment dengan Non-Randomized Pre-Post Test Group Design. Sampel pada penelitian ini adalah siswa yang dipilih secara acak sederhana. Pemilihan kelompok kontrol dan kelompok perlakuan ditetapkan secara random. Data yang dikumpulkan adalah pengetahuan dan sikap siswa sebelum dan sesudah diberi konseling gizi. Efektivitas konseling dianalisis dari peningkatan skor pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah diberi konseling dengan uji beda T-Test menggunakan software komputer. Terdapat perbedaan yang bermakna pada pengetahuan dan sikap konselor sebaya sebelum dan sesudah mendapat pelatihan (p<0.05). Pemberian konseling oleh konselor sebaya efektif dalam peningkatan pengetahuan dan sikap tentang gizi seimbang pada remaja overweight. Pembentukan konselor sebaya perlu dikembangkan untuk memberikan konseling kepada sesama siswa.
Hubungan Asupan Kalori, Kebiasaan Sarapan dan Status Gizi dengan Produktivitas Kerja Karyawan Universitas Muhadi Setiabudi
Yuniarti Dewi Rahmawati
Jurnal Ilmiah Gizi dan Kesehatan (JIGK) Vol 4 No 02 (2023): Februari
Publisher : Universitas Muhadi Setiabudi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.46772/jigk.v4i02.1027
Produktivitas kerja karyawan sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kualitas kinerja sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. Produktivitas karyawan yang tinggi akan menghasilkan pencapaian yang maksimal dalam pekerjaan. Produktivitas kerja dipengaruhi oleh berbagai hal salah satunya yaitu asupan kalori, kebiasaan sarapan dan status gizi tenaga kerja.Gizi kerja merupakan salah satu syarat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal, khususnya bagi para pekerja. Kondisi gizi lebih atau kurang yang dialami oleh tenaga kerja akan mempengaruhi pada kondisi kesehatan dan kemampuan mobilitas sehingga dapat mempengaruhi kemampuan kerja dan produktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis hubungan asupan kalori, kebiasaan sarapan dan status gizi dengan produktivitas kerja karyawan universitas muhadi setiabudi. Desain Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dan pengambilan sampel yaitu menggunakan teknik total sampling sebanyak 40 karyawan sampel staf karyawan universitas muhadi setiabudi. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan recall 24 jam. Hasil analisis data menggunakan uji chis-quare diketahui bahwa variabel penelitian yang berhubungan dengan produktivitas kerja karyawan dengan asupan kalori ( p=0.027), kebiasaan sarapan ( p=0.002) dan status gizi (p=0.000). simpulan hasil Terdapat hubungan asupan kalori, kebiasaan sarapan dan status gizi dengan produktivitas kerja karyawan.
Perbedaan Tinggi Badan Aktual dengan Tinggi Badan Berdasarkan Tinggi Lutut dan Panjang Ulna pada Lansia di Posbindu Desa Cikuya
Yuniarti Dewi Rahmawati
Jurnal Ilmiah Gizi dan Kesehatan (JIGK) Vol 4 No 02 (2023): Februari
Publisher : Universitas Muhadi Setiabudi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.46772/jigk.v4i02.1031
Status gizi dapat diukur dengan menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT). IMT adalah cara sederhana dan mudah untuk menggambarkan hubungan antara berat badan (dalam satuan kilogram) dan tinggi badan (dalam satuan meter). Salah satu variabel yang digunakan untuk menentukan IMT seseorang ialah dengan tinggi badan yang akurat. Akan tetapi, untuk mendapatkan tinggi badan yang tepat pada lansia terbilang cukup sulit karena postur tubuh yang bungkuk, kelumpuhan pada tulang belakang (spinal), atau terjadi kelumpuhan sehingga menyebabkan diharuskan duduk di kursi roda. Tujuan dari penelitian ini ialah mengetahui adanya perbedaan antara tinggi badan aktual berdasarkan estimasi tinggi lutut dan panjang ulna pada lansia di Posbindu Desa Cikuya. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analititk dengan rancangan penelitian menggunakan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia baik pria maupun wanita dengan usia 55-64 tahun di Posbindu Desa Cikuya. Sampel berjumlah 91 orang. Instrumen dalam penelitian ini adalah microtoice, timbangan berat badan digital, metlin dan knee high caliper. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat (menggunakan uji Independent t-test). Hasil uji Independent t-test dengan tingkat pemaknaan (a) 0,05 diperoleh dari dua variabel yakni tinggi lutut p-value (0,521) dan panjang ulna (0,408) yang berarti lebih besar dari 0,05 (p-value < 0,05) maka tidak ada perbedaan yang signifikan antara tinggi badan aktual dengan tinggi lutut dan panjang ulna.
Hubungan Uang Saku dan Pola Konsumsi Makanan Terhadap Status Gizi Siswa SMP Negeri 16 Semarang
Farohatus Sholichah
Jurnal Ilmiah Gizi dan Kesehatan (JIGK) Vol 4 No 02 (2023): Februari
Publisher : Universitas Muhadi Setiabudi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.46772/jigk.v4i02.1047
Latar Belakang: Uang saku dapat mempengaruhi pola konsumsi makanan, sehingga berdampak terhadap status gizi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan uang saku dan pola konsumsi makanan terhadap status gizi siswa SMPN 16 Semarang. Metode penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan jumlah responden sebanyak 72 siswa dan diambil menggunakan random sampling. Pengambilan data pola konsumsi makanan dilakukan menggunakan FFQ non kuantitatif dan data terkait uang saku diambil menggunakan kuesioner. Data berat badan dan tinggi badan diambil dari data sekunder sekolah karena terkendala pandemic COVID 19. Data dianalisis menggunakan uji spearman rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara uang saku dengan status gizi siswa (p=0,534). Namun, terdapat hubungan antara pola konsumsi makanan dengan status gizi (p<0,001, r=0,479) dengan arah hubungan yang positif dan nilai kekuatan hubungan yang sedang
Hubungan Tingkat Kecukupan Karbohidrat Dan Tingkat Stres Dengan Siklus Menstruasi Siswi Pesantren Kelas VIII MTs Negeri 1 Tegal
Siti Hindun Fajarwati;
Farohatus Sholichah;
Dina Sugiyanti
Jurnal Ilmiah Gizi dan Kesehatan (JIGK) Vol 4 No 02 (2023): Februari
Publisher : Universitas Muhadi Setiabudi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.46772/jigk.v4i02.1050
Siklus menstruasi merupakan pola yang menggambarkan jangka antara hari pertama menstruasi hingga datangnya menstruasi berikutnya. Faktor yang mempengaruhi menstruasi diantaranya yaitu: pola makan, stres, aktivitas fisik, singkronisasi proses menstruasl, gangguan perdarahan, gangguan endokrin. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan siklus menstruasi dengan tingkat kecukupan karbohidrat dan hubungan siklus menstruasi dengan tingkat stres. Metode dalam penelitian ini kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 59 orang. Instrumen yang digunakan adalah food recall 24 jam, DASS, dan kuesioner siklus menstruasi. Uji statistik yang digunakan untuk mengolah data adalah uji gamma. Hasil uji statistik pada hubungan siklus menstruasi dengan tingkat kecukupan karbohidrat memperoleh nilai p=0,559 r=0.154 dan uji statistik pada hubungan siklus menstruasi dengan tingkat stres memperoleh nilai p=832 r=0.045. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan antara tingkat kecukupan karbohidrat dengan siklus menstruasi dan tidak terdapat hubungan antara tingkat stres dengan siklus menstruasi.
The Bilangan Peroksida Kacang Tanah dan Minyak setelah Digoreng dengan Metode Deep-Fat Frying : Bilangan Peroksida
Gregorius Tsiompah Tsiompah;
Margareta Yuliana;
Dwi Febryanto;
Meilina Rahmawati
Jurnal Ilmiah Gizi dan Kesehatan (JIGK) Vol 4 No 02 (2023): Februari
Publisher : Universitas Muhadi Setiabudi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.46772/jigk.v4i02.1053
Latar Belakang: Kacang tanah dikonsumsi di seluruh dunia dalam berbagai bentuk, dan sebagian besar adalah masakan tradisional. Di Indonesia kacang tanah goreng dapat dikonsumsi sebagai cemilan atau digunakan sebagai bahan baku pengolahan bumbu menu makanan tradisional seperti pecel, gado-gado, sate dan lain sebagainya. Bilangan peroksida digunakan untuk menentukan tingkat kerusakan minyak/lemak. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh penggorengan kacang tanah menggunakan media penghantar panas minyak goreng terhadap bilangan peroksida. Metode: Penggorengan kacang tanah dilakukan dengan metode deep-frying menggunakan minyak kelapa sawit sebanyak 5 kali pengulangan dengan minyak yang sama pada suhu 100-120 0C selama 2,5 menit. Analisis bilangan peroksida dilakukan menggunakan metode AOCS Cd 8-53 triplo. Analisis statistik menggunakan Mann-whitney. Hasil: Bilangan peroksida kacang tanah dan minyak sebelum dipanaskan masing-masing sebesar 1 meq O2/kg dan 3,1 meq O2/kg. Bilangan peroksida setelah dipanaskan sebesar sebesar 5,1 meq O2/kg dan 10,2 meq O2/kg. Rata-rata bilangan peroksida minyak dan kacang tanah terlihat semakin meningkat setelah dipanaskan/digoreng menggunakan minyak jelatah, masing-masing sebesar 16,4 meq 02/kg. Kesimpulan: Bilangan peroksida kacang tanah dan minyak yang digunakan sebagai media penghantar panas semakin meningkat setelah digoreng dengan siklus berulang. Penggorengan bahan makanan yang tinggi kandungan lemak (deep-fat frying), sebaiknya menggunakan minyak segar atau satu kali penggunaan.
Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi Sinusitis Maksilaris Bilateral dengan Modalitas Ultrasound dan Face Massage (Sinus Acupressure Point) di Rsud Kajen Kabupaten Pekalongan
irine almeera;
Nur Faizah
Jurnal Ilmiah Gizi dan Kesehatan (JIGK) Vol 4 No 02 (2023): Februari
Publisher : Universitas Muhadi Setiabudi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.46772/jigk.v4i02.1056
ABSTRACT Sinusitis is an inflammation of the nose and paranasal sinuses characterized. The purpose of riset is to understand the implementation of physiotherapy in reducing pain, in the sinusitis maksilaris condition with ultrasound modility and face massage with tecnique sinus acupressure point. This research was carried out in Kajen District Hospital Pekalongan with descriptive analytic methods. Once done six times therapy, results obtained the presence of pain reduction. T1 to T6 obtained the following results: T1 tenderness 6 and silent pain 6, on T2 tenderness 6 and silent pain 6, T3 tenderness 5 and silent pain 6, T4 silent pain 5 and silent pain 5, T5 result of tenderness 5 and silent pain 4 and T6 tenderness 3 whereas the rest pain becomes 2. Interventions physiotherapy using ultrasound modality and face massage in tecnique sinus acupressure point, can help reduce the pain of sinusitis condition.
Analisis Higiene Penjamah Makanan dan Sanitasi Rumah Makan di Sekitar Kampus ITEKES Cendekia Utama Kudus
David Laksamana Caesar Caesar;
Aulia Yunawati
Jurnal Ilmiah Gizi dan Kesehatan (JIGK) Vol 4 No 02 (2023): Februari
Publisher : Universitas Muhadi Setiabudi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.46772/jigk.v4i02.1058
Hygiene sanitasi makanan merupakan upaya pengendalian mutu makanan yang harus dilakukan setiap usaha makanan dan minuman. Salah satu komponen dalam hygiene sanitasi makanan yang tidak dapat dipisahkan adalah perilaku penjamah makanan. Keamanan pangan sangat bergantung pada hygiene sanitasi dan penjamah makananya. Rumah Makan sekitar kampus berpotensi menimbulkan keracunan dan gangguan kesehatan lain jika tidak dikelola dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui gambaran perilaku penjamah makanan dan sanitasi rumah makan di sekitar kampus ITEKES Cendekia Utama Kudus. Metode penelitian ini adalah deskriptif observasional. Jumlah sampel dalam penelitian 30 rumah makan yang terlektan dilingkungan kampus. Instrument yang digunakan berupa lembar observasi dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukan 70% responden memiliki pengetahuan tentang penjamah makanan cukup baik, 76,7% responden memiliki sikap tentang penjamah makanan cukup baik, dan 50% responden memiliki praktik penjamah makanan yang cukup baik. Hygiene sanitasi rumah makan sekitar kampus menunjukan 43,3% memenuhi syarat, dan 56,7% tidak memenuhi syarat.
Perbandingan Tipe Pelayanan Prasmanan dan Kafetaria di Kantin Sekolah terhadap Asupan Energi dan Protein Siswa
Hana Shofya Brian Primastuti;
Setyowati;
Ika Ratna Palupi
Jurnal Ilmiah Gizi dan Kesehatan (JIGK) Vol 5 No 1 (2023): Agustus
Publisher : Universitas Muhadi Setiabudi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.46772/jigk.v5i1.1068
Kantin sekolah berperan dalam penyediaan makanan untuk memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi anak sekolah. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan tipe pelayanan prasmanan dan kafetaria di kantin sekolah terhadap tingkat asupan energi dan protein siswa. Penelitian observasional dengan desain cross-sectional dilakukan di dua kantin sekolah menengah (SMA) di Yogyakarta yang melayani makan siang dengan cara prasmanan atau kafetaria. Subjek penelitian sejumlah 76 siswa dari masing-masing sekolah diperoleh melalui simple random sampling. Besar porsi makanan di kedua kantin diukur dengan menggunakan Ukuran Rumah Tangga (URT) dan penimbangan makanan. Jumlah asupan makan siang dilaporkan oleh subjek menggunakan formulir food record. Tingkat asupan energi dan protein dihitung dengan cara dibandingkan dengan 30% kecukupan harian. Analisis data menggunakan uji t independen dan Mann-Whitney. Terdapat perbedaan jumlah makan siang siswa pada makanan pokok, protein hewani, sayuran, dan minuman di kantin prasmanan dan kafetaria (p<0,05). Besar porsi dan tingkat asupan energi pada tipe pelayanan kafetaria lebih besar daripada prasmanan (p<0,05). Tidak ada perbedaan besar porsi dan jumlah asupan makan siang pada protein nabati serta tingkat asupan protein siswa di kedua tipe kantin (p>0,05). Tipe pelayanan makanan prasmanan dan kafetaria di kantin sekolah berhubungan dengan tingkat asupan energi tetapi tidak berhubungan dengan tingkat asupan protein siswa.
Hubungan Tingkat Kecukupan Asupan Makan, Status Gizi, Dan Perilaku Merokok Terhadap Ketahanan Fisik Pada Atlet Pencak Silat Inseba Cabang Brebes
Ady Saputra Firmansyah Ady Saputra Firmansyah;
Rifatul Masrikhiyah;
Diah Ratnasari
Jurnal Ilmiah Gizi dan Kesehatan (JIGK) Vol 5 No 1 (2023): Agustus
Publisher : Universitas Muhadi Setiabudi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.46772/jigk.v5i1.1259
ABSTRAK Latar Belakang : pencak silat merupakan salah satu olahraga bela diri yang memerlukan ketahanan fisik yang baik. Ketahanan fisik pada atlet adalah faktor penting yang sangat berpengaruh dalam meningkatkan performa atlet dalam olahraga. Faktor yang mempengaruhi ketahanan fisik pada atlet antara lain adalah asupan makanan, status gizi, dan pola hidup sehat seperti merokok. Tujuan : mengetahui hubungan tingkat kecukupan asupan makan, status gizi perilaku merokok terhadap ketahanan fisik pada atlet pencak silat INSEBA cabang Brebes. Metode : desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi cross-sectional. Penelitian menggunakan teknik total sampel yaitu tidak lebih dari 100 orang. Hasil : menunjukan tidak terdapat hubungan antara tingkat kecukupan asupan makan dengan ketahanan fisik (p= 0,742).Tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan ketahanan fisik (p= 0,087).Terdapat hubungan antara perilaku merokok dengan ketahanan fisik (p= 0,001). Kesimpulan : terdapat hubungan antara perilaku merokok denan ketahanan fisik.