cover
Contact Name
Ade Cahya
Contact Email
ade@htp.ac.id
Phone
+6276133815
Journal Mail Official
jpkk@htp.ac.id
Editorial Address
Jl.Mustafa Sari No.5 Tangkerang Selatan
Location
Kota pekanbaru,
Riau
INDONESIA
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas (Journal Of Community Health Service)
ISSN : -     EISSN : 27971309     DOI : https://doi.org/10.25311/jpkk.Vol1.Iss2.968
Core Subject : Health, Social,
This journal focuses on epidemiology, environmental health, promoting health, reproductive health, occupational health and safety, health policy and administration, community nursing, community midwifery
Articles 98 Documents
Pelatihan Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga pada Masyarakat Pesisir : Pelatihan Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga pada Masyarakat Pesisir islam, fahrul; Ahmad, Haeranah; Saddania, Sitti
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas Vol. 4 No. 1 (2024): JPKK Edisi April 2024
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jpkk.Vol4.Iss1.1672

Abstract

Sanitation is an important factor in public health, including coastal communities. One of the environmental health problems in Indonesian society, including coastal communities, is family latrines which can have a negative impact on people's health status. The aim of this service is to increase the knowledge and skills of Coastal Communities regarding household liquid waste management. The target of this service activity is the people of Babana Pantai Hamlet who often defecate on the beach as many as 20 people. The service methods used are health education and demonstrations. The service activity stages began with education about stopping open defecation, then continued with a Demonstration about how to make a Drumpicon (Drum Ipal Concentrate) and finally education on household liquid waste management. Participants were very enthusiastic about taking part in the activity as indicated by their timely attendance and activeness in asking questions. Service results: after education, 90% of participants had good knowledge about stopping open defecation and 85% of participants had good knowledge about managing household liquid waste. A model Drumpicon was formed in one of the residents' houses which is expected to motivate other households not to defecate in the openSanitation is an important factor in public health, including coastal communities. One of the environmental health problems in Indonesian society, including coastal communities, is family latrines which can have a negative impact on people's health status. The aim of this service is to increase the knowledge and skills of Coastal Communities regarding household liquid waste management. The target of this service activity is the people of Babana Pantai Hamlet who often defecate on the beach as many as 20 people. The service methods used are health education and demonstrations. The service activity stages began with education about stopping open defecation, then continued with a Demonstration about how to make a Drumpicon (Drum Ipal Concentrate) and finally education on household liquid waste management. Participants were very enthusiastic about taking part in the activity as indicated by their timely attendance and activeness in asking questions. Service results: after education, 90% of participants had good knowledge about stopping open defecation and 85% of participants had good knowledge about managing household liquid waste. A model Drumpicon was formed in one of the residents' houses which is expected to motivate other households not to defecate in the open.   Abstrak Sanitasi merupakan faktor penting dalam kesehatan masyarakat tidak terkecuali bagi masyarakat pesisir. Salah satu masalah dalam kesehatan lingkungan pada masyarakat Indonesia termasuk pada masyarakat pesisir adalah jamban keluarga yang dapat berdampak buruk pada status kesehatan masyarakat. Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Masyarakat Pesisir tentang pengelolaan limbah cair rumah tangga. Sasaran kegiatan pengabdian ini yaitu masyarakat Dusun Babana Pantai yang sering Buang Air Besar di pantai sebanyak 20 orang. Metode pengabdian yang digunakan adalah Ceramah Tanya Jawab dan Demonstrasi. Tahapan kegiatan pengabdian dimulai dengan edukasi tentang stop buang air besar sembarangan, kemudian dilanjutkan dengan Demonstrasi Pembuatan Drumpicon (Drum Ipal Consentrat) dan yang terakhir adalah edukasi pengelolaan limbah cair rumah tangga. Peserta sangat bersemangat mengikuti kegiatan yang ditandai dengan kehadiran peserta tepat waktu dan keaktifan dalam memberikan pertanyaan. Hasil pengabdian: setelah dilakukan edukasi,  90% peserta memiliki pengetahuan yang baik tentang stop buang air besar sembarangan dan 85% peserta memiliki pengetahuan yang baik tentang pengelolaan limbah cair rumah tangga. Terbentuk 1 Drumpicon percontohan di salah satu rumah warga yang diharapkan dapat memotivasi rumah tangga yang lain untuk tidak buang air besar sembarangan.
Identifikasi Disfungsi Keluarga pada Lansia yang Tinggal Bersama Keluarga dengan Pengkajian APGAR Keluarga: Identifikasi Disfungsi Keluarga pada Lansia yang Tinggal Bersama Keluarga dengan Pengkajian APGAR Keluarga Rahmadi, Nida Ashifa; Okvitasari, Yenny; Salsabila, Salsabila; Halimah, Nor; Zinan, Rabiatul
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas Vol. 3 No. 3 (2023): JPKK Edisi Desember 2023
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jpkk.Vol3.Iss3.1711

Abstract

Decreased physical function and accompanying diseases in the elderly will result in dependency and helplessness of the elderly. The role of family can make the elderly experience positive changes in their lives. The family has an informal role for the elderly, namely the family becomes a friend, caregiver, encourager, coordinator, and as peacemaker in caring for the elderly. Therefore, a community service program was carried out to find out family dysfunction in the elderly who live with their families. The study was conducted with pre-elderly and elderly in Musholla Al Anshor (Muslim prayer room), RT. 15, Gang Purnama Pasar Lama, Banjarmasin with 15 respondents. This community service was carried out face-to-face using APGAR family assessment, preparation of tools and rooms and the elderly. It was implemented using the APGAR (Adaptation, Partnership, Growth, Affection, Resolve). Family assessment questionnaire consisted of 3 categories, namely high family dysfunction (0-3), moderate family dysfunction (4-6), and low family dysfunction (7-10). The results of this community service program were obtained from all respondents who had APGAR assessment scores for families with low family dysfunction (100%), moderate family dysfunction (0%), and high family dysfunction (0%). It means that family functions still plays a good role in both the pre-elderly and elderly who live with their families. Abstrak Penurunan fungsi fisik dan penyakit yang menyertainya penyakit usia lanjut akan mengakibatkan ketergantungan dan ketidakberdayaan lansia. Peran keluarga dapat membuat lansia mengalami perubahan positif dalam kehidupannya.  Keluarga memiliki peran secara informal bagi lansia yaitu keluarga menjadi sahabat, pengasuh, pendorong, koordinator, dan sebagai pendamai dalam merawat lansia. Untuk itulah program pengabdian masyarakat dilakukan mengetahui disfungsi keluarga pada lansia yang tinggal bersama keluarga. Pengkajian dilakukan dengan pra lansia dan lansia yang ada di Musholla Al Anshor, RT. 15, Gang Purnama Pasar Lama, Banjarmasin dengan responden 15 orang. Pengabdian masyarakat ini dilakukan secara tatap muka menggunakan pengkajian APGAR (Adaptation, Partnership, Growth, Affection, Resolve) keluarga, persiapan alat dan ruangan, dan lansia. Pelaksanaannya dengan menggunakan kuesioner pengkajian APGAR terbagi menjadi 3 kategori yaitu disfungsi keluarga tinggi (0-3), disfungsi keluarga sedang (4-6), dan disfungsi keluarga rendah (7-10). Hasil dari program pengabdian masyarakat ini di dapatkan seluruh responden memilki nilai pengkajian APGAR Keluarga dengan disfungsi keluarga  rendah (100%), disfungsi keluarga sedang (0%), disfungsi keluarga tinggi (0%). Artinya, fungsi keluarga masih berperan baik pada pra lansia dan lansia yang tinggal bersama keluarganya.
Penyuluhan KB dan Sosialisasi Gerakan Konseling Kontrasepsi Menggunakan Aplikasi “KlikKB” Sebagai Upaya Penurunan Unmet Need KB di Kota Pekanbaru: Penyuluhan KB dan Sosialisasi Gerakan Konseling Kontrasepsi Menggunakan Aplikasi “KlikKB” Sebagai Upaya Penurunan Unmet Need KB di Kota Pekanbaru Ismainar, Hetty; Marlina, Hastuti; Rahmalisa, Uci
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas Vol. 3 No. 3 (2023): JPKK Edisi Desember 2023
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jpkk.Vol3.Iss3.1739

Abstract

In Indonesia the unmet need for family planning in 2017 reached 10.6%, Riau 25.6% (2021) while the national target (5%). The public's low level of knowledge or understanding about family planning and the reluctance of PUS to visit health services are the main problems. In order to simplify the family planning counseling process, in 2022 the government created the "KlikKB" application as a family planning communication medium for people throughout Indonesia, but utilization is not evenly distributed. The aims to increase public knowledge and understanding about family planning through outreach and introduction of the Contraception Counseling Movement using the KlikKB application. The activity was carried out at RT 02/RW 08, West Sidomulyo, Pekanbaru. The counseling method is health education, questions and answers and filling out questionnaires about family planning knowledge. Participants are given pre and post tests while practicing the KlikKB application through observation with a checklist sheet. The number of participants was 35 people. The average pre-test value for family planning knowledge is 45%. The post test score increased with an average of 72.3%. The majority of the KlikKB application practice assessments were in the "unable to" category (46.2%), the "with help" category (38%) and the "proficient" category was only 15.8%. Providing education about family planning can increase mothers' knowledge. Meanwhile, to socialize the contraceptive counseling movement with the KlikKB Application, continuous assistance and collaboration with the local community health center is needed
Improving Community Capacity In Non-Communicable Disease (Ncd) Prevention Efforts Through The “Cerdik” Women's Movement In Pekanbaru City: Peningkatan Kapasitas Masyarakat Pada Upaya Pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) Melalui Gerakan Perempuan “Cerdik” Di Kota Pekanbaru Leonita, Emy; Nurlisis, Nurlisis; Nopriadi, Nopriadi
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas Vol. 3 No. 3 (2023): JPKK Edisi Desember 2023
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jpkk.Vol3.Iss3.1764

Abstract

Based on data from the Pekanbaru City Health Department shows that only 2.0% of the estimated number of people at risk of hypertension aged over 15 years received healthcare. Similarly, only 10.1% of the estimated group at risk of diabetes received healthcare. This information shows that the management efforts for the NCD risk group are still not optimal. The intervention strategy is the ‘CERDIK’ behavior. Women are the agent of change as a strategic target with the hope that these women's groups know, be willing, and able to implement CERDIK in their daily lives, for individuals, families, and communities. Community empowerment activities through women's groups, namely members of the ‘Majelis Ta'lim’ council, were carried out starting from the preparation stage (forming a CERDIK women's group for NCDs prevention, creating CERDIK behavior counseling materials, and designing pre-test and post-test instruments), implementation (carrying out PKM activities in the form of direct and indirect counseling through social media WhatsApp groups). After the community service activity was carried out, the participants' knowledge increased. The average score before the intervention was 61.20, while after the intervention, it was 83.20. After statistical t-test analysis was carried out, the P-value was 0.0078. In addition, the participants' capacity was also seen from the participants' ability to convey the material about NCDs and prevention through CERDIK behavior. Abstrak Data dari dinas kesehatan Kota Pekanbaru, dari estimasi jumlah risiko hipertensi pada penduduk diatas 15 tahun hanya 2,0% yang mendapatkan pelayanan kesehatan. Demikian pula dari estimasi kelompok berisiko diabetes hanya 10,1% yang mendapatkan pelayanan kesehatan. Informasi tersebut menunjukkan masih belum maksimalnya upaya penatalaksanaan pada kelompok berisiko PTM. Strategi intervensi adalah perilaku CERDIK. Perempuan adalah Agent of change sebagai sasaran satrategis dengan harapan kelompok perempuan tersebut tahu, mau dan mampu dalam mengimplementasikan CERDIK dalam kehidupan sehari-hari baik untuk pribadi, keluarga dan masyarakat. Kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok perempuan yaitu anggota majlis taklim dilaksanakan mulai dari tahap persiapan (membentuk kelompok perempuan CERDIK untuk pencegahan PTM, membuat materi penyuluhan tentang perilaku CERDIK dan merancang instrumen pre test dan post test), implementasi (melaksanakan kegiatan PKM berupa penyuluhan langsung dan tidak langsung melalui media  sosial grup whatsapp). Setelah dilaksanakan kegiatan pengabdian, pengetahuan peserta meningkat. Rata-rata nilai sebelum intervensi adalah 61,20, sedangkan setelah diberi intervensi nilai rata rata pengetahuan menjadi 83,20. Setelah dilakukan analisis uji statistik t dependent diperoleh nilai Pvalue 0,0078. Selain pengetahuan meningkat kapasitas peserta juga terlihat dari terampilnya peserta menyampaikan kembali materi tentang PTM dan pencegahan melalui perilaku CERDIK.
SOSIALISASI PENGELOLAAN POSYANDU KESEHATAN JIWA DI PUSKESMAS LANGSAT KOTA PEKANBARU: Sosialisasi Pengelolaan Posyandu Kesehatan Jiwa Di Puskesmas Langsat Kota Pekanbaru Yunita, Jasrida; Ismainar, Hetty; Nurlisis, Nurlisis; Anwir, Harvandy; Kalrosa, Nurva
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas Vol. 4 No. 1 (2024): JPKK Edisi April 2024
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jpkk.Vol3.Iss3.1771

Abstract

The Langsat Health Center in Pekanbaru City was not managing the high prevalence of People with Severe Mental Disorders (ODGJ) optimally. This was due to lack of personnel and the absence of a mental health post that was used to provide integrated mental health services. The purpose of community service is to raise awareness of the value of mental health in Posyandu among all medical staff members who work in community health centers. The method was carried out by socialization and mutual commitment to ensure the success of the Mental Health Posyandu program at the Langsat Community Health Center in Pekanbaru City. Every officer at a community health center took part in the socialization process. The activity resulted in the officers' understanding of the concept of Mental Health Posyandu after the socialization process was completed. Additionally, the Community Health Center is committed to making this program one of its programs and would use it as an innovation program for the health center. To continue this activity, interested parties will be contacted, including the Pekanbaru City Social Service, Mental Hospital, Sukajadi Subdistrict Head, Village Head Kampung Tengah, Village Head Kampung Melayu,  Village Jadirejo, and the community as a whole, who will take part as a cadre in Mental Health Posyandu activities. Abstrak Tingginya angka kejadian Orang Dengan Gangguna Jiwa (ODGJ) Berat di Puskesmas Langsat Kota Pekanbaru tidak tertangani dengan optimal. Hal ini karena kurangnya tenaga dan belum adanya Posyandu Jiwa yang dapat digunakan dalam memberikan pelayanan kesehatan jiwa secara terpadu. Tujuan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat adalah memberikan sosialisasi kepada seluruh tenaga kesehatan yang terlibat di puskesmas tentang pentingnya Posyandu Kesehatan Jiwa. Metode kegiatan melalui sosialisasi dan komitmen bersama dalam mensukseskan program Posyandu Kesehatan Jiwa di Puskesmas Langsat Kota Pekanbaru. Peserta sosialisasi adalah seluruh petugas puskesmas. Hasil kegiatan didapatkan bahwa setelah dilakukan sosialisasi dapat diketahui bahwa para petugas memahami konsep dari Posyandu Kesehatan Jiwa dan Puskesmas berkomitmen menjadikan program ini sebagai salah satu program puskesmas dan akan dijadikan program inovasi puskesmas karena belum ada Posyandu Kesehatan Jiwa di Kota Pekanbaru. Kegiatan ini akan terus dilanjutkan dengan melakukan pendekatan kepada pihak-pihak berkepentingan seperti Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Dinas Sosial Kota Pekanbaru, Rumah Sakit Jiwa, Camat Kecamatan Sukajadi, Lurah Kelurahan Jadirejo, Lurah Kampung Tengah, dan Lurah Kampung Melayu, serta Masyarakat yang akan ikut berpartisipasi sebagai kader dalam kegaitan Posyandu Kesehatan Jiwa.
Socialisation of the Use of the Healthy Indonesiaku (ASIK) Application for Reporting Complete Routine Immunisation Coverage in Pekanbaru City: Sosialisasi Penggunaan Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK) Untuk Laporan Cakupan Imunisasi Rutin Lengkap Di Kota Pekanbaru Iskandar, Citra; Ismainar , Hetty; Anusirwan, Anusirwan
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas Vol. 4 No. 2 (2024): JPKK Edisi Aug 2024
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jpkk.Vol4.Iss1.1778

Abstract

My Indonesian Sehat Application (ASIK) is an application developed by the Indonesian Ministry of Health to strengthen immunization data. However, the limited knowledge of health workers in using the ASIK application resulted in reported immunization coverage up to the third quarter reaching 32,62% whereas manual immunization coverage date reached 62,80%. For Pekanbaru City, the manual immunization coverage date is 51,57% and ASIK 21,22%, so there is a large gap. The aim of this service is to increase health workers' knowledge regarding the use of the ASIK application for complete routine immunization coverage reports. The method used in socialization activities is carried out online by holding Zoom Meetings. Evaluation of knowledge results using a quantitative type of research, quasy design-one group pre-test and post-test experiment. The total sample of 21 respondents was taken using total sampling techniques, questionnaire measuring tools. Data analysis used the paired t-test. The results of this research show that there is a significant effect of providing socialization on the ASIK Application on increasing PJ's knowledge of the immunization program in using the ASIK Application with (pvalue=0.000). ASIK application socialization activities can be carried out continuously, not only to immunization program PJs but also to all immunization program PJs, midwives and cadres not only in Pekanbaru City but also covering all regencies in Riau Province.   Abstrak Sanitasi merupakan faktor penting dalam kesehatan masyarakat tidak terkecuali bagi masyarakat pesisir. Salah satu masalah dalam kesehatan lingkungan pada masyarakat Indonesia termasuk pada masyarakat pesisir adalah jamban keluarga yang dapat berdampak buruk pada status kesehatan masyarakat. Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Masyarakat Pesisir tentang pengelolaan limbah cair rumah tangga. Sasaran kegiatan pengabdian ini yaitu masyarakat Dusun Babana Pantai yang sering Buang Air Besar di pantai sebanyak 20 orang. Metode pengabdian yang digunakan adalah Ceramah Tanya Jawab dan Demonstrasi. Tahapan kegiatan pengabdian dimulai dengan edukasi tentang stop buang air besar sembarangan, kemudian dilanjutkan dengan Demonstrasi Pembuatan Drumpicon (Drum Ipal Consentrat) dan yang terakhir adalah edukasi pengelolaan limbah cair rumah tangga. Peserta sangat bersemangat mengikuti kegiatan yang ditandai dengan kehadiran peserta tepat waktu dan keaktifan dalam memberikan pertanyaan. Hasil pengabdian: setelah dilakukan edukasi,  90% peserta memiliki pengetahuan yang baik tentang stop buang air besar sembarangan dan 85% peserta memiliki pengetahuan yang baik tentang pengelolaan limbah cair rumah tangga. Terbentuk 1 Drumpicon percontohan di salah satu rumah warga yang diharapkan dapat memotivasi rumah tangga yang lain untuk tidak buang air besar sembarangan.
Socialisation of National Health Insurance Utilisation in Achieving Universal Health Coverage (UHC) in Tambusai District: Sosialisasi Pemanfaatan Jaminan Kesehatan Nasional Dalam Mewujudkan Universal Health Coverage (UHC) Di Kecamatan Tambusai Muhammad Dahlan; Ismaniar, Hetty
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas Vol. 4 No. 1 (2024): JPKK Edisi April 2024
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jpkk.Vol4.Iss1.1779

Abstract

A socialization event regarding the utilization of the National Health Insurance (JKN) as a crucial step towards achieving Universal Health Coverage (UHC) was conducted in Tambusai District, Rokan Hulu Regency. The focus of this educational outreach was to enhance the understanding of community leaders regarding the benefits, registration procedures, and the role of JKN in supporting equitable healthcare access. The socialization of UHC, JKN, and the Health Insurance Agency (BPJS) utilized lectures, discussions, and a Q&A session on December 5, 2023, at the Tambusai District Hall, Rokan Hulu Regency. The District Head of Tambusai attended as a facilitator. The target audience included 12 Village/Sub-district Operators, 12 Village Heads, and 2 village assistants. The educational content covered the Definition and Benefits of UHC, JKN, BPJS, as well as the Role of Community Leaders in achieving UHC. Participants displayed high enthusiasm, evident from their active engagement during the outreach and the improved understanding observed. Recommendations for intensifying socialization, collaborating with relevant stakeholders, and conducting continuous evaluation and adjustments serve as guidance to strengthen public awareness, enhance the roles of community leaders, and contribute to the realization of Universal Health Coverage. Abstrak Sosialisasi mengenai pemanfaatan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebagai langkah penting dalam mewujudkan Universal Health Coverage (UHC) telah diselenggarakan di KecamatanTambusai, Kabupaten Rokan Hulu, namun belum menyeluruh tersampaikan informasi tersebut, disebabkan kurangnya sosialisasi kepada masyarakat untuk memberikan kesadaran dan pemahaman yang mendalam. Fokus penyuluhan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman tokoh masyarakat tentang manfaat, prosedur pendaftaran, dan peran JKN dalam mendukung akses kesehatan yang merata. Metode sosialisasi UHC, JKN, dan BPJS dilakukan melalui ceramah, diskusi, dan sesi tanya jawab pada tanggal 5 Desember 2023 di Balai Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu. Camat Kecamatan Tambusai turut hadir sebagai pendamping. Sasaran sosialisasi meliputi 12 Operator Desa/Kelurahan, 12 Kepala Desa, dan 2 pendamping desa. Materi penyuluhan mencakup pengertian dan manfaat UHC, JKN, BPJS, serta peran tokoh masyarakat dalam mencapai UHC, evaluasi keberhasilan kegiatan menggunakan pre-test dan post-test secara lisan. Peserta menunjukkan antusiasme tinggi, tercermin dari respons aktif selama penyuluhan dan peningkatan pemahaman peserta. Rekomendasi intensifikasi sosialisasi, kolaborasi dengan pihak terkait, evaluasi dan penyesuaian berkelanjutan dapat menjadi panduan untuk memperkuat pemahaman masyarakat, meningkatkan dan menguatkan peran tokoh masyarakat dalam upaya mewujudkan Universal Health Coverage.
SERVICE LEARNING DALAM EDUKASI KESEHATAN KULIT SANTRI, UPAYA PENGENDALIAN PENYAKIT SCABIES DI PESANTREN : Service Learning Dalam Edukasi Kesehatan Kulit Santri, Upaya Pengendalian Penyakit Scabies Di Pesantren Risnah, Risnah; Musdalifah, Musdalifah; Hafid, Anwar; Arbianingsih, Arbianingsih; Hidayah, Nur; Huriati, Huriati; Muthahharah, Muthahharah; Ashar, Maria Ulfah
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas Vol. 4 No. 1 (2024): JPKK Edisi April 2024
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jpkk.Vol4.Iss1.1786

Abstract

Scabies merupakan salah satu penyakit infeksi kulit menular. Penyakit kulit ini hingga menduduki peringkat ketiga dari 12 penyakit kulit tersering di Indonesia. Umumnya ditemukan di lingkungan padat penghuni dan kontak manusia yang tinggi seperti di penjara, panti asuhan dan pondok pesantren. Pengetahuan dan sikap individu memiliki peran penting dalam melakukan praktik kebersihan diri yang baik untuk pencegahan scabies, selain itu juga dapat mengetahui tentang factor-faktor yang dapat menyebabkan scabies. Upaya peningkatan pengetahuan dan sikap tersebut pada santri dapat dilaksanakan dengan pemberian pengabdian masyarakat. Kegiatan ini bernama penyuluhan kesehatan “Kenal dan cegah Scabies” diberikan kepada para santri di pondok pesantren Darul Aman Putra Gombara Makassar yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap santri dalam perilaku pencehagan scabies. Pelaksanaan kegiatan selama 3 jam secara langsung kepada 150 santri yang hadir di masjid pondok pesantren yang menggunakan media Flyer dan PPT presentasi serta dibagi atas dua sesi yakni Sesi 1 Edukasi tentang Penyakit Scabies serta  Sesi 2: Tanya jawab seputar penyakit kulit.  Kesimpulannya setelah dilakukan post tes melalui wawancara langsung bahwa seluruh santri dan pengelola nampak aktif mendengarkan saat penyajian materi dan peserta mampu menjawab pertanyaan kuis secara lisan dengan tepat. Setelah dilakukan edukasi dan tanya jawab diharapkan agar santri dapat lebih meningkatkan sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat guna mencegah scabies. Pada pengurus pondok diharapkan untuk meningkatkan edukasi hidup bersih dengan pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan secara maksimal pada santri.   Abstrak Scabies merupakan salah satu penyakit infeksi kulit menular. Penyakit kulit ini hingga menduduki peringkat ketiga dari 12 penyakit kulit tersering di Indonesia. Umumnya ditemukan di lingkungan padat penghuni dan kontak manusia yang tinggi seperti di penjara, panti asuhan dan pondok pesantren. Pengetahuan dan sikap individu memiliki peran penting dalam melakukan praktik kebersihan diri yang baik untuk pencegahan scabies, selain itu juga dapat mengetahui tentang factor-faktor yang dapat menyebabkan scabies. Upaya peningkatan pengetahuan dan sikap tersebut pada santri dapat dilaksanakan dengan pemberian pengabdian masyarakat. Kegiatan ini bernama penyuluhan kesehatan “Kenal dan cegah Scabies” diberikan kepada para santri di pondok pesantren Darul Aman Putra Gombara Makassar yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap santri dalam perilaku pencehagan scabies. Pelaksanaan kegiatan selama 3 jam secara langsung kepada150 santri yang hadir di masjid pondok pesantren yang menggunakan media Flyer dan PPT presentasi serta dibagi atas dua sesi yakni Sesi 1 Edukasi tentang Penyakit Scabies serta Sesi 2: Tanya jawab seputar penyakit kulit.  Kesimpulannya setelah dilakukan post tes melalui wawancara langsung bahwa seluruh santri dan pengelola nampak aktif mendengarkan saat penyajian materi dan peserta mampu menjawab pertanyaan kuis secara lisan dengan tepat. Setelah dilakukan edukasi dan tanya jawab diharapkan agar santri dapat lebih meningkatkan sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat guna mencegah scabies. Pada pengurus pondok diharapkan untuk meningkatkan edukasi hidup bersih dengan pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan secara maksimal pada santri.
Oktanting Massage Training And Assistance For Breastfeeding Mothers In Beringin Village, Barito Kuala Regency: Pelatihan Dan Pendampingan Pijat Oktanting Bagi Ibu Menyusui Di Desa Beringin Kabupaten Barito Kuala meisya deva nadilla; Millati, Rida'; Wulandari, Ni Putu Cindy; Wardana, Ridho Kurnia; Firmansyah, Ahmad; Mariska, Vina
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas Vol. 4 No. 1 (2024): JPKK Edisi April 2024
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jpkk.Vol4.Iss1.1819

Abstract

Based on data from Beringin Village, Barito Kuala Regency, 28 stunted children were still found in 2023. The results showed that 38.27% were affected by stunting. One of the factors that causes the high number of stunting cases was due to the suboptimal provision of exclusive breastfeeding. Data from breastfeeding mothers showed that only 5 people (26%) managed to provide exclusive breast milk for up to 2 years out of 14 people (74%) who gave breast milk.  The PKM-PM UM Banjarmasin team took the initiative to carry out OKTANTING training and mentoring (Oxytocin Massage, Oketani, and Baby massage to prevent Stunting) which is expected to help reduce the problem of stunting in the village due to non-exclusive breastfeeding. The target of this training was 10 breastfeeding mothers of 11 babies at Posyandu Mawar, Beringin Village. The mentoring period was 3 months. The training method used was demonstration. This mentoring stage was a series of activities, namely establishing a baseline, determining the problem, determining strategic steps, measuring evaluation. The results of this activity were that the flow of breast milk increased from 50% of breastfeeding mothers at the initial meeting to 100% in the last month and an increase in average body weight of 1.43 kg and an increase in body length of 9.95 cm. Abstrak Berdasarkan data Desa Beringin Kabupaten Barito Kuala masih ditemukan anak stunting tahun 2023 sebanyak 28 orang didapatkan hasil bahwa 38,27% yang terkena stunting. Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya kasus stunting di dikarenakan ketidakoptimalan pemberian ASI ekslusif, tampak dari data Ibu menyusui jumlah rincian memberikan ASI 14 Orang 74%, berhasil memberikan ASI Eksklusif hingga 2 tahun hanya 5 orang 26%. Tim PKM-PM UM Banjarmasin berinisatif melakukan pelatihan dan pendampingan OKTANTING (Pijat Oksitosin, Oketani, dan Baby massage cegah Stunting) ini diharapkan dapat membantu mengurangi permasalahan stunting di desa tersebut akibat ASI tidak Ekslusif. Sasaran pelatihan ini ialah sebanyak 10 orang ibu menyusui dari 11 bayi dilakukan di Posyandu Mawar Desa Beringin. Waktu pendampingan selama 3 bulan. Metode pelatihan yang digunakan yakni demonstrasi. Tahapan pendampingan ini merupakan rangkaian kegiatan yakni penetapan baseline-penetapan masalah-menetapkan langkah strategis-pengukuran evaluasi. Hasil kegiatan tersebut ialah kelancaran ASI meningkat dari 50% ibu menyusui pada pertemuan awal menjadi 100% di bulan terakhir dan peningkatan berat badan rata rata 1,43 kg serta peningkatan panjang badan 9,95 cm.
Baby message training for posyandu cadres in Rumbai Pesisir Public health center working area.: Pelatihan Pijat Bayi Bagi Kader Posyandu Di Wilayah Kerja Puskesmas Rumbai Pesisir ernawaty, juniar; Dewi, Yulia Irvani
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas Vol. 4 No. 2 (2024): JPKK Edisi Aug 2024
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jpkk.Vol3.Iss2.1860

Abstract

Meeting the baby’s growth and development needs is the parent’s responsibility, because failure during this period will cause problems and disturbances for the baby. Stimulation during infancy is very necessary to stimulate growth and development. Baby message is an activity carried out by parents which will provide great benefits to the baby and parents. The benefits of baby massage are increasing weight, comfort, closeness (bonding), immunity and sleep quality. One form activity that can be provided to the community is providing health education about baby message through health cadres. The target group is health cadres at the Rumbai pesisir public health centre totaling 30 cadres. Problems faced by partners: there has never been any counseling and training on baby message, and baby message as promotional efforts have not been carried out optimally in the community by health workers. The aim of this service activity is to increase the knowledge, skills and independence of partners in providing education to mothers, thereby increasing mothers’ independence in carrying out baby message. This activity was carried out for 1 month using lecture and demonstration for posyandu cadres totaling 30 people. From the result of the training, it was found that knowledge increased from 70,33 to 89,33 after training given. The health cadres also demonstrated their ability to message babies phantom. Abstrak Pemenuhan kebutuhan tumbuh kembang bayi merupakan tanggung jawab orang tua, karena kegagalan pada masa ini akan memberikan permasalahan dan gangguan pada bayi. Stimulasi dalam masa bayi sangat diperlukan untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangannya. Pijat bayi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh orang tua yang akan memberikan manfaat yang besar pada bayi dan orang tua. Manfaat pijat bayi adalah meningkatkan berat badan, kenyamanan, kedekatan (bonding), imunitas dan kualitas tidur.  Salah satu bentuk kegiatan yang bisa diberikan kepada masyarakat adalah memberikan pendidikan kesehatan tentang pijat bayi melalui kader kesehatan. Kelompok sasaran adalah kader kesehatan di Puskesmas Rumbai pesisir yang berjumlah 30 orang. Permasalahan  yang  dihadapi  mitra: belum pernah dilakukan penyuluhan dan pelatihan tentang pijat bayi, belum dilakukannya pijat bayi secara optimal sebagai upaya promotif di masyarakat oleh tenaga  kesehatan. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemandirian mitra dalam memberikan edukasi kepada ibu-ibu, sehingga meningkatnya kemandirian ibu-ibu dalam melakukan pijat bayi. Kegiatan ini dilakukan selama 1 bulan dengan metode pembelajaran ceramah dan demonstrasi pada kader posyandu. Dari hasil pelatihan ditemukan peningkatan pengetahuan dari 70,33 sebelum pelatihan menjadi 89,33 setelah pelatihan. Kader juga menunjukkan kemampuan demonstrasi pijat bayi pada pantom peraga yang ada.

Page 8 of 10 | Total Record : 98