cover
Contact Name
Yosef Abdul Ghani
Contact Email
yosef.ghani@gmail.com
Phone
+62227100124
Journal Mail Official
kajianpariwisata@ars.ac.id
Editorial Address
Jalan Sekolah Internasional No. 1-2 Antapani Bandung
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Kajian Pariwisata
ISSN : -     EISSN : 26862522     DOI : https://doi.org/10.51977/JIIP
Core Subject : Science, Social,
Jurnal Kajian Pariwisata merupakan Jurnal yang bertujuan untuk mewadahi semua informasi hasil penelitian, telaah pustaka, makalah teknis, dan kajian buku, dari berbagai cabang Pariwisata dan Perhotelan. Diharapkan dengan adanya wadah penerbitan ini dapat berkontribusi dalam penyampaian informasi ilmiah yang merupakan mata rantai proses kegiatan ilmiah Artikel Jurnal kajian pariwisata ini belum pernah diterbitkan sebelumnya. Artikel Terbit secara berkala di Bulan April dan Bulan September setiap Tahunnya. Jurnal Kajian Pariwisata memuat berbagai penelitian di bidang pariwisata. Ruang lingkup Jurnal Kajian Pariwisata meliputi : Manajemen Destinasi, Manajemen Sumber Daya Manusia di Industri Pariwisata Manajemen Perhotelan, Food & Beverages, Ekowisata, Perilaku Turis, Pemasaran Pariwisata, dan Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan..
Articles 83 Documents
Harmonisasi Omnibuslaw Bidang Kepariwisitaan Dengan Prinsip-Prinsip Bisnis dan HAM PBB Rohendi, Acep
Jurnal Kajian Pariwisata Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Kajian Pariwisata
Publisher : LPPM STP ARS Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51977/jiip.v5i2.1463

Abstract

Artikel ini mendiskusikan harmonisasi Omnibus Law di bidang pariwisata dengan prinsip-prinsip bisnis dan HAM PBB. Fokusnya adalah sejauh mana prinsip-prinsip tersebut dapat menciptakan dampak positif, tidak hanya dalam peningkatan investasi dan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga dalam mendukung pembangunan berkelanjutan yang mencakup aspek sosial dan lingkungan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian hukum.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kewajiban negara untuk melindungi HAM, sebagaimana tercantum dalam UU Pariwisata 2009, tetap berlaku dalam UU Cipta Kerja (Omnibuslaw). Demikian pula, tanggung jawab perusahaan untuk menghormati HAM masih diakomodasi dalam UU Cipta Kerja. Namun, akses pemulihan pelanggaran HAM belum sepenuhnya terakomodasi, terutama terkait mekanisme yudisial dan non-yudisial. Beberapa instrumen hukum yang mengatur larangan dan sanksi administratif masih berlaku, tetapi ancaman pidana di UU Pariwisata 2009 dicabut oleh UU Cipta Kerja.Dengan demikian, meskipun terdapat sejumlah poin yang telah diakomodasi, pilar ketiga prinsip-prinsip bisnis dan HAM PBB belum sepenuhnya terpenuhi dalam UU Cipta Kerja bidang pariwisata. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk melengkapi pilar ketiga dan menyusun naskah akademik guna penyempurnaan UU Cipta Kerja di sektor pariwisata
Kepuasan Pengunjung yang dipengaruhi oleh Daya Tarik Wisata di Kawah Rengganis Jakaria, Yaya; Dedy, Asep; Putra, Adi Fajar Permana
Jurnal Kajian Pariwisata Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Kajian Pariwisata
Publisher : LPPM STP ARS Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51977/jiip.v6i1.1592

Abstract

Daya tarik wisata sudah diketahui sebagai salah satu aspek yang mempengaruhi kepuasan pengunjung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi daya tarik dan tingkat kepuasan pengnjung wisata Kawah Rengganis, Ranca Bali serta mengetahui pengaruh daya tarik wisata Kawah Rengganis terhadap kepuasan pengunjung di Ranca Bali. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif. Data dikumpulkan melalui observasi dan kuesioner. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 100 rorang. Hasil penelitian menunjukkan daya tarik wisata di Kawah Rengganis termasuk ke dalam kategori “Baik”. Pernyataan dengan nilai tertinggi ditunjukkan pada pernyataan “Saya merasa tersedia lahan parkir yang memadai untuk pengunjung” sedangkan nilai terendah ditunjukkan oleh pernyataan “Saya merasa terdapat mesin ATM di sekitar objek wisata”. Kepuasan pengunjung Kawah Rengganis termasuk ke dalam kategori “Baik”. Pernyataan dengan nilai tertinggi ditunjukkan pada pernyataan “Saya ingin merekomendasikan sebagai salah satu tujuan wisata karena pelayanan memuaskan” sedangkan nilai terendah ditunjukkan oleh pernyataan “Saya merasa makanan yang disediakan memiliki kualitas baik”. Terdapat pengaruh daya tarik wisata Kawah Rengganis terhadap kepuasan pengunjung di Ranca Bali. Sekitar 76,6% dari tingkat kepuasan pengunjung Kawah Rengganis dapat dijelaskan oleh daya tarik wisata yang ditawarkan.
Upaya Pelestarian Bahasa Daerah Pranatacara Sebagai Tradisi Budaya di Desa Wisata Bantul Yogyakarta R. Jatinurcahyo; Yulianto; Brahmanto, Erlangga
Jurnal Kajian Pariwisata Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Kajian Pariwisata
Publisher : LPPM STP ARS Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51977/jiip.v6i1.1593

Abstract

Keberadaan bahasa tradisional yang dilestarikan pada Desa Wisata di Bantul, Yogyakarta mempunyai pengaruh kuat terhadap masyarakat pendukungnya. Kebudayaan dalam pengembangan kepariwisataan memposisikan bahasa tradisional sebagai keunikan budaya lokal. Bahasa menjadi unsur pendukung utama tradisi dan adat istiadat serta unsur pembangun sastra, seni, dan budaya. Penelitian ini menggunakan studi linguistik yang berfokus pada penyelidikan bahasa daerah yang digunakan pada acara-acara tertentu di Desa Wisata Bantul, Yogyakarta. Data diperoleh dari hasil wawancara dengan informan pada suatu konteks khusus yang alamiah. Melalui penelitian ini kita dapat mengenali keunikan budaya lokal dan mengungkapkan kekuatan bahasa tradisional Pranatacara yang dipergunakan pada acara-acara tertentu menjadi potensi untuk dapat menarik wisatawan berkunjung ke Desa Wisata tersebut. The existence of traditional languages preserved in the Tourism Village in Bantul, Yogyakarta has a strong influence on the supporting community. Culture in tourism development positions traditional languages as unique local culture. Language is the main supporting element of traditions and customs as well as the building block of literature, art, and culture. This research uses a linguistic study that focuses on investigating regional languages used at certain events in the Bantul Tourism Village, Yogyakarta. Data was obtained from interviews with informants in a special natural context. Through this research, we can recognize the uniqueness of local culture and reveal the strength of the traditional Pranatacara language used at certain events to have the potential to attract tourists to visit the Tourism Village.
Augmented Reality dan Pengalaman Wisata Maharani, Akilah Diva; Erythrea Nur Islami, Mona; Hermawan, Hary
Jurnal Kajian Pariwisata Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Kajian Pariwisata
Publisher : LPPM STP ARS Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51977/jiip.v6i1.1654

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pemanfaatan teknologi Augmented Reality (AR) dan tingkat kepuasan wisatawan di Diorama Arsip Yogyakarta serta pengaruhnya terhadap pengalaman wisatawan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif asosiatif. Sampel penelitian sebanyak 96 wisatawan Diorama Arsip Yogyakarta, diambil secara purposive dengan kriteria usia minimal 17 tahun dan pernah berkunjung ke Diorama Arsip Yogyakarta. Data riset dikumpulkan menggunakan kuesioner, observasi, studi pustaka, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi augmented reality mampu menciptakan pengalaman wisatawan yang positif dengan besar pengaruh sebesar 69,3%. Penelitian ini memberikan rekomendasi untuk penggunaan augmented reality pada destinasi wisata guna meningkatkan pengalaman berwisata. The purpose of this study is to evaluate the use of Augmented Reality (AR) technology and the level of tourist satisfaction at the Diorama Arsip Yogyakarta, as well as its impact on tourist experiences. This research uses a quantitative method with a descriptive associative approach. The research sample consists of 96 tourists at the Diorama Arsip Yogyakarta, selected purposively with the criteria of being at least 17 years old and having visited the Diorama Arsip Yogyakarta. Data were collected using questionnaires, observation, literature study, and documentation. Data analysis was performed using simple linear regression. The results show that the use of augmented reality technology can create a positive tourist experience with an influence of 69.3%. This study recommends the use of augmented reality in tourist destinations to enhance the tourism experience.
Pemanfaatan Promosi Media Sosial Instagram untuk Keberlanjutan Desa Budaya Arini, Yohana Dwi Septi; Lasso, Aldi
Jurnal Kajian Pariwisata Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Kajian Pariwisata
Publisher : LPPM STP ARS Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51977/jiip.v6i1.1674

Abstract

Dalam keberlanjutan sebuah destinasi, strategi pemasaran memegang peranan yang sangat penting. Salah satu permasalahan umum yang kerap terjadi di desa wisata adalah keberlanjutan yang disebabkan oleh minimnya upaya pemasaran yang dilakukan oleh pengelola. Penelitian ini bermaksud menganalisa strategi pemasaran yang dilakukan pengelola Desa Budaya Kertalangu. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dimana proses pengambilan data dilakukan melalui metode wawancara semi terstruktur, observasi lapangan dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelola Desa Budaya Kertalangu telah melakukan strategi pemasaran berdasarkan bauran pemasaran dimana dilakukan penyediaan produk yang baik (product), modifikasi harga (price), keunikan tempat (place) dan penerapan strategi promosi (promotion) yang terfokus pada pemanfaatan media sosial digital. Namun pengelola membutuhkan admin sosial media yang memiliki kemampuan promosi disemua platform sosial media dan mampu mengikuti tren terkini sehingga dapat menciptakan konten yang menarik dan efektif. Selain admin sosial media yang mumpuni, Desa Budaya Kertalangu juga membutuhkan sebuah iklan digital untuk mempromosikan Desa Budaya Kertalangu supaya atraksi wisatanya lebih dikenal oleh Masyarakat luas hingga di daerah luar Bali.
Peran Digital Marketing dalam Peningkatan Penjualan Tiket di Desa Wisata Angliawati, Ria Yuli; Ratnasari, Silvia
Jurnal Kajian Pariwisata Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Kajian Pariwisata
Publisher : LPPM STP ARS Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51977/jiip.v6i1.1789

Abstract

Penggunaan strategi pemasaran digital semakin menjadi fokus dalam mengembangkan sektor pariwisata di berbagai destinasi, termasuk kawasan Desa Wisata Taraju di Tasikmalaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran digital marketing dalam meningkatkan penjualan tiket di kawasan tersebut. Dengan menggabungkan pendekatan kualitatif dan kuantitatif, data dikumpulkan melalui wawancara dengan pemangku kepentingan lokal serta analisis data penjualan tiket sebelum dan sesudah implementasi strategi pemasaran digital. Hasil analisis menunjukkan bahwa penerapan digital marketing, terutama melalui media sosial dan situs web, berkontribusi signifikan terhadap peningkatan penjualan tiket di kawasan Desa Wisata Taraju. Meskipun demikian, tantangan seperti keterbatasan akses internet dan keterampilan digital di antara pemangku kepentingan lokal juga diidentifikasi. Penelitian ini memberikan wawasan tentang potensi dan kendala dalam mengimplementasikan pemasaran digital dalam konteks wisata desa, serta menawarkan rekomendasi untuk memperkuat upaya pemasaran digital di masa depan
Ketertarikan Wisatawan Gen Z Terhadap Video Trendi Melalui Aplikasi Tiktok dalam Peningkatan Kunjungan Ke Bukit Trunyan, Bali Regita, Gde Made Nugraha; Saputra, Nyoman Wibawa; Giri, I Dewa Gede Yodya Anggara; Ekasani, Kadek Ayu
Jurnal Kajian Pariwisata Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Kajian Pariwisata
Publisher : LPPM STP ARS Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51977/jiip.v6i2.1794

Abstract

Pariwisata yang sedang dibangun dan dikembangkan oleh pemerintah Bali diantaranya adalah desa wisata. TikTok memanfaatkan algoritma yang canggih untuk menampilkan video yang disesuaikan dengan preferensi dan minat penggunanya, membuatnya sangat adiktif dan mampu mempertahankan engagement pengguna. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi ketertarikan wisatawan khususnya Gen Z dalam melakukan kunjungan wisata ke Bukit Trunyan. Jenis metode yang digunakan yaitu metode mixed method yang menggabungkan kuantitatif dan kualitatif untuk memahami fenomena secara komprehensif. Hasil penelitian yaitu generasi Z yang merupakan kelompok usia yang terbiasa dengan teknologi dan terkoneksi secara digital, menunjukkan ketertarikan yang signifikan terhadap Bukit Trunyan di Bali. Konten Viral secara statistik berpengaruh signifikan terhadap peningkatan Minat Wisata ke Bukit Trunyan, sehingga hipotesis bahwa Konten Viral mempengaruhi minat wisata tersebut diterima.
Evaluasi Kritis Atribut Pariwisata Menggunakan Kerangka 13 A: Tinjauan Konseptual untuk Memajukan Pengembangan Pariwisata Anggara, Bagas; Taufik, Muhammad; Muharis, Muharis; Pribadi , Teguh Iman
Jurnal Kajian Pariwisata Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Kajian Pariwisata
Publisher : LPPM STP ARS Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51977/jiip.v6i2.1848

Abstract

Penelitian ini mengevaluasi penggunaan kerangka kerja 13A dalam pengembangan destinasi pariwisata untuk memberikan wawasan yang lebih komprehensif dibandingkan dengan model 4A atau 5A yang lebih sederhana. Meskipun konsep 13A menawarkan pendekatan holistik, penelitian ini menyoroti tantangan dalam penerapannya, terutama dalam hal optimisasi elemen-elemen yang mempengaruhi keputusan wisatawan, kepuasan, dan niat untuk kembali berkunjung. Melalui analisis kritis terhadap literatur yang ada, penelitian ini menyajikan panduan strategis bagi pengelola destinasi dan pembuat kebijakan, dengan tujuan meningkatkan daya tarik dan kesuksesan destinasi wisata. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan destinasi yang lebih efektif dan berkelanjutan. This study evaluates the application of the 13A framework in tourism destination development, offering a more comprehensive perspective compared to the simpler 4A or 5A models. Although the 13A concept provides a holistic approach, this research highlights the challenges in its implementation, particularly in optimizing elements that influence tourist decisions, satisfaction, and intention to revisit. Through a critical analysis of existing literature, the study presents strategic guidelines for destination managers and policymakers, aimed at enhancing the attractiveness and success of tourist destinations. The findings are expected to make a significant contribution to the development of more effective and sustainable destinations.
Studi Komparatif: Strategi Pemasaran Pariwisata Thailand, Malaysia, dan Singapura Fauzi, Dani; Marwani, Iga Safa; Ifada, Zuriyat
Jurnal Kajian Pariwisata Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Kajian Pariwisata
Publisher : LPPM STP ARS Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51977/jiip.v6i2.1856

Abstract

This research explores a comparative analysis of tourism marketing strategies used by Thailand, Malaysia and Singapore to improve their competitiveness in the international tourism market. The research aims to identify the key elements of successful marketing strategies and explore how these approaches can inform the improvement of Indonesia's tourism sector. Using the qualitative comparative analysis (QCA) method, data was collected from literature reviews, government reports, and international tourism statistics. The findings show that Thailand excels with its “Thainess” concept that emphasizes niche markets such as ecotourism and health tourism. Malaysia shifted from mass marketing to an emotional and personalized approach under the “Malaysia Truly Asia” brand, while Singapore rejuvenated its appeal through innovative campaigns such as SingapoReimagine and Muslim-friendly initiatives. The study concludes that adapting to global trends, leveraging digital technology, and using integrated communications are essential in improving tourism competitiveness. Future research should focus on data-driven marketing strategies and their impact on sustainable tourism policies, so as to provide insights for Indonesia to develop competitive and sustainable tourism marketing strategies.
Pengembangan Desa Wisata di Kecamatan Nusa Penida Widowati, Sri
Jurnal Kajian Pariwisata Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Kajian Pariwisata
Publisher : LPPM STP ARS Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51977/jiip.v6i2.1870

Abstract

Penelitian ini bertujuan mencermati factor-faktor internal dan eksternal, penghambat maupun pendukung dilihat menggunakan analisis SWOT. Adapun data sekunder diperoleh melalui Badan Pusat Statistik Provinsi Bali dan data primer diperoleh dari hasil wawancara dan pengamatan serta survey. . Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa Nusa Penida miemiliki banyak potiensi yang dapat miendukung piengiembangan pariwisatanya, antara lain kieindahan alam, kieragaman variietas biota laut, wisata rieligi, sierta budayanya. Sielain itu, kiebijakan piemierintah miembierikan visa gratis bagi biebierapa niegara, kiemajuan tieknologi, dan trien wisata yang ciendierung bierubah kie wisata alam juga mienjadi faktor piendukung piengiembangan pariwisata Nusa Pienida. Hambatan yang ditiemui dalam usaha ini adalah buruknya aksies transportasi, kurangnya publikasi, dan kurang liengkapnya saran-prasarana. Sielain itu, ancaman ombak pasang, biencana alam, pienciemaran lingkungan dan piersaingan juga mienjadi faktor pienghambat piengiembangan pariwisata Nusa Pienida.Mielalui hasil tiemuan kiekuatan (striengths), kieliemahan (wieakniessies), pieluang (opportunitiies) dan ancaman (thrieats), kiemudian diformulasikan kiedalam matriks SWOT dan ditiemukan biebierapa stratiegi, yaitu : stratiegi SO (striength – opportunity) diengan miengiembangkan Nusa Pienida siebagai Diesa Wisata, mieningkatkan publikasi, dan miengiembangkan Kawasan Konsiervasi Pierairan. Stratiegi ST (striength – thrieat) diengan miembuat aturan pielaksanaan kiegiatan di laut, dan mienyielieksi riencana piembangunan yang ditawarkan inviestor. Stratiegi WO (wieakniess – opportunity) diengan miempierbaiki sarana- prasarana, dan mieningkatkan kualitas SDM. Stratiegi WT (wieakniess - thrieat) diengan miembangun sarana piengolahan limbah dan biekierjasama diengan pihak luar dalam upaya piengiembangan SDM dan pariwisata.