JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang
Pesatnya perkembangan di dunia pendidikan mengakibatkan peningkatan kebutuhan terhadap bangunan tinggi sebagai sarana dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Bersumber pada Standar Nasional Indonesia (SNI 1726-2019) mengenai Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung, Kota Pontianak termasuk ke dalam daerah dengan gempa ringan. Setiap perancangan bangunan di Kota Pontianak saat ini harus memperhitungkan parameter gaya gempa. Sehingga dilakukan perhitungan struktur gedung 7 lantai Sekolah Santu Petrus untuk mendapatkan dimensi komponen struktur yang tahan terhadap beban gempa. Perancangan gedung ini merupakan struktur beton bertulang dengan Sistem Rangka Pemikul Momen dan dimodelkan dengan bantuan program analisis struktur. Struktur dianalisis terhadap beban yang bekerja pada gedung tersebut. Pada analisis pengaruh gempa, gedung ini termasuk kategori desain seismik KDS D, maka dalam analisisnya akan mengikuti persyaratan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK). Hasil kontrol perilaku struktur terdapat ketidakberaturan struktur tipe 2 dan 3 serta ketidakberaturan vertikal struktur tipe 2. Dimensi struktur pelat lantai setebal 100 mm, balok induk 300/600 mm dan 450/800 mm, balok anak 300/600 mm dan 200/400 mm, serta kolom persegi 700/700 mm dan kolom bundar diameter 700 mm. Fondasi yang digunakan adalah fondasi dalam tiang pancang karena sesuai dengan kondisi tanah di Kota Pontianak.
Articles
78 Documents
Search results for
, issue
"Vol 6, No 3 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019"
:
78 Documents
clear
PENENTUAN KORIDOR JALUR KERETA API DI KALIMANTAN BARAT BERBASIS KAWASAN PERKEBUNAN
Nova Kartika Jalanastri;
Elsa Tri Mukti;
Heri Azwansyah
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 6, No 3 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1271.214 KB)
|
DOI: 10.26418/jelast.v6i3.38942
Sub sektor perkebunan yang menjadi penggerak perekonomian di Kalimantan Barat dalam mengoptimalkan pemanfaatannya, masih terdapat permasalahan yaitu proses pendistribusian hasil produksi. Tujuan dari penelitian ini diantaranya mengkaji potensi perkebunan di Kalimantan Barat, menganalisa potensi bangkitan dan tarikan barang di Kalimantan Barat, dan menentukan koridor jalur kereta api di Kalimantan Barat berbasis kawasan perkebunan. Metode yang digunakan adalah pendekatan ahli (Expert Judgement), dimana terlebih dahulu mencari potensi perkebunan, mencari sebaran pergerakan barang, pembuatan alternatif jalur, serta analisis multi kriteria dan pembobotan berdasarkan kuesioner. Dari hasil studi, komoditi unggul perkebunan di Kalimantan Barat adalah karet dan kelapa sawit, kemudian pergerakan barang dominan antar kabupaten/kota yaitu Pontianak-Kubu Raya sebesar 209.473 ton/tahun, dan dari ketiga jalur kereta api rencana, terpilihlah Jalur 2 (Kubu Raya-Melawi) sebagai alternatif jalur terbaik dengan nilai 8,51, diikuti Jalur 3 (Kubu Raya-Ketapang) dengan nilai 8,19, dan jalur 1 (Kubu-Raya-Aruk) dengan nilai 7,40. Kata kunci: perkebunan; pergerakan barang; analisis multi kriteria; pendekatan ahli; jalur kereta api
ANALISIS FAKTOR PENYEBAB ABRASI DAN KONSEP PENANGGULANGANNYA DI PANTAI PECAL KABUPATEN KETAPANG
Romi Susanto;
Johnny MTS;
Jasisca Meirany
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 6, No 3 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26418/jelast.v6i3.36524
Pantai Pecal merupakan pantai yang mengalami abrasi cukup parah, terletak di Desa Kinjil Pesisir, Kecamatan Benua Kayong, Kabupaten Ketapang. Untuk menganalisis faktor kerusakan pantai dilakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor Penyebab Abrasi dan Konsep Penanggulangannya di Pantai Pecal Kabupaten Ketapang”. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi masalah abrasi, pengumpulan data meliputi data primer seperti data pasang surut, data arus, wawancara dan kuesioner. Dan data sekunder meliputi data bathimetri dalam bentuk peta, data angin dan gelombang serta data tanah. Berdasarkan analisis dan pengolahan data diperoleh beberapa faktor penyebab abrasi akibat pengaruh gelombang dari arah barat dan arah barat daya dimana gelombang pecah terjadi di kedalaman 3,4 sampai 4 meter setinggi 2,4 meter dari arah barat dan 3,4 meter dari arah barat daya dengan jarak gelombang pecah yaitu 240 sampai 380 meter dari tepi pantai, gelombang yang besar, kecepatan arus yang sangat kuat dan jenis kecepatan tanah tidak sesuai dengan standar yang diizinkan. Upaya penanggulangan masalah abrasi ini dilakukan dengan membangun konstruksi pelindung pantai berupa pemecah gelombang (breakwater) yang mampu meredam energi gelombang datang.Kata kunci : Pantai Pecal, Kabupaten Ketapang, Abrasi Pantai, Konsep Penangulangan Abrasi, Breakwater.
PENERAPAN PELAKSANAAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) DALAM IDENTIFIKASI BAHAYA DI JALAN MASUK PADA PEMBANGUNAN TERMINAL PELABUHAN KIJING KABUPATEN MEMPAWAH
Suhadi, Heri;
Mulyani, Endang;
Indrayadi, M.
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 6, No 3 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah kegiatan dalam mencegah dan juga memperkecil kemungkinan terjadinya bahaya yang akan terjadi. Penelitian yang digunakan bersifat deskriptif. Metode yang digunakan untuk penelitian ini yaitu Job Safety Analysis (JSA). Sumber dari penelitian ini di dapat dari tim manajemen keselamatan. Dalam pengumpulan data digunakan metode dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi. Kegiatan yang dilakukan yaitu mengidentifikasi risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja mengenai apa saja yang akan terjadi pada pekerjaan konstruksi dan menganalisis risiko tersebut. Analisa risiko tersebut untuk mengetahui risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) selanjutnya dilakukan pengendalian risiko untuk memberikan solusi terhadap risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang telah dianalisa. Penelitian ini memperoleh 2 tingkatan risiko yaitu risiko rendah, risiko sedang, untuk tingkat resiko renda terdiri dari truck menghimpit atau menabrak pekerja sedangkan tingkatan yang sedang terdiri dari truck terbalik,rebah,amblas saat menurunkan material.untuk menghilangkan kecelakaan kerja diperlukan pembinaan dan pengawasan yang intens dari pengawas maupun tim manajemen K3.Kata kunci : Penerapan Job Safety Analysis (JSA), Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), di jalan masuk pada pembangunan pelabuhan kijing Kabupaten Mempawah.
Perencanaan Jembatan Sungai Landak Lama Kota Pontianak
Veronika Sri Jayanti;
- Elvira;
Yoke Lestyowati
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 6, No 3 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (871.541 KB)
|
DOI: 10.26418/jelast.v6i3.38816
Dalam menunjang kegiatan transportasi yang melintasi dari Pontianak timur menuju Pontianak Utara, maka dibangunlah Jembatan Landak. Jembatan Sungai Landak saat ini terdiri dari dua jembatan yakni Jembatan Landak lama yang berada berdampingan dengan Jembatan Landak baru. Jembatan Landak baru yang mulai dioperasikan pada tahun 2019 ini dibangun dengan harapan akan mengurangi beban yang terjadi pada Jembatan Landak lama mengingat umur jembatan yang sudah tua dan mengalami perlemahan kekuatan. Pada perencanaannya, Jembatan Landak baru direncanakan melayani lalu lintas dari arah Pontianak Timur menuju Pontianak Utara dengan tipe jalan 2/1 UD ( dua lajur 1 arah ). Perubahan arah yang melatarbelakangi pengambilan topik pada tugas akhir ini. Sebagai pertimbangan dalam ekstetika, perencanaan Jembatan Landak lama ini didesain sesuai dengan kondisi letak Jembatan Landak Lama serta menggunakan struktur rangka baja untuk struktur atasnya dan beton bertulang untuk struktur bawahnya. Perencanaan Jembatan Landak lama ini juga direncanakan melayani lalu lintas dari arah Pontianak Utara menuju Pontianak Timur dengan tipe jalan 2/1 UD ( dua lajur 1 arah ) dengan lebar jalan 6 meter ditambah trotoar 2 x 1 meter. Ruang lingkup elemen jembatan yang direncanakan dalam tugas akhir ini hanya meliputi pekerjaan struktur atas jembatan.Kata kunci : Jembatan Landak Lama, struktur atas, rangka baja
EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL DENGAN SOFTWARE VISSIM (STUDI KASUS: KOORDINASI SIMPANG JL. KHA. DAHLAN – JL. JOHAR – JL.KARIMATA DAN PERSIMPANGAN JL. KHA. DAHLAN – JL. ALIANYANG – KH.W.HASYIM – GANG AMAL)
Moh. Ramli;
Komala Erwan;
Rudi S. Suyono
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 6, No 3 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26418/jelast.v6i3.36621
Simpang merupakan titik petemuan kendaraan dari ruas jalan yang berbeda. Simpang dapat menyebabkan kemacetan dan menghasilkan antrian panjang. Agar simpang terhindar dari kemacetan yang dapat mengganggu kelancaran lalu lintas, maka perlu dilakukan koordinasi dengan melakukan pengaturan lalu lintas melalui Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL). Simpang berdekatan tidak bisa dihindari, terkecuali kota Pontianak. Terdapat dua simpang berdekatan yang memiliki jarak antar simpang sepanjang 145 meter. Pertama,berada di jalan Kh. A. Dahlan yang menghubungkan dengan jalan Kh. W. Hasyim yang berlokasi di kota Pontianak. Penelitian ini melakukan koordinasi simpang yang berdekatan di kota Pontianak, dengan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesi (MKJI) dan Metode software Vissim. Tahapan awal melakukan survey lalu lintas di hari sabtu, minggu dan selasa pada pada jam 06.00 – 18.00 WIB. Selanjutnya dilakukan analisa manual dengan MKJI 1997 dan analisa dengan software vissim. Analisa MKJI dan software Vissim membutuhkan waktu siklus yang pendek untuk mencapai tundaan dan waktu jenuh yang kecil. Mendapatkan koordinasi yang ideal Simpang I dari 4 fase menjadi 3 fase dalam satu siklus, sedangkan simpang II dari 3 fase menjadi 2 fase dalam satu siklus. Setiap simpang membutuhkan waktu siklus 98 detik untuk mencapai tundaan dan panjang antrian yang kecil pada jalan Mayor.Kata kunci: Koordinasi sinyal antar simpang, Jl. Kh. A. Dahlan Pontianak, Fase, Siklus, Manual Kapasitas Jalan Indonesia, software Vissim.
ANALISIS KEPUASAN PENGUNJUNG TERHADAP RUANG TERBUKA HIJAU DI ALUN-ALUN KAPUAS KOTA PONTIANAK
- Qhadafi;
Nana Novita Pratiwi;
Erni Yuniarti
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 6, No 3 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (691.13 KB)
|
DOI: 10.26418/jelast.v6i3.36882
Alun-alun Kapuas adalah taman kota yang ditetapkan Dinas Pertamanan sebagai Ruang Terbuka Hijau di Kota Pontianak. Saat ini tingkat keamanannya sangat rendah karena tidak adanya petugas parkir, kurangnya kebersihan di lokasi, fasilitas dalam kondisi kurang layak digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kepuasan pengunjung dari aksesibilitas, fasilitas, dan manajemen/pelayanan di Alun-Alun Kapuas Kota Pontianak dengan menggunakan 4 variabel penilaian, yaitu dari karakteristik pengunjung terdiri dari indikator pemanfaatan dan pengguna, aksesibilitas dan fasilitas, serta manajemen/pelayanan. Adapun metode analisis yang digunakan, yaitu metode kuantitatif dengan teknik analisis scoring. Dari hasil penelitian yang terdiri dari 3 sasaran, sasaran 1 menunjukkan dominasi pengunjung adalah jenis kelamin perempuan dengan rentang umur 18-25. Asal pengunjung dari Kota Pontianak. Hari kunjungan yang dominan merupakan hari libur, dengan waktu kunjungan malam hari, dan lama kunjungan 1-3 jam, dimana frekuensi kunjungan 1 kali seminggu. Nilai dari aksesibilitas dan fasilitas Alun-alun Kapuas memperoleh nilai Puas. Sedangkan nilai dari manajemen/pelayanan Alun-alun Kapuas memperoleh nilai Puas. Hasil akhir menunjukkan bahwa aksesibilitas dan fasilitas lokasi, serta manajemen/pelayanan, Alun-alun Kapuas memperoleh nilai Puas dan hanya perlu meningkatkan kualitas maupun kuantitas agar dapat menunjang kebutuhan para pengunjung.Kata kunci: tingkat kepuasan, aksesibilitas dan fasilitas manajemen/pelayanan
ANALISIS KESESUAIAN LOKASI DAN PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP MINIMARKET DI KECAMATAN PONTIANAK KOTA
Aziyati Indraswari;
Firsta Rekayasa;
Riska A. Ayuningtyas
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 6, No 3 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (761.957 KB)
|
DOI: 10.26418/jelast.v6i3.36825
Minimarket di Kecamatan Pontianak Kota mengalami perkembangan ditandai dengan adanya minimarket waralaba, dimana lokasi minimarket tersebut pada umumnya terletak di pusat keramaian dan cenderung berdekatan dengan minimarket lainnya. Hal ini dapat mengakibatkan timbulnya persaingan antar minmarket dan dapat mempengaruhi preferensi masyarakat di Kecamatan Pontianak Kota. Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasikan persebaran dan memetakan minimarket waralaba dan non-waralaba di Kecamatan Pontianak Kota, menganalisis kesesuaian lokasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja di kedua minimarket tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan teknik analisis buffer menggunakan aplikasi ArcGIS dan skoring untuk menganalisis kesesuaian lokasi, selanjutnya menganalisis preferensi masyarakat menggunakan analisis distribusi frekuensi dan skoring untuk mengetahui penilaian responden terhadap kinerja minimarket waralaba dan non-waralaba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan minimarket di Kecamatan Pontianak Kota ditandai dengan menjamurnya minimarket berjenis waralaba yang didominasi Indomaret dan Alfamart yang berjumlah 33 unit dan 39 unit minimarket non-waralaba. Pertumbuhan yang terjadi mengakibatkan kesesuaian lokasi kedua jenis minimarket termasuk dalam kategori sedang karena berdekatan dengan minimarket lain dan kepadatan penduduk rendah. Hal tersebut berpengaruh pada preferensi masyarakat dengan hasil penilaian yang lebih unggul terhadap minimarket waralaba, terutama dalam manajemen dan fasilitas yang diberikannya dan dapat diasumsikan terjadinya persaingan antar minimarket. Kata Kunci: minimarket, kesesuaian lokasi, preferensi masyarakat
KEBUTUHAN UNIT PRODUKSI ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT PADA TAHUN PERTAMA BERDASARKAN TARGET PRODUKSI DI PT. PUSAKA JAMAN RAJA DI KABUPATEN KETAPANG KALIMANTAN BARAT
Mayasari, Isadora;
Syahrudin, -;
Purwoko, Budhi
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 6, No 3 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26418/jelast.v6i3.38947
PT. Pusaka Jaman Raja akan melakukan produksi tahun pertama, yang membutuhkan unit produksi untuk mencapai target produksi. Tujuan penelitian untuk menentukan tipe unit alat mekanis yang dibutuhkan mencapai target produksi. Metode yang digunakan mengoptimasikan kerja alat mekanis. Hasil perhitungan faktor keserasian alat (match factor) yaitu = 1 yang berarti alat muat dan angkut bekerja 100%, yaitu tidak adanya waktu tunggu dari alat mekanis tersebut dan produksi yang dapat mencapai target produksi perusahaan yaitu Excavator(backhoe) PC 400 pada Washing plan to Jetty, sedangkan pada perhitungan pit to disposal dan pit to washing plan hasilnya < 1, maka faktor kerja alat muat kurang dari 100%, artinya terjadi waktu tunggu untuk alat muat. Waktu tunggu yang terjadi dapat digunakan oleh alat muat untuk melakukan perbaikan front kerja. Sebaiknya alternative ini yang dipilih karena nilai MF mendekati 1 dan produksi dapat tercapai. Jumlah masing-masing alat pada pit to disposal 4, pada pit to wp 3 , pada wp to jetty 1 dan Dump Truck Hino FM 320 PD dengan masing-masing alat pada pit to disposal 8, pada pit to wp 4 , pada wp to jetty 9.Kata kunci: Unit Produksi, faktor keserasian alat
ANALISIS ANGGARAN BIAYATERHADAP KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN DUPLIKASI JEMBATAN LANDAK
Rachmad Junaidi;
Endang Mulyani;
- Rafie
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 6, No 3 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26418/jelast.v6i3.36531
Indonesia merupakan negara berkembang dengan banyak sekali pembangunan infastruktur. Salah satunya di kota Pontianak. Dalam pekerjaan proyek salain di butuhkan waktu yang tepat, mutu dan biaya, perusahaan juga harus memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja pada suatu proyek tersebut. Tidak sedikit kecelakaan kerja terjadi di proyek. Oleh sebab itu penulis ingin sekali mengambil penelitian tentang analisis anggaran biaya terhadap kesehatan dan keselamatan kerja pada proyek pembangunan duplikasi jembatan Landak yang mana skripsi ini bertujuan untuk mengetahui tingkat resiko setiap pekerjaan, pengendalian kecelakan kerja dan mendapatkan anggaran biaya K3, dalam membuat skipsi ini penulis mengunakan hard analisis untuk metode pengendalain kecelakaan yang di mulai mencari identifikasi resiko selanjutnya mencari kekeraban dan keparahan menggunakan kuesioner lalu mancari skor resiko dan membuat tabel job safety analisis (JSA) pekerjaan sampai mencari anggaran biaya K3 di proyek tersebut. untuk yang pertama mendapatakan hasil skor resiko yang masuk katagori high risk 6 jenis pekerjaan, sedangkan katagori moderite risk 32 pekerjaan dan katagori yang termasuk low risk 21 jenis pekerjaan untuk yang kedua di didapat anggaran biaya K3 yang di hitung dari setiap pekerjaan dari high risk,mederite risk dan low risk mendapatkan anggaran biaya sebesar Rp.381,734.000 hanya 0,58% dari nilai kontrak proyek.Kata kunci : analilis anggaran biaya keselaman dan kesahatan kerja, laporan
EVALUASI KELAYAKAN GEOMETRIK JALAN PADA RUAS JALAN RAYA SINGKAWANG- BENGKAYANG
Mustakim, Ahmad;
Yosomulyono, Sutarto;
Juniardi, Ferry
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 6, No 3 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (772.948 KB)
|
DOI: 10.26418/jelast.v6i3.36734
Jalan Raya Singkawang-Bengkayang merupakan jalan kelas IIIB dengan jumlah kecelakaan 278 kasus. Tujuan penelitian ini adalah meninjau geometrik jalan, apatelah sesuai standar perencanaan menurut Tata Cara Perencanaan Geometrik JalanAntar Kota No.38 Tahun 1997 Direktorat Bina Marga. Survei penelitian iniyaituberupapencatatanmarking dan tracking, kondisi jalan beserta kelengkapannya,sehingga didapat 12 tikungan yang kemudian dipilih 6 yang selanjutnya dilakukan pengukuran. Analisa geometrik terhadap 6 tikungan diperoleh kondisi eksisting jalan<5m sedangkan menurut standar Direktorat Bina Marga yaitulebarjalan 6 m,sehingga beberapa tikungan belum memenuhi standar dan beberapa tikungan perlu adanya perbaikan sesuai kebutuhan masing-masing. Perbaikan geometrik pada 6 tikungan yakni lebar jalan, kecepatan, superelevasi, pelebaran pada tikungan, jarak pandang henti dan kebebasan samping sesuai perencanaan masing masing tikungan juga perbaikan alinyemen vertikal yaitu perbaikan kelandaian pada tikungan yakni pada tikungan 9,dan 16.Kata Kunci : Tikungan, Gometrikjalan, Jalan Raya Singkawang-Bengkayang,