cover
Contact Name
Rudi Sugiono Suyono
Contact Email
Rudi Sugiono Suyono
Phone
-
Journal Mail Official
untanjtst@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Teknik Sipil
ISSN : 14123576     EISSN : 26218429     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Teknik Sipil Universitas Tanjungpura merupakan publikasi ilmiah berkala yang diperuntukkan bagi peneliti yang hendak mempublikasikan hasil penelitiannya dalam bentuk studi literatur, peneltian, dan pengembangan teknologi sebagai bentuk penerapan metode, algoritma, maupun kerangka kerja. Melalui penulisan Jurnal Teknik Sipil yang terbit pada bulan Juni dan Desember setiap tahun. Redaksi Jurnal Teknik Sipil Universitas Tanjungpura mengundang para profesional dari dunia usaha, pendidikan dan peneliti untuk berpartisipasi mengembangkan profesi serta menyebarluaskan perkembangan ilmu dalam bidang Teknik Sipil termasuk geoteknik, transportasi, struktur, sumberdaya air dan lingkungan dengan penekanan khusus pada pengurangan resiko bencana termasuk pendekatan sosio-teknik untuk penanggulangan.
Arjuna Subject : -
Articles 559 Documents
TINJAUAN KERUSAKAN JALAN PROVINSI PADA RUAS NANGA PINOH – SOKAN KABUPATEN MELAWI Elsa Trimukti, .
Jurnal Teknik Sipil Vol 9, No 1 (2009): Jurnal Teknik Sipil Fakultas Teknik Untan Volume 9 No 1 Juni - 2009
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (993.014 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v9i1.286

Abstract

Jaringan jalan dapat meningkatkan tingkat efektifitas dan efisiensi produksi serta kualitas interaksi sosial masyarakat, yang pada gilirannya menentukan daya saing daerah secara keseluruhan. Total panjang  jalan  nasional  dan  propinsi  yang  berada  di  Kalimantan  Barat  adalah  3.093,25 km, dari total panjang tersebut untuk jalan nasional sebanyak 14,47% mengalami rusak sampai rusak berat, sedangkan  untuk  jalan  propinsi  sebanyak  37,49%  yang  mengalami  kerusakan.  Tujuan  dari pelaksanaan  penelitian  ini  adalah  untuk  memperoleh  deskripsi  mengenai  kondisi  kerusakan  jalan khususnya  jalan  propinsi  pada  ruas  Nanga  Pinoh  –  Sokan  Kabupaten  Melawi  dan  untuk mengidentifikasi  penyebab  kerusakan  dan  alternatif  solusi  penanganannya  sehingga  diperoleh rencana  penanganan  yang  tepat  guna  dan  efisien. Berdasarkan  hasil  kajian  yang  dilakukan  pada ruas jalan Nanga Pinoh – Sayan – Kota Baru – Sokan pada dasarnya dapat dibagi dalam 5 (empat) akumulasi  jenis  kerusakan  utama  yaitu  :  Kerusakan  Lepas  (tipe  I), Kerusakan  Lepas  dan  Lubang (tipe  II), Kerusakan  Retak,  Lepas  dan  Lubang  (tipe  III), Kerusakan  Retak  dan  Lepas  (tipe  IV), Kerusakan  Gelombang,  Lepas  dan  Lobang  (tipe  V).  Penanganan  kerusakan  jalan    ini  dapat dilakukan  dengan  baik  bila  memperhatikan  tipe  dari  kerusakan  yang  ada  sedemikian  sehingga daya  dukung  jalan  yang  diinginkan  dapat  diperoleh  dengan  baik.  Selain  itu  hasil  evaluasi dilapangan  terlihat  bawah  faktor  pendukung  penyebab kerusakan  adalah  muatan  berlebih  dari kendaraan  khususnya  perkebunan  (sawit),  kurangnya  penyediaan  sistem  drainase  yang  memadai dan  lemahnya  perhatian  dari  pemerintah  untuk  melakukan  perbaikan  baik  dalam  pemeliharaan rutin  maupun  pemeliharaan  berkala  yang  sistematik  dan  berkesinambungan  dalam  rangka memperpanjang umur layan dari jaringan jalan yang ada.
KAJIAN POLA KERUANGAN PERTUMBUHAN KAWASAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DI KAWASAN PERKOTAAN KECAMATAN SUNGAI RAYA KABUPATEN KUBU RAYA Suryono, Ardi
Jurnal Teknik Sipil Vol 14, No 1 (2014): Jurnal Teknik Sipil Edisi Juni 2014
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtst.v14i1.8518

Abstract

Tulisan ini menyajikan hasil kajian tentang identifikasi pola keruangan akibat pertumbuhan perumahan dan permukiman yang ada di Kawasan Perkotaan Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya dengan metode deskriptif kualitatif dan komparatif. Untuk mengidentifikasi perumahan dan permukiman yang terbangun dilakukan melalui analisis peta guna lahan yang didapat dari interprestasi citra satelit atau yang disebut dengan sistem informasi geografis. Untuk menyimpulkan pola keruangan yang diakibatkan oleh pertumbuhan perumahan dan permukiman dilakukan melalui analisis morfologi kota, analisis sosial ekonomi budaya dan analisis dokumen regulasi. Morfologi kota untuk memperoleh gambaran perubahan struktur dan pola ruang. Dari analisis sosial ekonomi budaya dapat menunjukkan dinamika serta kebutuhan lahan bagi perumahan dan permukiman. Analisis dokumen regulasi dapat menunjukkan batasan pertumbuhan akibat pengendalian melalui suatu peraturan atau kebijakan. Kata-kata kunci: pola keruangan, pertumbuhan kawasan, perumahan dan permukiman
PENATAAN KAWASAN TEPI SUNGAI DI KOTA SINTANG DARI PERSPEKTIF SENENTANG Arisona, Sindi; Elvira, -; Rustamaji, -
Jurnal Teknik Sipil Vol 18, No 1 (2018): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2018
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.596 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v18i1.26694

Abstract

Senentang merupakan sebutan bagi sebuah tempat, yang lama-kelamaan berubah menjadi Sintang, yaitu nama dari Ibu Kota Kabupaten Sintang di Kawasan Timur Kalimantan Barat. Arti kata Senentang adalah tempat bertemu dua aliran sungai yang berbeda, yaitu Sungai Kapuas dan Sungai Melawi. Latar belakang penelitian ini lahir dari hasil pengamatan kawasan sungai, yang meskipun adalah sumber rujukan bagi nama Kota Sintang, namun tidak didukung oleh kondisi kawasan tepi sungainya. Maka dengan harapan agar makna Senentang tidak dilupakan. kata tersebut menjadi dasar konsep penataan yang mengacu pada konteks sungai dan sejarah kebudayaan. Sehingga hasil penelitian ini dapat menjadi arahan dalam membentuk Identitas (Place Identity) Kota Sintang. Konsep Senentang diungkap melalui pendekatan analogi bentuk pertemuan dua sungai, yang menghasilkan empat rumusan konsep bentuk, yaitu berpola radial, terjadi proses penggabungan, terdapat faktor pembeda, dan adanya kombinasi elemen air dan darat. Sejarah kebudayaan memperlihatkan jenis kebudayaan yang memengaruhi perkembangan kota, yaitu Kebudayaan Dayak, Melayu, Jawa dan Tionghoa, yang kemudian menjadi faktor pembeda dalam rumusan hasil analogi sungai dari konsep ini. Dalam wujud fisik, bentuk-bentuk kebudayaan ditata dengan proses gradasi, yang semakin lama semakin melebur menjadi satu wujud bentuk yang menyatu. Pola kegiatan ditata dengan mengikuti aliran sungai, yang mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang rendah. Pola tersebut dalam bentuk kegiatan perorangan, kelompok kecil, kelompok besar dan kegiatan penunjang, yang terjadi pembauran ketika tiba di pusat kawasan. Unsur persatuan berupa pusat orientasi kawasan, yaitu di tengah pertemuan dua sungai dan diwujudkan juga dengan landmark sebagai identitas kawasan, serta adanya konektivitas antar kawasan darat. Perwujudan elemen air dan darat, adalah memadukan kedua unsur tersebut dengan bentuk kolam di daratan dan lanting atau ponton yang berada di atas air sungai. Selain itu dengan membuat sebuah panggung pertunjukkan, yang terletak tepat di tengah pertemuan dua sungainya. Perkuatan tebing sungai menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam menata kawasan tepi sungai, untuk menunjang kegiatan yang diwadahi. Konsep Senentang, menghasilkan pilihan jenis konstruksi pelindung tebing sungai, yang ditentukan melalui hasil pengamatan terhadap foto kawasan penelitian di masa lalu. Yaitu berupa dua pola perlindungan yang terbagi menjadi empat jenis konstruksi. Adalah berupa Bioengineering dengan jenis tumbuhan yang memiliki kedekatan budaya terhadap penduduk Sintang, yaitu dengan usulan pohon Sengkuang dan Bungur. Kemudian pelindung tebing sungai tidak langsung, berupa krib dan konstruksi panggung serta konstruksi apung. Kata kunci: senentang, sungai, sejarah, place identity.
PEMETAAN DAERAH RAWAN LONGSOR DAS KAPUAS KOTA SEKADAU KABUPATEN SEKADAU Anwar, Rosihan; Priadi, Eka; Faisal, Ahmad
Jurnal Teknik Sipil Vol 16, No 2 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL VOL 16 NO 2 EDISI DESEMBER 2016
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.9 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v16i2.20649

Abstract

Kota Sekadau yang merupakan Ibukota Kabupaten Sekadau adalah kota yang terletak di tepian sungai besar yaitu   Sungai Kapuas dan Sungai Sekadau dimana kondisi hidrologisnya sangat dipengaruhi oleh tofografi kota yang sangat datar di utara dan barat serta bergelombang hingga perbukitan di bagian timur dan selatan. Belasan anak sungai yang mengalir di wilayah Kota Sekadau sebagian besar bermuara ke Sungai Kapuas dimana ditepian sungai tersebut sering terjadi bencana longsor, yang   dapat merusak infrastruktur   seperti jalan, jembatan dan rumah-rumah penduduk. Lokasi Rawan bencana longsor yang akan diteliti hanya pada lima desa di tepian sungai pada DAS Kapuas Kota Sekadau khususnya : Desa Seraras, Desa Merapi , Desa Seberang Kapuas, Desa Tanjung dan Desa Mungguk Kecamatan Sekadau Hilir yang menurut BPBD Kabupaten Sekadau pernah mengalami bencana tanah longsor. Penentuan daerah kerawanan tanah longsor dilakukan berdasarkan beberapa parameter yaitu : kemiringan lereng, penutupan lahan, erodibilitas tanah, curah hujan, lokasi longsor dan faktor keamanan. Masing-masing parameter tersebut dilakukan pembobotan atau pemberian nilai yang mempunyai pengaruh terhadap terjadinya tanah longsor, semakin besar nilai bobot yang diberikan artinya semakin memiliki kepekaan terhadap terjadinya tanah longsor. Berdasarkan pembobotan tersebut lokasi rawan longsor dibagi menjadi empat kategori yaitu ; sangat rawan, rawan, cukup rawan dan tidak rawan. Yang termasuk dalam Lokasi Sangat Rawan (Katagori Pertama ) adalah lokasi pada tepian sungai di   Desa Seraras dengan panjang sekitar 250,877 meter, lokasi pada tepian sungai di Desa Seberang Kapuas dengan panjang sekitar 549,970 meter, lokasi sebagian besar tepian sungai di Desa Mungguk dengan panjang sekitar 1338,920 meter, lokasi pada tepian sungai di Desa Merapi ( Dusun Merapi 1, 2 dan 3) dengan panjang sekitar 2198,09 meter, lokasi sebagian besar tepian sungai di Desa Tanjung dengan panjang sekitar 1765,690 meter. Untuk Lokasi Rawan (Kategori Kedua) adalah lokasi pada tepian sungai di   Desa Seraras dengan panjang sekitar 970,078 meter, lokasi sebagian kecil tepian sungai di Desa Seberang Kapuas dengan panjang sekitar 435,61 meter, lokasi sebagian kecil tepian sungai di Desa Mungguk dengan panjang sekitar 146,34 meter, lokasi pada tepian sungai di Desa Merapi ( Dusun Merapi 1, 2 dan 3) dengan panjang sekitar 1493,49 meter. Yang termasuk dalam Lokasi Cukup Rawan (Kategori Tiga ) adalah lokasi pada tepian sungai di Desa Merapi ( Dusun Merapi   2) dengan panjang sekitar 416,54 meter.   Kata kunci : Pemetaan , kerawanan longsor, kemiringan lereng, penutupan lahan, erodibilitas tanah, curah hujan, lokasi longsor , faktor keamanan
ANALISA KAWASAN RAWAN BANJIR KOTA SINTANG MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI Irawan, Deddy; Mulki, Gusti Zulkifli
Jurnal Teknik Sipil Vol 16, No 2 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL VOL 16 NO 2 EDISI DESEMBER 2016
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.925 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v16i2.37659

Abstract

Kota Sintang sering mengalami banjir tersebar di beberapa tempat seperti Kelurahan Kapuas Kiri Hilir, Kelurahan Kapuas Kiri Hulu dan Kelurahan Ladang. Luas dan lama genangan berbeda pada beberapa daerah, hal ini selain dipengaruhi oleh topografi dan hujan yang tinggi. Dalam upaya mengatasi permasalahan akibat terjadinya banjir, ada dua cara yang dapat dilakukan, yaitu dengan mengetahui penyebab terjadinya banjir dan daerah sasaran banjir, yang tergantung pada karakteristik lingkungan daerah aliran sungai. Permasalahan yang timbul adalah daerah yang terkena banjir genangan semakin luas, selalu terjadi kecenderungan kenaikan genangan dan sistem pengendalian banjir kota yang tidak berfungsi secara baik. Faktor penyebab banjir Kota Sintang salah satunya adalah kondisi alam. Kondisi alam yang menyebabkan banjir adalah letak geografis, penutupan lahan dan curah hujan yang tinggi. Aktivitas manusia juga mempengaruhi tutupan lahan serta lajunya deforestasi yang disebabkan untuk pemenuhan kebutuhan hidup. Hasil analisis terhadap Daerah Aliran Sungai Kapuas beserta sub-sub dasnya yang memberikan kontribusi terhadap terjadinya banjir memberikan data bahwa terjadi pengurangan tutupan lahan yang bervegetasi (deforestasi) selama kurun waktu 25 Tahun yaitu dari tahun 1990 "“ 2015. Daerah aliran sungai Kapuas di perhuluan juga memberikan sumbangan terhadap terjadinya banjir. Kebutuhan akan pemukiman sudah tidak memadai lagi sehingga diperlukannya penyusunan Rencana Detail Tata Ruang yang terbaru.  Kata "“ kata kunci: kota sintang, pemetaan banjir, Sistem Informasi Geografi
MODEL IMPLEMENTASI CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) PADA SEKTOR PERKEBUNAN KELAPA SAWITDI KABUPATEN KUBU RAYA DALAM PEMBANGUNANINFRASTRUKTUR PERDESAAN Marwan, -; Marsudi, -; Alwi, Abubakar
Jurnal Teknik Sipil Vol 16, No 1 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL VOL 16 NO 1 EDISI JUNI 2016
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.503 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v16i1.24395

Abstract

Pembangunan infrastruktur perdesaan dihadapkan pada adanya kenyataan akan terbatasnya kemampuan pendanaan pemerintah, baik ditingkat pusat maupun daerah, sehingga pembangunan infrastruktur perdesaan akan sulit dilaksanakan bila hanya mengandalkan dana publik semata. Dalam kondisi seperti ini, maka diperlukan upaya penggalian alternatif pembiayaan pembangunan infrastruktur perdesaan diluar pendanaan pemerintah. Salah satu alternatif sumber pendanaan infrastruktur perdesaan yang cukup potensial adalah program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau dikenal dengan CSR (Corporate Social Responsibility) yang diselenggarakan oleh badan usaha (korporasi). Hal ini membuat penulis tertarik untuk menganalisis model implementasiCSR pada sektor perkebunan kelapa sawit dalam pembangunan infrastruktur perdesaan di Kabupaten Kubu Raya dengan judul "Model Implementasi CSR (Corporate Social Responsibility) Pada Sektor Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Kubu Raya Dalam Pembangunan Infrastruktur Perdesaan" yang diharapkan dengan adanya program CSRdapat membantu kebutuhan bagi warga setempat. Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Mengetahui model implementasi CSR yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan perkebunan kelapa sawit dalam pembangunan infrastruktur perdesaan di Kabupaten Kubu Raya. (2) Mengetahui pandangan masyarakat terhadap program CSR yang sudah dilakukan oleh perusahaan-perusahan tersebut. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif (paradigma non-positivisme) menekankan pada pemahaman terhadap realitas sosial. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Sintang Raya yang berlokasi di Kecamatan Kubu, karena perusahaan ini merupakan korporasi yang bergerak di bidang perkebunan sawit yang memberikan dampak terhadap kehidupan masyarakat. Dari temuan penelitian serta merujuk dari tinjauan pustaka, menggambarkan bahwa pola implementasi CSR PT. Sintang Raya adalah model implementasi "Keterlibatan Langsung", dimana perusahaan menjalankan program CSR secara langsung dengan menyelenggarakan sendiri kegiatan sosial atau menyerahkan sumbangan ke masyarakat tanpa perantara. Untuk menjalankan tugas ini, PT. Sintang Raya menugaskan salah satu pejabat seniornya. Infrastruktur-infrastruktur yang dibangun PT. Sintang Raya melalui program CSR, sebagai berikut : (a) Pembangunan jalan Desa Ambawang sepanjang 2.000 meter; (b) Penimbunan Jalan dan Pembangunan Jembatan di Desa Pelita Jaya; (c) Pembangunan kantor Kapala Desa Mengkalang. Untuk melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR maka perusahaan harus mengakui bahwa permasalahan masyarakat adalah milik mereka juga. Tidak hanya itu, perusahaan juga harus bersedia menanganinya. Itu dasarnya untuk melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR. Jadi hanya dengan mengakui masalah apa yang ada di masyarakat dan itu menjadi bagian mereka, maka CSR lebih mudah dilakukan. Sebab suatu rencana strategis dibelakang program-rogram CSR bisa jadi akan memberi kontribusi bagi pengurangan kemiskinan dan ketidakadilan sosial di masyarakat.Kata Kunci :   CSR (Corporate Social Responsibility), Infrastruktur Perdesaan
PEMODELAN ALIRAN AIR TANAH PADA LAHAN GAMBUT Hediyanti, Giska; Nurhayati, -
Jurnal Teknik Sipil Vol 16, No 2 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL VOL 16 NO 2 EDISI DESEMBER 2016
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.574 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v16i2.25641

Abstract

Penelitian dilakukan untuk mendapatkan model aliran air tanah pada lahan gambut yang dipengaruhi oleh pasang surut. Pemodelan aliran air ini diharapkan dapat mendukung pengembangan pertanian dan perkebunan pada lahan gambut. Pengaturan tinggi muka air tanah pada lahan gambut secara tepat dapat membantu system pertanian dan menghindari kerugian pada tanaman. Penelitian ini dilakukan melalui eksperimen pada lahan gambut dengan membuat 13 titik pengamatan pada lahan dan 4 titik pengamatan pada saluran. Model aliran air pada lahan dibangun dengan menggunakan persamaan Kirkham yang telah dimodifikasi. Model yang diperoleh menunjukkan hasil yang dapat mewakili kondisi aliran air pada lahan dengan memberikan galat baku pendugaan terkecil sebesar 0% pada titik pengamatan-9. Model juga menunjukkan bahwa tinggi muka air di saluran tersier merupakan parameter utama dalam pengendalian muka air tanah di petak lahan.Kata kunci :Pemodelan, aliran air tanah, persamaan Kirkham, tinggi muka air tanah, tanah gambut
Kajian Ketentuan Pembuatan Pedoman Pengoperasian, Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung Widianto, Bambang; Alwi, Abubakar; Rustamaji, RM
Jurnal Teknik Sipil Vol 15, No 2 (2015): JURNAL TEKNIK SIPIL VOL 15 NO 2 EDISI DESEMBER 2015
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.826 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v15i2.26056

Abstract

Umumnya di Indonesia, dalam perencanaan teknis, direncanakan Umur Rencana Bangunan Gedung adalah 50 tahun. Hal ini diperkuat dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45 Tahun 2007 yang berbunyi: "Untuk bangunan gedung negara (termasuk bangunan rumah negara) umur bangunan diperhitungkan 50 tahun". Kemudian yang menjadi persoalan adalah, apakah bangunan gedung yang dibangun itu dapat mencapai umur rencana tanpa tindakan apapun terhadapnya? Tentunya tidak, bangunan gedung tersebut butuh pemeliharaan dan perawatan agar dapat ditempati dengan aman dan nyaman.Melalui UU Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, telah diamanatkan kepada pemilik dan/atau pengguna bangunan gedung akan kewajiban melengkapi pedoman/petunjuk pelaksanaan pemanfaatan dan pemeliharaan bangunan gedung atas bangunan gedung yang dimiliki atau ditempatinya. Ketentuan ini kemudian diatur lagi melalui Lampiran III Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010, bahwa pada saat setelah ditanda tanganinya berita acara penyerahan awal, maka kepada Penyedia Jasa disamping menyerahkan As Built Drawing juga diwajibkan menyerahkan Pedoman Pengoperasian, Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung (P4BG) kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK/Pimpro). Namun ternyata ketentuan ini bisa dibilang tidak berjalan, walaupun sudah secara tegas diatur melalui peraturan perundang-undangan ternyata penyediaan P4BG dalam sebuah Bangunan Gedung sangat jarang kita temui. Dan melalui penelitian ini penulis mencoba meneliti penyebab-penyebab ketidak patuhan Penyedia Jasa dalam hal ini adalah Konsultan Perencana, Kontraktor Pelaksana dan Konsultan Pengawas untuk menyiapkan P4BG bagi Bangunan Gedung yang mereka terlibat didalamnya. Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan penelitian ex post facto dengan metode pengumpulan data primer melalui metode survei. Selanjutnya penelitian akan menyelidiki apakah ada pengaruh yang terjadi antara keadaan Penyedia Jasa terhadap ketersediaan P4BG pada sebuah bangunan gedung.  Kata kunci: bangunan gedung, umur rencana bangunan gedung, pedoman pengoperasian, pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung
STUDI EKSPERIMENTAL SKALA KECIL TENTANG DAYA DUKUNG PELAT BETON BERSIRIP SEBAGAI MODEL JALAN BETON DI TANAH GAMBUT Yusuf, M.; Bachtiar, Vivi
Jurnal Teknik Sipil Vol 12, No 1 (2012): JURNAL TEKNIK SIPIL VOL 12 NO 1 EDISI JUNI 2012
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.794 KB) | DOI: 10.26418/jtsft.v12i1.16822

Abstract

Tanah permukaan di Pontianak merupakan tanah lunak dan gambut tebal yang mempunyai daya dukung sangat rendah. Hal ini merupakan tantangan bagi para ahli bidang teknik sipil untuk mendirikan bangunan tanpa mengalami kegagalan. Penelitian ini meninjau daya dukung dan kekuatan pelat beton yang diberi sirip. Studi yang dilakukan adalah meninjau perubahan daya dukung dan kekuatan pelat beton berdasarkan variasi skala terhadap seluruh dimensi, variasi tinggi sirip, variasi jumlah sirip, dan variasi panjang sirip. Tinjauan daya dukung dilakukan secara eksperimental dengan uji pembebanan langsung. Tinjauan kekuatan pelat dilakukan secara analitis menggunakan bantuan program komputer. Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa peningkatan daya dukung sangat signifikan dengan peningkatan dimensi sampel secara proporsional. Tinggi sirip yang paling optimal adalah 60% dari lebar pelat. Jumlah sirip yang paling optimal adalah tiga buah. Panjang pelat yang paling optimal adalah satu setengah kali dari lebarnya. Kata-kata kunci: perkerasan beton, pelat bersirip, gambut, uji pembebanan
KAJIAN INFRASTRUKTUR PENGOLAHAN PERSAMPAHAN DI KOTA PEMANGKAT KABUPATEN SAMBAS Walter, Denny
Jurnal Teknik Sipil Vol 16, No 2 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL VOL 16 NO 2 EDISI DESEMBER 2016
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.781 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v16i2.33440

Abstract

The  fast  growing   level  people  for  city  will  make  more  burden  to  prepare  the  new infrastructure. One of the burden is some solid waste or commonly said garbage. When it is not well manage it will automatically reduce the quality of environment then will endanger the people themshelves.In line wit h the fast city growing and the social level of community and also the growing of the human technology, the garbage is seriur problem and it is needed the integrated, wise solution based on the new innovations, And it is must fulfill requirements from some aspects; socially, economically and also technically.People produce cheap garbagesin their daily life. Based on the survey and research done in the village of Penjajap, Pemangkat city, the amount of the garbage produced about0,736/kg/people/day. It consist of 62,288% of organic garbage and 37% of anorganic one. The common problem emerged when managing the garbage is operational technique and high cost. Most city in Indonesia are able to collect and dispose 60% from all the garbage production, and the rest is handled and discarded in unhygienic way and will contaminaaate the environment.

Page 9 of 56 | Total Record : 559


Filter by Year

2008 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 25, No 3 (2025): Vol 25, No 3 (2025): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI AGUSTUS 2025 Vol 25, No 2 (2025): Vol 25, No 2 (2025): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI MEI 2025 Vol 25, No 1 (2025): Vol 25, No 1 (2025): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2025 Vol 25, No 4 (2025): Jurnal Teknik Sipil: Vol 25, No. 4, November 2025 Vol 24, No 4 (2024): Vol 24, No 4 (2024): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI NOVEMBER 2024 Vol 24, No 3 (2024): Vol 24, No 3 (2024): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI AGUSTUS 2024 Vol 24, No 2 (2024): Vol 24, No 2 (2024): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI MEI 2024 Vol 24, No 1 (2024): Vol 24, No 1 (2024): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2024 Vol 23, No 4 (2023): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI NOVEMBER 2023 Vol 23, No 3 (2023): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI AGUSTUS 2023 Vol 23, No 2 (2023): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI MEI 2023 Vol 23, No 1 (2023): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2023 Vol 22, No 2 (2022): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2022 Vol 22, No 1 (2022): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2022 Vol 22, No 1 (2022) Vol 21, No 2 (2021): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2021 Vol 21, No 1 (2021): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2021 Vol 20, No 2 (2020): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2020 Vol 20, No 1 (2020): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2020 Vol 19, No 2 (2019): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019 Vol 19, No 1 (2019): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2019 Vol 18, No 2 (2018): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2018 Vol 18, No 1 (2018): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2018 Vol 17, No 2 (2017): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2017 Vol 17, No 1 (2017): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2017 Vol 16, No 2 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL VOL 16 NO 2 EDISI DESEMBER 2016 Vol 16, No 1 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL VOL 16 NO 1 EDISI JUNI 2016 Vol 15, No 2 (2015): JURNAL TEKNIK SIPIL VOL 15 NO 2 EDISI DESEMBER 2015 No 1 (2015): JURNAL TEKNIK SIPIL VOL 15 EDISI JUNI 2015 Vol 14, No 2 (2014): Jurnal Teknik Sipil Edisi Desember 2014 Vol 14, No 1 (2014): Jurnal Teknik Sipil Edisi Juni 2014 Vol 13, No 2 (2013): Edisi Desember 2013 Vol 13, No 1 (2013): Edisi Juni 2013 Vol 12, No 1 (2012): JURNAL TEKNIK SIPIL VOL 12 NO 1 EDISI JUNI 2012 Vol 12, No 2 (2012): Edisi desember 2012 Vol 11, No 2 (2011): JURNAL TEKNIK SIPIL VOL 11 NO 2 EDISI DESEMBER 2011 Vol 11, No 1 (2011): Edisi Juni 2011 Vol 10, No 2 (2010): Jurnal Teknik Sipil Fakultas Teknik Untan Volume 10 No 2 Des - 2010 Vol 10, No 1 (2010): Jurnal Teknik Sipil Fakultas Teknik Untan Volume 10 No 1 Juni - 2010 Vol 9, No 2 (2009): Jurnal Teknik Sipil Fakultas Teknik Untan Volume 9 No 2 Des - 2009 Vol 9, No 1 (2009): Jurnal Teknik Sipil Fakultas Teknik Untan Volume 9 No 1 Juni - 2009 Vol 8, No 1 (2008): Jurnal Teknik Sipil Fakultas Teknik Untan Volume 8 No 1 Juni - 2008 More Issue