cover
Contact Name
Puspawan Hariadi
Contact Email
puspawanhr@hamzanwadi.ac.id
Phone
+6287839493979
Journal Mail Official
sinteza@hamzanwadi.ac.id
Editorial Address
Jalan TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid No. 132 Pancor, Selong, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat KP: 83612 Telp/Fax: 6237622954, Kab. Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat, 83612
Location
Kab. lombok timur,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Sinteza
Published by Universitas Hamzanwadi
ISSN : -     EISSN : 27978133     DOI : https://doi.org/10.29408/sinteza
Core Subject : Health, Science,
Sinteza, ISSN (online) 2797-8133, is a peer-reviewed journal in pharmacy. Established 2021, the journal is an open access of published articles to support greater exposure of scientific knowledge. Sinteza published online twice a year by Faculty of Health, Universitas hamzanwadi. Sinteza accepts various fields of research in pharmacy including community and clinical pharmacy, pharmaceutics, pharmacology, toxicology, pharmacokinetics, pharmaceutical chemistry, and pharmaceutical biology. Manuscript accepted in Sinteza written in both Bahasa Indonesia and English
Articles 55 Documents
Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Petai Cina (Leucaena glauca (L.) Benth.) dengan Metode DPPH (2,2-Diphenyl-1-picrylhidrazyl) Fahrurrozi, Lalu Ahmad
Sinteza Vol. 1 No. 1 (2021): February
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.038 KB) | DOI: 10.29408/sinteza.v1i1.3206

Abstract

Antioksidan mempunyai aktivitas menetralisir senyawa radikal bebas yang merupakan salah satu penyebab kerusakan sel dan jaringan. Salah satu senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan adalah flavonoid quersetin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun petai cina (Leucaena glauca (L.) Benth.) dengan metode DPPH (2,2-Diphenyl-1picrylhidrazyl). Ekstrak etanol diperoleh dengan mengekstraksi serbuk daun petai cina (Leucaena glauca (L.) Benth.) dengan metode maserasi. Aktivitas antioksidan diukur dengan penangkapan radikal DPPH dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang serapan maksimum 518 nm. Konsentrasi ekstrak etanol daun petai cina (Leucaena glauca (L.) Benth.) adalah 200 ppm, 400 ppm, dan 600 ppm. Dan konsentrasi vitamin C sebagai pembanding adalah 2 ppm, 4 ppm dan 8 ppm. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun petai cina (Leucaena glauca (L.) Benth.) memiliki kemampuan untuk menangkap radikal bebas dengan nilai IC50 86,309 ppm (aktivitas kuat) dan vitamin C dengan nilai IC50 10,124 ppm (aktivitas sangat kuat).
Pengaruh Infusa Buah Asam Londo (Pithecellobium dulce) terhadap Reaksi Antinyeri Mencit Diinduksi Asam Asetat Ula, Fatin Bariatul; Hariadi, Puspawan; Yuliana, Tri Puspita
Sinteza Vol. 2 No. 2 (2022): August
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.982 KB) | DOI: 10.29408/sinteza.v2i2.6874

Abstract

Nyeri merupakan suatu permasalahan yang sering terjadi dikalangan masyarakat, nyeri merupakan perasaan sensoris dan emosional yang tidak nyaman, berhubungan dengan adanya kerusakan jaringan, sehingga dapat melindungi tubuh dari keadaan berbahaya. Buah asam londo memiliki senyawa flavonoid yang mampu memberikan efek penurunan rasa nyeri (antinyeri). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian infusa buah asam londo (pithecellobium dulce) terhadap reaksi anti nyeri pada mencit (mus muscullus) yang diinduksikan asam asetat. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian eksperimen pre-pos test metode peneliian yang digunakan yakni uji geliat (writhing test). Penelitian ini terdiri dari kelompok kontrol negatif, kontrol positif, dan empat kelompok perlakuan infusa buah asam londo dengan konsentrasi (10%, 20%, 30%, 40%). Berdasarkan hasil uji analisis one-way ANOVA, menyatakan terdapat perbedaan bermakna antara kelompok kontrol negatif, perlakuan 10%dan 20% dengan kontrol positif dan sedangkan perlakuan 30% dan perlakuan 40% tdak berbeda bermakna dengan kelompok kontrol positif dengan nilai p<0,05. Kesimpulan dari penelitian ini pada kelompok kontrol positf (asetosal) dengan kelompok perlakuan memilki efek yang sama dalam mengurangi rasa nyeri pada mencit. 
Pengaruh Ekstrak Daun Beluntas (Pluchea indica L.) dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Staphylococus epidermidis Penyebab Bau Badan Hariani, Dia Isma; Hariadi, Puspawan; Azim, Muhlisun
Sinteza Vol. 1 No. 2 (2021): August
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/sinteza.v1i2.5270

Abstract

Bau badan merupakan masalah yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, salah satu penyebabnya adalah bakteri Staphylococus epidermidis. Salah satu tanaman yang diduga dapat mencegah bau badan adalah tanaman daun beluntas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji skrining fitokimia ekstrak daun beluntas dengan uji flavonoid, terpenoid, dan fenolik serta uji antibakteri terhadap bakteri Staphylococus epidermidis. Uji antibakteri menggunakan metode difusi agar tehnik sumuran menggunakan konsentrasi 40%, 80%, dan 100% dengan kontrol positif ciprofloxasin 50µg/ml dan kontrol negatif DMSO 10%. Hasil skrining menunjukkan ekstrak daun beluntas mengandung flavonoid, tanin, steroid, dan fenolik. Uji antibakteri menghasilkan diameter zona hambat yang terbentuk pada kelompok konsentrasi 40%, 80%, dan 100%, secara berurutan adalah 8,84 mm, 10,52 mm, dan 12,77 mm. Hasil uji statistik menggunakan uji One Way Annova didapatkan nilai signifikan p=0,000. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak daun beluntas mampu menghambat bakteri Staphylococus epidermidis dengan konsentrasi paling efektif yaitu konsentrasi 80% dan 100%.
Formulasi dan Uji Karakteristik Fisik Sediaan Masker Clay Serbuk Biji Kopi Robusta (Coffea robusta) Ningsih, Wahyu Puspita; Widiastuti, Rina; Eltivitasari, Andita
Sinteza Vol. 3 No. 1 (2023): February
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.206 KB) | DOI: 10.29408/sinteza.v3i1.7427

Abstract

Masker clay  merupakan yang digunakan untuk kulit normal, berminyak, atau berjerawat serta mempunyai dapat menyegarkan kulit. Keunggulan masker clay yaitu dapat mengabsorbsi kelebihan sebum, menyerap racun dan kotoran di kulit, mengecilkan pori, menghilangkan sumbatan pada pori dan mengangkat sel kulit mati. Biji kopi robusta (Coffea (Coffea robusta) mempunyai kandungan polifenol yang berkhasiat sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi terbaik pada sediaan masker clay dari biji kopi serta untuk mengetahui   karakteristik fisik pada sediaan masker clay biji kopi robusta (Coffea (Coffea robusta) dengan perbedaan variasi konsentrasi serbuk biji kopi robusta (Coffea robusta). Penelitian  ini menggunakan  metode  penelitian  eksperimental. Sediaan masker clay biji kopi robusta (Coffea robusta) dibuat dengan menambahkan serbuk biji kopi dengan konsentrasi 1% (F1) dan 5% (F2). Uji karakteristik fisik yang dilakukan yaitu organoleptis (warna, bau, tekstur), pengukuran pH, homogenitas, uji daya sebar, uji daya lekat, uji waktu kering, dan uji iritasi, uji kesukaan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula masker clay dengan perbandingan konsentrasi serbuk biji kopi 5% lebih baik yaitu ditunjukkan pada uji organoleptis mempunyai bau khas kopi, mempunyai tekstur halus pada saat dioleskan, tidak mudah retak , memiliki daya lekat yang baik, nilai pH sesuai, homogenitas, waktu kering tidak terlalu lama, daya sebar yang sesuai dengan persyaratan.
Kombinasi Ekstrak Daun Pegagan (Centella asiatica L.) dengan Obat Anti Diabetik Oral (ADO) terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Sewaktu pada Mencit Hamidah, Laeli Aminatul; Rafsanjani, Arief; Hariadi, Puspawan
Sinteza Vol. 2 No. 1 (2022): February
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.3 KB) | DOI: 10.29408/sinteza.v2i1.4398

Abstract

ABSTRAKDiabetes Melitus adalah penyakit yang ditandai dengan konsentrasi glukosa yang tinggi di dalam darah. Pederita diabetes perlu mengkonsumsi obat untuk mengontrol konsentrasi glukosa yang tinggi dalam darah. Selain mengggunakan terapi tunggal, penggunaan terapi kombinasi juga sering diterapkan oleh penderita diabetes untuk mengatur keseimbangan glukosa darah dalam tubuh, baik terapi kombinasi dari dua obat sintetis ataupun kombinasi sintetis dan obat herbal. Masyarakat percaya bahwa kombinasi obat herbal dan obat sintetis lebih baik dari pada menggunakan salah satu diantaranya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kombinasi ekstrak daun pegagan (Centella asiatica L.) dengan obat anti diabetik oral dapat memberikan efek yang lebih baik dibandingkan pemberian tunggalnya dalam menurunkan kadar glukosa darah sewaktu pada mencit. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium dengan desain pre-test and post-test with control group menggunakan hewan uji mencit sebanyak 36 ekor yang dibagi menjadi 12 kelompok. Evaluasi pengukuran kadar glukosa darah untuk setiap kelompok mencit dilakukan sebanyak empat kali, yakni sebelum induksi aloksan (T0), setelah induksi aloksan(T1), hari ke 7(T7) dan hari ke 14 (T14) setelah pemberian bahan uji. Data dianalisis secara statistik menggunakan Statistical Product and Service Solutions (SPSS) dengan metode uji One way anova dan uji Tukey HSD. Hasil analisis menunujukkan bahwa pemberian ADO (metformin tunggal, glibenklamid tunggal), tiga variasi ekstrak pegagan tunggal (EEP D1, EEP D2, EEP D3) ataupun kombinasi antara keduanya (KMP D1, KMP D2, KMP D3, KGP D1, KGP D2, KGP D3) mampu memberikan penurunan kadar glukosa darah sewaktu pada mencit (p=0.00). Dapat disimpulkan bhwa dari hasil uji tukey kelompok uji kombinasi ekstrak etanol daun pegagan+Metformin (KMP) dan Kombinasi ekstrak etanol daun pegagan+Glibenklamid (KGP) menunjukkan efek yang yang tidak lebih baik atau sebanding dengan kelompok uji tunggal masing-masing dalam menurunkan kadar glukosa darah sewaktu pada mencit (p>0.05).
Analisis Fitokimia dan Karakterisasi Senyawa Antosianin Ubi Jalar Ungu (Ipomea batatas) sebagai Bahan Dasar Lulur Hasil Budidaya Daerah Jenggik Lombok Febriani, Yuyun; Ikhsan, Ersi Arviana; Ardyati, Sulistia
Sinteza Vol. 1 No. 1 (2021): February
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.364 KB) | DOI: 10.29408/sinteza.v1i1.3207

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan zat aktif dan mengkarakterisasi senyawa antosianin yang terdapat pada ubi jalar ungu sebagai bahan dasar dalam pembuatan produk kosmetika lulur. Diharapkan dengan pembuatan lulur yang berasal dari bahan ubi jalar ungu dapat memaksimalkan pemanfaatan sumber daya lokal sebagai produk tepat guna dan bernilai ekonomis tinggi. Untuk tujuan ini maka dilakukanlah penelitian dengan menggunakan sampel ubi jalar ungu yang diambil dari daerah Jenggik, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Terlebih dahulu dilakukan determinasi tumbuhan dan selanjutnya melakukan analisis fitokimia dan karakterisasi senyawa antosianin ubi jalar ungu. Hasil analisis fitokimia menunjukkan bahawa ubi jalar ungu dari daerah jenggik mengandung senyawa flavonoid, antosianin, saponin, dan tanin. Untuk karakterisasi senyawa antosianin digunakan uji kromatografi lapis tipis dengan fase gerak butanol:asam asetat:air dengan perbandingan 4:5:1 dengan nilai Rf yang dihasilkan sebesar 0,41. Hasil ini menunjukkan bahwa ubi jalar ungu mengandung senyawa antosianin sehingga ubi jalar ungu dari daerah jenggik dapat dijadikan sebagai bahan dasar lulur.
Skrining Fitokimia dan Formulasi Serbuk Effervescent Kombinasi Ekstrak Bawang Dayak dan Jahe Merah sebagai Minuman Kesehatan Saluran Cerna Aina, Ganea Qorry; Harlita, Tiara Dini
Sinteza Vol. 2 No. 2 (2022): August
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.295 KB) | DOI: 10.29408/sinteza.v2i2.7308

Abstract

Infeksi saluran cerna merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan masyarakat.  Pengendalian suatu penyakit akibat infeksi bakteri dapat juga dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan memanfaatkan tanaman-tanaman obat. Bawang dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) dan jahe merah (Zingiber officinale Rosc.  Var.  Rubrum) merupakan tanaman obat yang populer digunakan sebagai obat tradisional untuk saluran cerna. Formulasi herbal kombinasi bawang dayak dan jahe merah dalam bentuk sediaan effervescent sangat menguntungkan. Bentuk sediaan ini mudah diabsorbsi dalam tubuh serta praktis dan menarik untuk dikonsumsi dengan warna, bau, rasa yang enak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kandungan senyawa fitokimia dan mendapatkan formulasi yang tepat untuk sediaan serbuk effervescent kombinasi ekstrak bawang dayak dan jahe merah sebagai minuman kesehatan untuk saluran cerna. Skrining fitokimia dilakukan menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT). Sedangkan formulasi serbuk effervescent dibuat dalam 3 kelompok dengan formulasi komposisi effervescent mix (asam tartrat, asam sitrat, dan Na bikarbonat) yang berbeda yaitu 50%, 55%, dan 60%. Tahapan penelitian yang dilaksanakan meliputi pembuatan ekstrak, skrining fitokimia, pembuatan serbuk effervescent, pengamatan organoleptis, dan pengujian sifat fisika kimia serbuk (uji kadar air, kecepatan alir, kompresibilitas, waktu larut, dan pH larutan). Dari hasil skrining fitokimia yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan ekstrak bawang dayak dan jahe merah mengandung golongan senyawa terpenoid, polifenol (fenolik), dan flavonoid yang bersifat antibakteri. Sedangkan dari uji sifat fisik sediaan serbuk effervescent yang menggunakan effervescent mix sebanyak 50% (formula A) menjadi formula terbaik di antara ketiga formula yang dirancang.
Formulasi dan Evaluasi Lulur Limbah Kulit Dalam (Albedo) Buah Durian (Durio zibethinus Murr.) sebagai Kosmetik Alami Minawati, Minawati; Febriani, Yuyun; Ihsan, Ersi Arviana
Sinteza Vol. 2 No. 1 (2022): February
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.299 KB) | DOI: 10.29408/sinteza.v2i1.2750

Abstract

Kulit buah durian secara keseluruhan mengandung senyawa flavonoid, fenolik, saponin, dan tanin. Golongan flavonoid yang dimiliki oleh kulit durian berfungsi sebagai aktivitas antioksidan yang menjadi senyawa penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Antioksidan dalam bahan kosmetik dapat bermanfaat untuk memperbaiki sel-sel kulit yang rusak akibat radikal bebas. Tujuan  penelitian ini adalah untuk menghasilkan formulasi sediaan lulur yang terbaik dari kulit dalam (albedo) durian berdasarkan uji sifat fisiknya. Penelitian ini merupakan penelitian experimental menggunakan posttest design dengan perlakuan konsentrasi dari kulit dalam (albedo) durian sebagai bahan aktif sediaan lulur. Formulasi sediaan lulur dari kulit dalam (albedo) durian dibuat dengan konsentrasi 1%, 1,5%, dan 3%. Uji sifat fisik sediaan  lulur ditentukan berdasarkan uji organoleptis, viskositas, pH, daya sebar, daya lekat, homogenitas, dan hedonik (kesukaan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi sediaan lulur dari kulit dalam (albedo) durian memilik perbedaan berdasarkan uji sifat fisiknya dengan formulasi yang terbaik adalah formulasi sediaan lulur kulit dalam (albedo) 3% baik dari segi aroma, tekstur, dan warna.
Formulasi Sediaan Masker Gel Peel-Off Kombinasi Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) dan Cangkang Telur sebagai Anti Jerawat (Propionibacterium acnes) Yuliana, Tri Puspita; Kusumo, Rudy Harjo; Hariadi, Puspawan
Sinteza Vol. 3 No. 1 (2023): February
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.087 KB) | DOI: 10.29408/sinteza.v3i1.7585

Abstract

Jerawat (Acne Vulgaris) dan komedo merupakan penyakit kulit yang sering ditemui dan bukan merupakan jenis penyakit yang berbahaya. jerawat dapat mempengaruhi kepercayaan diri, timbul rasa cemas, bahkan depresi yang berujung menutup diri dari kegiatan dan lingkungan. Daun kelor mempunyai senyawa alkaloid, flavonoid, polifenol, dan saponin yang berpotensi sebagai antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri sediaan masker gel Peel Off  kombinasi ekstrak daun kelor (Moringa oleifera Lam.) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental laboratorik dengan menggunakan metode uji sumuran terhadap pertumbuhan bakteri P.acnes  menggunakan tiga reflikasi. kontrol positif Lea Gloria peel of mask, grup kontrol negatif sediaan masker gel peel of. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa sediaan maskerp Peel off daun kelor (Moringa Oleifera L.)  kombinasi cangkang telur memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri p.acne. parameter uji organoleptis, uji pH, uji daya lekat serta uji daya sebar memenuhi setandar SNI.
Analisis Zat Pewarna Rhodamin B pada Jajanan Pasar di Kabupaten Lombok Timur Husani, Ariqatul; Haritani, Hartini; Febriani, Yuyun
Sinteza Vol. 1 No. 2 (2021): August
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/sinteza.v1i2.4483

Abstract

Salah satu pewarna makanan yang banyak digunakan dalam proses pembuatan jajanan pasar tradisional adalah zat pewarna sintetis rhodamin B. Pewarna ini dilarang untuk digunakan pada makanan ataupun minuman karena bersifat karsinogenik atau dapat memicu pertumbuhan sel kanker. Tujuan dari penelitian untuk menganalisis kadar rhodamin B yang terdapat pada jajanan pasar. Sampel pada penelitian ini sebanyak 30 sampel jajanan pasar, populasi dalam penelitian ini yaitu 6 pasar yang terdapat di Kabupaten Lombok Timur. Metode yang digunakan dalam penelitia ini yakitu metode Kromatografi Lapis Tipis dan Spektrofotometri Uv-Vis, untuk mencari data kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian yakni dari 30 sampel jajanan pasar yang telah di lakukan uji pewarnaan menunjukkan 6 sampel yang dicurigai mengandung rhodamin B, di uji KLT terdapat 5 sampel yang dinyatakan positif mengandung rhodamin B, dan di uji spektrofotometri menunjukkan semua sampel negatif mengandung rhodamin B. Namun terdapat pewarna lain yang di temukan pada uji spektofotometri Uv-Vis yaitu pewarna sintetis karmoisin. Dapat disimpulkan bahwa jajanan pasar yang beredar di pasar Kabupaten Lombok Timur negatif mengandung rhodamin B.