cover
Contact Name
I Made Nuhari Anta
Contact Email
jurnalwidyagenitri@gmail.com
Phone
+6285256448772
Journal Mail Official
jurnalwidyagenitri@gmail.com
Editorial Address
Jl. Roviga No. 29 Kel. Tondo Kec. Mantikulore Kota Palu Prov. Sulawesi Tengah
Location
Kota palu,
Sulawesi tengah
INDONESIA
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
ISSN : 23029102     EISSN : 26857198     DOI : 10.36417
Fokus Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayan Hindu tidak hanya menekankan pada fakta empiris atau teori murni, atau terhadap satu metode atau pendekatan tertentu. Scope Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu memiliki Scope sebagai berikut : Pengembangan dan implementasi kurikulum pendidikan. Pembelajaran dan layanan pendidikan. Evaluasi pendidikan secara umum, mencakup proses dan hasil pendidikan. Kebijakan, manajemen dan pembiayaan pendidikan. Kualitas, sertifikasi dan akreditasi pendidikan Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan Ajaran Agama Hindu Adat istiadat Budaya lokal dan seluruh dimensi yang berhubungan dengan Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Articles 164 Documents
PEMAHAMAN MASYARAKAT HINDU TENTANG PENGGUNAAN PAPAH BOLONG DALAM UPACARA TIGA BULANAN DI DESA DAMAI MAKMUR KECAMATAN NUHON KABUPATEN BANGGAI Darma Putra, I Putu Susila; Suarnada, I Gede Made; Suparta, I Ketut
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 14 No 2 (2023): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36417/widyagenitri.v14i2.454

Abstract

Papah bolong merupakan salah satu sarana yang digunakan dalam upacara tutug kambuhan (bayi berumur 42 hari), namun selain upacara 42 hari penggunaan papah bolong di Desa Damai Makmur juga digunakan pada upacara tiga bulanan. Adanya perbedaan dalam penggunaan papah bolong di Desa Damai Makmur juga menyebabkan perbedaan pemahaman masyarakat, sehingga diperlukannya penelitian terkait pemahaman masyarakat Hindu dalam penggunaan papah bolong di Desa Damai Makmur. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Pemahaman, masyarakat,fungsi, dan makna yang terkandung dalam penggunaan papah bolong pada upacara tiga bulanan di Desa Damai Makmur. Hasil penelitian ini adalah: 1) Pemahaman masyarakat Hindu tentang penggunaan papah bolong dalam upacara tiga bulanan yaitu berdasarkan situasi (dapat digunakan pada saat 42 hari atau tiga bulanan), berdasarkan kondisi (ketersediaan dari sarana papah bolong), dan berdasarkan sima dresta asal di Bali. 2) Fungsi yang terkandung dalam penggunaan papah bolong pada pelaksanaan upacara tiga bulanan yaitu papah bolong berfungsi sebagai sarana pembersihan, papah bolong berfungsi sebagai simbol penilaian diri, papah bolong berfungsi sebagai simbol pengetahuan tentang nyama bajang, Papah bolong berfungsi sebagai pengungkapan perasaan. 3) Makna yang terkandung dalam penggunaan papah bolong pada pelaksanaan upacara tiga bulanan yaitu papah bolong bermakna sebagai nyama bajang, tapak dara (+) bermakna keseimbangan, dan kain putih bermakna penyucian.
PEMAHAMAN MASYARAKAT HINDU TENTANG PEMENTASAN TARI TOPENG SIDAKARYA DALAM UPACARA PUJAWALI DI PURA TRI KHAYANGAN KECAMATAN BOLANO KABUPATEN PARIGI MOUTONG Putra, Ngakan Putu Aditya; Suparman, I Nyoman; Mudita, I Wayan
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 14 No 2 (2023): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36417/widyagenitri.v14i2.458

Abstract

Tari Topeng Sidakarya dalam upacara Dewa Yadnya di Pura Tri Khayangan sudah sejak lama, dimana pelaksanaanya biasanya dilaksanakan setelah rangkaian upacara sudah selesai. Rumusan masalah, yaitu 1) Bagaimanakah Pemahaman Masyarakat Hindu tentang pementasan Topeng Sidakarya dalam upacara pujawali di Pura Tri Khayangan Kecamatan Bolano Kabupaten Parigi Moutong? 2) Apakah fungsi dan nilai yang terkandung pada pementasan Topeng Sidakarya dalam upacara pujawali di Pura Tri Khayangan Kecamatan Bolano Kabupaten Parigi Moutong? Tujuan penelitian yaitu: 1) Untuk mengetahui Pemahaman Masyarakat Hindu tentang pementasan Topeng Sidakarya dalam upacara pujawali di Pura Tri Khayangan Kecamatan Bolano Kabupaten Parigi Moutong. 2) Untuk mengetahui fungsi dan nilai yang terkandung pada pementasan Topeng Sidakarya dalam upacara pujawali di Pura Tri Khayangan Kecamatan Bolano Kabupaten Parigi Moutong. Hasil penelitian: menyatakan bahwa masyarakat Hindu hanya memahami dan mengerti fungsi dan nilai yang terkandung dalam pementasan tari Topeng Sidakarya sebagai berikut: 1) Pemahaman masyarakat Hindu tentang pementasan tari Topeng Sidakarya di Pura Tri Khayangan adalah: a) Tari Topeng Sidakarya Sebagai Media Komunikasi Memohon Keselamatan Upacara Yadnya, b) Topeng Sidakarya ditarikan oleh laki-laki tunggal. 2) Fungsi tari Topeng Sidakarya pada saat piodalan yaitu a) Fungsi Spiritual (penyucian area pura), b) Fungsi Sosial (mengintegrasikan masyarakat), c) Fungsi Estetika (meningkatkan jiwa seni masyarakat), dan d) Fungsi Pendidikan Agama Hindu (mendidik generasi muda melestarikan budaya). 3) Nilai-nilai yang terkandung yaitu: a) Nilai Ketuhanan (Spiritual), b) Nilai pendidikan susila (etika), dan c) Nilai pendidikan ritual (Upacara).
PENEMPATAN DAN MAKNA PATUNG GANESHA DI DESA TORUE KECAMATAN TORUE KABUPATEN PARIGI MOUTONG krisnawan, i kadek; Suparta, I Ketut; Damayanti, Ni Luh Ayu Eka
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 15 No 1 (2024): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36417/widyagenitri.v15i1.466

Abstract

Ganesha sebagai manifestasi Sang Hyang Widhi Wasa yang merupakan sumber inspirasi yang mendasari kreativitas Umat Hindu dalam mewujudkan kerinduannya terhadap Tuhan. Oleh karena itu, penempatan Patung Ganesha perlu mempertimbangkan kaidah-kaidah tata ruang, menurut etika religius Hindu. Berdasarkan hasil observasi penempatan Patung Ganesha di Desa Torue yang di Perempatan jalan, pertigaan jalan, aling-aling rumah dan pelangkiran. Sehingga adanya keberagaman terkait dengan penempatan Patung Ganesha, maka memberikan suatu pemaknaan yang berbeda juga. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui penempatan Patung Ganesha dan makna Patung Ganesha. Teori yang digunakan yaitu teori simbol dan teori makna. Jenis penelitian kualitatif, dengan teknik pengumpulan data: observasi, wawancara, kepustakaan dan dokumentasi. penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling. Dari hasil penelitian disimpulkan: 1) penempatan Patung Ganesha meliputi: a. Perempatan jalan b. pertigaan jalan, c. aling-aling, d. Pelangkiran. 2) Makna Patung Ganesha meliputi: a. Makna Patung Ganesha di perempatan dan pertigaan jalan sebagai penolak bala dan penanda jalan, b. Makna patung Ganesha di aling-aling sebagai Pelindung dari hal negatif terhadap keharmonisan rumah tangga dan pembawa rezeki, c. Makna Patung Ganesha di pelangkiran adalah sarana untuk memfokuskan diri dan hiasan.
UPACARA MAPAG TOYA DI BENDUNGAN SAUSU KABUPATEN PARIGI MOUTONG asih, kade yoni; ., Sugiarti; Wirawan, Agus Budi
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 15 No 1 (2024): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36417/widyagenitri.v15i1.467

Abstract

Upacara Mapag Toya di Kecamatan Balinggi tidak hanya dari masyarakat Hindu Bali, tetapi juga masyarakat suku Kaili dan Kristen etnis Bali. Permasalahan pertama dalam penelitian ini, 1)proses pelaksanaan Upacara Mapag Toya yang dibedah dengan teori religi, 2)Nilai yang terkandung dalam proses pelaksanaan Upacara Mapag Toya yang dibedah dengan teori nilai. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan penentuan informan purposive sampling. Metode pengumpulan data observasi, wawancara, dokumentasi, dan kepustakaan. Instrumen penelitian yaitu: Peneliti sendiri sebagai instrumen kunci, teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa proses upacara Mapag Toya tahap awal, para tokoh adat mengadakan rapat pertama untuk menentukan ala ayuning dewasa, rapat kedua membahas tentang teknis pelaksanaan, persiapan sarana kegiatan upacara adat Kaili dan upacara Hindu etnis Bali. Tahapan Upacara Mapag Toya adalah persembahan banten pejati, persembahan caru ayam hitam, mulang banten pekelem, mendak tirtha amerta, persembahyangan bersama seluruh petani IP3A Roa Uwe Beringin Suci Mandiri, pembagian tirtha ke Pura Bedugul masing-masing P3A. Nilai religi yaitu pemujaan kepada Tuhan, persembahan banten sebagai bentuk yadnya dan persembahan sesajen kepada leluhur. Nilai Moral yaitu menjunjung tinggi nilai di mana bumi dipijak di sana langit dijunjung dan pembagian air yang adil.
PEMENTASAN TARI DEWA AYU DI DESA PALONGAAN KECAMATAN TOBADAK KABUPATEN MAMUJU TENGAH Febriyani, Noni; Suparta, I Ketut; Mudita, I Wayan
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 15 No 1 (2024): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36417/widyagenitri.v15i1.481

Abstract

Tari Dewa Ayu merupakan tari sebagai ucapan puji syukur ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Tari Dewa Ayu dipentaskan saat acara piodalan dan ngenteg linggih, dalam pementasannya para penari tidak dihias. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pementasan tari Dewa Ayu, dan untuk mengetahui nilai estetika pada pementasan tari Dewa Ayu di Desa Palongaan Kecamatan Tobadak Kabupaten Mamuju Tengah. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Religi dan teori Nilai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penentuan informan dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pementasan tari Dewa Ayu memiliki tahapan diantaranya: a) Menyiapkan banten peneman, b) mengikuti persembahyangan bersama, c) menyucikan tempat menari, d) mengatur gambelan. Adapun Nilai estetika tari Dewa Ayu yaitu: a) nilai keharmonisan dengan tuhan, manusia dan alam, b) nilai kekontrasan penari Dewa Ayu dengan penari tari lainnya, c) nilai kesatuan yaitu adanya kesatuan antara bunyi gamelan dengan penari serta pemangku sebagai pemimpin.
MEMPERKUAT MODERASI BERAGAMA MELALUI KOMUNIKASI SOSIAL DALAM RITUAL MULANG PAKELEM DI GUNUNG RINJANI NUSA TENGGARA BARAT Suardana, I Ketut Putu; Suarjaya, I Nyoman Alit; Kariana, I Nengah Putra
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 14 No 2 (2023): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36417/widyagenitri.v14i2.538

Abstract

Penelitian ini mengkaji komunikasi sosial serta terjalinnya moderasi beragama dalam ritual mulang pekelem. Penelitian ini dilakukan berhubungan ritual mulang pakelem yang dilaksanakan di Gunung Rinjani Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini menjawab rumusan masalah tentang “Bagaimana proses terjalinnya moderasi beragama dalam ritual Mulang Pakelem di Gunung Rinjani Nusa Tenggara Barat?” Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis, mendeskripsikan serta menambah wawasan keilmuan tentang komunikasi sosial serta moderasi beragama yang terjalin dalam ritual Mulang Pakelem yang dilaksanakan di Gunung Rinjani. Kajian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif, hasil penelitian yang terkumpul berupa tulisan, kata-kata serta gambar. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan teknik observasi, dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan ritual mulang pakelem yang dilaksanakan di Gunung Rinjani memunculkan proses komunikasi sosial yang bermuara pada sikap moderasi beragama. Dalam proses ritual tersebut banyak termuat jenis komunikasi, hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan, interaksi sosial antar umat beragama serta hubungan yang harmonis antara manusia dengan alam. Berdasarkan hasil kajian ini akan ditemukan proses terjalinnya moderasi beragama melalui komunikasi sosial dalam ritual mulang pakelem.
ADAPTASI MAHASISWA RANTAU DI KOTA PALU Dani, Ni Putu Sri; Mudita, I Wayan; Wirawan, Agus Budi
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 15 No 1 (2024): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36417/widyagenitri.v15i1.614

Abstract

Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Kota Palu merupakan salah satu tujuan mahasiswa rantau untuk melanjutkan studi. Permasalahan penelitian ini mengenai bagaimana mahasiswa rantau melakukan adaptasi, faktor penghambat dan pendukung yang dihadapi mahasiswa rantau, serta nilai-nilai pendidikan dalam adaptasi mahasiswa rantau STIE Panca Bhakti Palu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Mahasiswa Hindu rantau Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Panca Bhakti Palu melakukan adaptasi dengan cara: a. Adaptasi perilaku, Adaptasi siasat, dan Adaptasi proses. 2) Faktor penghambat dan faktor pendukung dalam adaptasi mahasiswa Hindu Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Panca Bhakti Kota Palu yaitu: Faktor pendukung: motivasi untuk berhasil, dukungan keluarga, mendapatkan teman baru, lingkungan sosial yang baik dan kemajuan teknologi. Faktor penghambat: faktor ekonomi yang kurang memadai, lingkungan yang kurang baik, kurangnya relasi, kurang mampu mengelola keuangan bulanan, dan prestasi yang kurang. 3) Nilai-nilai pendidikan dari adaptasi meliputi: a. Nilai kesenangan, Nilai kesejahteraan, Nilai spritual, dan Nilai ketuhanan. Sehingga peneliti bisa mengetahui permasalahan yang terjadi padat adaptasi mahasiswa Hindu yang merantau pada STIE Panca Bhakti di Kota Palu.
DAMPAK MEDIA SOSIAL TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN MAHASISWA HINDU DI KOTA PALU Efriania, Ni Luh Elia; Yasini, Ketut; ., Sugiarti
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 15 No 1 (2024): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36417/widyagenitri.v15i1.615

Abstract

Media sosial menjadi sebuah kebutuhan bagi mahasiswa untuk saat ini, karena selain sebagai sarana komunikasi, juga berguna untuk memperoleh berbagai informasi, baik yang berkaitan dengan keagamaan, keilmuan, maupun hiburan. Namun, tidak semua mahasiswa bijak dalam menggunakan media sosial, ada dampak-dampak yang ditimbulkan bagi penggunanya. Penelitian ini mengangkat dua permasalahan yaitu; 1) Penggunaan media sosial di kalangan mahasiswa Hindu pada Pimpinan Cabang Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia Palu (PC KMHDI Palu), 2) Dampak media sosial terhadap perilaku keagamaan mahasiswa Hindu pada Pimpinan Cabang Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia Palu (PC KMHDI Palu). Kedua permasalahan tersebut akan dibedah menggunakan Teori Uses and Gratification (U & G) dan Teori S-O-R (Stimulus Organism Respons). Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Penggunaan media sosial di kalangan mahasiswa Hindu, yaitu; a. sebagai sarana memperoleh informasi keagamaan, b. sebagai sarana promosi penjualan banten, dan c. sebagai sarana ekspresi diri dan mencari hiburan. 2) Dampak media sosial terhadap perilaku keagamaan mahasiswa Hindu yaitu, dampak positif; a. lebih toleransi antarumat beragama, b. terbuka terhadap keragaman budaya Hindu, dan c. semangat dalam menambah pengetahuan keagamaan. Dampak negatif; a. mahasiswa menjadi malas dan menunda-nunda waktu, b.kurang peduli dengan lingkungan sekitar. Diharapkan agar penelitian ini bisa dibaca dan menjadi acuan oleh mahasiswa Hindu khususnya yang ada di Kota Palu agar kedepannya bisa selalu mengingatkan tentang dampak media sosial
PERANAN PASRAMAN FORMAL DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA Ekayanti, Ni Luh; ., Sugiarti; Yasini, Ketut
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 15 No 1 (2024): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36417/widyagenitri.v15i1.636

Abstract

Tujuan penelitian adalah : 1) Untuk mengetahui peranan Utama Widya Pasraman Wira Dharma dalam pembentukan karakter siswa?; 2) Untuk mengetahui hambatan dan upaya Lembaga Utama Widya Pasraman Wira Dharma dalam pembentukan karakter siswa. Penelitian menggunakan dua teori yaitu Fungsional Struktural dan Teori Behaviorisme, Penelitian menggunakan metode kualitatif dan penentuan informan dengan purposive sampling. Hasil penelitian di lapangan menunjukan bahwa: : Peranan Utama Widya Pasraman Wira Dharma Palu dalam pembentukan karakter siswa adalah: a) Melaksanakan kegiatan yang sudah disusun tepat waktu sesuai jadwal yang ditetapkan; b) Perubahan pada beberapa siswa yang dulunya memiliki karakter yang kurang baik; c) Karakter siswa yang memiliki masalah psikologis dimana pada saat pertama bersekolah mereka cenderung pendiam, pemalu, susah untuk bersosialisasi dan memiliki mental yang rendah, namun setelah dilakukan pembinaan karakter semua siswa sudah berani untuk tampil di depan umum. Hambatan dalam pelaksanaannya a) kurangnya minat Siswa Mengikuti Kegiatan dan Pembinaan, b) kurangnya kehadiran pembina dalam melaksanakan pembinaan di pasrama, c) Sarana dan prasaran yang kurang memadai. Upaya untuk menanggulangi hambatan tersebut: a) Memberikan hadiah atau reward, b) Memberikan himbauan-himbauan Kepada guru pembina, b) menyediakan sarana pendukung secara bertahap.
NILAI PENDIDIKAN DALAM GEGURITAN BASUR Suastini, Ni Nyoman; Jayanti, Made Ayu Jaya; Sudiada, I Putu Ari; Krismayanti, Komang Tari
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 14 No 2 (2023): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36417/widyagenitri.v14i2.642

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menerapkan metode penelitian deskriptif kualitatif. Langkah yang diterapkan dalam penelitian ini yaitu menerapkan teori Miles dan Huberman. Ada tiga tahapan yang diterapkan antara lain: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Reduksi data yaitu data yang diperoleh diuraikan secara rinci. Tahap ini peneliti mereduksi data dengan memilih faktor-faktor penting. Memilih data adalah memilih data yang akan dibahas, seperti pemilihan nilai pendidikan dalam Geguritan Basur yang disimpulkan dan memperoleh data mentah. Setelah proses reduksi dilakukan deskripsi data, yaitu penyajian kumpulan data secara sistematis. Pada tahap akhir, data-data diperiksa dapat diambil kesimpulan dan pemecahan masalah dari rumusan masalah di atas berdasarkan hasil yang diperoleh. Pada tahap ini peneliti mengkaji data untuk menarik kesimpulan untuk dapat menjawab masalah penelitian serta pengambilan kesimpulan dimulai sejak membaca naskah atau Geguritan Basur dan menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia. Para peneliti telah menemukan struktur dengan unsur intrinsik tertentu, yaitu: (1) Awal, inti dan akhir, (2) Faktor internal Geguritan Basur, meliputi: Alur, latar, penokohan, tema dan lagu. Adapun nilai-nilai edukasi yang terdapat pada Geguritan Basur antara lain: Nilai pendidikan umum meliputi nilai pendidikan moral dan nilai pendidikan sosial, nilai pendidikan local genius dan nilai pendidikan Hindu berdasarkan kitab Weda.

Filter by Year

2014 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 16 No 1 (2025): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 15 No 2 (2024): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 15 No 1 (2024): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 14 No 2 (2023): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 14 No 1 (2023): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 13 No 3 (2022): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 13 No 2 (2022): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 13 No 1 (2022): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 12 No 3 (2021): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 12 No 2 (2021): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 12 No 1 (2021): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 11 No 3 (2020): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 11 No 2 (2020): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 11 No 1 (2020): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 10 No 2 (2019): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 10 No 1 (2019): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 9 No 2 (2018): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 9 No 1 (2018): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 8 No 2 (2017): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 8 No 1 (2017): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 6 No 2 (2015): Widya Genitri Vol 6 No 1 (2015): Widya Genitri Vol 5 No 1 (2014): Widya Genitri More Issue