cover
Contact Name
Ida Sofiyanti
Contact Email
ekonurhermansyah@unw.ac.id
Phone
+6287747996725
Journal Mail Official
library@unw.ac.id
Editorial Address
Jl. Diponegoro no 186 Gedanganak, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang
Location
Kab. semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Prosiding Seminar Nasional dan Call For Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo
ISSN : 29617340     EISSN : 29622913     DOI : -
Core Subject : Health,
Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo merupakan jurnal prosiding open access, diterbitkan oleh Program Studi Kebidanan Program Sarjana dan Prodi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi Fakultas Kesehatan, Universitas Ngudi Waluyo, dimana terdiri dari hasil penelitian pada bidang Kebidanan. semua artikel yang akan diterbitkan melalui proses editor yang direview oleh dua reviewer secara double-blind review process. Dewan redaksi menerima artikel : (1) Theoretical articles; (2) Empirical studies; (3) Case studies; (4) Literature Review .
Articles 773 Documents
Asuhan Kebidanan Continuity of Care (CoC) pada Ny. X Umur 25 Tahun G1P0A0 di Desa X Kec Ungaran Barat Kabupaten Semarang Kurnia Pratiwi; Widayati
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Continuity of Care is a form of midwifery service that is provided comprehensively and continuously starting from pregnancy, childbirth, postpartum, newborns, to family planning services. The method used is a case study with a descriptive observational approach. Data collection techniques are carried out through interviews, observations, and physical examinations using primary and secondary data. Data analysis uses the Varney 7-stepmidwifery management approach and SOAP documentation. The goal is to monitor and detect early complications that may occur in mothers and babies in order to reduce maternal and infant mortality rates. Midwifery care for Mrs. X was carried out comprehensively in X Village, West Ungaran District, Semarang Regency starting from 32 weeks of pregnancy to 28 days of postpartum period. Pregnancy visits were carried out three times, postpartum visits three times in person and one online, and newborn visits three times. Care was provided according to midwifery service standards which include identifying complaints, monitoring vital signs, education, intervention management, and counseling related to family planning. Complaints found during pregnancy were leg cramps and frequent urination which were treated with IEC, the IEC given was how to overcome leg cramps by avoiding sitting and standing for too long, resting the legs periodically and the same position for a long time, changing sleeping positions with the legs slightly higher than the body because it can help reduce leg cramps. Reduce fluid intake 1-2 hours before going to bed at night to reduce the frequency of nocturia and avoid drinking drinks containing caffeine such as coffee, tea, drink lots of water in the morning and evening so that fluid intake in pregnant women is not reduced or dehydrated. The labor process took place normally, the postpartum period was without complications, and the mother chose a 3-month injection of contraception. Based on the results of care, there was no gap between theory and practice. All interventions were carried out according to midwifery service standards. It is hoped that midwives will continue to improve their competence in providing ongoing care, so that they can contribute to efforts to reduce MMR and IMR through comprehensive and standardized services.   Abstrak Asuhan kebidanan berkelanjutan (Continuity of Care) merupakan bentuk pelayanan kebidanan yang diberikan secara menyeluruh dan berkesinambungan mulai dari masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, hingga pelayanan keluarga berencana. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan deskriptif observasional. Tehnik Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik dengan menggunakan data primer dan sekunder. Analisis data menggunakan pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah varney dan dokumentasi SOAP. Tujuannya adalah untuk memantau, serta mendeteksi secara dini komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan bayi guna menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Asuhan kebidanan pada Ny. X dilakukan secara komprehensif di Desa X, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang mulai usia kehamilan 32 minggu hingga 28 hari masa nifas. Kunjungan kehamilan dilakukan sebanyak tiga kali, kunjungan nifas sebanyak tiga kali secara langsung dan satu kali via daring, serta kunjungan bayi baru lahir sebanyak tiga kali. Asuhan diberikan sesuai standar pelayanan kebidanan yang meliputi identifikasi keluhan, pemantauan tanda vital, edukasi, penatalaksanaan intervensi, serta konseling terkait KB. Keluhan yang ditemukan selama kehamilan adalah kram kaki dan sering kencing yang ditangani dengan KIE, KIE yang diberikan  yaitu cara mengatasi kram kaki dengan menghindari posisi duduk dan berdiri terlalu lama, istirahat kaki secara berkala dan posisi yang sama dalam waktu yang lama, mengubah posisi tidur dengan kaki sedikit lebih tinggi dari tubuh karna dapat membantu mengurangi kram kaki. Kurangi asupan cairan 1- 2 jam sebelum tidur malam untuk mengurangi frekuensi nokturia dan hindari minum minuman yang mengandung kafein seperti kopi teh perbanyak minum iar putih di pagi dan sore hari agar asupan cairan pada ibu hamil tidak berkurang atau dehidrasi. Proses persalinan berlangsung normal, masa nifas tanpa komplikasi, dan ibu memilih KB suntik 3 bulan. Berdasarkan hasil asuhan, tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktik. Semua intervensi dilakukan sesuai standar pelayanan kebidanan. Diharapkan bidan terus meningkatkan kompetensinya dalam memberikan asuhan berkelanjutan, sehingga dapat berkontribusi dalam upaya menurunkan AKI dan AKB melalui pelayanan yang menyeluruh dan terstandar.
Edukasi Pola Asuh dan Pijat Tui Na di Kelurahan Genuk Nova Oktaviani; Ningsih, Diah Ayu; Putri, Andini; Qonitatun, Anisa; Sari, Eva Desita; Shofiula, Niswatul Jannah; Listiyaningsih, Moneca Diah
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Toddlerhood is a golden period in child development, which requires optimal support from the environment, especially parents. One of the important roles of parents is in terms of parenting and fulfilling children's nutritional needs. However, in reality, there are still many mothers who do not have adequate understanding of parenting patterns that are appropriate for the child's developmental stage, and are less familiar with non-pharmacological approaches to overcome problems such as low appetite. One method that can be used is Tui Na massage, a traditional massage technique that is useful for increasing appetite and strengthening the emotional bond between mother and child. This community service activity was carried out at Posyandu Krajan 1, Genuk Village, with the aim of increasing the knowledge of mothers of toddlers regarding appropriate parenting patterns and the application of Tui Na massage. The methods used include educational counseling, interactive Q&A, and direct practice using educational media such as leaflets, videos, and baby phantom aids. Knowledge assessment was carried out before and after education through pre-tests and post-tests to 18 participants. The results showed a significant increase in knowledge; Before education, 12 mothers (66.6%) were in the poor knowledge category, while after education, 14 mothers (77.8%) were in the good knowledge category. This study confirms that providing health education combined with direct practice methods is very effective in improving mothers' understanding of toddlers regarding parenting patterns and Tui Na massage techniques. This education not only has an impact on increasing knowledge, but also encourages positive changes in attitudes and behavior in supporting children's health.   Abstrak Masa balita merupakan periode emas dalam tumbuh kembang anak, yang memerlukan dukungan optimal dari lingkungan, khususnya orang tua. Salah satu peran penting orang tua adalah dalam hal pola asuh dan pemenuhan kebutuhan gizi anak. Namun, kenyataannya masih banyak ibu yang belum memiliki pemahaman memadai mengenai pola asuh yang sesuai tahap perkembangan anak, serta kurang mengenal pendekatan non-farmakologis untuk mengatasi permasalahan seperti nafsu makan rendah. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah pijat Tui Na, yaitu teknik pijat tradisional yang bermanfaat dalam meningkatkan nafsu makan serta mempererat hubungan emosional antara ibu dan anak. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Posyandu Krajan 1, Kelurahan Genuk, dengan tujuan meningkatkan pengetahuan ibu balita mengenai pola asuh yang tepat serta penerapan pijat Tui Na. Metode yang digunakan mencakup penyuluhan edukatif, tanya jawab interaktif, dan praktik langsung menggunakan media edukasi seperti leaflet, video, dan alat bantu berupa phantom bayi. Penilaian pengetahuan dilakukan sebelum dan sesudah edukasi melalui pre-test dan post-test kepada 18 peserta. Hasil menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan yang signifikan; sebelum dilakukan edukasi, sebanyak 12 ibu 66,6% berada pada kategori pengetahuan kurang, sementara setelah edukasi sebanyak 14 ibu 77,8% berada pada kategori pengetahuan baik. Penelitian ini menegaskan bahwa pemberian edukasi kesehatan yang dikombinasikan dengan metode praktik langsung sangat efektif dalam meningkatkan pemahaman ibu balita mengenai pola asuh dan teknik pijat Tui Na. Edukasi  ini tidak hanya berdampak pada peningkatan pengetahuan, namun juga mendorong perubahan sikap dan perilaku positif dalam mendukung kesehatan anak.
Asuhan Kebidanan Continuity of Care Ny. R Umur 24 Tahun di Puskesmas Wonokerto Kabupaten Pekalongan Isrina Yuliati; Ari Widyaningsih
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Continuity of care is the provision of obstetric care from pregnancy, childbirth, puerperium, neonates to decide to use birth control. This is intended as an effort to help monitor and detect possible possibilities The onset of complications that accompany the mother and baby from the time of pregnancy until the mother uses birth control. Midwifery care methods at Wonokerto Community Health Center, Pekalongan Regency and through home visits by providing counseling according to the needs of mothers. The obstetric care given to Mrs.R lasts from pregnancy, childbirth, puerperium, neonates to birth control with a frequency of pregnancy visits 3 times, childbirth 1 time, puerperium 3 times, neonates 3 times, and birth control 1 times. On Mrs.R the process of pregnancy runs physiologically, there are no problems or complications, even though in TM III the mother has back pain. There was no progress during the first stage of labor and the patient was referred to the hospital. Management has been carried out according to 60 APNs. In obstetric care, the puerperium period is normal and smooth.  In providing obstetric care for birth control, mothers have been given counseling and decided to use Implant KB Continuity of care that has been carried out on Mrs.R during pregnancy, childbirth, puerperium, newborns, and family planning obtained examination results within normal limits and no accompanying complications. It is expected that the midwife profession in providing continuous midwifery care (continuity of care) will then always apply midwifery management, maintain and improve competence in providing care according to midwifery service standards.   Abstrak Asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) yaitu pemberian asuhan kebidanan sejak kehamilan, bersalin, nifas, neonatus hingga memutuskan menggunakan KB. Hal ini bertujuan sebagai upaya untuk membantu                  memantau dan mendeteksi adanya kemungkinan timbulnya komplikasi yang menyertai ibu dan bayi dari masa kehamilan sampai ibu menggunakan KB. Metode asuhan kebidanan di Wonokerto Kabupaten Pekalongan melalui kunjungan rumah dengan memberikan konseling sesuai kebutuhan ibu. Asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny.R berlangsung dari masa kehamilan, bersalin, nifas, neonatus sampai KB dengan frekuensi kunjungan hamil sebanyak 3 kali, persalinan 1 kali, nifas 3 kali, neonatus 3 kali, serta KB sebanyak 1 kali. Pada Ny.R proses kehamilan berjalan dengan fisiologis tidak ada masalah maupun komplikasi. Proses persalinan mengalami kala I tidak ada kemajuan dan pasien dirujuk ke rumah sakit. Penatalaksanaan telah dilakukan sesuai 60 langkah APN. asuhan kebidanan masa nifas normal dan lancar. Asuhan kebidanan KB ibu telah diberikan konseling dan memutuskan menggunakan KB suntik 3 bulan. Asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) yang telah dilakukan pada Ny. R saat hamil, bersalin, masa nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana didapatkan hasil pemeriksaan dalam batas normal dan tidak ada penyulit yang menyertai. Diharapkan profesi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) selanjutnya selalu menerapkan manajemen kebidanan, mempertahankan dan meningkatkan kompetensi dalam memberikan asuahan sesuai standar pelayanan kebidanan.
Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. S G2P1A0 Usia 25 Tahun di Desa Lambanggelun Widya Yunita Ariani; Masruroh
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pregnancy, childbirth, postpartum, and the newborn period are critical phases requiring continuous care. Continuity of care (COC) midwifery services were provided to Mrs. S, aged 25, from the third trimester of pregnancy until 42 days postpartum, using Varney’s midwifery management approach. Care was delivered at the community health center and the patient’s home through interviews, observations, and physical examinations. The entire process proceeded physiologically without complications. Normal delivery occurred, the baby was born healthy, and the mother remained stable during the postpartum period. The baby received standard care, and the mother chose injectable contraception after counseling. The results indicate that the COC approach is effective in providing comprehensive services and improving the safety of both mother and baby. Suggestions for health workers to  maintain the quality of health services and early  screening to determine continuous obstetric care and  quality of service.   Abstrak Kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir merupakan fase penting yang memerlukan asuhan berkelanjutan. Asuhan kebidanan continuity of care (COC) dilakukan pada Ny. S, 25 tahun, mulai dari kehamilan trimester III hingga 42 hari masa nifas, menggunakan pendekatan manajemen kebidanan Varney. Asuhan dilaksanakan di Puskesmas dan rumah pasien melalui wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik. Seluruh proses berlangsung fisiologis, tanpa komplikasi. Persalinan normal, bayi lahir sehat, dan ibu dalam kondisi stabil selama nifas. Bayi mendapatkan perawatan sesuai standar, dan ibu memilih KB suntik setelah mendapat konseling. Hasil menunjukkan bahwa pendekatan COC efektif dalam memberikan pelayanan komprehensif dan meningkatkan keselamatan ibu dan bayi. Saran  bagi  tenaga kesehatan  untuk  mempertahan kualitas  pelayanan  kesehatan  serta  skrining  awal  untuk  menentukan asuhan kebidanan yang berkesinambungan dan mutu pelayanan.
Literature Review: Faktor Penyebab Stunting di Indonesia Hidayati, Nur; Luvi Dian Afriyani; Iswardani, Ratih; Muskhofah Oviyanti; Ulfiana, Alfa; Sulpiana; Lallo, Polina; Sani, Nur Qhomaril Andrea; Handayani, Dwi; Murwanti; Muchtar, Warni
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting is a condition of chronic malnutrition in children over an extended period, resulting in impaired growth, marked by a height that is shorter than the average for their age (Fitriani et al., 2022). UNICEF reported that in 2022, approximately 148.1 million children under five experienced stunting (UNICEF et al., 2023).  This research aimed to identify the factors that affect the prevalence of stunting in toddlers.  This research is based on a review of the literature derived from five articles selected in accordance with the research objectives. The literature was sourced from databases including Google Scholar, PubMed, Journal Center, and Sinta, covering the period from 2020 to 2025. The terms employed are factors and stunting. The literature study concludes that the determinants of stunting incidence in toddlers include nutritional status, dietary intake, nutritional status during pregnancy, family income, and environmental sanitation. Recommendations for Public Health Center to educate mothers of toddlers regarding appropriate nutrition, to regularly supply supplementary food for toddlers, to inform families about their crucial role, to disseminate knowledge on the significance of maintaining good environmental sanitation for children's optimal growth and development, and to consistently monitor children's nutritional status to prevent stunting.   Abstrak Stunting ialah kekurangan nutrisi pada anak dalam jangka waktu lama sehingga pertumbuhan anak menjadi terhambat yang ditandai dengan tinggi badan yang lebih rendah dibandingkan usianya (Fitriani et al. 2022). UNICEF mencatat di tahun 2022 sebanyak 148,1 juta balita mengalami stunting (UNICEF et ai., 2023). Penelitian ini  dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya stunting pada balita. Penelitian ini di review dari literatur yang telah di identifikasi dari 5 artikel yang telah diseleksi sesuai dengan tujuan penelitian, adapun literatur yang direview melalui database yang digunakan  dalam pencarian artikel adalah google scholar, Pubmed, journal center,  dan sinta antara tahun 2020-2025.  Kata kunci yang digunakan yaitu faktor-faktor dan stunting. Kesimpulan dari literatur yang di teliti bahwa faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita adalah status gizi, pola makan, status gizi saat hamil, pendapatan keluarga dan sanitasi lingkungan. Saran bagi Puskesmas agar meberikan edukasi ataupun pemahaman kepada para ibu yang memiliki balita tentang pola makan yang benar, memberikan makanan tambahan bagi balita secara rutin, memberikan edukasi pentingnya peran keluarga, memberikan informasi lebih lanjut tentang sanitasi lingkungan yang baik terhadap lingkungan anak-anak agar tumbuh dan kembang anak lebih optimal sesuai usia,  rutin memantau status gizi anak agar anak tercegah dari kejadian stunting.
Asuhan Kebidanan Continuity of Care (COC) pada Ny. I Umur 38 Tahun di Puskesmas Leyangan Ernawati; Heni Hirawati Pranoto
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Sustainable Development Goals (SDG's) program targets the reduction of Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) as a priority in Indonesia's national health system. This study aims to examine the implementation of Continuity of Care (CoC) in Mrs. I, a 37-year-old pregnant woman, which is carried out starting from pregnancy, childbirth, postpartum period, newborn, to family planning services at BPM Ernawati. The method used was a case study with a Varney midwifery management approach and SOAP documentation in November February 2025. The results showed the implementation of midwifery care in accordance with midwifery standards and theories, with the condition of the mother and baby in good health and no significant gaps were found between theory and practice. This service supports reducing the risk of complications and improving the health of mothers and babies. It was concluded that continuous midwifery care is effective and needs to be improved through education of danger signs, monitoring of infant growth and development, and provision of long-term contraceptive services. This study supports efforts to achieve SDG targets in reducing MMR and IMR nationally.   Abstrak Program Sustainable Development Goals (SDG’s) menargetkan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) sebagai prioritas dalam sistem kesehatan nasional Indonesia. Studi ini bertujuan mengkaji pelaksanaan asuhan kebidanan berkelanjutan (Continuity of Care/CoC) pada Ny. I, seorang ibu hamil usia 38 tahun, yang dilakukan mulai dari kehamilan, persalinan, masa nifas, bayi baru lahir, hingga pelayanan keluarga berencana di BPM Ernawati. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan manajemen kebidann Varney dan dokumentasi SOAP pada bulan November Februari 2025. Hasil menunjukkan pelaksanaan asuhan kebidanan sesuai standar dan teori kebidanan, dengan kondisi ibu dan bayi dalam keadaan sehat serta tidak ditemukan kesenjangan berarti antara teori dan praktik. Pelayanan ini mendukung penurunan risiko komplikasi dan peningkatan kesehatan ibu dan bayi. Disimpulkan bahwa asuhan kebidanan berkelanjutan efektif dan perlu terus ditingkatkan melalui edukasi tanda bahaya, pemantauan tumbuh kembang bayi, dan pemberian layanan kontrasepsi jangka panjang. Studi ini mendukung upaya pencapaian target SDG’s dalam menurunkan AKI dan AKB secara nasional.
Asuhan Kebidanan Continuity of Care pada Ny. A Umur 30 Tahun G2P1A0 di Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kab.Semarang Cendera Natalia Arief; Ari Andayani
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Maternal health is one of the main focuses of the 2030 Agenda, particularly Sustainable Development Goal (SDG) 3, which aims to reduce the Maternal Mortality Ratio (MMR) to 70 per 100,000 live births. However, Indonesia’s MMR remains high, with many deaths caused by pregnancy and childbirth complications. In 2021, Indonesia recorded 7,389 maternal deaths, a 56.69% increase compared to the previous year. The majority of these deaths were related to COVID-19, hemorrhage, hypertension, and other complications. Data shows that most maternal deaths occurred during the postpartum period (62.27%), followed by the pregnancy period (24.80%) and childbirth (12.93%). Efforts to reduce MMR and the Infant Mortality Rate (IMR) in Indonesia include providing comprehensive and quality midwifery care, from pregnancy checkups and skilled birth attendance to postpartum and newborn care. One of the main programs is Continuity of Care (COC), which ensures the ongoing health services for mothers and babies from preconception to postpartum, with continuous involvement from healthcare workers. In Central Java, the highest maternal mortality rate was recorded in Brebes Regency, while the lowest was in Magelang City. In Semarang Regency, the MMR in 2022 was recorded at 87.60 per 100,000 live births, with the leading causes of maternal death being hemorrhage and hypertension. The implementation of COC at PKD Kesongo, with continuous checkups and home visits, meets the standards to improve the quality of midwifery services. Overall, the implementation of Continuity of Care is expected to be an effective solution in reducing MMR and IMR in Indonesia. This study uses a case study design to evaluate comprehensive midwifery care for Mrs. A, a 30-year-old mother. The care provided covers pregnancy, childbirth, newborn care, postpartum period, and family planning. Data was collected through interviews, observations, physical examinations, and documentation using the Varney approach and SOAP method. The results of the study show that the midwifery care provided to Mrs. A was consistent with the theory, with no gaps found. Antenatal Care (ANC) visits were conducted 8 times, in line with the standards. The childbirth proceeded normally, with a healthy baby and management according to the 60-step APN. The postpartum period and newborn visits were smooth without complications. The patient plans to use the minipill for contraception after discussing it with her partner. Continuity of Care for Mrs. A has been optimally implemented. The provision of comprehensive midwifery care according to theory contributed to the prevention of complications and supported the health of both the mother and the baby.   Abstrak Kesehatan ibu adalah salah satu fokus utama dalam Agenda 2030, khususnya Tujuan 3 SDGs yang menargetkan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi 70 per 100.000 kelahiran hidup. Namun, AKI di Indonesia masih tinggi, dengan banyak kematian yang disebabkan oleh komplikasi kehamilan dan persalinan. Pada 2021, AKI Indonesia tercatat 7.389 kematian, meningkat 56,69% dibandingkan tahun sebelumnya. Sebagian besar kematian ibu pada tahun 2021 terkait COVID-19, perdarahan, hipertensi, dan komplikasi lainnya. Data menunjukkan bahwa kematian ibu paling banyak terjadi pada masa nifas (62,27%), diikuti oleh masa kehamilan (24,80%) dan persalinan (12,93%). Upaya untuk menurunkan AKI dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia mencakup pemberian asuhan kebidanan komprehensif dan berkualitas, mulai dari pemeriksaan kehamilan, persalinan oleh tenaga terlatih, hingga perawatan pasca persalinan dan bayi baru lahir. Salah satu program utama adalah Continuity of Care (COC), yang memastikan pelayanan kesehatan ibu dan bayi berjalan berkesinambungan dari prakonsepsi hingga pasca persalinan, dengan keterlibatan tenaga kesehatan yang terus menerus. Di Jawa Tengah, angka kematian ibu tertinggi tercatat di Kabupaten Brebes, sedangkan angka terendah di Kota Magelang. Di Kabupaten Semarang, pada tahun 2022, AKI tercatat 87,60 per 100.000 kelahiran hidup, dengan penyebab kematian ibu yang dominan adalah perdarahan dan hipertensi. Pelaksanaan COC di PKD Kesongo, dengan pemeriksaan dan kunjungan rumah secara berkelanjutan, sudah memenuhi standar untuk meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan. Secara keseluruhan, implementasi Continuity of Care diharapkan dapat menjadi solusi efektif dalam menurunkan AKI dan AKB di Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain studi kasus untuk mengevaluasi asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny. A, seorang ibu berusia 30 tahun. Pelaksanaan asuhan meliputi kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, masa nifas, dan keluarga berencana. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan dokumentasi menggunakan pendekatan secara varney dan SOAP. Hasil studi menunjukkan bahwa asuhan kebidanan pada Ny. A sesuai dengan teori tanpa ditemukan kesenjangan. Kunjungan ANC dilakukan sebanyak 8 kali sesuai standar. Persalinan berjalan normal, dengan bayi lahir sehat dan penatalaksanaan sesuai 60 langkah APN. Masa nifas dan kunjungan bayi baru lahir berjalan lancar tanpa komplikasi. Pasien merencanakan penggunaan kontrasepsi minipil setelah berdiskusi dengan pasangan. Continuity of Care pada Ny. A telah diterapkan secara optimal. Implementasi asuhan kebidanan komprehensif sesuai teori berkontribusi pada pencegahan komplikasi dan mendukung kesehatan ibu serta bayi.
Pijat Tui Na untuk Meningkatkan Nafsu Makan pada Bayi dan Balita di Dusun Krajan Desa Candirejo Kecamatan Pringapus Nadia Oktaviana; Hapsari Windayanti; Novi Ridianti; Nurlela; Wijayanti, Desi; Rinawati
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tui Na massage is a form of complementary therapy based on acupressure that is effective in overcoming appetite disorders in toddlers. In addition to increasing appetite, this massage also strengthens the emotional connection between children and parents through gentle touch and positive pressure, which can prevent psychological problems in children (Putri & Megasari, 2022). As a non-pharmacological method, Tui Na massage can stimulate increased appetite so that children's nutritional needs can be optimally met. Eating difficulties in toddlers are characterized by behavior of refusing food, choosing types of food (picky eaters), eating in small portions, and long meal durations. This condition has an impact on the child's nutritional status, which is indicated by weight that does not match the growth chart, or even decreases. Children with eating problems also tend to get tired easily, are less active, and have difficulty concentrating. The three main factors that cause eating difficulties in toddlers include decreased appetite, digestive tract disorders, and eating disorders, especially oral motor disorders. This community service activity was carried out directly with the stages of pre-test knowledge about Tui Na Massage, counseling and distribution of leaflets, demonstration of Tui Na Massage techniques, question and answer sessions, post-tests, and documentation. The instruments used included questionnaires for pre- and post-tests, educational media in the form of leaflets, phantom dolls, and massage oil.             Abstrak Pijat Tui Na merupakan salah satu bentuk terapi komplementer berbasis akupresur yang efektif dalam mengatasi gangguan nafsu makan pada anak balita. Selain meningkatkan nafsu makan, pijat ini juga memperkuat hubungan emosional antara anak dan orang tua melalui sentuhan lembut dan tekanan positif, yang dapat mencegah timbulnya masalah psikologis pada anak (Putri & Megasari, 2022). Sebagai metode non-farmakologis, Pijat Tui Na mampu merangsang peningkatan nafsu makan sehingga kebutuhan nutrisi anak dapat tercukupi secara optimal. Kesulitan makan pada balita ditandai dengan perilaku menolak makanan, memilih jenis makanan (picky eater), makan dalam porsi kecil, serta durasi makan yang lama. Kondisi ini berdampak pada status gizi anak, yang ditunjukkan dengan berat badan tidak sesuai grafik pertumbuhan, bahkan mengalami penurunan. Anak dengan masalah makan juga cenderung mudah lelah, kurang aktif, dan mengalami gangguan konsentrasi. Tiga faktor utama penyebab kesulitan makan pada balita meliputi penurunan nafsu makan, gangguan saluran cerna, serta gangguan proses makan, terutama gangguan oral motor. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan secara langsung dengan tahapan pre-test pengetahuan tentang Pijat Tui Na, penyuluhan dan pembagian leaflet, demonstrasi teknik Pijat Tui Na, sesi tanya jawab, post-test, serta dokumentasi. Instrumen yang digunakan meliputi kuesioner untuk pre dan post-test, media edukasi berupa leaflet, boneka phantom, dan minyak pijat.
Asuhan Kebidanan pada Ny F Umur 25 Tahun di PMB Wahyu Tengaran Wahyu Rahmawati; Heni Setyowati
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Continuity of care in midwifery is a series of continuous and comprehensive service activities ranging from pregnancy, childbirth, postpartum to newborn services and family planning services that connect women's health needs in particular and the personal circumstances of each individual. Comprehensive care is an examination that is carried out completely with examinations, simple laboratories and counseling. Comprehensive obstetric care includes places of continuous examination activities including obstetric pregnancy care, maternity obstetric care, postpartum obstetric care and obstetric care for newborns and birth control acceptors. Pregnancy care prioritizing continuity of care is very important for women to get services from the same professional or from a team of professionals, because that way the development of their condition will be monitored well at all times as well as they become trusting and open because they feel they know the caregiver. The type of research used is descriptive, with a Case Study approach. The sample used was Mrs. F. After carrying out and providing comprehensive obstetric care starting from Pregnant Women, Childbirth, Postpartum Baby, and the results are normal pregnancy, normal delivery, normal babies, and up to birth control. There is no gap between theory and case in Nursing. Comprehensive obstetrics for Mrs. F and By.N.F at PMB Wahyu, Tengaran Semarang Regency.   Abstrak Continuity  of  care  dalam  kebidanan  adalah  serangkaian kegiatan  pelayanan  yang  berkelanjutan  dan  menyeluruh mulai  dari  kehamilan,  persalinan,  nifas,  pelayanan  bayi baru   lahir   serta   pelayanan keluarga   berencana yang menghubungkan kebutuhankesehatan     perempuan khususnya  dan  keadaan  pribadi  setiap  individu.  Asuhan komprehensif    merupakan    suatu    pemeriksaan    yang dilakukan  secara  lengkap  dengan  adanya  pemeriksaan, laboratorium sederhana dan konseling. Asuhan kebidanan  komprehensif   mencakup tempat kegiatan pemeriksaan   berkesinambungan diantaranya  adalah asuhan  kebidanan     kehamilan,     asuhan     kebidanan persalinan,  asuhan  kebidanan  masa  nifas  dan  asuhan kebidanan  bayi  baru  lahir  serta  akseptor  KB. Asuhan kehamilan  mengutamakan   kesinambungan   pelayanan (continuity  of  care)  sangat  penting  buat  wanita  untuk mendapatkan  pelayanan  dari  seorang  profesional  yang sama atau dari satu tim tenaga profesional, sebab dengan begitu maka perkembangan kondisi mereka setiap saat  akan  terpantau  dengan  baik  selain  juga  mereka menjadi   percaya   dan  terbuka   karena   merasa   sudah mengenal   si   pemberi  asuhan. Jenis   penelitian   yang digunakan   yaitu  deskriptif,   dengan   pendekatan   studi kasus  (Case Study).  Sampel yang digunakan  adalah Ny. F.  Setelah  melakukan  dan memberikan  asuhan kebidanan  secara  Komprehensif  mulai  dari  Ibu  Hamil, Bersalin, Nifas, Bayi dan hasilnya hamil dengan normal, bersalin dengan normal, bayi dengan normal, dan sampai dengan KB. Tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus pada Asuhan Komprehensif kebidanan pada Ny. F dan By.Ny.F  di PMB Wahyu, Tengaran Kabupaten semarang.
Edukasi Penatalaksanaan Nyeri Haid pada Remaja Putri dengan Terapi Akupresur di Posyandu Remaja Defri Novitasari; Widayati; Joeleha; Riska Dayang Safitri; Eva Rizqi Arti; Umi Bekti Iriana; Yuli Ariyanti; Lincayanti, Titiek Nur
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 4 No. 1 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menstruation is periodic and cyclical bleeding from the uterus accompanied by the release (desquamation) of the endometrium. Menstrual problems that often occur in adolescent girls are menstrual pain (dysmenorrhea). The prevalence of dysmenorrhea reached 72.89% in Indonesia. Menstrual pain causes adolescents to be easily tired and lackluster, as well as difficulty concentrating due to discomfort which reduces the quality of life of adolescent girls. One of the non-pharmacological therapies that can be done to overcome menstrual pain is acupressure. The purpose of community service in Srinahan village, Kesesi is to increase the knowledge of adolescent girls to overcome menstrual pain with acupressure techniques. The community service includes 5 steps: 1) Finding respondents, 2) conducting pretest, 3) counseling on training and simulation of acupressure techniques, 4) posstest, 5) evaluation. The results after the education on acupressure techniques showed the level of knowledge of adolescent girls with the category of sufficient knowledge as much as 29.4% and good knowledge as much as 70.6%. The results of this community service show an increase in the knowledge of adolescent girls after being given education about handling menstrual pain with acupressure techniques. Acupressure technique is an effective nonpharmacological therapy to reduce menstrual pain in adolescent girls.             Abstrak Menstruasi merupakan pendarahan periodik dan siklus dari rahim yang disertai dengan pelepasan (deskuamasi) endometrium. Masalah menstruasi yang sering terjadi pada remaja perempuan yaitu nyeri haid (dismenore). Prevalensi dismenore mencapai 72,89% di Indonesia. Nyeri haid mengakibatkan remaja mudah lelah dan kurang bersemangat, serta kesulitan berkonsentrasi karena ketidaknyamanan yang menurunkan kualitas hidup remaja putri. Salah satu terapi nonfarmakologis yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri haid adalah akupresur. Tujuan dilakukan pengabdian masyarakat di desa Srinahan, Kesesi yaitu untuk meningkatkan pengetahuan pada remaja putri untuk mengatasi nyeri haid dengan teknik akupresur. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat meliputi 5 langkah : 1) Mencari responden, 2) melakukan pretest, 3) penyuluhan tentang pelatihan dan simulasi teknik akupresure, 4) posstest, 5) evaluasi. Hasil sesudah dilakukan edukasi tentang teknik akupresur menunjukkan tingkat pengetahuan remaja putri dengan kategori pengetahuan cukup sebanyak 29,4% dan pengetahuan baik sebanyak 70,6%. Hasil pengabdian masyarakat ini memperlihatkan adanya peningkatan pengetahuan remaja putri sesudah diberikan edukasi tentang penanganan nyeri haid dengan Teknik akupresur. Diharapkan dengan pemberian edukasi teknik akupresur dapat menjadi terapi nonfarmakologis yang efektif untuk menurunkan nyeri haid pada remaja putri.