cover
Contact Name
Muhammad Asy'ari
Contact Email
m.asyari@litpam.com
Phone
+6285338219596
Journal Mail Official
m.asyari@litpam.com
Editorial Address
Perumahan Lingkar Permai Blok Q4 LK Sembalun, Tanjung Karang Sekarbela, Mataram, NTB
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Journal of Authentic Research
ISSN : -     EISSN : 28283724     DOI : 10.36312/jar
Journal of Authentic Research (ISSN. 2828-3724) is an open-access journal that published by Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM). This journal publishes research papers in the field of social science and natural science. Journal of Authentic Research publish twice a year (bianually) in January and July. This journal has OAI address: https://journal-center.litpam.com/index.php/jar/oai
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 83 Documents
Speech Acts And Their Implicatures In The Main Characters Of The Swimmers; A Film Directed By Sally El Hosaini Fahreza, M. Naufal Rifa; Mahyuni, Mahyuni; Isnaini, Muhammad; Arifuddin, Arifuddin
Journal of Authentic Research Vol. 4 No. 2 (2025): December
Publisher : LITPAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jar.v4i2.3691

Abstract

This study investigates pragmatic features in the 2022 film The Swimmers, focusing on the speech acts and conversational implicatures employed by the main characters, Sara and Yusra Mardini. Addressing a gap in previous research that rarely combines these two frameworks within a single cinematic discourse, this study explores how language functions as a reflection of emotion, power, and social reality in the film. Using a qualitative approach, 30 utterances in 12 key descriptive scenes (approximately 45 minutes of dialogue) were analyzed based on Searle's speech act theory and Grice's conversational implicatures. The research findings reveal five types of speech acts: assertive, directive, commissive, expressive, and declarative, with assertive acts being the most frequent. Implicatures primarily emerge through violations of the maxims of quality and relation, which convey hidden meanings and emotional tension. The results highlight the crucial role of pragmatic strategies in establishing character identity and narrative depth. Pedagogically, this study demonstrates that film dialogue can serve as authentic material to enhance the pragmatic competence of English as a Foreign Language (EFL) learners, while also contributing to film studies by illustrating how cinematic language reflects real-world communication.
Pengembangan Media Video Pembelajaran Moodboard Digital Pada Busana Pesta Siswa Kelas XI Tata Busana di SMK Negeri 1 Ampek Angkek Safrina, Nova; Efi, Agusti; Aryati, Yulia
Journal of Authentic Research Vol. 4 No. 2 (2025): December
Publisher : LITPAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jar.v4i2.3696

Abstract

Penelitian ini bertujuan dan mengembangkan kelayakan Media Video Pembelajaran Moodboard Digital Busana Pesta bagi siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 1 Ampek Angkek. Latar belakang utama penelitian adalah rendahnya hasil belajar siswa (70% dan 55% siswa tidak tuntas) yang disebabkan oleh proses pembuatan moodboard yang masih manual dan terbatasnya keterampilan siswa dalam memanfaatkan aplikasi desain digital. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D) dengan model 4D (Define, Design, Develop), di mana data dikumpulkan melalui angket (kuesioner) dan dianalisis secara deskriptif menggunakan skala Likert untuk mengukur validitas dan praktikalitas. Temuan utama menunjukkan kualitas media yang sangat baik: hasil uji validitas media mencapai 92 % dan validitas materi 88 %, keduanya dalam kategori Sangat Valid. Tingkat praktikalitas media juga sangat tinggi berdasarkan respon guru (94,5%) dan siswa (rata-rata 91,4% dan 88%), dengan kategori Sangat Praktis. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Media Video Pembelajaran Moodboard Digital Busana Pesta terbukti sangat valid dan sangat praktis untuk digunakan sebagai sumber belajar yang inovatif.
Meningkatkan Keterampilan Berbicara Anak Usia Dini Melalui Metode Storytelling Kelompok B di TK Sengeh Rempek Patmawati, Pina; Fahruddin; Wahab, Aulia Dwi Amalina; Jaelani, Abdul Kadir
Journal of Authentic Research Vol. 4 No. 2 (2025): December
Publisher : LITPAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jar.v4i2.3699

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara anak usia dini melalui metode storytelling pada kelompok B di TK Sengeh Rempek. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kemmis & McTaggart yang dilaksanakan dalam dua siklus dengan subjek 15 anak. Indikator keterampilan berbicara mencakup kelancaran, kosakata, pelafalan, intonasi, dan keberanian. Prosedur penelitian melalui tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Pada tahap pelaksanaan, guru menggunakan metode storytelling dengan menyampaikan cerita menarik dan memberi kesempatan anak untuk menceritakan kembali isi cerita dengan bahasa mereka sendiri. Data dikumpulkan melalui observasi dan dokumentasi perkembangan berbicara anak. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan berbicara anak, dari tahap prasiklus 60% (Belum Berkembang), kemudian meningkat pada siklus I menjadi 66% (Mulai Berkembang), dan pada siklus II terjadi peningkatan yang signifikan menjadi 80% (Berkembang Sesuai Harapan). Penelitian ini memiliki keterbatasan pada jumlah subjek yang terbatas, sehingga hasilnya belum dapat mewakili seluruh populasi anak usia dini. Namun demikian, metode storytelling terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan berbicara anak di TK Sengeh Rempek
Speech Acts in Peter Parker’s Utterances in The Amazing Spider-Man Movie and Its Relevance to English Curriculum: A Pragmatics Perspective Fikri, Muhammad Husnul; Arafiq, Arafiq; Isnaini, Muh; Wilian, Sudirman
Journal of Authentic Research Vol. 4 No. 2 (2025): December
Publisher : LITPAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jar.v4i2.3702

Abstract

This study analyzes the speech acts in Peter Parker’s utterances in The Amazing Spider-Man (2012) movie and their relevance to the Indonesian Senior High School English Curriculum from a pragmatics perspective. Using Searle’s (1979) speech act theory, the research identifies four types of illocutionary acts, such assertives, directives, commissives, and expressives, while declaratives were absent. The qualitative analysis shows that assertives and directives are dominant, reflecting Peter’s dual identity as a teenager who informs and argues, and as Spider-Man who commands and requests in critical situations. The functions of these speech acts demonstrate how language is used to inform, request, commit, and express emotions based on context and intention. The findings also reveal that many utterances align with the curriculum’s communicative goals, particularly in expressing opinions, making requests, and showing feelings, suggesting that films can be authentic materials to enhance students’ pragmatic competence in English learning.
Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Tipe Think Pair Share Terhadap Pemahaman Konsep IPAS Kelas IV SDN 1 Ampenan Umrah, Intan Hajar; Saputra, Heri Hadi; Hasnawati
Journal of Authentic Research Vol. 4 No. 2 (2025): December
Publisher : LITPAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jar.v4i2.3705

Abstract

Pemahaman konsep IPA sangat penting bagi siswa karena menjadi fondasi untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan memecahkan masalah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe think pair shareterhadap pemahaman konsep IPAS kelas IV SDN 1 Ampenan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitafif dengan desain Quasi Eksperimental dengan tipe Nonequivalent Control Group Design. Populasi penelitian ini berjumlah 59 peserta didik yang sekaligus sebagai sampel yang terdiri dari kelas IV-B sebanyak 30 peserta didik sebagai kelas kontrol dan IV-C sebanyak 29 peserta didik sebagai kelas eksperimen. Teknik pengambilan data menggunakan teknik tes dan observasi. Tes digunakan untuk mengukur pemahaman konsep IPA peserta didik dan observasi untuk melihat keterlaksanaan pembelajaran. Data hasil observasi dianalisis secara deskriptif berupa presentase dan diperoleh presentase sebesar 100% dengan kategori sangat baik. Uji hipotesis menggunakan uji t, namun sebelumnya dilakukan uji prasyarat berupa uji normalitas, diperoleh data berdistribusi normal dengan nilai signifikansi > 0,05. Hasil uji homogenitas pretest dan posttestmendapatkan sig. Sebesar 0,049 dan 0,475 yang artinya > 0,05 maka data dinyatakan homogen. Hasil uji hipotesis diperoleh melalui uji independent sample t test mendapatkan sig. (2-tailled) 0,041 < 0,05 dan nilai t hitung ? t tabel yaitu sebesar 2,090 ? 2,002, yang artinya Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti terdapat perbedaan antara kedua kelas dan memperoleh hasil uji N-Gain sebesar 0,63 yang diklasifikasikan memiliki tingkat pengaruh sedang. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran cooperative tipe think pair share terhadap pemahaman konsep IPAS kelas IV SDN 1 Ampenan dengan pengaruh 0,63 yang termasuk dalam kategori sedang.
Pengaruh Penggunaan Model Problem Based Learning Berbantuan Media Gambar terhadap Kemampuan Numerasi Peserta Didik Devina, Ovi; Fauzi, Asri; Putri, Hikmah Ramdhani
Journal of Authentic Research Vol. 4 No. 2 (2025): December
Publisher : LITPAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jar.v4i2.3711

Abstract

Kemampuan numerasi merupakan keterampilan dalam menggunakan berbagai macam angka atau simbol matematika serta mampu mengaplikasikannya dalam memecahkan berbagai permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu cara mengembangkan kemampuan tersebut yaitu dengan menerapkan model problem based learning (PBL) berbantuan media gambar. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh model problem based learning (PBL) berbantuan media gambar terhadap kemampuan numerasi peserta didik kelas IV SDN 1 Lepak tahun ajaran 2025/2026. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif jenis eksperimen dan desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen. Sample dalam penelitian adalah peserta didik kelas IV SDN 1 Lepak yang terdiri dari 43 peserta didik. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi dan soal tes kemampuan numerasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji pra-syarat yaitu normalitas dan homogenitas. Selanjutnya, uji hipotesis menggunakan uji independet sample t-test. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa nilai signifikansi yaitu 0,01 < 0,05, artinya ????0 ditolak dan ???????? diterima, yang menunjukkan ada pengaruh model problem based learning (PBL) berbantuan media gambar terhadap kemampuan numerasi peserta didik kelas IV SDN 1 Lepak tahun ajaran 2025/2026. Kemudian, dilihat dari uji effect size sebesar 0,75 berada di antara klasifikasi 0,5? d ? 0,8, dimana pengaruh model model problem based learning (PBL) berbantuan media gambar terhadap kemampuan numerasi dalam kategori sedang.
Pengembangan Media Video Mendesain Motif Batik dengan Aplikasi IbisPaint X Pada Elemen Eksperimen Tekstil dan Desain Hiasan Kelas XI Busana SMKN 1 Lubuk Sikaping Happytri, Leony; Efi, Agusti; Aryati, Yulia; Zamil, Ilham; Nelmira, Weni
Journal of Authentic Research Vol. 4 No. 2 (2025): December
Publisher : LITPAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jar.v4i2.3733

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh pembelajaranmendesain batik di SMKN 1 Lubuk Sikaping masih bersifatkonvensional. Guru menyampaikan materi melalui penjelasanlisan dan contoh visual statis tanpa dukungan media interaktif.Selain itu, siswa sebenarnya telah memiliki perangkat digital seperti smartphone Android, tetapi belum dimanfaatkan secaraoptimal dalam proses belajar. Berdasarkan hal tersebut, penelitianini bertujuan untuk mengembangkan media video pembelajaran“Mendesain Motif Batik dengan Aplikasi IbisPaint X” sebagaisarana pembelajaran digital yang interaktif dan relevan dengankebutuhan siswa jurusan Busana di SMK. Penelitian inimerupakan penelitian pengembangan (Research and Development) dengan menggunakan model ADDIE, yang terdiri atas lima tahap, yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Tahap analisis dilakukan melalui observasi dan wawancara dengan guru serta siswa untuk mengidentifikasikebutuhan media pembelajaran. Tahap desain dan pengembanganmencakup penyusunan naskah, pembuatan storyboard, sertaproduksi video pembelajaran yang berisi pengenalan aplikasiIbisPaint X, teori dasar batik, dan praktik mendesain motif flora dan fauna secara digital. Uji validitas dilakukan oleh ahli materidan ahli media, sedangkan uji praktikalitas dilakukan oleh guru dan siswa. Hasil validasi ahli materi memperoleh rata-rata 89,5 % (sangat valid), sedangkan ahli media sebesar 90% (sangat valid). Uji praktikalitas oleh guru memperoleh hasil 94,64% (sangat praktis), dan oleh siswa sebesar 83,72% (sangat praktis). Berdasarkan hasil tersebut, media video pembelajaran inidinyatakan layak dan praktis digunakan. Media video berbasisaplikasi IbisPaint X ini membantu siswa memahami langkah-langkah mendesain motif batik digital, meningkatkan motivasibelajar, serta mendorong kreativitas dalam pembelajaran desainbusana.
Teacher’s Strategies in Teaching English Vocabulary at Elementary School: A Case Study at First Grade Students of Elementary School 3 Karang Bongkot West Lombok, Academic Year 2024/2025 Rahman, Latifa Nurul Anggraeni Sophia; Arafiq; Susanti, Ni Wayan Mira; Elmiana, Dewi Satria
Journal of Authentic Research Vol. 4 No. 2 (2025): December
Publisher : LITPAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jar.v4i2.3746

Abstract

This study investigates the strategies employed by English teachers in teaching vocabulary to first-grade students at Elementary School 3 Karang Bongkot, West Lombok, during the academic year 2024/2025. The study aims to identify the challenges faced by teachers and describe the effective strategies used to overcome these challenges. The method of this research was qualitative research. The subject is an English teacher of SDN 3 Karang Bongkotwho taught the first grade. Data were collected through classroom observations and semi-structured interviews. The findings reveal several challenges, including classroom management, diversity of students’ mother tongue, and limited teaching facilities or media. To overcome these barriers, the teacher applied the Total Physical Response (TPR) through songs and games supported with translation, memorization, and visual aids like printed pictures. These approaches successfully increased student participation, maintained focus, and created a more enjoyable learning atmosphere. The study concludes that effective vocabulary learning for young learners depends on the teacher’s creativity in combining methods, techniques, and media suited to children’s characteristics.
Studi Deskriptif Kuantitatif: Gambaran Kepuasan Hidup pada Pelaku shopping addiction Aulia, Aulia; Primanita, Rida Yanna
Journal of Authentic Research Vol. 4 No. 2 (2025): December
Publisher : LITPAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/699gy806

Abstract

Kepuasan hidup merupakan penilaian kognitif mengenai seberapa baik dan memuaskan kehidupan yang telah dijalani individu secara keseluruhan. Kepuasan hidup dapat bersumber dari berbagai aspek, salah satunya melalui aktivitas berbelanja yang memberikan kepuasan psikologis berupa perasaan senang dan gembira. Namun, individu yang memperoleh kepuasan psikologis dari berbelanja cenderung meningkatkan frekuensi belanjanya, yang dapat berkembang menjadi shopping addiction. Meskipun penelitian tentang shopping addiction telah banyak dilakukan, pemahaman mengenai kepuasan hidup pada individu dengan kecenderungan adiksi belanja masih terbatas, padahal informasi ini penting untuk pengembangan intervensi psikologis yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tingkat kepuasan hidup pada pelaku shopping addiction di kalangan dewasa muda. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan teknik purposive sampling. Subjek penelitian berjumlah 14 orang berusia 18-25 tahun yang berdomisili di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner yang terdiri dari skala shopping addiction dan skala kepuasan hidup (Satisfaction With Life Scale/SWLS). Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 14 subjek, 6 orang (42,9%) memiliki kepuasan hidup rendah, 4 orang (28,6%) dengan kepuasan hidup sedang, 2 orang (14,3%) dengan kepuasan hidup tinggi, dan 2 orang (14,3%) dengan kepuasan hidup sangat tinggi. Temuan ini mengindikasikan bahwa mayoritas individu dengan shopping addiction memiliki tingkat kepuasan hidup yang rendah hingga sedang, yang dapat menjadi dasar pengembangan program pencegahan dan intervensi perilaku adiktif berbasis peningkatan kepuasan hidup. Life satisfaction is a cognitive evaluation of how well and satisfying an individual's life has been overall. Life satisfaction can stem from various aspects, one of which is through shopping activities that provide psychological satisfaction in the form of pleasure and happiness. However, individuals who derive psychological satisfaction from shopping tend to increase their shopping frequency, which can develop into shopping addiction. Although research on shopping addiction has been extensively conducted, understanding of life satisfaction among individuals with shopping addiction tendencies remains limited, even though this information is crucial for developing appropriate psychological interventions. This study aims to describe the level of life satisfaction among individuals with shopping addiction in young adults. The research employed a descriptive quantitative approach with purposive sampling technique. The research subjects consisted of 14 individuals aged 18-25 years residing in Bukittinggi City, West Sumatra. Data were collected using questionnaires comprising a shopping addiction scale and the Satisfaction With Life Scale (SWLS). Data were analyzed using quantitative descriptive statistics. The results showed that out of 14 subjects, 6 individuals (42.9%) had low life satisfaction, 4 individuals (28.6%) had moderate life satisfaction, 2 individuals (14.3%) had high life satisfaction, and 2 individuals (14.3%) had very high life satisfaction. These findings indicate that the majority of individuals with shopping addiction have low to moderate levels of life satisfaction, which can serve as a basis for developing prevention programs and interventions for addictive behavior based on improving life satisfaction.  
Pengembangan Kerangka Pedagogis untuk Berlatih dalam Bidang Pendidikan Jasmani: Perspektif Teoritis Bildung dalam Pembelajaran Gerak Hamzah, Alimin; Mappanyukki, Andi Atssam; Anwar, Nur Indah Atifah
Journal of Authentic Research Vol. 4 No. 2 (2025): December
Publisher : LITPAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/a2c61t12

Abstract

Pendidikan jasmani memiliki peran strategis dalam membentuk manusia seutuhnya—tidak hanya melalui peningkatan kemampuan fisik, tetapi juga melalui penanaman nilai, karakter, dan kesadaran diri. Penelitian ini dilandasi oleh pemikiran Bildung, sebuah konsep pendidikan dari tradisi filsafat Jerman yang menekankan proses pembentukan diri melalui pengalaman reflektif dan interaksi sosial yang bermakna. Tujuan utama penelitian ini adalah merancang kerangka pedagogis yang dapat menuntun pembelajaran gerak agar lebih bernilai humanistik dan transformatif. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskriptif melalui studi literatur, observasi, dan wawancara mendalam dengan guru serta siswa pendidikan jasmani di beberapa sekolah. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa praktik pendidikan jasmani masih berpusat pada aspek teknis dan performatif, sementara sisi reflektif dan moral belum sepenuhnya terintegrasi. Melalui analisis tematik, ditemukan empat pilar utama pembelajaran berbasis Bildung: refleksi diri sebagai inti proses belajar, penguatan relasi sosial dan empati, penghayatan nilai moral melalui pengalaman gerak, serta pergeseran peran guru dari instruktur menjadi fasilitator pengembangan diri. Rancangan kerangka pedagogis yang dihasilkan diharapkan mampu mengubah pendidikan jasmani menjadi ruang pembelajaran yang tidak hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga menumbuhkan kesadaran dan karakter kemanusiaan peserta didik. Physical education serves as a vital medium for holistic human development—not merely through physical competence but also through the cultivation of moral values, character, and self-awareness. This study draws upon the theoretical foundation of Bildung, a philosophical concept from the German educational tradition emphasizing self-formation through reflective experience and meaningful social interaction. The research aims to design a pedagogical framework that guides movement learning toward a more humanistic and transformative practice. Employing a qualitative descriptive approach, data were collected through literature reviews, classroom observations, and in-depth interviews with physical education teachers and students from selected schools. The findings indicate that current physical education practices remain predominantly technical and performance-oriented, with limited engagement in reflective and moral dimensions. Thematic analysis revealed four central pillars of Bildung-based pedagogy: reflective learning as the heart of education, the cultivation of empathy and social relations, moral internalization through embodied experience, and the transformation of teachers’ roles from instructors to facilitators of personal growth. The proposed pedagogical framework aspires to reposition physical education as a reflective and human-centered practice—one that not only strengthens the body but also shapes awareness, empathy, and moral character.