cover
Contact Name
M Rusli B
Contact Email
mruslib@gmail.com
Phone
+6285242908070
Journal Mail Official
pusdig.id@gmail.com
Editorial Address
Perumahan Griya Lumandi Permai Blok B19, Kec. Wara Selatan, Palopo
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Jurnal Dieksis ID
ISSN : -     EISSN : 28087038     DOI : https://doi.org/10.54065/28087038
Core Subject : Education, Art,
Jurnal Dieksis ID merupakan Jurnal atau publikasi karya ilmiah yang diterbitkan oleh Pustaka Digital Indonesia. Jurnal Dieksis ID menyebarluaskan hasil-hasil penelitian yang ditulis berdasarkan hasil kajian dan kajian literatur di bidang Bahasa, Sastra, Budaya, dan Seni pada pendidikan dasar, menengah, tinggi, dan Kelompok Belajar.
Articles 61 Documents
Analisis Pemahaman Grammatik Präteritum dan Passiv: Cara Mudah Belajar Tata Bahasa Jerman Lumbantoruan, Suryawati Br.; Lahagu, Halima; Pasaribu, Natalia; Manalu, Sabrina; Sipayung, Dea Enjelina; Sihombing, Thesa Febrianti
Jurnal Dieksis ID Vol. 5 No. 1 (2025): Januari - Juni 2025
Publisher : Pustaka Digital Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54065/dieksis.5.1.2025.582

Abstract

tantangan yang signifikan dalam penguasaan tata bahasa Jerman, khususnya struktur Präteritum dan Passiv, yang merupakan aspek fundamental dalam pembelajaran bahasa asing. Keterbatasan metode pengajaran konvensional, yang cenderung mengandalkan ceramah dan hafalan, sering menyebabkan pemahaman yang dangkal serta rendahnya motivasi belajar siswa. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemahaman tata bahasa Jerman melalui pendekatan interaktif "cara mudah" yang mengintegrasikan latihan praktis dan media digital, serta mengevaluasi efektivitas strategi tersebut dalam meningkatkan penguasaan struktur Präteritum dan Passiv. Studi ini menggunakan pendekatan studi literatur dengan metode analisis konten dan sintesis naratif. Data dikumpulkan secara sistematis melalui pencarian di basis data akademik seperti JSTOR, Google Scholar, dan ProQuest, dengan kriteria inklusi publikasi lima tahun terakhir yang membahas pengajaran Präteritum dan Passiv secara spesifik serta pendekatan interaktif dalam pembelajaran tata bahasa. Analisis dilakukan dengan mengidentifikasi tema-tema kunci dan membandingkan berbagai strategi pembelajaran yang diusulkan. Berdasarkan tinjauan literatur, pemahaman tata bahasa Jerman khususnya Präteritum dan Passiv sangat dipengaruhi oleh metode pengajaran. Präteritum, sebagai bentuk lampau sederhana, menimbulkan tantangan karena perbedaan pola konjugasi antara kata kerja reguler dan tidak teratur, sehingga siswa kesulitan menginternalisasi penggunaannya dalam teks formal. Struktur Passiv mengalihkan fokus dari pelaku ke objek, namun memerlukan latihan konversi kalimat yang sistematis untuk dikuasai dengan tepat. Integrasi kedua struktur ini, terutama dalam narasi peristiwa lampau, menuntut pemahaman mendalam agar siswa dapat mengkonversi kalimat aktif ke pasif tanpa mengubah makna. Pendekatan interaktif yang menggabungkan latihan praktis dengan media digital dan strategi berbasis tugas—seperti pembuatan tabel konjugasi, flashcards, penulisan cerita pendek, dan latihan konversi—terbukti efektif meningkatkan keterlibatan, pemahaman, serta motivasi belajar siswa, mendukung pencapaian kompetensi bahasa secara menyeluruh.
Analisis Buku Bahasa Jerman Tingkat A1 pada Lektion “Freizeitbeschäftigung erzählen können” Manik, Bertuah; Nainggolan, Ija Pebriana; Manalu, Elvrida Melvawati
Jurnal Dieksis ID Vol. 5 No. 1 (2025): Januari - Juni 2025
Publisher : Pustaka Digital Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54065/dieksis.5.1.2025.594

Abstract

This study examines the representation of leisure activities in the Super Deutsch textbook, specifically in the unit Lektion Freizeitbeschäftigung erzählen können, which is designed for learners of German as a foreign language at the A1 level. The urgency of this research arises from the need for teaching materials that not only meet linguistic standards but also reflect the social and cultural dynamics of learners, particularly in the Indonesian context. As a central tool in language education, textbooks play a crucial role in shaping students’ perceptions of language, culture, and social values. Therefore, a mismatch between the representations in textbooks and students' real-life experiences can negatively affect their learning motivation and engagement. This study aims to analyze how leisure activities, gender roles, and the influence of technology are represented in the unit, and to what extent the content is contextual and relevant to Generation Z learners in Indonesia. Using a qualitative content analysis approach that integrates discourse analysis, thematic analysis, and micro case studies, the study finds that although the textbook presents a range of linguistically appropriate activities for the A1 level, its content is not sufficiently aligned with students’ lived experiences. Gender representations tend to reinforce traditional stereotypes, and digital-era activities such as online gaming or social media use are absent. These findings underscore the importance of developing culturally responsive, inclusive, and up-to-date teaching materials. The study also offers pedagogical recommendations for educators and textbook developers to enhance student participation and foster intercultural communicative competence in foreign language learning in a more meaningful way.
Analisis Kesesuaian Materi Modalverben dan Perfektsatz dalam Buku Belajar Tata Bahasa Jerman Berdasarkan Profile Deutsch Hutagalung, Ningsi; Lahagu, Halima; Saragih, Hesti; Tambunan, Rosmayani
Jurnal Dieksis ID Vol. 5 No. 1 (2025): Januari - Juni 2025
Publisher : Pustaka Digital Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54065/dieksis.5.1.2025.605

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian materi Modalverben dan Perfektsatz dalam buku belajar tata bahasa Jerman dengan standar kompetensi bahasa Jerman tingkat A1 yang dirumuskan dalam Profile Deutsch. Urgensi penelitian ini terletak pada pentingnya pemilihan dan penyusunan materi ajar yang tepat agar proses pembelajaran bahasa asing, khususnya bahasa Jerman, dapat berjalan secara efektif dan terarah sesuai dengan level kemampuan peserta didik. Materi yang tidak sesuai dapat menimbulkan kebingungan dan menghambat perkembangan kompetensi komunikatif siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode analisis isi buku. Objek kajian terdiri atas beberapa buku tata bahasa Jerman yang umum digunakan dalam pembelajaran pemula di Indonesia. Analisis difokuskan pada bagaimana materi Modalverben dan Perfektsatz disajikan, baik dari segi urutan penyampaian, kedalaman materi, konteks penggunaan, maupun kesesuaian dengan indikator kompetensi A1 yang ditetapkan oleh Profile Deutsch. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar buku telah menyajikan materi Modalverben sesuai dengan kebutuhan level A1, terutama dalam hal fungsi dan konteks kalimat sederhana. Namun, terdapat beberapa ketidaksesuaian dalam penyajian Perfektsatz, terutama dalam penggunaan bentuk bantu (haben dan sein) serta pilihan partizip II yang belum disesuaikan dengan kosakata dan struktur kalimat A1. Oleh karena itu, penulis merekomendasikan penyesuaian materi Perfektsatz agar lebih relevan dan aplikatif dalam pembelajaran pemula sesuai standar Profile Deutsch.
Kajian Struktural Dan Nilai Pendidikan Pada Naskah Drama “A.Y.O.!” Karya Puntung CM Pudjadi Mushoffa, Zuyyinatul; Mulyono, Mulyono; Qomariyah, Uum
Jurnal Dieksis ID Vol. 5 No. 1 (2025): Januari - Juni 2025
Publisher : Pustaka Digital Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54065/dieksis.5.1.2025.683

Abstract

Karya sastra, termasuk drama, tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai media reflektif yang memuat pesan sosial dan nilai-nilai pendidikan yang relevan dalam kehidupan bermasyarakat. Di tengah maraknya fenomena keberanian semu di masyarakat modern di mana semangat untuk menuntut keadilan sering kali hanya berhenti pada kata-kata tanpa disertai tindakan nyata naskah drama A.Y.O.! karya Puntung CM Pudjadi menjadi penting untuk dikaji karena menyuguhkan kritik sosial yang kuat terhadap sikap tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur dramatik dan nilai-nilai pendidikan dalam naskah tersebut. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Data dikumpulkan melalui studi dokumentasi terhadap naskah sebagai sumber primer dan literatur pendukung sebagai sumber sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan membaca dan mencatat bagian-bagian yang memuat unsur intrinsik seperti tema, tokoh, alur, latar, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat serta nilai-nilai pendidikan berupa keberanian, tanggung jawab, kemanusiaan, keadilan, moral, dan sosial. Analisis dilakukan melalui teknik analisis isi secara sistematis dan kontekstual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa A.Y.O.! secara struktural berhasil menyampaikan kritik sosial yang tajam melalui tokoh-tokoh yang vokal namun pasif, serta penggunaan gaya bahasa yang sarat satire dan ironi. Nilai-nilai pendidikan disampaikan secara implisit melalui konflik dan respons sosial para tokoh. Penelitian ini menegaskan bahwa naskah A.Y.O.! tidak hanya kuat secara estetika, tetapi juga bernilai edukatif tinggi dan layak dimanfaatkan dalam pembelajaran berbasis karakter.
Peningkatan Motorik Kasar melalui Permainan Tradisional Engklek pada TK B Usia 5-6 Tahun Purwaningsih, Putri
Jurnal Dieksis ID Vol. 5 No. 1 (2025): Januari - Juni 2025
Publisher : Pustaka Digital Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54065/dieksis.5.1.2025.767

Abstract

Rendahnya kemampuan motorik kasar anak usia dini, yang ditandai dengan lemahnya keseimbangan, koordinasi, dan kelenturan saat melakukan aktivitas fisik. Kemampuan motorik kasar merupakan aspek perkembangan penting yang memengaruhi kesiapan anak dalam menjalani aktivitas belajar dan kehidupan sehari-hari, namun sering kali terabaikan dalam praktik pembelajaran di taman kanak-kanak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas permainan tradisional engklek dalam meningkatkan kemampuan motorik kasar anak usia 5–6 tahun di TK ABA 42 Semarang. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model Kemmis dan McTaggart yang terdiri atas empat tahap: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian berjumlah 14 anak, terdiri dari 5 perempuan dan 9 laki-laki. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi, dan tes keterampilan motorik kasar. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan pada kemampuan motorik kasar anak setelah diterapkannya permainan engklek. Rata-rata capaian kemampuan motorik kasar pada siklus I adalah 2,29 dan meningkat menjadi 3,57 pada siklus II. Peningkatan ini mencakup kemampuan menjaga keseimbangan, koordinasi gerak, kekuatan otot kaki, serta ketepatan dalam melakukan gerakan motorik kasar secara keseluruhan. Permainan engklek terbukti memberikan stimulasi motorik yang efektif melalui pendekatan yang menyenangkan, aktif, dan kontekstual dengan budaya anak. Kesimpulannya, permainan tradisional engklek dapat dijadikan sebagai metode pembelajaran yang efektif dalam mengembangkan aspek fisik-motorik anak usia dini. Guru dianjurkan untuk mengintegrasikan permainan tradisional dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari, sebagai sarana pengembangan motorik sekaligus pelestarian nilai budaya lokal.
Implementasi Program Ekstrakurikuler Tari Kreasi Bertema Menari Bersama Tradisi di SDN 23 Ampenan dalam Kegiatan Asistensi Mengajar Salsabila, Naola; Nida , Astika Ilfa; Rahmatinnisa , Lina; Putri , Salsabila; Lestari , Winda Dwi; Sobri , Muhammad
Jurnal Dieksis ID Vol. 5 No. 2 (2025): Juli - Desember 2025
Publisher : Pustaka Digital Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54065/dieksis.5.2.2025.843

Abstract

Urgensi dari penelitian ini adalah untuk menjawab tantangan lunturnya nilai-nilai budaya tradisional di kalangan generasi muda akibat arus globalisasi yang semakin kuat. Melalui program Kampus Berdampak dengan kegiatan ekstrakurikuler tari kreasi bertema Menari Bersama Tradisi di SDN 23 Ampenan, upaya pelestarian seni budaya lokal sekaligus penguatan karakter peserta didik dapat dilakukan secara terarah dan berkesinambungan. Kegiatan ini dirancang sebagai implementasi program Asistensi Mengajar yang tidak hanya berfokus pada aspek kognitif, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kebersamaan, disiplin, serta kecintaan terhadap budaya daerah. Metode pelaksanaan program terdiri atas tiga tahap utama. Pertama, tahap perencanaan yang mencakup observasi kebutuhan peserta didik dan penyusunan materi tari yang sesuai dengan konteks anak sekolah dasar. Kedua, tahap pelaksanaan berupa latihan tari dengan pendekatan fun learning sehingga peserta merasa senang, aktif, dan termotivasi. Ketiga, tahap evaluasi yang dilakukan baik secara formatif maupun sumatif untuk mengukur pencapaian peserta didik. Keberhasilan program ini tidak terlepas dari kolaborasi antara mahasiswa, dosen, guru, dan pihak sekolah yang membangun sinergi positif dalam menciptakan pembelajaran bermakna. Selain itu, kegiatan ini relevan dengan Kurikulum Merdeka dan Profil Pelajar Pancasila, khususnya pada dimensi berkebinekaan global dan kreativitas. Dengan demikian, program ini menjadi model pendidikan yang tidak hanya menjaga keberlangsungan budaya tradisional, tetapi juga berkontribusi pada pembentukan karakter peserta didik di sekolah dasar.
“Ngelokal Yuk”: Strategi Kampanye Komunikasi Budaya untuk Meningkatkan Kebanggaan Berbahasa Daerah di Kalangan Generasi Muda Cintya, Fransiska Nabil; Putri , Ananda Aulia; Putri , Azizah Zahra Bunga; Aldila , Maritha Putri; Hidayat, Arif; Fitriani, Ayang
Jurnal Dieksis ID Vol. 5 No. 2 (2025): Juli - Desember 2025
Publisher : Pustaka Digital Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54065/dieksis.5.2.2025.867

Abstract

Kampanye “Ngelokal Yuk: Bangga Jadi Lokal, Cinta Budaya Sendiri” merupakan upaya komunikasi budaya yang bertujuan membangkitkan kembali rasa bangga generasi muda terhadap bahasa daerah. Kampanye ini dilatarbelakangi oleh penurunan penggunaan bahasa ibu akibat pengaruh kuat bahasa nasional dan budaya global. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskriptif melalui teknik observasi partisipatif, dokumentasi visual, serta wawancara informal. Lokasi penelitian mencakup kegiatan luring di Car Free Day Simpang Lima, Semarang dan aktivitas daring melalui media sosial Instagram. Proses analisis data dilakukan secara tematik dengan langkah reduksi data, kategorisasi tema, interpretasi, dan penyajian naratif. Temuan menunjukkan bahwa komunikasi partisipatif yang mengedepankan simbol budaya dan empati dapat menciptakan ruang aman bagi generasi muda dalam mengekspresikan identitas lokalnya. Berdasarkan teori komunikasi antarbudaya Gudykunst dan Kim, kampanye ini terbukti efektif dalam mengurangi kecemasan budaya, memperkuat rasa memiliki, serta membangun relasi sosial yang positif. Strategi ini memperlihatkan bahwa pendekatan berbasis komunitas dapat menjadi sarana yang relevan dan menyenangkan dalam revitalisasi bahasa daerah di era digital.
Analisis Epistemologi terhadap Myers Briggs Type Indicator (MBTI) dalam Strategi Pembelajaran Berbasis Keunikan Individu Fitriyani, Fitriyani; Mubin, Nurul
Jurnal Dieksis ID Vol. 5 No. 2 (2025): Juli - Desember 2025
Publisher : Pustaka Digital Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54065/dieksis.5.2.2025.895

Abstract

Urgensi penelitian ini terletak pada kebutuhan untuk menghadirkan strategi pembelajaran yang benar-benar memperhatikan keunikan peserta didik secara menyeluruh, baik dari aspek kepribadian maupun cara mereka membentuk dan mengonstruksi pengetahuan. Dalam konteks Kurikulum Merdeka yang menekankan diferensiasi dan personalisasi, pendekatan seragam yang masih mendominasi praktik pembelajaran saat ini dinilai kurang relevan dan berisiko mengabaikan potensi individu siswa. Artikel ini menyajikan kajian konseptual mengenai integrasi pendekatan epistemologis dan tipe kepribadian MBTI (Myers-Briggs Type Indicator) dalam strategi pembelajaran berbasis keunikan individu. MBTI berfungsi untuk memetakan karakter kepribadian siswa, sedangkan epistemologi membantu memahami cara siswa memperoleh, membentuk, dan mengonstruksi pengetahuan. Dengan menggabungkan keduanya, guru dapat merancang strategi pembelajaran yang lebih personal, reflektif, dan adaptif terhadap kebutuhan kognitif dan afektif siswa. Kajian ini menjelaskan hubungan antara dimensi MBTI dan kecenderungan epistemologis, serta menawarkan model strategi pembelajaran yang relevan bagi berbagai tipe kepribadian. Selain menyoroti peluang implementasi di Indonesia, artikel ini juga membahas tantangan seperti keterbatasan pemahaman guru, dukungan kebijakan, dan kesiapan sistem pendidikan. Kajian ini diakhiri dengan rekomendasi penerapan strategi pada pembelajaran formal maupun privat, serta membuka peluang untuk penelitian lapangan di masa mendatang.
Trapped Behind the Wallpaper : A Thematic Study of Female Oppression in The Yellow Wallpaper Surbakti, Natalia Br; Ambarita , Enjelina; Sitompul , Roselyn; Purba, Nurhayati
Jurnal Dieksis ID Vol. 5 No. 2 (2025): Juli - Desember 2025
Publisher : Pustaka Digital Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54065/dieksis.5.2.2025.896

Abstract

This article explores the theme of oppression against women in Charlotte Perkins Gilman's short story The Yellow Wallpaper. Through thematic analysis, this study examines how the mental breakdown of the main character reflects rigid gender roles and patriarchal norms that dominated American society in the 19th century. The story follows a woman undergoing a ‘rest cure,’ a treatment method that emphasises isolation and prohibits intellectual activity, which only exacerbates her mental condition. Gilman not only criticises medical practices but also the oppressive social structures and marriages that silence women's voices. Symbolism, particularly the yellow wallpaper, plays a crucial role in depicting the protagonist's entrapment and despair. Her mental decline is understood not merely as an illness but as a symbolic form of resistance against oppressive norms. This finding suggests that The Yellow Wallpaper functions not only as a psychological study but also as a powerful feminist statement on the importance of autonomy, self-expression, and a gender-sensitive approach to mental health.
Analyzing Grammatical Errors in Describing Graphs Among EFL Students Riandini, Dini
Jurnal Dieksis ID Vol. 5 No. 2 (2025): Juli - Desember 2025
Publisher : Pustaka Digital Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54065/dieksis.5.2.2025.912

Abstract

In the process of learning English, learners often commit common errors in applying correct grammar. One frequent issue is the occurrence of grammatical errors when describing graphs in English. This skill is particularly important, especially for EFL students, as it is applicable in various academic and professional contexts. Therefore, the present study aims to identify the types of grammatical errors commonly made by learners in this context. Employing a descriptive qualitative approach, this research analyzed 30 samples of students’ written work in which they described a chart in English. The data were categorized using Dulay’s Surface Strategy Taxonomy, which classifies errors into four types: addition, omission, misformation, and misordering. The findings reveal that omission was the most frequent type of error, accounting for 34.78% of the total, followed by addition at 31.88%, while misordering was the least frequent, occurring in 10.14% of cases. It is recommended that students receive adequate instruction in basic grammar to improve their accuracy when describing graphs in English, thereby reducing such errors. Furthermore, the study is expected to provide valuable insights for lecturers in designing a General English syllabus that places greater emphasis on strengthening students’ foundational grammar skills.