cover
Contact Name
Fuad Jaya Miharja
Contact Email
fuad.jayamiharja@umm.ac.id
Phone
+6285156051779
Journal Mail Official
jppg@umm.ac.id
Editorial Address
Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang - Indonesia, 65144
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
JPPG (Jurnal Pendidikan Profesi Guru)
ISSN : 2723006     EISSN : 2746245     DOI : https://doi.org/10.22219/jppg
Core Subject : Education,
JPPG (Jurnal Pendidikan Profesi Guru) is a means to communicate the results of various research activities and scientific studies carried out individually or in groups by lecturers, teachers, students, educational observer institutions, state institutions, and the like. Various research results and scientific studies that have been carried out are expected to contribute to the development of science, technology, and art in the field of education which aims to create professional educators. Thus, every published article must be associated with these goals and targets (which are stated in the contribution statement).
Articles 75 Documents
Initiating formulaic design to increase teachers professional development (TPD) for 21st Century teaching Fardini Sabilah; Hilda Suat
Jurnal Pendidikan Profesi Guru Vol. 1 No. 1 (2020): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jppg.v1i1.12254

Abstract

Encounter the changing needs of students in the 21st century of teaching and learning, English as a Foreign Language (EFL) teachers have to pursue professional development. EFL Teachers have to do this by assessing and reexamining their teaching preparation and practices. This study aimed to initiate a formulaic design to increase TPD for 21st-century teaching. The data were obtained through the open-form questionnaire with 20 English teachers, as well as through the unstructured interview. It was found that teachers still face difficulties dealing with 21st-century skills and Information and Communication Technology (ICT) Integration. Dual-mode of TPD could give a contribution as part of the training that is conducted in conventional ways, and the rest is delivered through the e-learning programs. A dual-mode TPD program as an initial model of TPD can be conducted both in conventional ways and through e-learning programs because it is the benefit to educate larger numbers of EFL teachers and more economically.
Language code-mixing and its Language code-mixing and its underlying reason of use for a better teaching planning Erlyna Abidasari; Ayu Lestari
Jurnal Pendidikan Profesi Guru Vol. 1 No. 1 (2020): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jppg.v1i1.12255

Abstract

Language mixing (code-mixing) is widely regarded as an obstacle to learning the Indonesian language. This research is intended to analyze code-mixing in understanding a target language. This qualitative study was carried out with the non-participant observation technique and semi-structured interviews for students at the beginner level of the Indonesian speaking class. Observations were done in five sessions for twelve students, while interviews were conducted for four students with the highest frequency of code-mixing. Information confirmation was also made to BIPA teachers to ensure data accuracy. The interview process was carried out immediately after observation to avoid losing too much information about code-mixing use. Data were analyzed using Muysken’s theory of bilingualism to classify code-mixing types. The results showed that there were 23 insertions, five changes, and one congruent lexicalization. Furthermore, 18 code-mixes were found in the form of words, five phrases, five clauses, and one abbreviation. The purposes of using code-mixing were to create an international atmosphere in the classroom, to replace vocabulary items that were not known in Indonesian, to achieve language familiarity, and to ensure understanding in the target language, as students might be able to get help when saying words or sentences in an international language, such as English
Korelasi antara nilai rencana pelaksanaan pembelajaran dengan nilai pelaksanaan pembelajaran pada praktik pengalamanan lapangan mahasiswa pendidikan profesi guru daerah khusus Trisakti Handayani; Hari Sunaryo
Jurnal Pendidikan Profesi Guru Vol. 1 No. 1 (2020): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jppg.v1i1.12403

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara Nilai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan Nilai Pelaksanaan Pembelajaran pada Praktik Pengalaman Lapangan Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru Daerah Khusus. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif  dengan pendekatan korelasi. Desain penelitian ini menggunakan rancangan penelitian penjelasan (explanatory research design). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Pendidikan Profesi Guru Daerah Khusus, dengan jumlah keseluruhan 34 Mahasiswa. Data yang telah didapatkan kemudian diolah menggunakan software statistik “SPSS. 21”. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Tes digunakan untuk melihat nilai RPP dan PP. Instrumen Penilaian RPP dan PP menggunakan format lembar penilaian Uji Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang kuat dan signifikan antara nilai Rencana pelaksanaan pembelajaran dengan Pelaksanaan pembelajaran pada Praktik pengalaman lapangan mahasiswa Pendidikan profesi guru daerah khusus.
Conservation Based Learning (CBL) model terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa S. Sukarsono; Tifani Nadia Arini; Eko Susetyarini; Poncojari Wahyono; Fuad Jaya Miharja
Jurnal Pendidikan Profesi Guru Vol. 1 No. 1 (2020): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jppg.v1i1.12406

Abstract

Kemampuan berpikir kreatif siswa sekolah menegah pertama di Indonesia tergolong masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran Conservation Based Learning (CBL) dengan siswa yang tidak menggunakan model pembelajaran CBL. Penelitian quasi eksperimen ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan dilaksanakan pada bulan November 2019 hingga Januari 2020. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 14 Malang sebanyak 56 siswa yang terbagi atas 2 kelas, 1 kelas CBL dan 1 kelas Non CBL. Pengambilan data untuk kemampuan berpikir kreatif siswa menggunakan lembar wawancara, lembar observasi, lembar ekplorasi ide, dan dokumentasi. Lembar eksplorasi ide digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa. Instrumen penelitian kemampuan berpikir kreatif meliputi imitasi, variasi, kombinasi, transformasi, dan ciptaan asli. Analisis data menggunakan independent sample t-test. Kesimpulan penelitian ini yaitu ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran CBL dengan siswa yang tidak menggunakan model pembelajaran CBL.
Kesiapan Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam-Jabatan untuk Menempuh Program Praktik Pengalaman Lapangan Hari Sunaryo; Nurul Zuriah; Trisakti Handayani
Jurnal Pendidikan Profesi Guru Vol. 1 No. 1 (2020): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jppg.v1i1.12430

Abstract

Kualitas sumber daya manusia suatu bangsa berbanding lurus dengan kualitas pendidikannya. Untuk itu, sistem pendidikan yang utamanya berkenaan dengan pendidikan profesi profesi guru menjadi sangat krusial. Dalam konteks ini, pada kondisi mutakhir ini dalam sistem pendidikan di Indonesia digalakkan system yang mengarah pada peningkatan kulaitas guru melalui program Pendidikan Profesi Guru (PPG). Tujuan penelitian ini adalah memperoleh deskripsi mengenai kesiapan mahasiswa PPG dalam menempuh Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), yang meliputi kesiapan terkait dengan kompetensi professional, pedagogik, sosial, dan kepribadian. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum mahasiswa PPG memiliki kesiapan dalam menempuh PPL di sekolah mitra. Kesiapan ini menyangkut empat kompetensi dasar yang harus dimiliki guru, yaitu kompetensi professional, pedagogik, sosial, dan kepribadian. Satu hal yang dipandang perlu ditingkatkan adalah  kompetensi profesional terkait dengan struktur, konsep, dan prinsip keilmuan sesuai dengan bidang studi.Kesiapan mahasiswa PPG Daljab 2019 dalam menempuh PPL terbangun karena faktor pembelajaran di kampus, pengalaman mengajar di sekolah asal, dan keberterimaan pihak sekolah mitra. <w:LsdException Locked="false" Pr
Pembelajaran daring dalam pendidikan profesi guru: Dampak dan kendala yang dihadapi Mohammad Wahyu Kurniawan; Yuli Zarnita
Jurnal Pendidikan Profesi Guru Vol. 1 No. 2 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jppg.v1i2.12440

Abstract

Pengembangan profesionalisme guru melalui pendidikan profesi merupakan salah satu langkah dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, namun demikian dinamika di dalamnya menemui beberapa kendala dan dampak yang perlu diatasi. Salah satu dinamika yang dihadapi adalah integrasi teknologi informasi melalui pembelajaran secara daring. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kendala dan dampak implementasi pembelajaran daring dalam pendidikan profesi guru. Penelitian deskriptif kualitatif ini melibatkan mahasiswa profesi guru dan dosen bidang studi pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (PPKn) sebanyak 34 orang sebagai subjek. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, dan wawancara. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan triangulasi untuk menginterpretasi hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguatan kompetensi profesional guru terfasilitasi selama mengikuti pembelajaran daring, terlihat penguasaan materi, konsep, guru dapat melakukan inovasi pembelajaran berbasis teknologi, serta mendapat pengalaman belajar baru yang belum didapatkan waktu perkuliahan sebelumnya. Kendala dalam pelaksanaan pembelajaran daring meliputi keterbatasan jaringan internet, literasi teknologi yang sangat bervariatif, serta penyampaian materi yang belum menyeluruh. Penelitian ini merekomendasikan penguatan literasi dan sarana-prasarana pembelajaran daring di Indonesia.
Pengembangan buku edukasi kreatif tematik untuk siswa sekolah dasar Kuncahyono Kuncahyono; Zahrotul Wihda Annadia
Jurnal Pendidikan Profesi Guru Vol. 1 No. 2 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jppg.v1i2.12442

Abstract

Keterbatasan media pembelajaran berdampak pada respon belajar siswa yang rendah, sehingga perlu upaya pengembangan media belajar inovatif seperti buku edukasi kreatif tematik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengembangan buku edukasi kreatif tematik serta menganalisis respon siswa terhadap penggunaan buku edukasi kreatif tematik di dalam pembelajaran. Penelitian pengembangan ini menggunakan model ADDIE dalam mengembangkan bukatif. Subjek penelitian ini melibatkan siswa kelas 2 Sekolah Dasar Negeri 04 Sitiarjo Kabupaten Malang yang Berjumlah 35 siswa. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Maret 2019. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dokumentasi, dan angket. Teknik analisis data menggunakan analisis data deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan buku edukasi kreatif-tematik melalui tahap validasi oleh ahli bahan ajar, ahli materi, dan ahli pembelajaran dinyatakan bahwa bahan ajar memiliki kriteria sangat layak, sangat valid, dan perlu revisi sesuai saran. Persentase kelayakan bahan ajar oleh ahli bahan ajar sebesar 93% (sangat layak), oleh ahli materi sebesar 79% (layak), dan ahli pembelajaran sebesar 96% (sangat layak). Lebih dari itu, respon siswa menunjukkan bahwa buku tergolong sangat baik dengan persentase 90%. Pengembangan buku edukasi kreatif tematik dapat dimanfaatkan oleh guru dan siswa dalam mengatasi keterbatasan bahan ajar serta sebagai alternatif penggunaan bahan ajar inovatif di kelas.
Analisis kesalahan penyelesaian soal cerita Matematika HOTS berdasarkan Teori Newman pada siswa kelas V SD Devi Nur Hidayati; Nawang Sulistyani; Yuni Pantiwati
Jurnal Pendidikan Profesi Guru Vol. 1 No. 1 (2020): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jppg.v1i1.12448

Abstract

Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika HOTS menjadi sentra pembahasan dalam pendidikan karena adanya penyempurnaan standar isi kurikulum 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil analisis kesalahan penyelesaian soal cerita matematika bertipe HOTS siswa kelas V SD. Kesalahan tersebut dianalisis menggunakan Newman’s Error Analysis (NEA) yang terdiri dari 5 tahapan yaitu (1) Reading, (2) Comprehension, (3) Transformation, (4) Process skill, (5) Encoding. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subyek dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas V SD Negeri Tulusrejo 3 Kota Malang . Data diambil menggunakan teknik tes, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa melakukan kesalahan pada tahap reading (kesalahan dalam membaca, memahami kata/simbol) rata-rata persentase kesalahannya sebesar 36,47% dengan kualifikasi rendah, tahap comprehension (kesalahan dalam memahami suatu permasalahan) rata-rata persentase kesalahannya sebesar 70,16% dengan kualifikasi tinggi, tahap transformation (kesalahan menentukan metode/rumus atau operasi hitung) rata-rata persentase kesalahannya sebesar 58,03% dengan kualifikasi sedang, tahap process skill (kesalahan dalam perhitungan) rata-rata persentase kesalahannya sebesar 67,84% dengan kualifikasi tinggi dan tahap encoding (kesalahan dalam menuliskan jawaban akhir) rata-rata persentase kesalahannya sebesar 72,54% dengan kualifikasi tinggi. Berdasarkan hasil analisis menggunakan NEA siswa banyak melakukan kesalahan di tahap encoding (menuliskan jawaban akhir) dengan tipe soal C6 (Create).
Guru profesional di masa pandemi COVID-19: Review implementasi, tantangan, dan solusi pembelajaran daring Poncojari Wahyono; H. Husamah; Anton Setia Budi
Jurnal Pendidikan Profesi Guru Vol. 1 No. 1 (2020): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jppg.v1i1.12462

Abstract

Pemerintah memberlakukan kebijakan pembelajaran daring untuk memperlambat penyebaran COVID-19, pola itu menuntut peran guru. Artikel ini bertujuan mereview bagaimana guru di masa pandemi, yang difokuskan pada aspek pembelajaran daring (pelaksanaan, tantangan, dan solusi). Penulisan artikel ini menggunakan metode studi perbadingan literatur. Penulis menelusuri literatur primer secara daring, yang memiliki kriteria valid dan bereputasi baik. Analisis data menggunakan paradigma analisis konten. Hasil review menunjukkan bahwa guru melaksanakan kebijakan pemerintah melalui pembelajaran daring. Berbagai flatform digunakan dalam pembelajaran daring. Berbagai respon positif disampaikan peserta didik terkait pembelajaran daring. Namun demikian pelaksanaan pembelajaran daring memiliki tantangan/kendala, baik dari aspek sumber daya manusia, sarana-prasarana, dan teknis implementasi. Sebagai rekomendasi ke depan, dibutuhkan kemitraan publik dan keterlibatan banyak pihak secara berkelanjutan. Kompetensi dan keterampilan guru harus terus diperkaya, didukung oleh kebijakan sekolah yang mendorong guru terus belajar. Pihak terkait juga perlu mengevaluasi pembelajaran daring tersebut agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Beban belajar peserta didik tentunya harus diperhitungkan, terukur, baik secara materi maupun waktu. Guru tidak boleh semata-mata memberikan tugas, tetapi harus memperhitungkan secara matang. Guru tidak boleh lupa untuk mengapresiasi capaian peserta didik. Kurikulum yang fleksibel dan siap menghadapi pandemi juga dibutuhkan.
Local and international prospective teachers’ perception on collaborative learning Alimin Adi Waloyo; Santi Prastiyowati; Ummu Artha Tsary Rumalessin
Jurnal Pendidikan Profesi Guru Vol. 1 No. 2 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jppg.v1i2.12477

Abstract

Many EFL learners show higher achievement, feel more satisfied with their learning experiences, and display higher motivation to develop their English when they are engaged in collaborative learning. However, others display lack of contribution, low commitment, bad time management, and passive membership during the collaboration with other learners. In this case, teachers’ role is paramount to provide constructive feedback and supervise the learners to eliminate these potential issues. This research was conducted by involving both local and international EFL students in Indonesian context and addressed how local and international students of English Education at University of Muhammadiyah Malang (UMM) perceived group assignment. The research involved 7 international (Thai) students and 7 local (Indonesian) students, studying at English Education of UMM, academic year 2015. The instruments were questionnaires (likert scale and open-ended questions) and interview, which were anayzed using both quantitavie and qualitative method.This mixed method helped the researchers obtain comprehensive data and required information. The classified data was analyzed by calculating each item using descriptive statistic for close ended questions and descriptive interpretation for open ended questions and interview items. The investigation found that the students completely realized the positive effects of group work advancing their academic performance and developing their personal attitudes. Therefore, applying collaborative learning as a part of teaching activity in EFL context is highly encouraged to help learners perform better both academically and individually.