cover
Contact Name
Ahmad Yousuf Kurniawan
Contact Email
frontbiz@ulm.ac.id
Phone
+6281211109125
Journal Mail Official
frontbiz@ulm.ac.id
Editorial Address
Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat Jl. Jend. Ahmad Yani Km. 36, Banjarbaru, Kalimantan Selatan 70714, Indonesia
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Frontier Agribisnis (Frontbiz)
ISSN : -     EISSN : 30481260     DOI : https://doi.org/10.20527/frontbiz
Frontier Agribisnis (Frontbiz) adalah Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa (JTAM) Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian ULM. Tema jurnal ini mencakup agribisnis secara umum, meliputi: analisis penyediaan input pertanian, analisis usaha tani dan perkebunan, analisis pengolahan dan pemasaran hasil pertanian, penyuluhan dan komunikasi pertanian, pemberdayaan masyarakat, dan analisis kebijakan pertanian. Terbit 4 kali dalam satu tahun (Maret, Juni, September dan Desember).
Articles 670 Documents
Analisis Usahatani Dan Pemasaran Nanas di Desa Mekarsari Kecamatan Mekarsari Kabupaten Barito Kuala Riantoni Riantoni; Abdurrahman Abdurrahman; Yusuf Azis
Frontier Agribisnis Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i2.9482

Abstract

Komoditas nanas di Kecamatan Mekarsari berkembang cukup baik jenis nanas yang dibudidayakan di Kecamatan Mekarsari yaitu nanas tamban. Dari segi budidayanya dan segi permintaan nanas tamban sangat tepat dan dapat berkembang dengan baik. Menganalisis usahatani diperlukan sebagai alat pemeriksan usahatani yaitu agar mengetahui sampai dimana keberhasikan yang telah dicapai selama usaha bahwa pekerjaan berlangsung. Tujuan Penelitian ini adalah 1) Mengidentifikasi penyelenggaraan usahatani nanas Tamban di Kecamatan Mekarsari Kabupaten Barito Kuala. 2) Mengetahui Berapa biaya, penerimaan, pendapatan dan keuntungan yang diterima oleh petani nanas Tamban di Kecamatan Mekarsari Kabupaten Barito Kuala. 3) Mengetahui tingkat kelayakan usahatani nanas Tamban di Kecamatan Mekarsari Kabupaten Barito Kuala. 4) Mengetahui gambaran umum pemasaran nanas Tamban di Kecamatan Mekarsari Kabupaten Barito Kuala. Penelitian ini menggunakan data primer data sekunder. Data primer dengan wawancara menggunakan kuisioner. Data sekunder diambil dari studi pustaka kelembagaan dan instansi terkait. Analisis data menggunakan analisis deskriptif berdasarkan survey dan pengamatan yang dilakukan dan perhitungan biaya, pendapatan dan keuntungan usahatani nanas tamban di Desa Mekarsari Kecamatan Mekarsari Kabupaten Barito Kuala. Hasil penelitian menunjukkan rata - rata total biaya yang dikeluarkan dalam 1 periode tanam (33 bulan) adalah sebesar Rp 66.099.783,-. Rata-rata total penerimaan yang diperoleh adalah sebesar Rp 162.594.000,-. Pendapatan rata-rata yang diperoleh adalah sebesar Rp.203.753.118,- dan Keuntungan rata-rata yang diperoleh adalah sebesar Rp 96.496.317. Tingkat kelayakan Usahatani Nanas di Kecamatan Mekarsari dapat dilihat dari nilai Revenue Cost Ratio (RCR). Nilai RCR yang didapat adalah sebesar 2,45. Dengan nilai RCR >1 maka Usahatani Nanas di Kecamatan Mekarsari merupakan jenis usaha yang layak. Metode pemasaran yang dilakukan para petani responden adalah dengan cara melakukan pemanenan saat terdapat permintaan oleh para pengepul buah. Para pengepul buah kemudian membeli nanas perbijinya dengan harga dan kriteria yang sudah disepakati sebelumnya. Kemudian para pengepul akan memasarkan nanas ke Banjarmasin, Banjarbaru, dan kota sekitarnya.
Pengelolaan Usaha Tempe dan Tahu di Kecamatan Jorong Kabupaten Tanah Laut (Studi Kasus pada Industri Rumah Tangga Tempe dan Tahu Bapak Sarduki) Mahmudah Mahmudah; Masyhudah Rosni; Djoko Santoso
Frontier Agribisnis Vol 6, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i3.7803

Abstract

Di Kabupaten Tanah Laut terdapat 37 unit industri yang menggunakan kedelai sebagai bahan baku utamanya. Salah satunya ialah industri rumah tangga tempe dan tahu Bapak Sarduki. Industri tersebut adalah juara pertama dari lomba rumah dan home industri terbersih dan sehat se Kabupaten Tanah Laut pada tahun 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan serta menganalisis kinerja usaha pada industri rumah tangga tersebut. Penelitian ini dilaksanakan pada industri rumah tangga tempe dan tahu Bapak Sarduki di Desa Jorong, Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut, pada bulan Oktober-Desember 2020. Responden penelitian ini adalah Bapak Sarduki. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa industri rumah tangga tempe dan tahu Bapak Sarduki memiliki tingkat pengelolaan sebesar 75%, nilai sehat organisasi sebesar 61%, nilai sehat administrasi sebesar 0%, dan nilai sehat usaha 0%. Artinya usaha tersebut mempunyai pengelolaan yang baik dan organisasi yang sehat, tetapi administrasi dan usaha belum sehat.
KAJIAN TATANIAGA KARET RAKYAT DI KECAMATAN WANARAYA KABUPATEN BARITO KUALA Andri Hidayat; Hairi Firmansyah; Nina Budiwati
Frontier Agribisnis Vol 2, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i3.639

Abstract

Potensi pengembangan dari salah satu sub-sektor perkebunan, salah satunya adalah perkebunan karet, tanaman karet memiliki peranan yang cukup penting dalam kehidupan perekonomian rakyat, Perkebunan karet merupakan salah satu mata pencaharian sebagian besar masyarakat di Kecamatan Wanaraya Kabupaten Barito Kuala. Penelitian ini bertujuan mengetahui saluran tataniaga, biaya, marjin, bagian(share) harga dan kendala – kendala atau permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh petani maupun pedagang pengumpul di Kecamatan Wanaraya. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Jumlah sampel responden yang diambil berjumlah 32 sampel,terdiri dari 30 orang petani karet dan 2 orang pedagang pengumpul. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei dan snowball. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 2 saluran tataniaga karet rakyat di Kecamatan Wanaraya yang teridiri dari petani karet(produsen), pedagang pengumpul ditingkat desa pengumpul ditingkat kecamatan dan Pabrik olah karet. Biaya rata-rata dalam tataniaga karet dari dua saluran yang ada adalah sebesar Rp 335,-/kg dan Rp 707,-/kg. Marjin tataniaga yang diterima dari pedagang pengumpul memiliki perbedaan yaitu sebesar Rp 739,-/kg. Keuntungan yang diperoleh dari dua pedagang pengumpul yaitu Rp 4.665,-/kg dan Rp 5.032,-/kg dan bagian (share) harga yang diterima petani pada saluran I dan II masing-masing sebesar 62% dan 59% dan ditingkat pedagang pengumpul tingkat desa maupun kecamatan sama besarnya yaitu sebesar 82,5%. Kendala/permasalahan yang dihadapi oleh petani karet dan pedagang pengumpul yaitu harga yang tidak stabil dan kualitas bahan olah karet hasil produksi yang kurang baik.Kata kunci : tataniaga, saluran tataniaga, biaya, marjin, keuntungan
STRATEGI PEMASARAN INDUSTRI RUMAH TANGGA PENGOLAHAN MIE BASAH MENTAH DI KELURAHAN KARANG MEKAR KECAMATAN BANJARMASIN TIMUR, KOTA BANJARMASIN (Studi Kasus UD Mie Putra Solo) Annisa Siska Roselianti; Rifiana Rifiana; Yusuf Aziz
Frontier Agribisnis Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v4i1.2611

Abstract

UD Mie Putra Solo merupakan industri pengolahan mie basah mentah yang masih memiliki potensi untuk dikembangkan dan memiliki daya saing yang cukup diperhitungkan karena kekhasan mie nya yang kenyal, tidak berbau, memiliki warna putih bersih dan tidak keruh. Namun industri pengolahan mie basah mentah UD Mie Putra Solo ini termasuk industri pengolahan mie basah mentah yang masih banyak permasalahan dalam bidang pemasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal, mengidentifikasi faktor-faktor eksternal, dan merumuskan alternatif strategi UD Mie Putra Solo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis SWOT. Berdasarkan analisis matriks IFE, kekuatan internal UD Mie Putra Solo yaitu memiliki izin usaha, terbuat dari bahan alami, memiliki stok bahan baku dipabrik dan pemasok langganan untuk pembelian bahan baku, memiliki pelanggan tetap, kualitas produk, sedangkan kelemahan internal UD Mie Putra Solo yaitu pembelian bahan baku disesuaikan dengan produksi, produk mudah ditiru, promosi belum optimal, belum menjalankan fungsi manajemen secara keseluruhan, belum ada packaging untuk menjaga kualitas makanan untuk jasa pesan antar, letak kurang strategis untuk pendistribusian produk. Berdasarkan analisis matriks EFE, peluang eksternal UD Mie Putra Solo yaitu mie merupakan makanan yang diterima secara luas oleh masyarakat, cakupan pasar yang luas, memiliki positioning dibenak pembeli, loyalitas konsumen yang tinggi, sedangkan ancaman eksternal UD Mie Putra Solo yaitu banyak pesaing sejenis yang bermunculan. Alternatif strategi yang dapat dipilih berdasarkan matriks IE yang terletak pada sel I (tumbuh dan membangun) yaitu berupa strategi intensif seperti penetresi pasar, pengembangan produk, dan pengembengan pasar. Sedangkan alternatif strategi yang tepat berdasarkan kuadran I (strategi agresif atau strategi SO) yaitu melakukan inovasi produk olahan mie basah mentah, mengoptimalkan saluran distribusi untuk memperluas pemasaran produk, menjaga dan memperkuat citra produk, meningkatkan publikasi produk.Kata kunci: pengolahan mie basah mentah, analisis SWOT, alternatif strategi
Studi Komparatif Pendapatan Petani Jagung Pakan Ternak Antara Peserta dan Non-Peserta Program Korporasi Penangkaran Jagung di Kabupaten Tanah Laut Andri Yulianti; Usamah Hanafie; Emy Rahmawati
Frontier Agribisnis Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i1.5949

Abstract

Jagung merupakan salah satu komoditas yang berpengaruh dalam perekonomian di Indonesia dan tidak lepas halnya dengan keperluan benih yang dibutuhkan dalam menghasilkan produksi jagung bermutu di tiap musimnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan bersih petani peserta program dan non-program korporasi serta mengetahui apakah ada perbedaan pendapatan yang terjadi diantara petani peserta program dengan petani peserta non-program. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Tanah Laut. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan alasan Kabupaten Tanah Laut memiliki tingkat produksi jagung tertinggi di Provinsi Kalimantan Selatan selama 5 periode terakhir yakni 2015 – 2019. Penelitian ini dimuai dari bulan Maret 2020 sampai dengan September 2020. Penarikan contoh dalam penelitian ini dilakukan dengan metode Proportional random sampling. Analisis yang digunakan adalah kuantitatif dan kualitatif. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah satu kali musim tanam maka biaya total yang harus di keluarkan petani untuk usahatani jagung korporasi Rp9.399.841/Ha (Rp36.424.384/Rata-rata Usahatani), sedangkan biaya total usahatani jagung non-korporasi Rp7.651.677/Ha (Rp17.422.279/Rata-rata Usahatani). Untuk penerimaan petani korporasi Rp27.909.677/Ha (Rp108.150.000/Rata-rata Usahatani), penerimaan petani jagung non-korporasi yang sebesar Rp16.994.164/Ha (Rp38.580.558/Rata-rata Usahatani). Pendapatan kotor pun dapat kita ketahui pendapatan kotor petani jagung korporasi Rp19.258.224/Ha (Rp74.625.616/Rata-rata Usahatani), pendapatan petani jagung non-korporasi sebesar Rp10.117.065/Ha (Rp23.035.779/Rata-rata Usahatani). Dalam penelitian ini diketahui petani jagung korporasi menghasilkan pendapatan bersih sebesar Rp15.950.145/Ha (Rp61.806.813/Rata-rata Usahatani)  sedangkan pendapatan bersih yang dihasilkan petani jagung non-korporasi  yang sebesar Rp9.292.487/Ha (Rp21.158.279/Rata-rata Usahatani). Pengujian uji t menggunakan bantuan aplikasi statgraph versi 17.2.0.0 maka diperoleh hasil P-value = 0,00357585, karena nilai-P yang dihitung kurang dari 0,05, kita dapat menolak hipotesis nol yang mendukung alternatifnya, dimana artinya pendapatan bersih petani jagung pakan korporasi tidak sama dengan pendapatan bersih petani jagung non-korporasi.
Tingkat Pengetahuan Petani Terhadap Budidaya Tanaman Ubi Kayu (Manihot Esculenta) di Kecamatan Angkinang Kabupaten Hulu Sungai Selatan Rahman Aulia; Mira Yulianti; Masyhudah Rosni
Frontier Agribisnis Vol 7, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i3.10335

Abstract

Upaya adopsi budidaya ubi kayu dengan tingkat pengetahuan petani di tingkat yang nantinya besar harapan pendapatan petani dapat meningkat. Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat pengetahuan petani terhadap budidaya tanaman ubi kayu, hubungan tingkat pengetahuan petani terhadap budidaya tanaman ubi kayu dengan pengalaman berusahatani, luas tanam dan penerimaan serta mengidentifikasi permasalahan petani penyelenggaraan tanam ubi kayu. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif serta analisis korelasi rank spearman. Berdasarkan hasil penelitian, tingkat pengetahuan petani terhadap budidaya tanaman ubi kayu berada pada tingkat kategori tinggi. Terdapat hubungan yang signifikan antara lama pengalaman berusahatani, luas tanam dan penerimaan penjualan ubi kayu dengan tingkat pengetahuan petani terhadap budidaya tanaman ubi kayu. Permasalahan yang seringkali dihadapi oleh para petani ubi kayu yakni pengendalian gulma dan pemupukan.
Strategi Pemasaran Kopi Bubuk di Desa Jati Baru Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar (Studi Kasus Kopi Bubuk Hj. Fatimah) Wulandari, Noviani; Budiwati, Nina; Husaini, Muhammad
Frontier Agribisnis Vol 6, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i4.7855

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pemasaran dan menentukan strategi pemasaran kopi bubuk Hj. Fatimah. Pengambilan sampel responden menggunakan metode internal dan eksternal. Untuk memperoleh data lingkungan internal yaitu menggunakan studi kasus yang sampelnya yaitu pemilik dan karyawan berjumlah 7 orang. Untuk memperoleh data lingkungan eksternal yaitu dengan teknik non probability sampling yaitu menggunakan teknik accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 37 orang. Metode analisis menggunakan identifikasi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman dengan metode deskriptif. Untuk menganalisis strategi pemasaran digunakan analisis SWOT. Berdasarkan hasil penelitian kekuatan yang dimiliki usaha tersebut yaitu memiliki izin usaha, stok bahan baku dan pemasok sudah berlangganan pabrik pengolahan sendiri, pengalaman 15 tahun dalam berusaha, memiliki pelanggan tetap dan kualitas produk. Kelemahan utama adalah membeli bahan baku hanya disesuaikan dengan produksi, produk mudah dilacak, iklan kurang optimal dan tidak menjalankan fungsi manajemen yang lebih tinggi, hanya dibungkus plastik biasa, letak kurang strategis untuk pendistribusian produk. Peluang utama yaitu kopi merupakan minuman yang diterima secara luas, berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi, cakupan pasar yang luas, loyalitas konsumen yang tinggi. Ancaman utama yaitu banyaknya pesaing. Dengan strategi pemasaran berada di Kuadran I atau strategi intensif yakni penetrasi pasar, maka perlu mengembangan produk dan mengembangan pasar. Strategi alternatif ini berbasis SWOT berupa agresif strategi atau SO yakni melakukan inovasi produk olahan, mengoptimalkan saluran dari distribusi, mempertahankan dan memperkuat citra produk, meningkatkan pengenalan produk berarti posisi ini menguntungkan.
Pendapatan Pedagang Pasar Terapung di Desa Lokbaintan Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar Timbul Prayitno; Abdurrahman Abdurrahman; Mariani Mariani
Frontier Agribisnis Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i1.691

Abstract

Pasar Terapung Lokbaintan ini merupakan jenis wisata budaya yang terletak di pesisir sungai Martapura tepatnya di Desa Lokbaintan Kecamatan Sungai Tabuk. Pasar Terapung Lokbaintan ini merupakan jenis wisata yang memiliki potensi besar untuk dapat dikembangkan. Hal ini karena, melalui pengembangan potensi pariwisata Pasar Terapung Lokbaintan ini sektor-sektor usaha lain masyarakat juga akan ikut berkambang, mulai dari pertanian hingga transportasi dan perdagangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pedagang pasar terapung dengan analisis secara deskriptif; dan untuk mengetahui pendapatan pedagang pasar terapung di Desa Lokbaintan Kecamatan Sungai Tabuk dengan menggunakan analisis I=P-C. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Lokbaintan Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Barito Kuala. Jumlah sampel sebanyak 10 orang pedagang pasar terapung yang menjual hasil pertanian dengan pengamatan selama 8 hari. Hasil penelitian diperoleh karakteristik pedagang pasar terapung di Desa Lokbaintan Kecamatan Sungai Tabuk, yaitu  rata-rata umur 41 tahun, sehingga pedagang responden sebagai sampel peneltian ini adalah termasuk usia produktif, rata-rata jumlah tanggungan keluarga sebesar 3 orang, mayoritas tingkat pendidikan SD/sederajat sebesar 60% dan pendidikan tertinggi pedagang responden adalah tamat SLTP/sederajat sebesar 10%, rata-rata lama menetap selama 41 tahun dan rata-rata status kepemilikan tempat tinggal adalah mayoritas milik sendiri. Usaha pedagang pasar terapung memerlukan biaya rata-rata per hari sebesar Rp 176.374,89 dan memperoleh penerimaan rata-rata per hari sebesar Rp 249.925,63, sehingga pendapatan rata-rata yang diperoleh pedagang pasar terapung adalah sebesar Rp 73.554,74/hari.Kata kunci: pendapatan pedagang, pasar terapung.
Analisis Usaha Roti di Desa Pasayangan Utara Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar (Studi Kasus Usaha Roti Manis Shofi) Azmira, Yafie; Ikhsan, Sadik; Shafriani, Karimal Arum
Frontier Agribisnis Vol 6, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i4.7873

Abstract

Usaha Roti Manis Shofi merupakan salah satu usaha yang bergerak di bidang industri makanan dengan hasil produksi berupa roti sobek yang berada di Martapura dan usaha tersebut dirintis pada tahun 2005. Tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis biaya, penerimaan, keuntungan, kelayakan usaha dan laporan keuangan laba rugi pada usaha Roti Manis Shofi. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan sumber data yaitu data primer dan sekunder. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mei 2022 sampai Oktober 2022. Data yang digunakan dalam penelitian ini dari bulan Juli 2021 sampai Juni 2022 selama satu tahun produksi. Berdasarkan hasil penelitian biaya total yang dikeluarkan oleh usaha Roti Manis Shofi selama satu tahun dari bulan Juli 2021-Juni 2022 sebesar Rp2.672.511.150 dengan biaya tetap yang sebesar Rp83.582.750 dan biaya variabel sebesar Rp2.588.928.400. Penerimaan yang diperoleh usaha Roti Manis Shofi sebesar Rp3.293.700.000 dan keuntungan yang diperoleh sebesar Rp621.188.850. Analisis kelayakan usaha Roti Manis Shofi menunjukkan bahwa RCR sebesar 1,23 yang artinya setiap pengeluaran biaya sebesar Rp1,00 maka penerimaan sebesar Rp1,23, RCR > 1 berarti usaha ini layak dijalankan. B/C Ratio sebesar 0,23 yang artinya setiap pengeluaran biaya sebesar Rp1,00 maka penerimaan sebesar Rp0,23, BCR > 0 berarti usaha ini layak dijalankan. ROI diperoleh sebesar 23%. Berdasarkan hasil analisis tersebut usaha Roti Manis Shofi menguntungkan serta layak dijalankan dan dikembangkan. Laporan laba rugi usaha Roti Manis Shofi selama satu tahun per 01 Juli 2021-31 Juni 2022 memperoleh laba bersih sebesar Rp621.188.850.
Analisis Usaha Pengolahan Karet Lump di Desa Maluka Baulin Kecamatan Kurau Kabupaten Tanah Laut (Studi Kasus Pada Usaha Karet Lump Milik Ibu Gina Faizah) Rahmatullah Ridhani; Nina Budiwati; Hamdani Hamdani
Frontier Agribisnis Vol 5, No 4 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i4.5999

Abstract

Karet merupakan komoditi ekspor yang berkontribusi dalam upaya peningkatan devisa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyelenggaraan usaha pengolahan karet lump, untuk mengetahui biaya, penerimaan dan keuntungan komoditas karet serta untuk mengetahui permasalahan dan solusi atau alternatif dalam usaha komoditas karet milik Ibu Gina Fauziah di Desa Maluka Baulin, Kecamatan Kurau, Kabupaten Tanah Laut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juni 2020. Usaha yang diamati dan dianalisis yakni 1 kali periode pemanenan atau selama 3 bulan mulai dari bulan Februari sampai April 2020. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa biaya yang dikeluarkan yaitu terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel yang besarnya masing-masing sebesar Rp 5.177.969 dan Rp 29.400.450. Kemudian penerimaan yang diperoleh dalam 1 periode atau 3 bulan yaitu sebesar Rp 50.373.900 sehingga keuntungan yang diperoleh petani (Ibu Gina Faizah) pada usaha pengolahan karet (lump) di Desa Maluka Baulin Kecamatan Kurau Kabupaten Tanah Laut adalah sebesar Rp 15.795.481/periode. Hambatan yang dihadapi yaitu harga karet mengalami pemerosotan sehingga pendapatan menjadi menurun; tidak ada pembukuan; dan rendemen produksi karet yang dinilai rendah.