cover
Contact Name
Ahmad Yousuf Kurniawan
Contact Email
frontbiz@ulm.ac.id
Phone
+6281211109125
Journal Mail Official
frontbiz@ulm.ac.id
Editorial Address
Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat Jl. Jend. Ahmad Yani Km. 36, Banjarbaru, Kalimantan Selatan 70714, Indonesia
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Frontier Agribisnis (Frontbiz)
ISSN : -     EISSN : 30481260     DOI : https://doi.org/10.20527/frontbiz
Frontier Agribisnis (Frontbiz) adalah Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa (JTAM) Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian ULM. Tema jurnal ini mencakup agribisnis secara umum, meliputi: analisis penyediaan input pertanian, analisis usaha tani dan perkebunan, analisis pengolahan dan pemasaran hasil pertanian, penyuluhan dan komunikasi pertanian, pemberdayaan masyarakat, dan analisis kebijakan pertanian. Terbit 4 kali dalam satu tahun (Maret, Juni, September dan Desember).
Articles 670 Documents
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENDORONG ALIH FUNGSI LAHAN SAWAH MENJADI LAHAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI KECAMATAN BARAMBAI KABUPATEN BARITO KUALA Supiandi Supiandi; Luthfi Fatah; Nuri Dewi Yanti
Frontier Agribisnis Vol 2, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i3.649

Abstract

Alih fungsi lahan di Indonesia masih terjadi dua dekade terakhir,salah satunya alih fungsi lahan pertanian sawah menjadi lahan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Barito Kuala,menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Barito Kuala pada tahun 2017 terjadi peningkatan luas tanam (LT) perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Barito Kuala yang terdiri dari 17 Kecamatan pada tahun 2015 seluas 158 hektar dan pada tahun 2016 seluas 2.908 hektar, peningkatan alih fungsi lahan persawahan menjadi lahan perkebunan sawit yang terjadi di Barito Kuala sangatlah besar,hal ini menarik untuk diteliti. Alih fungsi lahan yang pesat memiliki dampak positif dan negatif secara langsung terhadap petani. Tujuan penelitian adalah menganalisis faktor-faktor yang mendorong rumah tangga petani untuk mengkonversi lahan pertanian, perubahan struktur pendapatan akibat konversilahan sawah menjadi lahan perkebunan sawit di Kecamatan Barambai. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April 2018 sampai bulan Agustus 2018. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa faktor–faktor pendorong terdiri atas dua komponen dasar yaitu faktor Faktor utama yang banyak dipilih oleh petani responden (40%) sebagai alasan untuk mendorong melakukan alih fugsi lahan. Sedangkan faktor eksternal faktor utama yang paling memprioritaskan petani pengaruh dari warga lain yang lebih dahulu mengkonversi lahannya sejumlah 19 orang responden (63,4%), sebagai alasan yang mendorong mengkonversikan lahan sawahnya menjadi lahan perkebunan kelapa sawit di Kecamtan Barambai. Struktu pendapatan rumah tanggah petani pendapatan petani rata-rata Rp 8.280.000,- dalam satu bulan sedangkan sesudah konversi lahan penadapatan rata-rata Rp 7.040.000,- dapat dilihat bahwa pendapatan para petani mengalami penurunan sesudah konversi lahan sebesar Rp 1,240,000,- dari sebelumnya.Kata kunci: alih fungsi lahan, pendapatan.
SISTEM AGRIBISNIS USAHA KACANG JARUK DI DESA TELUK MESJID KECAMATAN HARUYAN KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH (Studi Kasus Kacang Jaruk Dua Putri) Hikmah, Nahdatul; Kurniawan, Ahmad Yousuf; Hanafie, Usamah
Frontier Agribisnis Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v8i2.13062

Abstract

Salah satu agroindustri yang dikembangkan di Kabupaten Hulu Sungai Utara adalah industri kacang jaruk yang berjumlah 15 industri. Salah satunya Usaha Kacang Jaruk Ibu Norlaila dengan nama merk Kacang Jaruk Dua Putri adalah salah satu yang cukup berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pasokandan harga bahan baku utama, keuntungan, kelayakan, saluran pemasaran. Metode yang akan digunakan dalam memilih responden pengusaha kacang jaruk dan pemasok kacang tanah adalah purposive sampling dan penentuan responden penjual dengan teknik snowball. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha kacang jaruk mengeluarkan total biaya Rp 484.340.913 yang terdiri dari 15,6%biaya tetap dan 84,4 % biaya variabel. Penerimaan dalam selama tahun 2022 Rp 707.576.000, keuntungan Rp 223.235.087 dan kelayakan RCR 1,46. Margin pemasaran termasuk perantara tingkat satu karena dari produsen melalui penjual menuju ke konsumen akhir. Keuntungan yang diterima produsen dalam satu bungkus kemasan plastik klip sebesar Rp 3.000 plastik klip dan 7.000 plastik roll untuk toko/perantara mendapatkan keuntungan sebesar Rp2.000 plastik klip dan 5.000 plastik roll dari konsumen.
Analisis Finansial Usahatani Melon di Kota Banjarbaru Berty Khairun Nafisah; Abdurrahman Abdurrahman; Kamiliah Wilda
Frontier Agribisnis Vol 3, No 4 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i4.2117

Abstract

Abstrak. Wilayah Kota Banjarbaru adalah salah satu wilayah di Kalimantan Selatan yang juga berpotensi untuk mengembangkan usahatani salah satunya pada tanaman hortikultura. Hortikultura dibagi menjadi tiga golongan tanaman yakni tanaman sayuran, buah-buahan dan bunga atau tanaman hias. Salah satu komoditas hortikultura yang mulai banyak diusahakan di Kota Banjarbaru selama 6 tahun terakhir adalah buah melon. Secara umum buah melon adalah salah satu tanaman hortikultura yang prospeknya baik. Namun produksinya mengalami fluktuasi dan besarnya biaya dalam mengusahakannya menjadi masalah pada petani melon di Kota Banjarbaru. Tujuan dari Penelitian ini untuk dapat mengetahui penyelenggaraan usahatani melon, menganalisis besar biaya, penerimaan, pendapatan dan keuntungan yang didapatkan oleh petani dalam mengusahatanikan melon dan menganalisis tingkat kelayakan usahatani melon di Kota Banjarbaru. Jenis data digunakan pada penelitian ini yakni data primer serta sekunder. Jumlah responden penelitian sebanyak 12 orang petani yang ditentukan dengan metode sensus. Berdasarkan pada hasil penelitian penyelenggaraan usahatani melon yang dilaksanakan dalam satu kali periode musim tanam selama 4 bulan adalah mencakup pengolahan lahan, penyemaian, penanaman, perawatan tanaman dan panen. Rata-rata total biaya dikeluarkan oleh petani untuk usahatani melon ialah Rp 11.807.549/usahatani per musim tanam, penerimaan yang diterima petani ialah Rp 34.937.500/usahatani per musim tanam, pendapatan yang didapatkan petani ialah Rp 26.885.738/usahatani per musim tanam dan keuntungan yang didapatkan petani ialah sebesar Rp 23.129.951/usahatani per musim tanam. Tingkat kelayakan usahatani melon sebesar 2,96 yaitu RCR > 1. Maka dapat disimpulkan usahatani buah melon di Kota Banjarbaru pada periode musim tanam bulan Januari – April 2019 adalah menguntungkan untuk petani melon dan layak untuk dikembangkan di Kota Banjarbaru.Kata kunci: tanaman hortikultura, melon, pendapatan, tingkat keuntungan usahatani
Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Pengetahuan Lokal Wanita Tani Tentang Tanaman Obat Keluarga (Toga) di Desa Abumbun Jaya Kecamatan Sungai Tabuk (Kasus Kelompok Wanita Tani Nusaiba Nur) Fuad Hidayat; Masyhudah Rosni; Luki Anjardiani
Frontier Agribisnis Vol 5, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i3.5936

Abstract

Tanaman Obat KeIuarga (toga) adaIah sekumpuIan tanaman berkhasiat obat untuk kesehatan keIuarga. PeneIitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan IokaI wanita tani tentang tanaman obat keIuarga, mengetahui gambaran faktor umur, tingkat pendidikan, pekerjaan dan sumber informasi dari wanita tani, serta mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan wanita tani tentang tanaman obat keIuarga. Jenis data yang digunakan adaIah data primer dan data sekunder. Data primer dikumpuIkan meIaIui wawancara Iangsung kepada keIompok wanita tani dengan menggunakan daftar pertanyaan yang teIah disiapkan. Data sekunder dikumpuIkan meIaIui dinas arsip dan Iiteratur-Iiteratur yang berhubungan dengan peneIitian. HasiI peneIitian menunjukan bahwa dari 30 wanita tani yang memiIiki pengetahuan cukup tentang tanaman obat keIuarga sebanyak 3 (10%), dan yang memiIiki pengetahuan baik tentang tanaman obat keIuarga sebanyak 27 (90%). Wanita tani yang berumur 18-40 tahun sebanyak 5 (17%), yang berumur 41-64 tahun sebanyak 21 (70%), yang berumur >65tahun sebanyak 4 (13%), wanita tani yang tidak tamat sekoIah sebanyak 1 (3%), wanita tani yang berpendidikan SD sebanyak 14 (47%), wanita tani yang berpendidikan SMP Sebanyak 7 (23%), wanita tani yang berpendidikan SMA/SMK sebanyak 8 (27%), wanita tani yang bekerja sebanyak 13 (43%), wanita tani yang tidak bekerja sebanyak 17 (57%), wanita tani mendapatkan informasi meIaIui media eIektronik sebanyak 16 (53%), dan yang mendapatkan informasi meIaIui media non eIektronik sebanyak 14 (47%). Berdasarkan anaIisis data didapatkan hasiI bahwa tidak ada variabeI (Umur, pendidikan, pekerjaan, dan sumber informasi) yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan IokaI wanita tani tentang tanaman obat keIuarga.
Analisis Usaha Madu Kelulut di Desa Bagok Kecamatan Benua Lima Kabupaten Barito Timur (Studi Kasus Usaha Madu Kelulut Bapak Arsyad) Romannus Kleden; Rifiana Rifiana; Muzdalifah Muzdalifah
Frontier Agribisnis Vol 7, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i3.10326

Abstract

Madu kelulut dihasilkan oleh lebah kelulut atau Trigona sp yang berkhasiat tinggi, serta madu kelulut dapat menghasilkan bee pollen dan propolis yang tinggi yang dapat bersaing dengan madu dari lebah jenis lain, pembudidayaan mudah, dan bernilai ekonomis tinggi. Salah satu pembudidayanya adalah Bapak Arsyad. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keadaan finansial dan kelayakan usaha madu kelulut. Hasil dari penelitian yang dilakukan menyatakan bahwa total biaya yang dikeluarkan Rp131.875.000,- dengan biaya eksplisit Rp59.175.000,- dan biaya implisit Rp72.700.000,- serta total biaya penerimaan usaha jangka Januari sampai Desember 2022 yaitu Rp277.200.000,- pendapatan yang diperoleh senilai Rp218.025.000,- dan keuntungan Rp145.325.000,- Total produksi madu 400L per bulan. Usaha madu kelulut Bapak Arsyad layak untuk dikelola karena kelayakan RCR sebesar 2,10 hal ini berarti bahwa usaha madu kelulut tersebut memberikan keuntungan yang layak.
Analisis Pertumbuhan Produktivitas Jagung di Kabupaten Tanah Laut Rizal, Muhammad; Wilda, Kamiliah; Radiah, Eka
Frontier Agribisnis Vol 6, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i4.7826

Abstract

Jagung merupakan salah satu komoditas penting, karena kebutuhannya yang meningkat setiap tahunnya. Salah satu daerah yang menghasilkan jagung dengan hasil tinggi adalah Kabupaten Tanah Laut, namun belum ada gambaran laju pertumbuhan produktivitas jagung dari tahun ke tahun, sehingga dilakukanlah penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis laju produktivitas jagung di Kabupaten Tanah Laut tahun 2000-2020 dan meramalkan pertumbuhan produktivitas jagung di Kabupaten Tanah Laut 2021-2025. Penelitian ini menggunakan data time series selama 21 tahun (periode dari tahun 2000 sampai dengan 2020) dengan analisis deskriptif, yakni berupa penyajian data dan meramalkan pertumbuhan produktivitas jagung dengan menggunakan persamaan regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju pertumbuhan produktivitas jagung di Kabupaten Tanah Laut dari tahun 2000 sampai tahun 2020 adalah 8,59%. Estimasi produktivitas jagung di Kabupaten Tanah Laut pada tahun 2021 hingga 2025 berkisar antara 10,63-15,00 ton/ha. Adapun saran dari hasil penelitian ini agar pemerintah Kabupaten Tanah Laut tetap mempertahankan luas lahan jagung seperti tidak mengizinkan adanya alih fungsi lahan, dan lebih baik lagi bisa meningkatkan luas lahan jagung dengan cara meningkatkan intensifikasi jagung yaitu pembukaan lahan baru untuk budidaya jagung sehingga estimasi produktivitas jagung di tahun selanjutnya mudah tercapai. Perlu adanya simbiosis antara pemerintah dan kementerian pertanian untuk memberikan informasi teknologi budidaya jagung terbaru yang dapat meningkatkan produksi jagung di Kabupaten Tanah Laut. Saran untuk penelitian selanjutnya untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi laju produktivitas jagung di Kabupaten Tanah Laut
Evaluasi Programa Penyuluhan Usahatani Padi di Wilayah Kerja Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Banua Lawas Kabupaten Tabalong Lisnawati Lisnawati; Mariani Mariani; Hamdani Hamdani
Frontier Agribisnis Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i1.677

Abstract

Kegiatan penyuluhan dilakukan untuk memberikan informasi, pengetahuan serta mengarahkan petani untuk meningatkan produktivitas usahatani, setiap kegiatan penyuluhan yang dilakukan sangatlah penting untuk mengevaluasi programa yang telah dilakukan tersebut sehingga dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan dari programa tersebut sehingga nantinya dapat memberikan arahan ataupun perbaikan yang diperlukan dan kegiatan selanjutnya akan lebih baik lagi.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan programa penyuluhan usahatani padi dan kendala yang dihadapi petani dalam melaksanakan programa penyuluhan usahatani padi. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Penelitian ini mengunakan Purposive Sampling menetapkan Kecamatan Banua Lawas sebagai tempat penelitian karena memiliki potensi yang besar terhadap usahatani padi. Wilayah kerja penyuluh pertanian Kecamatan Banua Lawas terdiri  dari 15 desa dan yang melaksanakan programa usahatani padi terdiri dari 7 desa yaitu Banua Rantau, Sei Durian, Hariang, Habau, Bangkiling, Banua Lawas, Batang Banyu  yang melaksanakan kegiatan penyuluhan.  Selanjutnya diambil sampel dari 7 desa masing-masing dipilih satu kelompok tani dan masing-masing kelompok tani tersebut diambil 5 orang petani secara acak sehingga jumlah responden sebanyak 35 orang.  Hasil pengamatan Pada pelaksanaan aspek konteks sebesar 385 dengan persentase 73,33% ini menunjukan bahwa termasuk dalam kategori berhasil. Pada aspek Input sebesar 524 dengan persentase 74,85% dikategorikan berhasil. Pada aspek proses sebesar 323 dengan persentase 61,52% dikategorikan cukup berhasil.  Pada aspek product sebesar 484 dengan persentase 69,14% dikategorikan berhasil. Kendala yang dihadapi adalah adanya keterlambatan datangnya bantuan seperti benih, mulai rusaknya alat bantu seperti mikropon dan masih kurangnya penggunaan alat peraga.  Kata kunci: pelaksanaan programa, konteks, input, proses, dampak
ANALISIS FINANSIAL USAHA TERNAK AYAM RAS PETELUR DI DESA SUNGAI SIPAI, KECAMATAN MARTAPURA KABUPATEN BANJAR (Studi kasus: Peternakan Ayam Ras Petelur Bapak Isya Anshori) Adzim Hadi Wibowo; Mira Yulianti; Hamdani Hamdani
Frontier Agribisnis Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v4i1.2642

Abstract

Pertumbuhan penduduk berdampak pada meningkatnya konsumsi masyarakat terhadap produk peternakan. Di Kabupaten Banjar terdapat tiga usaha ternak ayam ras petelur, salah satunya peternakan milik Bapak Isya Anshori. Usaha ternak milik Bapak Isya Anshori berada di Desa Sungai Sipai Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa besarnya biaya, penerimaan, pendapatan dan keuntungan peternak dari usaha ternak ayam ras petelur Bapak Isya Anshori.  Menganalisa usaha ternak ayam ras petelur Bapak Isya Anshori kembali modal. Mengetahui permasalahan apa saja yang dihadapi oleh peternak ayam ras petelur di peternakan Bapak Isya Anshori. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli 2019 sampai dengan Desember 2019. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa besarnya biaya yang dikeluarkan oleh Bapak Isya Anshori dalam periode awal usaha ternak meliputi biaya tetap sebesar Rp 8.919.750, biaya variabel sebesar  Rp 83.623.250, biaya total sebesar Rp 92.543.000,  penerimaan yang didapat sebesar Rp 175.990.000 dan besarnya keuntungan yang didapatkan sebesar Rp 83.447.000. Pengembalian modal yang didapat oleh Bapak Isya Anshori untuk usaha ternak ayam ras petelur membutuhkan waktu 20 bulan 17 hari dengan permasalahan yang dihadapi berupa ketidak mampuan memenuhi kebutuhan pasar dan perubahan iklim yang sangat signifikan juga berpengaruh terhadap kondisi kesehatan ayam ras tersebut sehingga ayam mudah terkena penyakit.Kata kunci: biaya, penerimaan, keuntungan, pengembalian modal
Analisis Proses Keputusan Konsumen Memilih Merek Roti MP Bakery di Pasar Ulin Raya Kota Banjarbaru Pattra Negara Adi; Muhammad Husaini; Nurmelati Septiana
Frontier Agribisnis Vol 5, No 4 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i4.5990

Abstract

Riset konsumen merupakan salah satu teknik untuk membantu menetapkan strategi menarik konsumen untuk membeli yang efektif, karena menyesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Tujuan penelitian menganalisis karakteristik responden dan proses pengambilan keputusan pembelian konsumen memilih produk roti merek MP Bakery yang dikonsumsi di Pasar Ulin Raya Kota Banjarbaru. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 30 konsumen produk roti merek MP Bakery di Pasar Ulin Raya. Untuk menjawab tujuan penelitian tersebut digunakan analisis deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, proses pengambilan keputusan pembelian produk roti MP Bakery, sebesar 56% konsumen didasari oleh motivasi keinginan untuk membeli variasi atau jenis roti sesuai dengan seleranya. Sebesar 60% konsumen memperoleh informasi dari teman atau kenalan. Sebesar 37% konsumen atribut harga menjadi dasar pertimbangan utama membeli roti. Sebesar 67% konsumen menilai promosi yang dilakukan perseroan melalui iklan berdampak pada keinginan untuk mencoba. Selain itu sebesar 87% konsumen menganggap teman atau kenalan dan keluarga atau saudara dapat menggerakkan konsumen untuk membeli roti MP Bakery.
ANALISIS USAHA TANI PADI MASYARAKAT DAYAK PITAP DENGAN SISTEM PERLADANGAN GILIR BALIK DI DESA LANGKAP KECAMATAN TEBING TINGGI KABUPATEN BALANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Mahmudah Mahmudah; Masyhudah Rosni; Hairi Firmansyah
Frontier Agribisnis Vol 7, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i3.10358

Abstract

Pertanian menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakatadat. Salah satu daerah di Kalimantan Selatan yang pengelolaanusaha tani masih bergantung pada kondisi alam serta adat budayaturun temurun adalah masyarakat Dayak Pitap di Balangan. Dalamkehidupan masyarakat tanaman padi sangat penting dan dimuliakan,pola pertanian padi dilakukan dengan perladangan gilir baliksehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui gambaranseharusnya, biaya, penerimaan, pendapatan, kelayakan sertapermasalahan yang dihadapi oleh petani padi perladangan gilirbalik. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Langkap KecamatanTebing Tinggi pada bulan Juni 2022 hingga Maret 2023. Jumlahresponden yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 20 petanidan dipilih dengan teknik acak sederhana (simple randomsampling). Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses perladangangilir balik memiliki tahapan yang teratur yaitu batirau, batabas,batabang, manyalukut, manugal, pemeliharaan, pengendalian hamadan penyakit dan penyakit, mangatam, aruh bamula, merapai ataubairik, aruh pasid atau aruh babuat dan aruh bawanang. Biaya totalyang diperlukan dalam usaha tani padi terdiri dari biaya eksplisitdan biaya implisit yakni sebesar Rp 7.502.569,00/usahatani danRp 20.623.500,00/usahatani sehingga diperoleh biaya total sebesarRp 28.126.069,00/usahatani. Penerimaan usaha tani padi sebesarRp 28.440.000,00/usahatani. Pendapatan usaha tani padi sebesarRp 20.937.431,00/usahatani. Berdasarkan perbandingan antarabiaya dengan penerimaan diperoleh nilai RCR sebesar 1,01 yangberarti setiap Rp 1 biaya yang dikeluarkan oleh petani akandiperoleh penerimaan sebesar Rp 1,01 dengan kata lain usaha tanipadi dengan perladangan gilir balik ini layak atau menguntungkanuntuk diusahakan. Selanjutnya untuk permasalahan yang dihadapipetani yaitu hama dan penyakit, cuaca ekstrem, sengketa lahan danperembetan saat pembakaran.