cover
Contact Name
Ahmad Yousuf Kurniawan
Contact Email
frontbiz@ulm.ac.id
Phone
+6281211109125
Journal Mail Official
frontbiz@ulm.ac.id
Editorial Address
Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat Jl. Jend. Ahmad Yani Km. 36, Banjarbaru, Kalimantan Selatan 70714, Indonesia
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Frontier Agribisnis (Frontbiz)
ISSN : -     EISSN : 30481260     DOI : https://doi.org/10.20527/frontbiz
Frontier Agribisnis (Frontbiz) adalah Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa (JTAM) Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian ULM. Tema jurnal ini mencakup agribisnis secara umum, meliputi: analisis penyediaan input pertanian, analisis usaha tani dan perkebunan, analisis pengolahan dan pemasaran hasil pertanian, penyuluhan dan komunikasi pertanian, pemberdayaan masyarakat, dan analisis kebijakan pertanian. Terbit 4 kali dalam satu tahun (Maret, Juni, September dan Desember).
Articles 670 Documents
PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK OLEH PENYULUH PERTANIAN DI BP3K LIANG ANGGANG KOTA BANJARBARU Asnia Lestari; Luki Anjardiani; Nurmelati Septiana
Frontier Agribisnis Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i2.626

Abstract

Internet merupakan suatu hal yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat modern di Indonesia. Seiring dengan perkembangannya internet mampu melahirkan jaringan baru yaitu Media sosial, khususnya facebook. Pembangunan pertanian pada saat ini lebih ditekankan pada peningkatan sumberdaya manusia dalam mengelola pertanian yang sesuai dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penelitian ini bertujuan mengetahui manfaat media sosial facebook oleh penyuluh pertanian serta permasalahan apa yang dihadapi penyuluh pertanian dalam penggunaan media sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan skala Likert. Penelitian ini menunjukan bahwa pemanfaatan media sosial facebook oleh penyuluh pertanian sudah baik diantaranya yaitu kebutuhan akan informasi, komunikasi, pendidikan, promosi dan kerjasama. Dengan total bobot sebesar 1580 yang menunjukan bahwasannya pemanfaatan media sosial facebook oleh penyuluh pertanian berada dikategori setuju. Permasalahan yang dihadapi oleh penyuluh pertanian adalah pembaharuan aplikasi, kuota internet yang mahal, kualitas jaringan yang belum memadai, banyak nya media sosial yang berkembang, dan petani kaerna tidak semua petani menggunakan media sosial.Kata kunci: pemanfaatan media sosial.
Tingkat Partisipasi Petani dalam Kegiatan Penyuluhan Pertanian di Kelurahan Syamsudin Noor Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru Edi Wiratno; Eka Radiah; Masyhudah Rosni
Frontier Agribisnis Vol 7, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i4.11553

Abstract

Penyuluh pertanian dipandang sebagai individu yang memainkan peran signifikan dalam kemajuan sektor pertanian. Mereka memberikan pembelajaran atau penyebaran informasi kepada petani yang menjadi anggota kelompok pertanian penyuluhan memberikan pembelajaran melalui pemberian informasi, praktek, serta pendampingan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat partisipasi petani dalam kegiatan penyuluhan dan permasalahan yang dihadapi petani untuk berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan di Kelurahan Syamsudin Noor Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru. Data yang dimanfaatkan dalam studi ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Sebagai responden adalah petani sayuran yang berada di Kelurahan Syamsudin Noor Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode proportional random sampling dan dianalisis secara deskriptif. Temuan dari penelitian ini mengindikasikan bahwa tingkat keterlibatan petani dalam kegiatan penyuluhan di Kelurahan Syamsudin Noor Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru Pada tahap perencanaan, rata-rata tingkat partisipasi 57,54% (rendah). Pada tahap pengambilan keputusan, rata-rata tingkat partisipasi 57,54% (rendah). Pada tahap pelaksanaan, rata-rata tingkat partisipasi 70,75% (tinggi). Padatahap evaluasi, rata-rata tingkat partisipasi 66,98% (rendah). Serta permasalahan yang dihadapi petani sayur untuk berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan yaitu 1. waktu kegiatan penyuluhan yang kurang tepat. 2. jarak rumah petani dengan kegiatan penyuluhan yang jauh.
Kinerja Penyuluh Pertanian dalam Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan di Kecamatan Liang Anggang Kota Banjarbaru Rabiatul Adawiah; Masyhudah Rosni; Mira Yulianti
Frontier Agribisnis Vol 3, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i3.1299

Abstract

Abstrak. Kinerja penyuluh pertanian merupakan hasil kerja yang dicapai penyuluh pertanian sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan penyuluhan pertanian yang telah di tetapkan. Kinerja penyuluh pertanian menjadi faktor penentu keberhasilan suatu program, dalam suatu program mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam kegiatan penyuluhan sehingga tinggi rendahnya kinerja penyuluh pertanian akan berdampak pada tingkat keberhasilan program tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kinerja penyuluh pertanian dan mengetahui permasalahan yang dihadapi penyuluh pertanian dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan April 2019. Alat analisis yang digunakan untuk mengetahui tingkat kinerja penyuluh pertanian dengan menggunakan skoring dan persentase kemudian untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi penyuluh pertanian dengan menggunakan analisis deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa tingkat kinerja penyuluh pertanian diperoleh persentase sebesar 79,2%. Menurut kriteria yang telah ditetapkan maka tingkat kinerja penyuluh pertanian tergolong tinggi. Permasalahan yang dihadapi penyuluh petanian yaitu tingkat pemahaman petani dalam menerima informasi berbeda-beda, pemikiran petani yang menganggap bahwa penyuluh adalah sebagai pihak yang memberikan bantuan seperti bibit atau benih tanaman dan sulitnya mengubah perilaku petani yang masih kerap menggunakan pestisida yang berlebihan.Kata kunci: kinerja, penyuluh pertanian, kegiatan penyuluhan
ANALISIS PEMASARAN SAWI DI KECAMATAN LABUAN AMAS SELATAN KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH Radiatul Husna; Rifiana Rifiana; Muhammad Fauzi
Frontier Agribisnis Vol 4, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v4i3.2921

Abstract

Adanya fluktuasi harga, perbedaan margin yang terlalu jauh antara produsen dengan konsumen akhir dan informasi harga adalah beberapa hal penting yang dapat menimbulkan permasalahan pemasaran sawi yang terjadi di Kecamatan Labuan Amas Selatan. Tujuan penelitan ini adalah mengidentifikasi saluran pemasaran sawi, lembaga pemasaran, menganalisis biaya, margin, keuntungan, efisiensi saluran pemasaran sawi serta menganalisis keadaan margin pemasaran apakah menyebar normal antar saluran pemasaran. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Labuan Amas Selatan yang dimulai pada bulan September 2016 - Januari 2018. Jumlah sampel 20 petani sayur sawi dengan menggunakan metode proporsional random sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa saluran pemasaran yang ada di Kecamatan Labuan Amas Selatan memiliki empat pola. Besarnya biaya, margin dan keuntungan untuk saluran I adalah  Rp731,61/kg, Rp1.603,8/kg dan Rp872,19/kg. Besarnya biaya, margin dan keuntungan untuk saluran II adalah Rp659,54/kg, Rp1.906,33/kg, dan Rp1.246,79/kg. Besarnya biaya, margin dan keuntungan untuk saluran III (Tanjung) adalah Rp1.289,73/kg, Rp9.900/kg, dan Rp8.610,27/kg, untuk saluran III (Buntok) adalah Rp1.386,39/kg, Rp12.900/kg, Rp11.513,61. Besarnya biaya, margin dan keutungan pada saluran IV (Tanjung) adalah Rp744,78/kg, Rp9.125/kg, dan Rp8.335,22, untuk saluran IV (Buntok) adalah Rp701,44/kg, Rp12.125/kg, dan Rp11.238,56/kg. Saluran pemasaran yang paling efesien yaitu saluran I dan II. Margin total pemasaran pada saluran II, III, dan IV memiliki distribusi margin pemasaran yang terdistribusi secara merata pada setiap lembaga pemasaran.
Analisis Finansial Usahatani Jamur Tiram di Kelurahan Liang Anggang Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru (Studi Kasus Pada “Usahatani Agripolit”) Hery Padli Ariani; Muhammad Fauzi; Eka Radiah
Frontier Agribisnis Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i2.9404

Abstract

Jamur merupakan salah satu hasil tanaman hortikultura, yang mempunyai banyak kandungan gizi dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat baik dalam bentuk segar atau olahan siap saji. Tingginya akan kebutuhan jamur tiram membuka peluang bisnis jamur tiram. salah satunya yaitu usaha Tani Agripolit di Liang Anggang Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa biaya yang digunakan, penerimaan, keuntungan dalam usahatani jamur tiram pada studi kasus “USAHATANI AGRIPOLIT” di Kelurahan Liang Anggang Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru dan untuk mengetahui kapan terjadinya Titik Impas (Break Event Point) serta mengetahui permasalahn yang dihadapi di usahatani Agripolit. Penelitian ini dilakukan bertempat di Liang Anggang Kota Banjarbaru, pada bulan Januari 2023 hingga selesai. Penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan pemilik usahatani jamur tiram “AGRIPOLIT”. hasil penelitian dalam satu kali memproduksi dihasilkan biaya produksi sebanyak Rp 2.192.856, Penerimaan sebanyak Rp 12.400.000, keuntungan sebesar Rp 10.207.144. Titik impas (Break Event Point) dalam unit sebanyak 56.737 Kilo Gram dan pada rupiah senilai Rp 1.418.426. permasalahan yang dihadapi usahatani Agripolit yaitu beberapa baglog gagal tumbuh akibat proses pembibitan tercemar atau adanya hama pengganggu gurem, maka harus mengeluarkan biaya tambahan untuk proses sterilisasi ulang serta pembibitan ulang. Adapun saran saat proses pembibitan supaya lebih berhati-hati serta mempastikan semua dalam keadaan higienis dan steril Bila tidak maka dalam proses nanti akan mengakibatkan terkontaminasinya baglog dan membuat gagal tumbuhnya jamur tiram.
Analisis Finansial Usahatani Cabai Rawit di Kecamatan Liang Anggang Kota Banjarbaru Mutiara Novrista Elisya; Luthfi Fatah; Muhammad Husaini
Frontier Agribisnis Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i1.6034

Abstract

Pertanian merupakan sektor utama perekonomian Indonesia, artinya pertanian merupakan sektor utama yang menyumbang hampir setengah dari total perekonomian. Tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan dan meningkatkan taraf hidup petani. Sektor pertanian di Indonesia yang memiliki potensi pengembangan yang besar adalah sektor pertanian hortikultura, cabai hampir merupakan salah satu komoditas hortikultura yang dibutuhkan oleh semua industri. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui biaya, penerimaan, keuntungan, kelayakan serta sensitivitas usahatani cabai rawit.  Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah multistage random sampling. Di Kota    Banjarbaru terdapat 5 kecamatan, dipilih satu kecamatan secara acak yang dijadikan sampel penelitian yakni Kecamatan Liang Anggang. Di Kecamatan Liang Anggang terdapat 4 kelurahan kemudian dipilih secara acak (random) 2 kelurahan untuk dijadikan sampel yaitu Landasan Ulin Utara dan Landasan Ulin Barat. Dari kelurahan Landasan Ulin Utara dan Landasan Ulin Barat terdapat 85 orang petani cabai rawit diambil 30 orang petani secara acak yang dijadikan sebagai sampel penelitian. Hasil dari penelitian menunjukan biaya yang dikeluarkan petani per usahatani sebesar Rp9.667.089,24 sedangkan biaya per hektar senilai Rp68.265.583,21. Penerimaan yang dihasilkan petani per usahatani sebesar Rp17.820.833,33 sedangkan penerimaan yang dihasilkan per hektar senilai Rp125.844.455,43. keuntungan yang diperoleh petani per usahatani sebesar Rp8.153.455,143 sedangkan keuntungan yang diperoleh petani per hektar senilai Rp57.578.827,22. kelayakan dalam usahatani ini dikatakan layak secara finansial berdasarkan analisis RCR dengan nilai > 1 yakni sebesar 1,84 per usahatani sedangkan nilai kelayakan per hektar juga > 1 yakni senilai 1,84. Analisis sensitivitas pada usahatani ini dengan harga jual terendah Rp15.000,00 harga jual rata-rata Rp23.868,23 dan harga jual tertinggi dengan harga Rp45.000,00 dengan RCR > 1.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KARET ALAM KALIMANTAN SELATAN zainuddin zainuddin; Mariani Mariani; Nuri Dewi Yanti
Frontier Agribisnis Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i1.575

Abstract

Kalimantan Selatan merupakan salah satu daerah penghasil karet alam di Indonesia. Sebagian besar karet alam yang diproduksi diekspor ke luar negeri, salah satunya Tiongkok yang merupakan negara konsumen karet alam terbesar di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap ekspor karet alam Kalimantan Selatan ke Tiongkok serta untuk mengetahui proyeksi ekspor karet alam Kalimantan Selatan ke Tiongkok selama tiga setengah tahun ke depan. Metode yang digunakan untuk menjawab tujuan pertama adalah metode regresi berganda log-linear. Untuk menjawab tujuan kedua digunakan teknik proyeksi time series dengan metode simple seasonal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel volume produksi, volume penjualan domestik, harga karet alam, harga minyak mentah dunia, dan nilai impor negara tujuan, berpengaruh signifikan tehadap nilai ekspor karet alam Kalimantan Selatan, sedangkan kurs rupiah terhadap dolar AS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai ekspor karet alam Kalimantan Selatan. Adapun hasil proyeksi ekspor karet alam menunjukkan angka yang fluktuatif setiap bulannya dengan kecenderungan meningkat setiap tahun.Kata kunci: ekspor, karet alam, regresi, proyeksi
ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP PRODUK KOPI SUSU DI COFFEE SHOP SUNDAY FESTIVAL BANJARBARU Gani, Aahmes Rafi; Salawati, Umi; Septiana, Nurmelati
Frontier Agribisnis Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v8i1.12278

Abstract

Bisnis Coffee Shop semakin marak sehingga menyebabkan semakin ketatnya persaingan. Tiap pelaku usaha berupaya untuk menghadirkan pelayanan terbaik dan terobosan baru pada produknya. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis dan mengidentifikasi atribut kopi susu yang menjadi kesukaan konsumen serta preferensi dari konsumen Coffee Shop Sunday Festival Banjarbaru dan mengidentifikasi pertimbangan konsumen berdasarkan atribut yang tersedia dalam menentukan pilihan pembelian. Penelitian ini dimulai dari bulan Agustus 2023 sampai Desember 2023. Penelitian ini merupakan penelitian survey dan dalam penarikan contohnya menggunakan metode accidental sampling. Berdasarkan metode tersebut maka diperoleh responden sebanyak 50 orang. Penelitian ini menggunakan metode analisis multi atribut fishbein dengan skala likert yang digunakan sebagai skala. Berdasarkan hasil penelitian, atribut yang menjadi preferensi konsumen kopi susu Cremee Brule dan Tiramisu yaitu rasa sedang, harga sedang, sajian menarik dan promosi melalui sosial media baik. Kemudian atribut yang paling dipertimbangkan konsumen dari kopi susu Cremee Brule yang diurutkan dari yang tertinggi sampai terendah yaitu promosi melalui sosial mediadengan (Ao) sebesar 14,43, rasa dengan (Ao) sebesar 14,21, sajian dengan (Ao) sebesar 13,17, Harga dengan (Ao) sebesar 10,94. Sedangkan pertimbangan atribut dalam keputusan pembelian kopi susu Tiramisu secara berurutan dari yang tertinggi yaitu promosi melalui sosial media dengan (Ao) sebesar 14,74, rasa dengan (Ao) sebesar 13,90, sajian dengan (Ao) sebesar 13,10, harga dengan(Ao) sebesar 11,60
Optimalisasi Pola Tanam Usahatani Sayuran di Desa Telaga Langsat Kecamatan Telaga Langsat Kabupaten Hulu Sungai Selatan Jamilah Jamilah; Abdussamad Abdussamad; Abdurrahman Abdurrahman
Frontier Agribisnis Vol 3, No 4 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i4.1934

Abstract

Kecamatan Telaga Langsat merupakan salah satu Kecamatan penghasil sayuran di- Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Dalam berusahatani keuntungan yang maksimun merupakan tujuan petani. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan perencanaan yang tepat dari segi pengalokasian sumberdaya maupun dari jenis komoditi yang akan diusahakan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keuntungandan pola tanam usahatani yang dapat memberikan keuntungan maksimun bagi petani. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2018 sampai dengan April 2019. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode penarikan contoh dengan menggunakan teknik sensus dengan jumlah responden 30 orang yang menaman tomat, mentimun dan kacang panjang secara bergiliran dalam waktu satu tahun. Data yang dikumpulkan dari petani responden yaitu pada musim tanam pertama Oktober 2017 sampai musim tanam ketiga pada bulan September 2018. Untuk menjawab tujuan pertama berdasarkan hasil penelitian mengenai rata-rata keuntungan musim tanam pertama usahatani tomat sebesar Rp 16.546.864, mentimun sebesar Rp 10.023.844 dan kacang panjang sebesar Rp 6.870.813.Musim tanam kedua keuntungan rata-rata usahatani tomat sebesar Rp 9.525.037, mentimun Rp 7.598.182 dan kacang panjang  Rp 4.567.176. Musim tanam ketiga keuntungan rata-rata usahatani tomat Rp 9.343.416, mentimun Rp 7.162.688 dan kacang panjang Rp 4.442.898. untuk menjawab tujuan kedua berdasarkan hasil penelitian dengan analisis linear programming menggunakan alat bantu aplikasi yaitu lindo didapatkan hasil  bahwa yang dapat memberikan keuntungan maksimum bagi petani pada musim tanam pertama adalah usahatani tomat, musim tanam kedua usahatani tomat dan mentimun dan pada musim tanam ketiga kembali usahatani tomat. Kata kunci: optimalisasi, keuntungan, pola tanam, linear programming
Analisis Finansial Usahatani Pakcoy Hidroponik di Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan (Studi Kasus Usahatani Ibu Surtini) Ismi Norma Haqiqi; Yudi Ferrianta; Mira Yulianti
Frontier Agribisnis Vol 5, No 4 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i4.5907

Abstract

Budidaya hidroponik adalah budidaya tanaman tidak memerlukan lahan yang begitu luas dan memberikan kesempatan pada siapa saja mau memanfaatkan lahan pekarangan sebagai tempat budidaya hidroponik. Tujuan penelitian menganalisis besar biaya, penerimaan keuntungan, kelayakan usahatani dan permasalahan yang dihadapi usahatani pakcoy hidroponik Ibu Surtini di Kecamatan Landasan Ulin. Analisis dilakukan dengan pendekatan besar biaya, penerimaan keuntungan dan kelayakan usahatani (Revenue Cost Ratio) serta deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, total biaya yang dikeluarkan selama tiga periode (3 bulan) sebesar Rp 2.354.025, penerimaan yang diperoleh Rp 2.850.000, keuntungan Rp 495.975. Adapun nilai R/C adalah 1,21 artinya usahatani pakcoy hidroponik dikatakan layak. Pada usahatani pakcoy hidroponik milik Ibu Surtini mempunyai masalah selama pandemi covid19 yang berakibat terhadap pemasaran hasil produksi dan perubahan iklim yang signifikan.

Page 11 of 67 | Total Record : 670