cover
Contact Name
Yogi Setiawan
Contact Email
jurnal.P4I@gmail.com
Phone
+62851733700892
Journal Mail Official
jurnal.P4I@gmail.com
Editorial Address
Lingkungan Handayanai, Kel. Leneng, Kec. Praya, Kab. Lombok Tengah
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
EDUCATIONAL: Jurnal Inovasi Pendidikan dan Pengajaran
ISSN : 27752585     EISSN : 27752593     DOI : https://doi.org/10.51878/educational.v4i4
Core Subject : Education,
Jurnal ini berisi artikel hasil pemikiran dan penelitian yang ditulis oleh para guru, dosen, pakar, ilmuwan, praktisi, dan pengkaji dalam semua disiplin ilmu yang berkaitan dengan pedidikan dan pengajaran.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 282 Documents
EVALUASI KINERJA GURU SDN 73/IX SIMPANG SUNGAI DUREN Susanti, Try; Mursida, Mursida; Prihatini, Nurul; Dahlia, Dahlia
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v5i2.5942

Abstract

ABSTRACT Teacher performance evaluation plays an important role in improving the quality of education through continuous professional development that supports enhanced competence and learning quality. This research was conducted using an in-depth literature study method on various scientific references related to teacher performance evaluation at SDN 73/IX Simpang Sungai Duren in Indonesia. The research stages included selecting relevant literature, collecting data through documentation, conducting qualitative analysis of 20 literature sources, and drawing conclusions based on four main research focuses. The results of the study indicate that the implementation of evaluation is still dominated by the top-down method, with the involvement of the principal and supervisor as the main evaluators, and minimal participation from students and parents. On the other hand, teacher competency achievements are classified as good in pedagogical and professional aspects, but are still weak in the application of learning technology and methodological innovation. The use of evaluation results is generally still administrative and has not been utilized strategically for career development or improving the quality of learning. Evaluation also faces various obstacles, such as time constraints, assessor subjectivity, and the absence of standardized standard instruments. Thus, a more participatory, fair, and sustainable teacher development-oriented evaluation approach is needed in order to support the transformation of quality education. ABSTRAK Evaluasi kinerja guru berperan penting dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui pengembangan profesional berkelanjutan yang mendukung peningkatan kompetensi dan kualitas pembelajaran. Penelitian ini dilakukan dengan metode studi literatur yang mendalam terhadap berbagai referensi ilmiah terkait evaluasi kinerja guru SDN 73/IX Simpang Sungai Duren di Indonesia. Tahapan penelitian meliputi pemilihan literatur yang relevan, pengumpulan data melalui dokumentasi, analisis kualitatif terhadap 20 sumber pustaka, serta penarikan kesimpulan berdasarkan empat fokus utama penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan evaluasi masih didominasi oleh metode top-down, dengan keterlibatan kepala sekolah dan pengawas sebagai evaluator utama, serta minimnya partisipasi dari siswa dan orang tua. Di sisi lain, capaian kompetensi guru tergolong baik dalam aspek pedagogik dan profesional, namun masih lemah dalam penerapan teknologi pembelajaran dan inovasi metodologis. Penggunaan hasil evaluasi umumnya masih bersifat administratif dan belum dimanfaatkan secara strategis untuk pengembangan karier atau peningkatan mutu pembelajaran. Evaluasi juga menghadapi berbagai kendala, seperti keterbatasan waktu, subjektivitas penilai, dan belum adanya instrumen baku yang terstandar. Dengan demikian, diperlukan pendekatan evaluasi yang lebih partisipatif, adil, dan berorientasi pada pembinaan guru secara berkelanjutan agar mampu mendukung transformasi pendidikan yang berkualitas.
INVESTIGATING STUDENTS’ EXPERIENCES WITH ONLINE ASSESSMENTS: THE USE OF QUIZIZZ IN ESP COURSE Made Anggi Arlina Putri, Ni
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v5i2.6071

Abstract

Gamified quiz software is increasingly popular in English for Specific Purposes (ESP) instruction due to its ability to enhance student engagement and motivation. However, the effectiveness and user experience of gamified tools like Quizizz in ESP contexts remain underexplored. This study explores students' experiences with Quizizz in an ESP class, focusing on its advantages, ease of use, and challenges. Using a quantitative survey design, data were gathered from 77 Physics Education students through a Likert-scale questionnaire distributed online at the end of the 2024/2025 Odd Semester and analyzed descriptively. The results show that 86.9% of students agreed or strongly agreed that gamification features increased their motivation, and 73.3% felt more confident answering questions after using Quizizz. Its user-friendly interface and accessibility also facilitate participation. However, challenges such as time limits, unstable internet connections, and technical difficulties affected their experience. Some students felt pressured by timed quizzes, while poor network stability hindered their participation. These findings highlight both the pedagogical benefits and limitations of gamified assessments in ESP learning. To enhance pedagogical value, the study recommends adjusting quiz timing, improving technical infrastructure, and tailoring gamification to reduce anxiety while sustaining engagement. Further research should examine the long-term effects of gamified testing on ESP learning outcomes in various instructional contexts. ABSTRAK Perangkat lunak kuis gamifikasi semakin populer dalam pengajaran Bahasa Inggris untuk Tujuan Tertentu (ESP) karena kemampuannya untuk meningkatkan keterlibatan dan motivasi siswa. Namun, efektivitas dan pengalaman pengguna alat gamifikasi seperti Quizizz dalam konteks ESP masih kurang dieksplorasi. Studi ini mengeksplorasi pengalaman siswa dengan Quizizz di kelas ESP, dengan fokus pada keuntungan, kemudahan penggunaan, dan tantangannya. Menggunakan desain survei kuantitatif, data dikumpulkan dari 77 mahasiswa Pendidikan Fisika melalui kuesioner skala Likert yang didistribusikan secara daring pada akhir Semester Ganjil 2024/2025 dan dianalisis secara deskriptif. Hasilnya menunjukkan bahwa 86,9% siswa setuju atau sangat setuju bahwa fitur gamifikasi meningkatkan motivasi mereka, dan 73,3% merasa lebih percaya diri menjawab pertanyaan setelah menggunakan Quizizz. Antarmuka yang ramah pengguna dan aksesibilitasnya juga memfasilitasi partisipasi. Namun, tantangan seperti batas waktu, koneksi internet yang tidak stabil, dan kesulitan teknis memengaruhi pengalaman mereka. Beberapa siswa merasa tertekan oleh kuis berbatas waktu, sementara stabilitas jaringan yang buruk menghambat partisipasi mereka. Temuan ini menyoroti manfaat pedagogis sekaligus keterbatasan penilaian gamifikasi dalam pembelajaran ESP. Untuk meningkatkan nilai pedagogis, studi ini merekomendasikan penyesuaian waktu kuis, peningkatan infrastruktur teknis, dan penyesuaian gamifikasi untuk mengurangi kecemasan sekaligus mempertahankan keterlibatan. Penelitian lebih lanjut perlu mengkaji efek jangka panjang dari pengujian gamifikasi terhadap hasil pembelajaran ESP dalam berbagai konteks pembelajaran.
TINJAUAN KRITIS TERHADAP EFEKTIVITAS AI (ARTIFICIAL INTELLIGENCE) DALAM PENGEMBANGAN KETERAMPILAN MENULIS AKADEMIK MAHASISWA Rahmawati, Rahmawati; Suhardi, Muhamad; Kurniati, Baiq; Hidayatullah, Elmi; Hapiz, Qori Ul; Anggaraini, Aifiona Sukma
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v5i2.6290

Abstract

ABSTRACT This study explores the effectiveness of Artificial Intelligence (AI) in enhancing university students’ academic writing skills. As technology advances, AI tools such as ChatGPT have become increasingly utilized in higher education, often serving as a secondary learning platform to assist students in composing coherent sentences and producing independent academic texts. However, concerns have emerged regarding the potential decline in critical thinking skills and the risk of academic misconduct due to excessive reliance on AI. Using a literature review method, this study analyzes 21 scholarly articles to identify key themes, trends, and the strengths and weaknesses of AI use in academic writing. The findings suggest that AI provides valuable support by offering instant feedback on grammar, sentence structure, and vocabulary. It proves effective in improving writing quality and efficiency, helping students with spelling, writing style, outlining, overcoming writer’s block, and reference management. Despite its benefits, challenges such as ethical concerns, privacy issues, overdependence, plagiarism risks, and algorithmic bias remain. The study concludes that AI’s effectiveness is closely tied to its strategic and ethical use in pedagogical contexts. Key implications include the need to foster AI literacy among students, shift writing instruction toward critical thinking processes, redesign assignments to encourage deeper thinking, train educators, and establish clear institutional policies for responsible AI use. Future research is recommended to conduct empirical studies on AI’s impact on students’ critical thinking and creativity, and to explore effective pedagogical interventions. ABSTRAK Penelitian ini mengkaji efektivitas Artificial Intelligence (AI) dalam pengembangan keterampilan menulis akademik mahasiswa. Seiring kemajuan teknologi, AI seperti ChatGPT, telah banyak membantu mahasiswa dalam proses pembelajaran, sering dijadikan sebagai tempat belajar kedua untuk menyusun kalimat hingga menghasilkan tulisan akademik secara mandiri. Namun, penggunaan AI ini menimbulkan kekhawatiran tentang potensi penurunan kemampuan berpikir kritis dan risiko pelanggaran aturan akademik akibat ketergantungan berlebihan. Penelitian ini menggunakan tinjauan pustaka dengan menganalisis 21 artikel ilmiah untuk mengidentifikasi tema utama, tren, serta kekuatan dan kelemahan penggunaan AI dalam konteks ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa AI berperan penting sebagai alat bantu yang memberikan umpan balik instan terkait tata bahasa, struktur kalimat, dan penggunaan kosakata. AI efektif dalam meningkatkan kualitas dan efisiensi penulisan akademik, membantu mahasiswa dalam perbaikan ejaan, gaya penulisan, penyusunan kerangka awal, serta penyelesaian writer's block dan pengelolaan referensi. Meskipun demikian, terdapat tantangan etika dan privasi, termasuk potensi ketergantungan berlebihan yang dapat menghambat pengembangan kemampuan berpikir kritis, serta risiko plagiarisme dan bias algoritma. Disimpulkan bahwa efektivitas AI sangat bergantung pada penerapan yang strategis dan etis dalam konteks pedagogis. Implikasi utama adalah perlunya pengembangan literasi AI bagi mahasiswa, pergeseran paradigma pembelajaran menulis menuju proses berpikir, perancangan tugas yang mendorong pemikiran kritis, pelatihan dosen, serta pembangunan kebijakan institusi yang jelas mengenai penggunaan AI secara bertanggung jawab. Penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan studi empiris yang lebih mendalam mengenai pengaruh AI terhadap kemampuan berpikir kritis dan kreativitas, serta eksplorasi intervensi pedagogis optimal.
STRATEGI PEMERATAAN TENAGA PENDIDIK DI DAERAH TERPENCIL: SEBUAH KAJIAN LITERATUR TENTANG PENDEKATAN YANG EFEKTIF Marziana, Lena; Suhardi, Muhamad; Rohmawati, Widiasari; Sakira, Nurul; Hidayat, Alan
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v5i2.6291

Abstract

ABSTRACT The equitable distribution of educators in remote areas is a strategic issue in national education development, particularly in ensuring equitable access to and quality of education throughout Indonesia. The uneven distribution of teachers not only affects the quality of learning but also widens the gap between regions in achieving national education goals. This study aims to examine strategies for the equitable distribution of educators through effective policy approaches, as well as identify supporting factors and challenges in their implementation in remote areas. The research was conducted using a qualitative approach with library research methods and descriptive-explanatory unit analysis, enabling researchers to explain teacher distribution patterns, policy strategies, and implementation realities based on various scientific sources and official policy documents. The results of the study indicate that strategies for the equitable distribution of teaching staff require structured, transparent, and efficient planning in order to address the complexity of challenges in the field. Determining factors for success include the accuracy of needs mapping, the participation of local actors, teacher motivation, and infrastructure support. Meanwhile, the biggest challenges lie in regional capacity limitations, weak monitoring systems, and the gap between central policies and local needs. Empirical evidence from the Frontline Teacher program and affirmative policies based on local sons shows that contextual and participatory approaches have great potential in creating sustainable teacher equity. ABSTRAK Pemerataan tenaga pendidik di daerah terpencil merupakan isu strategis dalam pembangunan pendidikan nasional, khususnya dalam menjamin akses dan kualitas pendidikan yang merata di seluruh wilayah Indonesia. Ketimpangan distribusi guru tidak hanya berdampak pada rendahnya mutu pembelajaran, tetapi juga memperlebar kesenjangan antar wilayah dalam pencapaian tujuan pendidikan nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi-strategi pemerataan tenaga pendidik melalui pendekatan kebijakan yang efektif, serta mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan tantangan implementasinya di daerah terpencil. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode kajian pustaka (library research), serta unit analisis yang bersifat deskriptif-eksplanatif, yang memungkinkan peneliti menjelaskan pola distribusi guru, strategi kebijakan, dan realitas implementasi berdasarkan berbagai sumber ilmiah dan dokumen kebijakan resmi. Hasil kajian menunjukkan bahwa strategi pemerataan tenaga pendidik memerlukan perencanaan yang terstruktur, transparan, dan efisien agar dapat menjawab kompleksitas tantangan lapangan. Faktor-faktor penentu keberhasilan mencakup akurasi pemetaan kebutuhan, partisipasi aktor lokal, motivasi guru, dan dukungan infrastruktur. Sementara itu, tantangan terbesar terletak pada keterbatasan kapasitas daerah, lemahnya sistem pengawasan, serta kesenjangan antara kebijakan pusat dan kebutuhan lokal. Bukti empiris dari program Guru Garis Depan dan kebijakan afirmatif berbasis putra daerah memperlihatkan bahwa pendekatan yang kontekstual dan partisipatif memiliki potensi besar dalam menciptakan pemerataan guru yang berkelanjutan.
PENGEMBANGAN LMS MELALUI GOOGLE SITES UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN FISIKA KELAS X DI SMA PGRI TANJUNGPANDAN El Gumeri, Mahmudah; Zulfitria, Zulfitria
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v5i2.6363

Abstract

This research is motivated by the need to improve students' critical thinking skills in Physics learning, thus focusing on the development of a Google Sites-based Learning Management System (LMS) at SMA PGRI Tanjungpandan. Using the ADDIE development model with qualitative and quantitative approaches, the steps of this research include data collection through observation, interviews, questionnaires, and pretest-posttest to measure the feasibility and effectiveness of the media. The main findings from the feasibility aspect indicate that this LMS is considered very feasible by media experts (92%) and material experts (83%), and received a very positive response from large group trials with a feasibility level above 90%. In terms of effectiveness, the N-Gain analysis of the pretest-posttest results proves an increase in students' critical thinking skills. This media is also considered easy to access, interactive, and appropriate to facilitate students' learning needs, especially those with kinesthetic learning styles. In conclusion, this Google Sites-based LMS has proven to be feasible and effective for implementation in Physics learning to improve critical thinking, so it is recommended for wider adoption with accompanying training for teachers. ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam pembelajaran Fisika, sehingga berfokus pada pengembangan Learning Management System (LMS) berbasis Google Sites di SMA PGRI Tanjungpandan. Menggunakan model pengembangan ADDIE dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif, langkah-langkah penelitian ini meliputi pengumpulan data melalui observasi, wawancara, angket, serta pretest-posttest untuk mengukur kelayakan dan efektivitas media. Temuan utama dari aspek kelayakan menunjukkan bahwa LMS ini dinilai sangat layak oleh ahli media (92%) dan ahli materi (83%), serta mendapat respons sangat positif dari uji coba kelompok besar dengan tingkat kelayakan di atas 90%. Dari sisi efektivitas, analisis N-Gain dari hasil pretest-posttest membuktikan adanya peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Media ini juga dinilai mudah diakses, interaktif, dan sesuai untuk memfasilitasi kebutuhan belajar siswa, terutama yang memiliki gaya belajar kinestetik. Kesimpulannya, LMS berbasis Google Sites ini terbukti layak dan efektif untuk diimplementasikan dalam pembelajaran Fisika guna meningkatkan berpikir kritis, sehingga direkomendasikan untuk diadopsi secara lebih luas dengan disertai pelatihan pendampingan bagi guru.
ANALISIS JENIS DAN TEKNIK ASESMEN PEMBELAJARAN PAI BERBASIS MULTIKULTURAL Hidayatullah, Ahmad Syarif; Sholikah, Mar’atus; Purwoko, Purwoko; Nugroho, Wahyu
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v5i2.6371

Abstract

ABSTRACT This study aims to analyze the types and techniques of assessment in Islamic Religious Education (PAI) learning that are oriented toward multicultural values. In the context of Indonesia’s pluralistic society, assessment in PAI should not only evaluate cognitive aspects but also encompass affective and psychomotor domains that reflect attitudes of tolerance, cooperation, and appreciation of diversity. Using a literature review method and a descriptive qualitative approach, this study identifies various assessment models in PAI learning, such as formative, summative, and authentic assessments. Techniques such as observation, portfolios, peer assessment, reflective journals, and problem-based projects are highlighted as effective tools for evaluating multicultural values. The research stages include searching for and selecting relevant literature, conducting content analysis using a thematic approach, and synthesizing data based on three main focuses: types of assessment in PAI learning, multicultural assessment techniques, and the integration of multicultural values into the assessment system. The findings indicate that formative, summative, and authentic assessments can be effectively integrated with techniques such as observation, portfolios, self-assessment, peer assessment, reflective journals, and social problem-based projects. However, assessment practices in the field are still largely dominated by conventional approaches that do not fully reflect multicultural values. Therefore, teacher training, curriculum revision, and the development of contextual and culturally sensitive assessment instruments are needed. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis dan teknik asesmen dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang berorientasi pada nilai-nilai multikultural. Dalam konteks masyarakat Indonesia yang pluralistik, asesmen dalam PAI seharusnya tidak hanya menilai aspek kognitif, tetapi juga mencakup ranah afektif dan psikomotorik yang mencerminkan sikap toleransi, kerja sama, dan penghargaan terhadap keberagaman. Dengan menggunakan metode studi pustaka dan pendekatan deskriptif kualitatif, penelitian ini mengidentifikasi berbagai model penilaian dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), seperti asesmen formatif, sumatif, dan autentik. Teknik-teknik seperti observasi, portofolio, penilaian sejawat, jurnal reflektif, dan proyek berbasis masalah disorot sebagai alat yang efektif untuk mengevaluasi nilai-nilai multikultural. Tahapan penelitian mencakup pencarian dan seleksi literatur relevan, analisis isi menggunakan pendekatan tematik, serta penyusunan sintesis data berdasarkan tiga fokus utama: jenis asesmen dalam pembelajaran PAI, teknik asesmen multikultural, dan integrasi nilai-nilai multikultural dalam sistem penilaian. Hasil kajian menunjukkan bahwa asesmen formatif, sumatif, dan autentik dapat diintegrasikan secara efektif dengan teknik seperti observasi, portofolio, penilaian diri, penilaian antarteman, jurnal reflektif, serta proyek berbasis masalah sosial. Namun, praktik asesmen di lapangan masih didominasi oleh pendekatan konvensional yang belum sepenuhnya mencerminkan nilai-nilai multikultural. Oleh karena itu, diperlukan pelatihan guru, revisi kurikulum, dan pengembangan instrumen penilaian yang kontekstual dan sensitif terhadap keberagaman budaya.
RAMIN BATANGK AND AMARE CULTURAL VALUES TOWARD ENGLISH LEARNING ACHIEVEMENT Giovani, Wanda; Tawarik, Oxtapianus; Rufinus, Albert; Serli, Serli
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v5i2.6395

Abstract

ABSTRACT This research investigates the influence of Dayak cultural values, specifically those inherent in the Ramin Batangk concept, on the English language achievements of students at Institut Shanti Bhuana in Bengkayang. The Ramin Batangk, a traditional Dayak longhouse, embodies a rich cultural heritage characterized by communal values such as cooperation, discipline, respect for nature, and spirituality. These values are integrated into the students' dormitory life, which reflects both traditional Dayak culture and modern boarding school practices. Employing a correlational research design, the study examines the relationship between students' perceptions of these cultural values and their English language performance. The findings indicate a positive correlation between the cultural values practiced within the dormitories and students' academic success in English. Specifically, values such as cooperation, discipline, and perseverance significantly contribute to enhancing students' English achievement. These results underscore the importance of a culturally enriched learning environment in fostering both academic success and the preservation of cultural identity. The study recommends that educational strategies at Institut Shanti Bhuana continue to emphasize the integration of Dayak cultural values to further promote academic excellence and personal development among students. ABSTRAK Penelitian ini mengkaji pengaruh nilai-nilai budaya Dayak, khususnya yang terkandung dalam konsep Ramin Batangk, terhadap pencapaian prestasi bahasa Inggris mahasiswa di Institut Shanti Bhuana Bengkayang. Ramin Batangk, sebuah rumah panjang tradisional Dayak, memuat warisan budaya yang kaya, ditandai dengan nilai-nilai kebersamaan seperti kerja sama, disiplin, penghormatan terhadap alam, dan spiritualitas. Nilai-nilai ini diintegrasikan dalam kehidupan asrama mahasiswa, yang mencerminkan perpaduan antara budaya Dayak tradisional dan praktik pendidikan asrama modern. Dengan menggunakan desain penelitian korelasional, studi ini meneliti hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap nilai-nilai budaya tersebut dan pencapaian mereka dalam bahasa Inggris. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi positif antara nilai-nilai budaya yang dipraktikkan di asrama dengan keberhasilan akademik mahasiswa dalam bahasa Inggris. Secara khusus, nilai-nilai seperti kerja sama, disiplin, dan ketekunan berkontribusi signifikan dalam meningkatkan prestasi bahasa Inggris mahasiswa. Temuan ini menekankan pentingnya lingkungan belajar yang kaya akan nilai budaya dalam mendukung keberhasilan akademik sekaligus pelestarian identitas budaya. Penelitian ini merekomendasikan agar strategi pendidikan di Institut Shanti Bhuana terus menekankan integrasi nilai-nilai budaya Dayak untuk semakin mendorong keunggulan akademik dan pengembangan pribadi mahasiswa.
REPRESENTATION OF HEGEMONIC IDEOLOGY IN AYU UTAMI'S NOVEL SAMAN: A CRITICAL DISCOURSE ANALYSIS STUDY Sa’adiyah, Evha Nazalatus
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v5i2.6420

Abstract

ABSTRACT   This study aims to reveal the representation of hegemonic ideology in the novel Saman by Ayu Utami through Critical Discourse Analysis approach. The novel Saman was chosen as the object of study because of the Indonesian socio-political context during the Reformation period, which is full of ideological conflicts, especially regarding patriarchal domination, conservative religion, and the struggle for individual freedom. Through a qualitative method, data were collected using in-depth reading and thematic coding techniques on narrative excerpts, dialogues, and descriptions that reflect ideological power. The results show that hegemonic ideology is strongly represented through the main characters and the storyline, which illustrates the tension between the restrictive social structure and the individual's efforts to achieve freedom of thought and action. Discursive strategies, such as the use of metaphors, critical dialogue, and multivocal narratives, reinforce critiques of ideological domination. The novel also features a socio-political dimension that is closely related to the conditions of Indonesia, especially how the hegemonic ideologies of religion and patriarchy function as a means of control and power reproduction. In addition, elements of resistance and subversion emerge through the characters’ critical attitudes and actions that reject absolute obedience and seek to transform the social order. The findings confirm that ideological power is not absolute, and literature can be an important medium for social reflection and resistance. This research provides theoretical contributions to literary studies and discourse analysis, as well as practical implications for understanding the relationship between literature and socio-political power dynamics. ABSTRAK  Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap representasi ideologi hegemonik dalam novel Saman karya Ayu Utami melalui pendekatan Analisis Diskursus Kritis. Novel Saman dipilih sebagai objek penelitian karena konteks sosio-politik Indonesia pada masa Reformasi, yang dipenuhi dengan konflik ideologis, terutama terkait dominasi patriarki, agama konservatif, dan perjuangan untuk kebebasan individu. Melalui metode kualitatif, data dikumpulkan menggunakan teknik pembacaan mendalam dan pengkodean tematik pada potongan narasi, dialog, dan deskripsi yang mencerminkan kekuatan ideologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ideologi hegemonik secara kuat diwakili melalui karakter utama dan alur cerita, yang menggambarkan ketegangan antara struktur sosial yang membatasi dan upaya individu untuk mencapai kebebasan berpikir dan bertindak. Strategi diskursif, seperti penggunaan metafora, dialog kritis, dan narasi multivokal, memperkuat kritik terhadap dominasi ideologi. Novel ini juga menampilkan dimensi sosio-politik yang erat terkait dengan kondisi Indonesia, terutama bagaimana ideologi hegemonik agama dan patriarki berfungsi sebagai alat kontrol dan reproduksi kekuasaan. Selain itu, unsur-unsur perlawanan dan subversi muncul melalui sikap dan tindakan kritis karakter yang menolak ketaatan mutlak dan berusaha mengubah tatanan sosial. Temuan ini menegaskan bahwa kekuasaan ideologis tidak mutlak, dan sastra dapat menjadi medium penting untuk refleksi sosial dan perlawanan. Penelitian ini memberikan kontribusi teoritis bagi studi sastra dan analisis diskursus, serta implikasi praktis untuk memahami hubungan antara sastra dan dinamika kekuasaan sosio-politik.
LANGUAGE POLITICS IN THE CURRICULUM: A CRITICAL DISCOURSE ANALYSIS OF THE REPRESENTATION OF LOCAL IDENTITY IN INDONESIAN PRIMARY SCHOOL TEXTBOOKS Yunanto, Fredy
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v5i2.6421

Abstract

ABSTRACT This research aims to reveal how representations of local identity are constructed in Indonesian primary school textbooks, as well as to examine the ideological dimensions hidden behind them. Using a critical qualitative approach and Fairclough's Critical Discourse Analysis model, this study analyzes three dimensions: text, discursive practices, and social practices. The study included Indonesian language and Pancasila and Citizenship Education (PPKn) textbooks for grades 4 to 6 of the Merdeka Curriculum edition. The findings show that textbooks consistently shape the discourse of homogeneous nationalism through diction, sentence structure, and metaphors that emphasize unity and a single national identity. Representations of local identities, such as regional figures, regional languages, and local cultural symbols, are minimal and symbolic. The intertextuality between textbooks and national curriculum documents shows the internalization of state ideology in the basic education narrative. Textbook production and distribution practices controlled by central institutions reinforce the homogenization of representations, while the underlying social practices reproduce the central hegemony over regions. These results confirm that textbooks are ideological arenas that play a role in shaping students' awareness of identity, citizenship, and culture. This research recommends the need for reformulation of curriculum policies and textbook production to be more inclusive of local identities, as well as training for writers and educators to be more sensitive to Indonesia's cultural diversity. The CDA approach has proven effective as a tool for criticizing hegemonic educational discourses and opening up space for a more culturally just education. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana representasi identitas lokal dibangun dalam buku teks sekolah dasar Indonesia, serta untuk menganalisis dimensi ideologis yang tersembunyi di baliknya. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif kritis dan model Analisis Diskursus Kritis Fairclough, penelitian ini menganalisis tiga dimensi: teks, praktik diskursif, dan praktik sosial. Penelitian ini mencakup buku teks Bahasa Indonesia dan Pendidikan Kewarganegaraan dan Pancasila (PPKn) untuk kelas 4 hingga 6 edisi Kurikulum Merdeka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku teks secara konsisten membentuk diskursus nasionalisme homogen melalui pilihan kata, struktur kalimat, dan metafora yang menekankan kesatuan dan identitas nasional tunggal. Representasi identitas lokal, seperti tokoh regional, bahasa daerah, dan simbol budaya lokal, minimal dan simbolis. Intertekstualitas antara buku teks dan dokumen kurikulum nasional menunjukkan internalisasi ideologi negara dalam narasi pendidikan dasar. Praktik produksi dan distribusi buku teks yang dikendalikan oleh lembaga pusat memperkuat homogenisasi representasi, sementara praktik sosial yang mendasarinya mempertahankan hegemoni pusat atas daerah. Hasil ini menegaskan bahwa buku teks merupakan arena ideologis yang berperan dalam membentuk kesadaran siswa tentang identitas, kewarganegaraan, dan budaya. Penelitian ini merekomendasikan perlunya reformulasi kebijakan kurikulum dan produksi buku teks agar lebih inklusif terhadap identitas lokal, serta pelatihan bagi penulis dan pendidik untuk lebih sensitif terhadap keragaman budaya Indonesia. Pendekatan CDA telah terbukti efektif sebagai alat untuk mengkritik diskursus pendidikan hegemonik dan membuka ruang untuk pendidikan yang lebih adil secara budaya.
DEVELOPING CRITICAL READING THROUGH TEXTUAL ANALYSIS TO PROMOTE DEMOCRATIC DISCOURSE: A STUDY ON ENGLISH EDUCATION STUDENTS Yuliarsih, Yuliarsih
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v5i2.6422

Abstract

ABSTRACT This study explores the development of critical reading skills through textual analysis to promote democratic discourse among English Education students at FKIP Universitas Madura. In the context of the post-truth era, where misinformation challenges rational communication, critical literacy is essential for nurturing democratic competencies. This qualitative descriptive research involved 25 fifth-semester students and employed classroom observations, written responses, and semi-structured interviews to collect the data. The analysis focused on students’ abilities to interpret texts, evaluate arguments, and reflect ideologically. The findings reveal a significant improvement in students’ critical reading competencies, as they increasingly identify central themes, authorial intentions, and social contexts within texts. Moreover, the students demonstrated heightened awareness of bias, intertextuality, and hegemonic values embedded in media narratives. These competencies were manifested in both written assignments and class discussions, where the students engaged in deliberative dialogues marked by tolerance, respect, and rational argumentation. The study confirms that textual analysis is an effective pedagogical approach for integrating language skills with civic literacy, fostering not only the cognitive but also the affective and ethical dimensions of reading. The implications include the necessity for teacher training in critical literacy and the incorporation of democratic education principles into the English curriculum. Future research could explore long-term interventions and the integration of digital literacy to further enhance students’ critical engagement with texts across various media. ABSTRAK Penelitian ini mengeksplorasi pengembangan keterampilan membaca kritis melalui analisis tekstual untuk mempromosikan wacana demokrasi di kalangan mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris di FKIP Universitas Madura. Dalam konteks era pasca-kebenaran, di mana informasi yang salah menantang komunikasi rasional, literasi kritis sangat penting untuk memelihara kompetensi demokrasi. Penelitian deskriptif kualitatif ini melibatkan 25 mahasiswa semester lima dan menggunakan observasi kelas, tanggapan tertulis, dan wawancara semi-terstruktur untuk mengumpulkan data. Analisis berfokus pada kemampuan siswa untuk menafsirkan teks, mengevaluasi argumen, dan merefleksikan secara ideologis. Temuan ini mengungkapkan peningkatan yang signifikan dalam kompetensi membaca kritis siswa, karena mereka semakin mengidentifikasi tema sentral, niat penulis, dan konteks sosial dalam teks. Selain itu, para siswa menunjukkan kesadaran yang tinggi akan bias, intertekstualitas, dan nilai-nilai hegemonik yang tertanam dalam narasi media. Kompetensi ini diwujudkan baik dalam tugas tertulis maupun diskusi kelas, di mana siswa terlibat dalam dialog deliberatif yang ditandai dengan toleransi, rasa hormat, dan argumentasi rasional. Studi ini menegaskan bahwa analisis tekstual adalah pendekatan pedagogis yang efektif untuk mengintegrasikan keterampilan bahasa dengan literasi sipil, menumbuhkan tidak hanya dimensi kognitif tetapi juga dimensi afektif dan etis membaca. Implikasinya termasuk perlunya pelatihan guru dalam literasi kritis dan penggabungan prinsip-prinsip pendidikan demokratis ke dalam kurikulum bahasa Inggris. Penelitian di masa depan dapat mengeksplorasi intervensi jangka panjang dan integrasi literasi digital untuk lebih meningkatkan keterlibatan kritis siswa dengan teks di berbagai media.