cover
Contact Name
Yogi Setiawan
Contact Email
jurnal.P4I@gmail.com
Phone
+62851733700892
Journal Mail Official
jurnal.P4I@gmail.com
Editorial Address
Lingkungan Handayanai, Kel. Leneng, Kec. Praya, Kab. Lombok Tengah
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
EDUCATIONAL: Jurnal Inovasi Pendidikan dan Pengajaran
ISSN : 27752585     EISSN : 27752593     DOI : https://doi.org/10.51878/educational.v4i4
Core Subject : Education,
Jurnal ini berisi artikel hasil pemikiran dan penelitian yang ditulis oleh para guru, dosen, pakar, ilmuwan, praktisi, dan pengkaji dalam semua disiplin ilmu yang berkaitan dengan pedidikan dan pengajaran.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 282 Documents
INTERNALISASI NILAI TOLERANSI BERAGAMA MELALUI PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADIS Septiani, Widya; Hiza, Tri Marissa; Aini, Zuhrotun Nur; Afifah, Zulfa Nur; Jannatyaningsih, Widya; Febriani, Evi
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v5i2.5011

Abstract

ABSTRACT Religious tolerance is a fundamental value in the life of a pluralistic society, including in the context of education in Indonesia. Learning the Qur'an and Hadith as part of Islamic religious education has an important role in instilling these values ??of tolerance in students from an early age. This study aims to examine the process of internalizing the values ??of religious tolerance through learning the Qur'an and Hadith, as well as understanding the strategies, challenges, and successes that accompany it. This study uses a qualitative approach with a library research method. Before the data collection process, the researcher reviewed various relevant literature sources, such as books, scientific journals, and other documents that support the focus of the study. Data were collected through content analysis techniques on these sources. The results of the study indicate that the values ??of tolerance in the teachings of the Qur'an and Hadith can be internalized effectively through an integrative, dialogical, and contextual learning approach. This study is expected to contribute to the development of a learning model for the Qur'an and Hadith that is able to foster inclusive and tolerant attitudes among students, as well as strengthen religious moderation in the world of education. ABSTRAK Toleransi beragama merupakan nilai fundamental dalam kehidupan masyarakat majemuk, termasuk dalam konteks pendidikan di Indonesia. Pembelajaran Al-Qur’an dan Hadis sebagai bagian dari pendidikan agama Islam memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai toleransi tersebut kepada peserta didik sejak dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji proses internalisasi nilai toleransi beragama melalui pembelajaran Al-Qur’an dan Hadis, serta memahami strategi, tantangan, dan keberhasilan yang menyertainya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kepustakaan (library research). Sebelum proses pengumpulan data, peneliti mengkaji berbagai sumber literatur yang relevan, seperti buku, jurnal ilmiah, dan dokumen lain yang mendukung fokus kajian. Data dikumpulkan melalui teknik analisis konten terhadap sumber-sumber tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai toleransi dalam ajaran Al-Qur’an dan Hadis dapat diinternalisasikan secara efektif melalui pendekatan pembelajaran yang integratif, dialogis, dan kontekstual. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan model pembelajaran Al-Qur’an dan Hadis yang mampu menumbuhkan sikap inklusif dan toleran di kalangan peserta didik, serta memperkuat moderasi beragama dalam dunia pendidikan.
PENTINGNYA PEMILIHAN METODE PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK Budiasningrum, Retno Setya; Setiawan, Jajang; Efendi, Ali Satri
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v5i2.5017

Abstract

ABSTRACT Interest in learning is the most important thing in teaching and learning activities. Without interest in learning, the purpose of learning will not be achieved. The main factor driving the emergence of student interest in learning is the teaching method used by a teacher when presenting a material. Choosing a fun learning method will increase interest in learning and student learning outcomes. This study focuses on the importance of choosing a teaching method for student interest in learning. The research employs a descriptive analysis method using direct observation to analyze the learning activity process. The findings obtained are quite significant, by using varied teaching methods, and in accordance with their learning styles, students' interest in learning increases. It can be concluded that using teaching methods that make students active and in accordance with their learning styles, has been proven to create a comfortable and interesting learning atmosphere so that students are motivated to learn, and learning becomes meaningful to them, and learning objectives are achieved. Choosing the right teaching method will increase students' interest in learning, and will have a positive impact on their learning outcomes. ABSTRAK Minat belajar adalah hal terpenting dalam kegiatan belajar mengajar. Tanpa minat belajar maka tujuan dari pembelajaran tidak akan tercapai.  Faktor utama pendorong timbulnya minat belajar siswa adalah metode mengajar yang digunakan oleh seorang pengajar saat menyajikan suatu materi. Pemilihan metode pembelajaran yang menyenangkan akan meningkatkan minat belajar serta hasil belajar peserta didik. Studi ini memfokuskan pada pentingnya pemilihan metode pengajaran terhadap minat belajar peserta didik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif yaitu dengan pengamatan langsung pada proses kegiatan pembelajaran. Hasil temuan yang diperoleh cukup signifikan, dengan menggunakan metode pengajaran variatif, serta sesuai dengan gaya belajar mereka, minat belajar siswa menjadi meningkat. Dapat disimpulkan bahwa menggunakan metode pengajaran yang membuat siswa aktif dan sesuai dengan gaya belajar mereka, terbukti dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman serta menarik sehingga membuat siswa termotivasi untuk belajar, dan belajar menjadi bermakna bagi mereka, serta tujuan pembelajaran tercapai. Pemilihan metode pengajaran yang tepat akan meningkatkan minat belajar siswa, dan akan berdampak positif pada hasil belajar mereka.
DIGITAL LEARNING’S IMPACT: MEASURING THE EFFECTIVENESS OF ONLINE ENGLISH SPEAKING INSTRUCTION IN INDONESIA Luruk, Yulita Lenitriana; Panggalih, Wahyun Bardianing; Muharlisiani, Lusy Tunik
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v5i2.5024

Abstract

ABSTRACT This study investigates the effectiveness of an online English speaking instruction program in improving the speaking skills of adult learners in Indonesia. A total of 60 participants were divided into two groups: the experimental group (received ten weeks of online instruction) and the control group (received no intervention). The program employed a blended learning approach that included instructional videos, interactive exercises, and virtual speaking sessions with both native and non-native English-speaking instructors. Pre-tests and post-tests based on the IELTS speaking rubric were used to assess improvement. Results showed a significant increase in speaking scores in the experimental group, with an average gain of 1.5 points (from 5.2 to 6.7, p<0.01), while the control group showed no significant change (from 5.1 to 5.0). This study demonstrates that well-designed online learning can effectively enhance Indonesian students' English speaking skills, particularly in remote areas. Qualitative feedback highlights several strengths of the program, such as flexibility, convenience, and engaging content, although some participants experienced technical issues and internet connectivity problems. Therefore, online programs should include interactive elements and address technical challenges to optimize learning outcomes. Further research is recommended to explore various online teaching approaches and the impact of internet access disparities. Overall, digital learning is seen as an effective and scalable alternative for English education in Indonesia. ABSTRACT Studi ini meneliti efektivitas program pembelajaran berbicara bahasa Inggris secara daring dalam meningkatkan keterampilan berbicara peserta didik dewasa di Indonesia. Sebanyak 60 peserta dibagi menjadi dua kelompok: kelompok eksperimen (menerima pembelajaran daring selama sepuluh minggu) dan kelompok kontrol (tidak menerima intervensi). Program ini menggunakan pendekatan pembelajaran campuran yang mencakup video pembelajaran, latihan interaktif, dan sesi berbicara virtual dengan instruktur penutur asli dan non-penutur asli bahasa Inggris. Tes awal dan tes akhir berdasarkan rubrik IELTS speaking digunakan untuk menilai peningkatan kemampuan. Hasil menunjukkan peningkatan skor berbicara yang signifikan pada kelompok eksperimen, dengan rata-rata peningkatan sebesar 1,5 poin (dari 5,2 menjadi 6,7, p<0,01), sementara kelompok kontrol tidak menunjukkan perubahan signifikan (dari 5,1 menjadi 5,0). Penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran daring yang dirancang dengan baik dapat secara efektif meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Inggris peserta didik di Indonesia, terutama di daerah terpencil. Umpan balik kualitatif mengungkap kelebihan program ini, seperti fleksibilitas, kenyamanan, dan materi yang menarik, meskipun beberapa peserta menghadapi kendala teknis dan masalah koneksi internet. Oleh karena itu, program daring sebaiknya mencakup elemen interaktif dan solusi atas kendala teknis untuk memaksimalkan hasil belajar. Studi lanjutan disarankan untuk mengeksplorasi berbagai pendekatan pengajaran daring dan dampak perbedaan akses internet. Secara keseluruhan, pembelajaran digital dipandang sebagai alternatif yang efektif dan skalabel untuk pendidikan bahasa Inggris di Indonesia.
PERKEMBANGAN KURIKULUM MADRASAH DI INDONESIA Asrofi, Asrofi; Adibah, Ida Zahara
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v5i2.5252

Abstract

ABSTRACT Madrasahs have existed since before independence and were officially recognized as part of the national education system after Indonesia gained independence. The madrasah curriculum was then adjusted to align with general education without losing its Islamic identity. This article discusses the dynamics and long journey of madrasah curriculum development in Indonesia from the colonial era to the post-independence period. Through a literature study method, this article explores educational policies governing madrasahs as part of the national education system, including the integration of religious and general curricula, by collecting and analyzing relevant written sources from various academic databases using specific keywords. The collected data are then descriptively analyzed to provide an overview. Madrasahs have transformed from religious-based self-help institutions into formal educational institutions legally recognized by the state. Amid challenges such as limited resources and the quality of teaching staff, madrasahs continue to make a significant contribution to the nation's intellectual development. This article emphasizes the importance of developing a madrasah curriculum based on Islamic values that can also respond to global challenges through a holistic and contextual approach. With a strong philosophical, psychological, sociological, and organizational foundation, the madrasah curriculum is expected to meet the needs of an inclusive and quality national education. ABSTRAK Madrasah telah ada sejak sebelum kemerdekaan dan mulai diakui secara resmi sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional setelah Indonesia merdeka. Kurikulum madrasah pun disesuaikan agar selaras dengan pendidikan umum tanpa menghilangkan identitas keislamannya. Artikel ini membahas dinamika dan perjalanan panjang perkembangan kurikulum madrasah di Indonesia sejak masa kolonial hingga era pasca kemerdekaan. Melalui Melalui metode studi literatur, artikel ini menelusuri kebijakan-kebijakan pendidikan yang mengatur madrasah sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional, termasuk integrasi kurikulum agama dan umum, dengan mengumpulkan dan menganalisis sumber-sumber tertulis yang relevan dari berbagai database akademik menggunakan kata kunci tertentu. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif untuk memberikan gambaran. Madrasah mengalami transformasi dari lembaga swadaya berbasis keagamaan menjadi institusi pendidikan formal yang diakui secara yuridis oleh negara. Di tengah tantangan seperti keterbatasan sumber daya dan kualitas tenaga pengajar, madrasah tetap memiliki kontribusi signifikan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Artikel ini menekankan pentingnya pengembangan kurikulum madrasah yang berlandaskan pada nilai-nilai Islam serta mampu merespons tantangan global melalui pendekatan yang holistik dan kontekstual. Dengan landasan filosofis, psikologis, sosiologis, dan organisatoris yang kuat, kurikulum madrasah diharapkan mampu menjawab kebutuhan pendidikan nasional yang inklusif dan berkualitas.
EDUKASI STATISTIK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN LITERASI PENELITI PEMULA Hardjito, Koekoeh
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v5i2.5257

Abstract

ABSTRACT Statistical literacy is an essential skill for researchers, including early-career researchers. A lack of understanding of statistical concepts and applications can reduce the quality and credibility of research outcomes. This study aims to evaluate the effectiveness of statistical education in improving statistical literacy among novice researchers. A one-group pretest-posttest design was employed involving 30 final-year undergraduate students as participants. A statistical literacy test was administered before and after the educational intervention. Data were analyzed using the Shapiro-Wilk normality test and paired sample t-test. The results showed that the average score increased from 63.17 (pretest) to 76.83 (posttest), with a mean difference of 13.67 points. The paired t-test revealed a significance value of 0.000 (p < 0.05), indicating a statistically significant difference before and after the intervention. These findings suggest that structured and practical statistical education can significantly enhance the statistical literacy of early-stage researchers. Therefore, similar training programs should be widely implemented and integrated into research capacity development efforts in academic and research institutions. ABSTRAK Literasi statistik merupakan keterampilan penting yang harus dimiliki oleh peneliti, termasuk peneliti pemula. Kurangnya pemahaman terhadap konsep dan penerapan statistik dapat menurunkan kualitas penelitian yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas edukasi statistik dalam meningkatkan literasi statistik peneliti pemula. Penelitian menggunakan desain one group pretest-posttest dengan melibatkan 30 mahasiswa tingkat akhir sebagai responden. Instrumen yang digunakan adalah tes literasi statistik sebelum dan sesudah intervensi. Data dianalisis menggunakan uji normalitas Shapiro-Wilk dan uji t dua sampel berpasangan. Hasil menunjukkan bahwa nilai rata-rata sebelum intervensi sebesar 63,17 meningkat menjadi 76,83 setelah intervensi, dengan selisih rata-rata sebesar 13,67 poin. Uji t menunjukkan nilai signifikansi 0,000 (p < 0,05), yang berarti terdapat perbedaan signifikan antara nilai sebelum dan sesudah intervensi. Temuan ini menunjukkan bahwa edukasi statistik yang terstruktur dan aplikatif dapat meningkatkan pemahaman statistik peneliti pemula secara signifikan. Oleh karena itu, pelatihan serupa perlu diterapkan secara lebih luas dan terintegrasi dalam pengembangan kapasitas penelitian di institusi pendidikan dan penelitian.
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA FISIKA BERBASIS CASE METHOD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA U, Sahrani; Damayanti, Putri; Hatta, A. Afrinaramadhani
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v5i2.5391

Abstract

ABSTRACT Critical thinking skills are an important aspect in learning Chemistry Physics, but are still low due to the dominance of the lecture method and limited contextual teaching materials. Therefore, it is necessary to innovate a learning module that is able to encourage active student involvement. This study aims to develop a case method-based Physical Chemistry learning module to improve students' critical thinking skills. The research method used is Research and Development (R&D) with the ADDIE development model which includes the stages of Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation. The research subjects were students of the Makassar State University Science Education Study Program. The instruments used included validation sheets, student response questionnaires, critical thinking skills test questions, and observation sheets. The validation results showed that the module was declared very feasible, with an average score of 85% content and 88% media feasibility. The trial results showed an increase in the average pre-test score from 49.1% to 86.7% in the post-test, with a normalized gain value of 0.74 (high category). These findings indicate that the case method-based module is effective in improving students' critical thinking skills through a contextual and analytical learning approach. This module can be an alternative innovative teaching material for Physical Chemistry courses and other science courses. ABSTRAK Keterampilan berpikir kritis merupakan aspek penting dalam pembelajaran Kimia Fisika, namun masih rendah akibat dominasi metode ceramah dan terbatasnya bahan ajar kontekstual. Oleh karena itu, diperlukan Inovasi modul pembelajaran yang mampu mendorong keterlibatan aktif mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul pembelajaran Kimia Fisika berbasis case method guna meningkatkan keterampilan berpikir kritis mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D) dengan model pengembangan ADDIE yang meliputi tahap Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Subjek penelitian adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan IPA Universitas Negeri Makassar. Instrumen yang digunakan mencakup lembar validasi, angket respon mahasiswa, soal tes keterampilan berpikir kritis, dan lembar observasi. Hasil validasi menunjukkan bahwa modul dinyatakan sangat layak, dengan skor rata-rata kelayakan isi 85% dan media 88%. Hasil uji coba menunjukkan peningkatan rata-rata skor pre-test dari 49,1% menjadi 86,7% pada post-test, dengan nilai normalized gain sebesar 0,74 (kategori tinggi). Temuan ini menunjukkan bahwa modul berbasis case method efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa melalui pendekatan pembelajaran yang kontekstual dan analitis. Modul ini dapat menjadi alternatif bahan ajar inovatif untuk mata kuliah Kimia Fisika dan mata kuliah sains lainnya.
FAKTOR, PRINSIP, DAN DESAIN PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI BERBASIS MULTIKULTURAL Sholikah, Mar’atus; Adibah, Ida Zahara; Hidayatullah, Ahmad Syarif; Chumairoh, Lutfi; Nugroho, Wahyu
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v5i2.5481

Abstract

ABSTRACT The development of Islamic religious education curriculum that is responsive to cultural diversity is an urgent need in Indonesia’s pluralistic society. This study aims to examine the influencing factors, fundamental principles, and the design of a multicultural-based Islamic religious education curriculum. A descriptive qualitative approach was employed, using literature review techniques from recent scholarly sources. Data were analyzed through systematic reduction, presentation, and conclusion drawing. The findings indicate that the development of a multicultural-based curriculum is influenced by the diversity of students' backgrounds, social dynamics, and evolving times. The main principles underlying the development include relevance, flexibility, continuity, and efficiency. Meanwhile, the curriculum design is developed through steps that involve identifying needs, formulating objectives, selecting materials, choosing participatory learning methods, and conducting a comprehensive evaluation. The study concludes that a multicultural-based Islamic religious education curriculum serves as a strategic tool to shape inclusive, tolerant students capable of living harmoniously within a diverse society. ABSTRAK Pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam yang mampu merespons keberagaman budaya menjadi kebutuhan mendesak di tengah pluralitas masyarakat Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor yang memengaruhi, prinsip-prinsip dasar, serta desain pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam berbasis multikultural. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa studi pustaka dari sumber-sumber ilmiah terkini. Data dianalisis melalui reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan secara sistematis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan kurikulum berbasis multikultural dipengaruhi oleh keberagaman latar belakang peserta didik, dinamika sosial, serta perkembangan zaman. Prinsip-prinsip utama yang mendasari pengembangannya meliputi relevansi, fleksibilitas, kesinambungan, dan efisiensi. Sementara itu, desain kurikulum disusun melalui langkah-langkah yang melibatkan identifikasi kebutuhan, perumusan tujuan, pemilihan materi, pemilihan metode pembelajaran yang partisipatif, serta evaluasi yang menyeluruh. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa kurikulum pendidikan agama Islam berbasis multikultural dapat menjadi instrumen strategis dalam membentuk peserta didik yang inklusif, toleran, dan mampu hidup harmonis dalam masyarakat yang beragam.
PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM SEBAGAI UPAYA PEMBINAAN AKHLAK MAHASISWA PRODI PAI DI ERA BUDAYA INDIVIDUALISME Fadillah, Thania; Pahrudin, Agus; Sunarto, Sunarto
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v5i2.5606

Abstract

ABSTRACT This study aims to describe the role of Islamic learning in fostering the morals of students of the Islamic Education Study Program (PAI) in the midst of the increasingly strong culture of individualism in the modern era. The culture of individualism often weakens the value of togetherness, empathy, and social responsibility, thus affecting the character of students in the university environment. Therefore, learning Islamic Religion needs to be interpreted not only as a means of delivering religious material, but also as a strategic instrument in the process of building morals as a whole. This research uses a qualitative approach with a field study method. Data collection techniques include observation, in-depth interviews, and documentation. The results showed that Islamic learning in PAI Study Program has been arranged integratively, by accommodating moral values in the components of learning objectives, teaching materials, methods, and evaluation. Lecturers act as exemplary models, both through attitudes and interactions in the learning process. However, the results also show that the influence of the culture of individualism is still a significant challenge. Some students tend to show selfishness, lack of empathy, and low social participation. Therefore, a more contextual and participatory learning strategy is needed, as well as an approach that touches the emotional and spiritual dimensions of students. This research contributes to developing an Islamic religious learning model that is adaptive to students' social dynamics, as well as being a foundation for strengthening moral values ??in Islamic higher education environments. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran pembelajaran Agama Islam dalam membina akhlak mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) di tengah arus budaya individualisme yang semakin menguat di era modern. Budaya individualisme kerap melemahkan nilai kebersamaan, empati, dan tanggung jawab sosial, sehingga memengaruhi karakter mahasiswa di lingkungan perguruan tinggi. Oleh karena itu, pembelajaran Agama Islam perlu dimaknai tidak sekadar sebagai sarana penyampaian materi keagamaan, tetapi juga sebagai instrumen strategis dalam proses pembinaan akhlak secara menyeluruh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi lapangan. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran Agama Islam di Prodi PAI telah disusun secara integratif, dengan mengakomodasi nilai-nilai moral dalam komponen tujuan pembelajaran, materi ajar, metode, dan evaluasi. Dosen berperan sebagai model keteladanan, baik melalui sikap maupun interaksi dalam proses pembelajaran. Namun, hasil juga menunjukkan bahwa pengaruh budaya individualisme masih menjadi tantangan signifikan. Beberapa mahasiswa cenderung menunjukkan sikap egois, kurang empati, dan rendahnya partisipasi sosial. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi pembelajaran yang lebih kontekstual dan partisipatif, serta pendekatan yang menyentuh dimensi emosional dan spiritual mahasiswa. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam mengembangkan model pembelajaran Agama Islam yang adaptif terhadap dinamika sosial mahasiswa, serta menjadi landasan dalam memperkuat nilai-nilai moral di lingkungan pendidikan tinggi Islam.
IMPLEMENTASI KURIKULUM KEPERAWATAN AIPNI 2021 BERBASIS FIKIH PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Ma’muroh, Ma’muroh; Rohanah, Rohanah; Dora, Rafika; Yulia, Yulia; Dewi, Liza Puspa
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v5i2.5824

Abstract

ABSTRACT This study aims to analyze the implementation of the 2021 AIPNI Nursing Curriculum in Islamic Religious Education courses based on Islamic jurisprudence (Fikih) at STIKes Dharma Husada Tangerang. The background of this study is the importance of integrating Islamic values, especially Islamic jurisprudence, in shaping the spiritual competence and professional ethics of nursing students. The 2021 AIPNI Curriculum emphasizes an outcome-based education approach and professional character, thus requiring an implementative strategy in teaching Islamic religious courses that are relevant to clinical practice and the dynamics of medical ethics. This study uses a qualitative-descriptive approach with data collection techniques through classroom observation, RPS document studies, and semi-structured questionnaires and interviews with 34 students of the S1 Nursing Study Program in the odd semester of the 2024/2025 academic year. The results of the study indicate that the implementation of the curriculum has covered several aspects of practical fiqh that are directly related to the world of nursing, such as fiqh for caring for dying patients, ethics of interaction between the sexes, and the use of drugs in emergency conditions. However, obstacles were also found such as limited contextual teaching resources, the dominance of cognitive approaches, and the lack of collaboration between religious lecturers and nursing lecturers in compiling teaching materials. The conclusion of this study confirms that the implementation of Islamic Religious Education based on fiqh in the AIPNI curriculum has great potential to strengthen the spiritual integrity of nursing students, but requires strengthening in the aspects of methodology, content based on clinical case studies, and synergy between lecturers across fields. These findings are expected to be input in the development of a more holistic and Islamic higher health education curriculum. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi Kurikulum Keperawatan AIPNI 2021 pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam berbasis ilmu fikih di STIKes Dharma Husada Tangerang. Latar belakang penelitian ini adalah pentingnya integrasi nilai-nilai keislaman, khususnya fikih, dalam membentuk kompetensi spiritual dan etika profesional mahasiswa keperawatan. Kurikulum AIPNI 2021 menekankan pendekatan pembelajaran berbasis capaian (outcome-based education) dan karakter profesional, sehingga memerlukan strategi implementatif dalam pengajaran mata kuliah agama Islam yang relevan dengan praktik klinik dan dinamika etika medis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi kelas, studi dokumen RPS, serta kuesioner dan wawancara semi-terstruktur kepada 34 mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan semester ganjil tahun akademik 2024/2025. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kurikulum telah mencakup beberapa aspek fikih praktis yang berkaitan langsung dengan dunia keperawatan, seperti fikih perawatan pasien sekarat, etika interaksi antar jenis kelamin, dan penggunaan obat-obatan dalam kondisi darurat. Namun, ditemukan pula hambatan seperti keterbatasan sumber ajar kontekstual, dominasi pendekatan kognitif, serta kurangnya kolaborasi antara dosen agama dan dosen keperawatan dalam penyusunan materi ajar. Simpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa implementasi Pendidikan Agama Islam berbasis fikih dalam kurikulum AIPNI memiliki potensi besar untuk memperkuat integritas spiritual mahasiswa keperawatan, tetapi memerlukan penguatan pada aspek metodologi, konten berbasis studi kasus klinik, dan sinergi antar dosen lintas bidang. Temuan ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam pengembangan kurikulum pendidikan tinggi kesehatan yang lebih holistik dan Islami.
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN HYBRID DALAM MENINGKATKAN LITERASI DIGITAL SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS Rosfiani, Okta; Aini, Mutia Nur; Wafi, Muhammad Zaim; Fadhillah, Muhammad Rizky; Husain, Fajar Nur
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v5i2.5918

Abstract

ABSTRACT This research is motivated by the limited studies on the effectiveness of hybrid learning in improving the digital literacy of students at State Islamic Senior High School (MAN) 11 Jakarta. In fact, this phenomenon has a significant impact on the readiness of the younger generation to face the digital era. The purpose of this study is to analyse the extent to which hybrid learning can improve the digital literacy of MAN 11 students and identify supporting and inhibiting factors in implementing it. The method used is qualitative with a case study approach. Students in grades 10 and 11, Islamic Religious Education teachers, and the principal of MAN 11 Jakarta were involved in the research process and data collection through interviews, observations, and document analysis. The results of the study showed that hybrid learning was considered effective by some students and ineffective by some other students due to a lack of in-depth understanding and less than optimal development of critical thinking skills and digital ethics. Hybrid learning needs to be supported by a pedagogical approach that explicitly targets critical digital literacy, as well as equitable infrastructure. The findings of this study suggest that there are important ideas to consider, like improving the hybrid learning model by adding elements of critical digital literacy, and practical suggestions for schools and governments to offer teacher training, create a connected curriculum, and address the digital divide. This study also opens up opportunities for further studies on the effectiveness of hybrid learning in cities and the influence of family support on students' digital literacy. ABSTRAK Penelitian ini di latarbelakangi oleh masih terbatasnya studi mengenai efektifitas pembelajaran hybrid dalam meningkatkan literasi digital siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 11 Jakarta. Padahal fenomena ini memiliki dampak signifikan terhadap kesiapan generasi muda menghadapi era digital. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis sejauh mana pembelajaran hybrid dapat meningkatkan literasi digital siswa MAN 11 serta mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat dalam mengimplementasinya. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Siswa kelas 10 dan 11, guru PAI, dan kepala MAN 11 Jakarta terlibat dalam proses penelitian, dan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran hybrid dianggap efektif oleh sebagian siswa, dan tidak efektif oleh sebagian siswa lainnya di karenakan kurang nya pemahaman yang mendalam, kurang optimal dalam mengembangakan keterampilan berpikir kritis dan etika digital. Pembelajaran hybrid perlu di dukung oleh pendekatan pedagogis yang eksplisit menargetkan literasi digital kritis, serta infrastruktur yang merata. Implikasi penelitian ini meliputi aspek teoretis, seperti pengayaan model hybrid learning dengan memasukan dimensi literasi digital kritis, serta aspek praktis berupa rekomendasi bagi sekolah dan pemerintah untuk menyediakan pelatihan guru, kurikulum terintegrasi, dan solusi mengatasi kesenjangan digital. Penelitian ini juga membuka peluang studi lanjutan tentang efektifitas hybrid learning di kota serta pengaruh dukungan keluarga terhadap literasi digital siswa.