cover
Contact Name
Yogi Setiawan
Contact Email
jurnal.P4I@gmail.com
Phone
+62851733700892
Journal Mail Official
jurnal.P4I@gmail.com
Editorial Address
Lingkungan Handayanai, Kel. Leneng, Kec. Praya, Kab. Lombok Tengah
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
EDUCATIONAL: Jurnal Inovasi Pendidikan dan Pengajaran
ISSN : 27752585     EISSN : 27752593     DOI : https://doi.org/10.51878/educational.v4i4
Core Subject : Education,
Jurnal ini berisi artikel hasil pemikiran dan penelitian yang ditulis oleh para guru, dosen, pakar, ilmuwan, praktisi, dan pengkaji dalam semua disiplin ilmu yang berkaitan dengan pedidikan dan pengajaran.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 282 Documents
IMPLEMENTASI MODEL PEER TEACHING DALAM PEMBELAJARAN NAHWU DAN SHARAF DI MADRASAH ALIYAH Lupiana, Indra; Supriyanto, Supriyanto
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v5i3.6409

Abstract

ABSTRACT This study aims to examine the implementation of the peer teaching model in two main branches of Arabic language learning, namely Nahwu and Sharaf, at Madrasah Aliyah Al Haitsam, Bogor. This innovation is part of a curriculum development initiative designed by the school principal to address difficulties in understanding the complex grammatical material of the Arabic language, as well as to provide a participatory space for senior students to serve as teaching assistants for their younger peers in this subject. This study employs a qualitative approach using the case study method. Data were collected through observation of the learning process at the school, in-depth interviews with the principal, subject teachers, student tutors, and tutored students, as well as documentation collected from various sources, including lesson plans, photos of activities, and school archives supporting this peer teaching activity. The results of the study indicate that the peer teaching model enhances students' understanding of Arabic grammatical concepts, strengthens active student engagement, fosters a collaborative learning environment, and develops leadership skills among senior students. This study recommends strengthening the training system for senior students and developing similar models for other subjects. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji implementasi model peer teaching atau pengajaran sebaya dalam dua cabang utama pembelajaran bahasa Arab, yaitu Nahwu dan Sharaf di Madrasah Aliyah Al Haitsam, Kota Bogor. Inovasi ini merupakan bagian dari pengembangan kurikulum yang dirancang oleh kepala madrasah untuk mengatasi kesulitan siswa dalam memahami materi gramatikal bahasa Arab yang rumit, serta memberikan ruang partisipatif bagi siswa senior untuk menjadi asisten pengajar bagi adik kelas dalam mata pelajaran ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi dengan mengamati proses pembelajaran yang dilakukan di madrasah, kemudian wawancara mendalam dengan kepala madrasah, guru mata pelajaran, siwa yang menjadi tutor, dan siswa yang ditutor, serta dokumentasi yang dikumpulkan dari berbagai macam sumber seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), foto kegiatan, dan arsip sekolah yang mendukung kegiatan Peer Teaching ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa model peer teaching meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep gramatikal bahasa Arab, memperkuat keterlibatan aktif siswa, membangun budaya belajar kolaboratif, serta membangun karakter kepemimpinan siswa senior. Penelitian ini merekomendasikan penguatan sistem pelatihan bagi siswa senior dan pengembangan model yang serupa untuk mata pelajaran lainnya.
PLACE ATTACHMENT: ANALISIS KETERIKATAN MAHASISWA TERHADAP KAMPUS X Karim, Sukri; Lukman, Imam Abdillah; Zainab, Syarifah; Zahratika, Zahratika
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v5i3.6991

Abstract

Higher education represents a crucial stage in an individual’s life, as students acquire skills, knowledge, and experiences that strongly influence their future direction. In the context of global competition and increasingly complex social demands, universities are required not only to focus on academic achievement but also to pay attention to non-academic factors that significantly shape student satisfaction and success. One of these factors is student place attachment, which refers to the emotional bond formed through experiences, social interactions, and the physical environment of the campus. This study aimed to examine the extent of student attachment to Campus X and to analyze the differences between students’ expectations before entering the university and the reality they experienced afterward. The research employed a quantitative approach with a sample of 257 students selected through simple random sampling. The instrument used was a questionnaire covering affective, cognitive, and behavioral dimensions. The results revealed a significant difference between students’ initial expectations and their actual experiences, with a significance value of 0.000 < 0.05. These findings suggest that students’ place attachment is influenced by the quality of facilities, social interactions, and academic experiences. The study is expected to provide strategic insights for university management in strengthening students’ sense of belonging, loyalty, and overall satisfaction. ABSTRAKPendidikan tinggi merupakan fase krusial dalam kehidupan individu, karena pada tahap ini mahasiswa memperoleh keterampilan, pengetahuan, serta pengalaman yang akan memengaruhi arah masa depan mereka. Dalam konteks persaingan global dan kompleksitas tuntutan sosial, perguruan tinggi dituntut untuk tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga memperhatikan faktor non-akademis yang berperan penting dalam kepuasan dan keberhasilan mahasiswa. Salah satu faktor tersebut adalah keterikatan mahasiswa terhadap kampus (place attachment), yaitu ikatan emosional yang terbentuk melalui pengalaman, interaksi sosial, serta kondisi lingkungan fisik kampus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keterikatan mahasiswa terhadap Kampus X serta menganalisis perbedaan ekspektasi mahasiswa sebelum dan setelah mereka menjadi bagian dari kampus. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan sampel 257 mahasiswa yang dipilih melalui teknik simple random sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang mencakup dimensi afektif, kognitif, dan perilaku. Hasil analisis menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara harapan mahasiswa sebelum masuk kampus dan kenyataan yang dialami setelah kuliah, dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Temuan ini mengindikasikan bahwa place attachment mahasiswa terhadap kampus dipengaruhi oleh kualitas fasilitas, interaksi sosial, dan pengalaman akademik. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan strategis bagi pengelola perguruan tinggi dalam meningkatkan rasa memiliki, loyalitas, dan kepuasan mahasiswa.
ANALISIS FAKTOR PSIKOLOGIS TERHADAP EFIKASI DIRI DALAM KETERAMPILAN BERBICARA MAHASISWA BAHASA INGGRIS Aunurrahman, Aunurrahman; Tira, Marsa Ayu; Atika, Nyemas Firda; Pratiwi, Rahma Nur Intan
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v5i3.7062

Abstract

This research is motivated by the gap between the demands of confident English speaking skills and the reality of psychological barriers such as anxiety and low self-efficacy experienced by many students. Therefore, this study focuses on an in-depth analysis of the psychological factors that influence students' self-efficacy in speaking skills, by exploring their direct experiences in Public Speaking classes. Using a qualitative phenomenological approach, this study involved 10 second-semester students and 2 lecturers who were selected purposively. Data collection was conducted through in-depth interviews, observation, and documentation, which were then analyzed descriptively-inductively. The results found that students' self-efficacy is strongly influenced by psychological and social dynamics. Factors supporting positive self-efficacy include confidence in one's abilities, achievement motivation, and a supportive emotional environment. Conversely, the main inhibiting factors are excessive anxiety about lecturers' assessments, fear of making mistakes, and potential ridicule from peers. It is concluded that self-efficacy and anxiety have a strong reciprocal relationship, where a positive and socially supportive learning environment is the main key to building self-efficacy and improving students' speaking performance. ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kesenjangan antara tuntutan kemampuan berbicara bahasa Inggris yang percaya diri dengan realitas hambatan psikologis seperti kecemasan dan rendahnya efikasi diri yang dialami banyak mahasiswa. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus untuk menganalisis secara mendalam faktor-faktor psikologis yang memengaruhi efikasi diri mahasiswa dalam keterampilan berbicara, dengan menggali pengalaman langsung mereka di kelas Public Speaking. Menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologis, penelitian ini melibatkan 10 mahasiswa semester dua dan 2 dosen yang dipilih secara purposif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi, yang kemudian dianalisis secara deskriptif-induktif. Hasil penelitian menemukan bahwa efikasi diri mahasiswa sangat dipengaruhi oleh dinamika psikologis dan sosial. Faktor pendukung efikasi diri positif antara lain keyakinan pada kemampuan diri, motivasi berprestasi, dan lingkungan emosional yang suportif. Sebaliknya, faktor penghambat utamanya adalah kecemasan berlebih terhadap penilaian dosen, takut membuat kesalahan, dan potensi ejekan dari teman. Disimpulkan bahwa efikasi diri dan kecemasan memiliki hubungan timbal balik yang kuat, di mana lingkungan belajar yang positif dan mendukung secara sosial menjadi kunci utama untuk membangun efikasi diri dan meningkatkan performa berbicara mahasiswa.
KLASIFIKASI OBJEK KAPAL BERBASIS DEEP LEARNING UNTUK MARITIME SURVEILLANCE TANDUNG, ALBERTHA LOLO; ABDUH, MOCHAMMAD; ARAFAH, MUHAMMAD; HALID, AGUS; MULYONO , MULYONO; INRIANI, INRIANI
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 4 No. 4 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v4i4.3753

Abstract

This study aims to develop a Convolutional Neural Network (CNN) model for ship type classification with high accuracy. The developed model achieved 92% accuracy, 91% precision, 93% recall, and 92% F1-Score, which shows the effectiveness of the model in identifying cargo, passenger, and fishing vessels. These results support the research hypothesis (H1), which states that CNN is able to classify ship types with an accuracy of more than 85%. This success was achieved through a systematic approach in data collection and processing. Images collected from Soekarno-Hatta Port and Samalona Island with varying angles and lighting provided diverse data that was important for model training. Data filtering and labeling using the Roboflow platform ensured optimal image quality. Model training used the TensorFlow framework with a batch size of 32 and 50 epochs, resulting in fast convergence and good generalization capabilities. Further evaluation showed that this model was able to minimize classification errors with balanced precision and recall. The main challenge includes the variation of external conditions, but the data augmentation technique successfully overcomes this problem and improves the robustness of the model. This study makes a significant contribution to the development of machine learning-based ship classification technology for maritime surveillance applications. Recommendations for further research include collecting larger datasets and exploring other image processing methods to improve model accuracy under more difficult shooting conditions. Overall, this study shows the great potential of using CNN for maritime surveillance efficiency. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan mengembangkan model Convolutional Neural Network (CNN) untuk klasifikasi jenis kapal dengan akurasi yang tinggi. Model yang dikembangkan mencapai akurasi 92%, presisi 91%, recall 93%, dan F1-Score 92%, yang menunjukkan efektivitas model dalam mengidentifikasi kapal kargo, penumpang, dan nelayan. Hasil ini mendukung hipotesis penelitian (H1), yang menyatakan bahwa CNN mampu mengklasifikasikan jenis kapal dengan akurasi lebih dari 85%. Keberhasilan ini dicapai melalui pendekatan sistematis dalam pengumpulan dan pemrosesan data. Gambar-gambar yang dikumpulkan dari Pelabuhan Soekarno-Hatta dan Pulau Samalona dengan variasi sudut dan pencahayaan memberikan data beragam yang penting untuk pelatihan model. Penyaringan dan pelabelan data menggunakan platform Roboflow memastikan kualitas gambar yang optimal. Pelatihan model menggunakan framework TensorFlow dengan batch size 32 dan epochs 50, menghasilkan konvergensi yang cepat dan kemampuan generalisasi yang baik. Evaluasi lebih lanjut menunjukkan bahwa model ini mampu meminimalkan kesalahan klasifikasi dengan presisi dan recall yang seimbang. Tantangan utama termasuk variasi kondisi eksternal, namun teknik augmentasi data berhasil mengatasi masalah ini dan meningkatkan ketahanan model. Penelitian ini memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan teknologi klasifikasi kapal berbasis machine learning untuk aplikasi pengawasan maritim. Rekomendasi untuk penelitian lanjutan termasuk pengumpulan dataset lebih besar dan eksplorasi metode pengolahan citra lainnya untuk meningkatkan akurasi model pada kondisi pengambilan gambar yang lebih sulit. Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan potensi besar penggunaan CNN untuk efisiensi pengawasan maritim.
APLIKASI GOOGLE EARTH SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF DALAM SEJARAH DINASTI ABBASIYAH ANANDA, ANNISA SZELLENIA; LATIF, GRANDIS ABDUL; KHADAFI, MUHAMMAD ‘AMMAR; SALSABILA, UNIK HANIFAH
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v5i1.4192

Abstract

ABSTRACT The use of Google Earth application as an interactive learning media in Islamic history is a new innovation for the world of education to combine technology with the educational process in schools. In the context of learning Islamic history, Google Earth allows students to visit important historical locations related to the Islamic world, such as Mecca, Medina, Constantinople, the Abbasid Dynasty and other important places. The purpose of writing this article is to further identify how the accessibility and limitations are when applying Google Earth in Islamic Religious Education or PAI learning. The method used by researchers in this study is to use a descriptive qualitative approach by studying the Google Earth application directly and literature studies that allow researchers to dig up information in depth and comprehensively. The results of the study show that the use of Google Earth has been widely used in the context of general learning such as geography, but it is still not optimized in learning Islamic Religious Education, therefore, researchers here want to identify how the contextualization or implementation of the use of the Google Earth application in the history of the Abbasid Dynasty and researchers hope that by utilizing the Google Earth Application, PAI learning can run more optimally. The conclusion of this study is that Google Earth is highly recommended for use in the process of learning the history of the Abbasid Dynasty, but it has never been tested for other learning. So there is a possibility that Google Earth can be suitable and not when used in other learning. ABSTRAK Pemanfaatan aplikasi Google Earth sebagai media pembelajaran interaktif dalam sejarah Islam merupakan sebuah inovasi baru bagi dunia pendidikan untuk menggabungkan antara teknologi dengan proses pendidikan di sekolah. Dalam konteks pembelajaran sejarah Islam, Google Earth memungkinkan siswa untuk dapat mengunjungi lokasi-lokasi bersejarah penting yang berkaitan dengan dunia Islam, seperti Mekkah, Madinah, Konstatinopel, Dinasti Abbasiyah dan tempat penting yang lain sebagainya. Tujuan dari penulisan artikel ini untuk mengidentifikasi lebih lanjut bagaimana keterjangkauan dan keterbatasan ketika mengaplikasikan Google Earth dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam atau PAI. Metode yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan mengkaji aplikasi Google Earth secara langsung dan studi literatur yang memungkinkan peneliti untuk menggali informasi secara mendalam dan menyeluruh. Hasil penelitian menunjukan bahwa, pemanfaatan Google Earth sudah banyak digunakan dalam konteks pembelajaran umum seperti geografi, akan tetapi masih kurang dioptimalkan dalam pembelajran Pendidikan Agama Islam, oleh karena itu, peneliti disini ingin mengidentifikasi bagaimana kontekstualisasi atau implementasi pemanfaatan aplikasi Google Earth dalam sejarah Dinasti Abbasiyah dan peneliti berharap dengan memanfaatkan Aplikasi Google Earth pembelajaran PAI dapat berjalan lebih maksimal. Kesimpulan dari penelitian ini Google Earth sangat direkomendasikan untuk digunakan dalam proses pembelajaran sejarah Dinasti Abbasiyah, tetapi belum pernah diujikan untuk pembelajaran yang lainnya. Sehingga ada kemungkinan Google Earth bisa cocok dan tidak ketika dilakukan di pembelajaran selainnya.
INTEGRASI KEARIFAN LOKAL BALI DALAM PEMBELAJARAN IPA MASA KINI WIDIARINI, PUTU; SUASTRA, I WAYAN; ARNYANA, IDA BAGUS PUTU
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v5i1.4431

Abstract

ABSTRACT Science learning based on local wisdom in Bali is very important to understand in the context of relevant and contextual education. Integrating local wisdom into learning will instill values of love for the homeland and good character in students and can also be used as a way to preserve local culture. This research is a literature study that aims to analyze and synthesize literature related to the integration of Balinese local wisdom in science learning. This type of research is qualitative research. There are 15 articles in accredited national journals related to the integration of Balinese local wisdom in science learning. All articles are analyzed by synthesizing the integration of Balinese local wisdom in learning materials so that they become learning resources for students. The integration of Balinese local wisdom in science learning can be translated into the form of sources or learning materials, learning media, and the development of learning models that are integrated into the syntax of the learning model. Some Balinese local wisdom that has been utilized in science learning are 1) the magedong-gedongan ceremony, 2) the Nyepi holiday, 3) the Ngaben ceremony, 4) the Tri Hita Karana philosophy, and 5) the subak system. These five examples of Balinese local wisdom are integrated into science learning materials so that learning becomes more contextual and increases knowledge related to local culture with the aim of preserving local culture and forming good character in students. ABSTRAK Pembelajaran IPA berbasis kearifan lokal di Bali sangat penting untuk dipahami dalam konteks pendidikan yang relevan dan kontekstual. Pengintegrasian kearifan lokal dalam pembelajaran akan dapat menanamkan nilai-nilai cinta tanah air dan karakter baik bagi peserta didik sekaligus dapat dijadikan sebagai salah satu cara melestarikan budaya lokal. Penelitian ini merupakan penelitian studi pustaka yang bertujuan untuk menganalisis dan mensintesis literatur-literatur terkait dengan integrasi kearifan lokal Bali dalam pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Terdapat 15 artikel pada jurnal nasional terakreditasi yang berkaitan dengan integrasi kearifan lokal Bali dalam pembelajaran IPA. Semua artikel dianalisis dengan mensintesis pengintegrasian kearifan lokal Bali dalam materi pembelajaran sehingga menjadi sumber belajar bagi peserta didik. Integrasi kearifan lokal Bali dalam pembelajaran IPA dapat diterjemahkan dalam bentuk sumber atau bahan belajar, media pembelajaran, dan pengembangan model pembelajaran yang diintegrasikan pada sintaks model pembelajaran. Beberapa kearifan lokal Bali yang telah dimanfaatkan dalam pembelajaran IPA yaitu 1) upacara magedong-gedongan, 2) hari raya Nyepi, 3) upacara Ngaben, 4) filosofi Tri Hita Karana, dan 5) sistem subak. Kelima contoh kearifan lokal Bali ini diintegrasikan ke dalam materi pembelajaran IPA sehingga pembelajaran menjadi lebih kontekstual dan menambah pengetahuan terkait budaya lokal dengan tujuan dapat melestarikan budaya lokal dan membentuk karakter baik peserta didik.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TEHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 1 GUNUNGSITOLI IDANOI ZAI, EKARIYANTI; HAREFA, AGNES RENOSTINI; TELAUMBANUA, DESMAN; WARUWU, TOROZIDUHU
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v5i1.4587

Abstract

ABSTRACT This research aims to prove whether or not there is a significant influence of the Reciprocal Teaching learning model on student learning outcomes in biology subjects at SMA Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi. The research method used is quantitative research with an experimental design, using Quasi Experimental Design. The population in this study were all students in class XI-MIPA SMA Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi, totaling 52 students. The sample in this study was the entire population selected randomly and grouped into 2, namely the experimental class group and the control class group, each consisting of 26 students. Sampling was taken using random sampling techniques. The research instrument is a learning outcomes test consisting of a pretest and posttest. The results of research based on hypothesis testing on learning outcomes obtained tvalue = 4.486 and ttable = 1.675 at a significance level of 0.05 (5%), so it is proven that tcount is greater than ttable (4.486 > 1.675) which means the alternative hypothesis (Ha) is accepted and the null hypothesis (Ho) is rejected. So it can be concluded there is an influence of the reciprocal teaching learning model on student learning outcomes in Biology subjects at SMA Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara signifikan ada tidaknya pengaruh model pembelajaran Reciprocal Teaching terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi di SMA Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain eksperimen, menggunakan Quasi Eksperimental Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI-MIPA SMA Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi yang berjumlah 52 siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi yang dipilih secara acak dan dikelompokkan menjadi 2 yaitu kelompok kelas eksperimen dan kelompok kelas kontrol yang masing-masing berjumlah 26 siswa. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik random sampling. Instrumen penelitian berupa tes hasil belajar yang terdiri dari pretest dan posttest. Hasil penelitian berdasarkan uji hipotesis terhadap hasil belajar diperoleh nilai thitung = 4,486 dan ttabel = 1,675 pada taraf signifikansi 0,05 (5%), sehingga terbukti thitung lebih besar dari ttabel (4,486 > 1,675) yang berarti hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran Reciprocal Teaching terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Biologi di SMA Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi.
ANALISIS EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA PELAJARAN IPA SMP NEGERI 1 TUHEMBERUA GEA, SEPI FITA SARI; WARUWU, TOROZIDUHU; ZEGA, NOVELINA ANDRIANI; WARUWU, YAREDI
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v5i1.4588

Abstract

ABSTRACT This research was motivated by students who were not actively involved in learning, teachers who still used lecture learning methods, and students' lack of understanding of concepts in learning. The type of research used is a qualitative descriptive approach. The research location is at SMP Negeri 1 Tuhemberua. The research population is class IX students in the odd semester of the 2024/2025 academic year. Research instruments, namely: observation sheet on the effectiveness of the learning model, observation sheet on understanding concepts, and learning outcomes tests. Research results: (1) The effectiveness of the learning model in science learning at SMP Negeri 1 Tuhemberua was discovered that at Meeting 1 the percentage was 66.91% with "sufficient" criteria, at Meeting 2 the percentage was 78.41% with "good" criteria, and at Meeting 3 the percentage was 84. .09% with "good" criteria, so the average percentage of effectiveness of learning models in science learning is 76.14% with "good" criteria. (2) The students' ability to understand concepts in science learning was found at Meeting 1, the average percentage was 71.42% with the "sufficient" criteria, Meeting 2 obtained an average percentage of 75.62% with the "good" criteria, and Meeting 3 the average percentage was obtained. -The average percentage is 82.62% with "good" criteria, so the average percentage of students' conceptual understanding ability is 76.55% with "good" criteria. (3) Student learning outcomes in science learning obtained an average score of 80.15 with good criteria, and the percentage of students who completed their studies was 81.48% while the percentage who did not complete their studies was 18.52%. ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh siswa yang kurang terlibat aktif dalam pembelajaran, guru yang masih menggunakan metode pembelajaran ceramah, dan kurangnya pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran. Jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian yaitu di SMP Negeri 1 Tuhemberua. Populasi penelitian yaitu siswa kelas IX semester ganjil Tahun Pelajaran 2024/2025. Instrumen penelitian, yaitu: lembar observasi efektivitas model pembelajaran, lembar observasi pemahaman konsep, dan tes hasil belajar. Hasil penelitian: (1) Efektivitas model pembelajaran pada pembelajaran IPA di SMP Negeri 1 Tuhemberua diketahui pada Pertemuan 1 diperoleh persentasenya sebesar 66,91% dengan kriteria “cukup”, Pertemuan 2 diperoleh persentasenya sebesar 78,41% dengan kriteria “baik”, dan Pertemuan 3 diperoleh persentasenya sebesar 84,09% dengan kriteria “baik”, sehingga rata-rata persentase efektivitas model pembelajaran pada pembelajaran IPA sebesar 76,14% dengan kriteria “baik”. (2) Kemampuan pemahaman konsep siswa pada pembelajaran IPA diketahui pada Pertemuan 1 diperoleh rata-rata persentasenya sebesar 71,42% dengan kriteria “cukup”, Pertemuan 2 diperoleh rata-rata persentasenya sebesar 75,62% dengan kriteria “baik”, dan Pertemuan 3 diperoleh rata-rata persentasenya sebesar 82,62% dengan kriteria “baik”, sehingga rata-rata persentase kemampuan pemahaman konsep siswa sebesar 76,55% dengan kriteria “baik”. (3) Hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA diperoleh nilai rata-ratanya sebesar 80,15 dengan kriteria baik, dan pesersentase siswa yang tuntas belajar sebesar 81,48% sedangkan persentase yang tidak tuntas belajar sebesar 18,52%.
KEMAMPUAN MENULIS AYAT AL-QUR’AN MAHASISWA PAI DALAM MATA KULIAH KHAT IMLA’ DI IAIN PALANGKA RAYA MAHMUDI, MAHMUDI; LUTFI, SAIFUL; HIKMAH, NURUL
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v5i1.4714

Abstract

ABSTRACT The ability to write Qur’an verses is one of the essential skills that must be possessed by students of the Islamic Education (PAI) Study Program, considering the significant number of Islamic sources that use Arabic as the primary medium. One of the courses that supports the mastery of this skill is Khat Imla’, which aims to equip students with the ability to write hijaiyah letters in accordance with proper writing rules. However, based on preliminary observations at IAIN Palangka Raya, some students still experience difficulties in writing Qur’anic verses accurately. This study aims to determine the ability of PAI students at IAIN Palangka Raya in writing Qur’anic verses in the Khat Imla’ course, as well as to identify the challenges they face during the learning process. This research uses a qualitative descriptive method with a case phenomenology. Data were collected through observation, interviews, and documentation involving 38 students enrolled in the Khat Imla’ course. The findings indicate that 84.2% of students met the standard of Qur’anic verse writing in accordance with Khat Imla’ rules, while the remaining 15.8% still faced difficulties. The main obstacles encountered include limited prior learning experience, motor difficulties in writing, limited theoretical understanding, general education backgrounds, and lack of independent practice. This study recommends intensive guidance, the use of interactive learning media, and strengthening motivation and disciplined practice as solutions to optimally improve students’ writing skills. ABSTRAK Kemampuan menulis ayat Al-Qur’an merupakan salah satu keterampilan penting yang harus dimiliki oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), mengingat banyaknya sumber ajaran Islam yang menggunakan bahasa Arab sebagai medium utama. Salah satu mata kuliah yang mendukung penguasaan keterampilan ini adalah Khat Imla’, yang bertujuan membekali mahasiswa dalam menulis huruf hijaiyah sesuai kaidah penulisan yang benar. Namun, berdasarkan pengamatan awal di IAIN Palangka Raya, masih ditemukan mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam menulis ayat Al-Qur’an dengan tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan mahasiswa PAI IAIN Palangka Raya dalam menulis ayat Al-Qur’an pada mata kuliah Khat Imla’, serta mengidentifikasi kendala yang mereka hadapi selama proses pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi terhadap 38 mahasiswa yang mengikuti perkuliahan Khat Imla’. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 84,2% mahasiswa telah memenuhi standar penulisan ayat Al-Qur’an sesuai dengan kaidah Khat Imla’, sementara 15,8% lainnya masih mengalami kesulitan. Kendala utama yang dihadapi meliputi minimnya pengalaman belajar sebelumnya, kesulitan motorik saat menulis, pemahaman teori yang terbatas, latar belakang pendidikan sekolah umum, serta kurangnya latihan mandiri. Penelitian ini merekomendasikan bimbingan intensif, penggunaan media pembelajaran interaktif, serta penguatan motivasi dan disiplin latihan sebagai solusi untuk meningkatkan kemampuan menulis mahasiswa secara optimal.
PENERAPAN KURIKULUM MERDEKA DI MADRASAH TSANAWIYAH HARTONO, HARTONO; PEMBANGUNAN, HELDY RAMADHAN PUTRA
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v5i1.4720

Abstract

ABSTRACT The implementation of Merdeka Curriculum at MTs Negeri 15 Boyolali aims to create a learning environment that is adaptive and oriented to student needs. This research was conducted because there is still a lack of studies related to the implementation of the Independent Curriculum in madrasas, including the readiness of teachers who require specific training and the lack of in-depth understanding of the responses of students and parents who tend to still have a traditional mindset, so this study aims to explore three main aspects, namely teacher readiness, differentiated learning, and preparation of learning tools. Teacher readiness is improved through training and workshops, which focus on understanding the concepts of Merdeka Curriculum and applying innovative learning methods. Differentiated learning is implemented by grouping students based on ability and interest, and using varied methods to create relevant and interesting learning experiences. In addition, learning tools are arranged flexibly, including the flow of learning objectives and teaching modules. This research uses qualitative methods, with data collection techniques of interviews, classroom observations and document studies. The results of this study show that the application or implementation of this curriculum is less than optimal due to several faktors. This research is expected to provide solutions to some of the problems found so that the implementation of this curriculum can be maximized in Madrasah. ABSTRAK Penerapan Kurikulum Merdeka di MTs Negeri 15 Boyolali bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang adaptif dan berorientasi pada kebutuhan siswa. Penelitian ini dilakukan karena masih minimnya kajian terkait penerapan Kurikulum Merdeka di madrasah, termasuk kesiapan guru yang membutuhkan pelatihan spesifik serta kurangnya pemahaman mendalam tentang respon siswa dan orang tua yang cenderung masih berpola pikir tradisional, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi tiga aspek utama, yaitu kesiapan guru, pembelajaran berdiferensiasi, dan penyusunan perangkat pembelajaran. Kesiapan Guru ditingkatkan melalui pelatihan dan workshop, yang berfokus pada pemahaman konsep Kurikulum Merdeka dan penerapan metode pembelajaran inovatif. Pembelajaran berdeferensiasi diterapkan dengan pengelompokan siswa berdasarkan kemampuan dan minat, serta penggunaan metode yang bervariasi untuk menciptakan pengalaman belajar yang relevan dan menarik. Selain itu, perangkat pembelajaran disusun secara fleksibel, mencakup alur tujuan pembelajaran dan modul ajar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi kelas dan studi dokumen. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahawa penerapan atau implementasi kurikulum ini kurang maksimal disebabkan beberapa faktor. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi atas beberapa masalah yang ditemukan agar implementasi kurikulum ini bisa lebih maksimal di Madrasah.