cover
Contact Name
Selvy Isnaeni
Contact Email
agroscript@unper.ac.id
Phone
+628561591925
Journal Mail Official
agroscript@unper.ac.id
Editorial Address
Jl. PETA No. 177, Kahuripan, Tawang, Kota Tasikmalaya
Location
Kota tasikmalaya,
Jawa barat
INDONESIA
Agroscript: Journal of Applied Agricultural Sciences
ISSN : 26859505     EISSN : 26859491     DOI : https://doi.org/10.36423/agroscript.v7i1
Core Subject : Agriculture,
AGROSCRIPT Journal of Applied Agricultural Sciences is an Open Access Journal published by Universitas Perjuangan Tasikmalaya. Established in 2019, AGROSCRIPT is published biannually in June and December. The journal features original research articles and review articles in the field of agrotechnology.
Articles 91 Documents
Respons Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) terhadap Pemberian Pupuk NPK dengan Berbagai Media Tanam Rahayu, Yustika; Isnaeni, Selvy; Nasrudin, Nasrudin
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 6 No 2 (2024): December
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v6i2.2133

Abstract

Bentuk dari upaya peningkatan produksi dapat dilakukan dengan perbaikan cara budidaya dengan penggunaan pupuk dan media tanam yang tepat. Keduanya mampu memperbaiki pertumbuhan dan hasil tanaman bawang mewah. Penelitian bertujuan untuk mengungkap pengaruh pupuk NPK dan media tanam serta memperoleh kombinasi yang optimal terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Januari sampai April 2022 di Screen house Fakultas Pertanian Universitas Perjuangan dengan ketinggian 359 mdpl. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 2 faktor yaitu dosis pupuk NPK yang terdiri atas 7 g tanaman-1, 10 g tanaman-1, 13 g tanaman-1. Faktor media tanam terdiri atas tanah, tanah + pupuk kandang, tanah + pupuk kandang + kompos, tanah + sekam + kompos, dan tanah + pupuk kandang + sekam. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat interaksi antara kedua perlakuan terhadap tinggi tanaman pada 4 MST. Pemberian dosis pupuk NPK tidak berpengaruh nyata terhadap seluruh parameter. Penggunaan media tanam berbeda berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun, diameter umbi, bobot berangkasan, bobot umbi basah, bobot umbi kering, serta panjang akar. Interaksi antara pupuk NPK dengan media tanam menghasilkan tanaman tertinggi pada kombinasi perlakuan tanah + arang sekam + kompos dan 7 g tanaman-1, sedangkan perlakuan tanah dan 13 g tanaman-1 menghasilkan tanaman terendah. Penggunaan media tanam dengan kombinasi tanah, arang sekam dan kompos merupakan perlakuan yang terbaik.
Keanekaragaman Laba-laba pada Ekosistem Pertanaman Jagung (Zea mays) di Bogor, Jawa Barat Lia, Mayanda; Herawani, Febrina; Rauf, Aunu
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 7 No 1 (2025): June
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v7i1.2135

Abstract

Arthropoda memiliki peran penting dalam fungsi ekologi. Laba-laba merupakansalah satu arthropoda yang umumnya menjadi predator di agroekosistem.Sebagaimana beberapa penelitian terdahulu, laba-laba diketahui sebagai penekanhama di lahan pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuikeanekaragaman dan karakteristik laba-laba di lahan jagung. Di setiap lokasi, labalabadikumpulkan dengan menggunakan metode semi kuantitatif dan perangkapjebakan. Sebanyak 438 spesimen dewasa dikumpulkan dari 40 plot. Analisis surveiarthropoda laba-laba yang ditemukan di lahan jagung di Bogor menunjukkanadanya 67 spesies dari 53 genus dan 17 famili. Jumlah spesies yang ditemukan lebihbanyak pada fase generatif tanaman jagung dibandingkan dengan fase vegetatif.Keanekaragaman laba-laba dipengaruhi oleh umur tanaman dan vegetasi nontanaman.Oxyopidae, Lycosidae, dan Linyphiidae merupakan famili laba-labadengan kelimpahan tertinggi, selain itu Lycosidae dan Linyphidae adalah famililaba-laba yang memiliki kekayaan jenis laba-laba tertinggi di lahan jagung.
Uji Toksisitas Insektisida Nabati Ekstrak Batang Serai, Daun Sirsak dan Buah Mengkudu Terhadap Ulat Grayak Jagung (Spodoptera frugiperda J.E. Smith) Pakaya, Alun Riansa; Solihin, Angry Pratama; Dude, Suyono
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 7 No 1 (2025): June
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v7i1.2138

Abstract

Ulat grayak jagung (Spodoptera frugiperda) merupakan ancaman besar bagi tanaman jagung karena dapat menyebabkan kerusakan signifikan di berbagai wilayah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui toksisitas insektisida yang berasal dari ekstrak batang serai (Cymbopogon citratus), daun sirsak (Annona Muricata L.) dan buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) terhadap ulat grayak jagung (S. frugiperda). Penelitian ini berlangsung di Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Negeri Gorontalo, yang dilaksanakan pada bulan Mei hingga Desember 2024. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 1 faktor dengan 4 perlakuan yaitu ekstrak batang serai (350 mL/L), daun sirsak (375 mL/L), buah mengkudu (400 mL/L), dan tanpa perlakuan (kontrol), masing- masing diulang 4 kali sehingga terdapat 16 unit percobaan. Variabel pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mortalitas larva S. frugiperda, uji efikasi insektisida nabati terhadap larva Spodoptera frugiperda dan penurunan aktivitas makan larva S. frugiperda. Data hasil penelitian dianalisis dengan Analysis of Variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) taraf 5%. Penelitian menunjukkan buah mengkudu mencapai mortalitas tertinggi (60%) pada hari ketiga, sedangkan batang serai tertinggi pada hari keempat (55%). Pada hari ketujuh, efektivitas buah mengkudu mencapai 100%, batang serai 90%, dan daun sirsak 65%. Perlakuan batang serai daun sirsak dan buah mengkudu juga menurunkan aktivitas makan larva Spodoptera frugiperda dengan masing-masing 90%, 52% dan 89% pada hari ketujuh setelah aplikasi.
Pengaruh Pemberian Berbagai Taraf Dosis Biochar terhadap Pertumbuhan Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.) di Tanah Gambut Aminah, Siti; Bancin, Salsabila; Weihan, Rayhan Amadius; Sari, Putri Mustika; Lisa, Oviana
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 7 No 1 (2025): June
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v7i1.2164

Abstract

Pakcoy umum dibudidayakan di Indonesia, namun produksinya harus seimbang dengan ketersediaan lahan. Meskipun kaya akan bahan organik, lahan gambut memiliki tingkat keasaman yang tinggi, sehingga menyulitkan ketersediaan unsur hara makro dan mikro. Biochar, seperti yang berasal dari tongkol jagung, dikenal mampu meningkatkan kualitas tanah. Tujuan percobaan adalah untuk menentukan dosis terbaik Biochar terhadap pertumbuhan tanaman Pakcoy pada tanah gambut. Percobaan ini dilaksanakan di lahan percobaan Universitas Teuku Umar, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh pada bulan Agustus hingga November 2024. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan perlakuan dosis Biochar tongkol jagung terdiri dari 4 taraf dosis yaitu kontrol, 100 g/polybag, 150 g/polybag, dan 200 g/polybag dengan 5 kali ulangan. Berdasarkan hasil percobaan diketahui bahwa pemberian berbagai taraf dosis Biochar berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman Pakcoy pada seluruh parameter amatan. Taraf dosis terbaik ditunjukkan oleh perlakuan 100 g/polybag dan 200 g/polybag pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang. Lebih lanjut pada parameter diameter batang ditunjukkan oleh perlakuan 200 g/polybag.
Identfikasi Cendawan Rhizosfer pada Tanaman Padi Desa Maddenra Kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan Hardi, Hardi; Saharuddin, Yusliani; Jumardi, Jumardi; Muliadi, Muliadi; Nur, Muhammad Jabal
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 7 No 1 (2025): June
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v7i1.2175

Abstract

Rhizosfer merupakan zona yang sangat penting dalam kehidupan mikroorganisme tanah karena menjadi tempat interaksi antara akar tanaman dan mikroba, termasuk cendawan. Perubahan kondisi fisiologis, seperti adanya serangan penyakit, dapat memengaruhi keragaman dan populasi mikroorganisme di daerah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis dan populasi cendawan rhizosfer pada tanaman padi yang menunjukkan gejala penyakit blas dan yang tidak menunjukkan gejala penyakit blas di Desa Maddenra, Kabupaten Sidrap. Penelitian ini dilaksanakan pada September 2020 hingga Januari 2021. Metode yang digunakan meliputi pengambilan sampel tanah rhizosfer, isolasi, pemurnian, perhitungan populasi, serta identifikasi karakteristik cendawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi cendawan pada tanah rhizosfer tanaman padi bergejala blas secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan tanaman padi tanpa gejala blas. Sebanyak delapan isolat murni berhasil diperoleh, dan temuan ini mengindikasikan bahwa serangan penyakit blas berkorelasi dengan menurunnya populasi cendawan di daerah rhizosfer. Kelimpahan cendawan yang lebih tinggi ditemukan pada tanaman padi yang tidak menunjukkan gejala penyakit blas.
Repellensi dan Toksisitas Asap Cair Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS), Minyak Mimba serta Minyak Serai Wangi Terhadap Sitophilus oryzae L. Nurhajijah, Nurhajijah; Kurniawan, Riki
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 7 No 1 (2025): June
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v7i1.2215

Abstract

S. oryzae adalah salah satu penyebab yang dapat menurunkan dan merusak kualitas serta kuantitas hasil pasca panen. Dalam permasalahan ini perlu dilakukan pengendalian terhadap S. oryzae agar kerusakan yang ditimbulkan tidak merugikan. Beberapa pengendalian sudah dilakukan salah satunya penggunaan pestisida nabati. Penelitian ini  bertujuan untuk mengetahui pengujian aktivitas repellensi dan toksisitas menggunakan bahan alami Asap Cair TKKS (Tandan Kosong Kelapa Sawit) minyak mimba dan minyak serai wangi yang di uji pada hama pascapanen  S. oryzae. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap non faktorial. Penelitian ini menggunakan 9 perlakuan dan 3 ulangan. TKKS1 : Asap Cair TKKS 10 ml/L, TKKS2: Asap Cair TKKS 20 ml/L, TKKS3  : Asap Cair TKKS 60 ml/L, MM1: Minyak Mimba 10 ml/L, MM2 : Minyak Mimba 20 ml/L, MM3 : Minyak Mimba 30 ml/L, MS1: Minyak Serai Wangi10 ml/L, MS2 : Minyak Serai Wangi 20 ml/L, MS3 : Minyak Serai Wangi 30 ml/L. Minyak serai wangi dan asap cair TKKS bersifat  repellen terhadap S. oryzae. Minyak serai wangi dan asap cair TKKS berpengaruh nyata terhadap persentase repellensi terhadap S. oryzae. Presentase repellensi tertinggi pada perlakuan minyak serai wangi dengan nilai 53% diikuti perlakuan asap cair TKKS dengan nilai 30% dan yang terendah pada perlakuan minyak mimba dengan nilai 10%. Begitu juga pada hasil pengamatan terhadap uji toksisitas, konsentrasi  minyak serai wangi dengan konsentrasi 30 ml/L dan asap cair TKKS dengan konsentrasi 60 ml/L menunjukkan hasil yang optimal.
Respon Simbiosis Rhizobium Japonicum Kirchner dengan Perakaran Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merril) terhadap Aplikasi Pseudomonas fluorescens Migula Muliani, Yenny; Yustiano, Anton; Ustari, Debby; Irmawatie, Lilis; Azzahra, Alya Nabilah
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 7 No 1 (2025): June
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v7i1.2223

Abstract

Kedelai merupakan tanaman sorgum yang memiliki bentuk bintil akar yang biasanya mampu mengikat nitrogen (N2). Penerapan P. fluorescens dapat mempengaruhi simbiosis R. japonicum pada akar tanaman kedelai. Tujuan percobaan ini untuk mengetahui simbiosis R. japonicum terhadap aplikasi P. fluorescens dengan menggunakan analisis Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 perlakuan yang diulang sebanyak 5 kali, sehingga terdapat  25 unit percobaaan. Perlakuan terdiri dari A1: Kontrol (tanpa Pseudomonas fluorescens);  A2: 5ml l-1 ; A3: 10ml l-1 ; A4: 15ml l-1 ; A5: 20ml l-1. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian P. fluorescens dengan kosentrasi yang paling tinggi A5 : 20 ml l-1 diantara semua perlakuan terbaik pada komponen pengamatan (jumlah bintil akar, bobot basah bintil akar, jumlah polong per tanaman, bobot seratus biji per perlakuan) bersimbiosis dengan R. japonicum.
Tinjauan Regulasi Pengendalian Hama Pertanian Berbasis Keberlanjutan di Indonesia Putri, Nhyra Kamala; Munandar, Agung; Andriani, Dewi; Fajri, Maulidil; Weihan, Rayhan Amadius
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 7 No 1 (2025): June
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v7i1.2224

Abstract

Pertanian berkelanjutan erat kaitannya dengan penerapan pengendalian hama terpadu (PHT) yang mengutamakan metode pengendalian hama ramah lingkungan, untuk mendukung kelestarian ekosistem serta keberlanjutan sektor pertanian. Peran pemerintah menjadi krusial dalam memfasilitasi, mengatur, dan mengimplementasikan pendekatan ramah lingkungan dalam pengelolaan hama, khususnya melalui kebijakan dan regulasi yang terintegrasi. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau kebijakan serta regulasi terkait pengendalian hama di sektor pertanian Indonesia dan relevansinya dengan konsep keberlanjutan berdasarkan prinsip PHT. Pendekatan yang digunakan adalah metode studi literatur dengan analisis terhadap regulasi nasional dan penelitian relevan dalam 10 tahun terakhir dalam pengelolaan hama berbasis lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun terdapat sejumlah kebijakan yang mendukung PHT, implementasi di lapangan masih menghadapi tantangan seperti kurangnya kesadaran petani, serta masih ditemukannya pestisida terdaftar yang tergolong berbahaya. Regulasi yang ada perlu diperbarui untuk mengakomodasi inovasi baru dalam teknologi ramah lingkungan atau lebih adaptif terhadap tantangan terkini di sektor pertanian, meningkatkan pengawasan terutama terhadap pestisida berbahaya, serta menguatkan kerja sama antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat.
Pengaruh Aplikasi Trichoderma sp. terhadap Intensitas Penyakit Bercak Daun dan Penyakit Karat Daun pada Beberapa Varietas Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Mahendra, I Gede Rio; Maharani, Juwita Suri; Rochman, Fajar
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 7 No 2 (2025): December
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v7i2.2226

Abstract

Bercak daun dan karat daun menjadi dua penyakit utama yang paling sering ditemukan pada tanaman kacang tanah. Trichoderma sp. digunakan sebagai alternatif pengendalian penyakit tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji efektivitas aplikasi agens hayati Trichoderma sp. dalam menekan intensitas serangan penyakit bercak daun dan karat daun pada sejumlah varietas kacang tanah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri atas dua faktor, yaitu: Faktor I (varietas kacang tanah) terdiri dari Talam-1 (V1), Takar-2 (V2), Kelinci (V3), Katana-2 (V4), dan Jerapah (V5). Faktor II berupa perlakuan tanpa Trichoderma sp. (H0) dan perlakuan dengan pemberian Trichoderma sp. dosis 6,4 g/tanaman (H1). Trichoderma sp. diaplikasikan satu kali kemedia tanah dilubang tanam. Data dianalisis menggunakan ANOVA (Analysis of Variance) dan dilanjutkan dengan uji BNT 5%. Dari hasil analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa perbedaan yang terjadi tidak menunjukkan signifikansi secara statistik antar varietas (V1–V5) maupun antar perlakuan (H0 dan H1). Pada penyakit bercak daun, nilai intensitas berkisar antara 0,43 hingga 0,64, sementara pada karat daun berkisar antara 0,22 hingga 0,52.
Kelimpahan Musuh Alami (Predator) pada Budidaya Tanaman Jagung Manis di Lahan Organik Ningrum, Ayu; Rochman, Fajar; Maharani, Juwita Suri
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 7 No 1 (2025): June
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v7i1.2230

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman arthropoda yang ada di lahan organik Politeknik Organic Farm dengan menggunakan metode survei menggunakan pitfall trap dan sweep net. Pengamatan dilakukan pada tanaman jagung organik yang berada di tiga fase pertumbuhan, yaitu fase vegetatif, pembungaan, dan panen. Pada setiap fase, dilakukan penempatan pitfall trap sebanyak 10 titik dan sweep net sebanyak 5 kali dengan ayunan ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Ordo Hymenoptera dengan jenis semut hitam (38%) diikuti dengan Ordo yang sama yaitu Hymenoptera (26%), Araneae dengan jenis laba-laba (19%), Coleoptera dengan jenis kumbang tanah (4%). Pada penggunaan sweep net dengan Ordo Hymenoptera dan jenis semut hitam (38%), diikuti dengan Hemiptera dengan jenis kumbang hitam (16%), diptera dengan jenis lalat hitam (14%), dan aranae dengan jenis laba-laba (13%). berperan dalam mengendalikan populasi hama tanaman. Hasil ini mengindikasikan bahwa kedua metode pengamatan, pitfall trap dan sweep net, memberikan informasi yang penting mengenai keanekaragaman Arthropoda di lahan organik dan memberikan gambaran mengenai potensi kontrol hayati yang ada pada ekosistem pertanian organik tersebut.

Page 9 of 10 | Total Record : 91