Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia
Jurnal Keperawatan Jiwa publishes articles in the scope of mental nursing broadly but is limited, especially in the field of mental nursing in healthy groups, risks, and disorders. Articles must be the result of research, case studies, results of literature studies, scientific concepts, knowledge and technology that are innovative and renewed within the scope of mental nursing science both on a national and international scale.
Articles
23 Documents
Search results for
, issue
"Vol 12, No 4 (2024): November 2024"
:
23 Documents
clear
Hubungan Body Shaming dengan Tingkat Kecemasan pada Mahasiswa
Andi, Andi;
Nito, Paul Joae Brett;
Latifah, Latifah
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 4 (2024): November 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26714/jkj.12.4.2024.847-858
Bentuk fisik merupakan alasan perlakuan bullying yang paling sering ditemukan dengan prevalensi 15,3% pelajar dan mahasiswa yang mengalaminya di seluruh dunia dan 19,2% di Asia. Perundungan bentuk fisik atau body shaming pada korban biasanya dikaitkan dengan bentuk tubuh atau wajah korban dengan persentase sebesar 15,3%; dikaitkan dengan ras, kebangsaan atau warna kulit sebesar 10,9% dan penampilan agamis sebesar 4,6%. Body shaming sering kali terjadi pada remaja dan kelompok remaja yang paling rentan mengalami gangguan kesehatan mental adalah mahasiswa baru. Body shaming diduga dapat menimbulkan kecemasan yang menganggu prestasi belajar. Menganalisis hubungan body shaming dengan tingkat kecemasan pada mahasiswa Universitas Sari Mulia Banjarmasin. Penelitian kuantitatif dengan rancangan analitik dan pendekatan cross sectional pada 200 mahasiswa tahun pertama Universitas Sari Mulia yang dipilih dengan teknik proportional random sampling menggunakan kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Uji validitas pada penelitian ini menggunakan produck moment dengan r tabel 0,444 untuk jumlah 20 responden. Hasil uji reliabiltas alpha Cronbach dinyatakan reliabel dengan nilai 0,79. Hipotesis dianalisis dengan uji chi square. Sebagian besar mahasiswa baru Universitas Sari Mulia Banjarmasin pernah mengalami body shaming sebanyak 112 orang (52%), mengalami kecemasan tingkat ringan sebanyak 121 orang (60,5%) dan hasil uji hipotesis menunjukkan p value = 0,000. Ada hubungan body shaming dengan tingkat kecemasan pada mahasiswa Universitas Sari Mulia Banjarmasin.
Efektivitas Pemberian Musik Shalawat pada Penurunan Kecemasan Keluarga Pasien dengan Cedera Kepala
Sianipar, Lidya;
Rahman, Subhannur;
Riduansyah, Muhammad;
Syahlani, Ahmad
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 4 (2024): November 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26714/jkj.12.4.2024.791-798
Cedera kepala (trauma capitis) merupakan cedera mekanik yang mengakibatkan luka di kulit kepala, fraktur tulang tengkorak, robekan selaput otak dan kerusakan jaringan otak itu sendiri, serta gangguan neurologis. Kejadian cedera kepala pada pasien berpengaruh pada psikologis keluarga seperti kecemasan yang ditandai dengan adanya perasaan tegang, khawatir dan ketakutan. Distraksi dengan mendengarkan musik religi atau shalawat menjadi upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian musik sholawat pada kecemasan keluarga pasien dengan cedera kepala di IGD RSUD Sultan Suriansyah. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan Pra Eksperimen one group pretest posttest. Jumlah sampel sebanyak 20 responden dengan Teknik accidental sampling. Penelitian ini menggunakan analisis univariat yaitu tingkat kecemasan menggunakan kuesioner ZSAS (Zung Self Anxiety Scale) dan bivariat yang dilakukan melalui metode Shapiro wilk lalu menggunakan uji Wilcoxon. Hasil yang diperoleh dari sebelum diberikan shalawat dan sesudah diberikan yaitu terdapat efektivitas yang dapat dilihat dari perbedaan hasil mean pre-test 56,15 dan post-test 34,25 juga hasil Sig. (2-tailed) 0.000. Musik shalawat memiliki efektivitas dalam penurunan kecemasan keluarga yang mengalami cedera kepala dengan harapan, keyakinan diri juga keimanan seorang penderita.
Pengaruh Komponen HBM (Health Belief Model) terhadap Self Awareness pada Pasien TB Paru yang LTFU (Lost to Follow Up): Literatur Review
Handayani, Ferry;
Mawarti, Herin;
Asumta, Muhammad Zulfikar
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 4 (2024): November 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26714/jkj.12.4.2024.829-839
Bagi pasien TB paru yang mengalami LTFU (Lost to Follow Up), penting untuk mengembangkan kesadaran diri tentang dampak ketidakpatuhan terhadap pengobatan. Pengobatan TB harus diselesaikan secara tuntas dan teratur adalah langkah krusial untuk mencegah kekambuhan dan resistensi obat. Tujuan literatur review ini adalah mencari pengaruh Health Belief Model terhadap self awareness pada pasien TB paru yang lost to follow up melalui literatur review. Desain penelitian yang digunakan adalah tinjauan literatur. Pencarian literatur dibatasi pada artikel yang diterbitkan antara tahun 2020 dan 2024. Pengumpulan artikel jurnal dilakukan menggunakan basis data pencarian elektronik seperti "Google Scholar," "PubMed," dan "Springer." Kata kunci yang digunakan adalah "Health Belief Model OR Self Awareness AND Lost To Follow Up AND Tuberculosis." Berdasarkan hasil analisis tinjauan literatur diperoleh 138.045 artikel dari database, selanjutnya menjadi 135.990 artikel setelah dipilih yang fulltex dan diambil sesuai kriteria ekslusi dan eksklusi menjadi 10 artikel, ditemukan berbagai pendekatan dan faktor yang mempengaruhi pencegahan, diagnosis, dan pengobatan TB. Penelitian menunjukkan bahwa persepsi keparahan dari Health Belief Model mempengaruhi perilaku pasien TB paru dalam mencari perawatan kesehatan, meskipun mereka merasa malu dan takut. Pendekatan terstruktur dan berbasis teori, seperti Health Belief Model, penting dalam pengendalian tuberkulosis (TB). Kolaborasi efektif, dukungan keluarga, dan pendidikan kesehatan meningkatkan pencegahan, diagnosis, dan pengobatan TB. Faktor seperti dukungan penyedia layanan, kepercayaan pada pemerintah, dan manajemen stigma juga penting untuk meningkatkan kepatuhan pengobatan dan mengurangi putus pengobatan TB. Pendekatan holistik dan terintegrasi sangat diperlukan untuk keberhasilan eliminasi TB.
Efektivitas Pemberian Edukasi Asupan Serat terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Sewaktu (GDS) pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II
Wati, Eka Setya;
Tjomiadi, Cynthia Eka Fayuning;
Budi, Indra;
Rahman, Subhannur
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 4 (2024): November 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26714/jkj.12.4.2024.839-846
Diabetes Melitus tipe 2 masuk dalam penyakit metabolik yang morbiditasnya cukup tinggi dengan kriteria hiperglikemia. Jika kasus hiperglikemia dibiarkan bisa menimbulkan beberapa penyebab seperti kerusakan pada berbagai organ tubuh, komplikasi Kesehatan yang melumpuhkan dan mengancam jiwa seperti penyakit kardiovaskular, neuropati, dan penyakit mata yang menyebabkan retinopati serta kebutaan. Salah satu tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah Hiperglikemia yang dialami penderita diabetes melitus tipe 2 adalah dengan edukasi diet asupan serat. Tujuan untuk mengetahui Efektivitas Pemberian Edukasi Asupan Serat Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Sewaktu (GDS) Pada Pasien Diabetes Melitustipe II Di Puskesmas Pekauman Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis Pre-Experimental Design desain penelitian One Group Pretest-Posttest Design. Jumlah sampel 30 responden dengan Teknik purposive sampling. Pengambilan data pada pagi hari dengan glucometer yang diuji dengan uji statistik Wilcoxon. hasil penelitian didapatkan mayoritas responden berjenis kelamin perempuan dengan rentang usia 51-60 tahun. Nilai pretest menunjukkan mayoritas responden memiliki kadar GDS >200mg/dL dan post-test mayoritas memiliki kadar GDS dengan rentang 140-199mg/dL. Melihat hasil ini terjadi penurunan kadar gula darah. Hasil ini diperkuat dengan nilai p= 0,000 yang menunjukkan ada perbedaan yang signifikan pada penurunan kadar GDS. Terdapat efektivitas pemberian edukasi asupan serat terhadap penurunan kadar gula darah sewaktu.
Ansietas dan Depresi pada Anggota Masyarakat dengan Penyakit Kronis
Solihin, Anwar;
Niman, Susanti;
Parera, Maria Emilia P.
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 4 (2024): November 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26714/jkj.12.4.2024.807-814
Masalah kesehatan jiwa belum menjadi perhatian di masyarakat sehingga sebagian besar masyarakat masih mengabaikan. Anggota masyarakat dengan penyakit kronis beresiko mengalami masalah kesehatan jiwa. Penelitian bertujuan mengetahui prevalensi ansietas dan depresi anggota masyarakat dengan penyakit kronis. Desain penelitian deskriptif cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan Accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 255 responden. Instrumen yang digunakan adalah DASS 21 versi Indonesia. Hasil penelitian responden mengalami 51,0% ansietas sangat berat, 12,2% ansietas berat, 18,4% ansietas sedang, 9,8% ansietas ringan. Responden mengalami depresi sangat berat 10,6%, depresi berat 18,8%, depresi sedang 29,4% dan depresi ringan 14,1%. Ansietas dan depresi dari tingkat ringan sampai berat dialami oleh anggota masyarakat dengan penyakit kronis. Hasil ini menunjukkan adanya kebutuhan perawat di komunitas wajib melakukan skrining gejala ansietas dan depresi pada anggota masyarakat yang memiliki penyakit fisik. Hal ini dimaksudkan agar gejala psikologis yang dialami oleh pasien yang disebabkan oleh penyakit tersebut dapat tertangani sejak awal sehingga gejala psikologis ini tidak berlanjut.
Hubungan Pelaksanaan Discharge Planning dengan Kecemasan Pasien Rawat Inap Dewasa
Elasari, Yunina;
Futri, Yuli Sena;
Kurniawan, Moh. Heri;
Wulandari, Rizki Yeni
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 4 (2024): November 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26714/jkj.12.4.2024.969-976
Kecemasan merupakan salah satu indikator dalam mutu pelayanan keperawatan. Salah satu penelitian rumah sakit Yordania didapatkan bahwa pasien rawat inap mengalami kecemasan sebesar 37,1%. Pelaksanaan discharge planning yang kurang optimal menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kecemasan pada pasien serta memberikan efek terhadap tingginya angka rawatan ulang pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pelaksanaan discharge planning dengan kecemasan pasien rawat inap dewasa Rumah Sakit Az Zahra Kalirejo Lampung Tengah. Jenis penelitian menggunakan deskritif kolerasi dengan rancangan cross-sectional. Jumlah responden sebanyak 89 yang dipilih secara proportionate stratified random sampling. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner discharge planning dan Hamilton anxiety rating scale yang telah diuji validitas serta reabilitasnya oleh peneliti. Data dianalisis menggunakan uji Gamma. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara pelaksanaan discharge planning dengan kecemasan pasien (p-value <0,05) dengan tingkat hubungan yang sangat kuat (0,967).
Hubungan Pengetahuan Keluarga tentang Perawatan Pasca Stroke dengan Family Readiness dalam Penerimaan Kembali Pasien Pasca Stroke
Izzuddin, Muhammad Sulthan;
Santoso, Bagus Rahmat;
Budi, Indra;
Basit, Mohammad
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 4 (2024): November 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26714/jkj.12.4.2024.893-900
Pentingnya keluarga harus tahu perawatan pasien pasca stroke Pada fase perawatan pasien pasca stroke dan pemulihan setelah pulang dirumah. keluarga harus terlibat secara aktif dan menyeluruh karena kekuatan dan motivasi dari diri sendiri bahkan dari orang terdekat sangat dibutuhkan oleh pasien. Kesiapan keluarga akan mempengaruhi berhasil atau tidaknya perawatan yang dijalani oleh pasien. Keluarga merupakan tempat rehabilitasi pertama pada saat pasien kembali ke rumah. Tujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara Pengetahuan Keluarga Tentang Perawatan dengan Family Readiness dalam Penerimaan Kembali Pasien Pasca Stroke. Rancangan dalam penelitian yaitu menggunakan Kuantitatif Deskriptif dengan pendekatan cross sectional dan pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah 30 responden di RSUD Ulin Banjarmasin. Uji Analisa menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara Pengetahuan Keluarga Tentang Perawatan Pasca Stroke dengan Family Readiness Dalam Penerimaan Kembali Pasien Pasca Stroke dengan nilai p value 0,0787. Meningkatkan pengetahuan tentang perawatan stroke dan kesiapan untuk lebih aktif dalam melakukan perawatan kepada anggota keluarga mereka yang menderita stroke setelah pulang dari rumah sakit.
Gambaran Kecemasan pada Pasien Kanker Payudara yang Sedang Menjalani Kemoterapi
Agustin, Finna Rachma;
Oktaviana, Wita;
Ariyanti, Nanda Putri;
Nisa, Mustfidatun
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 4 (2024): November 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26714/jkj.12.4.2024.815-822
Pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi seringkali menghadapi berbagai tantangan emosional, salah satunya adalah kecemasan. Kondisi kecemasan ini apabila tidak ditangani dengan baik, bisa berakibat negatif pada kualitas hidup pasien dan efektivitas pengobatan yang dijalani. Tujuan dari penelitian ini untuk menggambarkan tingkat kecemasan yang dialami oleh pasien kanker payudara yang sedang menjalani kemoterapi di RSUP Soeradji Tirtonegoro Klaten. Jenis Penelitian yang digunakan yaitu deskriptif. Populasi penelitian ini adalah Pegidap kanker Payudara yang sedang menjalani kemoterapi di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Teknik sampling dengan Purposive Sampling dengan jumlah sampel 78 responden. Instrumen yang digunakan adalah lembar Kuesioner kecemasan dari Hamilton Anxiety Rating Scale dengan uji validitas reliabilitas diperoleh hasil croncbach’s Alpha sebesar 0.793 dan terbukti reliable dengan hasil >0.6. Hasil penelitian menunjukkan 50% responden berada pada kategori usia lanjut usia dengan rentang usia 46 sampai 65 tahun, 44,9% responden berada pada jenjang stadium II, 46% responden pernah menderita penyakit kanker payudara kurang dari satu tahun, responden yang menjalani kemoterapi rata-rata mengalami kecemasan dengan skor 28 sampai 41 (kecemasan berat).
Upaya Peningkatan Pengetahuan Bullying melalui Pendekatan Video Edukasi pada Siswa SMA
Ilhami, Muhammad;
Nito, Paul Joae Brett;
Latifah, Latifah
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 4 (2024): November 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26714/jkj.12.4.2024.1023-1030
Pada tanggal 31 juli 2023 terjadi kekerasaan fisik yang terjadi disalah satu SMAN Banjarmasin timur yang mana ada salah satu siswa menusuk siswa sekelasnya karna disebabkan pelaku penusukan sering dibully. Tujuan untuk mengetahui efektifitas video edukasi tentang bullying dalam meningkatkan pengetahuan siswa/siswi. Penelitian ini menggunakan Jenis penelitian pra eksperimen (pre experimental design) dengan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan rancangan “one group pretest-posttest design”. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 57 responden, teknik pengambilan sampel Total sampling. Analisis data menggunakan uji Wilcoson. Pengambilan data dengan menggunakan kuesioner tingkat pengetahuan bullying yang telah dilakukan uji validitas dengan nilai r>0,34. Kuesioner dibagian sebagai evaluasi pretest dan posttes sebelum diberikan intervensi video edukasi dan Video Edukasi Bullying. Sebelum diberikan video edukasi Tingkat pengetahuan baik siswa/siswi dengan jumlah sebanyak 13 (24.5%), Sesudah diberikan video edukasi dengan tinggat pengatahuan baik 31 (58.5%) orang. Terdapat perbedaan pengetahuan pada siswa-siswi mengenai bullying, dengan nilai signifikansi ρ = 0,00 atau lebih kecil nilai α = 0,05. Terdapat perubahan tingkat pengetahuan pada siswa/siswi setelah diberikan video edukasi tentang bullying yang mana dapat disimpulkan bahwa video edukasi efektif dalam meningkatkan penegtahuan siswa/siswi tentang bullying.
Gambaran Coping Flexibility pada Klien Rehabilitasi Napza
rokayah, cucu;
Susilawati, Susilawati;
Dirgahayu, Inggrid
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 4 (2024): November 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26714/jkj.12.4.2024.935-946
Masalah penyalahgunaan NAPZA menjadi sangat penting karena dapat menimbulkan masalah pada kesehatan fisik, psikologis dan fungsi sosial. Coping flexibility berperan penting dalam mengatasi masalah bagi klien rehabilitasi NAPZA karena apabila klien dalam mengatasi permasalahannya menggunakan strategi koping yang tidak sesuai dan tidak efisien, maka permasalahan yang dihadapinya tidak kunjung membaik dan justru akan semakin memburuk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran coping flexibility pada klien rehabilitasi NAPZA di Lapas Narkotika Kelas IIA Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian sebanyak 180 klien rehabilitasi NAPZA di Lapas Narkotika Kelas IIA Bandung dengan pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling berjumlah 125 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner coping flexibility dengan analisa univariat menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa coping flexibility pada klien rehabilitasi NAPZA di Lapas Narkotika Kelas IIA Bandung termasuk dalam kategori sedang yaitu 90 responden (72%). Hal ini sesuai karakteristik individu yang memiliki coping flexibility sedang yaitu, dapat merencanakan pemecahan masalah tapi kurang bisa menentukan strategi koping yang sesuai dengan situasi permasalahan. Kedua, mampu mengidentifikasi penyebab permasalahan. Ketiga, merasa ragu atas keberhasilan solusi atau strategi koping yang digunakan untuk mengatasi permasalahan yang dialami individu. Berdasarkan hasil penelitian dapat dikatakan bahwa gambaran coping flexibility pada klien rehabilitasi NAPZA di Lapas Narkotika Kelas IIA Bandung dalam kategori sedang yaitu 90 responden (72%). Saran berdasarkan hasil penelitian yaitu memberikan intervensi untuk meningkatkan coping flexibility dengan cara psikoterapi kepada klien rehabilitasi NAPZA supaya mampu dalam menghadapi dan menyelesaikan permasalahan.