cover
Contact Name
Livana PH
Contact Email
jurkep.jiwa@gmail.com
Phone
+6289667888978
Journal Mail Official
jurkep.jiwa@gmail.com
Editorial Address
Faculty of Nursing and Health Sciences | University of Muhammadiyah Semarang Jl. Kedungmundu Raya No. 18 Semarang Gedung NRC University of Muhammadiyah Semarang
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia
ISSN : 23382090     EISSN : 26558106     DOI : 10.26714/jkj
Core Subject : Health, Education,
Jurnal Keperawatan Jiwa publishes articles in the scope of mental nursing broadly but is limited, especially in the field of mental nursing in healthy groups, risks, and disorders. Articles must be the result of research, case studies, results of literature studies, scientific concepts, knowledge and technology that are innovative and renewed within the scope of mental nursing science both on a national and international scale.
Articles 819 Documents
Hubungan Depresi, Stres Akademik dan Regulasi Emosi dengan Ide Bunuh Diri pada Mahasiswa Deko EKa Putra; Nelwati Nelwati; Feri Fernandes
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 11, No 3 (2023): Agustus 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.11.3.2023.689-706

Abstract

Kasus ide bunuh diri meningkat dikalangan mahasiswa. Jika ide bunuh diri tidak mendapatkan perhatian dan tindakan yang tepat, berdampak pada gangguan kehidupan akademik, meningkatnya risiko kesehatan mental dan kasus bunuh diri pada mahasiswa. Berbagai faktor yang mempengaruhi diantaranya, stress akademik, depresi dan regulasi emosi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan depresi, stress akademik dan regulasi emosi dengan ide bunuh diri pada mahasiswa. Jenis penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, dengan sampel 379 mahasiswa Universitas Andalas dengan purposive sampling. Instrumen untuk pengukuran depresi menggunkan kuesioner yang sudah tervalidasi diantaranya kuesioner DASS-21 dengan nilai croncbach alpha 0,879, kuesioner Perception of Academic Stres Scale (PAS) dengan nilai cronch bach alpha 0,905. kuesioner skala Emotion Regulation Questionnaire (ERQ) dengan nilai cronch bach alpha 0,938. Kuesioner Ide Bunuh Diri dengan cronch bach alpha 0,850. Data dianalisis menggunakan SPSS dan SEM PLS untuk hubungan antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar mahasiswa memiliki tingkat ide bunuh diri dalam kategori rendah. Terdapat hubungan yang signifikan antara depresi dan stress akademik dengan ide bunuh diri diperoleh nilai P Values < 0,05 sebesar (0,009 dan 0,0018) berbeda dengan regulasi emosi nilai P Value sebesar (0,716 ) tidak ada hubungan yang signifikan dengan ide bunuh diri pada mahasiswa.
Hubungan Komunikasi, Kedudukan terhadap Profesional Concept Self Nursing pada Mahasiswa Keperawatan Post Pandemi Covid-19 di Indonesia Erwin Yektiningsih; Fajar Rinawati; Christianto Nugroho
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 11, No 4 (2023): November 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.11.4.2023.995-1002

Abstract

Masa pandemi Covid-19 menggunakan sistem pembelajaran pembatasan interaksi sosial untuk mengurangi penyebaran di pada mahasiswa keperawatan menyebabkan tahapan dasar pembentukan menyiapan profesional concept self nursing kurang efektif. Tujuan penelitian ini mahasiswa dinilai kemampuan softskill di post pandemic Covid-19 mengenai komunikasi, kedudukan terhadap profesional concept self nursing, Metode penelitian menggunakan cross-sectional. Populasi penelitian adalah mahasiswa keperawatan di Indonesia dengan sample sebanyak465 mahasiswa keperawatan diperoleh secara purposive sampling, yaitu dengan mengambil sampel dari perwakilan Institusi Kesehatan di Indonesia sesuai kriteria inklusi. Analisa data digunakan Spearman-rho. Hasil penelitian didapatkan mayoritas responden mengalami profesional concept self nursing di tingkat cukup sebanyak 51,2%, kemampuan komunikasi di tingkat kurang sebanyak 83.9%, dan kedudukan di tingkat cukup sebanyak 59.8%%. Hasil analisa data didapatkan komunikasi (ρ value = 0.070) memiliki tidak significant, sedangkan kedudukan (ρ value = 0.000) memiliki significant correlation terhadap profesional concept self nursing.
Faktor Determinan Perilaku Bullying pada Siswa SMP di Kota Denpasar I Gusti Ayu Ngurah Feranayanti Wulansari; Ni Made Dian Sulistiowati; Ni Putu Emy Darma Yanti; Kadek Eka Swedarma; Putu Sri Febriyanti
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 11, No 3 (2023): Agustus 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.11.3.2023.601-610

Abstract

Masa remaja atau masa transisi dari anak-anak menuju dewasa merupakan waktu bagi individu menuntut ilmu di sekolah dan masa tersebut tidak lepas dengan adanya perubahan-perubahan yang terjadi yaitu rasa ingin bebas dalam melakukan apapun, lingkungan teman sebaya semakin luas dan tidak memungkinkan menimbulkan berbagai permasalahan seperti tindakan kekerasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor determinan perilaku bullying pada siswa SMP di Kota Denpasar. Metode pada penelitian ini adalah kuantitatif korelasional dengan pendekatan cross sectional analitik. Penentuan sampel menggunakan teknik cluster sampling dan simple random sampling. Jumlah responden pada penelitian ini adalah 112 responden. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner perilaku bullying, kuesioner DASS-21 (Cronbach Alpha = 0. 831), kuesioner harga diri (Cronbach Alpha = 0.892), kuesioner ERQ (Cronbach Alpha = 0.815) dan kuesioner dukungan sosial (Cronbach Alpha = 0.866). Data dianalisis menggunakan uji spearman rank dan uji regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang sedang antara harga diri dengan perilaku bullying (r=-0,456; p=0,000). Hasil penelitian juga menunjukkan hubungan yang lemah antara dukungan sosial dengan perilaku bullying (r=-0,249; p=0,008). Sementara kecemasan dan regulasi emosi remaja tidak memiliki hubungan dengan perilaku bullying. Uji regresi linier berganda menunjukkan adanya pengaruh simultan dari kecemasan, harga diri, regulasi emosi dan dukungan sosial terhadap bullying (r-square= 0,365, p= 0,000), sedangkan secara parsial hanya variabel harga diri yang dapat memengaruhi penurunan bullying (r-square= 0,361, T= -6,624). Faktor internal lebih dibutuhkan sebagai faktor protektif remaja dalam mencegah terjadinya perilaku bullying sehingga konsep diri remaja perlu diberikan penguatan.
Mengontrol Perilaku Kekerasan dengan Prinsip 5 Benar Minum Obat Bayu Seto Rindi Atmojo; Wahyu Widodo; Woro Haryanti; Citra Ajeng Norma; Andi Arsyad
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 11, No 4 (2023): November 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.11.4.2023.903-908

Abstract

Risiko perilaku kekerasan merupakan suatu keadaan seorang pasien yang memiliki resiko melakukan tindakan kerugian yang dapat dilakukan pada dirinya sendiri, orang lain, maupun lingkungan. Perilaku kekerasan dapat terjadi dalam bentuk kekerasan verbal, fisik, serta paksaan terhadap diri sendiri lingkungan dan orang lain. Masalah perilaku kekerasan dapat berakibat pada fisik ataupun psikologis. Data laporan diklat di RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang tahun 2022 hingga tahun 2023 menunjukkan yang mengalami halusinasi sebanyak 92,3%, pasien dengan risiko perilaku kekerasan sebesar 91,5%, pasie dengan isolasi sosial sebanyak 72,2%, pasien dengan defisit perawatan diri 68%, dan pasien dengan waham 54,2%. Dari data tersebut menunjukkan jumlah pasien yang mengalami risiko perilaku kekerasan menduduki tingkat kedua setelah halusinasi. Pada penelitian bertujuan melakukan analisa asuhan keperawatan dalam mengontrol perilaku kekerasan dengan prinsip 5 benar minum obat di RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian didapatkan pasien Tn. G telah mampu mengontrol perilaku kekerasan dengan obat menggunakan prinsip lima benar obat dan dapat melanjutkan latihan mengontrol perilaku kekerasan dengan cara berikutnya. Sedangkan pada pasien Tn. A belum mampu mengontrol perilaku kekerasan dengan obat menggunakan prinsip lima benar obat. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terapi obat dapat membantu pasien dalam upaya mengontrol perilaku kekerasan secara bertahap.
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Self Efficacy Penderita Stroke pada Masa Pandemi Covid-19 Angga Arfina; Nadila Savitri; Rizka Febtrina; Dendy Kharisna
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 11, No 4 (2023): November 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.11.4.2023.839-848

Abstract

Stroke menyebabkan defisit neurologis yang berdampak pada kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari. Self efficacy dibutuhkan penderita stroke untuk dapat beraktivitas secara optimal. Salah satu faktor meningkatkan self efficacy adanya dukungan keluarga terutama pada masa pandemi Covid-19 yang mempengaruhi kesehatan mental pasien. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan self efficacy penderita stroke pada masa pandemi Covid-19. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Harapan Raya Pekanbaru mulai 08 Juli - 23 Juli 2021. Jumlah responden 46 orang penderita stroke. Alat pengumpulan data kuesioner dukungan keluarga dengan nilai uji validitas 0,301 dan crobach alpha 0,628 serta self efficacy dengan cronbach alpha 0,963. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki dukungan keluarga baik 20 orang (43,5%) dengan self efficacy tinggi 31 orang (69,6%). Hasil analisis bivariat menunjukkan p value 0,002 artinya ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan self efficacy penderita stroke. Penelitian ini merekomendasikan agar perawat dapat melakukan penyuluhan kepada keluarga pasien stroke mengenai pentingnya dukungan keluarga sehingga baik secara kuantitas maupun kualitas dukungan keluarga pada pasien stroke semakin baik, dengan begitu self efficacy pada pasien stroke yang menjalani pemulihan dirumah.
Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Perawat dalam Menggunakan NIHSS pada Pasien Stroke di Ruangan Stroke Unit Jendri Darmanto; Bayhakki Bayhakki; Reni Prima Gusti
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 11, No 3 (2023): Agustus 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.11.3.2023.739-746

Abstract

Perawat menggunakan National Institute Health Stroke Scale (NIHSS) sebagai tools tingkat keparahan stroke. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengetahuan perawat terhadap perilaku dalam menggunaan metode NIHSS pada pasien stroke. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dan dengan rancangan crossectional. Waktu penelitian adalah Maret 2023 sampai April 2023. Penelitian ini melibatkan perawat pelaksana yang bekerja di Unit Stroke Rumah Sakit Awal Bros Sudirman, Awal Bros Panam, dan Awal Bros A.Yani. Dalam penelitian ini, metode purposive sampling digunakan. Sampel yang diambil termasuk perawat klinik dengan jenjang karir minimal PK II, perawat yang telah mendapatkan pelatihan tentang menggunakan NIHSS, dan perawat yang memberikan layanan langsung kepada pasien yang mengalami stroke. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 75 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner pengetahuan perawat yang berisi kemampuan perawat dalam menggunakan metode NIHSS dalam mengkaji pasien stroke dan kemampuan menegakkan diagnosis keperawatan. Hasil penelitian ditemukan tidak ada hubungan antara pengetahuan perawat terhadap perilaku perawat dalam menggunakan NIHSS pada pasien stroke. Dari hasil analisis chi square yang telah dilakukan diperoleh p-value = 0,314 > alpha 0.05. Diketahui bahwa dari 57 perawat pelaksana diruangan stroke unit yang memiliki pengetahuan tinggi tentang penggunaan NIHSS pada pasien stroke sebanyak 32 perawat atau 42,7% dapat menggunakan NIHSS dengan tepat.
Efektivitas Home Visit dalam Mengurangi Kecemasan Keluarga terhadap Perilaku Kekerasan Pasien dengan Schizoprenia Tak Terinci: Case Report Pasha Ayu; Wita Oktaviana; Afik Driyanto
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 11, No 3 (2023): Agustus 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.11.3.2023.665-670

Abstract

Meningkatnya perawatan kejiwaan di masyarakat telah menyebabkan peningkatan peran pengasuh utama orang dengan penyakit mental. Masalah mental yang sering kita temui adalah skizofrenia yang memiliki beberapa gejala berupa timbulnya gangguan pada emosi, persepsi, gerak, dan perilaku. Pada pasien ini seringkali didapati masalah keperawatan perilaku kekerasan dimana dalam merawat pasien dengan skizofrenia yang mengalami masalah ini membutuhkan kesabaran dalam jangka panjang karena penyakit ini bersifat kronis dan rentan mengalami kekambuhan. Untuk mengetahui efektivitas home visit dalam mengurangi kecemasan pada keluarga yang merawat pasien dengan perilaku kekerasan. Program home visit bertujuan untuk mengurangi perawatan dan memperluas perawatan berbasis komunitas.  Case report dengan 1 orang pasien yang menderita schizophrenia tak terinci dan memiliki perilaku kekerasan. Instrument yang digunakan yaitu Self-Reporting Questionnaire-29. Keluarga pasien dilakukan intervensi home visit yang dilakukan oleh perawat dengan durasi 3 kali dalam seminggu. didapatkan penurunan terhadap keluhan yang dirasakan setelah dilakukan home visit oleh tenaga kesehatan Intervensi berupa kunjungan rumah dengan durasi yang sesuai dan program yang disusun dengan baik terhadap keluarga yang merawat pasien dengan skizofrenia dapat membantu meningkatkan kualitas hidup dan menurunkan kecemasan yang dialami keluarga.
Deteksi Dini Depresi Postpartum dengan Menggunakan Edinburgh Postnatal Depression Scale Murti Murti; Maolinda Maolinda; Lestari Lestari
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 11, No 4 (2023): November 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.11.4.2023.961-966

Abstract

Postpartum depression sering dialami pada kelahiran anak pertama. Kejadian depresi postpartum di Indonesia masih masuk dalam kategori terjadi kenaikan angka yang signifikan. Dampak depresi postpartum menyebabkan ibu tidak mampu mengasuh anaknya sehingga dapat mengganggu perkembangan kognitif, emosional dan perilaku anak. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkatan skrining Edinburgh Postnatal Depression Scale untuk mendeteksi depresi ibu postpartum di Puskesmas Gadang Hanyar. Pendekatan deskriptif kuantitatif dengan cross-sectional serta teknik purposive sampling digunakan dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian ini adalah didapatkan mayoritas ibu postpartum dalam kategori tingkat depresi yang sedang 16 orang (53,3%), sedangkan sisanya dalam kategori depresi ringan 14 orang (46,7%). Hasil uji one sample test di dapatkan nilai p ≥ 0,05 yang mana artinya skrining Edinburgh Postnatal Depression Scale dapat mendeteksi depresi postpartum dengan skor kurang dari 10. Simpulan yang didapat 30 ibu yang dijadikan responden, didapatkan mayoritas mengalami depresi postpartum sedang (53,3%) yang di dorong oleh beberapa faktor  yaitu faktor usia, pendidikan, pekerjaan dan status sosio ekonomi.
Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Sensori dan Terapi Kerja terhadap Perilaku Pasien Halusinasi dalam Proses Pemulihan Bayu Seto Rindi Atmojo; Wahidin Wahidin; Woro Haryanti
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 11, No 4 (2023): November 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.11.4.2023.875-880

Abstract

Penyakit gangguan jiwa masih menjadi masalah serius di dunia saat ini, jumlah orang yang menderita gangguan jiwa meningkat setiap tahunnya di berbagai belahan dunia. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) merupakan satu dari beberapa jenis terapi modalitas yang digunakan sebagai upaya untuk memfasilitasi psikoterapis dan perawat. Terapi kerja merupakan terapi medis terarah bagi pasien baik fisik maupun mental yang menggunakan aktivitas sebagai media terapi untuk mengembalikan fungsi seseorang agar dapat mandiri bekerja semaksimal mungkin. Mengetahui pengaruh terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori dan terapi kerja terhadap perilaku pasien halusinasi dalam proses pemulihan di Panti Rehabilitasi Sosial Plandi. Pada penelitian ini, peneliti melakukan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode pre-experimental design tipe one group pretest-posttest. Populasi pada penelitian ini adalah pasien sebanyak 40 orang yang memiliki perilaku halusinasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah total sampling. Uji yang digunakan uji Wilcoxon. Skor rata-rata perilaku pre intervensi 18,35 dengan standar deviasi 3,25, sedangkan skor rata-rata post intervensi yaitu 10,30 dengan standar deviasi 2,54. Hasil analisis didapatkan ada pengaruh Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) stimulasi sensori dan terapi kerja terhadap perilaku pasien halusinasi dalam proses pemulihan di Panti Rehabilitasi Sosial Plandi p value sebesar 0,000. Terdapat pengaruh Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) stimulasi sensori dan terapi kerja terhadap perilaku pasien halusinasi dalam proses pemulihan di Panti Rehabilitasi Sosial Plandi.
Tingkat Kebutuhan Spiritual pada Pasien Skizofrenia dengan Perilaku Kekerasan Yudistira Afconneri; Novi Herawati; Anita Mirawati; Triyana Harlia Putri
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 11, No 4 (2023): November 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.11.4.2023.785-798

Abstract

Perilaku kekerasan merupakan salah satu penyakit skizofrenia yang menunjukkan perubahan koping maladaptif secara emosional. Salah satu dasar pemenuhan kebutuhan spiritual khusus untuk pasien skizofrenia dengan masalah perilaku kekerasan pada strategi pelaksanan ke-empat dimana memberikan dan mendorong pasien mengikuti kegiatan keagamaan sesuai dengan kepercayaan mereka. Kebutuhan spiritual merupakan salah satu bentuk asuhan yang dapat diberikan kepada pasien skizofrenia, karena spiritual sangat berhubungan dengan ketenangan batin dan kualitas hidup seseorang. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran tingkat kebutuhan spiritual pada pasien skizofrenia degan masalah perilaku kekerasan di RSJ Prof. HB Saanin Padang Tahun 2023. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan metode kuantitatif. Dilaksanakan mulai tanggal 10 April sampai dengan 17 April 2023. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien skizofrenia dengan masalah perilaku kekerasan yang berada di ruang rawat inap RSJ Prof. HB Saanin Padang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Proportional random sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 45 responden. Data dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner SpNQ (Spiritual needs questionaire diadopsi dari A. Bussing yang berjumlah 29 pertanyaan. Kuesiner ini dikatakan valid karena tingkat signifikansi 5%, nilai validitas 0,339-0,665, lebih besar dari nilai r tabel 0,320.  nilai reliabilitas dari total kuesioner adalah 0,784, sehingga kuesioner SpNQ sudah sangat reliabel untuk mengukur tingkat kebutuhan spiritual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagaian besar 34 responden (75,6%) memiliki tingkat kebutuhan spiritual dalam kategori membutuhkan, 10 responden (22,2%) dalam kategori sangat membutuhkan, dan 1 responden (2,2%) dalam kategori cukup membutuhkan.

Filter by Year

2013 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 13, No 3 (2025): Agustus 2025 Vol 13, No 1 (2025): Februari 2025 Vol 12, No 4 (2024): November 2024 Vol 12, No 3 (2024): Agustus 2024 Vol 12, No 2 (2024): Mei 2024 Vol 12, No 1 (2024): Februari 2024 Vol 11, No 4 (2023): November 2023 Vol 11, No 3 (2023): Agustus 2023 Vol 11, No 2 (2023): Mei 2023 Vol 11, No 1 (2023): Februari 2023 Vol 10, No 4 (2022): November 2022 Vol 10, No 3 (2022): Agustus 2022 Vol 10, No 2 (2022): Mei 2022 Vol 10, No 1 (2022): Februari 2022 Vol 9, No 4 (2021): November 2021 Vol 9, No 3 (2021): Agustus 2021 Vol 9, No 2 (2021): Mei 2021 Vol 9, No 1 (2021): Februari 2021 Vol 8, No 4 (2020): November 2020 Vol 8, No 3 (2020): Agustus 2020 Vol 8, No 2 (2020): Mei 2020 Vol 8, No 1 (2020): Februari 2020 Vol 7, No 3 (2019): November 2019 Vol 7, No 2 (2019): Agustus 2019 Vol 7, No 1 (2019): Mei 2019 Vol 7, No 1 (2019): Mei 2019 Vol 6, No 2 (2018): November 2018 Vol 6, No 2 (2018): November 2018 Vol 6, No 1 (2018): Mei 2018 Vol 6, No 1 (2018): Mei 2018 Vol 5, No 2 (2017): November 2017 Vol 5, No 2 (2017): November 2017 Vol 5, No 1 (2017): Mei 2017 Vol 5, No 1 (2017): Mei 2017 Vol 4, No 2 (2016): November 2016 Vol 4, No 2 (2016): November 2016 Vol 4, No 1 (2016): Mei 2016 Vol 4, No 1 (2016): Mei 2016 Vol 3, No 2 (2015): November 2015 Vol 3, No 2 (2015): November 2015 Vol 3, No 1 (2015): Mei 2015 Vol 3, No 1 (2015): Mei 2015 Vol 2, No 2 (2014): November 2014 Vol 2, No 2 (2014): November 2014 Vol 2, No 1 (2014): Mei 2014 Vol 2, No 1 (2014): Mei 2014 Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 1, No 2 (2013): November 2013 Vol 1, No 2 (2013): November 2013 Vol 1, No 1 (2013): Mei 2013 Vol 1, No 1 (2013): Mei 2013 Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Keperawatan Jiwa More Issue