cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 1,351 Documents
Pengaruh Perubahan Voltase dan Konsentrasi Larutan terhadap Kuat Geser dan Potensi Pengembangan pada Tanah Ekspansif dengan Metode Perbaikan Tanah Injeksi Larutan Kalsium Klorida Febry Novankca Triyono; As'ad Munawir; Yulvi Zaika
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah ekspansif adalah jenis tanah yang memiliki kemampuan untuk mengembang dan menyusut secara signifikan dengan perubahan kelembaban akibat perubahan kadar air dalam lapisan tanah tersebut. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tanah yang bersifat ekspansif adalah dengan perbaikan tanah metode injeksi elektrokimia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kuat geser dan potensi pengembangan dari sebelum dilakukan penginjeksian elektrokimia larutan CaCl2 serta untuk mengetahui variasi tegangan dan konsentrasi larutan yang paling efektif. Untuk mengetahui nilai kuat geser dan potensi pengembangan dilakukan pengujian UCT dan uji potensi pengembangan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kekuatan tanah sebesar 15.347 kN/m2 dari tanah asli pada variasi tegangan 24 volt dan kosentrasi 15% dan penurunan potensi pengembangan 6.475% dari kondisi semula pada variasi tegangan 15 volt dan kosentrasi larutan 5%. Kata Kunci: injeksi elektrokimia, larutan CaCl2, lempung ekspansif, kuat geser, potensi pengembangan.
PENGARUH DEBIT ALIRAN DAN BENTUK PILAR TERHADAP GERUSAN DI SEKITAR PILAR DENGAN PEMODELAN NUMERIK Regina Salsabila Athallah; Indradi Wijatmiko; Agus Suharyanto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aliran dipengaruhi oleh komponen dalam saluran, termasuk debit dan gangguan seperti pilar jembatan. Pilar jembatan mengubah arah dan kecepatan aliran air, yang mempengaruhi gerakan partikel tanah dasar dan menyebabkan gerusan. Terganggunya aliran akan menyebabkan perubahan karakteristik aliran dan gerusan yang ditimbulkan. Gerusan adalah erosi material tanah atau batuan oleh aliran air yang kuat dan dapat mengancam kestabilan infrastruktur, terutama jembatan. Studi ini bertujuan menganalisis perbedaan karakteristik gerusan di sekitar pilar jembatan akibat variasi bentuk penampang pilar dan debit. Debit yang digunakan adalah 240 m³/s, 480 m³/s, dan 720 m³/s, serta bentuk pilar yang diuji meliputi segiempat, segienam, kapsul, dan palung. Parameter yang dilihat dalam penelitian ini adalah arah aliran dan kecepatan aliran dengan menggunakan software iRIC:Nays2DH untuk menganalisis karakter aliran dan perubahan elevasi dasar saluran di sekitar pilar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pilar dengan segienam menghasilkan gerusan terdangkal di berbagai debit aliran. Pilar palung dan kapsul juga menunjukkan kinerja baik pada debit rendah dan sedang, namun pilar kapsul menunjukkan hasil buruk pada debit tinggi. Pilar segiempat cenderung menghasilkan gerusan yang lebih dalam pada semua debit aliran. Perbedaan karakteristik gerusan ini berkaitan dengan kecepatan, distribusi aliran, dan tekanan di sekitar pilar, yang mempengaruhi tegangan geser dan gerakan partikel dasar. Kata kunci: Gerusan, Pilar, Bentuk Pilar, Arah Aliran, Kecepatan Aliran, Elevasi Dasar. Perubahan Elevasi
Studi Eksperimental Pengaruh Ketebalan terhadap Perilaku Lentur Pelat Beton Pracetak Skala Penuh Darell Shafwan Ramadhana; Agoes Soehardjono; Bhondana Bayu Brahmana Kridaningrat
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada saat ini pemerintah Indonesia sedang melakukan pembangunan infrastruktur secara intensif, khususnya di bidang infrastruktur transportasi. Jembatan merupakan salah satunya, pada jembatan digunakan pelat beton bertulang. Metode konstruksi beton pracetak dapat dilakukan karena memiliki efisiensi waktu dan kualitas. Penelitian ini dilakukan untuk menguji bagaimana kapasitas beban maksimum dan lendutan pada pelat dengan variasi ketebalan pelat 125 mm, 150 mm, 175 mm, 200 mm, dengan bentang pelat 2000 mm dan lebar pelat 600 mm. Pengujian dilakukan dengan pelat diberi tumpuan sendi-rol dan diberi beban pada tengah bentang menggunakan hydraulic jack dan pengukuran lendutan menggunakan LVDT. Hasil dari penelitian ini menunjukkan pada beban yang sama yaitu 70 kN didapatkan lendutan pada tebal pelat 125 mm lendutannya sebesar 13,67 mm, pada tebal pelat 150 mm lendutannya sebesar 5,47 mm, pada tebal pelat 175 mm lendutannya sebesar 3,72 mm, pada tebal pelat 200 mm lendutannya sebesar 2,47 mm. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar ketebalan pelat maka lendutannya akan semakin kecil pula. Kata kunci : Pelat beton, Tebal pelat, Perilaku Lentur.
Analysis of the Effect of Spiral Confinement in the Compression Zone on Reinforced Concrete Beam’s Ductility and Flexural Strength Using Moment-Curvature Relationship Marley Kristianto; Indradi Wijatmiko; Ari Wibowo; Christin Remayanti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Structural elements such as beams requires high ductility to avoid brittle failure during seismic events. One approach for increasing beam ductility involves adding additional confinement in the compression zone. This study investigates the effect of additional spiral confinement in the compression zone to the beam’s ductility and flexural strength. Numerical analysis is conducted for beams with and without additional confinement. The flexural strength is represented with moment of resistance and the ductility is expressed in terms of curvature ductility. Trilinear moment-curvature curve is used as the instrument to observe the effect of the additional spiral confinement. Experimental test was also conducted for both specimen which then be compared to the theoretical result. The results conclude that by adding additional spiral confinement the ductility of reinforced concrete [RC] beam is improved drastically while the flexural strength is improved by a small margin. Keywords: spiral confinement, curvature ductility, flexural strength, moment-curvature curve.
Studi Eksperimental Pengaruh Rasio Tulangan terhadap Perilaku Lentur Pelat Beton Pracetak Skala Penuh Bima Aditya Pratama; Agoes Soehardjono; Bhondana Bayu Brahmana Kridaningrat
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemerintah Indonesia sedang giat membangun infrastruktur, terutama infrastruktur transportasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan. Salah satu infrastruktur tersebut adalah Jembatan. Pada jembatan, banyak menggunakan konstruksi beton bertulang salah satunya untuk pelat lantai kendaraan. Penggunaan beton pracetak akan sangat membantu untuk mempercepat pemerataan pembangunan. Maka dari itu, diperlukan penelitian mengenai perilaku lentur pelat beton pracetak dengan variasi nilai rasio tulangan. Penelitian ini menggunakan variasi rasio tulangan sebesar 0.0147, 0.0126, dan 0.0105 pada mutu beton 20 MPa. Hasil dari pengujian untuk spesimen dengan mutu beton 20 MPa dan pembebanan yang sama yaitu 120 kN, variasi rasio tulangan 0.0147, 0.0126, dan 0.0105 menghasilkan lendutan teoritis sebesar 4.20 mm, 4.50 mm, dan 4.94 mm. Sedangkan hasil lendutan eksperimen berturut – turut sebesar 4.69 mm, 5.28 mm, dan 4.76 mm. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar rasio tulangan, maka lendutan yang terjadi akan semakin kecil dengan beban yang sama.
Pengaruh Bentuk Pilar Jembatan Terhadap Tekanan Aliran dengan Pemodelan Numerik Nabilla Syafa; Indradi Wijatmiko; Alwafi Pujiraharjo
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai merupakan saluran terbuka yang dimensinya berubah seiring waktu, di mana aliran air biasanya bergerak dari hulu ke hilir mengikuti bentuk penampang saluran. Namun, penyempitan atau infrastruktur keairan dapat menghambat dan mengubah pola aliran, yang bervariasi dalam kecepatan, volume, dan tingkat bahaya. Keruntuhan jembatan akibat kegagalan kestabilan pilar jembatan menjadi penyebab yang paling sering terjadi. Permasalahan ini banyak dijumpai pada jembatan melintang sungai dengan posisi pilar di Tengah aliran sungai. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan simulasi aliran di sekitar pilar jembatan dalam kondisi aliran sub kritis dan super kritis dengan menganalisis kecepatan aliran dan gaya tekan akibat tekanan aliran yang terjadi dan mengetahui pengaruhnya terhadap pilar jembatan. Penelitian ini mensimulasikan aliran di sekitar pilar jembatan dalam kondisi sub kritis dan super kritis, menggunakan tiga jenis penampang pilar: segi empat, kapsul, dan palung. Hasilnya menunjukkan bahwa tinggi muka air, kecepatan aliran, dan tekanan aliran berbeda-beda bergantung pada bentuk penampang pilar dan kedalaman saluran, dengan pilar palung terbukti paling efektif dalam menerima gaya tekan akibat aliran.
Studi Eksperimental Daktilitas Balok Beton Bertulang dengan Penambahan Tulangan Sengkang Spiral Berjarak 150 mm di Daerah Tekan Amelia Kusuma; Indradi Wijatmiko; Ari Wibowo; Christin Remayanti Nainggolan
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Geografis Indonesia yang terletak di antara perpotongan tiga lempeng menjadikannya sebagai negara yang rawan terhadap bencana gempa bumi. Selama tahun 2020 – 2024, tahun 2021 merupakan tahun dengan gempa bumi terbanyak yang mengakibatkan banyak kerusakan pada bangunan. Hal tersebut menandakan bahwa bangunan yang tahan terhadap gempa sangat dibutuhkan di negara ini. Ketika merancang suatu struktur bangunan, meningkatkan kekuatan lentur suatu komponen struktur tanpa mengabaikan daktilitas adalah suatu hal yang perlu diperhatikan. Salah satu cara meningkatkan daktilitas komponen struktur tersebut adalah dengan menambahkan pengekangan di daerah tekan. Penelitian dilakukan pada spesimen balok beton bertulang dengan panjang 3 m, lebar 0,2 m, dan tinggi 0,25 m yang terbagi menjadi balok tanpa penambahan variasi tulangan sengkang dan balok dengan penambahan variasi tulangan sengkang spiral berjarak 150 mm di daerah tekan. Penambahan variasi tulangan sengkang ini dilakukan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kekuatan lentur dan daktilitas balok. Hasil dari penambahan variasi tulangan sengkang spiral berjarak 150 mm pada daerah tekan balok menunjukkan adanya peningkatan kekuatan lentur balok karena dapat menahan beban lebih besar dibandingkan dengan balok tanpa penambahan variasi tulangan sengkang. Selain itu, balok dengan penambahan variasi tulangan sengkang spiral berjarak 150 mm di daerah tekan memiliki waktu yang lebih panjang untuk mencapai beban maksimum sehingga balok bersifat lebih daktail. Kata kunci: balok, sengkang, spiral, daktilitas, beban dan defleksi
Analisis Peningkatan Fungsi Vertical Drain pada Kolom Granular Bongkahan Beton dengan Penambahan Geofoam pada Inti Bayu Tri Hardianto; Yulvi Zaika; Eko Andi Suryo
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah lunak, yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia, termasuk Jawa Timur, memiliki potensi menimbulkan keruntuhan geser dan penurunan berlebihan Untuk mengatasi tantangan ini, dilakukan perbaikan tanah menggunakan metode pre-loading dan Prefabricated Vertical Drain (PVD). Selain itu, material pengisi seperti limbah bongkahan sisa konstruksi dan geofoam digunakan untuk memperkuat daya dukung tanah dan mempercepat proses konsolidasi. Metode perbaikan tanah lainnya adalah Stone Column, yang menggunakan kolom batu untuk menggantikan sebagian tanah dasar konstruksi, sehingga meningkatkan kekuatan geser tanah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan bongkahan beton dan geofoam pada inti kolom granular sebagai vertical drain. Penelitian ini dilakukan dengan meguji karakteristik tanah dan material pengisi, serta pengaruh material sebagai vertical drain, lalu dilakukan pengolahan dan analisis data yang diperoleh. Dari penelitian diketahui bahwa tanah yang digunakan bersifat lanau hingga lempung lunak dengan sedikit kandungan organik. Material campuran bongkahan beton dan geofoam dengan perbandingan 70/30 sebagai bahan pengisi vertical drain memiliki nilai permeabilitas 0,2760 cm/detik, serta E50% sebesar 54,93 kg/cm². Hasil penelitian didapatkan vertical drain dengan variasi diameter 4,85 cm memiliki kinerja terbaik dengan penurunan 5,32 cm, nilai permeabilitas rata-rata 0,04 cm/detik, kohesi 0,38 kg/cm², dan sudut geser 4,70º. Untuk variasi jarak, kinerja terbaik dicapai pada jarak 3D dengan penurunan 6,28 cm, nilai permeabilitas rata-rata 0,0105 cm/detik, kohesi 0,23 kg/cm², dan sudut geser 5,87º. Kata kunci: Bongkahan Beton dan Geofoam, Konsolidasi, Vertical Drain
Perencanaan Dinding Penahan Tanah dengan Metode Kesetimbangan Batas (Studi Kasus: Akses Utara Proyek Taman Teknologi Komunikasi Menara Turyapada, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali) Mochammad Raihan Haryoso; Yulvi Zaika; Harimurti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Akses utara pada proyek pengembangan Turiyapada Tower Technology Park di Buleleng, Bali, mengidentifikasi perlunya peningkatan stabilitas lereng pada kawasan perbukitan dengan kemiringan lereng yang curam dan berbahaya. Terdapat resiko terjadinya longsor pada bagian atas dan bawah lereng, sehingga perlu dilakukan perkuatan pada lereng. Salah satu penguatan yang mungkin dilakukan adalah dinding penahan.Hasil dari penelitian ini diperoleh hasil perhitungan kestabilan lereng alami yaitu nilai aman sebesar 3,320 dengan menggunakan Slope/W, kemudian 2,894 dengan menggunakan metode Fellenius, dan 3,138 dengan menggunakan metode infinity. Secara keseluruhan lereng alami tergolong lereng stabil.Setelah dilakukan penimbunan dan penggalian sesuai persyaratan geometri jalan diperoleh nilai keamanan lereng atas sebesar 1,325, nilai keamanan lereng bawah sebesar 0,769, dan lereng total sebesar 0,769 dengan menggunakan kemiringan/W. Dalam hal ini nilai keamanan menurut metode Fellenius adalah 1,180. Secara keseluruhan lereng ini belum bisa disebut lereng stabil. Setelah ditambah beban jalan diperoleh nilai aman pada lereng atas sebesar 0,476, nilai aman pada lereng bawah sebesar 0,602, dan nilai aman pada lereng total sebesar 0,881. Karena kestabilan lereng atas dan bawah dianggap tidak aman (SF>1,25), maka akan dilakukan penambahan perkuatan dinding penahan tanah. Setelah dilakukan perkuatan, nilai aman lereng atas sebesar 3,496, nilai aman lereng bawah sebesar 2,144, dan nilai aman lereng total sebesar 1,602. Secara keseluruhan lereng ini tergolong lereng stabil. Kata Kunci: Stabilitas Lereng, Angka Keamanan, Fellenius, Dinding Penahan tanah, Pondasi Bor.
Pengaruh Soaking Time pada Penggunaan Geopolimer sebagai Coating Agregat Kasar Daur Ulang terhadap Kuat Tekan dan Cepat Rambat Gelombang Beton Muhammad Riysdi Fadhillah; Eva Arifi; Siti Nurlina
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Campuran dari agregat yang digabungkan dengan semen dan air akan menghasilkan beton. Kadang-kadang, bahan tambahan diberikan untuk mencapai karakteristik tertentu seperti mempermudah proses pengerjaan, meningkatkan daya tahan, dan mengatur waktu pengerasan. Sudah menjadi rahasia umum bahwa beton adalah salah satu material yang paling sering digunakan dalam proyek konstruksi. Beton lebih sering dipilih dibandingkan material lainnya karena memiliki beberapa keunggulan, seperti memiliki kekuatan yang tinggi, Namun, peningkatan kebutuhan beton telah berdampak negatif terhadap lingkungan dalam beberapa tahun terakhir. Menurut International Journal of Science, setidaknya 8% dari emisi global yang disebabkan oleh aktivitas manusia berasal dari pabrik semen.Oleh karena itu, diperlukan solusi tambahan untuk mengatasi permasalahan kualitas penggunaan RCA. Salah satu solusi adalah penggunaan geopolimer sebagai bahan dasar untuk beton daur ulang. Geopolimer merupakan larutan yang memanfaatan bahan alternatif pengganti semen, seperti abu terbang (fly ash), abu sekam padi (rice husk ash), dan bahan lainnya yang memiliki kandungan tinggi silika dan aluminium. Dengan proses polimerisasi yang ada di dalam geopolimer, penambahan fly ash sebagai coating pada RCA diharapkan dapat menjawab beberapa permasalahan terkait kualitas yang mempengaruhi penggunaan beton daur ulang. Namun, masih ada banyak masalah yang harus diperhatikan secara teliti sehingga perlu melalui beberapa tahap penelitian diantaranya angka kuat tekan dan Cepat Rambat Gelombang beton. Kuat tekan beton merupakan karakteristik beton yang didapatkan dari perbandingan antara beban runtuh yang dapat diterima dengan luas bidang tekan.