cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 1,351 Documents
STUDI EKSPERIMENTAL DAKTILITAS PADA BALOK BETON BERTULANG MUTU SEDANG DENGAN PENAMBAHAN TULANGAN SENGKANG PERSEGI KOMBINASI PADA DAERAH TEKAN Puthut Alfian Akbar; Indradi Wijatmiko; Ari Wibowo; Christin Remayanti Nainggolan
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu faktor penting dalam mendesain struktur tahan gempa adalah daktilitas. Daktilitas struktur dapat ditingkatkan dengan menggunakan tulangan sengkang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan sengkang persegi kombinasi pada daerah tekan balok beton bertulang terhadap daktilitas, kekuatan lentur, dan mekanisme keruntuhan balok. Spesimen uji berupa balok beton bertulang dengan dimensi 20 cm x 25 cm x 300 cm dengan tulangan tekan berukuran 2D – 13, tulangan tarik 3D – 19, serta sengkang dengan jarak Ø8-150 . Sebagai variabel penelitian, diterapkan penambahan konfigurasi sengkang persegi kombinasi dengan jarak 150 mm pada zona tekan. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan daktilitas sebesar 34,49% pada balok dengan sengkang persegi kombinasi dibandingkan dengan balok normal. Selain itu, kekuatan lentur balok juga mengalami peningkatan sebesar 3,67%. Mekanisme keruntuhan yang terjadi pada balok dengan variasi sengkang ini mengikuti pola keruntuhan lentur, yaitu dengan terbentuknya retak-retak vertikal yang merambat dari serat tarik menuju serat tekan. Kata kunci : daktilitas, balok beton bertulang, pengekangan, mekanisme keruntuhan, analisis beban-lendutan
Analisis Pengaruh Perubahan Beban Gempa Rencana Berdasarkan SNI 1726:2012 dan SNI 1726:2019 terhadap Kebutuhan Tulangan pada Balok Yohanes Darmawan Lintong; Retno Anggraini; Ari Wibowo
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia terletak di sepanjang Pacific Ring of Fire, yang dikenal dengan deretan gunung berapi aktif yang mengitari Samudera Pasifik, menyebabkan Indonesia kerap kali mengalami gempa bumi besar dan erupsi gunung berapi. Untuk meningkatkan keamanan struktural bangunan terhadap gempa, regulasi tentang desain bangunan anti-gempa telah dikembangkan dan terus-menerus diperbaharui. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan struktur menurut SNI 1726:2012 dan SNI 1726:2019, menggunakan software SAP2000 dan mengambil studi kasus pada Gedung Kuliah II Kampus Kediri di Universitas Brawijaya. Analisis balok pada Gedung X Universitas Y menunjukkan bahwa standar SNI 1726:2019 menghasilkan respon spektrum yang lebih besar dibandingkan SNI 1726:2012, khususnya untuk periode kurang dari satu detik. Perbedaan ini terlihat dari nilai SDS yang lebih tinggi pada SNI 1726:2019. Selain itu, analisis menggunakan SNI 1726:2019 mengindikasikan kebutuhan yang lebih besar akan tulangan lentur dan geser karena adanya perbedaan dalam gaya dalam yang dihasilkan, yang dipengaruhi oleh nilai percepatan gempa pada respons spektrum yang berbeda. Kata kunci: Beban Gempa, Spektrum Respons Desain, Tulangan Balok
Pengaruh Penggunaan Bracing Tipe Diagonal terhadap Regangan dan Pola Retak pada Portal Beton Bertulang Sederhana Nouvaliansyah, Mochammad Drajad; Lilya Susanti; Wijaya, Ming Narto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara yang dilewati oleh tiga lempeng tektonik sekaligus, yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik. Hal ini menyebabkan Indonesia menjadi salah satu negara yang paling sering mengalami gempa bumi setelah Jepang. Hal ini menunjukkan dibutuhkannya struktur yang dirancang dengan spesifik untuk tahan terhadap beban gempa. Salah satu upaya dalam membangun bangunan yang tahan terhadap beban gempa adalah dengan memasang pengaku berupa bracing pada struktur bangunan untuk mereduksi simpangan yang dialami oleh struktur. Pada penelitian ini dilakukan pengujian terhadap pola retak dan regangan pada masing-masing 1 buah benda uji portal CBF dan portal MRF (Moment Resistant Frame) atau portal tanpa bracing sebagai pembanding. Hasil yang dapat disimpulkan bahwa portal CBF memiliki ketahanan terhadap beban lateral dibandingkan dengan portal MRF yaitu sebesar 1800 MPa dan 1100 MPa. Retak yang mengakibatkan keruntuhan pada portal CBF ditemukan pada daerah bracing dengan total retakan sebanyak 29 buah sedangkan pada portal MRF ditemukan sebanyak 14 retakan dengan total panjang retakan 362,797cm dan 326,781cm. Regangan baik pada baja tulangan maupun pada permukaan beton portal CBF menunjukkan nilai yang lebih besar dibandingkan portal MRF yaitu sebesar -0,000112mm dan -0,000028mm pada permukaan beton serta 0,001273mm dan 0,000786mm pada baja tulangan. Kata kunci: Bracing, Pengaku, Diagonal, Portal Beton Bertulang Sederhana, CBF, MRF, Pola Retak, Regangan.
Pengaruh Faktor Air Semen (FAS) terhadap Kuat Lentur Balok Beton Bertulang dengan Campuran Ground Granulated Blast Furnace Slag (GGBFS) 30% Pinontoan, Frisca Presley; Wijaya, Ming Narto; Lilya Susanti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Secara umum, beton yang marak digunakan sebagai bahan utama dalam konstruksi infrastuktur terbuat dari campuran semen, air, agregat kasar, dan agregat halus, serta bisa juga ditambahkan dengan zat aditif sesuai dengan kebutuhannya. Air sebagai salah satu bahan campur adukan mortar berperan penting terhadap kekuatan beton dan biasanya disebut juga sebagai faktor air semen (FAS) dalam campuran adukan mortar. Penggunaan zat aditif dalam adukan mortar yang biasanya ditujukan untuk tujuan tertentu pada umumnya merupakan zat yang memiliki sifat pozzolan yaitu bahan yang mengandung senyawa silika maupun silika alumina yang apabila bereaksi dengan air akan membentuk kalsium hidroksida. Pengujian yang dilaksanakan dalam penelitian ini dilakukan terhadap kuat lentur balok beton bertulang berdimensi 0,15m × 0,20m × 1,0m dengan campuran GGBFS sebanyak 30% sebagai pengganti semen PCC (Portland Composite Cement) dengan variasi berupa faktor air semen (FAS) sebesar 0,3 dan 0,4. Mutu benda uji yang ditetapkan pada penelitian ini disesuaikan dengan penelitian sebelumnya, yaitu sebesar 35 MPa. Pada penelitian ini didapatkan hasil berupa penurunan sebesar 3,01% pada benda uji balok beton bertulang dengan FAS 0,4 dan campuran GGBFS sebanyak 30% dibandingkan dengan benda uji dengan nilai FAS sebesar 0,3 dengan kadar GGBFS yang sama dengan nilai rata-rata kuat lentur sebesar 7,378 MPa dan 7,156 MPa pada usia benda uji 28 hari. Kata kunci: Ground Granulated Blast Furnace Slag, Balok Beton Bertulang, Faktor Air Semen, FAS, Kuat Lentur, Kuat Tekan, GGBFS.
Pengaruh Serat Daun Nanas sebagai Bahan Aditif Campuran Lapis Aus Asbuton (AC-WC) pada Karakteristik Marshall Curiosita Malate Asrenaate; Amelia Azzzahro Mardhatillah; Ludfi Djakfar; Achmad Wicaksono
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan aspal minyak Indonesia 1,2 juta ton per tahun hanya terpenuhi 50% oleh PT. Pertamina (Bina Marga, 2020), sehingga sisanya diimpor. Indonesia memiliki aspal Buton di Sulawesi Tenggara yang perlu dimanfaatkan untuk mengurangi impor, meski harus dimurnikan dahulu. Penelitian menunjukkan bahwa pencampuran serat selulosa daun nanas, yang mengandung selulosa tinggi sekitar 69,5-71,5% (Hidayat, 2008), pada campuran lapis aus asbuton (AC-WC) meningkatkan karakteristik aspal Buton. Hasil terbaik diperoleh dengan kadar serat 0,29% dan panjang 1,2 cm, menghasilkan VIM 5,34 (peningkatan 13,48%), VMA 17,91 (peningkatan 3,45%), VFB 70,24 (penurunan 4,18%), stabilitas 1316,04 kg (penurunan 4,7%), kelelehan 3,9 (penurunan 18,75%), dan MQ 337,29 (peningkatan 14,25%). Penambahan serat daun nanas membuat campuran lebih lentur dan tahan retak, meski lebih porous, sehingga diperlukan kadar aspal tinggi untuk memenuhi persyaratan.  Kata Kunci: AC-WC Asb, Asbuton, Serat Daun Nanas, Serat Selulosa 
Pengaruh Eksentrisitas terhadap Daktilitas dan Pola Retak pada Struktur Portal Bracing  Eksentris Atas Tipe Diagonal Akibat Beban Lateral Statis dengan Perbaikan Jarak Sengkang Ryan Arya Maulana; Lilya Susanti; Ming Narto Wijaya
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia, terletak di Cincin Api Pasifik, sangat rentan terhadap gempa bumi. Pada tahun 2022, BMKG mencatat 10.972 gempa, dengan 22 di antaranya menyebabkan kerusakan signifikan, menyoroti risiko terhadap bangunan. Perencanaan penting dalam membangun tahan gempa mempertimbangkan kekakuan, kekuatan, daktilitas, dan kemampuan untuk meredam energi seismik. Portal Bracing Konsentris (CBF) umumnya terhubung di persimpangan balok dan kolom namun dapat memengaruhi penempatan jendela dan pintu. Rangka Bracing Eksentris (EBF) menggunakan balok penghubung untuk mentransfer beban ke elemen lain, meskipun kurang efektif dibanding CBF. Penelitian menunjukkan perlunya meningkatkan efektivitas EBF. Portal bracing eksentris memerlukan balok penghubung yang kuat, yang dapat ditingkatkan dengan penyesuaian eksentrisitas. Penelitian menguji pengaruh eksentrisitas dan penyesuaian balok penghubung pada portal bracing diagonal dengan eksentrisitas 15 cm dan 25 cm, dibandingkan dengan CBF. Spesimen uji mengalami beban lateral serupa, membandingkan daktilitas dan pola retak dengan spesimen kontrol CBF. Studi ini menunjukkan bahwa portal C dengan eksentrisitas 0 cm menunjukkan daktilitas struktural tertinggi dibanding portal A (eksentrisitas 15 cm) dan portal B (eksentrisitas 25 cm), meskipun kekakuan portal C lebih rendah. Portal B menunjukkan kekakuan tertinggi sebesar 118,69 kg/mm. Portal A memiliki panjang retakan terpendek yaitu 336,98 cm, sementara portal C mengalami jumlah retakan terbanyak hingga 18 retakan, karena mampu menahan beban lateral hingga 1800 kg. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kombinasi daktilitas dan kekakuan sangat mempengaruhi kapasitas portal dalam menahan beban lateral. Eksentrisitas yang lebih rendah cenderung meningkatkan daktilitas tetapi mengurangi kekakuan, sementara eksentrisitas yang lebih tinggi dapat meningkatkan kekakuan tetapi mengorbankan daktilitas. Kata Kunci: Balok, Bracing, Daktilitas, Eksentrisitas, Link Beam.
Analisis Stabilitas Lereng yang Diperkuat Dinding Penahan Tanah Beton Porous akibat Beban Kolam Air Limbah di IPLT Kota Batu Mohammad Ichsanul Fikar; Eko Andi Suryo; Yulvi Zaika
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui stabilitas lereng dengan dinding penahan tanah di IPLT Kota Batu. Selain itu, untuk mengetahui pengaruh beban kolam air limbah terhadap dinding penahan tanah IPLT Kota Batu pada kondisi kolam normal dan bocor. Serta untuk mengetahui stabilitas dinding penahan tanah IPLT Kota Batu jika digunakan Beton Porous sebagai material utamanya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan 2 (dua) varibel yaitu bebas dan terikat dengan analisis menggunakan aplikasi GeoStudio. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh kebocoran kolam air limbah terhadap stabilitas lereng yang dapat diketahui dari nilai FS sebesar 1.071 pada kondisi kering dan 0.993 pada kondisi hujan dan kolam bocor, sehingga dibutuhkan adanya perkuatan. Oleh karena itu diaplikasikan perkuatan dinding penahan tanah dengan tinggi 5m dan micropile sebagai struktur penunjang. Dinding penahan tanah tersebut dinilai telah memenuhi stabilitas terhadap gaya guling, gaya geser, dan daya dukung tanah ijin. Adapun dinding penahan tanah diaplikasikan pada beberapa konfigurasi untuk mengetahui struktur perkuatan dengan efisiensi paling tinggi. Beberapa konfigurasi tersebut antara lain; DPT Atas, DPT Atas + Micropile, DPT Bawah, DPT Bawah + Micropile, DPT Atas + Bawah, dan DPT Atas + Bawah Micropile. Dari beberapa konfigurasi tersebut didapati bahwa pengaplikasian DPT pada bagian bawah lereng dan juga penambahan micropile merupakan konfigurasi perkuatan paling efisien dengan nilai FS 1.726 pada kondisi kering, dan 1.704 pada kondisi hujan dan kebocoran kolam.     Kata Kunci : Stabilitas Lereng, IPLT, Dinding Penahan Tanah, Beton Porous,GeoStudio
Penjadwalan Tenaga Kerja dengan Pemerataan Sumber Daya (Resouurce Leveling) Menggunakan MS Project pada Poyek Pembangunan Rumah Kos Bendul Merisi Surabaya Aditya Nurcahyo; M. Hamzah Hasyim; Saifoe El Unas
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam proyek konstruksi, salah satu masalah yang sering terjadi adalah alokasi sumber dayaterutama tenaga kerja yang tidak efisien. Hal ini tentu saja merupakan hal terpenting yang harus diperhatikan dalam sebuah proyek karena dalam hal ini, tenaga kerja merupakan sumber daya utama. Penggunaan tenaga kerja pada proyek konstruksi yang masih mengalami fluktuasi, dimana sebaran kebutuhan akan tenaga kerja selama proyek berlangsung tidak merata. Oleh sebab itu, fluktuasi tersebut perlu diminimalisir dengan melakukan pemerataan sumber daya. Hal ini dapat dilakukan agar dapat memudahkan analisis menggunakan software Microsoft Project sebagai alat bantu penjadwalan. Penelitian ini dilakukan di Rumah Kos Bendul Merisi yang berlokasi di kota Surabaya, Jawa Timur. Pemerataan sumber daya pada penelitian ini dilakukan pada satu jenis sumber daya yang sering kali memiliki pengalokasian terbesar yaitu pekerja. Berdasarkan analisis dari hasil pemerataan yang dilakukan, didapatkan penurunan jumlah maksimum terhadap jumlah kebutuhan pekerja tiap harinya. Semula jumlah maksimum yang dibutuhkan sebanyak 77 orang pekerja, namun setelah dilakukan leveling jumlah maksimum pekerja turun menjadi 64 orang.  Kata Kunci: Pemerataan Sumber Daya, Rumah Kos Bendul Merisi, Pekerja.
Analisis Daktilitas dan Kuat Lentur dengan Menggunakan Hubungan Momen-Kurvatur pada Balok Beton Bertulang dengan Penambahan Tulangan Transversal Persegi pada Daerah Tekan Faselsakti Ifolala Johanes Laia; Ari Wibowo; Indradi Wijatmiko; Christin Remayanti Nainggolan
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suatu elemen struktur yang baik haruslah bersifat daktail. Salah satu cara untuk meningkatkan sifat daktail suatu balok adalah dengan menambahkan kekangan pada daerah tekan balok. Pada penelitian ini, akan dilakukan analisis kurva trilinier hubungan momen-kurvatur pada dua elemen struktur, yakni struktur balok beton bertulang normal tanpa penambahan kekangan dan balok dengan penambahan kekangan berupa sengkang persegi di daerah tekan balok. Penambahan kekangan dengan sengkang persegi di daerah tekan balok menghasilkan peningkatan kuat lentur sebesar 19,984%. Penambahan kuat lentur tidak signifikan dikarenakan adanya peningkatan tegangan pada beton yang terkekang. Namun, nilai daktilitas kurvatur meningkat signifikan pada balok beton bertulang dengan penambahan kekangan dengan nilai μϕ = 7,09, dibandingkan pada balok normal tanpa penambahan kekangan dengan nilai μϕ = 6,27. Hal ini disebabkan kerena rasio volume sengkang meningkat dibandingkan volume inti beton sehingga menyebabkan nilai kurvatur ikut meningkat.
PENJADWALAN TENAGA KERJA DENGAN PEMERATAAN SUMBER DAYA (RESOURCE LEVELING) MENGGUNAKAN MS PROJECT PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG ASRAMA STIKES (KEPANJEN) Iftinan Naufal Tsary; M. Hamzah Hasyim; Saifoe El Unas
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Alokasi sumber daya yang tidak efisien, terutama tenaga kerja, merupakan masalah umum dalam proyek konstruksi. Penggunaan tenaga kerja dalam proyek konstruksi masih sangat bervariasi, dan alokasi tenaga kerja yang diperlukan untuk suatu proyek mungkin sangat tinggi atau sangat rendah. Jadi, sumber daya harus didistribusikan secara merata untuk meminimalkan fluktuasi ini. Untuk penelitian ini, kami memilih aplikasi Microsoft Project  sebagai alat untuk  membuat jadwal. Object yang ditinjau dalam penelitian ini ialah proyek pembangunan Gedung Asrama STIKES. Alokasi sumber daya dalam penelitian ini dilakukan pada jenis sumber daya yang seringkali menerima alokasi terbesar ialah pekerja. Berdasarkan analisis  hasil pemerataan yang dilakukan tanpa mengubah total durasi  proyek, diperoleh pengurangan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan per hari yang paling besar. Jumlah maksimal pekerja yang dibutuhkan sebelum dilakukan pemerataan ialah 220 pekerja. Namun setelah dilakukan pemerataan jadi, jumlah maksimal pekerja yang dibutuhkan menjadi 201 orang pekerja. Kata kunci: Pemerataan Sumber Daya, Gedung Asrama STIKES, Pekerja .