cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Prosiding Teknologi Pendidikan
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 64 Documents
KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH Ahyani, Nur
978-602-7561-566
Publisher : Prosiding Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.428 KB)

Abstract

Permasalahan pembelajaran sejarah yang ada saat ini sangat beragam antara lain kurangnya kemampuan berfikir kritis dalam proses pembelajaran sejarah. Hal ini berakibat pembelajaran sejarah menjadi membosankan dan tidak menarik. Untuk memecahkan masalah pembelajaran sejarah, guru merupakan salah satu komponen yang diandalkan karena guru sejarah sebagai ujung tombak yang langsung berhadapan dengan siswa dalam proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran sejarah guru sebaiknya menggunakan pendekatan konstruktivisme dalam rangka melatih keterampilan berfikir kritis siswa. Di samping itu guru juga dapat menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik, misi dan tujuan pembelajaran sejarah, seperti model pembelajaran kooperatif. Dalam model pembelajaran kooperatif ini, siswa mempunyai kesempatan untuk mengembangkan keterampilan social dan kemampuan berfikir kritis,  dan bekerjasama dengan orang lain. Kata kunci: Kemampuan Berfikir, Pembelajaran Sejarah.
PENGEMBANGAN NILAI-NILAI KARAKTER MAHASISWA MELALUI MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN -, Sudarmiani
978-602-7561-566
Publisher : Prosiding Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.035 KB)

Abstract

Pendidikan karakter pada saat ini menjadi isu utama pendidikan, karena menjadi bagian dari proses pembentukan akhlak anak bangsa. Pendidikan karakter pun juga diharapkan mampu menjadi pondasi utama dalam mensukseskan Indonesia Emas 2025. Konsep pendidikan karakter menurut Thomas Lickona terdapat 9 pilar utama pendidikan karakter yang saling berkaitan, yaitu ; tanggungjawab, rasa hormat, keadilan, keberanian, kejujuran, kewarganegaraan, disiplin diri, peduli, dan ketekunan.Masuknya mata kuliah kewirausahaan sebagai mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa baik di LPTK maupun non LPTK diharapkan mampu mengurangi tingginya angka pengangguran, khususnya dari kalangan terdidik (sarjana dan diploma). Melalui mata kuliah diharapkan dapat membentuk karakter generasi muda bangsa tangguh, yang dapat menciptakan lapangan kerja sendiri sebagai wirausahawan muda.Kewirausahaan secara sederhana diartikan sebagai  proses di mana seorang wirausahawan  (entrepreneur) menciptakan dan mengembangkan perusahaan, sedangkan  entrepreneur adalah orang yang menciptakan dan mengembangkan perusahaan (Dabson,  2005). Dalam definisi tadi,  unsur prosesmenciptakan dan mengembangkan dapatmerupakan  perpaduan  antara karakter dan kemampuan teknis seorang wirausahawan.  Dalam hal ini Timmons dan Stevenson (dikutip oleh  Henry, 2005) menjelaskan bahwa kemampuan teknis seperti akuntansi, keuangan, pemasaran, sistem informasi manajemen dan berfikir kritis bisa diajarkan di kelas secara formal.  Akan tetapi kemampuan lainnya atau dapat dikategorikan sebagai karakter wirausahawan seperti kemampuan menilai,  keberanian mengambil resiko, mengatasi  orang lain,  kesabaran dan tanggung jawab tidak dapat diajarkan secara langsung  melainkan melaui suatu kegiatan yang berhubungan dengan masalah yang riil.  Kewirausahaan menurut Schumpeter  seperti dikutip oleh Heinonen dan Poikkijoki (2006)  lebih menitikberatkan pada proses atau perilaku wirausaha.  Dengan demikian pada tahap aplikasi  kegiatan program pendidikan kewirausahaan sudah selayaknya mengkondisikan mahasiwa pada situasi yang menuntut dan merangsang mahasiswa untuk melatih fungsi-fungsi kewirausahaan di atas. Sehingga pelaksanaan perkuliahan tidak hanya dalam bentuk klasikal pengajaran teori di dalam kelas di mana mahasiswa umumnya merupakan peserta yang pasif, tetapi setiap proses pembelajaran supaya efektif peserta didik atau mahasiswa harus terlibat di dalam pengalaman belajarnya(praktek kewirausahaan). Melalui praktek kewirausahaan mahasiswa, dapat ditanamkan nilai-nilai karakter seorang calon wirausaha yang harus mempunyai karakter tanggungjawab, keberanian, kejujuran, disiplin diri, dan tekun dalam berusaha.Dengan demikian mata kuliah kewirausahaan merupakan sarana yang tepat untuk pengembangan nilai-nilai karakter mahasiswa agar mempunyai rasa tanggung-jawab, keberanian mengambil resiko, sikap disiplin, pekerja keras, jujur, dan tekun untuk meraih kesuksesan. Kata Kunci : Pengembangan, Nilai-Nilai Karakter, Kewirausahaan
PERANAN BUDAYA DAN PENDIDIKAN KARAKTER BAGI PEMBANGUNAN BANGSA -, WARSITO
978-602-7561-566
Publisher : Prosiding Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.417 KB)

Abstract

Penulisan paper ini mempunyai tujuan sebagai berikut, 1) untuk mengetahui definisi budaya dan pendidikan karakter, 2) untuk memahami tujuan pendidikan karakter, 3) untuk mengetahui upaya-upaya yang dapat dilakukan guna meningkatkan karakter atau akhlak terpuji, 4) untuk memahami nilai-nilai yang perlu diperkuat bagi pembangunan bangsa, 5) untuk mengetahui peranan budaya dan pendidikan karakter bagi pembangunan bangsa.Istilah budaya berasal dari kata budi dan daya, yakni daya dari budi, yang berupa, cipta, rasa dan karsa; sedangkan kebudayaan adalah hasil dari cipta, rasa, dan karsa. Pendidikan karakter adalah sebuah proses transformasi nilai-nilai kehidupan untuk ditumbuhkembangkan dalam kepribadian seseorang sehingga menjadi satu dalam perilaku kehidupan orang itu.Pendidikan karakter dalam seting sekolah memiliki tujuan sebagai berikut, 1) Menguatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang dianggap penting dan perlu sehingga menjadi kepribadian/ kepemilikan peserta didik yang khas sebagaimana nilai-nilai yang dikembangkan, 2) Mengoreksi perilaku peserta didik yang tidak bersesuaian dengan nilai-nilai yang dikembangkan oleh sekolah. 3) Membangun koneksi yang harmonis dengan keluarga dan masyarakat dalam memerankan tanggung jawab pendidikan karakter secara bersama-sama. Nilai-nilai yang perlu diperkuat untuk pembangunan bangsa saat ini adalah sebagai berikut 1) jujur, 2) kerja keras, 3). Ikhlas. Adapun Peningkatan karakter atau akhlak yang terpuji  dapat dilaksanakan melalui hal-hal sebagai berikut.1). Muhasabah, 2) mu’aqobah, 3) Mu’ahadah, , 4) Mujahadah,. Sedangkan proses untuk membangun karakter menggunakan 7 tahapan, yakni 1) muatabah, 2) muroqobah, 3) mujahadah, 4) musyahadah, 5) mukasyafah, 6) muhabbah, dan 7) ma’rifah. Kata Kunci: Budaya, Pendidikan Karakter, Pembangunan Bangsa
Meretas Solusi Problema Pendidikan dalam Perspektif Global -, ASRORI
978-602-7561-566
Publisher : Prosiding Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.234 KB)

Abstract

Meretas solusi problema pendidikan dalam  perspektif  global adalah sebuah  pemikiran yang bersifat multidimensional artinya pemikiran komprehensif melihat dari berbagai sudut pandang, namun yang ditulis di sini hanya sebagian kecil saja. Maksud tulisan ini sekedar merangsang berpikir  saat ini dalam rangka  memprediksi dan  menatap masa depan. Masa depan adalah bukan milik kita tapi milik generasi berikutnya namun kita mempunyai kewajiban dan tanggung jawab normatif untuk memikirkan mulai sekarang. Kewajiban saat ini berupa kontribusi pemikiran komprehensif yang dibutuhkan untuk masa depan. Sedangkan kewajiban normatif adalah secara kemanusiaan ikut andil  memikirkan dan memberikan suatu konsep-konsep kemanusian yang dapat bermanfaaat bagi pendidikan. Karena pendidikan saat ini tampaknya sudah mulai melepaskan dari rohnya, artinya  sudah mulai meninggalkan orientasi dan tujuan kemanusiaan. Mulai menjauh dan melenceng dari akar-akar hakekat manusia, karena pada  hakekatnya pendidikan adalah proses perkembangan yang teleologis bertujuan. Tujuan proses perkembangan secara alamiah berupa kedewasan, kematangan potensi-potensi dan kepribadian. Melenceng dari akarnya bahwa aksiologi pendidikan sudah berorientasi kepada orientasi bisnis. Perlu diakui dan disadari bahwa zaman sekarang adalah zaman materi, zaman yang memfokuskan dirinya pada materi. Kita merasakan bahwa pada saat ini eksistensi manusia mulai mengalami keruntuhan, tersisih dan terancam secara psikologis. Banyak permasalahan dan pertimbangan tentang nilai yang terkait dengan pencitraan   manusia, seolah-olah tidak ada harganya. Pencitraan dirasakan semakin  kuat untuk menjatuhkan komunitas serta golongan maupun kelompok manusia di kawasan dunia ini. Kalaupun ada penghargaan tampaknya hanya terbatas pada nilai-nilai yang berdemensi bisnis dengan ukuran menguntungkan apa tidak. Inilah salah satu indikator  masyarakat modern yang  disebut globalisasi dimana masyarakat bangsa dan negara sudah menyatu mendunia yang berdampak pada pemikiran dan pola hidup yang terus berubah. Pola perkembangan manusia semakin unik karena pemikiran dan perilakunya harus bisa  diselaraskan dengan norma yang fluktuatif yang terjadi dimasyarakat atau bangsanya. Dari sisi lain akan berkembangannya  nilai-nilai yang bertentangan dengan identitas diri dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Hal ini akan menjadi ancaman besar baik secara individual maupun sosial, maka sudah saatnya  perlu ada perenungan dan pemikiran yang komprehensif. Persoalan inilah yang menjadi pokok pembicaraan  dalam tulisan ini dari sisi lain semoga dapat   memotivasi dan  merangsang pemikiran agar tidak mengalami future shock atau sudah terlanjur  present  shock. Kata Kunci:problema pendidikan, perspektif global, komprehensif
MEMBANGUN PERADABAN DENGAN PENDIDIKAN YANG BERBASIS KARAKTER DAN NILAI-NILAI BUDAYA BANGSA Hendriyanto, Agoes
978-602-7561-566
Publisher : Prosiding Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.355 KB)

Abstract

Kemajuan Pendidikan di Indonesia sangat tergantung kepada semua pihak yang terlibat baik secara langsung mauoun tidak langsung.  Modal yang paling utama semua pihak yang terlibat dalam Bidang Pendidikan harus punya Integritas yang tinggi dalam rangka memperbaiki sistem, struktur, dan proses pendidikan yang korup, menuju masa depan yang penuh perubahan mendorong terwujudnya satu Sistem Pendidikan Nasional yang mengarah kepada peningkatan Keimanan dan Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan karakter harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh di mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini sehingga perlu menanamkan nilai-nilai luhur bangsa sebelum siswa diajarkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Hal ini sebagai bekal peserta didik untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi yang akan diajarkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.  Pendidikan karakter wajib diberikan kepada peserta didik agar kelak menjadi seorang ilmuan, pemimpin, anggota DPR, guru, dosen, dan profesi yang lainnya yang punya sikap dan karakter yang mandiri, tanggung jawab, jujur, penuh integritas, disiplin, rela berkorban, suka menolong dan nilai-nilai luhur yang erupakan ciri khas bangsa Indonesia.  Untuk itu diperlukan suatu terobosan baru dalam pengajaran untuk penanaman nilai-nilai luhur bangsa yang merupakan jati diri bangsa Indonesia sebagai bangsa yang ramah dan memiliki kepribadian yang luhur.Guru, Dosen, dan Pemimpin baik formal maupun informal yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam sistem pendidikan harus memahami filosofi dari Ki Hadjar Dewantara yaitu:  Ing Ngarso Sung Tulado, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. Untuk itu diperlukan suatu sistem dan proses perekrutan guru yang transparan, dan tidak adanya KKN di dalamnya dalam rangka peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia yang uggul dan berbudi pekerti luhur. Kata Kunci: Pendidikan Karakter, Ing Ngarso Sung Tulado, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani
Pengembangan Modul Berbasis Portofolio dengan Model Enrichment untuk Meningkatkan Kreativitas Berpikir Asri, Sangkin Mundi; Joebagio, Hermanu; Djono, Djono
978-602-7561-566
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.496 KB)

Abstract

AbstrakSalah satu tujuan pembelajaran Matematika di Indonesia adalah agar peserta didik memperoleh berbagai bekal dalam menghadapi tantangan di era global. Oleh karena itu, kemampuan pemahaman dan penalaran ditekankan dalam perkembangan proses berpikir. Bahan ajar tentunya diperlukan untuk menjembatani materi agar tersampaikan ke peserta didik dengan tepat sesuai tujuan pembelajaran.Oleh karena itu, bahan ajar yang tepat diperlukan dalam pembelajaran Matematika, salah satunya adalah modul portofolio berbasis Enrichment. Tujuan penelitian ini memuat tiga persoalan. Tujuan pertama adalah untuk mengetahui kondisi pembelajaran Matematika di SMP Negeri Surakarta saat ini. Tujuan kedua adalah untuk mengetahui pengembangan modul pembelajaran portofolio dengan model Enrichment untuk meningkatkan kreativitas berpikir. Tujuan ketiga adalah untuk mengetahui keefektifan modul pembelajaran portofolio dengan model Enrichment dapat meningkatkan kreativitas berpikir.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah  penelitian pengembangan.Instrumen yang digunakan dalam peneitian ini adalah lembar penilaian ahli materi, bahasa dan media terhadap bahan ajar, angket tanggapan siswa dan tes hasil belajar. Setelah bahan ajar dibuat selanjutnya divalidasi oleh tim ahli. Validasi dilakukan oleh dua ahli materi, ahli bahasa, dan ahli desain. Setelah media divalidasi dan direvisi, maka selanjutnya dilakukan uji coba pengguna yaitu pada uji coba kelompok kecil dan kelompok besar. Berdasarkan hasil ujicoba tersebut, bahan ajar kembali direvisi jika kembali ditemukan kelemahan. Selanjutnya dilakukan tahap implementasi bahan ajar pada siswa kelas IXdi salah satu SMP Kota Surakarta. Kata kunci: modul cetak; portofolio; enrichment; kreativitas berpikir
Pembuatan Alat Peraga Secara Sederhana dan Pengeditan Film sebagai Media untuk Meningkatkan Pembelajaran Matematika SMP di Kabupaten Kepahiang Alperi, Muzanip; Handayani, Dewi
978-602-7561-566
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.042 KB)

Abstract

Permasalahan pembelajaran matematika di Kabupaten Kepahiang adalah kurangnya penggunaan media dalam pembelajaran matematika hal ini berakibat rendahnya hasil belajar Matematika siswa SMP di Kabupaten Kepahiang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses pembuatan alat peraga dan film pembelajaran Matematika dan proses pembelajarannya. Penelitian ini diawali dengan pelatihan dan workshop yang dibagi menjadi 2 tahap. Pada tahap 1 peserta (guru matematika) diberikan materi tentang pembuatan alat peraga matematika dan langsung praktek pembuatannya. Alat peraga matematika yang dibuat adalah menara hanoi, loncat katak, segitiga ajaib, permainan kartu fungsi dan permainan sepak bola. Pada tahap 2 peserta (guru matematika) diberikan materi tentang pembuatan video pembelajaran. Setelah melakukan pelatihan dan workshop, peserta diberikan waktu selama 2 bulan untuk menerapkan pembelajaran dengan menggunakan media (alat peraga dan film) di sekolah masing-masing. Peserta kegiatan adalah guru matematika se kabupaten Kepahiang yang berjumlah 40 orang. Selanjutnya dilakukan observasi proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan lembar evaluasi dan lembar angket. Dari penelitian yang telah dilaksanakan, guru dapat membuat alat peraga dan film pembelajaran yang menarik dan sederhana. Dengan penerapan media pembelajaran Matematika, guru dapat menjelaskan pelajaran matematika di sekolah menjadi lebih sistematis, menarik, mudah dipahami dan waktu menjadi lebih efisien. Akibatnya pembelajaran menjadi lebih menarik dan keaktifan siswa meningkat.Kata Kunci : Alat peraga, film, pembelajaran Matematika. 
Pengembangan Buku Ajar Berbasis Digital Pendidikan Orang Tua untuk para Peserta di Akademi Orangtua Indonesia-Surakarta Subkhan, Imam; Sunardi, Sunardi; Gunarhadi, Gunarhadi
978-602-7561-566
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.331 KB)

Abstract

AbstrakTidak adanya pendidikan pranikah tentang cara mendidik anak untuk para calon pasangan pengantin sekaligus calon orang tua, menjadi salah satu faktor yang menimbulkan permasalahan yang kompleks bagi para orang tua dalam mendidik anak di rumah. Selain itu, belum banyak ditemui buku-buku panduan yang sifatnya praktis dan implementatif tentang cara mendidik anak yang efektif, dikaitkan dengan proses tumbuh kembang anak. Fokus penelitian ini adalah mengembangkan bahan ajar berupa buku panduan bagi orang tua dalam mendidik anak di rumah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan buku ajar yang berbasis digital untuk para orang tua dalam mendidik anak di Akademi Orangtua Indonesia Surakarta (AORTA) dan mengetahui kualitas buku ajar dilihat berdasarkan aspekkepraktisandan keefektifan.Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development (R & D) dengan tahapan sebagai berikut: (1) studi pendahuluan untuk pelaksanaan pendidikan orang tua dan buku-buku panduan yang digunakan di Akademi Orangtua Indonesia Surakarta pada saat ini, (2) pengembangan buku ajar pendidikan orang tua di Akademi Orangtua Indonesia Surakarta, dan (3) menguji keefektivan buku ajar panduan praktis pendidikan orang tua untuk para peserta di Akademi Orangtua Indonesia Surakarta. Adapun model yang digunakan dengan  ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). (1) Tahap analisis meliputi (a) analisis kurikulum; (b) analisis bahan ajar; dan (c) analisis karakter peserta. (2) Tahap desain meliputi (a) perancangan garis besar isi buku; (b) menyusun peta kebutuhan buku ajar; dan (c) penyusunan instrumen penelitian. (3) Tahap pengembangan meliputi (a) penulisan buku ajar; (b) validasi buku ajar; dan (c) revisi buku ajar. (4) Tahap implementasi meliputi uji coba buku ajar. (5) Tahap evaluasi meliputi (a) evaluasi buku ajar oleh tenaga instruktur; (b) evaluasi kepraktisan buku ajar oleh peserta; dan (c) evaluasi keefektivan penggunaan buku ajar dalam pembelajaran. Produk penelitian ini berupa buku ajar panduan pendidikan orang tua untuk para peserta di Akademi Orangtua Indonesia Surakarta.Penelitian ini dilaksanakan di Akademi Orangtua Indonesia Surakarta (AORTA) yang merupakan komunitas para orang tua yang sedang belajar tentang cara mendidik anak yang baik. Subyek penelitian adalahpara orang tua dan calon orang tua yang merupakan peserta di AORTA yang terdiri dari dua angkatan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket, focus group discussion, wawancara, dan dokumen. Analisis data menggunakan perpaduan antara analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kualitas buku ajar berdasarkan aspek kevalidan termasuk kategori baik menurut penilaian dua dosen ahli materi dan ahli media; (2) kualitas buku ajar berdasarkan penilaian instruktur termasuk kategori baik; (3) kualitas buku ajar berdasarkan dari aspek kepraktisan termasuk kategori baik; dan (4) kualitas buku ajar berdasarkan aspek keefektivan termasuk kategori baik berdasarkan posttestpeserta dengan tingginya persentase ketuntasan hasil belajar para peserta. Kata kunci:  pengembangan; buku ajar; pendidikan orang tua; pendidikan keluarga; pendidikan informal
Identifikasi Nilai-Nilai Situs Batu Berak dalam Membentuk Kesadaran Sejarah di SMA Naharo, Abid Lailata
978-602-7561-566
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.952 KB)

Abstract

AbstrakLampung merupakan daerah yang banyak ditemui peradaban situs megalitikum yang salah satunya adalah situs Batu Berak di daerah Lampung Barat. Dari berbagai bentuk dan jenis megalitik itu tentunya memiliki nilai-nilai yang dapat diterapkan dalam masyarakat. Tujuan peneliitan ini adalah untuk mengidentifikasi benda-benda pada situs Batu Bera yang diharapkan mampu untuk membantu dalam pembelajaran sejarah sebagai sumber pendukung. Kebermaknaan peninggalan-peninggalan sejarah akan semakin bermakna manakala manusia ada kemamuan dan kemampuan untuk menginteprestasikan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Pada umumnya kebudayaan megalitik mengandung nilai-nilai kerjasama dan gotong royong serta religi yang menonjol Nilai-nilai tersebut dapat dioptimalkan dalam proses pembelajaran bagi peserta didik sebagai wujud kecintaan terhadap nilai sejarah suatu peristiwa, sehingga diharapkan dapat membantu membentuk aspek-aspek perkembangan peserta didik seperti sikap kesadaran sejarahnya. Kata kunci: nilai-nilai situs batu berak; kesadaran sejarah 
Urgensi Buku Digital Berbasis Realistic Mathematics Education dalam Pembelajaran Matematika Putria, Aditin; Akhyar, Muhammad; Agung, Leo
978-602-7561-566
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.306 KB)

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan urgensi buku digital dalam Pembelajaran matematika dalam upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VII di Kota Pangkalpinang. Urgensi ini terkait perubahan pesat teknologi yang berdampak hampir ke semua aspek kehidupan masyarakat, termasuk aspek pendidikan. Pendidikan dapat dijadikan tolak ukur dalam menilai suatu Negara, misalnya PISA dan TIMSS. Hasil belajar matematika siswa yang rendah dalam PISA dan TIMSS juga menjadi salah satu alasan adanya kebijakan kurikulum 2013. Faktanya, desiminasi buku cetak kurikulum 2013 dari pusat ke daerah membutuhkan waktu yang panjang. Terkhusus buku pelajaran matematika, terjadi perubahan susunan materi setiap dikeluarkannya versi revisi oleh pemerintah, sehingga guru kesulitan dalam menyediakan materi yang dapat disesuaikan dengan kondisi siswa di masing-masing daerah. Penting adanya format buku yang dapat melibatkan guru dalam penyusunannya, dan dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pelajaran yaitu buku digital. Seiring dengan perkembangan teknologi, pendidikan matematika berkembang dengan pesat akibat dari penemuan pendekatan terbaik dalam pembelajaran matematika. Perkembangan pendekatan pembelajaran matematika itu dipicu oleh adanya masalah bagi siswa yang berkenaan dengan hasil belajarnya. RME merupakan pendekatan pembelajaran yang dapat dijadikan jawaban kebutuhan dari penggunaan matematika dan persaingan ekonomi global khususnya di era teknologi dan informasi, hampir di setiap sektor kehidupan diperlukannya keterampilan intelegen dalam menginterpretasi, menyelesaikan suatu masalah, ataupun untuk mengontrol proses komputer. Buku digital berbasis RME menjadi langkah konkret menghadapi era persaingan dimana kebanyakan lapangan kerja menuntut kemampuan menganalisis daripada melakukan keterampilan prosedural dan mekanistik. Hasil dari analisis kebutuhan di Pangkalpinang mengemukakan urgensi buku digital dikarenakan desiminasi buku cetak kurikulum 2013, versi BSE yang kurang komunikatif, tidak mengintegrasikan multimedia, serta dibutuhkannya sumber belajar yang memfasilitasi siswa lebih banyak menjawab tantangan kehidupan sehari-hari dan dunia kerja.Kata kunci: buku digital; hasil belajar; kurikulum 2013; RME.

Filter by Year

2014 2014


Filter By Issues
All Issue