Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

MEMBANGUN PERADABAN DENGAN PENDIDIKAN YANG BERBASIS KARAKTER DAN NILAI-NILAI BUDAYA BANGSA Hendriyanto, Agoes
978-602-7561-566
Publisher : Prosiding Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.355 KB)

Abstract

Kemajuan Pendidikan di Indonesia sangat tergantung kepada semua pihak yang terlibat baik secara langsung mauoun tidak langsung.  Modal yang paling utama semua pihak yang terlibat dalam Bidang Pendidikan harus punya Integritas yang tinggi dalam rangka memperbaiki sistem, struktur, dan proses pendidikan yang korup, menuju masa depan yang penuh perubahan mendorong terwujudnya satu Sistem Pendidikan Nasional yang mengarah kepada peningkatan Keimanan dan Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan karakter harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh di mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini sehingga perlu menanamkan nilai-nilai luhur bangsa sebelum siswa diajarkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Hal ini sebagai bekal peserta didik untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi yang akan diajarkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.  Pendidikan karakter wajib diberikan kepada peserta didik agar kelak menjadi seorang ilmuan, pemimpin, anggota DPR, guru, dosen, dan profesi yang lainnya yang punya sikap dan karakter yang mandiri, tanggung jawab, jujur, penuh integritas, disiplin, rela berkorban, suka menolong dan nilai-nilai luhur yang erupakan ciri khas bangsa Indonesia.  Untuk itu diperlukan suatu terobosan baru dalam pengajaran untuk penanaman nilai-nilai luhur bangsa yang merupakan jati diri bangsa Indonesia sebagai bangsa yang ramah dan memiliki kepribadian yang luhur.Guru, Dosen, dan Pemimpin baik formal maupun informal yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam sistem pendidikan harus memahami filosofi dari Ki Hadjar Dewantara yaitu:  Ing Ngarso Sung Tulado, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. Untuk itu diperlukan suatu sistem dan proses perekrutan guru yang transparan, dan tidak adanya KKN di dalamnya dalam rangka peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia yang uggul dan berbudi pekerti luhur. Kata Kunci: Pendidikan Karakter, Ing Ngarso Sung Tulado, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani
PERMAINAN BAHASA DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER KELAS X DI SMK HARAPAN KARTASURA SURAKARTA Putri, Nimas Permata; Hendriyanto, Agoes
Jurnal Humaniora Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Humaniora
Publisher : LPPM STKIP PGRI Pacitan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pembelajaran berbasis pendidikan karakter dengan permainan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkatkan prestasi siswa. Analisis penelitian ini menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian adalah pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran whisper race, teka-teki silang, dan bermain peran di SMK Harapan dapat meningkatkan karakter anak seperti: rasa ingin tahu, bersahabat, peduli sosial, tanggung jawab, disiplin, dan cinta tanah air dan peningkatan kemampuan siswa dapat dilihat dari peningkatan nilai siswa dari dengan rata-rata capaian untuk pretestnya 50,6 terjadi peningkatan hasil nilai rata-rata sebesar 67,3 sehingga terjadi peningkatan 16,7. Tingkat kepuasan siswa terhadap pembelajaran permainan bahasa sebesar 75,04%. Pembelajaran yang berbasis permainan aspek karakter sangatlah terlihat terutama sikap kedisiplinan, kejujuran, ketangkasan. tanggung jawab, kreatifitas, toleransi, percaya pada diri sendiri, dan tidak pantang menyerah.Kata Kunci : Pembelajaran, Permaninan, bahasa, karakter
PENGEMBANGAN MODUL FILSAFAT BAHASA Suryanto, Sugeng; Hendriyanto, Agoes
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 17, No 1 (2017): APRIL 2017
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/bs_jpbsp.v17i1.6956

Abstract

This study aims to develop modules of course on the Language Philosophy in STKIP PGRI Pacitan. It held in the first year of 2013/2014 and the second year of 2015/2016. There are 3 phases of the development: problem identification, potential problems, and design of language philosophy modules. The result of the development in the first year are a module design of scientific language philosophy based on character values of  Vol 1 and 2" ISBN 978-979-1533-19-5 and 978-979-1533-18-8. The second year study consisted of: student and expert validation, module revision, limited trial, module revision, extensive testing, module revision, print-ready module. Expert validation result was 89%, student debriefing questionnaire was 88,6%, mean score 88,8%. The result of the next phase of limited trial based on counts table (t12 = 2.77, t13 = 7.89, t14 = 8.96, t23 = 2.88, t24 = 4.69, t34 = 2.79) is bigger thant-table with 2,021 probabilities. After a limited test, we conclude that the scientific-language philosophy module based on the value of local wisdom is very feasible to use. Test process is broadly obtained that t-count table is bigger (t56 = 2.77, t57 = 6,48, and t67 = 2,29) than t-table 2,021. The scientific-language philosophy module based on the value of local wisdom "is worth to use, volumes 1 ISBN 978-602-25829-3-3 and volume 2 ISBN 978-602-25829-3-4.Keywords: module, philosophy, language, local wisdom
BUILDING ECOLOGICAL INTELLIGENCE THROUGH INDONESIAN LANGUAGE LEARNING BASED ON KETHEK OGLENG DANCE Hendriyanto, Agoes; Mustofa, Arif; Sutopo, Bakti
International Journal of Education Vol 11, No 1 (2018): August 2018
Publisher : UPI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ije.v11i1.10902

Abstract

Kethek Ogleng is a unique factor that shapes the aesthetics of language learning. Unfortunately, the relation between Kethek Ogleng and language learning draws only a little attention. To reveal the phenomenon, the present qualitative descriptive study was performed by investigating Indonesian language learning based on Kethek Ogleng dance. The study was conducted in SMPN (State Junior High School) 3 Nawangan, to the second semester ninth grade students of the 2017/2018 academic year. The research findings reveal that the approach can build the level of ecological intelligence of the students. Based on the responses to the questionnaire distributed, the average level of ecological intelligence and environmental skills of the students shows signs of progress. The data indicate that the mean score was 3.2 and the percentage of ecological intelligence was 65%, indicating the attainment of knowledge and skills of school and home environment preservation. The indicators of the success of this approach can be seen in the changes of attitude and behavior of students in environmental management, covering clean and healthy classrooms and toilets, the use of recyclable materials, water and electricity conservation in the classroom, protection of trees and plants around the classrooms, proper treatment of trash, and organic and inorganic waste utilization.
FILOSOFI JAWA DALAM SENI KETHEK OGLENG DESA TOKAWI, KECAMATAN NAWANGAN, KABUPATEN PACITAN Agoes Hendriyanto; Arif Mustofa; Bakti Sutopo
Sirok Bastra Vol 6, No 1 (2018): Sirok Bastra
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.584 KB) | DOI: 10.37671/sb.v6i1.110

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan nilai filosofis yang terkandung dalam seni Kethek Ogleng Desa Tokawi, Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan. Seni Kethek Ogleng merupakan satu-satunya seni yang dimiliki oleh masyarakat Desa Tokawi. Keberadaan seni tersebut sekarang dikenal di beberapa kalangan dan telah dikelola secara baik oleh Sukisno dengan mendirikan Paguyuban Condro Wanoro sebagai wadah untuk melestarikan sekaligus memasyarakatkan seni yang dikreasi oleh Sutiman. Seni Kethek Ogleng berbasis nilai yang ada di sekitar masyarakat sehingga filosofi yang dimaksud adalah filosofi masyarakat Jawa. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Data diperoleh dengan observasi, wawancara, dan studi pustaka. Adapun analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gerakan seni Kethek Ogleng mengandung filsafat yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat Jawa. Hal filosofis tersebut menyangkut manusia sebagai individu maupun mahluk sosial. Secara individu, segi filosofis mengajarkan hakikat manusia, tata cara manusia berkegiatan dalam kehidupan, dan mengajarkan hidup hemat sebagaimana prinsip orang Jawa. Adapun dimensi sosial menekankan pentingnya relasi antarmanusia dilaksanakan secara baik dan damai serta menghindarkan diri dari ketegangan dan konflik agar terjalin hubungan yang hormonis sebagaimana manusia dititahkan sebagai makhluk yang berpikir dan berbudaya serta sebagai salah satu entitas dalam kesemestaan.
Menuju desa tangguh bencana (di Desa Sirnoboyo) Agoes Hendriyanto; Nimas Permata
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 13 No. 1 (2017): Transformasi Januari
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v13i1.1976

Abstract

[Bahasa]: Bencana alam rutin yang dialami oleh masyarakat desa Sirnoboyo adalah bencana banjir yang banyak sekali kerugiannya yang pertama berdampak terhadap hasil pertanian dan merusak infrastruktur jalan dan jembatan. Kerugian dapat dikurangi dengan jalan menjadikan desa Sirinoboyo menuju Desa Tangguh Bencana. Untuk menuju Desa Tangguh Bencana dibutuhkan dana dan keseriusan pemerintah dalam rangka merubah skema pemikiran masyarakat yang merasa bahwa pembangunan memerlukan suatu kerja keras, gotong royong dan kebersamaan. Tujuan yang ingin dicapai dalam pengabdian ingin melihat sejauh mana Bentuk kemandirian masyarakat Desa Sirnoboyo untuk mewujudkan Desa Tangguh bencana yang diwujudkan dalam Rencana Penanggulangan Bencana Desa Sirnoboyo Desa Tangguh Bencana di bagi menjadi 3 berdasarkan indikator yang telah ditetapkan. Sirnoboyo masuk katagori Desa tangguh Bencana Pratama dengan skor 31 dari 60 indikator. Untuk menuju Desa tangguh Bencana madya dan Utama memrlukan suatu perencanaan pembangunan dan kerja keras seluruh elemen masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang pada akhirnya akan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap arti pentingnya penaggulangan bencana. Rasa persaudaraan, kesetiakawanan, dan kekeluargaan masyarakat desa Sirnoboyo perlu ditingkatkan lagi guna mencapai Desa tangguh Bencana utama. Kata Kunci: desa, tangguh bencana
Peningkatan Pemberdayaan Masyaraktat Desa Melalui Bumdes di Desa Sirnoboyo Agoes Hendriyanto; Afid Burhanuddin
Journal of Social Empowerment Vol. 1 No. 2 (2016): Journal of Social Empowerment
Publisher : LPPM STKIP PGRI Pacitan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.758 KB)

Abstract

Peningkatan kapasitas sumber daya manusia pada hakikatnya menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan Badan Milik Usaha Desa (BUMDes) Sirnoboyo. Hanya saja, hal itu tidak mudah dilakukan karena beragam persoalan acapkali terjadi di lapangan. Hasil pemberdayaan masyarakat di Desa Sirnoboyo menemukan, (1) rintisan pembentukan BUMDes di Desa Sirnoboyo hendaknya dapat segera diretas; (2) persoalan pembentukan BUMDes di Desa Sirnoboyo, di antaranya, dibidang penataan kelembagaan, ketidakdisiplinan pelaksana tugas, dan rendahanya inisiatif pelaksana.
Bank Sampah (Desa Sirnoboyo) Agoes Hendriyanto; Afid Burhanuddin
Journal of Social Empowerment Vol. 2 No. 2 (2017): Journal of Social Empowerment
Publisher : LPPM STKIP PGRI Pacitan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.808 KB)

Abstract

Model pengelolaan bank Sampah atau bisa juga dengan konsep tempat pengelolaan sampah / reuce, reduse, recycle (TPS/3R), adalah suatu konsep pengelolaan sampah secara efektif. Sampah dipilah-pilah terlebih dahulu menjadi sampah organik dan anorganik dengan menyediakan kantong plastik sampah tiap Rumah Tangga. Kemudian sampah diangkut dan dikumpulkan oleh petugas Bank Sampah untuk dikelola agar mendapatkan nilai ekonomi tinggi. Namun untuk menyadarkan masyarakat untuk memilah-milah sampah organik dan anorganik membutuhkan waktu yang sangat lama. Sampah jika dikelola memiliki nilai ekonomi tinggi, dengan cara dikumpulkan, ditimbang, dan dipilah untuk kemudian dijual. Hal ini juga harus dilakukan secara terus menerus, selain untuk mengurangi volume sampah, juga dapat menjadi peluang usaha menjanjikan. Kegiatan Bank Sampah telahdimulai pada bulan september samppai oktober 2017. Setelah terjadi musibah banjir tanggal 28 Nopember 2017 peralatan Bank Sampah Berseri banyak yang hanyut terbawa arus banjir. Modal yang dialokasikan di APBDesa Sirnoboyo 9.000.000,- tidak ada artinya sama sekali setelah musibah tersebut. Oleh sebab itu perlu adanya stimulus untuk tahun 2018 agar kegiatan Bank Sampah Berseri bangkit kembali.
Pencegahan Kekerasan di SMK Negeri Ngadirojo melalui Optimalisasi KPK (Komisi Pemberantasan Kekerasan) Agoes Hendriyanto; Sugiyono Sugiyono; Dwi Susilo Rini
Journal of Social Empowerment Vol. 3 No. 1 (2018): Journal of Social Empowerment
Publisher : LPPM STKIP PGRI Pacitan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.93 KB)

Abstract

Kekerasan fisik merupakan perilaku kontak fisik seseorang kepada korban, dengantujuan melakukan ancaman, cidera, bahkan cacat fisik. Korbannya dari berbagai usia,takmemandang usia muda maupun tua. SMK dengan usia di bawah 17 tahun masih mendapatkanperlindungan dari KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia). Trend kekerasan pada anakmeningkat setiap tahun yang menjadi motivasi bagi SMKN Ngadirojo untuk mencegahkekerasan kepada siswa SMK terjadi. Menghadapi konteks tersebut, SMK Negeri Ngadirojomembentuk tim khusus yang diberi nama KPK (Komisi Pemberantasan Kekerasan). Tim inibertugas mencegah dan menanggulangi segala tindak kekerasan di sekolah. Programpencegahan dan penanggulangan kekerasan dilakukan dengan metode pendidikan danpendampingan yang terdiri dari beberapa langkah, yaitu: (1) pembentukan tim pelaksana; (2)sosialisasi; (3) keteladanan; (4) pembiasaan; dan (5) pemberian sanksi. Pelaksanaan programini mampu memberikan pemahaman yang baik tentang kekerasan yang meliputi penyebabkekerasan, jenis-jenis kekerasan, dan sanksi terhadap pelaku tindak kekerasan. Sehingga semuawarga sekolah termotivasi dan memiliki kesadaran yang tinggi untuk tidak melakukan tindakkekerasan. Hal ini berdampak terhadap meningkatnya siswa memiliki sikap sopan santun danrasa tenggang rasa terhadap orang lain serta terwujudnya penyelenggaraan pembelajaranyang aman, nyaman, dan menyenangkan.
Upaya Meningkatkan Kebugaran Lansia melalui Senam Lansia Dusun Kepek Agoes Hendriyanto; Kukuh Prasojo; Inggit Lukmana; Pipit Muliana; Dedi Muhajini
Journal of Social Empowerment Vol. 3 No. 2 (2018): Journal of Social Empowerment
Publisher : LPPM STKIP PGRI Pacitan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.613 KB)

Abstract

Kondisi kebugaran pada lansia adalah salah satu indikator yang dapat digunakanuntuk menentukan tingkat kesehatan pada usia lansia. Senam lansia merupakan salah satu olahraga yang dapat dilakukan secara rutin agar kebugaran lansia semakin meningkat. Senam lansiaadalah serangkaian gerak nada yang teratur, terarah, serta terencana dalam bentuk latihan fisikyang berpengaruh terhadap latihan fisik lansia. Senam lansia dapat membantu masyarakat usiatua dalam menjaga kesehatan fisik. Tujuan dari kegiatan ini adalahmemberikan kesadaranterhadap masyarakat Dusun Kepek bahwasanya kebugaran merupakan hal yang sangat penting,khususnya pada lansia. Kemudian, untuk menjaga kebugaran tersebut salah satunya ialahmelalui senam lansia. Adapun dalam setiap penelitian tidak pernah lepas dengan adanya suatumetode yang digunakan, Metode tersebut antara lain adalah sebagai berikut (1) menentukantopik permasalahan yang akan diangkat (2) mengumpulkan referensi (3) merumuskan jadwaldan tempat praktek percobaan(4) mengumpulkan alat dan bahan yang diperlukan untukpraktek(5) melakukan uji coba(6) menyusun proposal artikel ilmiah(7) konsultasi dosenpembimbing. Dengan adanya program ini masyarakat diharapkan lebih peduli terhadapkebugaran dan kesehatan. Dengan begitu masyarakat lansia di Dusun Kepek dapat menikmatimasa tua dan terhindar dari kemungkinan terkena penyakit.