cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Teknologi Pertambangan
ISSN : 24424234     EISSN : 29863910     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 160 Documents
ANALISIS FLEET MANAGEMENT SYSTEM UNTUK OPTIMALISASI KONSUMSI ENERGI DAN EMISI GAS RUMAH KACA PADA KEGIATAN PENGUPASAN OVERBURDEN DI PIT 3 BANKO TENGAH PT BUKIT ASAM Tbk, SUMATERA SELATAN Rahmatulah, Raja Rhezki; Haq, Shofa Rijalul; Inmarlinianto, Inmarlinianto; Suharyadi, Heru; Ardian, Aldin; Soekamto, Untung
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 10, No 1 (2024): Juli 2024
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jtp.v10i1.13253

Abstract

PT. Bukit Asam Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara. Lokasi penambangan batu bara berada di Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Metode penambangan yang digunakan oleh PT. Bukit Asam Tbk adalah tambang terbuka. Pelaksanaan pengupasan overburden di pit 3 Banko Tengah Satuan Kerja Penambangan Swakelola menggunakan alat gali-muat Shovel Komatsu PC 3000E-6 Elektrik dan alat angkut Rigid Truck Belaz 75135. Sebagai komitmen mendukung program Tujuan Pembangunan Keberlanjutan (SDGs), PT Bukit Asam (PTBA) menjalankan berbagai program elektrifikasi dan inisiatif lainnya sebagai bagian dari komitmennya terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca dan optimalisasi penggunaan energi dalam operasi penambangannya. Melalui penelitian ini, dilakukan perhitungan konsumsi energi dan produksi emisi gas rumah kaca (GRK) di pit 3 Banko Tengah pada fleet 3004, 3005, dan 3006 serta dilakukan pengoptimalan dengan cara penekanan konsumsi bahan bakar dalam memproduksi overburden. Permasalahan yang dihadapi adalah tidak tercapainya target produksi overburden di fleet 3004, 3005 dan 3006 pada bulan Januari 2024 sehingga diperlukan analisis terhadap faktor yang menghambat ketercapaian target produksi. Setelah dilakukannya pengamatan dan observasi di lapangan, salah satu faktor utama yang menghambat ketidaktercapaian produksi adalah sedikitnya waktu kerja efektif yang disebabkan oleh hambatan-hambatan kerja serta kesesuaian geometri jalan dan front penambangan. Disamping itu, penggunaan alat mekanis di pertambangan juga berhubungan dengan penggunaan bahan bakar, sehingga dilakukan analisis terhadap fuel ratio optimal dari alat angkut untuk menekanan konsumsi bahan bakar dalam memproduksi overburden. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh konsumsi energi rata-rata alat angkut RT Belaz 75135 sebesar 20,290 MJ/BCM dengan produksi emisi gas rumah kaca sebesar 1,525 KgCO2/BCM. Alat gali muat yang digunakan merupakan electric shovel sehingga konsumsi energi dan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan lebih kecil, penggunaan alat ini merupakan salah satu impelementasi program elektrifikasi peralatan. Konsumsi energi rata-rata alat gali muat electric shovel sebesar 1,485 MJ/BCM dan produksi emisi gas rumah kaca sebesar 0,355 MJ/BCM. Optimalisasi konsumsi energi berfokus pada alat angkut dalam konsumsi bahan bakar dalam pengangkutan overburden. Melalui simulasi rimpull diperoleh penekanan waktu edar alat angkut yang menghasilkan fuel ratio optimal dalam produksi overburden. Hasil dari optimalisasi konsumsi energi pada alat angkut yaitu terjadi penurunan konsumsi energi menjadi 16,679 MJ/BCM dengan penurunan produksi gas rumah kaca menjadi 1,254 MJ/BCM.
KAJIAN TEKNIS GEOMETRI JALAN ANGKUT TAMBANG UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS OVERBURDEN REMOVAL PADA PENAMBANGAN BATUBARA PIT 14 PT DARMA HENWA SITE ASAM-ASAM, KALIMANTAN SELATAN Simaremare, Evelyn; Ratminah, Wawong Dwi; Nursanto, Edy; Lusantono, Oktarian Wisnu
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 10, No 1 (2024): Juli 2024
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jtp.v10i1.13244

Abstract

Kegiatan pengangkutan menjadi salah satu faktor yang penting dalam mencapai target produktivitas, namun dalam proses pengangkutan tidak lepas dari perhitungan geometri jalan yang harus dipertimbangkan. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, sebagian besar jalan angkut yang terdapat pada PT. Darma Henwa site ACP belum memenuhi standar geometri jalan yang berlaku. Kondisi tersebut menyebabkan kecepatan alat angkut tidak optimal, memperbesar nilai total waktu edar alat angkut dan menurunkan nilai produktivitas alat angkut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ukuran standar geometri jalan angkut yang ideal dan meningkatkan produktivitas alat angkut setelah dilakukan perbaikan secara teoritis melalui simulasi rimpull. Hasil dari penelitian diperoleh lebar jalan lurus minimum adalah sebesar 24 m dan jalan tikungan sebesar 27 m. Grade jalan pada segmen C-D diperbaiki menjadi 7% dari kondisi aktual sebesar 8,48%. Pada segmen jalan tikungan, nilai superelevasi sudah memenuhi standar yaitu kurang dari 5% dan nilai radius tikungan telah melebihi nilai minimum sebesar 31,85 m. Cross slope standar sebesar 2% dengan beda tinggi pada bagian tengah jalan lurus sebesar 24 cm. Produktivitas alat angkut aktual adalah sebesar 102,51 BCM/jam dengan waktu edar alat angkut sebesar 24,95 menit. Setelah dilakukan evaluasi geometri jalan dan simulasi rimpull, waktu edar alat angkut menurun menjadi 21,75 menit dan produktivitas meningkat sebesar 117,28 BCM/jam pada Alternatif 1, sedangkan pada Alternatif 2 menjadi 20,13 menit dan produktivitas meningkat sebesar 126,69 BCM/jam. Hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan produksi dari target produktivitas perusahaan yaitu 117 BCM/jam.
KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT PADA PENGUPASAN LAPISAN OVERBURDEN DI PIT B TAMBANG BATUBARA PT TATA BARA UTAMA KABUPATEN BARITO UTARA KALIMANTAN TENGAH Zuhhad, Zulfikar Yahya; Siri, Hasywir Thaib; Probowati, Dyah; Linggasari, Shenny; Suharyadi, Heru; Mawardi, Aji
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 9, No 2 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jtp.v9i2.11879

Abstract

PT Tata Bara Utama merupakan kontraktor dari PT Pada Idi yang bergerak di bidang pertambangan batubara. PT Tata Bara Utama menetapkan terget produktivitas pengupasan lapisan tanah penutup sebesar 200 BCM/Jam dengan 2 fleet penambangan pada bulan Maret 2023. Produktivitas pada saat dilakukannya penelitian belum memenuhi target produktivitas yang sudah ditetapkan sehingga berdampak pada terlambatnya pengambilan batubara.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor penyebab target produksi belum tercapai dan menentukan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas di PT Tata Bara Utama. Berdasarkan perhitungan, produktivitas alat gali muat saat ini sudah mencapai target produktivitas yang mana nilainya untuk fleet 1 sebesar 269 BCM/Jam dan fleet 2 sebesar 252 BCM/Jam. Untuk  produktivitas alat angkut kedua fleet belum mencapai target yang mana nilainya untuk untuk fleet 1 sebesar 165 BCM/Jam dan fleet 2 sebesar 147 BCM/Jam.Berdasarkan hasil penelitian penyebab tidak tercapainya target produktivitas adalah lebar front area penambangan dan kecepatan alat angkut yang belum efisien sehingga menyebabkan cycle time  alat angkut menjadi tinggi.Upaya-upaya yang dilakukan untuk mencapai target produksi yaitu pelebaran area front penambangan dan simulasi rimpull  untuk meningkatkan kecepatan alat angkut yang nantinyaakan mengoptimalkan cycle time alat angkut. Setelah perbaikan didapatkan produktivitas alat angkut menjadi 229 BCM/Jam untuk fleet 1 dan 201 BCM/Jam untuk fleet 2.
EVALUASI PRODUKSI ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT DENGAN METODE REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PENGUPASAN LUMPUR ASLI DI PIT 40 SOUTH SENTUK, PT MULTI HARAPAN UTAMA, KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR Setiaji, Didit Adi; Nurkhamim, Nurkhamim; Sudaryanto, Sudaryanto; Saputro, Kristanto Jiwo; Mardiah, Mardiah
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 9, No 2 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jtp.v9i2.11873

Abstract

Masalah yang sering dihadapi oleh perusahaan tambang batubara adalah tidak tercapainya target produsi dari alat-alat mekanis yang digunakan oleh perusahaan. Permasalahan yang terjadi di PT Multi Harapan Utama pit 40 South Sentuk saat ini adalah tidak tercapainya target produksi dari alat muat Komatsu PC 1250-8R dan alat angkut Komatsu HD 785-7 yang digunakan dalam kegiatan pengupasan lumpur asli dengan target produksi sebesar 561.520 bcm/bulan untuk bulan Juni 2023. Produksi bulan Juni hanya sebesar 410.493 bcm yang berarti hanya sekitar 73% dari target produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji produktivitas alat mekanis yang digunakan, menganalisis variabel yang paling berpengaruh terhadap nilai produktivitas, serta mengupayakan peningkatan produksi dan efisiensi penggunaan alat mekanis. Metode penelitian yang dilakukan diawali dengan studi literatur, observasi lapangan untuk pengambilan data primer dan sekunder secara langsung di lapangan. Data yang diperoleh selanjutnya diolah dan dianalisis sehingga didapatkan alternatif penyelesaian masalah, serta mengamati perubahan nilai produktivitas alat setelah dilakukan perbaikan terhadap masalah yang terjadi. Digunakan analisis regresi linear berganda untuk menganalisis variabel yang paling berpengaruh terhadap nilai produktivitas alat mekanis. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu berdasarkan perhitungan teoritis diketahui nilai produksi alat mekanis sebesar 284.722 bcm/bulan untuk 3 unit alat muat dan 407.855,14 bcm/bulan untuk 18 unit alat angkut. Hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap nilai produktivitas alat mekanis adalah parameter efisiensi kerja dengan nilai R2 sebesar 0,63 pada alat muat dan 0,65 pada alat angkut serta koefisien regresi sebesar 525,08 pada alat muat dan 101,90 pada alat angkut. Upaya peningkatan produksi yang dilakukan yaitu dengan meningkatkan volume pemuatan per curah alat muat, memperbaiki hambatan kerja yang terjadi, serta menyesuaikan jumlah kebutuhan alat angkut sehingga menghasilkan pengaruh signifikan terhadap peningkatan kemampuan produksi. Perubahan hasil produksi alat muat excavator Komatsu PC 1250 dari 284.722 bcm/bulan menjadi sebesar 562.652,85 bcm/bulan dan alat angkut rigid dump truck Komatsu HD 785 dari 407.855,14 bcm/bulan menjadi sebesar 565.814,71 bcm/bulan. Dengan demikian, diperoleh secara teoritis bahwa kemampuan dan ketersedian alat mekanis setelah dilakukan evaluasi mampu mencapai target produksi 561.520 bcm untuk bulan Juni 2023 yang telah ditetapkan oleh perusahaan. 
ANALYTICAL HIERARCY PROCESS UNTUK OPTIMALISASI FLEET YANG TERINTEGRASI DENGAN FAKTOR EKONOMI DAN LINGKUNGAN PT SENTOSA LAJU SEJAHTERA, KABUPATEN KAPUAS, PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Firdaust, Rosyid Umar Husein Ars; Haq, Shofa Rijalul; Wiyono, Bagus; Titisariwati, Indun; Siwidiani, Indri Lesta; Mirahati, Riria Zendi
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 10, No 1 (2024): Juli 2024
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jtp.v10i1.13247

Abstract

PT. Sentosa Laju Sejahtera (SLS) didirikan pada tahun 2015, dengan spesialisasi jasa kontraktor batubara dan pertambangan mineral. PT. SLS juga memiliki dan mengoperasikan beberapa tambang batubara dan nikel yang tersebar di Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Tenggara. Saat ini PT. Sentosa Laju Sejahtera memiliki beberapa kontrak site pertambangan di Kalimantan Tengah termasuk Site PT. Tuah Globe Mining, PT. Sentosa Laju Sejahtera menjadi kontraktor tunggal untuk segala kegiatan penambangan batubara di PT. Tuah Globe Mining. Permasalahan yang dialami adalah tidak tercapainya target produksi selama beberapa bulan terakhir. Adapun target produksi yang ditentukan oleh perusahaan pada saat penelitian dilaksanakan adalah sebesar 143.888 ton /bulan, sedangkan produksi aktual pada saat dilaksanakan penelitian adalah sebesar 105.825 ton /bulan. Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan terhadap faktor – faktor yang mempengaruhi ketidak tercapaian target produksi pada penambangan batu gamping di PT. Tuah Globe Mining. Metode yang dipakai untuk analisis data pada penilitian ini adalah metode AHP (Analytical Hierarcy Process). Pada metode ini, faktor yang mempengaruhi produktivitas dibagi menjadi 5 kriteria yaitu man, machine, material, method, dan time Fleet yang optimal tidak hanya ditunjunjukkan dari nilai produktivitas yang tinggi, tetapi juga telah terintegrasi oleh faktor lingkungan yang sejalur dengan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals) di bidang pertambangan dan faktor ekonomi yang paling menguntungkan bagi perusahaan. Fleet 2 merupakan Fleet yang paling optimal dari segi produktivitas fleet dan sedikitnya emisi yang dihasilkan dibanding Fleet 1 selain itu dengan mengoperasikan Fleet 2 perusahaan bisa menghemat pengeluaran untuk biaya operasional sebesar Rp251.627.034 per bulan.
ANALISIS HIDROLOGI MENGGUNAKAN METODE RASIONAL DAN NAKAYASU UNTUK SISTEM PENYALIRAN TAMBANG PADA PT. TRUBAINDO COAL MINING,KABUPATEN KUTAI BARAT, PROPINSI KALIMANTAN TIMUR Prawira, Hadi; Rosadi, Peter Eka; Cahyadi, Tedy Agung; Riyadi, Faizal Agung; Herniti, Dwi
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 10, No 1 (2024): Juli 2024
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jtp.v10i1.13238

Abstract

Analisis hidrologi merupakan tahap yang penting dalam merancang sistem penyaliran tambang. Pada daerah penelitian, potensi banjir di area pemuatan (loading) akibat akumulasi air hujan memerlukan evaluasi hidrologi terhadap infrastruktur drainase tambang. Sementara itu, keberadaan air tanah juga menjadi masalah dan perlu ditangani dengan baik. Metode rasional umumnya digunakan untuk analisis hidrologi, mengingat kesesuaiannya untuk area operasi tambang yang relatif kecil. Selain itu, alternatif lainnya adalah dengan menggunakan metode Nakayasu. Dengan menerapkan dan membandingkan hasil perhitungan dengan kedua metode tersebut dapat membantu merancang dimensi saluran terbuka yang lebih sesuai untuk menangani air potensi air limpasan yang dapat mengganggu operasi penambangan. Analisis curah hujan menggunakan distribusi Gumbel dilakukan terhadap data dari 10 tahun terakhir (2013 - 2022) untuk periode ulang hujan 3 tahun, memperoleh hasil curah hujan harian terencana sebesar 148,97 mm/hari dan intensitas curah hujan sebesar 20,79 mm/jam, dan risiko hidrologi sebesar 86,8%. Daerah tangkapan hujan (DTH) di lokasi dibagi menjadi dua bagian: dalam area tambang (DTH I) dan di luar area tambang, yang terbagi lagi menjadi DTH II, DTH III, dan DTH IV. Nilai debit limpasan metode rasional adalah 2,7051 m³/detik, 1,2485 m³/detik, 0,7976 m³/detik, dan 0,7630 m³/detik, sedangkan hasil metode Nakayasu adalah 3,6446 m³/detik, 5,2492 m³/detik, 3,3523 m³/detik, dan 3,2654 m³/detik.
RANCANGAN MINE SEQUENCE PADA PENAMBANGAN BATUBARA UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI PIT J NORTH PT MULTI HARAPAN UTAMA, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Alfianto, Danny; Ardian, Aldin; Inmarlinianto, Inmarlinianto; Soekamto, Untung; R.Horman, Juanita; Cahyadi, Tedy Agung
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 9, No 2 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jtp.v9i2.11874

Abstract

PT Multi Harapan Utama (PT MHU) adalah perusahaan pemilik Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang bergerak di bidang pertambangan batubara. PT MHU berlokasi di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Salah satu area kerja PT MHU adalah pit J North, di mana sistem penambangan yang digunakan adalah sistem tambang terbuka dengan metode open pit coal mining. Penelitian ini bertujuan untuk membuat rancangan teknis penambangan batubara dari bulan Februari hingga April 2023. Berdasarkan desain bulan Februari 2023, didapatkan volume overburden sebesar 2.188.953 Bcm dan batubara sebesar 121.899 ton dengan SR 17,38 : 1; pada bulan Maret 2023, didapatkan volume overburden sebesar 2.206.138 Bcm dan batubara sebesar 117.476 dengan SR 18,78 : 1; pada bulan April 2023, didapatkan volume overburden sebesar 1.965.037 Bcm dan batubara sebesar 107.229 ton dengan SR 18,33 : 1. Rancangan disposalterletak di sebelah timur dari pit. Luas dari disposal adalah 52,7 Ha dengan kapasitas sebesar 8.640.258 Lcm. Berdasarkan desain, disposal yang diterapkan adalah teracce dump karena topografi di daerah penelitian relatif landai (author).
ANALISIS PERHITUNGAN KEBUTUHAN MOTOR GRADER TIAP JALAN ANGKUT OVERBURDEN SAAT KONDISI SLIPPERY DI PIT PQRT PT BUMA JOBSITE LATI, KABUPATEN BERAU, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Wicaksono, Muhammad Arief; Haq, Shofa Rijalul; Rosadi, Peter Eka; Suharyadi, Heru; Herawati, Yunie
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 9, No 2 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jtp.v9i2.11869

Abstract

PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor pertambangan batubara. Sistem penambangan yang diterapkan adalah sistem tambang terbuka sehingga seluruh operasional dipengaruhi oleh cuaca. Penelitian ini dilakukan pengamatan dan pengambilan data secara langsung di lapangan maupun secara tidak langsung yang kemudian dilakukan pengolahan data. Permasalahan yang terjadi saat ini adalah penurunan performa slippery sebesar 2,37 jam dengan target 1,29 jam pada Bulan Maret. Hal ini disebabkan oleh tidak tercapainya produktivitas motor grader sebesar 12.910,31 m2/jam dari target sebesar 15.200 m2/jam pada Motor Grader Komatsu GD825A dan sebesar 20.233,47 m2/jam dari target sebesar 23.275 m2/jam pada Motor Grader CAT 24M. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas motor grader yaitu kecepatan pada beberapa segmen jalan tidak sesuai target disebabkan oleh grade jalan tidak sesuai standar, lebar blade efektif yang digunakan belum optimal, dan pengelolaan hambatan kerja belum optimal menyebabkan efisiensi kerja tidak sesuai targetsehingga perlu dilakukan perbaikan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas motor grader.Upaya yang dilakukan yaitu dengan melakukan pengelolaan grade jalan dari sesuai standar sehingga kecepatan motor grader meningkat, menggunakan lebar blade motor grader yang optimal,dan pengelolaan hambtan kerja sehingga efisiensi kerja meningkat. Setelah dilakukan upaya perbaikan tersebut, maka produktivitas Motor Grader Komatsu GD825A meningkat dari 12.831,78 m2/jam menjadi 22.507,09 m2/jam dan Motor Grader CAT 24M dari 20.085,86 m2/jam menjadi 32.175,55 m2/jam. Mendapatkan kebutuhan motor grader optimal tiap jalan angkut overburden untuk penangana slippery dengan menggunakan simulasi 5 karena mendapatkan volume total recovery after rain sebesar 45.883,59 BCM.Kata kunci: slippery, produktivitas motor grader, kebutuhan motor grader.
SETTING FLEET BERDASARKAN KAJIAN PRODUKSI ALAT GALI MUAT DAN ANGKUT UNTUK MENCAPAI TARGET PRODUKSI OVERBURDEN DI PT MITRA INDAH LESTARI, PROJECT SITE PT LANNA HARITA INDONESIA, KALIMANTAN TIMUR Permadi, Fajar; Ratminah, Wawong Dwi; Nurkhamim, Nurkhamim; Linggasari, Shenny; Cahyadi, Tedy Agung
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 10, No 1 (2024): Juli 2024
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jtp.v10i1.13249

Abstract

PT Mitra Indah Lestari atau PT MIL adalah kontraktor penambangan yang membantu perusahaan owner dalam melakukan tahap operasi produksi. Salah satu owner yang menjadi mitra yaitu PT Lanna Harita Indonesia atau PT LHI yang memiliki lokasi tambang batubara di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. PT MIL menggunakan sistem tambang terbuka dengan metode backfill. Pada kegiatan pengupasan overburden Bulan Februari 2024 hanya memenuhi 87,27% target produksi overburden. Hal tersebut dikarenakan penggunaan nilai produktivitas alat gali muat dan alat angkut yang tidak sesuai dengan kondisi aktual. Selain itu, jenis material overburden yaitu: clay, sand, mud, dan top soil juga mempengaruhi produktivitas alat gali muat dan alat angkut. Oleh karena itu dalam pembuatan rekomendasi setting fleet diperlukan nilai produktivitas alat gali muat dan alat angkut yang aktual. Pembuatan rekomendasi setting fleet bertujuan untuk mencapai target produksi overburden yaitu sebesar 955.447,8 BCM. Terdapat dua rekomendasi setting fleet untuk memenuhi target produksi overburden Bulan April 2024 yaitu setting fleet Plan A dan setting fleet Plan B. Total produksi overburden pada rekomendasi setting fleet Plan A sebesar 1.061.504,4 BCM atau memenuhi 111,1% target produksi overburden Bulan April 2024. Sedangkan total produksi overburden pada rekomendasi setting fleet Plan B sebesar 1.048.941,3 BCM atau memenuhi 109,79% target produksi overburden Bulan April 2024. Sangat direkomendasikan bagi perusahaan untuk menggunakan rekomendasi setting fleet Plan A yang memiliki produksi overburden lebih besar.
PENGARUH PENERAPAN METODE TOP AIR DECK TERHADAP TINGKAT DISTRIBUSI FRAGMENTASI PELEDAKAN DI PIT BUKIT OSHOR PT KARYA BHUMI LESTARI SITE PT KARTIKA SELABUMI MINING Ramadhan, Muhammad Raflie; Saptono, Singgih; Wiyono, Bagus; Dwinagara, Barlian; Metboki, Matilda
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 10, No 1 (2024): Juli 2024
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jtp.v10i1.13239

Abstract

Penelitian dilakukan di PT Karya Bhumi Lestari yang merupakan perusahaan kontraktor pertambangan komoditas batubara yang berlokasi di Kecamatan Kotabangun, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Kegiatan peledakan yang dilakukan di lokasi penelitian menerapkan metode bottom air deck dengan panjang satu meter untuk lubang ledak dengan kedalaman >6 meter. Metode yang diterapkan belum memenuhi target ukuran fragmentasi dan digging time alat gali muat yang ditetapkan oleh perusahaan dengan ukuran fragmentasi P85 sebesar 900,89 mm dan digging time alat gali selama 12,65 detik. Oleh karena itu, diperlukan perancangan geometri lubang ledak dengan penerapan metode airdeck sehingga memenuhi target fragmentasi dan digging time serta tidak mengganggu produktivitas dari kegiatan penambangan. Kegiatan peledakan yang diteliti menerapkan metode top air deck dengan rasio ADF 0,14 – 0,20 dengan penggunaan powder factor yang bervariasi antara 0,206 – 0,252 kg/m3. Penerapan metode top air deck dilakukan dengan pertimbangan peningkatan kualitas fragmentasi pada massa batuan bagian permukaan serta kemudahan dalam memodifikasi tinggi kolom udara dalam lubang ledak. Analisis tersebut menghasilkan data bahwa penelitian yang dilakukan menghasilkan hasil fragmentasi dengan P85 <860 mm dan digging time alat gali muat <12 detik. Dari penelitian yang telah dilakukan, didapatkan bahwa nilai ADF optimal pada lapisan overburden B3 adalah sebesar 0,170 yang menghasilkan fragmentasi P85 berukuran 821,28 mm dan digging time sebesar 11,64 detik. Besar nilai powder factor dapat direduksi menjadi 0,229 kg/m3 untuk lubang ledak dengan kedalaman 5,5 – 9 meter dengan geometri lubang ledak optimal dalam kondisi before gassing yaitu tinggi ADL 0,79 – 1,33 meter dan tinggi PC 2,20 – 3,67 meter. Sedangkan pada kondisi after gassing yaitu tinggi stemming 2,51 – 4,00 meter, tinggi ADL 0,50 – 0,85 meter dan tinggi PC 2,49 – 4,15 meter.