cover
Contact Name
Almubarak
Contact Email
almubarak_kimia@ulm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
quantum@ulm.ac.id
Editorial Address
Ruang Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, Gedung Laboratorium PMIPA FKIP Universitas Lambung Mangkurat, Jl. Brigjen. H. Hasan Basry Banjarmasin 70123
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
QUANTUM: Jurnal Inovasi Pendidikan Sains
ISSN : 20867328     EISSN : 25500716     DOI : https://dx.doi.org/10.20527
Core Subject : Science, Education,
Quantum is the Journal of Innovation Science Education, published by the Department of Chemistry Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Lambung Mangkurat. The journal is published twice a year in April and October, contains articles in the form of a review, the results of complete research or critical analysis study of Science and Education Science (Chemistry, Biology, Physics, and Applied Science)
Articles 309 Documents
PENGEMBANGAN LKPD DIGITAL MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS KREATIVITAS MATA PELAJARAN KIMIA MATERI PEMBUATAN MAKANAN BERUPA KOLOID Neysia Lavtania; Lukman Nulhakim; Enggar Utari
QUANTUM: Jurnal Inovasi Pendidikan Sains Vol 12, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/quantum.v12i2.11320

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dan mendeskripsikan langkah-langkah, pengembangan LKPD digital menggunakan pendekatan saintifik berbasis kreativitas. Penelitian ini dilakukan pada peserta didik kelas XI SMAN 1 Kalanganyar dengan materi pembuatan makanan berupa koloid, metode yang digunakan adalah R&D yang merujuk pada model  ADDIE dengan lima tahap yaitu yaitu 1) Analisis  2) Desain 3) Pengembangan  4)Implementasi dan 5) Evaluasi. Validasi dilaksanakan pada ahli media dan ahli materi, kemudian uji coba dilakukan kepada peserta didik. Data yang dihasilkan dari  uji coba berupa instrumen, dianalisis dengan mendiskripsikan kelayakan produk LKPD digital melalui validitas analisis rata-rata LKPD digital. Kelayakan validasi ahli materi sebesar 85%, ahli media 81,25% dengan kategori sangat layak. Setelah divalidasi selanjutnya di uji cobakan pada peserta didik sehingga diperoleh persentase kesesuaian jawaban LKPD digital menggunakan pendekatan saintifik berbasis kreativitas diperoleh nilai rata-rata sebesar 89% kategori sangat efektif. Hasil respon peserta didik tehadap LKPD digital sebesar 93%. Dengan demikian, penelitian ini dapat disimpulkan bahwa lembar kerja peserta didik (LKPD) digital menggunakan pendekatan saintifik berbasis kreativitas mata pelajaran kimia materi pembuatan makanan berupa koloid dapat digunakan oleh peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 kalanganyar.
PENGEMBANGAN E-MODUL PEMBELAJARAN IPA SMP KELAS VII BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN LEVELS OF INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS SISWA N. P. Anggi Putri Mijaya; A. A. I. Agung Rai Sudiatmika; I Nyoman Suardana
QUANTUM: Jurnal Inovasi Pendidikan Sains Vol 12, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/quantum.v12i2.11258

Abstract

Penelitian ini bertujuan menghasilkan e-modul pembelajaran IPA berbasis model pembelajaran Levels of Inquiry yang valid, praktis, dan efektif untuk meningkatkan literasi sains siswa SMP kelas VII. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development) dengan menggunakan model pengembangan ADDIE oleh Dick dan Carey, meliputi 1) analisis, 2) perancangan, 3) pengembangan, 4) implementasi dan 5) evaluasi.  Data pada penelitian ini dikumpulkan dengan teknik pemberian angket dan tes literasi sains. Adapun rancangan penelitian untuk uji keefektivitasan menggunakan One Group Pretest-Posttest Design. Data hasil penelitian di analisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) e-modul sangat valid dari segi materi (KVG=0,89), media (x ̅=96,75), dan bahasa (x ̅=97,45) (2) e-modul sangat praktis dari praktisi guru (x ̅=91,83) dan praktisi siswa (x ̅=91,53), (3) e-modul efektif meningkatkan literasi sains siswa dengan kualifikasi sedang (<g>=0,52). Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa produk e-modul pembelajaran IPA SMP kelas VII berbasis model pembelajaran Levels of Inquiry untuk meningkatkan literasi sains siswa memperoleh penilaian yang valid, praktis dan efektif.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS VIDEO ANIMASI POWTOON PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU-PAKUAN KELAS X SMA Finda Vericha Ngenda; Aulia Ajizah; Sri Amintarti
QUANTUM: Jurnal Inovasi Pendidikan Sains Vol 12, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/quantum.v12i2.10347

Abstract

Dalam hal untuk mencapai pembelajaran yang berpusat pada siswa dapat dilakukan dengannmengembangkannmedia pembelajaran yang menyesuaikan dengan materi dan kondisi siswa. Salah satu caranya dengan media pembelajaran menggunakan format video pembelajaran berbasis animasi Powtoon agar siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Penelitian ininbertujuan untuk mendeskripsikannmedia pembelajaran yang valid, praktis dannefektif. Jenis penelitian yang diadaptasi dari desain Tessmer. Media pembelajaran berbasis video animasi divalidasi oleh 2 orang pakar dan 1 orang praktisi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif pada kajian tumbuhan lumut dan paku-pakuan dan dilanjutkan dengan pengembangan media pembelajaran menggunakan model Educational Design Research (EDR) dengan desain Evaluasi Formatif Tessmer (1993). Teknik pengumpulan data berupa Teknik Delphi dengan instrument validasi ymeliputi penilaian validitas, kepraktisan isi, kepraktisan harapan dan keefektifan harapan. Teknik analisis data dengan menggunakan perhitungan skor dari skor 1 – 4 dengan hasil akhir berupa persentase. Data kepraktisan harapan menggunakan angket dan keefektifan harapan menggunakan lembar pengerjaan soal evaluasi. Kesimpulan berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Video animasi memiliki nilai validitas sebesar 100% dalam segi media dan isi materi, 2) Berdasarkan penilaian siswa, video animasi tersebut memiliki nilai 96,25% aspek tampilan dan 85% aspek fungsi media sehingga tergolong sangat baik, 3) Video animasi tergolong sangat baik berdasarkan respon siswa dan hasil pembelajaran siswa, video animasi efektif digunakan terhadap siswa dengan perolehan nilai belajar ≥ 80. Oleh karena itu, pengembangan produk ini dapat menjadi pedoman bagi guru untuk menambah salah satu media pembelajaran dalam menyampaikan materi dan membantu pembelajaran daring. Bagi siswa, produk tersebut dapat memfasilitasi proses belajar dan bagi pembaca dapat memperoleh pengalaman dalam mengembangkan media dan menjadi salah satu sumber referensi
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ELEKTRONIK BERBASIS MULTIMODEL PADA TOPIK SUHU DAN KALOR UNTUK MELATIHKAN KEMAMPUAN MENGEVALUASI Vina Zanubiya Oktaviani; Abdul Salam M; Dewi Dewantara
QUANTUM: Jurnal Inovasi Pendidikan Sains Vol 12, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/quantum.v12i2.11065

Abstract

Bahan ajar elektronik berbasis multimodel didesain untuk melatihkan kemampuan mengevaluasi hasil belajar peserta didik yang masih belum tersedia, terutama pada materi suhu dan kalor. Tujuan khusus penelitian yaitu mendeskripsikan kelayakan dari bahan ajar elektronik berbasis multimodel pada topik suhu dan kalor untuk melatihkan kemampuan mengevaluasi yang ditinjau dari validitas dan kepraktisan bahan jar elektronik. Penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE dengan subjek penelitian bahan ajar elektronik berbasis multimodel pada topik suhu dan kalor untuk melatihkan kemampuan mengevaluasi. Data diperoleh dari lembar validitas dan angket respon peserta didik untuk kepraktisan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) validitas dari bahan ajar elektronik berbasis multimodel pada topik suhu dan kalor untuk melatihkan kemampuan mengevaluasi untuk rencana pelaksanaan pembelajaran sebesar 3,41 dengan kategori sangat valid, untuk bahan ajar elektronik sebesar 3,37 dengan kategori valid, dan untuk THB sebesar 3,48 dengan kategori sangat valid; dan (2) dari bahan ajar elektronik berbasis multimodel pada topik suhu dan kalor untuk melatihkan kemampuan mengevaluasi sebesar 2,58 dengan kategori cukup praktis. Diperoleh simpulan bahwa bahan ajar elektronik berbasis multimodel pada topik suhu dan kalor untuk melatihkan kemampuan mengevaluasi layak digunakan dalam pembelajaran.
IDENTIFIKASI DAN PENGARUH KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HIGH ORDER THINKING SKILLS (HOTS) PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA Mawadatur Rohmah; Fatchiyatun Ni’mah
QUANTUM: Jurnal Inovasi Pendidikan Sains Vol 12, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/quantum.v12i2.10362

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemampuan awal siswa terhadap high order thinking skills (HOTS)siswa, serta mendeskripsikan kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal HOTS pada materi larutan penyangga. Penelitian ini dilakukan dengan metode survey, yaitu tidak ada perlakuan tambahan peneliti terhadap siswa yang telah menerima materi larutan penyangga yang di tes dengan soal – soal HOTS yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil dari tes soal HOTS akan dianalisis menggunakan metode kuantitatif deskriptif dan uji statistik korelasi Kolmogorov-Smirnov dan Saphiro-Wilk menggunakan program SPSS 22. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik availibility sampling, sehingga diperoleh sampel penelitian yaitu siswa SMA Negeri 2 Pare kelas XI MIA 6, XI MIA 7 dan XI MIA 8. Instrumen yang digunakan berupa tes tertulis yang terdiri dari 10 soal uraian HOTS yang diadaptasi dari Futhona (2016) yang disesuaikan dengan realiabilitas instrumen sebesar 0,719. Hasil penelitian menunjukkan nilai r hitung (0,359) > r table (0,256) untuk korelasi antara kemampuan awal siswa dan HOTS siswa , serta nilai Sig < 0,005. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara kemampuan awal dengan HOTS siswa. Siswa kelas atas memiliki nilai HOTS lebih tinggi dibandingkan siswa kelas bawah. Pada penelitian ini, siswa mampu melakukan kalkulasi dengan baik, namun masih kurang dalam hal menganalisis dan menerapkan materi pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari. Kurangnya kemapuan siswa dalam kemampuan berpikir tingkat tinggi dipengaruhi oleh kemampuan awal siswa.
PENGARUH PEMBELAJARAN DARING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS ETNOSAINS PADA MATERI KESETIMBANGAN ION DALAM LARUTAN GARAM Mona Rezki Aulia; Leny Leny; Abdul Hamid
QUANTUM: Jurnal Inovasi Pendidikan Sains Vol 12, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/quantum.v12i2.11231

Abstract

Riset selesai dilaksanakan mengenai pengaruh pembelajaran daring terhadap keterampilan berpikir kritis menggunakan model Problem Based Learning berbasis etnosains. Riset bertujuan mengetahui (1) perbedaan keterampilan berpikir kritis peserta didik, (2) tanggapan terhadap penggunaan Zoom dan Google Classroom dengan model Problem Based Learning berbasis etnosains oleh peserta didik. Eksperimen semu dan nonequivalent control group design merupakan jenis dan desain riset yang digunakan. Analisis inferensial dan deskriptif merupakan teknik yang digunakan. Sampel riset pada masing-masing kelas terdiri dari 36 orang, XI MIPA 2 sebagai kelas eksperimen menggunakan Zoom dan XI MIPA 1 sebagai kelas kontrol menggunakan Google Classroom. Hasil riset adalah (1) terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis yang signifikan, (2) model Problem Based Learning berbasis etnosains menggunakan Zoom mendapat tanggapan sangat baik dari peserta didik dan model Problem Based Learning berbasis etnosains menggunakan Google Classroom mendapat tanggapan baik dari peserta didik. Riset ini dapat disimpulkan terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis peserta didik di SMAN 8 Banjarmasin.
ANALISIS KOMPARASI KEMAMPUAN MENULIS ILMIAH PESERTA DIDIK DITINJAU DARI MODEL PEMBELAJARAN PROYEK YANG DIPADUKAN DENGAN KLINIK LITERASI SAINS PADA TEMA COVID-19 Rosi Indarwati; Syaiful Arif
QUANTUM: Jurnal Inovasi Pendidikan Sains Vol 12, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/quantum.v12i2.11098

Abstract

Abstrak. Pengenalan mengenai menulis ilmiah seharusnya sudah dimulai dari jenjang menengah pertama (SMP) sehingga peserta didik akan lebih mudah menyesuaikan pada jenjang belajar selanjutnya. Oleh sebab itu guru berupaya untuk mengenalkan dan meningkatkan kemampuan menulis ilmiah peserta didik dengan penerapan model pembelajaran proyek yang dipadukan dengan klinik literasi sains. penelitian dilakukan pada kelas VIII MTs Al Ishlah Kebonsari Madiun. Kemudian data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan menggunakan uji statistik Uji-t (Two tailed dan One tailed) menggunakan Minitab 16. Data yang diperoleh sebelumnya telah dilakukan uji homogenitas dan reliabilitas. Dari hasil penelitian didapatkan P-Value sebesar 0.000 kurang dari 0,05 maka H0 ditolak atau kemampuan menulis peserta didik kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran proyek dipadukan dengan klinik  literasi sains berbeda dengan kemampuan menulis kelas kontrol yang menggunakan  model pembeajaran konvensioanal. Untuk mengetahui kelas mana yang lebih baik maka dilakukan uji-t one tailed yang menghasilkan  estimate for different kelas eksperimen terhadap kelas kontrol sebesar 13,76 yang berarti  kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol.berdasarkan nilai post test kelas kontrol mendapatkan rata-rata nilai sebesar 65,8 dan kelas eksperimen mendapat rata-rata sebesar 79,58. Hasil ini menunjukkan kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol. Abstract.  Introduction to scientific writing should have started in the middle class so that learners could more easily adjust to the next study. Thus the teacher seeks to introduce and improve the ability to write scientifically learners with the application of project learning models combined with science literacy clinics. Studies were carried out during eighth grade MTS al ishlah kebonsari. Then the data acquired is analyzed using a quantitative descriptive analysis and using the uji-t statistic test (two tailed and one tailed) using minitab 16. Previously acquired data has been done with homogeneity and religious testing. With the value of research generated at $10,000 less than 0.05, h0 was rejected or the ability to write students experiment classes using project learning models blended with conventional control clinics. To find out which class is better then do a uji-t one tailed that produces an experiment for different classes on a control class of 1376 which means an experimental class is better than a control class. Based on the control post test scores get the average value of 65.8 and the experiment class gets an average of 79.58. These results suggest experiment classes are better than control class.. 
PENGARUH PENERAPAN MODEL FLIPPED CLASSROOM COLLABORATIVE LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN SCIENTIFIC REASONING DAN KEMAMPUAN SCIENTIFIC ARGUMENTATION Magfirah Magfirah; Dewi Satria Ahmar; Vivi Dia Aprianti Sangkota
QUANTUM: Jurnal Inovasi Pendidikan Sains Vol 12, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/quantum.v12i2.11564

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (a) gambaran kemampuan scientific reasoning dan scientific argumentation mahasiswa setelah mengikuti pembelajaran dengan model flipped classroom collaborative learning (b) Ada atau tidaknya pengaruh implementasi model flipped classroom collaborative learning terhadap kemampuan scientific reasoning dan scientific argumentation  mahasiswa. Penelitian ini adalah quasy-experiment dengan desain two-group posttest only design. Populasi penelitian adalah mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia Universitas Tadulako tahun akademik 2020/2021 semester genap. Sampel penelitian terdiri dari 21 mahasiswa di kelompok control dan 21 mahasiswa di kelompok eksperimen. Sampel ditentukan dengan teknik random sampling. Instrumen yang digunakan adalah The Lawson classroom test of scientific reasoning (LCTSR) dan Test of Scientific Argumentation . Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan  statistik inferensial menggunakan independent sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan scientific reasoning dan kemampuan mahasiswa di kelompok eksperimen lebih tinggi daripada di kelompok control. Pada kelompok eksperimen rata-rata kemampuan scientific reasoning mahasiswa yaitu 66,45 dan pada kelompok kontrol 53,27. Pada kelompok eksperimen rata-rata kemampuan scientific argumentation  yaitu 63,32 dan pada kelompok kontrol 52,82. Selain itu. Hasil uji independent sample t-test, nilai signifikansi terhadap data kemampuan scientific reasoning mahasiswa adalah 0,029 (<0,05) dan nilai signifikansi terhadap data kemampuan scientific argumentation mahasiswa adalah 0,042 (<0,05). Oleh karena itu disimpulkan bahwa terdapat pengaruh dari penerapan model flipped classroom-collaborative learning terhadap kemampuan scientific reasoning dan kemampuan scientific argumentation.
PROFIL SCIENTIFIC REASONING ABILITY SISWA PADA MATERI GERAK BENDA Dian Sri Utami; Laila Khamsatul Muharrami; Wiwin Puspita Hadi; Mochammad Ahied
QUANTUM: Jurnal Inovasi Pendidikan Sains Vol 11, No 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/quantum.v11i2.8570

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil Scientific Reasoning Ability (SRA) siswa pada materi gerak benda serta faktor-faktor yang mempengaruhi SRA siswa. Desain penelitian menggunakan mix method. Teknik pengambilan sampel menggunakan nonprobability sampling jenis purposive sampling dengan sampel kelas VIII A 31 siswa Tahun Ajaran 2019/2020 SMPN 9 Gresik. Pengumpulan data menggunakan tes 3 soal uraian yang disesuaikan dengan indikator SRA dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe jawaban SRA siswa pada indikator Correlational Reasoning adalah Intutive 32,25%, No Relationship 12,9%, dan One Cell 54,8%. Pada indikator Probabilistic Reasoning tidak menjawab 9,7% dan Intutive 90,3%. Pada indikator Proportional Reasoning tidak menjawab 48,4% dan Intutive 51,6%. Persentase kemampuan tiap indikator SRA yaitu Correlational Reasoning 61% (baik), Probabilistic Reasoning 24,8% (kurang), dan Proportional Reasoning 14,2% (sangat kurang). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa SRA siswa tergolong masih dalam level rendah. Faktor yang mempengaruhi SRA siswa rendah adalah metode pembelajaran yang digunakan guru dan siswa belum memahami konsep. Dari penelitian SRA siswa ini dapat diketahui tingkat SRA siswa sehingga dapat digunakan oleh guru untuk evaluasi dalam proses pembelajaran.
MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X-A DALAM PENGUASAAN KONSEP PENGGOLONGAN HIDROKARBON DI SMA NEGERI I TANTA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF STAD – MAKE A MATCH Salasiah Salasiah
QUANTUM: Jurnal Inovasi Pendidikan Sains Vol 3, No 2 (2012): Oktober 2012
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/quantum.v3i2.1353

Abstract

Implementation of collaborative learning model STAD-Make a match on the classification of hydrocarbons learning, was studiet. This study aims to (1) improve student’s participation and performance in learning chemistry (2) develop a chemistry learning activities that can stimulate students to learn more and (3) improve student learning outcomes. This study used action research class design with twice cycle. Research subjects were 23 students of class XA SMAN I Tanta Tabalong. The research instrument concist of written test objective and non-test instruments such as questionnaires and observation. This research concluded that (1) The use of collaborative learning model STAD - Make a match improved student participation XA SMAN I TANTA with excellent category in classification Hydrocarbon learning and stimulate students to learn more (2) student’s learning outcomes increased although not the constant in the second cycle, but does not affect the 100% mastery learning (3) learning with collaborative methods STAD - Make a match no longer focus only on teacher activity but make students more active in learning.Keywords: STAD, Make a match, student participation, learning outcomes, classification of hydrocarbons