cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. ponorogo,
Jawa timur
INDONESIA
Darussalam Nutrition Journal
ISSN : 25798588     EISSN : 25798618     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Darussalam Nutrition Journal (DNJ) is a scientific journal containing research articles in the scope of halal food science, nutrition and health, related to clinical nutrition, community nutrition, sports nutrition, molecular nutrition, nutritional biochemistry, functional food, and nutrition service and management.
Arjuna Subject : -
Articles 121 Documents
HUBUNGAN ASUPAN MAKRONUTRIEN, KONSUMSI SAYUR BUAH, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI SISWA SMPN 2 CANDI Tsabita, Shafa Ainna; Dini, Cleonara Yanuar
Darussalam Nutrition Journal Vol. 8 No. 2 (2024): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v8i2.11617

Abstract

Latar belakang: Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Banyak masalah gizi yang terjadi pada masa remaja, salah satunya berkaitan dengan status gizi. Status gizi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu asupan makronutrien, konsumsi sayur buah, dan aktivitas fisik. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan makronutrien, konsumsi sayur buah, dan aktivitas fisik terhadap status gizi siswa SMPN 2 Candi. Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan non probability sampling, dan sebanyak 91 siswa menjadi responden. Proses pengumpulan data menggunakan formulir SQ-FFQ dan PAQ-C, dan mengukur berat badan dengan menggunakan timbangan badan digital dan mengukur tinggi badan dengan menggunakan microtoice untuk mendapatkan data status gizi. Analisis bivariat menggunakan uji korelasi gamma. Hasil: Tidak terdapat hubungan antara asupan protein (p=0,495 r=0,161), lemak (p=0,585 r= 0,103), karbohidrat (p=0,514 r= 0,119), konsumsi sayur (p=0,355 r= 0,323), konsumsi buah (p=0,953 r= - 0,011), dan aktivitas fisik (p=0,141 r= 0,457) terhadap status gizi siswa SMPN 2 Candi. Simpulan: Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara asupan makronutrien, konsumsi sayur buah, serta aktivitas fisik terhadap status gizi. Kata Kunci : Aktivitas Fisik, Asupan Makronutrien, Remaja, Sayur Buah, Status Gizi
PMT BAHAN MAKANAN LOKAL PADA BALITA GIZI KURANG DI DESA KUTA KECAMATAN PUJUT KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2023 Hartono, Lalu; Saimi, Saimi
Darussalam Nutrition Journal Vol. 8 No. 2 (2024): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v8i2.11663

Abstract

Latar Belakang : Gizi kurang adalah salah satu bentuk malgizi pada anak yang akan berisiko mengalami keterlambatan perkembangan jangka panjang. Suplementasi gizi atau Pemberian makanan tambahan (PMT) pada anak merupakan salah satu kegiatan intervensi spesifik untuk membantu penurunan prevalensi balita gizi kurang.Tujuan  : mengetahui efektivitas PMT bahan makanan lokal pada balita gizi kurang terhadap peningkatan berat badan balita di Desa Kuta. Metode : peneltian ini adalah Quasi Ekperimen dengan desain One Group Pretest and Posttest yang dilaksanakan di Desa Kuta Wilayah kerja Puskesmas Kuta Kabupaten Lombok Tengah. Sampel sebanyak 20 balita berdasarkan indicator status gizi BB/TB dengan status gizi kurang dengan teknik total Sampling. Sampel diberikan intervensi berupa pemberian makanan tambahan dari bahan makanan lokal setiap hari sebanyak 1 porsi dengan kandungan kalori 300-450 kalori, protein 6-18 gram dan lemak sebesar 7,5-29 gram dalam bentuk makanan lengkap dan kudapan serta diberikan selama 90 hari berturut-turut. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh intervensi PMT dengan bahan makanan lokal terhadap Status Gizi anak usia 24-59 bulan digunakan Uji statistik Paired Sample T-Test. Hasil : Balita yang mengalami penambahan berat badan sesudah mendapat Makanan Tambahan sebagian besar mengalami kenaikan berat badan yaitu sebanyak 18 balita (90%). Ada perubahan status gizi balita sebelum dan sesudah intervensi pemberian PMT bahan makanan lokal yaitu dari status gizi kurang menjadi status gizi baik sebanyak 10 balita (50%). penelitian ini menyatakan ada pengaruh kenaikan berat badan anak gizi kurang terhadap pemberian bahan makanan lokal (p = 0,002). Kesimpulan : ada pengaruh pemberian PMT makanan lokal terhadap peningkatan berat badan.
EFEKTIFITAS TERAPI GIZI MEDIS TERHADAP PERBAIKAN ASUPAN MAKRONUTRIEN PASIEN STROKE ISKEMIK Riana, Asysyifa; Widiastuti, Yuliati; Reza, Ayu; Gutawa, Miranti
Darussalam Nutrition Journal Vol. 8 No. 2 (2024): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v8i2.11842

Abstract

Latar Belakang: Terapi gizi medis mulai dari tahapan pengkajian, diagnosa gizi, intervensi hingga monitoring dan evaluasi gizi pada pasien stroke sangat penting diterapkan, melalui pemberian makan yang tepat sesuai kebutuhan gizi dan daya terima pasien. Data World Stroke Organization tahun 2022 menunjukkan 1 dari 4 orang diperkirakan mengalami stroke. Tujuan : Mengetahui efektifitas terapi gizi medis terhadap perbaikan asupan makronutrien pasien stroke iskemik sebelum dan sesudah intervensi. Metode: Desain penelitian pre-experiment yang melibatkan 55 orang sampel melalui teknik accidental sampling. Pengumpulan data melalui pengukuran antropometri, recall 24 jam, observasi dengan formulir comstock dan rekam medik. Analisa data menggunakan uji statistik dependent paired t-test (tingkat kepercayaan 95%). Hasil : Penelitian menunjukkan 56,4% responden berjenis kelamin laki - laki, 61,8% responden dengan stroke infark berusia  ≥ 60 tahun dan sebagian besar responden (74,5%) disertai dengan hipertensi, diabetes melitus, coronary artery disease (CAD) dan dislipidemia. Sebelum intervensi gizi, sebagian besar asupan makronutrien responden berada pada kategori defisit tingkat berat (98% - 100%). Setelah intervensi terdapat peningkatan asupan protein pada responden sebesar 8,3%, asupan karbohidrat 9,1% dan asupan lemak 14,7%. Hasil uji dependent paired t-test diperoleh nilai signifikansi 0,000 (p<0,05), secara statistik terdapat perbedaan signifikan sebelum dan setelah terapi gizi medis. Simpulan: Responden penelitian mengalami perbaikan asupan protein 1,8% dan asupan lemak 7,3% dengan peningkatan rata - rata asupan makronutrien sebesar 12%. Terapi gizi medis sangat penting dan terbukti efektif dalam memperbaiki asupan makronutrien untuk penyembuhan pasien stroke, meningkatkan kualitas hidup pasien serta mempersingkat lama perawatan di rumah sakit.
ANALISIS FAKTOR DETERMINAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS PILOLODAA KOTA GORONTALO napu, arifasno; Dewi, Ayu Bulan Febry Kurnia; Hadi, Novian Swasono
Darussalam Nutrition Journal Vol. 8 No. 2 (2024): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v8i2.11975

Abstract

Latar belakang: Stunting adalah kondisi gizi kurang dengan indikator TB/U yang mengindikasikan masalah gizi bersifat kronis. Hasil wawancara yang dilakukan dengan petugas gizi dari Puskesmas Pilolodaa diperoleh data bahwa penyebab stunting di wilayah tersebut disebabkan pemberian makan dan ASI eksklusif yang kurang tepat. Hal ini terkait dengan pendidikan ibu dan sosial ekonomi keluarga. Namun, saat ini hubungan pola pemberian makan dan ASI eksklusif terhadap kejadian stunting pada balita di Kelurahan Pilolodaa  masih belum diteliti.  Tujuan: Penelitian bertujuan menganalisis hubungan faktor determinan stunting yakni karakteristik ibu (usia, pendidikan, dan pekerjaan), penghasilan keluarga, pola pemberian makanan, dan pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian stunting di Kelurahan Pilolodaa. Metode: Metode yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan cross-sectional dengan teknik total sampling sejumlah 43 responden.. Penelitian dilakukan di Kelurahan Pilolodaa yang dilakukan  pada 26 Juni  hingga 7 Juli 2023. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan balita diukur tinggi badan  menggunakan microtoise yang dikonversikan ke dalam nilai terstandar (z-score). Data dianalisa menggunakan uji Spearmen’s Rho dengan signifikansi α=0,05. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan faktor determinan stunting balita yaitu karakteristik ibu (usia, pendidikan, dan pekerjaan) tidak signifikan p>0.05 terhadap kejadian stunting. Namun faktor pola pemberian makanan, pemberian ASI eksklusif, dan penghasilan keluarga menjadi determinan yang signifikan p<0.05 terhadap kejadian stunting. Simpulan: Terdapat hubungan pola pemberian makanan, pemberian ASI eksklusif, dan penghasilan keluarga terhadap kejadian stunting pada balita di kelurahan Pilolodaa Kota Gorontalo, sedangkan untuk karakteristik ibu (usia, pendidikan, status pekerjaan) tidak ada hubungan.
THE RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE, ATTITUDE AND MOTHER'S BEHAVIOR TO THE FEEDING OF COMPLEMENTARY FOOD WITH NUTRITIONAL STATUS FOR TODDLER Zahroturrosidah, Zahroturrosidah; Damayanti, Amilia Yuni; Pinasti, Ladyamayu; Fathimah, Fathimah
Darussalam Nutrition Journal Vol. 8 No. 2 (2024): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v8i2.12148

Abstract

Background: The problem of nutritional status in toddlers is the role of parents in providing good nutrition so that it is very influential because malnutrition and undernutrition in toddlers occurs through a long process and is determined by the fulfillment of nutritional needs. Objective: This study aims to determine the relationship between knowledge, attitudes and behavior of mothers related to complementary feeding with the nutritional status of toddlers. Method: This research method is analytic obeservational with a cross-sectional approach. The sampling technique was purposive sampling of 103 respondents collecting data using a questionnaire that is knowledge, attitudes, and behavior and measuring the nutritional status of toddlers using body weight according to age and height according to age. Bivariate analysis using the Gamma correlation test. Results: The results showed that the majority of respondents, had a nutritional status of 27.8% based on weight for age, a short nutritional status of 27.3% based on weight-for-age, maternal knowledge with the highest value of 28.3. While, maternal attitudes with the lowest value of 29.4% and maternal behavior with the lowest value of 29.9%. Knowledge with nutritional status based on weight-for-age and height-for-age p value 0.042 and p value 0.033. Attitude with nutritional status based on weight-for-age and height-for-age p value 0.076 and p value 0.063. Behavior with nutritional status based on weight-for-age and height-for-age p value 0.000 and p value 0.000. Conclusion: It can be concluded that there is a relationship between knowledge, and maternal behavior related to complementary feeding with the nutritional status of toddlers and there is no relationship between maternal attitudes related to complementary feeding with the nutritional status of toddlers in the working area of the Puskesmas Kauman Ngawi Regency.
HOUSEHOLD DIETARY DIVERSITY AND NUTRITIONAL STATUS AMONG PRESCHOOL CHILDREN IN EARLY CHILDHOOD INSTITUTIONS Prasetyaningrum, Yunita Indah; Puspaningtyas, Desty Ervira; Sucipto, Adi; Fitriana, Lala Budi; Rahayu, Andi; Febriyanita, Anggun
Darussalam Nutrition Journal Vol. 8 No. 2 (2024): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v8i2.12496

Abstract

Background: Nutrition problems in preschool children (underweight, stunted, overweight) are a concern in Indonesiamay impact family food intake, especially for children under five years. Low dietary diversity is associated with an increased likelihood of double-burden malnutrition. Objective: This study aimed to determine the relationship between household dietary diversity and the nutritional status of preschool children in Allifa’s Early Childhood Institution. Method: This research was an observational study with a cross-sectional design. The sampling method was purposive sampling in 85 families with preschool children. Household dietary diversity was measured by the Household Dietary Diversity Questionnaire (HDDS). Several indices including weight for age Z-score (were used to calculate the nutritional status of preschool children. Family characteristics were measured by interview using a structured questionnaire, which included age, education level, occupation of the head of household, and number of family members. Data were analyzed using Fisher’s exact test. Subjects were 54.1% female and 45.9% male. The mean age of preschool children was 59,13±14,97 months. Results: Most of the children were 4 years old. The proportion of underweight preschoolers was 5.9%, stunted 12.9%, and overweight 15.3%. The median HDDS score was 10.82±1.356. Most subjects had a high household dietary diversity status (92.9%). Household dietary diversity status was not significantly associated with underweight (p=0.657; 95% CI=0.049-4.357), stunted (p=0.318; 95% CI=0.078-1.923), and overweight (p=0.756; 95% CI=0.369-4.234) incidence. Conclusion: household dietary diversity is not associated with nutritional problems in preschool children.  Keywords: Household Dietary Diversity, Nutritional Status, Preschool Children    
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KADER POSYANDU BERDASARKAN STATUS GIZI DI DESA LIMBUNG Lazuli, Neila Sari; Elly Trisnawati; Marlenywati
Darussalam Nutrition Journal Vol. 8 No. 2 (2024): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v8i2.13051

Abstract

Latar Belakang: Posyandu merupakan garda terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat di tingkat desa, dengan kader sebagai penggerak utamanya. Kinerja kader posyandu dalam pelayanan kesehatan menjadi sangat penting mengingat prevalensi masalah kesehatan di Indonesia masih cukup tinggi, dengan stunting mencapai 21.6% pada tahun 2022. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja kader posyandu dalam pelayanan kesehatan di Desa Limbung. Metode: Studi cross-sectional dilakukan dengan melibatkan 30 kader posyandu yang terbagi dalam 5 kelompok kerja sebagai responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner terstruktur dan pengukuran antropometri kader. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pengetahuan (p=0,004, OR=6,502), motivasi (p=0,003, OR=8,525), dan dukungan petugas kesehatan (p=0,007, OR=5,228) memiliki hubungan signifikan dengan kinerja kader. Penelitian ini menekankan pentingnya pendidikan berkelanjutan dan sistem dukungan bagi kader posyandu untuk mengoptimalkan kinerja mereka dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Simpulan: Motivasi menjadi faktor yang paling berpengaruh terhadap kinerja kader dengan nilai OR tertinggi (8.525), menunjukkan pentingnya aspek motivasi dalam optimalisasi kinerja kader.
THE EFFECT OF NUTRITION EDUCATION BASED ON HALAL FOOD THROUGH MOTION GRAPHIC ANIMATION AUDIOVISUAL MEDIA ON THE KNOWLEDGE AND ATTITUDES OF ADOLESCENTS Mufidah, Indahtul; Ajeng, Oktavia Bela Dyah A; Pibriyanti, Kartika; Damayanti, Amilia Yuni
Darussalam Nutrition Journal Vol. 8 No. 2 (2024): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v8i2.13065

Abstract

Background: Indonesian adolescents face a triple burden of malnutrition, namely undernutrition, obesity and micronutrient deficiencies. Knowledge and attitude play an important role in overcoming nutrition problems. Increasing nutrition awareness, especially those based on halal food, can be done through nutrition education from an early age. Motion graphic animation video is one of the effective learning media with attractive visual advantages and increases learning enthusiasm. Objective: This study aims to determine the effect of halal food-based nutrition education through animated audiovisual media on adolescents' knowledge and attitudes related to nutrition. Method: The study used Quasy Experimental Pre-test and Post-test group design. The sample was divided into experimental and control groups, with a pre-test, intervention, and post-test process. The sampling technique used purposive sampling. The research sample consisted of two groups with a total of 112 people, in each group there were 56 people. The variables measured involved adolescents' knowledge and attitudes related to halal food-based nutrition. Data analysis used the Wilcoxon test to test changes within groups, and the Mann-Whitney test to compare differences between groups. Results: showed that halal food-based nutrition education with motion graphic audiovisual media significantly increased knowledge (p=0.000) and improved attitudes (p=0.000) in adolescents. There is a significant difference in the use of motion graphic animation videos and video descriptions on knowledge (p=0.003) and there is no significant difference in the use of motion graphic animation videos and video descriptions on attitudes (p=0.554). Conclusion: There Significant improvements occurred in knowledge and attitudes through motion graphic and description audiovisual media. Motion graphic media is more effective in increasing knowledge, while effectiveness on attitude remains.
LITERATUR REVIEW : HUBUNGAN STATUS GIZI DAN KEBIASAAN MINUM TEH DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI INDONESIA Ardelia, Tasya; Sari , Indah Purnama
Darussalam Nutrition Journal Vol. 9 No. 1 (2025): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v9i1.14139

Abstract

Latar belakang: Anemia pada wanita terjadi ketika kadar hemoglobin (Hb) berada dibawah batas normal <12 gr/dl. Salah satu faktor yang menyebabkan anemia adalah kebiasaan minum teh, karena kandungan zat tanin dalam teh dapat mengganggu proses penyerapan zat besi didalam tubuh. Selain itu, status gizi juga berkontribusi pada kejadian anemia remaja putri. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi dan kebiasaan minum teh dengan kejadian anemia pada remaja putri. Metode: Metode yang digunakan berupa tinjauan pustaka dengan mencari, merangkum dan menarik kesimpulan dari berbagai studi literatur terdahulu, yang dicari dan dibatasi dari tahun 2015 hingga 2025 dengan menggunakan database seperti Google Scholar, Portal Garuda dan Aplikasi Publish or Perish. Literatur yang didapatkan dicari dengan menggunakan kata kunci “ Anemia”, “Status Gizi”. “Remaja Putri”, “Teh” baik dalam Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia. Hasil:  Berdasarkan 15 jurnal yang telah direview, 7 dari 9 jurnal yang membahas mengenai hubungan status gizi dan anemia menyatakan bahwa terdapat korelasi antar variabel, dan 7 dari 8 jurnal yang membahas mengenai hubungan kebiasaan minum teh dengan kejadian anemia menyatakan bahwa terdapat korelasi antar variabel Simpulan: Mayoritas dari jurnal yang telah direview menunjukan bahwa terdapat hubungan antara status gizi dan kebiasaan minum teh dengan kejadian anemia
HUBUNGAN KEBIASAAN SARAPAN DENGAN STATUS GIZI PADA SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH 2 MINGGIR Pradnya Kesuma, Nindya Parameswara; Mahfida, Silvi Lailatul; Nugroho, Agung; Nuraini, Nuraini
Darussalam Nutrition Journal Vol. 9 No. 1 (2025): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v9i1.14269

Abstract

Latar belakang: Kebiasaan sarapan merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi status gizi, terutama pada remaja. Menerapkan kebiasaan sarapan secara teratur dapat menurunkan risiko terjadinya obesitas. Sebanyak 40% siswa di Indonesia tidak sarapan sebelum berangkat ke sekolah. Status gizi remaja di Indonesia yang berusia 13 hingga 15 tahun menunjukkan bahwa 12,1% berada dalam kategori overweight sedangkan 4,1% dalam kategori obesitas berdasarkan IMT/U. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan sarapan dengan status gizi pada siswa di SMP Muhammadiyah 2 Minggir. Metode: Penelitian ini berbasis data sekunder. Penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Populasi penelitian ini terdiri dari seluruh siswa SMP Muhammadiyah 2 Minggir yang berjumlah 132 siswa dari kelas VII, VIII, dan IX. Teknik pengambilan sampel yaitu total sampling dan sebanyak 132 siswa dari kelas VII hingga IX. Data dikumpulkan dengan cara menggunakan kuesioner serta pengukuran antropometri, seperti tinggi badan serta berat badan. Analisis dalam penelitian ini yaitu uji korelasi Spearman. Hasil: Hasil analisis menunjukkan uji signifikansi menunjukkan p-value sebesar 0,0801 yang lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 (0,0801 > 0,05). Nilai Spearman’s rho sebesar 0,1529 yang menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan sarapan dan status gizi. Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa kebiasaan sarapan tidak berhubungan secara signifikan dengan status gizi siswa di SMP Muhammadiyah 2 Minggir. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mencari faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi status gizi siswa.

Page 12 of 13 | Total Record : 121