Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

UPAYA DETEKSI DINI SINDROM METABOLIK BERBASIS KELUARGA MELALUI PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN N Nuryani; Marselia Sandalayuk; Herman Hatta
GEMASSIKA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2022): NOPEMBER
Publisher : P3M Universitas Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30787/gemassika.v6i2.605

Abstract

The incidence of non communicable disease (NCD) such as heart disease, diabetes mellitus, stroke, chronic kidney desease, and obesity in Gorontalo tends to be increase, which is above the national prevalence. The predisposition of NCD generally identified from the incidence of metabolic syndrome which is characterized by obesity, increased triglycerides and blood glucose, low high density lipoprotein (HDL) and hypertension. Metabolic syndrom can increase the incidence of morbidity and mortality due to vascular disease. Early detection the risk of metabolic syndrome can be done through empowering health cadres in carrying out a family based approach in the community. So that the progression of metabolic syndrome can be prevent towards NCD disease. The aim of training health cadres is (1) increasing the role of health cadres in improving health status (2) increasing the abilities and skills of health cadres in identifying risk factors for metabolic syndrome. Implementation of activities in the form of delivering material with lecture methods, interactive discussions and direct practice. The media used in this training was power points, modules and a few materials to support the practice of measuring blood pressure, nutritional status base on body mass index, blood glucose and cholesterol profile. Evaluation of activities using a questionnaire before and after training. The results was indicated an increase in the knowledge and skills of health cadres after attending the training.
Geographical Disparities in Blood Pressure and Dietary Patterns: A Comparative Study of Mountainous and Coastal Communities in Gorontalo, Indonesia Sandalayuk, Marselia; Paramata, Yeni; Pakaya, Ririn; Yasin, Maesarah; Hatta, Herman; Nuryani, Nuryani
Al-Sihah : The Public Health Science Journal Volume 16, Nomor 2, July-December 2024
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/al-sihah.v16i2.52011

Abstract

Hypertension, a leading cause of early death worldwide, affects 1.94% of the population in Gorontalo Regency, according to the local Health Department. However, limited studies have examined the relationship between hypertension prevalence and dietary patterns among mountain and coastal communities in this region. The purpose of this study was to explore differences in blood pressure and consumption patterns between people living in mountain areas and coastal areas in Gorontalo District. This research employed an analytic observational design with a cross-sectional approach. The study included 126 participants living in mountain and coastal areas of Gorontalo District, selected using a cluster random sampling technique. Data were collected using a 24-hour food recall questionnaire and a tension meter. The data were analyzed using the chi-square test. The findings revealed no significant differences in systolic blood pressure (p = 0.359, p > 0.05), diastolic blood pressure (p = 0.160, p > 0.05), or sodium consumption patterns (p = 0.324, p > 0.05) between residents of mountainous and coastal areas. However, significant differences were found in fat consumption patterns (p = 0.000, p < 0.05) and carbohydrate consumption patterns (p = 0.004, p < 0.05) between the two groups. It is recommended that residents regularly monitor their blood pressure to detect potential increases and reduce excessive salt consumption.
Determinan kejadian obesitas pada anak sekolah dasar: studi cross-sectional Sandalayuk, Marselia; Arda, Zul Adhayani; Hafid, Wahyuni; Badu, Franning Deisi; Harun, Amalia; Hatta, Herman; Nuryani, Nuryani; Akbar, Hairil; Kanan, Maria
Haga Journal of Public Health (HJPH) Vol. 2 No. 1 (2024): November 2024
Publisher : YAYASAN VICTORY HAGA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Obesitas pada anak sekolah dasar merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di dunia. Masalah psikososial dan emosional seperti timbulnya rasa tidak percaya diri serta stigma sosial merupakan salah satu dampak obesitas pada anak. Studi ini bertujuan untuk menganalisis determinan kejadian obesitas pada anak sekolah dasar di tiga SDN yang ada di Kota Gorontalo Provinsi Gorontalo.Metode: Studi ini menggunakan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh siswa sekolah dasar yang ada di SDN 70 Kota Tengah, SDN 71 Kota Tengah dan SDN 83 Kota Tengah Provinsi Gorontalo, Tahun 2023, dengan jumlah sampel sebanyak 208 anak yang diambil dengan teknik proporsional stratified random sampling. Pengunpukan data dilakukan dengan menyebarkan instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan wawancara. Data dianalisis dengan menggunakan uji statistik Chi Square.Hasil: Sebanyak 28,8% anak sekolah mengalami obesitas. Sebanyak 11,5% anak mengalami obesitas karena faktor genetik dan 25,5% karena aktivitas fisik yang rendah. Faktor genetik (p= 0,017) dan aktivitas fisik (p= 0,017) signifikan terhadap kejadian obesitas pada anak. Jenis kelamin (p= 0,873), pendapatan orang tua (P = 0,898), faktor genetik ayah (p = 0,434), frekuensi makan (p= 0,498) dan konsumsi fast food (p = 0,899) adalah tidak signifikan terhadap obesitas pada anak sekolah.Kesimpulan: Salah satu faktor determinan yang memengaruhi kejadian obesitas pada anak sekolah adalah faktor genetik dan aktivitas fisik yang rendah. Jenis kelamin, pendapatan orang tua yang tinggi, faktor genetik ayah yang obesitas, frekuensi makan yang sering serta sering konsumsi fast food adalah tidak signifikan terhadap obesitas pada anak sekolah.
Determinants of Hypertension Incidence Among Adult Men in the Working Area of Limboto Health Center, Gorontalo Regency Paramata, Yeni; Tolinggi, Safrudin; Rahmawati, Rahmawati; Sandalayuk, Marselia; Gani, Nabila H.
Pancasakti Journal Of Public Health Science And Research Vol 5 No 1 (2025): PJPHSR
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Pancasakti, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/pjphsr.v5i1.1711

Abstract

Hypertension is estimated to affect 1 13 billion people in the world. The purpose of this study was to analyze the determinants of hypertension in adult men in the Limboto Health Center working area. This type of analytic observational research uses a cross-sectional study design. The population is the entire population of adult males aged 25-45 years. Sampling was conducted using purposive sampling with a total of 108 participants. Research data were obtained through questionnaires, measuring blood pressure, measuring height, weight, and abdominal circumference. Univariate analysis showed that 48 1% of respondents had hypertension. The results of the chi-square test showed that age (p value 0,037<0,05), central obesity (p value 0,010<0,05) and physical activity (p value 0,015<0,05) had a relationship with the incidence of hypertension. However, smoking behavior (p value 0,204>0,05), alcohol consumption behavior (p value 0,189>0,05), and sodium consumption patterns (p value 0,062>0,05) have no relationship with the incidence of hypertension. The variables of age, central obesity, and physical activity are factors associated with the incidence of hypertension in the working area of the Limboto Community Health Center, Gorontalo Regency.
Identifikasi Determinan Kejadian Stunting Balita Usia 24–59 Bulan di Puskesmas Ilangata Kabupaten Gorontalo Utara Hatta, Herman; Franning Deisi Badu; Maesarah; Marselia Sandalayuk
Nursing Care and Health Technology Journal (NCHAT) Vol. 5 No. 1 (2025): Nursing and Health Care Technology-January to June Period
Publisher : Progres Ilmiah Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56742/nchat.v5i1.93

Abstract

Stunting masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan masyarakat yang signifikan di Indonesia, khususnya pada balita. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis yang terjadi sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi determinan kejadian stunting pada balita usia 24–59 bulan. Penelitian observasional analitik menggunakan desain cross-sectional. Sampel penelitian terdiri dari 274 balita berusia 24–49 bulan yang dipilih menggunakan metode Simple Random Sampilng. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang mencakup riwayat berat badan lahir rendah BBLR, Riwayat Pemberian ASI Eksklusif. Analisis data dilakukan secara Univariat dan Bivariat menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari total sampel 43 balita 16% mengalami stunting, sedangkan 231 balita, 84% tidak mengalami stunting. Ditemukan adanya hubungan signifikan antara panjang badan lahir rendah PBLR dengan kejadian stunting p = 0.002 serta antara asupan protein dengan stunting p = 0.000. Sementara itu, tidak terdapat hubungan signifikan antara riwayat berat badan lahir rendah BBLR. p = 0.426 maupun riwayat pemberian ASI eksklusif p = 0.490 dengan kejadian stunting. Kesimpulan penelitian bahwa faktor BBLR maupun pemberian ASI eksklusif bukan merupakan determinan utama yang memengaruhi kejadian stunting. Meskipun demikian, kedua faktor tersebut tetap penting untuk diperhatikan dalam upaya peningkatan status gizi anak secara umum, mengingat bukti-bukti dari studi lain yang menunjukkan pengaruhnya dalam jangka panjang terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.
Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Masyarakat di Desa Sibowi Wilayah Kerja Puskesmas Kamaipura Kabupaten Sigi: The Influence of Health Counseling on Community Knowledge, Attitudes, and Actions in Sibowi Village, Kamaipura Health Center Working Area, Sigi Regency Umi Kalsum; Sriyani Oktavia; Tri Septyo Indratno; Dewi Sugiarti; Helda Badarudin; Tri Eko; Prayitno Mulani; Lita Ulfa Ngaito; Elindawati Tutuf Arif; Hindun DJ Usman; Reza Alyani Djiko; Rahmatia; Febrianti; Reyhan; Finta Amalinda; Indrawan; Sudirman; Marselia Sandalayuk
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 4: April 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i4.7239

Abstract

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan salah satu upaya strategis dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang dilakukan melalui program pembinaan dan penyuluhan oleh berbagai pihak. Berdasarkan data yang diambil oleh peneliti dari Puskesmas Kamaipura Tahun 2024 menunjukkan bahwa jumlah Rumah Tangga di Desa Sibowi 1.160, jumlah rumah tangga yang disurvey dan dibina untuk perilaku hidup bersih dan sehat 95 rumah tangga. Dari hasil pembinaan terdapat 66 rumah tangga yang berPHBS baik dan 26 rumah tangga yang tidak berPHBS baik. Metode penelitian ini adalah kuantitatif, desain penelitian yang digunakan adalah pre-experimental design dengan pendekatan one group pretest-posttest design. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 30 masyarakat Desa Sibowi, sampel yang berjumlah 30 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji wilcoxon (uji-t berpasangan). Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan pre dan post test, nilai P 0,008 < 0,05. Hasil sikap pre dan post test, nilai P 0,212 > 0,05. Hasil tindakan pre dan post test nilai P 0,002 < 0,05. Kesimpulan ada pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan dan tindakan masyarakat sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan, namun tidak ada pengaruh pada sikap masyarakat sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan di desa Sibowi Wilayah Kerja Puskesmas Kamaipura. Saran Diharapkan bagi pihak Puskesmas Kamaipura, khususnya bagian promosi kesehatan Puskesmas Kamaipura untuk selalu mensosialisasikan program PHBS kepada kader dan masyarakat sehingga masyarakat mendapatkan informasi tentang penting dan manfaat PHBS.
Behavioral, environmental, and climatic factors associated with dengue hemorrhagic fever incidence in Limboto District, Gorontalo, Indonesia Sandalayuk, Marselia; Arda, Zul Adhayani; Hanapi, Sunarti; Hafid, Wahyuni; Pakaya, Ririn; Badu, Franning Deisi; Kanan, Maria; Sandalayuk, Daud; Baba, Julfa
Svāsthya: Trends in General Medicine and Public Health Vol. 2 No. 5 (2025): September 2025 (In Progress)
Publisher : PT. Mega Science Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70347/svsthya.v2i5.119

Abstract

Dengue hemorrhagic fever (DHF) remains endemic in Southeast Asia, with Indonesia reporting more than 131,000 cases and 1,135 deaths in 2022. In 2019, Gorontalo Province ranked fourth nationally in terms of incidence rate (101.53 per 100,000 population), with Gorontalo Regency accounting for 31.4% of the provincial cases in 2021. This study aimed to determine the factors associated with the incidence of dengue fever in the Limboto Health Center Working Area, Gorontalo Regency, in 2022. A cross-sectional research design was used. The research was conducted from April to July 2022 in the working area of the Limboto Health Center. The population and sample were people who lived in Limboto District, with 124 respondents. Simple random sampling was used. The independent variables were knowledge, attitude, action, water reservoir, air temperature, air humidity, and occupancy density. The dependent variable was the incidence of dengue hemorrhagic fever. The research instruments used were questionnaires, observation sheets, and hygrometers. The data were processed using univariate and bivariate analyses with SPSS at the 95% confidence level (p<0.05). Among the 124 participants, 33.1% (n=41) reported DHF infection during the study period. Chi-square analyses revealed no statistically significant associations between DHF incidence and knowledge (p=0.499, χ²=0.456), attitudes (p=0.526, χ²=0.401), preventive actions (p=1.000, χ²=0.000), water storage practices (p=0.763, χ²=0.091), ambient temperature (p=0.688, χ²=0.161), humidity (p=1.000, χ²=0.000), or household density (p=0.788, χ²=0.072). All p-values exceeded the 0.05 significance threshold, indicating insufficient evidence to reject the null hypotheses. No factors were significantly associated with DHF incidence in this cross-sectional analysis.
Determinan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) pada Balita Hafid, Wahyuni; Sandalayuk, Marselia; Zees, Dwi Chantika
Gorontalo Journal of Public Health VOLUME 7 NOMOR 1, APRIL 2024
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/gjph.v7i1.3789

Abstract

Data World Health Organization (WHO) pada tahun 2019 mencatat 5,2 juta kematian yang terjadi akibat penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi. Capaian imunisasi dasar lengkap (IDL) di Provinsi Gorontalo paling rendah terdapat di Kota Gorontalo dengan imunisasi terendah terdapat di wilayah kerja Puskesmas Sipatana yaitu 56,2%. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan faktor determinan imunisasi dasar lengkap (IDL) pada balita di Awilayah kerja Puskesmas Sipatana. Jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross secsional, sampel pada penelitian ini adalah ibu balita yang melakukan imunisasi dengan jumlah 110 responden menggunakan teknik purposive sampling yang dilakukan diwilayah kerja Puskesmas Sipatana dari tanggal 5-24 Februari tahun 2024. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar kuesioner dan datanya dianalisis menggunakan uji chi-square. Pada penelitian ini didapatkan imunisasi lengkap sebanyak 70 (63,6%) responden. Hasil analisis didapatkan bahwa variabel sikap ibu (p=0,025) dan keterjangkauan fasilitas kesehatan (p=0,044) memiliki hubungan dengan imunisasi dasar lengkap (IDL) pada balita diwilayah kerja Puskesmas Sipatana. Sedangkan variabel sosial budaya (p=0,906), sosial ekonomi (p=0,809), pengetahuan ibu (p=1,000), serta dukungan keluarga (p=0,886) tidak memiliki hubungan dengan imunisasi dasar lengkap (IDL) pada balita diwilayah kerja Puskesmas Sipatana. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang baik bagi ibu untuk kelengkapan imunisasi dasar pada balita, agar dapat mencegah dan mengurangi terjadinya penyakit akibat ketidaklengkapan imunisasi dasar.