Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Family Support and Dietary Adherence in Individuals with Type 2 Diabetes Mellitus in Banten, Indonesia Ramadhanty Khoirunnisa Salim Ridwan; Agil Dhiemitra Aulia Dewi
Jurnal Gizi dan Pangan Vol. 19 No. Supp.1 (2024)
Publisher : Food and Nutrition Society of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25182/jgp.2024.19.Supp.1.27-34

Abstract

The aim of this study was to determine the correlation between family support and dietary compliance in diabetes patients. This observational, crossectional study was conducted among 92 Type 2 Diabetes Mellitus (T2DM) patients age 20–70 years in Citangkil Public Health Center, Cilegon, Banten, Indonesia. Data were collected using self administered questionnaire to measure the dietary adherence and family support. Data was analyzed using Fisher Exact Test. Among 92 respondents that participated in the study, 84 (91.30%) reported having good family support, while 8 (8.70%) reported having inadequate family support. Family support associated with dietary adherence in individuals with T2DM (p<0.05) in the Citangkil I Public Health Center area, Cilegon I, Banten, Indonesia. Good family support is expectedto increase dietary adherence in T2DM patients.
Hubungan Asupan Vitamin D dengan Kadar Glukosa Darah Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Kota Yogyakarta Safitri, Putu Nur; Aulia Dewi, Agil Dhiemitra; Syagata, Anindhita Syahbi
JURNAL NUTRISIA Vol 26 No 2 (2024): September 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29238/jnutri.v26i2.334

Abstract

The number of diabetes mellitus patients in Indonesia is increasing. Vitamin D has a function to trigger insulin receptor expression, which results in a decrease in blood glucose levels. The prevalence of DM sufferers in Indonesia was recorded at 10.9%, while the prevalence in Yogyakarta City was 18.6% of people diagnosed with diabetes. The aim of this study was to find out whether there is a relationship between vitamin D intake and blood glucose levels of individuals suffering from type 2 diabetes mellitus in the city of Yogyakarta. This research is quantitative research with a cross sectional design. The independent variable for the study was vitamin D intake and the dependent variable was blood glucose levels, determined using a purposive sampling technique, with a sample size of 49 people. The measuring tools in this research were a characteristic questionnaire, the SQ-FFQ form, and a food photo book. Spearman rho correlation test will be used to analyze the data. The results showed that subjects in Yogyakarta City consumed less vitamin D than needed based on the RDA (600 IU/day) and there was no relationship between vitamin D intake and blood glucose levels in type 2 DM sufferers in Yogyakarta City with a value of p=0.6777 (p> 0.05) and the value of r = -0.0609 shows a tendency for a weak relationship and has a negative relationship direction, meaning that the higher the intake of vitamin D, the lower the blood glucose level. Vitamin D is not related to blood glucose levels in type 2 DM sufferers.
Kepedulian masyarakat sehat sebagai bentuk bela negara pada pilkada serentak di Bantul Khakim, Muhammad Salisul; Dewi, Agil Dhiemitra Aulia
Hasil Karya 'Aisyiyah untuk Indonesia Vol. 1 No. 2 (2022): April
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.905 KB) | DOI: 10.31101/hayina.2453

Abstract

Artikel ini berupaya menjelaskan bahwa setiap masyarakat memiliki kewajiban melakukan bela negara di tengah pandemi Covid-19 sesuai dengan peran dan kapasistas di wilayahnya masing-masing sebelum maupun setelah Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bantul. Salah satu kegiatan bela negara yang relevan pada masa ini dilakukan melalui edukasi hidup sehat. Kasus konfirmasi positif Covid-19 di Bantul dapat dikatakan paling tinggi di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Padukuhan Mertosanan Desa Potorono Kecamatan Banguntapan merupakan salah satu wilayah di Bantul dengan kasus yang tinggi, sementara itu mobilitas sosial masyarakat masih tergolong cukup tinggi pula tanpa diimbangi dengan edukasi terkait pandemi Covid-19. Pengabdian ini dilakukan dengan metode koordinasi, promosi, sosialisasi, pemberdayaan sumber daya masyarakat, dan edukasi, hingga metode monitoring, evaluasi dan pelaporan terkait dengan kepedulian masyarakat sehat sebagai bentuk bela negara di tengah pandemi Covid-19. Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa masyarakat memiliki potensi untuk melakukan bela negara sesuai dengan peran dan kapasistasnya masing-masing. Kegiatan gotong royong saling membantu bagi warga terdampak Covid-19 dengan iuran kampung, membagikan sembako, membagikan alat-alat kesehatan, hingga menjaga kebersihan di tempat pelayanan publik seperti Masjid.
Program Peer Modeling untuk Pencegahan Stunting pada Kelompok Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) Sahaja di SMP N 1 Gamping, Yogyakarta Suryani; Agil Dhiemitra Aulia Dewi; Dyorita, Andhita
Masyarakat Berdaya dan Inovasi Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/mayadani.v5i1.186

Abstract

Remaja dengan status gizi yang buruk menjadi awal mata rantai kasus stunting. Kelompok PIK-R yang dikembangkan di sekolah dapat menjadi model intervensi untuk meningkatkan strategi pencegahan perkawinan anak berbasis komunitas. Kegiatan yang dilaksanakan PIK-R di sekolah bertujuan meningkatkan pengetahuan terkait kesehatan reproduksi remaja, seksualitas, kehamilan berisiko, BBLR dan stunting. Kelompok PIK-R di SMPN 1 Gamping sudah terbentuk dengan nama PIK-R Sahaja namun kurang berkembang secara optimal karena kurangnya kemampuan dan kepercayaan diri remaja pengurus PIK R Sahaja. Selain itu, pengelolaan program PIK R Sahaja belum berjalan karena belum jelasnya alur PIK R dan fasilitas yang dibutuhkan belum tersedia dengan memadai. Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk mengaktifkan kembali kegiatan PIK-R Sahaja dengan membekali pengurus dengan ilmu konseling, gizi, dan edukasi berbasis peer group. Pengadaan fasilitas standar yang memadai untuk konseling juga akan dilakukan. Hasil dari kegiatan tersebut adalah terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan pengurus dan kader sebagai peer modeling dalam melakukan peer educator, peer counselor, penilaian status gizi dan kesehatan mental yang baik untuk mencegah stunting sejak dini. Pengurus dan kader PIK-R antusias dalam pelaksanaan peergroup serta mampu memanfaatkan fasilitas yang disediakan untuk kegiatan PIK-R. Simpulan kegiatan ini adalah pelatihan PIK-R mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader PIK-R SMP N 1 Gamping.
PARTISIPASI PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT DESA MELALUI PEMERIKSAAN KESEHATAN DAN EDUKASI GIZI Agil Dhiemitra Aulia Dewi; Muhammad Salisul Khakim
Abdi Geomedisains Vol. 3, No. 2, January 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/abdigeomedisains.v3i2.302

Abstract

Indonesia saat ini mengalami permasalahan gizi ganda. Hasil survey Riset Kesehatan Dasar (2013) menunjukkan bahwa prevalensi penyakit tidak menular trendnya semakin meningkat dan penyakit menular masih terjadi di Indonesia. Ranting Aisyiyah Wonokromo memiliki anggota berjumlah sekitar 35 orang dengan rentang usia 30 – 70 tahun yang merupakan usia rentan mengalami penyakit degenerative. Permasalahan yang dihadapi yaitu: (1) Belum adanya edukasi kesehatan dan gizi termasuk tentang pola hidup sehat dan Gerakan Masyarakat Indonesia Sehat di Ranting Aisyiyah Wonokromo, Pleret, (2) Beberapa anggota Ranting Aisyiyah Wonokromo, Pleret belum mengetahui tentang pola hidup sehat dan Gerakan Masyarakat Indonesia Sehat, (3) Belum ada media edukasi pola hidup sehat dan Gerakan Masyarakat Indonesia Sehat di Ranting Aisyiyah Wonokromo, Pleret, (3) Jarang sekali ada pemeriksaan kesehatan rutin di Ranting Aisyiyah Wonokromo, Pleret.  Metode yang digunakan adalah ceramah edukasi gizi seimbang untuk penyakit degeneratif dan pemeriksaan kesehatan berupa tes darah cepat, pemberian leaflet, dan pelatihan singkat penggunaan spignomanometer digital kepada pengurus Ranting Aisyiyah Wonokromo. Dari total anggota PRA Wonokromo berjumlah 35 orang,  sebagian saja yang hadir (20- 29 orang) mengikuti edukasi dan pemeriksaan kesehatan. Dari 10 peserta yang memiliki data lengkap dalam 2 kali pemeriksaan, terdapat perbedaan tekanan darah diastole sebelum edukasi dan pemeriksaan kesehatan dengan sesudah (terjadi penurunan)  (p<0.05). Beberapa penelitian menunjukkan pemberian edukasi gizi menggunakan media seperti leaflet dinilai lebih baik dibandingkan tanpa media edukasi. Edukasi gizi dan pemeriksaan kesehatan dengan metode penyuluhan, pemberian leaflet dan pelatihan singkat efektif meningkatkan kesehatan anggota PRA Wonoromo.
Aktivitas Fisik Berhubungan dengan Status Gizi Lebih pada Siswa di Asrama Putri Saputro, Heru; Syagata, Anindhita Syahbi; Dewi, Agil Dhiemitra Aulia
Pontianak Nutrition Journal (PNJ) Vol 7, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/pnj.v7i2.1522

Abstract

Status gizi adalah keadaan tubuh yang dihasilkan dari keseimbangan antara asupan dan kebutuhan gizi. Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan berat badan berlebih dan obesitas. Selain itu, asupan zat gizi juga perlu diperhatikan untuk memenuhi kebutuhan energi dan gizi yang baik melalui konsumsi makanan di sekolah. Siswa SMA yang tinggal di asrama memerlukan perhatian terhadap asupan gizinya, yang dapat dipantau melalui penyelenggaraan makanan di asrama sekolah. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dan status gizi lebih pada remaja putri di asrama. Penelitian ini bersifat observasional dengan pendekatan cross sectional, Pengambilan sampel secara purposive sampling dengan jumlah 58 siswa putri kelas X dan XI SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Teknik pengumpulan data aktivitas fisik menggunakan formulir aktivitas fisik dan dihitung dengan nilai Physical Activity Level (PAL). Data status gizi diukur dengan antropometri (tinggi dan berat badan) dan dihitung menggunakan IMT/U. Uji hubungan dilakukan dengan Fisher exact 3x3. Hasil penelitian responden memiliki kategori aktivitas ringan (65,5%), gizi normal (72,4%), gizi lebih (22,4%), dan obesitas (5,17%). Hasil uji bivariat menunjukan terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan status gizi lebih remaja putri (p <0,05)
The relationship between stress levels and the habits of consuming high-sugar food among undergraduate students 'Azizah, Zulfa; Putriana, Dittasari; Dewi, Agil Dhiemitra Aulia
Jurnal Cakrawala Promkes Vol. 7 No. 1 (2025): February
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jcp.v7i1.11544

Abstract

The SKI 2023 survey revealed that 81% of students consume foods high in sugar, while a preliminary study found that severe academic stress increases by 34.2% among students aged 21 to 25. High-sugar food consumption is believed to help reduce stress temporarily. This study aims to investigate the relationship between stress levels and the consumption of high-sugar foods among students at Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta (UNISA). This analytical observational research employed a cross-sectional design. The sample consisted of 168 students aged 18 to 25 who were selected using purposive sampling. Data were obtained through the UNISA-UiTM (Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta and Universitas Teknologi MARA) 2023 Mental Health research. Respondent characteristics were collected using a structured questionnaire, high-sugar food consumption habits were assessed using the Q-FFQ, and stress levels were measured with the DASS questionnaire. Data collection was conducted both online and offline. Spearman rank correlation analysis was performed, with a significance threshold of p < 0.05. The findings revealed that 39.2% of students experienced stress, while 52.98% had a habit of consuming high-sugar foods. However, the analysis showed no statistically significant relationship between stress levels and high-sugar food consumption (p = 0.11). While no direct correlation was established, high-sugar food consumption remains a concern due to its potential health impacts. Students are encouraged to adopt healthier dietary habits by monitoring their sugar intake, reading nutritional labels, and limiting high-sugar foods to 1–3 times per week. Promoting awareness of balanced diets and stress management techniques may help improve students' mental and physical well-being.
Pengaruh Suhu Pengeringan Terhadap Kandungan Tanin dan Uji Daya Terima pada Teh Rambut Jagung Aulia Dewi, Agil Dhiemitra; Fauzia, Faurina Risca; Nur Dwiana, Nidia
Sriwijaya FoodTech Journal Vol 2 No 01 (2025): Sriwijaya Foodtech Journal
Publisher : Prodi Teknologi Hasil Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64723/sftj.v2i01.13

Abstract

Teh rambut jagung merupakan teh herbal yang memiliki khasiat untuk kesehatan. Rambut jagung mengandung zat yang berguna bagi kesehatan karena mengandung antioksidan (Alwi & Laeliocattleya, 2020). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kandungan tanin pada perbedaan suhu pengeringan rambut jagung serta kaitan kadar tanin terhadap tingkat kesukaan panelis pada teh rambut jagung. Desain penelitian ini menggunakan jenis kuasi eksperimental (semu eksperimental) dengan rancangan acak lengkap (RAL). Penelitian ini dilakukan uji daya terima di Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta dan analisis kandungan tanin teh rambut jagung di Chem-Mix Laboratorium. Jumlah panelis sebanyak 25 orang, kriteria semi terlatih. Pengumpulan data menggunakan kuisioner untuk penilaian uji hedonik yang berisi indikator rasa, warna, aroma, dan kesukaan keseluruhan (overall) terhadap tiga formula teh rambut jagung dengan perlakuan suhu pengeringan 55 oC, 60 oC, dan 65 oC selama 2,5 jam. Penilaian dalam kuisioner terdiri dari skor 1-5, skor 1= sangat tidak suka, skor 2 = tidak suka, skor 3 = biasa saja, skor 4 = suka, dan skor 5 = sangat suka. Hasil uji statistik dengan ANOVA membuktikan suhu pengeringan teh rambut jagung tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap hasil daya terima aroma, rasa, warna, dan keseluruhan. Pada indikator aroma p-value (0,8821), rasa (0,6741), warna (0,0526) dan kesukaan keseluruhan (0,5024). Uji kadar tanin dilakukan dengan Metode Spektrofotometri Chanwitheesuk et al. (2004). Berdasarkan hasil uji statistik, suhu pengeringan memiliki pengaruh terhadap kadar tanin p-value (0,0000) artinya Ha diterima, terdapat pengaruh suhu pengeringan terhadap kadar tanin. Semakin tinggi suhu pengeringan maka semakin tinggi kadar taninnya.
HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN PERILAKU MAKAN MAHASISWA DI INDONESIA Ikhnaton, Nadia; Dewi, Agil Dhiemitra Aulia; Fauzia, Faurina Risca
Jurnal Gizi dan Pangan Soedirman Vol 9 No 1 (2025): JURNAL GIZI DAN PANGAN SOEDIRMAN
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi, Jurusan Kesmas Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jgipas.2025.9.1.13111

Abstract

Mental health in students can be caused by academic stress. Academic stress is a pressure that occurs caused by competition or academic demands. Students who feel stressed can experience troubled appetites. Experiencing stress will cause the release of hormones that affect eating behavior. When someone experiences stress, they tend to have unhealthy behaviors such as eating too little, overeating, eating fatty foods, or eating foods with excessive sugar. The study applied a quantitative approach using a cross-sectional design. Data collection was done through distributing a questionnaire to Indonesian students totaling 180 students as respondents. The results of the study showed a relationship between stress and 6 categories of eating behavior (low-fat eating, emotional eating, sweet snacking, cultural/environmental/healthy eating behavior, meal planning, and skipping meals). The Spearman correlation test showed a significant relationship in the category of emotional eating (p-value = 0.0001, r = 0.2874), cultural//environmental/healthy eating behavior (p-value 0.0476, r = -0.1479, skipping meals (p-value = 0.0001, r = 0.2856), in contrast, there was an insignificant relationship in the category of low-fat foods (p-value = 0.9977, r = - 0.0002), sweet snacking (p-value = 0.1625, r = 0.1045), and meal planning (p-value = 0.9051, r = 0.0090).
The correlation between mental health and eating behavior in Indonesian college students: a cross-sectional study Dewi, Agil Dhiemitra Aulia; Muniandy, Naleena Devi; Subardjo, Ratna Yunita Setiyani; Nurmaguphita, Deasti; Fauzia, Faurina Risca
JHeS (Journal of Health Studies) Vol. 9 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31101/jhes.4023

Abstract

The prevalence of mental health disorders in Indonesia from the 2018 Basic Health Research data shows anxiety disorders of 9.8%, depression of 6%. Whereas, in 2022 from I-NAMHS data, the value increased 26.7% for anxiety disorders and total mental disorders of 34.9%, especially among adolescents and students. This study aims to explore the eating behavior and mental health status of college students in Indonesia. This study employed a quantitative descriptive research design with a cross-sectional approach. The inclusion criteria for this study included college students in Indonesia from diploma/S1/S2 programs aged 16-30 years. The exclusion criteria for the study were research respondents who were diagnosed by a doctor with chronic diseases such as diabetes, kidney failure, heart disease, stroke, mental or psychiatric disorders. Quantitative research data collection used online questionnaires (DASS-21 and EBPQ) which were distributed to respondents using social media platforms. The sample size of the study was 549 people. The sample selection used the Convenience Sampling method. Data were analyzed using STATA. The study showed that 549 respondents from 32 provinces in Indonesia; 68 (12.39%) people experienced depression; 166 (30.24%) people experienced anxiety, and 37 (6.74%) people experienced stress. Stress, anxiety, and depression showed a significant relationship to emotional eating behavior, fast food planning, and skipping meals (p<0.05). This study can provide a deeper understanding of stress, anxiety, and depression that can affect eating behavior, so that it can be the basis for public education and interventions for healthier eating patterns to improve mental and physical health.