Claim Missing Document
Check
Articles

Siswa dan Tekanan Sosial: Dapatkah Konformitas Memprediksi Perilaku Agresif? Muharsih, Lania; Singadimedja, Holy Greata; Asmaranti, Anggia
Jurnal Psikologi dan Konseling West Science Vol 3 No 03 (2025): Jurnal Psikologi dan Konseling West Science
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/jpkws.v3i03.2529

Abstract

Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengkaji sampai mana konformitas berpengaruh terhadap perilaku agresif pada siswa di SMPN 1 Lemahabang. Metode penelitian yang digunakan dengan kuantitatif dengan desain asosiatif kausalitas. Sampel berjumlah 277 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan quota sampling. Instrumen yang digunakan yaitu The Buss-Perry Aggression Questionnaire (BPAQ) dengan 29 aitem dan The Conformity Scale (CS) dengan 11 aitem. Untuk mengetahui pengaruh variabel konformitas terhadap perilaku agresif, data dianalisis menggunakan uji regresi sederhana dengan bantuan program SPSS versi 27.0 for Windows. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara konformitas terhadap perilaku agresif, dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 <0,05. Adapun kontribusi pengaruh konformitas terhadap perilaku agresif adalah sebesar 8,2%. Temuan ini menunjukkan bahwa konformitas dapat meningkatkan kecenderungan perilaku agresif pada remaja, khususnya dalam konteks tekanan kelompok sosial. Dengan demikian, semakin tinggi tingkat konformitas yang dimiliki individu, semakin besar pula potensi munculnya perilaku agresif.
Merogoh Kocek demi Idola: Bagaimana Kecanduan Internet dan Pemujaan Selebriti Memicu Pembelian Kompulsif NCTzen? Muharsih, Lania; Maulidia, Ananda Saadatul; Azizi, Ilham Mochamad
Jurnal Psikologi dan Konseling West Science Vol 3 No 03 (2025): Jurnal Psikologi dan Konseling West Science
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/jpkws.v3i03.2531

Abstract

Pembelian merchandise Kpop secara berlebihan dapat memicu perilaku pembelian kompulsif. Dua faktor yang diyakini berkontribusi terhadap perilaku ini adalah kecanduan internet dan pemujaan terhadap selebriti. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat pengaruh kecanduan internet dan pemujaan selebriti terhadap perilaku pembelian kompulsif di kalangan NCTzen yang berdomisili di Karawang. Penelitian ini melibatkan 204 responden. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian kausal, dan pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik non-probability sampling melalui metode snowball. Peneliti menggunakan 3 skala instrumen, mencakup Edwards Compulsive Buying Scale (ECBS), Internet Addiction Test (IAT), dan Celebrity Attitude Scale (CAS). Hasil analisis secara simultan menunjukkan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Temuan ini mengindikasikan bahwa kecanduan internet dan pemujaan selebriti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku pembelian kompulsif. Dengan demikian, semakin tinggi tingkat kecanduan internet dan pemujaan selebriti, semakin tinggi pula potensi individu untuk terlibat dalam perilaku pembelian kompulsif.
Pembelian Impulsif Produk Fashion pada Generasi Z Kabupaten Karawang: Peran Kontrol Diri dan Konformitas Teman Sebaya dalam Era Belanja Digital Melalui Platform Shopee Muharsih, Lania; Minarsih, Yulyanti; Ardiansyah, Fachri Rizki
Jurnal Psikologi dan Konseling West Science Vol 3 No 03 (2025): Jurnal Psikologi dan Konseling West Science
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/jpkws.v3i03.2548

Abstract

Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh kontrol diri dan konformitas terhadap pembelian impulsif produk fashion pada Generasi Z pengguna Shopee di Kabupaten Karawang. Dengan pendekatan kuantitatif dan desain kausalitas, data diperoleh melalui accidental sampling terhadap 204 responden menggunakan instrumen IBTS, BSCS, dan The Conformity Scale. Analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa kontrol diri berpengaruh negatif signifikan, sedangkan konformitas berpengaruh positif signifikan terhadap pembelian impulsif. Secara simultan, kedua variabel menjelaskan 36% variansi pembelian impulsif, dengan kontribusi konformitas (25%) lebih dominan dibanding kontrol diri (11%). Kebaruan penelitian ini terletak pada penggabungan faktor internal (kontrol diri) dan eksternal (konformitas) dalam konteks lokal Generasi Z Karawang, khususnya pengguna Shopee. Hasil ini menegaskan pentingnya literasi digital sebagai strategi pencegahan perilaku pembelian impulsif di kalangan generasi muda.
Merchandise yang Melimpah: Mampukah Harga Diri Memprediksi Perilaku Konsumtif NCTzen Karawang? Muharsih, Lania; Singadimedja, Holy Greata; Sulistiyowati, Eka
Jurnal Psikologi dan Konseling West Science Vol 3 No 03 (2025): Jurnal Psikologi dan Konseling West Science
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/jpkws.v3i03.2556

Abstract

Perilaku konsumtif di kalangan penggemar NCT, khususnya dalam pembelian merchandise menunjukkan bahwa membeli tidak lagi didorong oleh kebutuhan, melainkan oleh dorongan psikologis seperti harga diri. Tujuan penelitian ini guna mengetahui pengaruh harga diri terhadap perilaku konsumtif pembelian merchandise di kalangan penggemar NCT di Karawang. Metode yang digunakan ialah kuantitatif dengan desain kausalitas. Teknik pengambilan sampel yang dipakai berupa snowball sampling. Populasi penelitian ini adalah penggemar NCT di Karawang, dengan jumlah responden sebanyak 204. Alat ukurnya yang dipakai yakni Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES)  dengan 10 item dan Skala Konstruk Perilaku Konsumtif dengan 24 item. Data dianalisis dengan teknik regresi linier sederhana. Temuan ini mengungkapkan bahwa terdapat pengaruh harga diri terhadap perilaku konsumtif, dengan tingkat sig. 0,000 (p<0,05). Temuan ini mengindikasikan bahwa individu dengan tingkat harga diri yang tinggi cenderung memiliki tingkat perilaku konsumtif yang tinggi pula. Penelitian ini membantu memahami bagaimana pengaruh harga diri terhadap perilaku konsumtif dalam suatu fandom. Hasilnya juga bisa menjadi dasar untuk membuat program psikologis yang dapat membantu mengatasi perilaku konsumtif yang berlebihan.