Claim Missing Document
Check
Articles

PERBEDAAN STRES AKADEMIK PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN BERDASARKAN JENIS KELAMIN DI FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG Nur Hafifah; Esti Widiani; Wahidyanti Rahayu H.
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 2, No 3 (2017): Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.886 KB) | DOI: 10.33366/nn.v2i3.581

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan stres akademik pada mahasiswa keperawatan berdasarkan jenis kelamin di Universitas Tribhuwana Tunggadewi.Desain penelitian yang digunakan adalah komparatif. Jumlah populasi sebanyak ± 525 mahasiswa dan sampel diambil secara acak stratifikasi (stratified random sampling) sebanyak 308 mahasiswa dengan laki-laki 131 dan perempuan 177 mahasiswa. Instrument yang digunakan adalah kuisioner student-life stress inventory (SSI) dengan skala Likert, dan menggunakan analisa data uji T-test independent. Teknik pengumpulan data dimulai dengan mengurus surat izin di Bakesbangpol, setelah selesai perizinan peneliti kemudian menyebarkan kuisioner kepada semua responden. Kuisioner yang sudah terkumpul kemudian ditabulasi dan di analisis data.Hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden mengalami stres akademik sedang yaitu sebesar 41,9% atau 129 responden dengan jumlah 60 responden laki-laki dan 69 responden perempuan. Uji T-test menunjukkan nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,093 pada responden laki-laki dan 0,092 pada responden perempuan. H0 diterima yang artinya tidak terdapat perbedaan stres akademik antara mahasiswa keperawatan laki-laki dan perempuan yang ada di Fikes Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang.Hasil ini disebabkan karena kesamaan stressor ataupun tekanan akademik yang diberikan dan yang diterima diterima antara mahasiswa keperawatan perempuan dan laki-laki selama kuliah.
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG AUTISME DENGAN TINGKAT KECEMASAN ORANGTUA YANG MEMILIKI ANAK AUTISME DI SEKOLAH LUAR BIASA BHAKTI LUHUR MALANG Ermelinda Jeniu; Dyah Widodo; Esti Widiani
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.779 KB) | DOI: 10.33366/nn.v2i2.445

Abstract

Pengetahuan orang tua dalam mendidik dan mengasuh anak autis sangat penting. Pengetahuan juga sangat berpengaruh pada tingkat kecemasan orangtua dari anak penderita autisme hal ini terkadang timbul perasaan bersalah atau cemas yang disebabkan karena kurangnya pengetahuan orangtua mengenai autisme. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang autism dengan tingkat kecemasan orang tua yang memiliki anak autisme di Sekolah Luar Biasa Bhakti Luhur Malang. Penelitian ini menggunakan desain correlation dengan metode pendekatan cross sectional. Populasinya adalah orang tua Autisme sebanyak 40 orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 36 orang. Pengambilan sampel dengan purposive sampling. Data dianalisis dengan menggunakan uji statistic spearman rank dengan derajat kemaknaan (0,05). Hasil uji statistik penelitian di ketahui sebagian besar pengetahuan responden masuk kategori cukup sebanyak 15 orang (41,7%), dan sebagian besar tingkat kecemasan responden masuk dalam kategori cemas berat sebanyak 26 orang (72,2%). Hasil analisis bivariat menunjukan p-value= 0,000 < α 0,05 artinya ada hubungan antara pengetahuan dengan tingkat kecemasan orang tuadan nilai (r) = 0,372 yang menunjukan adanya korelasi yang rendah. Saran yang dapat direkomendasikan kepada orang tua adalah diharapkan untuk menambah wawasan berupa informasi yang terkait dengan masalah autisme. Kata kunci : Autis, Pengetahuan, Tingkat kecemasan.
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL TAHAP INDUSTRY VS INFERIORITY ANAK USIA SEKOLAH (6 – 12 TAHUN) DI SDN TLOGOMAS 1 KECAMATAN LOWOKWARU MALANG Yohanes Dudu; Farida Halis Dyah Kusuma; Esti Widiani
Nursing News : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.444 KB) | DOI: 10.33366/nn.v1i2.436

Abstract

Perkembangan seorang anak itu sendiri sangat di pengaruhi oleh pola asuh yang di berikan oleh orang tua. Pola asuh merupakan suatu model atau cara mendidik anak yang merupakan suatu kewajiban dari setiap orang tua dalam usaha membentuk pribadi anak yang sesuai dengan masyarakat pada umumnya. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengatahui hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan psikososial tahap industry vs inferiority anak usia sekolah (6 - 12 tahun) di SDN. Tlogomas 1 Kecamatan Lowokwaru Malang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang merupakan penelitian non experimental dengan deskriptif analitik.Jumlah populasi sebanyak 182 orang dengan Pendekatan cross sectional menggunakan teknik Stratified Proportional Random Sampling. Jumlah sampel 35 orang tua yang mempunyai anak usia sekolah dan 35 anak usia sekolah. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 30 Juli 2015 s/d 07 Agustus 2015. Uji statistik menggunakan uji statistika Chi Kuadrat (x^2) pada taraf kesalahan 5 %. Hasil penelitian didapatkan pola asuh demokratis 18 pengasuh orang tua (51,50%) dan untuk perkembangan psikososial tahap Industry sebanyak 19 anak (54,28%). Berdasarkan dari 35 reponden yang diteliti dan hasil pengukuran menggunakan uji statistika Chi Kuadrat (x^2) pada taraf kesalahan 5 % (0,05), di peroleh nilai p 0,118 > 0,05 maka H0 gagal di tolak dan H1 yang artinya tidak ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan psikososial tahap industry vs inferiority anak usia sekolah di SDN. Tlogomas 1 Kecamatan Lowokwaru Malang. Bagi peneliti selanjutnya dapat menggunakan metode lain yang lebih akurat seperti metode kualitatif dan menggunakan analisis multivariat. Kata Kunci: Pola Asuh Orang Tua, Perkembangan Psikososial Anak
Depresi dan Kesepian Pada Lanjut Usia Saat Pandemi COVID-19 Esti Widiani; Nurul Hidayah; Abdul Hanan
Ners Jurnal Keperawatan Vol 18, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/njk.18.1.17-25.2022

Abstract

The ongoing COVID-19 pandemic has had a psychological impact on the elderly. The elderly feel lonely and depressed. Spirituality to deal with the pandemic is needed by the elderly. This study aims to determine the relationship between spirituality with depression and loneliness in the elderly. This research was conducted with a cross-sectional approach using a questionnaire on 142 elderly respondents. Based on the Spearman rank correlation test results, there is a unidirectional relationship between spirituality scores and depression scores with a p-value of 0.038 (p <0.05). The correlation coefficient between spirituality scores and depression scores is 0.174, which means that the higher the spirituality score, the higher the depression score with feeble relationship strength. There is a direct relationship between spirituality with a p-value of 0.00 (p <0.05). The correlation coefficient value between spirituality score and loneliness score is 0.306, which means that the higher the spirituality score, the higher the loneliness score with low relationship strength. Spirituality is not the only factor that can improve depression and loneliness in the elderly during the COVID-19 pandemic. Other aspects need to be identified to help overcome depression and loneliness in the elderly.
Pemberian Komunikasi Terapeutik Pada Pasien Skizofrenia Dalam Mengontrol Halusinasi Di RS Jiwa Menur Surabaya Yosi Apriliani; Esti Widiani
Ners Jurnal Keperawatan Vol 16, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/njk.16.2.61-74.2020

Abstract

Hallucinations are absorption (perception) of the five senses without any stimulation from outside. The way to control hallucinations is by conducting therapeutic communication. Therapeutic Communication is communication done by nurses during nursing interventions to help the patient's healing process and help patients overcome the problems they face through communication. Nurse's therapeutic communication has four phases of communication namely the phase of pre-interaction, orientation or introduction, work and termination. This study aims to improve the ability of schizophrenia patients in controlling hallucinations in Menur Mental Hospital Surabaya. The method in this research was a case study using two subjects. The results of this study indicate that after doing therapeutic communication with a frequency of 6 sessions in 6 days both subjects experienced an increase in the ability to control hallucinations. Therapeutic communication can improve the ability to control the hallucinations of the subject if it is done in stages according to the process that can be used.
Relaksasi Otot Progresif Pada Klien Diabetes Mellitus Dengan Masalah Keperawatan Ansietas (Studi Kasus) Yana Karina; Esti Widiani2
NERSMID : Jurnal Keperawatan dan Kebidanan Vol. 3 No. 1 (2020): Mei
Publisher :

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes Mellitus is an increase in blood sugar levels (hyperglycemia), this disease causes anxiety problems for sufferers. The purpose of this study was to determine progressive muscle relaxation in helping to overcome anxiety in people with diabetes mellitus. This research method is a case study design with a nursing process approach which includes assessment, data analysis, nursing diagnoses, planning, implementation and evaluation. Based on the results of the study after being given the patient's anxiety intervention decreased to the range of mild anxiety response. Provision of progressive muscle relaxation therapy interventions, can reduce susceptible anxiety response to the client and progressive muscle relaxation can also be used for diabetics who experience gangrene with the condition of avoiding the vulnerable parts of injury when making movements. Suggestions for nursing staff are expected to continue and find other nonpharmacological therapies for patients with diabetes mellitus with anxiety problems.
PENGARUH SHOLAT TAHAJUD TERHADAP DEPRESI PADA SANTRI DI PESANTREN AN-NUR 2 BULULAWANG MALANG Esti Widiani; Doddy Indrawan
Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.632 KB) | DOI: 10.33366/cr.v2i2.588

Abstract

Depression is a problem that is associated with the natural feeling. Depression should be handled appropriately and accurately so as to provide healing benefits. Tahajud prayers, prayers are held in the evening is very beneficial for the body. The purpose of this study was to analyze the influence of depression on praying tahajjud on students in pesantren An-Nur 2 Bululawang Malang. This research design using pre experimental design approach one group pre test post test design. Sampling was done by purposive sampling as many as 6 people. Analysis of the data used is the Wilcoxon test with α = 0.05. Levels of depression before treatment as much as 17% of respondents experiencing severe levels of depression and very heavy, and as much as 66% of respondents experienced moderate depression. Given the results obtained after treatment by 17% of respondents experiencing severe levels of depression, depression levels as much as 66% lighter and 33% of respondents did not have depression. From the analysis results obtained p-value of 0.027
PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP KEMAMPUAN IBU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL OTONOMI TODDLER Esti Widiani; Ahsan Ahsan; Lilik Supriati
Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.45 KB) | DOI: 10.33366/cr.v4i1.469

Abstract

Masalah kesehatan khususnya perkembangan psikososial menjadi salah satu masalah yang perlu untuk diperhatikan, sehingga perlu upaya peningkatan kesehatan sepanjang rentang kehidupan. Masa kritis yang memerlukan stimulasi diantaranya yaitu usia toddler atau kanak-kanak. Tujuan dalam penelitian ini adalah memperoleh gambaran tentang Pengaruh Penyuluhan Kesehatan terhadap Kemampuan Ibu dalam Menstimulasi Perkembangan Psikososial Otonomi Toddler. Desain penelitian yang digunakan adalah pre experimental design dengan pendekatan pre-post test.. Teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah simple random sampling dengan didapatkan 26 sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan skor kemampuan ibu dalam menstimulasi perkembangan psikososial otonomi sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan kesehatan dengan nilai p 0,09 (p>0,05). Kemampuan ibu dalam menstimulasi perkembangan psikososial otonomi ini dapat meningkat secara signifikan dengan pertemuan penyuluhan kesehatan dilakukan lebih dari 1 (satu) kali dalam waktu yang cukup untuk bisa mempraktikkan cara-cara stimulasi secara langsung yang diajarkan perawat
KAITAN ANTARA KEMAMPUAN IBU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL OTONOMIDENGAN SEPARATION ANXIETY PADA TODDLER Esti Widiani; Erlisa Candrawati
Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.111 KB) | DOI: 10.33366/cr.v5i3.705

Abstract

Toddler merupakan tahapan perkembangan psikososial kedua setelah infant dimana berada pada rentang usia 18 bulan sampai 36 bulan. Agar tidak terjadi kegagalan dalam melewati tahap perkembangan psikososial otonomi versus ragu-ragu atau malu maka diperlukan pemberian stimulasi yang baik. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kemampuan ibu menstimulasi perkembangan psikososial otonomi dengan separation anxiety pada anak toddler. Penelitian ini menggunakan desain observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di Desa Kemantren, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah accidental sampling dengan jumlah sampel yang dididapatkan sebanyak 168 responden. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan ibu merupakan modifikasi dari Infant-Toddler Child Care HOME Inventory. Instrumen yang digunakan untuk mengukur separation anxiety merupakan modifikasi dari Spence Children Anxiety Scale dan Preschool Anxiety Scale. Analisis data yang digunakan adalah spearman rank dengan hasil secara statistik ada hubungan yang bermakna antara kemampuan ibu menstimulasi perkembangan psikososial otonomi dengan separation anxiety pada toddler dengan nilai p= 0,000 (p
HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN IBU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL OTONOMI YANG DIBERIKAN KELOMPOK TERAPEUTIK DENGAN SEPARATION ANXIETY PADA TODDLER Esti Widiani
Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.481 KB) | DOI: 10.33366/cr.v4i3.441

Abstract

Perkembangan psikososial menjadi salah satu masalah yang perlu untuk diperhatikan, sehingga perlu upaya peningkatan kesehatan sepanjang rentang kehidupan. Masa kritis yang memerlukan perhatian diantaranya yaitu usia toddler yang merupakan usia rentan mengalami separation anxiety. Tujuan dalam penelitian ini adalah memperoleh gambaran tentang hubungan kemampuan ibu dalam menstimulasi perkembangan psikososial otonomi toddler yang diberikan kelompok terapeutik dengan separation anxiety pada toddler. Desain penelitian yang digunakan adalah korelasi. Teknik pengambilan sampel adalah simple random sampling dengan 25 sampel. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara kemampuan ibu menstimulasi perkembangan psikososial otonomi dengan separation anxiety pada toddler nilai p 0,009 (p value < 0,05) dan nilai r = -0,513 yang menunjukkan kekuatan hubungan sedang dimana semakin baik kemampuan ibu, maka semakin menurun kecemasan berpisah pada toddler. Kemampuan ibu dalam menstimulasi perkembangan psikososial otonomi ini supaya dipertahankan dan ditingkatkan agar toddler dapat mencapai perkembangan optimal terhindar dari separation anxiety.
Co-Authors Abdul Hanan Abdul Hanan Abdul Hanan Ade Firman Agus Setyo Utomo Ahsan Ahsan Anggraini, P. Anggun Setyarini Anjarsari, Dinda Risma Putri Arief Bachtiar Arnoldina Martha Ema ARY KURNIAWAN Astri Astri Atti Yudiernawati Beki Tumewo Boyke Pangemanan Budiono Budiono Debora Biri Tara Dera Lukita Sari Desten Welnimus Adu Dina Adhila Dina Dewi Anggraini Dince Sari Rambu Amma Dinda Risma Putri Anjarsari Dionesius Adolfus Raga Doddy Indrawan Dorkas Tange Wini Dwi Anggraini Dyah Widodo Dyna Wardhani Egi Sumitra Eka Arvi Sukmawan Elvina Goveia Leite Ema Marlina Ema Marlina Erlisa Candrawati Erlisa Candrawati Ermelinda Jeniu Evy Safitri Farida Halis Farida Hallis Dyah Kusuma Frederikus Kely Gabriel Rahaq Haniza Haniza Hermina Nona Imelda Imelda Ira Rahmawati Ira Rahmawati Irene R.N. Latue Irmawan, Aurel Fendi Ita Historyana Kasiati Kasiati, ., Kasiati, Khorida Alvima Maul Jannah Kitri Nour Hamidea Kundarti, Finta Isti Lilik Supriati Lingling Marinda Palupi Lingling Marinda Palupi Lingling Marinda Palupi Lucia Retnowati Maidatul Hasanah Maidatul Ustadiyah Maria Fransiska Wulandari Maria Magdalena Sri Widiastuti Maria Resti Usfinit Munizar Munizar Nasuha Nasuha Nasution, Annio Indah Lestari Nety Herawati Ngesti W. Utami Noviasari Noviasari Nur Fauzi Marindra Nur Hafifah Nur Halilah NURUL HIDAYAH Nurul Hidayah Nurul Pujiastuti Nurul Pujiastuti Palupi, Lingling Marinda Pertiwi Perwiraningtyas Pitono Pipit Hari Popy Anggraini Ridho Putra Ridwan Ridwan Ronasari Mahaji Putri Sari, Marlynda Happy Nurmalita Sartiwi Sartiwi Satria Yudha K. Setyorini, Anggun Sindi Muthiah Utami Sirli Mardianna Trishinta Siti Asiyah Sofyan Rahman Sonny Sujatmiko Setyawan Sri Baskoro Kawoco Sulasmini Sulasmini susi susi Swito Prastiwi, Swito Tanto Hariyanto Tentrem Metionita Teofilus Evangelista Tri Handayani Tyas Dwi Widiandari Wahidyanti Rahayu Hastutiningtyas Yana Karina Yanti Rosdiana Yohanes Dudu Yosi Apriliani Zaky Soewandi Ahmad