Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

ANALISIS MODEL PENAMPUNGAN LIMPASAN HUJAN DENGAN EMBUNG LAHAN PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) KRITIS TERASERING: Run off Recharge Embung Lahan Model Analysis at Critical Watershed Negara, I Dewa Gede Jaya; Supriyadi, Anid; Salehudin, Salehudin; Ainudin, Nurun
Spektrum Sipil Vol 5 No 1 (2018): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rusaknya daerah aliran sungai (DAS), sering kali ditunjukkan oleh adanya penurunan sumber air di sungai, aliran air sungai keruh di musim hujan dan hilangnya sumber-sumber air permukaan. Pemanfaatan DAS hulu untuk pertanian dapat menjadi penyebab terjadinya kerusakan resapan DAS tersebut. Perbaikan kondisi sumber air di DAS dengan peningkatan resapan air hujan perlu dilakukan pada petak lahan, agar limpasan hujan selesai diresapkan di petak lahan. Untuk itu uji embung lahan sebagai media peresapan limpasan hujan dipetak lahan perlu dilakukan agar limpasan tidak terbuang ke sungai. Penelitian ini bertujuan untuk menguji embung lahan (EL) di petak lahan terasering dan pengaruhnya terhadap variasi intensitas hujan, luas lahan dan kemiringan terhadap potensi limpasan yang terjadi. Uji dilakukan dengan media uji lahan terasering berukuran A1= 150 cm x 100 cm, A2=150 cm x 80 cm, A3=150cm x 60 cm dan A4= 150 cm x 40 cm dengan kadar air 20%, pada intensitas hujan yang uji I1= 64,38 mm/jam, I2=30,69mm/jam dan I3=12,35 mm/jam. Pengujian dilakukan selama 1-2 jam sampai limpasan dipetak lahan terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa,limpasan hujan akan semakin besar terjadi pada intensitas hujan yang semakin besar dan pada kemiringan terasering yang semakin besar. Pada intensitas I2 dan I1, limpasan hujan terjadi dan pada intensitas I3, limpasan belum terjadi sigifikan. Selain itu pada luas terasering yang semakin besar, limpasan yang dihasilkan juga semakin besar. Dengan ukuran panjang dan lebar EL yang diperlukan masing-masing lahan 1/10 dari panjang lahan dan 1/20 dari lebar lahan. Jumlah EL terpasang dilahan disesuaikan dengan potensi limpasan yang akan ditampung.
ANALISIS KAPASITAS DAN RANCANGAN ANGGARAN BIAYA (RAB) SALURAN DRAINASE JALAN RAYA SURANADI KECAMATAN NARMADA KABUPATEN LOMBOK BARAT: Capacity Analysis and Budget Desain of the Suranadi Highway Drainage Channel, Narmada Sub-District, West Lombok District Salehudin, Salehudin; Negara, I Dewa Gede Jaya; Hasyim, Hasyim; Luvitasyari, Tirta Intan
Spektrum Sipil Vol 7 No 1 (2020): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v7i1.164

Abstract

Desa Suranadi Kecamatan Narmada adalah daerah pegunungan yang termasuk daerah wisata yang paling unggul di Kabupaten Lombok Barat. Wilayah Suranadi merupakan wilayah yang memiliki permasalah yang sangat komplek khususnya di sepanjang jalan daerah wisata sering terjadi banjir, kapasitas saluran sepanjang jalur tersebut selalu melimpah, sehingga diperlukan analisis review kapasitas saluran. Analisis Kapasitas dan Rancangan Anggaran Biaya (RAB) saluran drainase jalan raya Suranadi Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat menggunakan data curah hujan maksimum harian tahunan selama 10 tahun yaitu tahun 2009 sampai tahun 2018. Data yang ada sudah melalui tahap uji konsistensi dengan metode Rescaled Adjusted Partial Sums (RAPS) dan dinyatakan konsisten. Proses perencanaan menggunakan persamaan – persamaan umum saluran drainase yang meliputi rumus Monolobe, rumus Manning, dan rumus – rumus lainnya. Sedangkan perhitungan Rencana Anggaran Biaya menggunakan Standar Satuan Harga terbaru 2018 Kabupaten Lombok Barat. Hasil analisis Untuk rencana saluran drainase di jalan Suranadi menggunakan Beton U-Ditch dengan tiga tipe dimensi 50 x 50 cm, 80 x 80 cm, 100 x 100 cm dan 2 type bentuk gorong-gorong box culvert yaitu dimensi 50 x 50 cm dan 80 x 80 cm. Sedangkan Rencana anggaran biaya untuk pembangunan saluran ini diperkirakan sebesar Rp.14,919,000,000 (Empat belas miliar sembilan ratus sembilan puluh sembilan juta rupiah).
STUDI KINERJA DAERAH IRIGASI IRENG DAYE, KECAMATAN GUNUNG SARI KABUPATEN LOMBOK BARAT: Performance Study of Ireng Daye Irrigation Area, Sub-district of Gunung Sari, West Lombok Regency Salehudin, Salehudin; Rohani, Rohani; Wirahman, Lalu; Hasyim, Hasyim; Wahyuningsih, Widya
Spektrum Sipil Vol 8 No 1 (2021): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v8i1.192

Abstract

Daerah Irigasi Ireng Daye memiliki luas baku 192,81 ha dengan luas Daerah Irigasi (DI) 138,57 ha. Sumber air utama yang digunakan untuk mengairi areal irigasi Ireng Daye berasal dari sungai Jangkok. Kondisi Bendung Ireng Daye serta salurannya saat ini mengalami penumpukan sedimentasi berupa endapan lumpur dan sampah, terjadi kerusakan pada pintu bendung, bangunan penguras dan sebagian ruas saluran primer maupun skunder yang disebabkan oleh penumpukan sampah dan sedimen pasir dan lumpur , disebagian besar saluran primer aktifitas warga sekitar yang memanfaatkan saluran dengan memelihara keramba ikan, permasalahan diatas dikhawatirkan akan berdampak pada Kinerja Daerah Irigasi Ireng Daye. Dengan analisis Indeks Kinerja PERMEN PU No.32/PRT/M/2007 tentang Pedoman Operasional dan Pemeliharaan , dapat kita ketahui kondisi kinerja daerah irigasi Ireng Daye dengan cara memperhatikan beberapa parameter yang digunakan yaitu kondisi fisik, produktifitas tanam, sarana penunjang, organisasi personalia, dokumentasi, dan P3A. Hasil analisis indeks kinerja daerah irigasi Ireng Daye pada tahun 2017 menurut PERMEN PU No.32/PRT/M/2007 adalah sebesar 53,43% , lebih kecil dari nilai indeks persyaratan yang ditentkan dalam kondisi normal sebesar 77,50% (Permen PU No.32/PRT/M/2007), sehingga dapat disimpulkan bahwa indeks kinerja daerah Irigasi Ireng Daye kurang maksimal dan diperlukan perhatian khusus dari pemerintah maupun masyarakat untuk segera melakukan tindakan berupa renovasi saluran dan bangunan yang ada dalam skema jaringan irigasi Ireng Daye. Rencana usulan kerja yang ditawarkan dalam analiis ini adalah mengangkat sedimen sepanjang saluran primer dan sekunder, memperbaiki semua bangunan bagi beserta pintu bangunan, dan saluran dilapisi dengan beton yudith.
ANALISIS INDEKS KEKERINGAN SUNGAI MOYOT, RENGGUNG DAN BELIMBING BERDASARKAN DEBIT ALIRAN SUNGAI: Analysis of Drought Index of Moyot, Renggung and Belimbing River Based on River Flow Salehudin, Salehudin; Rohani, Rohani; Hasyim, Hasyim; Wirahman, Lalu
Spektrum Sipil Vol 9 No 1 (2022): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v9i1.231

Abstract

Analisis indeks kekeringan sungai Moyot, Renggung dan Belimbing bertujuan untuk mengetahui kekurangan air di masing-masing sungai. Dampak kekeringan mengakibatkan ketersediaaan masing-masing bendung mengalami kekurangan air pada bulan-bulan tertentu, terutama musim pola tanam kedua dan ketiga. Dalam analisis indeks kekeringan di ketiga sungai menggunakan metode Ambang Batas untuk sungai Moyot dan sungai Belimbing, sedangkan untuk sungai Renggung menggunakan Methode Thornthwaite Mather dan Standardized Precipitation Index. Hasil analisis indeks kekeringan terhadap ketersediaan air menggunakan metode ambang batas untuk Sungai Moyot dan Sungai Belimbing yaitu sebesar 0,05 m3/detik dengan debit andalan Q80 atau berada pada nilai ambang batas yaitu sebesar 0,35 m3/detik, dengan indeks kekeringan air berkisar -0.135 m3/det sampai dengan -0.65 m3/det. Sedangkan untuk sungai Renggung metode Thornthwaite menghasilkan indeks kekeringan sebesar -6,029 m3/det dengan presentase indeks kekeringan sebesar 1.47% dalam kondisi yang sangat kering. Pola tanam yang bisa disarankan untuk daerah irigasi di wilayah sungai Moyot, Belimbing dan Sungai Renggung hanya bisa Padi-Palawija-Palawija. Untuk bisa meencapai pola tanam maksimal di ketiga wilayah sungai tersebut diperlukan infrastruktur penampung air seperti Bendung atau Embung agar pola tanam Padi-Padi-(Palawija-Padi) bisa tercapai sehingga masyarakat petani mendapatkan hasil produksi pertanian secara maksimal.
PENGARUH DERAJAT KEJENUHAN TERHADAP KECEPATAN KENDARAN (STUDI KASUS PADA RUAS JALAN ADI SUCIPTO DAN JALAN BRAWIJAYA DI KOTA MATARAM): The Influence of the Degree of Saturation on Vehicle Speed (Case Study on Adi Sucipto Road and Brawijaya Road in Mataram City) Rohani, Rohani; Mahendra, Made; Hasyim, Hasyim; Widianty, Desi; Salehudin, Salehudin
Spektrum Sipil Vol 9 No 2 (2022): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v9i2.267

Abstract

Jalan Adi Sucipto dan Jalan Brawijaya merupakan ruas jalan dengan tipe jalan dua lajur dua arah tidak terbagi (2/2 UD). Jalan Adi Sucipto adalah jalan Arteri primer dan jalan Brawijaya merupakan jalan kolektor primer yang berada di Kota Mataram. Peningkatan volume lalu lintas akan berdampak terhadap kinerja lalu lintas dalam hal ini derajat kejenuhan akan berpengaruh pula terhadap kecepatan kendaraan, sehingga perlu diketahui pengaruh derajat kejenuhan terhadap kecepatan kendaraan. Hasilnya penelitian ini diharapkan menjadi  acuan dalam rangka perbaikan dan peningkatan kualitas jalan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh derajat kejenuhan terhadap kecepatan kendaraan pada ruas jalan Adi Sucipto dan Jalan Brawijaya dengan menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997. Hasil analisis diperoleh kecepatan pada jalan Adi Sucipto sebesar 34,86 km/jam, kepadatan 56,31 smp/km, kapasitas 3198,555 smp/jam, derajat kejenuhan 0,46. Pada jalan Brawijaya diperoleh kecepatan 32,34 km/jam, kepadatan 54,61 smp/km, kapasitas 3322,530 smp/jam, derajat kejenuhan 0,44. Pengaruh derajat kejenuhan terhadap kecepatan kendaraan pada jalan Adi Sucipto dan jalan Brawijaya sangat kuat, ditunjukkan dengan (r) yang berada pada rentang 0,9 < r <1. Persamaan yang diperoleh dari hubungan antara derajat kejenuhan terhadap kecepatan kendaraan pada jalan Brawijaya adalah y = 389,9x2 –373,91x + 116.39 dengan nilai r² = 0.968 atau pengaruhnya sebesar 96,8%, dan pada jalan Adi sucipto adalah y= 177,23x2–180,72x +72,321 dengan pengaruhnya sebesar 92,1%.
EVALUASI PENYIMPANGAN DATA HUJAN SATELIT TRMM JAXA DALAM ANALISIS CURAH HUJAN RANCANGAN DI WILAYAH SUMBAWA: Evaluation of TRMM JAXA Satellite Rainfall Data on Design Rainfall Analysis in Sumbawa saidah, Humairo; Setiawan, Agustono; Setiawan, Ery; Salehudin, Salehudin
Spektrum Sipil Vol 10 No 1 (2023): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v10i1.305

Abstract

Pemanfaatan data hujan satelit sebagai salah satu alternatif penyedia jasa semakin dirasakan manfaatnya, utamanya bagi daerah yang memiliki stasiun penakar hujan terbatas. Salah satu satelit penyedia data hujan yang cakupan wilayahnya termasuk Indonesia adalah TRMM JAXA. Penelitian ini menguji seberapa jauh kedekatan data hujan dari TRMM JAXA dibandingkan data hujan pengukuran. Tahapan dimulai dengan mengumpulkan data hujan dilanjutkan dengan perhitungan hujan rancangan, dan mengukur penyimpangannya dengan nilai RMSE dan BIAS. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa data hujan dari satelit TRMM JAXA di Wilayah Sumbawa cenderung underestimate dan memiliki tingkat akurasi yang cukup dibandingkan data hujan pengamatan dengan penyimpangan rerata sebesar -0.05. Besaran hujan rancangan yang dihasilkan dari analisis frekuensi menggunakan data hujan satelit TRMM JAXA memiliki penyimpangan yang cukup besar yaitu sebesar 21%.
English English Ghaisani, Salsa Fajrina; Saadi, Yusron; Setiawan, Ery; I Wayan, Yasa; Salehudin, Salehudin; Suroso, Agus
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 10 No 4 (2024): April
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v10i4.7207

Abstract

River diversion is a procedure carried out prior to constructing a dam. It is conducted by diverting water from the main river so that the main dam construction work can be executed at a specifically dry area. In Meninting Dam, the diversion system consists of two main structures, namely cofferdam and diversion tunnel that is equipped with a navigation structure at the upstream part of the tunnel. During the construction, cofferdam experienced overtopping on June 17, 2022. The overtopping most likely occurred because of the diversion tunnel’s inability to divert the actual flood effectively during the construction. Therefore, this research aimed to analyse the effectiveness of Meninting Dam’s proposed diversion tunnel against design flood discharge for a return period of 25 years. The data used in this research were the updated version of the ones used to design the whole construction of Meninting Dam’s diversion system, while the flow conditions along the diversion tunnel were analysed using HEC-RAS. At the same time, the analysis was also carried out using the Level Pool Routing Method as a comparison. The analysis results show that the design flood discharge for a return period of 25 years in Meninting Dam Watershed is 265,62 m3/s. This causes the water level along the diversion tunnel reach el. +165,95 m above sea level. Taking into account that the cofferdam crest elevation is at +170,00 m above sea level, it could be concluded that Meninting Dam’s proposed diversion tunnel, which is 4 m wide and 4 m tall is able to divert the design flood discharge for a return period of 25 years effectively. The investigation results in Meninting Dam Watershed show that the main cause of the overtopping was heavy precipitation. This caused the increasing water level at the upstream part of the cofferdam that resulted to its inability to function properly, taking into account that it was still under construction when it occurred
Analisis Konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) Pada Arus Lalu Lintas Stabil Dan Tidak Stabil Ruas Jalan TGH. Lopan Labuapi, Lombok Barat Rohani, Rohani; Made Mahendra; Hasyim, Hasyim; Salehudin, Salehudin; Fera Fitri Salsabila; Putri Ramadhani
PESHUM : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora Vol. 5 No. 1: Desember 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/peshum.v5i1.12910

Abstract

Pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor yang pesat berdampak langsung terhadap peningkatan volume lalu lintas, seperti Jalan TGH. Lopan Labuapi yang merupakan jalan luar kota di Kabupaten Lombok Barat. Kondisi ini menyebabkan perubahan pola pergerakan kendaraan yang ditandai dengan fluktuasi kecepatan dan peningkatan derajat kejenuhan, sehingga berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakar minyak (BBM). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan konsumsi BBM pada kondisi lalu lintas terganggu (interrupted flow) stabil dan tidak stabil. Metode yang digunakan berpedoman pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997) untuk analisis kinerja ruas jalan dan pedoman Bina Marga PdT-15-2005-B untuk estimasi konsumsi BBM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa derajat kejenuhan (DS) pada kondisi arus tidak stabil sebesar 1,07, sedangkan pada arus lalu lintas stabil 0,34. Konsumsi BBM pada kondisi arus tidak stabil lebih tinggi dibandingkan arus stabil, dengan peningkatan konsumsi paling signifikan terjadi pada kendaraan berat menengah (MHV).
Pendampingan Pembelajaran Lapangan Dalam Perancangan Dan Penggunaan Sistem Irigasi Tetes Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Negara, I Dewa Gede Jaya; Salehudin, Salehudin; Suroso, Agus; Widiyanti, Desi; Salsabila, Fera Fitri; Supriyadi, Anid; Setiawan, Ery; Wiradarma, Lalu Wirahman; Suparjo, Suparjo; Eniarti, Miko; Hidayati, Nufalia
Jurnal Gema Ngabdi Vol. 7 No. 3 (2025): JURNAL GEMA NGABDI
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jgn.v7i3.621

Abstract

Final-year students of the Civil Engineering Department are the spearhead of the University of Mataram's output. They need to be provided with comprehensive academic knowledge and skills to enable them to adapt to a flexible workplace. This is especially true in the current era of drought, which is a significant concern, making it crucial to provide students with the efficient use of water for crop irrigation. Therefore, final-year students need to be encouraged to undertake field-level learning to complement their knowledge and skills before completing their studies. Therefore, it is necessary to mentor final-year students in the design and use of water-efficient drip irrigation systems at the field level for a specific period of time to improve their competency until they are able to use drip irrigation in agriculture. This activity aims to mentor final-year students in the design and use of drip irrigation systems at the dryland level in Pujut District, Central Lombok Regency. The mentoring activities include site preparation, network preparation, drip irrigation network testing, and the use of drip irrigation in the planting medium. The irrigation design uses ¾-inch and ½-inch PVC pipes, factory-made Netafim (NTF) drip pipes, a 600-liter water tank as the water source, and accessories. Students were mentored through the stages of creating a distribution network, designing a drip irrigation network, testing it, and implementing it on their planting areas. The mentoring program successfully guided four final-year students and local residents, and the students were able to construct a drip irrigation network on approximately one acre of land. The students have successfully implemented the drip irrigation system.