Claim Missing Document
Check
Articles

PEMANFAATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA BERBASIS INTERNET OF THINGS DALAM PENGEMBANGAN DIGITAL RESILIENCE DAN ECONOMIC INTELLIGENCE PADA BADAN USAHA MILIK DESA MARGAJAYA KECAMATAN LEMAHSUGIH, KABUPATEN MAJALENGKA Fauzi, Achmad; Novita, Novita; Yanuarti, Tuti; Lindayani, Linlin
Jurnal Abdimas Sains Vol. 1 No. 1 (2024): JURNAL ABDIMAS SAINS
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33755/jas.v1i1.4

Abstract

Desa margajaya memiliki potensi ekonomi dan wisata yang besar dimana desa ini terkenal sebagai desa dengan produktifitas pertanian yang baik. Salah satu komitas unggulannya adalah padi dan sayuran. Selain itu, di Desa Margajaya terdapat dua air terjun sebagi sumber perairan utama untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga dan pertanian. Pengelolaan beras yang masih tradisional sehingga dijual dengan harga yang murah. Padahal produksi berasnya cukup tinggi yang bukan hanya mampu memenuhi kebutuhan keluarga tetapi juga bisa dijual. Memiliki tempat wisata yang sangat menarik akan tetapi pengelolaan dan promosinya yang masih konvensional. Solusi yang ditawarkan dari permasalahan prioritas yaitu meliputi produksi, pemasaran, dan manajemen bismis, yaitu: 1) pelatihan dan pembinaan dengan menggunakan teknologi photocatalytic water purification untuk pengolahan air isi ulang sesuai standar nasional. Metode pelaksanaan yang digunakan untuk pola pemecahan masalah yang akan dikembangkan secara umum berdasarkan kerangka problems-based solving. Peningkatan pengetahuan masyarakat dalam menggunakan teknologi photocatalytic water purification untuk pengolahan air isi ulang sesuai standar nasional, packaging process, digital marketing pemasaran melalui e-commerce, dan management pengelolaan bisnis dapat dilihat dari perbedaan nilai rata-rata pre-test dan post-test. Nilai rata-rata pengetahuan pre-test adalah 63,5, sedangkan untuk nilai rata-rata post-test adalah 75,5. Pelatihan peningkatan kapasitas masyarakat dalam pemanfaatan teknologi sangat diperlukan dan diperluas diseluruh puskesmas untuk membantu masyarakat memiliki economic resillience.
PELATIHAN MONITORING DAN SURVAILANCE PASIEN TB BERBASIS TEKNOLOGI PADA MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA BANDUNG Darmawati, Irma; Utami, Susri; Koa, Apriyadno Jose Al Freadman; Lindayani, Linlin
Jurnal Abdimas Sains Vol. 1 No. 1 (2024): JURNAL ABDIMAS SAINS
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33755/jas.v1i1.5

Abstract

Monitoring dan sistem survilance yang merupakan elemen penting dalam pencegahan dan penanganan penyakit infeksi. Salah satu solusinya yaitu dengan memanfaatkan teknologi “Internet of Things” untuk menekan angka penyebaran dan pengobatan penyakit TB lebih maksimal dan efisien. Selain itu, dibentuknya masyarakat “Sadar TB” juga penting sebagai upaya memandirikan masyarakat dalam bidang kesehatan melalui peningkatan soft-skill dan hard-skill-nya dalam pencegahan dan penangan TB. Luaran dalam program ini adalah pemanfaatan teknologi tepat guna dengan penggunaan wearable device yang lengkapi dengan monitoring tanda-tanda vital. Meningkatnya pengetahuan tenaga kesehatan yang terlatih dalam pemantau penyebaran penyakit TB bebasis IoT. Terbentuknya komunitas “Sadar TB” sebagai upaya untuk meningkatkan tingkat kemandirian masyarakat dalam pencapaian derajat kesehatan nya. Metode pelaksanaan berdasarkan solusi yang akan dikembangkan dan problems-solved methods. Yang terdiri dari pengembangan dan instalasi sistem pencegahan dan penanggulangan penyakit TB. Peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dalam pemanfaatan IoT melalui pelatihan secara komprehensif. Kemudian, pelatihan kepada pasien dalam penggunaan IoT selama masa pengobatan. Untuk penerapan aplikasi mobile phone dalam sistem survailance dilakukan melalui pelatihan kepada tenaga kesehatan terutama dalam hal pelaporan. Selanjutnya dilakukan pendidikan kesehatan kepada masyarakat secara luas dan dilakukan musyawarah untuk membangun komitmen dalam gerakan “ Sadar TB”.
IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INTERNET OF THINGS DI SEKTOR PELAYANAN KESEHATAN PRIMER (POSYANDU DAN POSBINDU) DI KECAMATAN BATUJAJAR, KABUPATAN BANDUNG BARAT, JAWA BARAT Rahmani, Hardiyanti; Mutiar, Astri; Purnama, Heni; Sudrajat, Diwa Agus; Herdiman, Herdiman; Hendra, Agus; Lindayani, Linlin
Jurnal Abdimas Sains Vol. 1 No. 1 (2024): JURNAL ABDIMAS SAINS
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33755/jas.v1i1.6

Abstract

Kecamatan batujajar merupakan salah satu kecamatan dengan jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 paling banyak di kabupaten Bandung Barat. Pelayanan kesehatan primer di Indonesia seperti Puskesmas, Poskesdes, dan Posyandu masih perlu untuk terus ditingkatkan. Permasalaan layanan di tingkat primer ini menjadi semakin memburuk dikarenakan wabah COVID-19, banyak puskesmas yang membatasi layanan dikarenakan kebijakan lockdown sehingga masyarakat yang mengalami masalah Kesehatan terdampak tidak bisa mencari pertolongan. Solusi yang berkaitan dengan pemanfaatan teknologi yaitu pelatihan tentang literasi digital untuk kader dan ibu-ibu rumah tangga, embinaan dan pendampingan dalam penggunaan IoT di posyandu dan posbindu melalui Mobile Apps akan dilakukan pendampingan dengan cara instalasi system IoT terintegrasi dengan sistem di puskesmas sehingga dapat dilakukan pemantauan dari jarak jauh melalui bantuan kader kesehatan. Metode pelaksaanaan yaitu penyuluhan, pelatihan dan pembinaan yang dilakukan melalui metode blended yaitu virtual dan tatap muka langsung. Selain itu juga dibentuknya Gerakan sehat bebas wabah penyakit Kecamatan Batujajar akan menjadi promotor untuk pencegahan dan penanngulangan wabah penyakit. Dibuatnya aplikasi posyandu dan posbindu online sehingga dapat meningaktkan pelayanan Kesehatan ditataran primer.Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatnya pengetahuan, sikap, dan perilaku kader dan ibu-ibu rumah tangga terhadap pecegahan dan penanggulangan COVID-19. Pengingkatan level aktifitas masyarakat serta menurunkan angka kecemasan pada kader dan ibu-ibu rumah tangga terhadap wabah penyakit.
PENINGKATAN KEWASPADAAN MASYARAKAT PESISIR DESA PANTAI MEKAR, MUARA GEMBONG TERHADAP DEMAM BERDARAH MELALUI PENGGUNAAN WRISTBAND VITAL SIGN Yanuarti, Tuti; Lindayani, Linlin; Darmawati, Irma; Mutiar, Astri
Jurnal Abdimas Sains Vol. 1 No. 3 (2024): JURNAL ABDIMAS SAINS
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33755/jas.v1i3.22

Abstract

Demam berdarah (DBD) menjadi ancaman serius di tengah pandemi COVID-19, khususnya di Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, yang mencatat kasus tertinggi. Penyakit ini menyebar cepat melalui gigitan nyamuk, sehingga pemutusan rantai penularan menjadi tantangan besar. Pemanfaatan wearable device dengan sensor pintar membantu memantau suhu tubuh dan menjaga jarak sosial. Sistem kesehatan berbasis IoT, yang memanfaatkan data real-time, diterapkan di Desa Pantai Mekar melalui instalasi aplikasi dan wristband vital sign di Puskesmas serta pelatihan kepada anggota Pokja IV PKK. Pelatihan treatment cascade selama seminggu berhasil meningkatkan pemahaman peserta tentang surveillance penyakit melalui aplikasi, terbukti dengan peningkatan skor post-test. Workshop praktik berbasis bukti dan literasi digital memperkuat kemampuan peserta dalam mencari artikel ilmiah dan menggunakan perangkat kesehatan. Partisipasi aktif Pokja IV PKK memastikan kelancaran program, dan monitoring kesehatan kini dapat dilakukan secara daring. Evaluasi menunjukkan peningkatan keterampilan peserta di setiap tahap. Untuk keberlanjutan program, kerja sama dengan STIKes Abdi Nusantara telah disepakati melalui MoU dan pelatihan lanjutan. Pokja IV PKK akan terus memanfaatkan wristband dan aplikasi IoT untuk memantau kesehatan masyarakat secara berkelanjutan.
PENINGKATAN KAPASITAS REMAJA DALAM PENCEGAHAN HIV MELALUI PROGRAM SKILLS FOR ADOLESCENTS WITH HEALTHY SEXUALITY DI SEKOLAH MENENGAH ATAS, GEGERKALONG, KOTA BANDUNG Lindayani, Linlin; Darmawati, Irma; Mutiar, Astri
Jurnal Abdimas Sains Vol. 1 No. 3 (2024): JURNAL ABDIMAS SAINS
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33755/jas.v1i3.28

Abstract

Remaja merupakan kelompok rentan penularan HIV di Indonesia, dengan 41.987 remaja usia 10-19 tahun terdiagnosis HIV pada 2023. Penularan terjadi melalui hubungan seksual berisiko (30%) dan penggunaan jarum suntik (4,1%). Jawa Barat, khususnya Bandung, memiliki prevalensi tinggi, termasuk di Kelurahan Gegerkalong, pusat pendidikan dan wisata. Lingkungan ini menghadapi perilaku remaja berisiko, seperti seks bebas, penggunaan narkoba, dan penyimpangan seksual. Data Puskesmas Karangsetra menunjukkan 192 remaja di Gegerkalong terinfeksi HIV. SMA Kartika XIX-2, dengan siswa yang mengalami masalah seperti seks pranikah dan kehamilan dini, menjadi fokus intervensi pencegahan HIV berbasis pendidikan dan teknologi. Program ini mengintegrasikan aplikasi HIV Info Corner dengan metode pelatihan keterampilan hidup untuk remaja. Tujuan utamanya adalah meningkatkan pemahaman, keterampilan pencegahan, dan pemanfaatan konseling daring. Program juga mendukung Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) serta pencapaian SDGs, khususnya kesehatan dan pendidikan berkualitas. Hasilnya adalah terbentuknya kelompok remaja peduli HIV, peningkatan keterampilan remaja, dan kerja sama berkelanjutan dengan sekolah dan puskesmas melalui pusat konseling (PILING). Dengan pendekatan inovatif ini, diharapkan tercipta generasi bebas AIDS di masa depan.
Teacher Perceptions of the Usefulness of ‘MI-ROBOT’ for Enhancing Linguistic and Kinesthetic Skills in Children with Special Needs Taryudi, Taryudi; Djatmiko, Wisnu; Kusuma, Murti; Lindayani, Linlin
Journal of Educational Science and Technology (EST) Volume 11 Number 1 April 2025
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/est.v11i1.68240

Abstract

This study aimed to evaluate the perceived usefulness of a teaching robot, Mi-Robot, in delivering linguistic and kinesthetic stimulation for children with special needs, based on teacher feedback. The study employed a mixed-methods design and involved 20 special education teachers from five inclusive schools in Bandung, West Java, Indonesia. Teachers participated in a 32-hour training program focused on integrating Mi-Robot into classroom activities. Data were collected using the Mi-Robot Acceptance Scale and an open-ended evaluation form. Quantitative data were analyzed using descriptive statistics, while qualitative responses were examined through thematic content analysis. Teachers reported high acceptance levels, with mean scores above 4.0 across all four TAM dimensions. Qualitative findings revealing that Mi-Robot was seen as curriculum-compatible, engaging, and cost-effective. Features such as gamification, visual appeal, and customizable challenges were noted to enhance student motivation and facilitate individualized learning. Participants expressed a strong intention to integrate Mi-Robot into their future teaching practices. Mi-Robot is perceived as a promising educational tool for supporting the development of linguistic and kinesthetic intelligence in children with special needs. Its usability, adaptability, and alignment with inclusive education goals make it suitable for classroom and distance learning contexts.
The Effect of Progressive Muscle Relaxation on Anxiety in Covid-19 Patients in Bandung Herdiman, Herdiman; Fauzi, Deni Hamdan; Lindayani, Linlin
Jurnal Keperawatan Komprehensif (Comprehensive Nursing Journal) Vol. 8 No. Special Edition (2022): JURNAL KEPERAWATAN KOMPREHENSIF (COMPREHENSIVE NURSING JOURNAL)
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aims: Hospitalized patients with COVID-19 have been shown to experience high levels of anxiety, according to studies of their mental health, and yet these patients' states of mind have been shown to play a significant role in boosting the immune system during COVID-19 treatment. Purpose: The purpose of this study was to determine the effect of progressive muscle relaxation on anxiety in patients with COVID-19. Methods : The research method was a Quasi Experimental pre-test and post-test design with a control group.  The sampling technique was Convenience Sampling with 40 samples which were divided into 20 samples as intervention group and 20 people as control group. Progressive muscle relaxation of 20-30 minutes twice a day for 5 days was only given to the intervention group. A pre-test and post-test using the Fear of COVID-19 Scale (FCV-19S) were implemented to measure anxiety. Data was collected and analyzed using Paired Sample  T-test and ANCOVA. Results: showed a statistically significant change in anxiety levels from pre- to post-test for those in the intervention group, but no such change for those in the control group. The significance level for this test is 0.05, so the square root of the mean is 123,578 (F = 115,479) and the standard deviation is 0.000 (p 0.0001). In the intervention group, there is a statistically significant change in sleep quality scores between the pre- and post-test, while in the control group, there is no such change. Its square root is 112.118, its factor is 32.315, and its sign is 0.000 (p 0.05). Conclusions: The conclusion is that anxiety in patients with COVID-19 can be significantly reduced by administering progressive muscle relaxation.
HIV COUNSELLING SERVICES AT PUBLIC HEALTH CENTER IN BANDUNG, WEST JAVA Nuramalia, Risna; Lindayani, Linlin
Medical-Surgical Journal of Nursing Research Vol. 3 No. 1 (2024): Medical-Surgical Journal of Nursing Research
Publisher : Himpunan Perawat Medikal Bedah Indonesia (HIPMEBI) Regional Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70331/jpkmb.v2i2.34

Abstract

Konseling kepatuhan pengobatan sangat penting dalam penatalaksanaan pasien yang menerima terapi jangka panjang, khususnya penderita HIV, karena memerlukan pemahaman menyeluruh tentang manfaat pengobatan. Konseling sebelum pengobatan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pasien mengenai pengobatan HIV, sehingga meningkatkan kualitas hidup mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketersediaan dan efektivitas layanan konseling pribadi yang dirancang khusus untuk orang yang didiagnosis dengan HIV. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara. Penelitian ini merekrut tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas. Analisis tersebut menghasilkan enam tema berbeda: kesiapan memulai pengobatan, proses layanan konseling, pemantauan efek samping, keterbatasan sarana dan prasarana, adanya dukungan sosial, dan kekurangan sumber daya kesehatan untuk menjadi konselor. Layanan Konseling dan Tes Sukarela (VCT) menyediakan program yang disesuaikan untuk orang yang HIV positif. Program-program tersebut meliputi konseling pra-tes, tes HIV, dan konseling pasca-tes. Kendala yang dihadapi pada saat konseling pra pengobatan adalah menilai kesiapan ODHA untuk memulai pengobatan dan menghadapi keterbatasan sumber daya dan infrastruktur di Puskesmas.
FACTORS ASSOCIATED WITH HEALTH LITERACY ON BREAST CANCER BASED ON THE HEALTH BELIEF MODEL IN INDONESIA Anggraini, Dian; Nurdina, Gina; Lindayani, Linlin; Noviyanti, Winia
Medical-Surgical Journal of Nursing Research Vol. 4 No. 1 (2025): Medical-Surgical Journal of Nursing Research
Publisher : Himpunan Perawat Medikal Bedah Indonesia (HIPMEBI) Regional Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70331/jpkmb.v4i1.46

Abstract

Breast cancer is a leading cause of morbidity and mortality among women worldwide. Health literacy plays a pivotal role in early detection and prevention, particularly in low- and middle-income countries. This study aimed to identify factors associated with breast cancer health literacy using the Health Belief Model (HBM) framework. A cross-sectional study was conducted among 135 women aged 20–60 years in West Java, Indonesia. Variables included perceived susceptibility, perceived severity, perceived benefits, perceived barriers, cues to action, and self-efficacy. Data were collected via validated questionnaires and analyzed using multiple linear regression. Results showed that self-efficacy and cues to action were the strongest predictors of health literacy (p < 0.05), while perceived barriers and susceptibility had weaker associations. These findings underscore the importance of enhancing confidence and providing tangible cues to improve breast cancer literacy among women.
Factors Related to Behavior in Implementing Patient Safety in Nurses Supriatin, Eva; Lindayani, Linlin
Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 9 No 2 (2021): Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine and Health Science, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.946 KB)

Abstract

Patient safety is an important component in care and measures to improve the quality of service quality. Thestrategy of implementing patient safety has been carried out with various efforts in the hospital environment.The highest number of patient safety data by province in Banten is 125 reports, and Jakarta is 105 reports. Thisstudy aimed to determine factor-factors related to the behavior of the application of patient safetyto the nurseinthe Emergency Room Installation of RSUD dr. Dradjat Prawiranegara in 2018.The study design was crosssectional in which the samples were taken by total sampling method. The study population was nurses in theemergency room of RSUD dr. Dradjat Prawiranegara Serang numbered 37 people. Data collection using aquestionnaire. Univariate research results showed that of 37 respondents 30 respondents (81.1%) had a goodlevel of knowledge, 21 respondents (56.8%) had positive attitudes, 30 respondents (81.1%) had years ofservice≥5 years, and 20 respondents (54.1%) have good behavior. Bivariate analysis results show that there is asignificant relationship between knowledge(P value = 0.002), attitude (P value = 0.003) and work period ≥5years (P value = 0.027) with the application of patient safety behavior to nurses. Researchers expect that thehospital able to refresh the application of patient safety to all nurses on a regular basis every six months.