Claim Missing Document
Check
Articles

EFEKTIVITAS MOVING CLASS PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS MAN 2 MODEL PEKANBARU puspa dwi rahayu; ernawati .; rery novio
JURNAL BUANA Vol 2 No 4 (2018)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.974 KB) | DOI: 10.24036/student.v2i4.224

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas 1) Manajemen kelas, 2) Penggunaan fasilitas kelas 3) Proses pelaksanaan pembelajaran dan 4) Tingkat evaluasi terhadap tujuan pembelajaran geografi dengan sistem moving class di MAN 2 Model Pekanbaru.Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa yang mengikuti sistem moving class, sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS yang berjumlah 52 orang. Teknik analisis data adalah analisis statistik deskriptif dengan rumus persentase.Penelitian ini menghasilkan: 1) Manajemen kelas dalam pembelajaran geografi di kelas XI IPS dengan menggunakan moving class 2) Penggunaan fasilitas belajar geografi di kelas XI IPS dengan menggunakan moving class 3) Proses pembelajaran geografi di kelas XI IPS dengan menggunakan moving class 4) Evaluasi pembelajaran geografi di kelas XI IPS dengan menggunakan moving class cukup efektif untuk dilakukan. Abstract This study aims determine the effectiveness of 1) classroom management, 2) the use of class facilities 3) The implementation process of learning and 4) The level of evaluation of geography learning objectives with moving class system in MAN 2 Model Pekanbaru. The type of this research is quantitative, the population in this study are all students who follow the moving class system, while the subjects in this study are students of class XI IPS, amounting to 52 people. Data analysis technique is descriptive statistical analysis with percentage formula. This research resulted: 1) class management in geography learning in class XI IPS by using moving class 2) use of geography learning facility in class XI IPS by using moving class 3) Geography learning process in class XI IPS by using moving class 4) Evaluation of learning geography in class XI IPS using moving class is quite effective to do.
Persepsi Pasangan Usia Subur (Pus) Tentang Keluarga Berencana (Kb) Di Wilayah Pesisir Pantai Kecamatan Pariaman Utara Kota Pariaman Maisyaqinah Qinah; Yurni Suasti; Rery Novio
JURNAL BUANA Vol 3 No 1 (2019)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.74 KB) | DOI: 10.24036/student.v3i1.272

Abstract

PERSEPSI PASANGAN USIA SUBUR (PUS) TENTANG KELUARGA BERENCANA (KB) DI WILAYAH PESISIR PANTAI KECAMATAN PARIAMAN UTARA KOTA PARIAMAN Maisyaqinah[1], Yurni Suasti[2], Rery Novio2 Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang Email maisyaqinah@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi Pasangan Usia Subur (PUS) tentang Keluarga Berencana (KB) berdasarkan tingkat pendidikan, umur, pekerjaan dan penghasilan keluarga di wilayah pesisir pantai Kecamatan Pariaman Utara Kota Pariaman. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh PUS yang berada di wilayah pesisir pantai Kecamatan Pariaman Utara. Sampel diambil dari Desa Naras I dan Desa Padang Birik-Birik dengan jumlah 71 responden. Hasil penelitian menemukan bahwa persepsi PUS tentang KB berbeda secara signifikan berdasarkan tingkat pendidikannya. PUS dengan tingkat pendidikan tinggi mempunyai persepsi positif yang tinggi sedangkan PUS dengan tingkat pendidikan rendah memiliki persepsi positif yang juga rendah. Berbeda halnya dengan tingkat pendidikan, persepsi PUS tidak berbeda jika dilihat berdasarkan umur, pekerjaan dan penghasilan rumah tangga. Kata kunci : Persepsi Pasangan Usia Subur (PUS) dan Keluarga Berencana (KB) Abstract This study aims to describe the perception of fertile age couples (PUS) regarding family planning (KB) based on education level, age, occupation and family income in the coastal areas of North Pariaman Subdistrict, Kota Pariaman. This type of research is descriptive with a quantitative approach. The population in this study were all PUS in the coastal areas of North Pariaman Subdistrict. Samples were taken from Naras I Village and Padang Birik-Birik Village with a total of 71 respondents. The results of the study found that perceptions of PUS about family planning differed significantly based on their level of education. PUS with a higher education level has a high positive perception while PUS with a low level of education has a low positive perception. Unlike the case with the level of education, the perception of PUS is no different when viewed based on age, occupation and household income. Keywords: Perception of fertile couples (PUS) and family planning (KB) [1] Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi untuk Wisuda Desember 2018 [2] Dosen Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang dengan Pembimbing I Dra. Yurni Suasti, M.Si dan Pembimbing II Rery Novio, S.Pd., M.Pd
Pola Penggunaan Remitan di Nagari Lagan Mudik Punggasan Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan Novira Esa Framujiastri; Rery Novio
JURNAL BUANA Vol 3 No 1 (2019)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.755 KB) | DOI: 10.24036/student.v3i1.314

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik migran, pola penggunaan remitan dan dampak remitan terhadap sosial ekonomi rumah tangga di Nagari Lagan Mudik Punggasan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian merupakan seluruh keluarga migran. Sampel diperoleh sebanyak 57 responden menggunakan pendekatan Isac Michel. Teknik penarikan sampel yang digunakan yaitu sampel acak sederhana. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Karakteristik migran Nagari Lagan Mudik Punggasan didominasi oleh usia 25-29 tahun, dengan pendidikan rata-rata tingkat SMA. Daerah tujuan lebih banyak berada diluar Provinsi Sumatera Barat dengan persebaran tertinggi di Provinsi Kepulauan Riau. Sebagian besar migran bekerja sebagai buruh pabrik, sedangkan dari segi pendapatan paling banyak tergolong berpendapatan sedang (Rp. 1.500.000 s/d Rp. 2.500.000 perbulan). (2) Pola penggunaan remitan di Nagari Lagan Mudik Punggasan lebih banyak digunakan untuk kebutuhan konsumtif dengan persentase 59,42%. Bentuk penggunaan paling banyak yaitu untuk membayar tagihan listrik dan air, bahan sembako, serta membeli peralatan elektronik. (3) Remitan berdampak terhadap sosial ekonomi rumah tangga keluarga migran dalam hal kemudahan membayar biaya pendidikan, bertambahnya peralatan elektronik keluarga migran, serta sumbangan yang diberikan untuk pembangunan desa dan sarana publik lainnya. Kata Kunci: Remitan, Pola Penggunaan Remitan, Dampak Remitan
Efektivitas Penyaluran Kartu Keluarga Sejahtera Untuk Mengatasi Permasalahan Kemiskinan di Nagari Canduang Koto Laweh Rahmah Fadillah; Dedi hermon; rery novio
JURNAL BUANA Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.097 KB) | DOI: 10.24036/student.v3i2.357

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Efektivitas penyaluran bantuan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). (2) Kendala dalam penerimaan bantuan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) di Nagari Canduang Koto Laweh. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi seluruh penerima Kartu Keluarga Sejahtera di Nagari Canduang Koto Laweh berjumlah 459 orang. Teknik analisis menggunakan analisis data persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Nagari Canduang Koto Laweh tentang efektifitas penyaluran bantuan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) untuk mengatasi permasalahan kemiskinan diperoleh hasil program KKS belum cukup efektif dengan persentase sebesar 72%, bahwa ketidakefektifan penyaluran bantuan KKS belum sepenuhnya dapat mengatasi permasalahan kemiskinan dilihat dari indikator penerima KKS yakni dari sumber MCK, pendidikan, pendapatan, bahan bakar yang digunakan keluarga untuk memasak. Jadi dapat dilihat dari indikator tesebut belum sepenuhnya tepat sasaran. Masih banyak masyarakat yang tidak dalam kategori penerima bantuan, namun malah menerima bantuan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Sehingga dapat dijelaskan bahwa kartu KKS belum efektif untuk mengatasi permasalahan kemiskinan. Key Words : Efektivitas, Program Kartu Keluarga Sejahtera, Kemiskinan Abstract This study aims to determine (1) the effectiveness of distribution of Family Welfare Card (KKS) assistance. (2) Constraints in receiving the assistance of the Prosperous Family Card (KKS) in Nagari Canduang Koto Laweh. Type of quantitative descriptive research. The population of all recipients of the Prosperous Family Card in Nagari Canduang Koto Laweh amounted to 459 people. The analysis technique uses percentage data analysis. The results showed that in the Nagari Canduang Koto Laweh about the effectiveness of the distribution of the Family Welfare Card (KKS) to overcome poverty problems the results of the KKS program were not yet effective with a percentage of 72%, that the ineffectiveness of KKS assistance distribution had not fully overcome the poverty problems seen from the indicators KKS recipients namely from the sources of MCK, education, income, fuel used by families to cook. So it can be seen from these indicators that they are not yet right on target. There are still many people who are not in the category of beneficiaries, but instead receive assistance from the Prosperous Family Card (KKS). So that it can be explained that the KKS card has not been effective in overcoming the problem of poverty. Key words : Effectiveness, Family Welfare Card Program, Poverty
KAJIAN KARAKTERISTIK PELAKU PERJALANAN MODA TRANSPORTASI PUBLIK BUS RAPID TRANSIT (BRT) DI KOTA PADANG (Studi Kasus : Koridor I Trans Padang) Wiga Deswita Manik; Rery novio
JURNAL BUANA Vol 3 No 5 (2019)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (761.323 KB) | DOI: 10.24036/student.v3i5.579

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik pelaku perjalan moda transportasi publik Bus Rapid Transit (BRT) studi kasus koridor 1 Trans Padang. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari hasil survey dan kuisioner, serta data yang diperoleh dari instansi terkait. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling insidental dengan populasi seluruh pengguna Trans Padang dan jumlah sampel 270 responden yang diambil di sepanjang rute koridor 1 Trans Padang. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan analisis persentasi. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa pelaku perjalanan menggunakan Trans Padang didominasi oleh : a)Kelompok usia 10-20 tahun(47%), b)jenis kelamin perempuan(77,8%), c)ukuran rumah tangga 3–5orang(49,6%), d)jenis pekerjaan pelajar/mahasiswa(54,8%), e)total biaya perjalanan sehari >Rp.10.000(50%), f)golongan captive(58%), g) tidak memiliki SIM (59%). Pergerakan pelaku perjalan didominasi oleh: a)asal perjalanan pukul 06.30-07.30 dan pukul 12.30-13.30 adalah rumah(77%dan44%) dan untuk pukul 16.30-17.30 asal perjalanan dari sekolah/kampus(29%). b) tujuan perjalanan pukul 06.30-07.30 adalah sekolah/kampus (41%), siang dan sore hari menuju rumah(41%dan56%), c)cara pencapaian halte dengan menggunakan angkutan umum (40%). Pelayanan transportasi BRT Trans Padang berdasarkan faktor muat sebesar 77%, lama waktu tunggu 5-10 menit(86%), jarak pencapaian halte 0-100 meter (39%), sebagian besar tidak melakukan perpindahan rute atau moda(40%) dan waktu tempuh perjalan selama 10-30 menit(50%).
FAKTOR-FAKTOR PERKEMBANGAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR Muhammad Fadhlillah; Rery Novio
JURNAL BUANA Vol 4 No 1 (2020)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.27 KB) | DOI: 10.24036/student.v4i1.592

Abstract

This research aims to find out settlement patterns and review factors of development settlements in the Rambatan Subdistrict, Tanah Datar Regency. This type of research is quantitative descriptive with the population is the head of the family in the Rambatan Subdistrict. Determination of sample size using the Slovin formula so that a sample of 75 settlement points was obtained. The sampling technique used was simple random sampling. Data collection techniques using secondary data with data analysis techniques, namely nearest neighbor analysis. Nearest neighbor analysis done by giving points to each variable used in the study. The factors of settlement development in this study were measured by physical factors and social factors. Physical factors are natural factors, location factors, transportation factors and accessibility. Social factors are population growth factors and economic factors. The results of the analysis of the factors of settlement development are known that the settlement patterns of the Rambatan Subdistrict are included in the clustered classification, physical factors and social factors influence the slow development of settlements in the Rambatan Subdistrict.
KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG RUTE BARU LINGKAR NIPAH KOTA PADANG reyhan hadiansyah; Rery Novio
JURNAL BUANA Vol 4 No 1 (2020)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.727 KB) | DOI: 10.24036/student.v4i1.703

Abstract

Rute Baru Lingkar Nipah ( Bukit Gado-Gado) terletak pada kawasan Gunung Padang yang mana jalan tersebut menjadi akses cepat menuju pantai air manis dari rute Pantai Padang melewati jembatan Siti Nurbaya. Lingkar Nipah terletak di Kecamatan Padang Selatan, topografi yang berlereng 0-15 % di atas permukaan laut. ini bertujuan menganalisis; 1) sarana pendudukung aksebilitas di kawasan Rute Baru Lingkar Nipah, 2) prasarana pendukung aksesibilitas di kawasan Rute Baru Lingkar Nipah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu menganalisis ketersedian aksesbilitas serta sarana dan prasarana penunjang rute baru Lingkar Nipah. Teknik pengumpulan informan adalah dimana dinas terkait yang berhubungan langsung dengan rute baru Lingkar Nipah. Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara dan observasi ke lapangan. Hasil penelitian 1) Sarana pendukung aksesbilitas di kawasan rute baru Lingkar Nipah dalam beberapa bagian telah memadai akan tetapi belum lengkap seperti drainase yang terdapat dibeberapa titik, bahu jalan dan area berhenti sementara yang hanya memakai bahu jalan yang memiliki ukuran yang seharusnya sedangkan, sarana pendukung yang belum ada pada kawasan Rute Baru Lingkar Nipah adalah alat pemberi isyarat (Lampu Trafik Light), cermin tikungan, pagar pembatas antara bahu jalan dan jurang, jalan untuk pejalan kaki (trotoar) dan garis pengejut.2) Prasarana pendukung aksesbilitas di kawasan rute baru Lingkar Nipah dalam beberapa bagian telah memadai yaitu rambu peringatan dan garis jalan adapun, prasarana pendukung yang belum memadai yaitu lampu penerangan jalan, rambu petunjuk, rambu perintah dan bola kaca penanda jalan. Kata Kunci : Sarana, Prasarana, Lingkar Nipah
FAKTOR PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI BERDASARKAN CIRI PERGERAKAN (STUDI KASUS : ANGKUTAN UMUM DI KORIDOR DJKA-BANDARA SULTAN MAHMUD BADARUDDIN II KOTA PALEMBANG) Hellen Apriani Putri; Rery Novio
JURNAL BUANA Vol 4 No 4 (2020)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/student.v4i4.1017

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis faktor pemilihan berdasarkan ciri pergerakan pengguna moda transportasi. (2) mendeskripsikan faktor pemilihan moda transportasi berdasarkan sarana angkutan yang digunakan koridor DJKA-Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Kota Palembang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari seluruh pengguna moda transportasi umum di Kota Palembang. Penentuan dalam pemilihan responden menggunakan teknik Accidental Sampling. Teknik Analisis data menggunakan persentase data untuk melihat besar kecilnya frekuensi jawaban responden yang dihitung dalam bentuk persentase. Penelitian ini menemukan bahwa : (1) ciri pergerakan pengguna moda transportasi umum adalah tujuan perjalanan, waktu perjalanan, dan jarak perjalanan. Pada moda transportasi LRT tujuan perjalanan terbanyak adalah rekreasi wisata ke Punti Kayu yang berada di KM 5 Kota Palembang sebanyak 35 orang dengan persentase 32,4 %. sedangkan tujuan perjalanan transmusi didominasi oleh mahasiswa sebesar 31,4 % dengan tujuan pendidikan pada sore hari (23,7%). Berdeda dengan moda transportasi angkot tujuan perjalanan menggunakan angkot didominasi oleh berbelanja ke pasar (28%) terbanyak pada waktu sore hari (37%). (2) faktor pemilihan moda transportasi berdasarkan sarana angkutan yang digunakan di Kota Palembang berbeda-beda, moda transportasi LRT pemilihannya dikarenakan pertimbangan kenyamanan (63,23%), sedangkan transmusi faktor pemilihan terbanyak adalah pertimbangan keamanannya (61,11%) dan angkot pemilihannya dikarenakan pertimbangan kecepatan waktu (57,14%) dan pemilihan dengan pertimbangan harga (52,94%).
FAKTOR PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI LIGHT RAIL TRANSIT (LRT) DI KOTA PALEMBANG Hellen Apriani Putri; Rery Novio
JURNAL BUANA Vol 4 No 6 (2020)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/student.v4i6.1080

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis faktor pemilihan moda transportasi berdasarkan ciri pergerakan (2) mendeskripsikan karakteristik pengguna Light Rail Transit (LRT) di Kota Palembang (3) mendeskripsikan faktor pemilihan moda transportasi Light Rail Transit (LRT) di Kota Palembang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari seluruh pengguna moda transportasi Light Rail Transit (LRT) di Kota Palembang. Penentuan dalam pemilihan responden menggunakan teknik Accidental Sampling. Teknik Analisis data menggunakan persentase data untuk melihat besar kecilnya frekuensi jawaban responden yang dihitung dalam bentuk persentase. Penelitian ini menemukan bahwa : (1) ciri pergerakan pengguna moda transportasi umum adalah asal perjalanan, tujuan perjalanan, dan waktu perjalanan. asal perjalanan pengguna Light Rail Transit (LRT) berasal dari tempat tinggal yakni paling banyak dengan persentase 31,7 %, waktu perjalanan terbanyak pengguna Light Rail Transit (LRT) adalah pada siang hari (12.00-16.00 WIB). Sedangkan tujuan perjalanan terbanyak pengguna adalah Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II yang berada di Stasiun akhir Kota Palembang dengan persentase tujuan perjalanan ke Bandara sebanyak 29,4 %, tujuan lainnya yang paling banyak dituju pengguna adalah berbelanja yakni sebanyak 23,5 % pengguna dengan tujuan tersebut. (2) Karakteristik Pengguna Moda Transportasi Light Rail Transit (LRT), Karakteristik tersebut antara lain berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin, pekerjaan, dan pendapatan. Berdasarkan kelompok umur pengguna Light Rail Transit (LRT) yang paling banyak adalah kelompok umur remaja 12-25 tahun dengan persentase sebanyak 62%, jenis kelamin pengguna paling banyak adalah perempuan yakni dengan perbandingan perempuan 60% dan laki-laki 40%. Jika dilihat berdasarkan pekerjaan pengguna LRT yang paling dominan adalah mahasiswa sebanyak 24 % yakni sesuai dengan data kelompok umur terbanyak adalah remaja. Sedangkan pendapatan pengguna LRT terbanyak adalah dengan rata-rata pendapatan >Rp. 1.500.000/Bulan. (3) Faktor pemilihan pengguna moda transportasi Light Rail Transit (LRT) faktor pemilihan tertinggi adalah kenyamanan yakni sebesar 35% pengguna memilih LRT karena faktor kenyamanan. Hal menandakan bahwa moda transportasi ini sangat nyaman bagi pengguna transportasi dibandingkan transportasi umum lainnya. Faktor pemilihan terendah pada moda transportasi ini adalah harga yakni hanya 17%, hal ini dikarenakan pengguna moda transportasi ini untuk mencapai stasiun harus menggunakan moda transportasi lainnya terlebih dahulu dan hal ini menjadi terlihat sangat merepotkan penumpang dan menambah biaya dengan menggunakan bantuan moda transportasi umum yang lainnya.
QUALITY OF SUSTAINABLE DEVELOPMENT PROFESSION OF TEACHERS OF GEOGRAPHY AT AGAM DISTRICT yulia fitri yanti; Rery Novio
JURNAL BUANA Vol 4 No 4 (2020)
Publisher : JURUSAN GEOGRAFI FIS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/student.v4i4.1140

Abstract

Penelitian ini untuk mengetahui kualitas pengembangan profesi berkelanjutan guru geografi SMA se Kabupaten Agam, untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi guru, dan untuk mengetahui upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pengembangan profesi berkelanjutan guru geografi SMA se Kabupaten Agam. Jenis penelitian ini deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan instrumen dan wawancara singkat, dan pengolahan data menggunakan analisis persentase. Hasil penelitian yaitu : (1) Kualitas pengembangan profesi berkelanjutan guru geografi SMA se Kabupaten Agam dalam aspek pengembangan diri sangat baik, aspek publikasi ilmiah rendah, dan aspek karya inovatif sangat rendah. 2) Hambatan yang dihadapi guru geografi se Kabupatn Agam dalam kegiatan pengembangan profesi berkelanjutan guru ini adalah padatnya jam mengajar guru, kurangnya motivasi guru dalam melaksanakan kegiatan pengembangan profesi berkelanjutan, tidak adanya dana khusus dibeberapa sekolah, beberapa guru masih ada yang kurang terampil dalam penggunaan komputer/laptop dan kurangnya pengetahuan guru tentang tata cara penulisan karya ilmiah.(3) Upaya guru dalam meningkatkan kualitas kegiatan ini adalah guru-guru tetap mengikuti kegiatan MGMP 1 kali dalam 1 mingu, kepala MGMP selalu memastikan setiap mingu guru membawa perangkat pembelajaran untuk materi pertemuan selanjutnya, dan beberapa guru selalu berupaya untuk menggunakan metode pembelajaran yang berbeda disetiap pertemuan.