Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

POTENSI RANSUM BERBASIS BAHAN BAKU LOKAL SEBAGAI PENGGANTI RANSUM KOMERSIL TERHADAP KANDUNGAN KADAR AIR DAN KADAR ABU Hutabarat, Amelia Lulu Rosalin; Fajri, Fadhli; Maulana, Fajri; Lestari, Wenni Meika; Sandri, Dwi; Febrina, Bunga Putri; Ali, Abdul Muta; Jannah, Noor; Persada, Anggun Angkasa Bela; Zein, Mufrida; Chalid, Sihabuddin
Jurnal Peternakan Borneo Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Peternakan Borneo
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jpb.v1i1.5

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ransum berbasis bahan baku lokal sebagai pengganti ransum komersil terhadap kadar air dan abu. Penelitian ini menggunakan bahan pakan lokal yang ada di Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan yang terdiri dari jagung lokal, dedak padi, bungkil inti sawit, tepung ikan, maggot, tepung batu, topmix dan juga ransum komersil. Metode penelitian ini adalah metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 5 perlakuan ransum dan 4 ulangan. Ransum perlakuan yaitu A (100 % Ransum Komersil / Kontrol), B (75 % Ransum komersil + 25 % Ransum Lokal) C (50 % Ransum Komersil + 50 % Ransum Lokal), D (25 % Ransum Komersil + 75 % Ransum Lokal) dan E (100 % Ransum Basal Lokal). Parameter yang diukur adalah kadar air (%) dan kadar abu (%). Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas nutrisi ransum lokal dan ransum pabrikan pada komposisi tertentu memberikan pengaruh berbeda tidak nyata terhadap kadar air dan kadar abu. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa komposisi campuran ransum lokal dan ransum komersil tidak berpengaruh terhadap kandungan nutrisi terutama kadar air dan kadar abu. Kadar air berkisar 11,64% -12,38% dan kadar abu berkisar 16,14% - 16,76%.
POLA PETERNAKAN AYAM BROILER KANDANG OPEN HOUSE PADA PETERNAK SEKITAR POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT Maulana, Fajri; Fajri, Fadhli; Febrina, Bunga Putri; Sandri, Dwi; Setya Prima, Heppy; Susalam, Malikil Kudus; Noviyanti, Aidha
Jurnal Peternakan Borneo Vol. 3 No. 1 (2024): Jurnal Peternakan Borneo
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jpb.v3i1.25

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui performa ayam broiler broiler kandang open budidaya peternak disekitar Politeknik Negeri Tanah Laut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kontrol secara langsung di lapangan (observasi) dan wawancara, dimana data yang diperoleh dianalis secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan umur peternak ayam broiler kandang open yang ada disekitar Politeknik Negeri Tanah Laut 39 -64 th, pendidikan SMP (sederajat), pengalaman beternak ayam broiler 7-12 tahun, umumnya pola usaha dengan bermitra dengan perusahaan, luas kandang 540 - 966 m2, kapasitas kandang berkisar 5000 - 9000 ekor, kepadatan kandang ±9- ±12 ekor, DOC yang digunakan: (Charoen Pokphand, Patriot, Wonokoyo), Pakan yang digunakan: (Wonokoyo / Comfeed / Galaxy / Malindo / Charoen Pokphand), jumlah pakan berkisar antara 200-340 sak/periode tergantung kapasitas kandang, variasi umur panen 30 hari-36 hari, berat panen 1,2 - 2 kg, indek performa (IP) berkisar antara 300-350 dan mortalitas 300-1000 ekor/periode. Performa ayam pada peternak broiler kandang open yang ada disekitar Politeknik Negeri Tanah Laut dapat ditingkatkan dengan manajemen pemeliharaan yang baik. Umumnya performa ayam broiler kandang open sangat dipengaruhi suhu atau kondisi lingkungan luar kandang sehingga performa ternak lebih fluktuatif sulit untuk dikontrol, hal yang dapat dilakukan adalah upgrade kandang open menjadi kandang semi close house seperti yang sudah banyak diterapkan peternak rakyat terutama didaerah Jawa, dimana dengan melakukan upgrade kandang memiliki keunggulan yaitu kapasitas kandang meningkat, performa lebih tinggi dan kematian ternak kecil.
Physical Quality Test Of Rice Bran From Different Milling In Tanah Laut District Maulana, Fajri; Fajri, Fadhli; Febrina, Bunga Putri; Sandri, Dwi
JURNAL ILMIAH PETERNAKAN TERPADU Vol 12, No 3 (2024)
Publisher : DEPARTMENT OF ANIMAL HUSBANDRY, FACULTY OF AGRICULTURE, UNIVERSITY OF LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jipt.v12i3.p210-219

Abstract

This research aims to determine the physical quality of rice bran from different mills in Tanah Laut Regency. Data were collected in this research by means of observation and interviews at five different mills in Tanah Laut, namely Panyipatan, Bumi Makmur, Takisung, Kurau and Pelaihari Districts. Data collection was continued with analysis of the physical quality of the bran in the laboratory. Data was processed manually and analyzed descriptively. The parameters measured for the physical quality of rice bran are water content, pile density, pile compaction density, pile angle and specific gravity. The results of this research show that the physical quality of rice bran from different mills in Tanah Laut Regency has good criteria in terms of water content, namely: 11.18 – 13.31%; stack density 300.00 - 430.00 gram/cm3;  pile compaction density 395.04 - 693.45 gram/cm33; stack angle 32.09 - 53.85° and specific gravity 0.219 - 0.143 gram/cm3.
Peningkatan Nutrisi Sisa Makanan dan Limbah Organik Dapur Pesantren di Kabupaten Tanah Laut Hidayat, Ryan; Khusairi, Ahmad; Zakhiya, Malika; Maulana, Fajri; Fajri, Fadhli; Febrina, Bunga Putri; Sandri, Dwi; Susalam, Malikil Kudus
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 26, No 3 (2024): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.26.3.128-137.2024

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kandungan nutrisi sisa makanan dan limbah organik dapur pesantren di Kabupaten Tanah Laut sebagai pakan lokal ternak unggas. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial 3 x 3 dengan 3 ulangan. Faktor I yaitu jenis mikrorganisme (Bacillus amyloliquefaciens, Neurospora crassa dan Saccharomyces cerevisiae) dan Faktor II yaitu lama fermentasi (lama fermentasi 5, 7 dan 9 hari). Peubah yang diamati adalah kandungan bahan kering (%), protein kasar (%BK), lemak kasar (%BK), serat kasar (%BK) dan total abu (%BK). Hasil penelitian ini menunjukan tidak terjadi interaksi antara jenis mikroorganisme dengan lama fermentasi, namun masing-masing faktor yaitu jenis mikroorganisme (Faktor I) berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kandungan lemak kasar dan serat kasar dan lama fermentasi berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kandungan lemak kasar dan serat kasar. Dari penelitian ini dapat disimpulkan fermentasi sisa makanan dan limbah dapur organik fermentasi dengan Saccharomyces cerevisiae dengan lama 7 hari diperoleh kandungan nutrisi bahan kering 92,46%, kandungan protein kasar 20,17% BK, kandungan lemak kasar 16,76% BK, serat kasar 5,90% BK dan total abu 7,44 %BK.
Peningkatan Kualitas Nutrisi Dedak Padi dengan Fermentasi Menggunakan Inokulum Cairan Rumen Sapi Bali Jantan Dengan Lama Fermentasi Berbeda Maulana, Fajri; Fajri, Fadhli; Febrina, Bunga Putri; Sandri, Dwi; Hidayat, Ryan
Jurnal Peternakan Vol 21, No 2 (2024): September 2024
Publisher : State Islamic University of Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jupet.v21i2.30721

Abstract

ABSTRAK. Dedak padi merupakan salah satu bahan yang sangat rentan pemalsuan dengan sekam padi hal ini juga terjadi di Kabupaten Tanah Laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi peningkatan kualitas nutrisi dedak padi dengan fermentasi menggunakan inokulum cairan rumen sapi Bali jantan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang dirancang dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 3x3 dengan 3 ulangan. Faktor A (dosis inokulum cairan rumen sapi Bali jantan)  yaitu: A1 (30 ml), A2 (50 ml), A3 (70 ml dari jumlah substrat) kemudian faktor B (lama fermentasi) yaitu: B1 (7 hari), B2 (14 hari), B3 (21 hari). Peubah yang diamati yaitu: bahan kering %, kandungan protein kasar %, kandungan lemak kasar % dan kandungan serat kasar %. Hasil analisis ragam menunjukan bahwa terjadi interaksi antara dosis inokulum cairan rumen sapi Bali jantan (faktor A) dan lama fermentasi (faktor B) terhadap bahan kering, protein kasar dan serat kasar, namun tidak terjadi interaksi terhadap lemak kasar. Hasil uji DMRT terlihat bahwa kandungan protein kasar pada perlakuan A3B3 (dosis 70 ml, lama fermentasi 21 hari), A3B2 (dosis 70 ml, lama fermentasi 14 hari), A2B3 (dosis 50 ml, lama fermentasi 21 hari) dan A2B2 (dosis 50 ml, lama fermentasi 14 hari) nyata (P<0,05) lebih tinggi dari perlakuan lainnya. Kesimpulan penelitian ini adalah peningkatan kualitas nutrisi dedak padi dengan fermentasi menggunakan inokulum cairan rumen sapi Bali jantan diperoleh dosis 50 ml dan lama fermentasi 14 hari paling efisien (optimal) dilihat dari kandungan nutrisi dan lama fermentasi dengan kandungan bahan kering 84,36%, protein kasar  16,89 %, lemak kasar 2,75 % dan serat kasar 13,22 %.Kata kunci: Kualitas, nutrisi, dedak, fermentasi, cairan rumen.Improving the Nutritional Quality of Rice Bran by Fermentation Using Rumen Fluid Inoculum of Male Bali Cows with Different Fermentation TimesABSTRACT. Rice bran is one of the materials that is very vulnerable to adulteration with rice husk, this also occurs in Tanah Laut Regency. This study aims to evaluate the improvement of nutritional quality of rice bran by fermentation using rumen fluid inoculum of Balinese bulls. This study used an experimental method designed with a completely randomized design (CRD) 3x3 factorial pattern with 3 replications. Factor A (dose of rumen fluid inoculum of Bali bulls) are: A1 (30 ml), A2 (50 ml), A3 (70 ml of the total substrate) then factor B (fermentation duration) namely: B1 (7 days), B2 (14 days), B3 (21 days). The observed variables are: dry matter %, crude protein content %, crude fat content % and crude fiber content %. The results of the analysis of variance showed that there was an interaction between the dose of rumen fluid inoculum of Balinese bulls (factor A) and the length of fermentation (factor B) on dry matter, crude protein and crude fiber, but there was no interaction on crude fat. The results of the DMRT test showed that the crude protein content in the treatments A3B3 (70 ml dose, 21 days fermentation duration), A3B2 (70 ml dose, 14 days fermentation duration), A2B3 (50 ml dose, 21 days fermentation duration) and A2B2 (50 ml dose, 14 days fermentation duration) was significantly (P<0.05) higher than the other treatments. The conclusion of this study is the improvement of the nutritional quality of rice bran by fermentation using rumen fluid inoculum of Balinese bulls obtained a dose of 50 ml and the most efficient (optimal) fermentation duration of 14 days seen from the nutrient content and duration of fermentation with dry matter content of 84.36%, crude protein 16.89%, crude fat 2.75% and crude fiber 13.22%.
Evaluasi Penggunaan Bungkil Sawit Fermentasi dalam Ransum Puyuh Petelur Maulana, Fajri; Fajri, Fadhli; Febrina, Bunga Putri; Sandri, Dwi; Susalam, Malikil Kudus; Agasi, Satri Yusasra; Prima, Heppy Setya
Jurnal Peternakan Vol 22, No 1 (2025): Februari 2025
Publisher : State Islamic University of Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jupet.v22i1.35353

Abstract

ABSTRAK. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bungkil sawit fermentasi (BSF) dengan Lentinus edodes dalam ransum terhadap performa puyuh petelur. Metode yang digunakan adalah experimental menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan adalah penambahan BSF dalam ransum yaitu 0%, 5%, 10%, 15% dan 20%. Parameter yang diukur adalah konsumsi ransum, produksi telur harian, berat telur, massa telur dan konversi ransum. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan BSF memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi ransum, produsi telur, berat telur, massa telur dan konversi ransum. Kesimpulan penelitian ini adalah penggunaan bungkil sawit yang difermentasi dengan Lentinus edodessebagai pakan alternatif hingga level 20% dalam ransum dapat mengurangi penggunaan jagung 20,83%; bungkil kedelai 53,85% dan dedak padi 50,00% yang memberikan performa sama dengan kontrol sehingga bisa dijadikan pakan alternatif untuk mengatasi fluktuatif dan menggurangi cost pakan. Pada penelitian ini diperoleh hasil terbaik yaitu perlakuan E dengan konsumsi ransum 20,17 g/ekor/hari, produksi telur 85,29%, berat telur 10,86 g/butir, massa telur 8,64 g/ekor/hari dan konversi ransum 2,32.Kata kunci: Bungkil sawit, fermentasi, Lentinus edodes, performa puyuhEvaluation of the Use of Fermented Palm Kernel Meal in Laying Quail RationsABSTRACT. This study was conducted to determine the effect of using palm kernel meal fermented with Lentinus edodes in feed rations on the performance of laying quails. The method used was an experimental design with a completely randomized design (CRD) consisting of 5 treatments and 4 replications. The treatments were 0%, 5%, 10%, 15%, and 20% fermented palm kernel meal (FPKM). The parameters measured were feed consumption, daily egg production, egg weight, egg mass and feed conversion. The results showed that the use of FPKM had no significant effect (P>0.05) on feed consumption, egg production, egg weight, egg mass, and feed conversion. The conclusion of this study is that the use of palm kernel meal fermented with Lentinus edodes as an alternative feed up to a level of 20% in the ration can reduce the use of corn by 20.83%, soybean meal by 53.85%, and rice bran by 50.00%, while maintaining performance equivalent to the control. Thus, it can be used as an alternative feed to address fluctuations and reduce feed costs. The best results in this study were obtained from treatment E, with a feed consumption of 20.17 g/bird/day, egg production of 85.29%, egg weight of 10.86 g/egg, egg mass of 8.64 g/bird/day, and a feed conversion ratio of 2.32.Keywords: Palm kernel meal, fermentation, Lentinus edodes, quail performance.
REVIEW: PEMANFAATAN BIJI KARET SEBAGAI PAKAN UNGGAS Agasi, Satri Yusasra; Maulana, Fajri; Fajri, Fadhli; Febrina, Bunga Putri; Sandri, Dwi; Setya Prima, Heppy; Susalam, Malikil Kudus; Amran , Muhammad
Jurnal Peternakan Borneo Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Peternakan Borneo
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jpb.v4i1.47

Abstract

Pemanfaatan biji karet (Hevea brasiliensis) sebagai bahan pakan unggas merupakan salah satu upaya untuk mengurangi ketergantungan pada bahan pakan konvensional seperti jagung dan bungkil kedelai. Biji karet memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi, dengan protein kasar sebesar 18–25%, lemak kasar 40–50%, serta asam amino esensial seperti lisin dan metionin. Namun, kandungan senyawa toksik berupa asam sianida (HCN) pada biji karet mentah menjadi kendala utama dalam penggunaannya. Penelitian menunjukkan bahwa pengolahan melalui fermentasi, terutama dengan mikroba seperti Aspergillus niger dan Saccharomyces cerevisiae, mampu menurunkan kadar HCN hingga lebih dari 90%, sekaligus meningkatkan kecernaan dan kestabilan nutrisi. Penggunaan biji karet fermentasi dalam ransum unggas pada level 5–15% terbukti tidak menurunkan performa produksi, tidak menimbulkan efek toksik pada organ, dan tidak memengaruhi kualitas produk ternak. Dari sisi ekonomi, biji karet fermentasi berpotensi menurunkan biaya pakan secara signifikan. Oleh karena itu, biji karet yang telah diolah secara tepat dapat menjadi alternatif pakan lokal unggas yang aman, bergizi, dan ekonomis, terutama bagi peternakan rakyat di daerah penghasil karet. Dukungan teknologi dan kebijakan diperlukan untuk mengoptimalkan pemanfaatannya secara luas dan berkelanjutan.
PENGARUH DOSIS PEREKAT TERHADAP KUALITAS FISIK RANSUM AYAM PETELUR BERBENTUK PELET Fajri, Fadhli; Febrina, Bunga Putri; Sandri, Dwi; Rido, Muhammad
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 9, No 2 (2025): JURNAL PETERNAKAN (JURNAL OF ANIMAL SCIENCE)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jas.v9i2.19583

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis perekat terhadap kualitas fisik ransum ayam petelur berbentuk pelet. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu: perlakuan A: ransum tanpa perekat tepung tapioka (kontrol), B: ransum + perekat tepung tapioka 1,5%, C : ransum + perekat tepung tapioka 3,0%, D: ransum + perekat tepung tapioka 4,5%  dan E: ransum + perekat tepung tapioka 6,0 %. Peubah yang diamati adalah kadar air, kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan dan sudut tumpukan. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan dosis perekat yang berbeda berpengaruh sangat nyata (P<0.01) terhadap kadar air pelet, kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan dan sudut tumpukan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dosis perekat tapioka terbaik pada pembuatan pelet ransum ayam petelur adukan adalah 3% dengan kandungan kadar air 10,29 %, kerapatan tumpukan 554,70 kg/m3, kerapatan pemadatan tumpukan 623,26 kg/m3 dan sudut tumpukan 39,43o
PENGARUH DOSIS PEREKAT TERHADAP KUALITAS FISIK RANSUM AYAM PETELUR BERBENTUK PELET Fajri, Fadhli; Febrina, Bunga Putri; Sandri, Dwi; Rido, Muhammad
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 9, No 2 (2025): JURNAL PETERNAKAN (JURNAL OF ANIMAL SCIENCE)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jas.v9i2.19583

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis perekat terhadap kualitas fisik ransum ayam petelur berbentuk pelet. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu: perlakuan A: ransum tanpa perekat tepung tapioka (kontrol), B: ransum + perekat tepung tapioka 1,5%, C : ransum + perekat tepung tapioka 3,0%, D: ransum + perekat tepung tapioka 4,5%  dan E: ransum + perekat tepung tapioka 6,0 %. Peubah yang diamati adalah kadar air, kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan dan sudut tumpukan. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan dosis perekat yang berbeda berpengaruh sangat nyata (P0.01) terhadap kadar air pelet, kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan dan sudut tumpukan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dosis perekat tapioka terbaik pada pembuatan pelet ransum ayam petelur adukan adalah 3% dengan kandungan kadar air 10,29 %, kerapatan tumpukan 554,70 kg/m3, kerapatan pemadatan tumpukan 623,26 kg/m3 dan sudut tumpukan 39,43o
Peningkatan Nutrisi Sisa Makanan dan Limbah Organik Dapur Pesantren di Kabupaten Tanah Laut Hidayat, Ryan; Khusairi, Ahmad; Zakhiya, Malika; Maulana, Fajri; Fajri, Fadhli; Febrina, Bunga Putri; Sandri, Dwi; Susalam, Malikil Kudus
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 26 No 3 (2024): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.26.3.128-137.2024

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kandungan nutrisi sisa makanan dan limbah organik dapur pesantren di Kabupaten Tanah Laut sebagai pakan lokal ternak unggas. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial 3 x 3 dengan 3 ulangan. Faktor I yaitu jenis mikrorganisme (Bacillus amyloliquefaciens, Neurospora crassa dan Saccharomyces cerevisiae) dan Faktor II yaitu lama fermentasi (lama fermentasi 5, 7 dan 9 hari). Peubah yang diamati adalah kandungan bahan kering (%), protein kasar (%BK), lemak kasar (%BK), serat kasar (%BK) dan total abu (%BK). Hasil penelitian ini menunjukan tidak terjadi interaksi antara jenis mikroorganisme dengan lama fermentasi, namun masing-masing faktor yaitu jenis mikroorganisme (Faktor I) berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kandungan lemak kasar dan serat kasar dan lama fermentasi berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kandungan lemak kasar dan serat kasar. Dari penelitian ini dapat disimpulkan fermentasi sisa makanan dan limbah dapur organik fermentasi dengan Saccharomyces cerevisiae dengan lama 7 hari diperoleh kandungan nutrisi bahan kering 92,46%, kandungan protein kasar 20,17% BK, kandungan lemak kasar 16,76% BK, serat kasar 5,90% BK dan total abu 7,44 %BK.