Transformasi digital dalam dunia pendidikan semakin menuntut kehadiran Sistem Manajemen Pembelajaran/Learning Management System (LMS) yang tidak hanya adaptif dan efisien, tetapi juga mampu menjawab tantangan keterbatasan sumber daya dan keberagaman karakteristik sekolah di Indonesia. Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan membuat sintesis praktik inovasi teknologi pembelajaran yang diterapkan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) di beberapa wilayah Indonesia. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Metode studi kasus ganda digunakan untuk mengungkap berbagai bentuk inovasi LMS yang telah diterapkan, seperti Moodle, Canva, SAHLA, hingga proyek digital berbasis Profil Pelajar Pancasila. Pengambilan contoh SMP dilakukan secara purposive sampling, dengan memilih tujuh SMP di Jawa, Sumateran, dan Kalimantan. Hasil kajian mengungkap kelebihan, kekurangan, efektivitas, dan efisiensi dari masing-masing inovasi. Berdasarkan sintesis praktik terbaik, kajian ini mengusulkan model Hybrid Adaptive LMS, yaitu integrasi Moodle–Canva–Google Drive, sesuai dengan konteks sekolah menengah di Indonesia. Model ini mendukung manajemen pembelajaran yang fleksibel, hemat biaya, dapat memperkuat kolaborasi guru-siswa, dan meningkatkan kompetensi digital di sekolah. Kajian ini juga menyajikan strategi implementasi model tersebut, serta merekomendasikan pembentukan Tim LMS Sekolah untuk membangun budaya pembelajaran digital dan menjaga keberlanjutannya.